45
FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU H.M.Nasir Hamzah H.M.Nasir Hamzah

FILSAFAT ILMU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Filsafat Ilmu

Citation preview

FILSAFAT ILMUFILSAFAT ILMU

H.M.Nasir HamzahH.M.Nasir Hamzah

Pengertian Filsafat :Pengertian Filsafat :

• Bhs.inggeris: philosophyBhs.inggeris: philosophy• Bhs. Yunani: philosopiaBhs. Yunani: philosopia• Philos artinya cinta atau philia (persahabatan, Philos artinya cinta atau philia (persahabatan,

tertarik kepada) dan sophos (hikmah, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi).pengalaman praktis, inteligensi).

• Secara etimologi : cinta kebijaksanaan atau Secara etimologi : cinta kebijaksanaan atau kebenarankebenaran

• Bhs. Arab: fa’lala, falsafat artinya pengetahuan Bhs. Arab: fa’lala, falsafat artinya pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. hukumnya.

Pandangan para Filosof :Pandangan para Filosof :

• Pythagoras (572-497 SM) adalah filosof pertama Pythagoras (572-497 SM) adalah filosof pertama menggunakan kata filsafat, dia mengemukakan menggunakan kata filsafat, dia mengemukakan bhw manusia dibagi 3 tipe:mereka yang mencintai bhw manusia dibagi 3 tipe:mereka yang mencintai 1) kesenang- an, 2) kegiatan, & 3) kebijaksanaan. 1) kesenang- an, 2) kegiatan, & 3) kebijaksanaan. Yang intinya adalah mencari keutamaan mental.Yang intinya adalah mencari keutamaan mental.

• Plato (427-347 SM) : objek filsafat adalah Plato (427-347 SM) : objek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran absolut.penemuan kenyataan atau kebenaran absolut.

• Aristoteles (384-332 SM) : filsafat menyelidiki Aristoteles (384-332 SM) : filsafat menyelidiki sebab dan asas segala terdalam dari wujud.sebab dan asas segala terdalam dari wujud.

Menamakan filsafat dgn teologi atau filsafat Menamakan filsafat dgn teologi atau filsafat pertama. Dia berkesimpulan bhw setiap gerak di pertama. Dia berkesimpulan bhw setiap gerak di alam ini digerakkan oleh yang lain. Karena itu, alam ini digerakkan oleh yang lain. Karena itu, perlu menetapkan satu penggerak pertama yang perlu menetapkan satu penggerak pertama yang menyebabkan gerak itu. Allah sebagai penggerak menyebabkan gerak itu. Allah sebagai penggerak pertama. pertama.

Lanjutan …Lanjutan …

• Al-Farabi (870 M) seorang filosof muslim Al-Farabi (870 M) seorang filosof muslim terbesar sebelum Ibnu Sina berkata, Filsafat terbesar sebelum Ibnu Sina berkata, Filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnyasebenarnya

• Ibnu Rusyd (1126-1198 M) : filsafat atau Ibnu Rusyd (1126-1198 M) : filsafat atau hikmah merupakan pengatahuan “otonom” hikmah merupakan pengatahuan “otonom” yang perlu dikaji oleh manusia karena dia yang perlu dikaji oleh manusia karena dia dikaruniai akal. Alqur’an Filsafat mewajibkan dikaruniai akal. Alqur’an Filsafat mewajibkan manusia berfilsafat untuk menambah dan manusia berfilsafat untuk menambah dan memperkuat keimanan kepada Tuhan. memperkuat keimanan kepada Tuhan.

Pengertian Ilmu :Pengertian Ilmu :

• Bhs.Arab: ‘alima, ya’lamu, ilman artinya Bhs.Arab: ‘alima, ya’lamu, ilman artinya mengerti, memahami benar-benar.mengerti, memahami benar-benar.

• Bhs.Inggrs: science artinya Bhs.Inggrs: science artinya pengetahuan.pengetahuan.

• Kamus Bhs.Ind.: pengetahuan tentang Kamus Bhs.Ind.: pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu. dibidang (pengetahuan) itu.

