13
A. FILOSOFIS PENDIDIKAN 1. Filsafat Umum/murni a) Batasan 1. Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya. 2. Karakteristik jtelaah jfilosofis : a. Keristis, yaitu berpikir mengungkaapkaan dan memevcahlkaan masalah secara menyeluruh (kpmprehensif) dan pendalaman. b. Spekulaatrif (kontemplatif), yaitu berfikir menerobos melampaui fakta atau daata-data yang tersedia dalam rangka menemukan hal yang hakiki. c. Fonomenologis, yaitu berfikir berawal dari gejala (fenomena) dan kemudian mencoba terus menguliti, menguraangi atau mereduksi hal-haal yang taak penting , untuk sampai pada hal yang menjadi hakekat (eidos) daari gejala. d. Normatif, yaitu berfikir yang tertuju untuk mencari hal-haal yaang seharusnya. b) Obyek 1. Obyek filsafat adalah pertanyaan umum yang terbuka / abadi, yaitu pertanyaan ynag tidak pernah selesai dijawab sepanjang hidup manusia. 2. Obyek yang menjadi lingkup pertanyaan filsafat adalah segala sesuatu dalam semesta dengan segala isinya. 1

FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

A. FILOSOFIS PENDIDIKAN............B. IDEOLOGI PENDIDIKAN

Citation preview

Page 1: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

A. FILOSOFIS PENDIDIKAN

1. Filsafat Umum/murni

a) Batasan

1. Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya.

2. Karakteristik jtelaah jfilosofis :

a. Keristis, yaitu berpikir mengungkaapkaan dan memevcahlkaan masalah

secara menyeluruh (kpmprehensif) dan pendalaman.

b. Spekulaatrif (kontemplatif), yaitu berfikir menerobos melampaui fakta

atau daata-data yang tersedia dalam rangka menemukan hal yang hakiki.

c. Fonomenologis, yaitu berfikir berawal dari gejala (fenomena) dan

kemudian mencoba terus menguliti, menguraangi atau mereduksi hal-haal

yang taak penting , untuk sampai pada hal yang menjadi hakekat (eidos)

daari gejala.

d. Normatif, yaitu berfikir yang tertuju untuk mencari hal-haal yaang

seharusnya.

b) Obyek

1. Obyek filsafat adalah pertanyaan umum yang terbuka / abadi, yaitu pertanyaan

ynag tidak pernah selesai dijawab sepanjang hidup manusia.

2. Obyek yang menjadi lingkup pertanyaan filsafat adalah segala sesuatu dalam

semesta dengan segala isinya.

c) Cabang

1. Metafisika = hakikat kenyataan :

a. Ontologi = hakikat kenyataan alam semesta

b. Teologi = hakikat Tuhan

c. Kosmologi = hakikat alam

d. Humanologo = hakikat manusia

2. Epistemologi = hakikat mengetahui dan pengetahuan; logika = hakikat

menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.

3. Aksiologi = hakikat nilai-nilai :

1

Page 2: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

a) Etika = hakikat baik dan jahat.

b) Estetika = hakikat indah dan jelek.

d) Aliran-aliran filsafat umum

1. Idealisme :

a. Metafisika : kenyataan = sebuah dunia pikiran / rohaniah

b. Humanologi : binatang yang berpikir

c. Epistemologi : pengetahuan yang benar melalui mata batin / pikiran /

intuisi

d. Aksiologi : manusia diatur oleh kewajan-kewajiban moral yyang

bersumber dari Tuhan / rohaniah dari alam.

2. Realisme:

a. Meta fisika: Kenyataan= sebuahdunia benda-benda.

b. Humanologi: binatang yang berbuat.

c. Epistemologi: pengetahuan yangbenar diperoleh melalui pengalaman

pendirian.

d. Aksiologi: manusia diatur oleh hukum alam.

3. Neo-Tomisme:

a. Meta fisika: kenyataan= sebuah dunia rasio dan tuhan.

b. Humanologi: Makhlik yang berfikir dan beriman/percaya.

c. Epistemologi: pengetahuan diperoleh melaluirasio dan percaya.

d. Aksiologi: pengetahuan tentang kebaikan diperlukan agar dapat berbuat

baik, kebaikan tertinggi adalah kebaikan yang bersumber pada

pengetahuan dan tuhan.

