17
Filsafat Filsafat eksistensialisme eksistensialisme

Filsafat eksistensialisme

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Filsafat eksistensialisme. Sejarah munculnya eksistensialisme. Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976) Eksistensialisme adalah merupakan filsafat dan akar metodologinya berasal dari metoda fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel (1859-1938) - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Filsafat eksistensialisme

Filsafat Filsafat eksistensialismeeksistensialisme

Page 2: Filsafat eksistensialisme

Sejarah munculnya Sejarah munculnya eksistensialismeeksistensialisme

Istilah eksistensialisme dikemukakan Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat Jerman Martin oleh ahli filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976)Heidegger (1889-1976)

Eksistensialisme adalah merupakan Eksistensialisme adalah merupakan filsafat dan akar metodologinya berasal filsafat dan akar metodologinya berasal dari metoda fenomologi yang dari metoda fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel (1859-1938)dikembangkan oleh Hussel (1859-1938)

Munculnya eksistensialisme berawal Munculnya eksistensialisme berawal dari ahli filsafat Kieggard dan Nietzche dari ahli filsafat Kieggard dan Nietzche

Page 3: Filsafat eksistensialisme

Kiergaard Filsafat Jerman (1813-1855) Kiergaard Filsafat Jerman (1813-1855) filasafatnya untuk menjawab pertanyaan filasafatnya untuk menjawab pertanyaan “Bagaimanakah aku menjadi seorang individu)”“Bagaimanakah aku menjadi seorang individu)”

Hal ini terjadi karena pada saat itu terjadi Hal ini terjadi karena pada saat itu terjadi krisis eksistensial (manusia melupakan krisis eksistensial (manusia melupakan individualitasnya)individualitasnya)

Kiergaard menemukan jawaban untuk Kiergaard menemukan jawaban untuk pertanyaan tersebut manusia (aku) bisa pertanyaan tersebut manusia (aku) bisa menjadi individu yang autentik jika memiliki menjadi individu yang autentik jika memiliki gairah, keterlibatan, dan komitmen pribadi gairah, keterlibatan, dan komitmen pribadi dalam kehidupan dalam kehidupan

Page 4: Filsafat eksistensialisme

Nitzsche (1844-1900) filsuf jerman Nitzsche (1844-1900) filsuf jerman tujuan filsafatnya adalah untuk tujuan filsafatnya adalah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana menjawab pertanyaan “bagaimana caranya menjadi manusia unggul”caranya menjadi manusia unggul”

Jawabannya manusia bisa menjadi Jawabannya manusia bisa menjadi unggul jika mempunyai keberanian unggul jika mempunyai keberanian untuk merealisasikan diri secara untuk merealisasikan diri secara jujur dan beranijujur dan berani

Page 5: Filsafat eksistensialisme

Apakah eksistensialisme Apakah eksistensialisme itu?itu?

Eksistensialisme merupakan filsafat yang Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metedologi dan pengalaman manusia dengan metedologi fenomenologi, atau cara manusia berada.fenomenologi, atau cara manusia berada.

Eksistensialisme adalah suatu reaksi Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap materialisme dan idealismeterhadap materialisme dan idealisme

Pendapat materialisme terhadap manusia Pendapat materialisme terhadap manusia adalah manusia adalah benda dunia, adalah manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah materi , manusia adalah manusia itu adalah materi , manusia adalah sesuatu yang ada tanpa menjadi Subjeksesuatu yang ada tanpa menjadi Subjek

Page 6: Filsafat eksistensialisme

Pandangan manusia menurut idealisme Pandangan manusia menurut idealisme adalah manusia hanya sebagai subjek adalah manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai suatu kesadaran atau hanya sebagai suatu kesadaran

Eksistensialisme berkayakinan bahwa Eksistensialisme berkayakinan bahwa paparan manusia harus berpangkalkan paparan manusia harus berpangkalkan eksistensi, sehingga aliran eksistensi, sehingga aliran eksistensialisme penuh dengan eksistensialisme penuh dengan lukisan-lukisan yang kongkrit lukisan-lukisan yang kongkrit

Page 7: Filsafat eksistensialisme

Apakah eksistensi tu?Apakah eksistensi tu?