Definisi Ilmu Menurut Definisi Ilmu Menurut para Ahlipara Ahli

• Mohammad Hatta : pengetahuan yang teratur tentang Mohammad Hatta : pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalamdalam

• Ralph Ross & Ernest Van Den Haag: yang empiris, Ralph Ross & Ernest Van Den Haag: yang empiris, rasional, umum, dan sistematik, dan keempatnya rasional, umum, dan sistematik, dan keempatnya serentak.serentak.

• Karl Pearson: lukisan atau keterangan yang Karl Pearson: lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.dengan istilah yang sederhana.

• Ashley Montagu: pengetahuan yang disusun dalam satu Ashley Montagu: pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji. hal yang sedang dikaji.

SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMUILMU

• Thales (624-546 SM) : Filosof pertama yang Thales (624-546 SM) : Filosof pertama yang mengkaji asal usul alam. Bhw asal alam mengkaji asal usul alam. Bhw asal alam adalah air karena air unsur penting bagi adalah air karena air unsur penting bagi setiap mahluk hidup, air dapat berubah setiap mahluk hidup, air dapat berubah menjadi benda gas, seperti uap dan benda menjadi benda gas, seperti uap dan benda padat, seperti es, dan bumi ini juga berada padat, seperti es, dan bumi ini juga berada diatas air.diatas air.

• Anaximandros (610-540 SM) : bhw substansi Anaximandros (610-540 SM) : bhw substansi pertama itu bersifat kekal, tdk terbatas, dan pertama itu bersifat kekal, tdk terbatas, dan meliputi segalanya. Unsur utama alam harus meliputi segalanya. Unsur utama alam harus yang mencakup segalanya dan diatas yang mencakup segalanya dan diatas segalanya, yang dinamakan apeiron. Ia adalah segalanya, yang dinamakan apeiron. Ia adalah air, maka air harus meliputi segalanya, air, maka air harus meliputi segalanya, termasuk api yang merupakan lawannya.termasuk api yang merupakan lawannya.

Lanjutan . . . Lanjutan . . . • Heraklitos (540-480 SM) : melihat alam semesta Heraklitos (540-480 SM) : melihat alam semesta

ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yg ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yg dingin berubah menjadi panas, yg panas menjadi dingin berubah menjadi panas, yg panas menjadi dingin. Itu berarti bhw bila kita hendak dingin. Itu berarti bhw bila kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita harus memahami kehidupan kosmos, kita harus menyadari bhw kosmos itu dinamis. Segala menyadari bhw kosmos itu dinamis. Segala sesuatu saling bertentangan dan dalam sesuatu saling bertentangan dan dalam pertentangan itulah kebenaran. Tidak ada pertentangan itulah kebenaran. Tidak ada suatupun yang benar-benar ada, semuanya suatupun yang benar-benar ada, semuanya menjadi.menjadi.

• Parmenides (515-440 SM) : gerak dan perubahan Parmenides (515-440 SM) : gerak dan perubahan tdk mungkin terjadi. Realitas merupakan tdk mungkin terjadi. Realitas merupakan keseluruhan yg bersatu, tdk bergerak dan tdk keseluruhan yg bersatu, tdk bergerak dan tdk berubah. Dia menegaskan bhw yg ada itu ada. berubah. Dia menegaskan bhw yg ada itu ada. Inilah kebenaran.Inilah kebenaran.

Lanjutan . . .Lanjutan . . .

• Pythagoras (580-500 SM) : tdk ada satupun yg Pythagoras (580-500 SM) : tdk ada satupun yg di alam ini terlepas dari bilangan. Semua di alam ini terlepas dari bilangan. Semua realitas dpt diukur dgn bilangan (kuantitas). realitas dpt diukur dgn bilangan (kuantitas). Bhw bilangan adalah unsur utama dari alam Bhw bilangan adalah unsur utama dari alam dan sekaligus menjadi ukuran.dan sekaligus menjadi ukuran.

• Protagoras (481-411 SM) : manusia adalah Protagoras (481-411 SM) : manusia adalah ukuran kebenaran. Kebenaran itu bersifat ukuran kebenaran. Kebenaran itu bersifat subjektif dan relatif. Akibatnya, tdk akan ada subjektif dan relatif. Akibatnya, tdk akan ada ukuran yg absolut dlm etika, metafisika, ukuran yg absolut dlm etika, metafisika, maupun agama. Teori matematika tdk maupun agama. Teori matematika tdk dianggapnya mempunyai kebenaran yg absolut. dianggapnya mempunyai kebenaran yg absolut.