4. Eksperimentalisme/ instrumentalisme:

a. Meta fisika: Kenyataan= sebuah dunia pengalaman.

b. Humanologi: Binatang yang berefolusi, fisik, psikis, dan sosial.

c. Epeis temologi: Pengetahuan di peroleh melalui pengalaman pendirian.

d. Aksiologi: yang baik adalah yang ternyata berguna dalam masyarakat.

5. Eksistensialisme:

a. Metafisika: Kenyataan =sebuah dunia keberadaan (eksistensi) manusia di

dunia.

b. Humanologi: binatang yang bebas mewujudkan dirinya.

2

Page 3: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

c. Epis temologi: pengetahuan diperoleh melalui pengalaman.

d. Aksiologi : nilai ditentukan olehkebebasan memilihdari seseorang pribadi.

e. Implikasi dalam praktek pendidikan

a. Konsep-konsep filsafat umum (metafisika, epistemologi,dan aksiologi)

menjadi dasar/ landasan penyelenggaraan pendidikan (landasan filosofis

pendidikan).

b. Munculnya sekolah-sekolah percobaan (kinder gartendari

froebelmerupakan penalqran gagasan pendidikan idealistik; casa de

bambini merupakan sekolah dari montessori yang merupakan penerapan

gagasan pendidikan natural listik; Laboratori school dari J.Dewey

merupakan penerapan gagasan pendidikan prakmatik/

eksperimentalistik;dan sebagainya).

F. Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan.

a. Munculnya filsafat pendidikan yang di plopori pleh plato

b. Lahir dan berkembang nya madhab-madhab/ aliran-aliran filsafat

pendidikan, antaralain:

1. Filsafat pendidikan idealisme: pendidikan= pemekaran kemampuan

berfikir.

2. Filsafat pendidikan realisme: pendidikan= pemekaran kemampuan

berbuat dan berpengalamam.

3. Filsafat pendidikan eksperimentalisme/ instrumentalisme: rekonstruksi

pengalaman yang terus berlangsung sepanjang hidup.

4. Filsafat pendidikan eksistensialisme: pendidikan= bewujud kebebasan

diri sendiri.

2. Filsafat antropologi atau antropologi filosofis

a) Batasan

filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakikat manusia

sebagai keseluruhan, atau manusia seutuhnya. Pengetahuan filosofis tentang manusia

pada dasarnya adalah refleksi manusia tentang dirinya sendiri (selbstbesing), dan

manusia dapat merefleksikan atau mencerminkan tentang dirinya sendiri hanya

3

Page 4: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

apabila menjadi pribadi yang mengenal dirinya, jadi filsafat antropologi tujuan

utamanya adalah merefleksikan atau mencerminkan dirinya sebagai seorang pribadi.

b) Obyek

a. Masalah hubungan manusia dengan alam

b. Masalah hubungan manusia dengan manusia.

c. Masalah hubungan manusia dengan Tuhan.

c) Karakteristik manusia seutuhnya.

a. Satu yang terkandung di dalamnya banyak aspek (one in many)

b. Manusia seutuhnya = animal symbolicium.

c. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk

menyatakan pikiran sebagai milik manusia yang unik (animal rationale).

d. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakn simbol-simbol untuk

mengkomunikasikan pikirannya (animal sociale)

e. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menalar

dan sadari sebagai pribadi yang menalar.

f. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk

mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan suatu yang kreatif.

g. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol maka dapat

mengadakan perbedaan moral.

h. Hewan yang menggunakn simbol-simbol dapat menyadari diri sendiri sebagai

pribadi.

d) Implikasi dalam praktek pendidikan.

a. Konsep-konsep manusia seutuhnya sebagai dasar tujuan pendidikan

b. Pendidikan = humanisasi (proses mewujudkan kemanusiaan, atau proses menuju

tercapainya manusia seutuhnya).

c. Tujuan utama dalam hidup mencapai perwujudan diri sendiri secara kooperatif.

e) Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan.

