Upload
lyanh
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FILOSOFI DAN PARADIGMA
PP NOMOR 19 TAHUN 2010
TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG
SERTA KEDUDUKAN KEUANGAN GUBERNUR
SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI
DISUSUN OLEH :
PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS
(DOSEN IPDN)
A. FILOSOFI PP 19 TAHUN 2010
• Indonesia adalah negara unitaris.
• Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD (Pasal4 ayat 1).
• Indonesia adalah negara unitaris yang berdesentralisasi ( Pasal 18 ayat 1 s/d ayat 6, Pasal 18A UUD 1945).
• Pemerintah daerah dibentuk oleh pemerintah pusat, melalui UU.
• Setiap UU disusun dengan berdasarkan filosofi dan paradigma tertentu. Demikian pula dengan UU yang mengatur tentang desentralisasi diIndonesia.Demikian pula dengan UU yang mengatur tentang desentralisasi diIndonesia.
• UU Nomor 5 Tahun 1974 menggunakan paradigma penyerahan urusanpemerintahan.
• UU Nomor 22 Tahun 1999 menggunakan paradigma penyerahanwewenang pemerintahan.
• UU Nomor 32 Tahun 2004 menggunakan paradigma pembagian urusanpemerintahan.
• Desentralisasi yang luas perlu diikuti dengan pengawasan dari pemerintahpusat yang semakin kuat, untuk menghindari adanya gerakan melentingyang keluar dari orbitasi pemerintah nasional (gerakan centrifugal).
KEBIJAKAN DESENTRAL ISAS I INDONESIA
UU 22 / 1999 Dominan Desentralis
UU 32 /’04 mencari keseimbangan
KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI
UU 22 / 1999 Dominan Desentralis
UU 5 / 1974 Dominan Sentralisasi
UU 18 / 1965 Dominan Desentralisasi
Penpres 6 / 1959 Dominan sentralisasi
UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi
UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi
UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi
DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi
PRESIDEN
Menteri MDN Kementerian
Negara
Ka.
Kakanwil Gubernur KDH TK. I + DPRD
Perangkat Wilayah
++
Perangkat Daerah
Ka.
Kakandep
Kakandep
Kec
Bupati/
Walikota+ DPRDKDH TK. II
Perangkat Wilayah
+
Perangkat Daerah
Camat
Cadin
Cadin
Keterangan:
--------------- = Garis Komando
= Garis Koordinasi Hak cipta model : Sadu Wasistiono
PRESIDEN
MDN Menteri
(Kew.Concurrent)
Ka.
KanwilGubernur
Sebagai
Wkl Pem. Pusat
KDH PROP. + DPRD Ka.
UPT
Menteri
(Kew. Mutlak)
Ka.
Kandep
KDH
Kab/Kota+ DPRD
Keterangan:
= Garis Komando
= Garis Koordinasi
= Garis Koordinasi Vertikal
= Garis Supervisi SPM
= Garis Pembinaan teknis fungsional dan administratif
SKPDPengelola
Dekonsentrasi
SKPD
Ka.
UPT
SPM
SPM
?
Ka.
Kandepkec Kecamatan
PRESIDEN
MDN Menteri
(Kew.Concurrent)
Ka.
KanwilGubernur
Sebagai
Wkl Pem. Pusat
KDH PROP. + DPRD Ka.
UPT
Menteri
(Kew. Mutlak)
Ka.
Kandep
KDH
Kab/Kota+ DPRD
Keterangan:
= Garis Komando
= Garis Koordinasi
= Garis Koordinasi Vertikal
= Garis Supervisi SPM
= Garis Pembinaan teknis fungsional dan administratif
SKPDPengelola
Dekonsentrasi
SKPD
Ka.
UPT
SPM
SPM
?
Ka.
KandepkecKecamatan
Wakli Pem
Pusat ???
URUSAN PEMERINTAHAN
KONKURENABSOLUT
KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI
Dibagi berdasarkan
kriteria Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi
Dibagi berdasarkan
kriteria Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi
URUSAN
PEMERINTAHAN
UMUM
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER & FISKAL
PILIHAN
Pertambangan, Perdagangan, dll.
Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan Umum, dll.
WAJIB
CATATAN:CATATAN:
Urusan yang berbasis ekosistem (Kehutanan, Pertambangan,
Perkebunan, Kelautan dan Perikanan) menjadi kewenangan
Provinsi yang sebagian hasilnya dibagikan ke Kab/Kota
Urusan yang berbasis ekosistem (Kehutanan, Pertambangan,
Perkebunan, Kelautan dan Perikanan) menjadi kewenangan
Provinsi yang sebagian hasilnya dibagikan ke Kab/Kota
URUSAN WAJIB
URUSAN WAJIB
PELAYANAN NON PELAYANAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI
PELAYANAN DASAR
NON PELAYANAN DASAR
S P M
dilaksanakan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber
daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.
dilaksanakan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber
daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.