Lanjutan …Lanjutan …• Gorgias (483-375 SM) : ada tiga proposisi; 1) Gorgias (483-375 SM) : ada tiga proposisi; 1)

tdk ada yg ada, artinya realitas itu tdk ada yg ada, artinya realitas itu sebenarnya tdk ada. 2) bila sesuatu itu ada ia sebenarnya tdk ada. 2) bila sesuatu itu ada ia tdk akan dpt diketahui, karena pengindraan tdk akan dpt diketahui, karena pengindraan itu tdk dpt dipercaya. 3) sekalipun realitas itu itu tdk dpt dipercaya. 3) sekalipun realitas itu dpt diketahui, ia tdk akan dpt kita dpt diketahui, ia tdk akan dpt kita beritahukan kpd orang lainberitahukan kpd orang lain

• Socrates : membuktikan adanya kebenaran Socrates : membuktikan adanya kebenaran objektif itu dgn menggunakan metode yg objektif itu dgn menggunakan metode yg bersifat praktis dan dijalankan melalui bersifat praktis dan dijalankan melalui percakapan-percakapan. Bhw ajaran dan percakapan-percakapan. Bhw ajaran dan kehidupan adalah satu dan tdk dpt dipisahkan kehidupan adalah satu dan tdk dpt dipisahkan satu dgn lainnya. Pengetahuan yg sangat satu dgn lainnya. Pengetahuan yg sangat berharga adalah pengetahuan ttg diri sendiri.berharga adalah pengetahuan ttg diri sendiri.

Lanjutan . . .Lanjutan . . .• Plato (429-347 SM) murid Socrates : esensi itu mempunyai Plato (429-347 SM) murid Socrates : esensi itu mempunyai

realitas dan realitasnya ada di alam idea. Kebenaran umum realitas dan realitasnya ada di alam idea. Kebenaran umum itu ada bukan dibuat-buat bahkan sdh ada di alam idea. itu ada bukan dibuat-buat bahkan sdh ada di alam idea. Kebenaran umum adalah rujukan bagi alam empiris. Contoh: Kebenaran umum adalah rujukan bagi alam empiris. Contoh: kuda yg di alam empiris bermacam-macam warna dan kuda yg di alam empiris bermacam-macam warna dan bentuk serta jenisnya, tapi kuda memiliki unsur umum yg bentuk serta jenisnya, tapi kuda memiliki unsur umum yg membedakannya dgn sapi dan kambing. Unsur umum inilah membedakannya dgn sapi dan kambing. Unsur umum inilah yg ada di alam idea dan bersifat universal.yg ada di alam idea dan bersifat universal.

• Aristoteles (384-322 SM) murid Plato : ia berhasil Aristoteles (384-322 SM) murid Plato : ia berhasil memecahkan persoalan besar filsafat yg dipersatukannya memecahkan persoalan besar filsafat yg dipersatukannya dlm satu sistem: logika, matematika, fisika, dan metafisika. dlm satu sistem: logika, matematika, fisika, dan metafisika. Logika Aristoteles berdasarkan pada analisis bahasa yg Logika Aristoteles berdasarkan pada analisis bahasa yg disebut silogisme yg terdiri dari 3 premis :disebut silogisme yg terdiri dari 3 premis :

- Semua manusia akan mati (premis mayor)- Semua manusia akan mati (premis mayor) - Socrates adalah manusia (premis minor)- Socrates adalah manusia (premis minor) - Socrates akan mati (konklusi).- Socrates akan mati (konklusi). Logika Aristoteles ini juga disebut logika deduktif, yg Logika Aristoteles ini juga disebut logika deduktif, yg

mengukur valid atau tdknya sebuah pemikiran. mengukur valid atau tdknya sebuah pemikiran.

PENGETAHUAN & UKURAN PENGETAHUAN & UKURAN KEBENARANKEBENARAN

• Encyclopedia Philosophy : Encyclopedia Philosophy : penegetahuan adalah kepercayaan yang penegetahuan adalah kepercayaan yang benar.benar.

• Sidi Gazalba : apa yang diketahui atau Sidi Gazalba : apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian, atau isi pikiran. Dengan demikian, pengetahuan merupakan hasil proses pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.dari usaha manusia untuk tahu.