Eksistensi oleh kaum eksistensialis Eksistensi oleh kaum eksistensialis disebut Eks bearti keluar, sintesi bearti disebut Eks bearti keluar, sintesi bearti berdiri. Jadi ektensi bearti berdiri berdiri. Jadi ektensi bearti berdiri sebagai diri sendirisebagai diri sendiri

Menurut Heideggard “Das wesen des Menurut Heideggard “Das wesen des daseins liegh in seiner Existenzdaseins liegh in seiner Existenz

Da-sein adalah tersusun dari dad an Da-sein adalah tersusun dari dad an sein. “Da” disana. Sein bearti berada. sein. “Da” disana. Sein bearti berada. Artinya manusia sadar dengan Artinya manusia sadar dengan tempatnya.tempatnya.

Page 8: Filsafat eksistensialisme

Menuut Sartre adanya manusia itu Menuut Sartre adanya manusia itu bukanlah “etre”” melainkan “ a etre. bukanlah “etre”” melainkan “ a etre. Artinya manusia itu tidak hanya ada Artinya manusia itu tidak hanya ada tapi dia selamanya harus membangun tapi dia selamanya harus membangun adanya, adanya harus dibentuk adanya, adanya harus dibentuk dengan tidak henti-hentinya.dengan tidak henti-hentinya.

Menurut Parkay (1998) aliran Menurut Parkay (1998) aliran eksistensialisme terbagi dua bersifat eksistensialisme terbagi dua bersifat theistik (bertuhan) dan atheistiktheistik (bertuhan) dan atheistik

Page 9: Filsafat eksistensialisme

Menurut eksistensialisme ada 2 jenis Menurut eksistensialisme ada 2 jenis filsafat tradisional, filsafat spekulatif dan filsafat tradisional, filsafat spekulatif dan filsafat skeptiffilsafat skeptif

Filsafat skepekulatif menyatakan bahwa Filsafat skepekulatif menyatakan bahwa pengalaman tidak banyak berpengaruh pengalaman tidak banyak berpengaruh pada individupada individu

Filsafat skeptif manyatakan bahwa Filsafat skeptif manyatakan bahwa semua pengalaman itu adalah palsu semua pengalaman itu adalah palsu tidak ada sesuatu yang dapat kita kenal tidak ada sesuatu yang dapat kita kenal dari realita. Menurut mereka konsep dari realita. Menurut mereka konsep metafisika adalah sementarametafisika adalah sementara

Page 10: Filsafat eksistensialisme

Bagaimanakah pandangan Bagaimanakah pandangan eksistensialis terhadap eksistensialis terhadap

pendidikan?pendidikan? Sikun Pribadi (1971) Sikun Pribadi (1971)

eksistensialisme sangat eksistensialisme sangat berhubungan dengan pendidikan. berhubungan dengan pendidikan. Karena pusat pembicaraan Karena pusat pembicaraan eksistensialisme adalah keberadaan eksistensialisme adalah keberadaan manusia sedangkan pendidikan manusia sedangkan pendidikan hanya dilakukan oleh manusia. hanya dilakukan oleh manusia.

Page 11: Filsafat eksistensialisme

Bagaimanakah tujuan Bagaimanakah tujuan pendidikan menurut pendidikan menurut

pandangan pandangan eksistensialisme?eksistensialisme? Tujuan pendidikan adalah untuk Tujuan pendidikan adalah untuk

mendorong setiap individu agar mampu mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri.untuk pemenuhan diri.