a. Timbul kebutuhan study filsafat antropologi anak yang tertuju membahas khuluk

atau hakikat anak (anak dilahirakan membawa dosa asal dari adam dan hawa di

4

Page 5: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

surga; anak dilahirkan sebagai tabula rasa atau tanpa pembawaan; anak yang

dilahirkan baik; anak dilahirkan tidak berdaya tapi penuh potensi; dan sebagainya)

b. Mendorong lahir dan berkembangnya pedagogik atau Ilmu mendidik yang

memadukan aspek faktual dengan aspek normatif (perpaduan antara aspek

filosofis yang menentuka tujuan-tujuan pendidikan dengan aspek psikologis yang

menentukan cara-cara atau metode-metode pendidikan).

B. IDEOLOGI

DALAM pandangan umum pendidikan adalah sarana manusia memperoleh ilmu

pengetahuan. Tujuan akhirnya adalah agar terbebas dari segala macam bentuk kebodohan

sehingga manusia memiliki martabat kehidupan yang manusiawi.

Ada anggapan bahwa dalam memperoleh ilmu pengetahuan melalui pendidikan tersebut kita

tidak lagi mempersoalkan posisi (institusi) pendidikan. Mungkin karena ilmu pengetahuan itu

sendiri dianggap netral, dengan sendirinya proses belajar-mengajar pun kemudian dianggap

netral dan selalu mengandung kebajikan

Pemahaman yang demikian tersebut bukan saja ada pada masyarakat kita, melainkan

juga pernah lama diyakini hampir di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, ketika almarhum

Paulo Freire dan Ivan Ilich pada sekira tahun 1970 mengatakan bahwa dunia pendidikan tidak

netral bahkan mengandung benih-benih penindasan, kontroversi pun menggema. Semenjak

munculnya pemikiran tersebut muncullah perdebatan di kalangan pemikir pendidikan di

berbagai belahan dunia. Di satu sisi pendidikan tetap dianggap netral dan pada pihak lain

pada dasarnya pendidikan memang mengandung “kepentingan-kepentingan” ideologis

tertentu

Kritik Freire dan Ilich tersebut sesungguhnya tidak lahir secara spontan atau sekadar

menciptakan klise-klise intelektualisme, melainkan didasarkan pada pemahaman teoritik dan

praktik pendidikan selama bertahun-tahun di Amerika Latin. Jika kalangan pendidikan

umumnya melihat dunia pendidikan berpijak dari kerangka wacana semisal positivisme logis,

liberalisme, konservatisme, dan anarkisme, keduanya memulai dari paradigma strukturalisme

ala Marxisme. Melalui metode strukturalisme, konstruksi lama mengenai pendidikan

kemudian dibongkar dan dinyatakan bahwa pendidikan adalah suatu institusi yang

berhubungan dan berdialektika dengan struktur ekonomi-politik yang berkembang. Memang,

5

Page 6: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

bagi paham ini, bidang politik, sosial, agama, budaya, seni, termasuk pendidikan, eksistensi

dan posisinya tidak akan terlepas dari persoalan ekonomi dan kekuasaan yang berdiri

mendominasi kehidupan suatu masyarakat.

Pranarka ( 1985) Ideologi suatu cara berpikir dan ideologi sebagai materi yg dibahas

dalam pemikiran itu.

Sydney Hook atau Bachtiar (1976) Ideologi sebagai pandangan dunia/kosmos

tempat manusia di dalamnya, yg merupakan bimbingan kegiatan politik dlm

arti yg seluas- luasnya.

Karl Marx Ideologi sebagai kesadaran palsu mengenai kenyataan- kenyataan

sosial ekonomi dan merupakan angan-angan kolektif yg diperbuat &

ditanggung bersama oleh kelas sosial tertentu.

a. Konsep ideologi

IDEOLOGI Diciptakan oleh Desstutt de Tracy pada tahun 1796 di perancis. Science

of ideas, the study of origins, evolution and nature of ideas. Namun telah terjadi

pergeseran sehingga tidak ada satu-satu nya pengertian subtansial. Ricoeur (1986) ;

mengandung sifat dasar permulaan yang sangat mendua, ambigu: positif dan negatif

Kontruktif dan destruktif. Karena itu ideologi perlu disertai presisi dan proporsinya yang

jelas.

b. Fungsi- fungsi Ideologi :

1. Fungsi distorsi Realitas : Ideologi merupakan sebuah metafor yg dipinjam dari

pengalaman fisiologis. Sehingga seluruh kehidupan manusia akhirnya dibuat

kabur akibat adanya kepercayaan sebagai refleksi terbalik atas kenyataan.