Kebenaran EpistemologisKebenaran Epistemologis

• Correspondence Theory of TruthCorrespondence Theory of Truth yg yg dipelopori oleh Plato, Aristoteles, Moore, dipelopori oleh Plato, Aristoteles, Moore, Russel, Ramsey, dan Tarski: Russel, Ramsey, dan Tarski:

Kebenaran adalah kesesuaian antara Kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan sesuatu itu sendiri. Contoh: Makassar adalah sesuatu itu sendiri. Contoh: Makassar adalah ibukota Provinsi Sul-Sel. Pernyataan ini ibukota Provinsi Sul-Sel. Pernyataan ini disebut benar karena kenyataannya Makassar disebut benar karena kenyataannya Makassar memang ibukota Provinsi Sul-Sel. memang ibukota Provinsi Sul-Sel. Kebenarannya terletak pada hubungan antara Kebenarannya terletak pada hubungan antara pernyataan dengan kenyataan. pernyataan dengan kenyataan.

Lanjutan …Lanjutan …• Coherence Theory of Truth :Coherence Theory of Truth : Kebenaran : kesesuaian antara suatu Kebenaran : kesesuaian antara suatu

pernyataan dgn pernyataan-pernyataan lainnya pernyataan dgn pernyataan-pernyataan lainnya yg sudah lebih dahulu kita ketahui, terima dan yg sudah lebih dahulu kita ketahui, terima dan akui sebagai benar. Suatu putusan yang akui sebagai benar. Suatu putusan yang dianggap benar apabila mendapat penyaksian – dianggap benar apabila mendapat penyaksian – penyaksian (justifikasi, pembenaran) oleh penyaksian (justifikasi, pembenaran) oleh putusan-putusan lainnya yang terdahulu yg putusan-putusan lainnya yang terdahulu yg sudah diketahui, diterima, dan diakui benarnya.sudah diketahui, diterima, dan diakui benarnya.

• Contoh: 3 + 3 = 6 adalah benar karena Contoh: 3 + 3 = 6 adalah benar karena sesuai dgn kebenaran yg sudah disepakati sesuai dgn kebenaran yg sudah disepakati bersama, terutama oleh komunitas matematika. bersama, terutama oleh komunitas matematika. Jadi ukuran kebenaran pada teori ini adalah Jadi ukuran kebenaran pada teori ini adalah konsistensi dan presisi. konsistensi dan presisi.

Lanjutan …Lanjutan …

• Pragmatist Theory of TruthPragmatist Theory of Truth yg yg dikembangkan oleh William James & dikembangkan oleh William James & Charles S.Pierce :Charles S.Pierce :

Benar tidaknya suatu ucapan, dalil, Benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori semata-mata tergantung atau teori semata-mata tergantung kepada asas manfaat. Sesuatu kepada asas manfaat. Sesuatu dianggap benar jika mendatangkan dianggap benar jika mendatangkan manfaat dan akan dikatakan salah manfaat dan akan dikatakan salah jika tdk mendatangkan manfaat.jika tdk mendatangkan manfaat.

Lanjutan …Lanjutan …

• Agama Sebagai Teori KebenaranAgama Sebagai Teori Kebenaran : :

Manusia adalah makhluk pencari Manusia adalah makhluk pencari kebenaran. Salah satu cara untuk kebenaran. Salah satu cara untuk menemukan kebenaran adalah menemukan kebenaran adalah melalui agama. Suatu hal yg melalui agama. Suatu hal yg dianggap benar apabila sesuai dianggap benar apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak. sebagai penentu kebenaran mutlak.

SUMBER SUMBER PENGETAHUANPENGETAHUAN

Pandangan Filosof Science Modern :Pandangan Filosof Science Modern :• Orang yg memiliki OtoritasOrang yg memiliki Otoritas• IndraIndra• AkalAkal• IntuisiIntuisi

Al Qur’an : An Nahl-78, Thaha-98, At Thalaq-Al Qur’an : An Nahl-78, Thaha-98, At Thalaq-12, Al Hasyr-22, An Nahal-74, Ar Rahman 1-4 12, Al Hasyr-22, An Nahal-74, Ar Rahman 1-4 An Nahl 89, Ali Imran 118, Al Anbiya 7. An Nahl 89, Ali Imran 118, Al Anbiya 7.