Daerah memprioritaskan pelaksanaan urusan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
contoh: Pendidikan, Kesehatan, Infrastuktur dll
Daerah memprioritaskan pelaksanaan urusan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
contoh: Pendidikan, Kesehatan, Infrastuktur dll
contoh: Perpustakaan, Arsip,
Persandian dll
contoh: Perpustakaan, Arsip,
Persandian dll
B. PARADIGMA PP 19 TAHUN 2010
• Gubernur mempunyai kedudukan ganda (dual position) dan fungsi ganda(dual function), yakni sebagai kepala daerah provinsi dan sebagai wakilpemerintah pusat di wilayah provinsi.
• Sebagai wakil pemerintah pusat, gubernur menjalankan “urusanpemerintahan umum”, bukan hanya tugas umum pemerintahan yang dijalankan oleh kepala daerah.
• Pengertian urusan pemerintahan umum disini masih meminjam dari UU Nomor 5 Tahun 1974 yakni : “ Urusan pemerintahan yang meliputi bidang-bidang:bidang:
- ketentraman dan ketertiban;
- politik;
- koordinasi;
- pengawasan;
- urusan pemerintahan lainnya yang tidak termasuk dalam tugas sesuatuinstansi vertikal dan tidak termasuk urusan rumah tangga daerah. (URUSAN RESIDUAL).
• Sedangkan pengertian tugas umum pemerintahan merujuk pada PP
Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Kepada Masyarakat.
• Pada sisi lain, ada istilah tugas umum pemerintahan menurut PP Nomor
19 Tahun 2008 tentang Kecamatan yang isinya berbeda dengan isi tugas
umum pemerintahan menurut PP Nomor 3 Tahun 2007 maupun “ urusanumum pemerintahan menurut PP Nomor 3 Tahun 2007 maupun “ urusan
pemerintahan umum” yang dimaksud oleh PP Nomor 19 Tahun 2010.
(1) Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 huruf c meliputi :
a. Kerjasama antar daerah;
b. Kerjasama daerah dengan pihak ketiga;
c. Koordinasi dengan instansi vertikal di daerah;
d. Pembinaan batas wilayah;
e. Pencegahan dan penanggulangan bencana;
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
e. Pencegahan dan penanggulangan bencana;
f. Pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangandaerah;
g. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, dan
h. Tugastugas umum pemerintahan lainnya yang dilaksanakan oleh daerah. (Pasal 6 PP Nomor 3 Tahun2007).
• Pada PP Nomor 19 Tahun 2010 tidak terdapat istilah urusan
pemerintahan umum, tetapi apabila disimak isi Pasal 3 ayat (1) dan (2)
PP tersebut, sebenarnya mengandung makna seperti urusan
peemrintahan umum yang digunakan pada UU Nomor 5 Tahun 1974.
• Menurut Pasal 4 ayat (1) PP Nomor 19 Tahun 2010, tugas pemerintahan
yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat
mencakup :
- koordinasi (ada 4 hal);- koordinasi (ada 4 hal);
- pembinaan dan pengawasan (1 hal);
- politik ( ada 3 hal );
- etika ( ada 1 hal).
* Sedangkan urusan residual diatur pada Pasal 3 ayat (2), yang besifat
open arrangement.
Pasal 3 ayat (1) PP Nomor 10 Tahun 2010
Gubernur sebagai wakil Pemerintah memiliki tugas melaksanakanurusan pemerintahan (SEHARUSNYA URUSAN PEMERINTAHAN UMUM) meliputi:
a. koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerahprovinsi dengan instansi vertikal, dan antarinstansi vertikal di wilayahprovinsi yang bersangkutan;
b. koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerahprovinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsiyang bersangkutan;yang bersangkutan;
c. koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antarpemerintahan daerahkabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan;
d. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerahkabupaten/kota;
e. menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara serta memeliharakeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
f. menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dan kehidupandemokrasi;
g. memelihara stabilitas politik;
h. menjaga etika dan norma penyelenggaraan pemerintahan didaerah; dan
i. koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas
pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota.pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Pasal 3 ayat (2)
• Selain melaksanakan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), gubernur sebagai wakil Pemerintah jugamelaksanakan urusan pemerintahan di wilayah provinsi yang menjadi kewenangan Pemerintah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
• Agar Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dapat menjalankan
tugasnya dengan baik, maka gubernur diberi seperangkat wewenang,
yang meliputi :
a. mengundang rapat bupati/walikota beserta perangkat daerah dan
pimpinan instansi vertikal;
b. meminta kepada bupati/walikota beserta perangkat daerah dan
pimpinan instansi vertikal untuk segera menangani permasalahan
penting dan/atau mendesak yang memerlukan penyelesaian cepat;
c. memberikan penghargaan atau sanksi kepada bupati/walikota terkait
Wewenang adalah hak pejabat untuk
melaksanakan atau tidak
melaksanakan kewenangan yang oleh
peraturan perundang-undangan
diberikan kepadanya
c. memberikan penghargaan atau sanksi kepada bupati/walikota terkait
dengan kinerja, pelaksanaan kewajiban, dan pelanggaran sumpah/janji;
Kewenangan adalah kekuasaan
yang sah untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan
d. menetapkan sekretaris daerah kabupaten/kota sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;
e. mengevaluasi rancangan peraturan daerah tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah, pajak daerah, retribusi daerah, dan tata ruang wilayah kabupaten/kota;
f. memberikan persetujuan tertulis terhadap penyidikan anggotaDewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota;
g. menyelesaikan perselisihan dalam penyelenggaraaan fungsipemerintahan antarkabupaten/kota dalam satu provinsi;
dandan
i. melantik kepala instansi vertikal dari kementerian dan lembagapemerintah nonkementerian yang ditugaskan di wilayah provinsiyang bersangkutan.