2. Fungsi Legitimasi :

Mengisi kesenjangan tsb.

Tuntutan bahwa ideologi mengisi kesenjangan menunjukan adanya

kebutuhan teori baru tentang nilai lebih yg tdk begitu terkait dgn fenomena

kerja sbg suatu kekuatan.

3. Fungsi Integrasi : Ideologi dlm kerangka kebudayaan & sistem kultur sbg

paradigma kehidupan manusia. Didlmnya terlibat simbol2 dlm kehidupan

6

Page 7: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

sosial yg menartikulasikan daya2 ekpresif serta mengandung kekuatan retoris.

• Fungsi ideologi tsb satu kesatuan pandangan yg saling berkaitan.

“Ignas Kleden” merumuskan ideologi sebagai “ Seperangkat doktrin sistematis tentang

hubungan manusia dengan dunia hidupnya, yang diajarkan & disebarluaskan dgn

kesadaran, yg tdk hanya memberikan suatu kerangka pengetahuan yg bersifat netral,

tetapi yg meminta sifat dan komitmen dr pihak yg menerimanya, & yg sedikit banyak

menimbulkan moral passion dlm diri penganutnya’’. Dari uraian diatas dapat di

simpulkan bahwa ideologi adalah kerangka berfikir,ide gagasan, yangdiyakini kebenaran

nya &diterapkan dalam kehidupannya.

Landasan Filsafat : Memperoleh pembenaran sebagai suatu disiplin pengetahuan terapan

yg berdiri sendiri.

c. Prinsip pendidikan menurut: (UNESCO Jaques Delors)

1. Berlangsung sepanjang hayat

2. Pendidikan mempunyai empat sendi atau pilar

a. Learning to know, including learning how to learn.

b. Learning to be

c. Learning to live together

d. Learning to live with others

d. Cabang Filsafat :

1) Metafisika : Membahas masalah kenyataan atau realitas (hakikat segala sesuatu

dialam).

2) Epistemologi : Membahas pengetahuan & kebenaran.

3) Logika : Membahas cara berpikir manusia memperoleh kebenaran.

4) Etika : Membahas baik dan buruk perilaku manusia.

5) Aksiologi : Membahas manfaat.

e. Batasan Pendidikan

Pendidikan ; Usaha atau kegiatan yg dijalankan dgn sengaja, teratur, & berencana dgn

maksud mengubah laku manusia kearah yg diinginkan yaitu manusia yg berpancasila,

tercermin dr tingkah laku sesuai dgn nilai-nilai sila-sila tersebut. Pendidikan (1989) ;

Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui (UU SISDIKNAS No.2 TH 1989).

7

Page 8: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

Kegiatan bimbingan : guna menanam, memupuk, mengembangkan, sikap mental,

pembaharuan, pembangunan dlm diri, peserta didik.

Kegiatan Pengajaran : menyampaikan pengetahuan informasi, fungsional untuk

meningkatkan mutu & taraf hidup.

Kegiatan Pelatihan : menyampaikan keterampilan yg relevan Pendidikan (2003) :

Usaha sadar & terencana untuk mewujudkan suasana belajar & proses

pembelajaran agar peserta didik scr aktif mengembangkan potensi diri untuk

memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yg diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, & Negara.

f. Penerapan ideology dalam pendidikan.

Penerapan ideology dalam endidikan dapat melalui:

a) Dimensi individual

b) Dimensi Sosial

c) Dimensi Susila

d) Dimensi Agama

DAFTAR PUSTAKA

8

Page 9: FILOSOFIS DAN IDELOGI PENDIDIKAN

Suhartono, suparlan,M.Ed., ph.D.2006, Filsafat Pendidikan. jogjakarta: AR-Ruzkedia.

Mudyahardjo,redja. 1998, Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Radjagrafindo Perseda.

www.google.com.

9