Filsafat Ilmu Islami berpandangan bhw satu-Filsafat Ilmu Islami berpandangan bhw satu-satunya sumber pengetahuan ialah Allah satunya sumber pengetahuan ialah Allah SWT.SWT.

Klasifikasi ilmuKlasifikasi ilmu

Para filosof muslim membedakan ilmu kepada Para filosof muslim membedakan ilmu kepada ilmu yg ilmu yg berguna berguna dan dan tdk berguna.tdk berguna.

A. Ilmu yg berguna:A. Ilmu yg berguna:

1. Ilmu-ilmu diniawi: kedokteran, fisika, ki –1. Ilmu-ilmu diniawi: kedokteran, fisika, ki –

mia, geografi, logika, etikamia, geografi, logika, etika

2. Ilmu-ilmu keagamaan.2. Ilmu-ilmu keagamaan.

B. Ilmu tdk berguna: ilmu sihir, alkemi, dan nu-B. Ilmu tdk berguna: ilmu sihir, alkemi, dan nu-

merologi (ilmu nujum dgn menggunakan merologi (ilmu nujum dgn menggunakan bilangan. bilangan.

Lanjutan …Lanjutan …

• Al-FarabiAl-Farabi: mengklasifikasi ilmu secara : mengklasifikasi ilmu secara filosofis ke dalam bbrp wilayah, seperti filosofis ke dalam bbrp wilayah, seperti ilmu-ilmu matematis, ilmu alam, ilmu-ilmu matematis, ilmu alam, metafisika, ilmu politik, yurisprudensi & metafisika, ilmu politik, yurisprudensi & teologi dialektis. Dia memberi perincian teologi dialektis. Dia memberi perincian ilmu-ilmu religius (ilahiyah) dalam ilmu-ilmu religius (ilahiyah) dalam bentuk kalam & fiqih langsung bentuk kalam & fiqih langsung mengikuti perincian ilmu-ilmu filosofis, mengikuti perincian ilmu-ilmu filosofis, yakni matematika, ilmu alam, metafisika, yakni matematika, ilmu alam, metafisika, dan ilmu politik.dan ilmu politik.

lanjutan …lanjutan …• Al-GazaliAl-Gazali : mengklasifikasi ilmu secara filosofis ke dalam : mengklasifikasi ilmu secara filosofis ke dalam

ilmu syar’iyyah dan ilmu aqliyyah.ilmu syar’iyyah dan ilmu aqliyyah.A.Ilmu Syar’iyyahA.Ilmu Syar’iyyah 1.Ilmu prinsip-prinsip dasar (al-ushul):1.Ilmu prinsip-prinsip dasar (al-ushul): a. ilmu ttg keesaan tuhan (al-tauhid)a. ilmu ttg keesaan tuhan (al-tauhid) b. ilmu ttg kenabianb. ilmu ttg kenabian c. ilmu ttg akhirat atau eskatologis.c. ilmu ttg akhirat atau eskatologis. d. ilmu ttg sumber pengetahuan religius (al-qur’an d. ilmu ttg sumber pengetahuan religius (al-qur’an al-sunnah).al-sunnah). 2.Ilmu ttg cabang-cabang (furu’)2.Ilmu ttg cabang-cabang (furu’) a. ilmu ttg kewajiban manusia kepada Tuhan (ibadah)a. ilmu ttg kewajiban manusia kepada Tuhan (ibadah) b. ilmu ttg kewajiban manusia kepada masyarakatb. ilmu ttg kewajiban manusia kepada masyarakat c. ilmu ttg kewajiban manusia kepada jiwanya sendiri c. ilmu ttg kewajiban manusia kepada jiwanya sendiri

(ilmu akhlak) (ilmu akhlak)

Lanjutan …Lanjutan …

B. Ilmu Aqliyyah :B. Ilmu Aqliyyah :

1.Matematika: aritmatika, geometri, 1.Matematika: aritmatika, geometri, astronomiastronomi

dan astrologi, musik.dan astrologi, musik.