Implikasi filsafat eksistensialisme dalam Implikasi filsafat eksistensialisme dalam pendidikanpendidikan

Tujuan pendidikanTujuan pendidikan Memberikan bekal pengalaman yang luas Memberikan bekal pengalaman yang luas

dan komprehensif dalam semua bentuk dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan kehidupan

Page 12: Filsafat eksistensialisme

Status siswaStatus siswa Mahluk rasional dengan pilihan bebas dan Mahluk rasional dengan pilihan bebas dan

tanggungjawab atau pilihan suatu komitmen tanggungjawab atau pilihan suatu komitmen terhadap pemenuhan tujuan pendidikanterhadap pemenuhan tujuan pendidikan

KurikulumKurikulum Yang diutamakan kurikulum liberal. Yaitu merupakan Yang diutamakan kurikulum liberal. Yaitu merupakan

landasan bagi kebebasan manusia. Kebebasan landasan bagi kebebasan manusia. Kebebasan memiliki aturan–aturan. Oleh karena itu disekolah memiliki aturan–aturan. Oleh karena itu disekolah harus diajarkan pendidikan sisial untuk mengajar harus diajarkan pendidikan sisial untuk mengajar respek rasa hormat terhadap kebasan untuk semua. respek rasa hormat terhadap kebasan untuk semua.

Proses belajar mengajar pengetahuan tidak Proses belajar mengajar pengetahuan tidak ditumpahkan melainkan ditawarkan. Untuk menjadi ditumpahkan melainkan ditawarkan. Untuk menjadi hubungan antara guru dengan siswa sebagai suatu hubungan antara guru dengan siswa sebagai suatu dialog. dialog.

Page 13: Filsafat eksistensialisme

Peranan guruPeranan guru Melindungi dan memelihara Melindungi dan memelihara

kebebasan akademik.kebebasan akademik. MetodeMetode Tak ada pemikiran yang mendalam Tak ada pemikiran yang mendalam

tentang metode , tetapi metode tentang metode , tetapi metode apapun yang dipakai harus merujuk apapun yang dipakai harus merujuk pada cara unik mencapai kebahagian pada cara unik mencapai kebahagian dan karakter yang baik dan karakter yang baik

Page 14: Filsafat eksistensialisme

KesimpulanKesimpulan

Pandangan eksistensialisme dapat disimpulkan:Pandangan eksistensialisme dapat disimpulkan: 1. menurut metafisika: (hakekat kenyataan)1. menurut metafisika: (hakekat kenyataan) pribadi manusia tak sempurna, dapat pribadi manusia tak sempurna, dapat

diperbaiki melalui penyadaran diri dengan diperbaiki melalui penyadaran diri dengan menerapkan prinsip & standar pengembangan menerapkan prinsip & standar pengembangan ke pribadianke pribadian

2. Epistimologi: (hakekat pengetahuan)2. Epistimologi: (hakekat pengetahuan) Data-Internal–pribadi, acuannya kebebasan Data-Internal–pribadi, acuannya kebebasan

individu memilihindividu memilih 3. Logika: (hakekat penalaran)3. Logika: (hakekat penalaran) Mencari pemahaman tentang kebutuhan & Mencari pemahaman tentang kebutuhan &

dorongan internal melaui analis & introfeksi dorongan internal melaui analis & introfeksi diridiri

Page 15: Filsafat eksistensialisme

4. Aksiologi (hakekat nilai)4. Aksiologi (hakekat nilai) Standar dan prinsip yang bervariasi Standar dan prinsip yang bervariasi

pada tiap individu bebas untuk dipilih-pada tiap individu bebas untuk dipilih-diambil diambil

5. Etika (hakekat kebaikan)5. Etika (hakekat kebaikan) Tuntutan moral bagi kepentingan Tuntutan moral bagi kepentingan

pribadi tanpa menyakiti yang lainpribadi tanpa menyakiti yang lain 6. Estetika (hakekat keindahan)6. Estetika (hakekat keindahan) Keindahan ditentukan secara individual Keindahan ditentukan secara individual

pada tiap orang oleh dirinyapada tiap orang oleh dirinya

Page 16: Filsafat eksistensialisme

7. Tujuan hidup7. Tujuan hidup Menyempurnakan diri melalui Menyempurnakan diri melalui

pilihan standar secara bebas oleh pilihan standar secara bebas oleh tiap individu, mencari tiap individu, mencari kesempurnaan hidupkesempurnaan hidup

Page 17: Filsafat eksistensialisme

Sekian TerimakasihSekian Terimakasih