PEMBENTUKAN FORKORPIMDA
(FORUM KOORDINASI PIMPINAN DAERAH)
• Pada masa UUD 1945 yang asli, Presiden merupakan satu-satunya
mandataris MPR. Melalui kedudukannya yang sedemikian strategis dan
sangat berkuasa, presiden melalui Nomor 5 Tahun 1974, kemudian
menempatkan kepala wilayah sebagai “penguasa tunggal di bidang
pemerintahan”.
• Untuk menjalankan fungsinya tersebut, kemudian dikeluarkan Keppres• Untuk menjalankan fungsinya tersebut, kemudian dikeluarkan Keppres
Nomor 10 Tahun 1986 tentang Muspida, dimana kepala wilayah menjadi
koordinator pimpinan instansi vertikal dan dinas daerah yang ada di
wilayah kerjanya.
• Setelah amandemen UUD 1945, presiden bukan lagi sebagai mandataris
MPR, dan jalur kepala wilayah sebagai pelaksana asas dekonsentrasi
sudah tidak ada lagi. Tetapi kebutuhan untuk melaksanakan koordinasi
di bidang penyelenggaraan pemerintahan tetap dibutuhkan.
• Pasal 6 ayat (1) PP Nomor 19 Tahun 2010 memberikan dasar hukum bagi
dibentuknya FORUM KOORDINASI PIMPINAN DAERAH (FORKORPIMDA),
yang diketuai oleh gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.
• Keanggotaan Forkorpimda terdiri dari gubernur, ketua DPRD, pangdam,
kapolda, kajati.
• Unsur pengadilan tinggi tidak termasuk sebagai anggota Forkorpimda
karena tidak termasuk sebagai eksekutif. Selain itu, menurut Pasal 24
ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa : “ Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakanmerupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”.
• Selanjutnya pada Penjelasan Pasal 24 dan 25 disebutkan bahwa : “
Kekuasaan kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka, artinya terlepas
dari pengaruh kekuasaan Pemerintah. Berhubung dengan itu harus
diadakan jaminan dalam UU tentang kedudukannya para hakim”.
• Dalam menjalankan tugasnya sebagai Wakil Pemerintah, gubernur
dibantu oleh sekretaris gubernur yang secara ex-officio dijabat oleh
sekretaris daerah provinsi. (Pasal 17 ayat 1 dan 2).
• Sekretaris gubernur dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
sekretariat dan tenaga ahli.
• Gubernur nantinya akan dibantu oleh SKPG (Satuan Kerja Perangkat
Gubernur) yang berisi tenaga fungsional dari masing-masing
kementerian yang ditugaskan di wilayah provinsi.kementerian yang ditugaskan di wilayah provinsi.
• Pembiayaan penyelenggaraan tugas, wewenang dan tanggung jawab
gubernur sebagai wakil pemerintah pusat berasal dari APBN yang
disalurkan melalui dana dekonsentrasi yang ada pada masing-masing
kementerian.
PERTANGGUNGJAWABAN
• Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah bertanggung jawab
kepada presiden melalui menteri dalam negeri.
• Pertanggungjawabannya dalam bentuk LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH, disampaikan paling lambat 3
(tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir ( bulan Maret setiap
tahunnya).tahunnya).
• Evaluasi terhadap Laporan Gubernur dilakukan oleh menteri dalam
negeri dengan melibatkan kementerian dan lembaga pemerintah
nonkementerian terkait.
• Pedoman LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS GUBERNUR SEBAGAI WAKIL
PEMERINTAH diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.
(Pasal 20 ayat 1,2,3, dan 4 PP Nomor 19 Tahun 2010).