2.Logika2.Logika

3.Fisika/ilmu alam: kedokteran, 3.Fisika/ilmu alam: kedokteran, meteorologi, meteorologi,

mineralogi, kimia.mineralogi, kimia.

4.Ilmu ttg wujud di luar alam, atau 4.Ilmu ttg wujud di luar alam, atau metafisika. metafisika.

DASAR-DASAR ILMUDASAR-DASAR ILMU

A.A. ONTOLOGIONTOLOGI

B.B. EPISTEMOLOGIEPISTEMOLOGI

C.C. AKSIOLOGIAKSIOLOGI

ONTOLOGIONTOLOGI

• Ontologi berasal bhs Yunani: On = being, dan Ontologi berasal bhs Yunani: On = being, dan Logos = logic. Jadi ontologi adalah The theory Logos = logic. Jadi ontologi adalah The theory of being qua being (teori ttg keberadaan sbg of being qua being (teori ttg keberadaan sbg keberadaan).keberadaan).

• Louis O.Kattsoof : ontologi itu mencari Louis O.Kattsoof : ontologi itu mencari ultimate reality.ultimate reality.

• Thales : airlah yg menjadi ultimate substance Thales : airlah yg menjadi ultimate substance yg mengeluarkan semua benda. Jadi asal yg mengeluarkan semua benda. Jadi asal semua benda hanya satu saja yaitu “air”.semua benda hanya satu saja yaitu “air”.

Lanjutan …Lanjutan …

• Menurut bhs, ontologi : ilmu tentang Menurut bhs, ontologi : ilmu tentang yang ada.yang ada.

• Menurut istilah, ontologi : ilmu yg Menurut istilah, ontologi : ilmu yg membahas tentang hakikat yg ada, yg membahas tentang hakikat yg ada, yg merupakan ultimate reality baik yg merupakan ultimate reality baik yg berbentuk jasmani/konkret maupun berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak.rohani/abstrak.

• Term ontologi pertama kali Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius (1636 M), kemudian dikembangkan oleh (1636 M), kemudian dikembangkan oleh Christian Wolf (1679-1754 M).Christian Wolf (1679-1754 M).

Beberapa Pandangan Beberapa Pandangan OntologiOntologi

A. Naturalisme : faham serba alam A. Naturalisme : faham serba alam

Kenyataan pada hakikatnya bersifat alam. Kenyataan pada hakikatnya bersifat alam. Kenyataan ialah apa saja yg bersifat alam, Kenyataan ialah apa saja yg bersifat alam, yakni segala yg berada dalam ruang dan yakni segala yg berada dalam ruang dan waktu. Akibat dari pandangan ini adalah : 1) waktu. Akibat dari pandangan ini adalah : 1) segala sesuatu yg dianggap ada, namun diluar segala sesuatu yg dianggap ada, namun diluar ruang dan waktu, tdk mungkin merupakan ruang dan waktu, tdk mungkin merupakan kenyataan, dan 2) segala sesuatu yg tdk kenyataan, dan 2) segala sesuatu yg tdk mungkin dipahami melalui metode-metode yg mungkin dipahami melalui metode-metode yg digunakan dalam ilmu-ilmu kealaman, tdk digunakan dalam ilmu-ilmu kealaman, tdk mungkin merupakan kenyataan. mungkin merupakan kenyataan.

Lanjutan …Lanjutan …

• Bagi penganut naturalisme, sesuatu yg Bagi penganut naturalisme, sesuatu yg bereksistensi bukan merupakan himpunan bereksistensi bukan merupakan himpunan bawahan dari kenyataan akan tetapi yg bawahan dari kenyataan akan tetapi yg bereksistensi adalah kenyataan itu sendiri.bereksistensi adalah kenyataan itu sendiri.

• Sebuah meja kayu bukan hanya suatu Sebuah meja kayu bukan hanya suatu kenyataan yg kebetulan karena substansi kenyataan yg kebetulan karena substansi terdalamnya bersifat fisik shg ia bereksistensi, terdalamnya bersifat fisik shg ia bereksistensi, akan tetapi meja kayu itu adalah kejadian yg akan tetapi meja kayu itu adalah kejadian yg niscaya karena sejumlah kualitas dan suatu niscaya karena sejumlah kualitas dan suatu proses yg berkesinambungan. Sbg sesuatu yg proses yg berkesinambungan. Sbg sesuatu yg terdapat dlm ruang dan wkt, meja itu terdapat dlm ruang dan wkt, meja itu bereksistensi dan sbg akibatnya bersifat nyata.bereksistensi dan sbg akibatnya bersifat nyata.

Lanjutan …Lanjutan …

B. Materialisme : menganggap bhw hakikat B. Materialisme : menganggap bhw hakikat kenyataan adalah materi. Segala sesuatu yg kenyataan adalah materi. Segala sesuatu yg hendak dikatakan nyata (1) pada hakikatnya hendak dikatakan nyata (1) pada hakikatnya berawal dari materi, atau (2) terjadi karena berawal dari materi, atau (2) terjadi karena gejala-gejala yg bersangkutan dgn materi. gejala-gejala yg bersangkutan dgn materi. Karena itu, materialisme menyatakan bhw tdk Karena itu, materialisme menyatakan bhw tdk ada entitas nonmaterial dan kenyataan supra ada entitas nonmaterial dan kenyataan supra natural. Pikiran aksi mental lain yg oleh natural. Pikiran aksi mental lain yg oleh kebanyakan orang dianggap tdk bersubstansi kebanyakan orang dianggap tdk bersubstansi material, pada dasarnya adalah perwujudan material, pada dasarnya adalah perwujudan dari gejala-gejala yg bersangkut paut dgn dari gejala-gejala yg bersangkut paut dgn materi.materi.

Lanjutan …Lanjutan …

C. Idealisme : bertolak belakang dgn C. Idealisme : bertolak belakang dgn naturalisme dan materialisme. Bhw naturalisme dan materialisme. Bhw hakikat terdalam dari kenyataan tdklah hakikat terdalam dari kenyataan tdklah bersifat materi, melainkan bersifat rohani bersifat materi, melainkan bersifat rohani atau spritual (kejiwaan). Menurut atau spritual (kejiwaan). Menurut G.Watts bhw agar materi atau tatanan G.Watts bhw agar materi atau tatanan kejadian yg terjadi dalam ruang dan wkt kejadian yg terjadi dalam ruang dan wkt dpt dipahami hakikatnya yg terdalam maka dpt dipahami hakikatnya yg terdalam maka harus ada jiwa atau ruh yg menyertainya harus ada jiwa atau ruh yg menyertainya dan yg dlm hubungan tertentu bersifat dan yg dlm hubungan tertentu bersifat mendasari hal-hal tersebut. mendasari hal-hal tersebut.

Lanjutan …Lanjutan …

D. Positivisme : Dipopulerkan oleh Auguste Comte D. Positivisme : Dipopulerkan oleh Auguste Comte (1798-1857) beranjak dari ketidakpercayaan (1798-1857) beranjak dari ketidakpercayaan terhadap pandangan-pandangan dan terhadap pandangan-pandangan dan pembicaraan-pembicaraan metafisis. Pertanyaan-pembicaraan-pembicaraan metafisis. Pertanyaan-pertanyaan metafisis sama sekali tdk pertanyaan metafisis sama sekali tdk mengandung makna, tdk dpt dipertanggung mengandung makna, tdk dpt dipertanggung jawabkan dan tdk ada gunanya. Pernyataan jawabkan dan tdk ada gunanya. Pernyataan metafisis yg mengatakan bhw “ada substansi metafisis yg mengatakan bhw “ada substansi terdalam dari segala hal yg menampak”. Jelas terdalam dari segala hal yg menampak”. Jelas adalah pernyataan tdk ada gunannya, karena tak adalah pernyataan tdk ada gunannya, karena tak satupun pengamatan inderawi yg bisa dilakukan satupun pengamatan inderawi yg bisa dilakukan utk mengambil keputusan terhadap kebenaran utk mengambil keputusan terhadap kebenaran pernyataan tersebut pernyataan tersebut

Pandangan islam terhadap Pandangan islam terhadap OntologiOntologi

• Al Qur’an : S.Al-Hadid-3, AZ-Zumar-62, Al-Al Qur’an : S.Al-Hadid-3, AZ-Zumar-62, Al-Thalaq-12, Al-Kahfi-84, Al-Isra-84, Al-Qamar-Thalaq-12, Al-Kahfi-84, Al-Isra-84, Al-Qamar-49, Al-Ahzab-38, Al-Anam-96, Yasin-3849, Al-Ahzab-38, Al-Anam-96, Yasin-38

1. Allah adalah wujud transenden (mengatasi) 1. Allah adalah wujud transenden (mengatasi) yg tak relevan dipahami dgn menggunakan yg tak relevan dipahami dgn menggunakan pengertian wujud dan kemaujudan menurut pengertian wujud dan kemaujudan menurut dimensi-dimensi ruang dan waktu. Dia dimensi-dimensi ruang dan waktu. Dia adalah wujud yg tdk diwujudkan. Dia adalah adalah wujud yg tdk diwujudkan. Dia adalah wujud sebelum segala sesuatu yg selain wujud sebelum segala sesuatu yg selain diriNya maujud, dan Dia tetap sbg wujud diriNya maujud, dan Dia tetap sbg wujud setelah segala sesuatu selain diriNya tdk setelah segala sesuatu selain diriNya tdk maujud. WujudNya Maha Gaib, mengatasi maujud. WujudNya Maha Gaib, mengatasi segala kemaujudan lahir. segala kemaujudan lahir.

Lanjutan …Lanjutan …

2. Allah adalah Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta) Segala 2. Allah adalah Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta) Segala sesuatu selain Dia adalah ciptaanNya. Segala wujud sesuatu selain Dia adalah ciptaanNya. Segala wujud selain diriNya adalah wujud yang diadakanNya.selain diriNya adalah wujud yang diadakanNya.

3. Alam semesta (langit dan bumi) adalah salah satu 3. Alam semesta (langit dan bumi) adalah salah satu ciptaanNya dalam dimensi ruang dan waktu. ciptaanNya dalam dimensi ruang dan waktu. Kemaujudan alam semesta adalah bersifat kealaman Kemaujudan alam semesta adalah bersifat kealaman yg realitasnya dpt dipahami menurut dimensi-dimensi yg realitasnya dpt dipahami menurut dimensi-dimensi kealaman fisik. Dimensi-dimensi kealaman fisik kealaman fisik. Dimensi-dimensi kealaman fisik adalah dimensi tetapan Allah yg disebut qadar.adalah dimensi tetapan Allah yg disebut qadar.

4. Segala sesuatu ciptaan Allah, pada hakikatnya 4. Segala sesuatu ciptaan Allah, pada hakikatnya adalah tanda-tanda (ayat-ayat, atau simbol-simbol) yg adalah tanda-tanda (ayat-ayat, atau simbol-simbol) yg menyatakan adaNya Allah dgn segala kemahaan menyatakan adaNya Allah dgn segala kemahaan sifat-sifatNya, yg antara lain Maha Pencipta, Maha sifat-sifatNya, yg antara lain Maha Pencipta, Maha Berilmu, dan Maha Kuasa. Berilmu, dan Maha Kuasa.

Lanjutan …Lanjutan …

5. Segala ciptaan Allah tunduk pada hukum-5. Segala ciptaan Allah tunduk pada hukum-hukum keberadaan yg ditetapkanNya hukum keberadaan yg ditetapkanNya (taqdir) untuk alam fisik dan sunnatullah (taqdir) untuk alam fisik dan sunnatullah untuk fenomena kemanusiaan. Hukun-untuk fenomena kemanusiaan. Hukun-hukum itu merupakan hukum-hukum hukum itu merupakan hukum-hukum universal seperti hukum kesebaban universal seperti hukum kesebaban (causility law) dan berbagai hukum lain sbg (causility law) dan berbagai hukum lain sbg akibat yg ditimbulkannya.akibat yg ditimbulkannya.

6. Allah adalah Al Haqq dan keseluruhan nilai 6. Allah adalah Al Haqq dan keseluruhan nilai haqq hanya bersumber dariNya. Utk haqq hanya bersumber dariNya. Utk memahami yg haqq itu, Dia menurunkan Al memahami yg haqq itu, Dia menurunkan Al Qur’an sbg petunjuk bagi manusia. Qur’an sbg petunjuk bagi manusia.

EPISTEMOLOGIEPISTEMOLOGI

• Episteme : pengetahuan & Logos: Episteme : pengetahuan & Logos: pengetahuanpengetahuan

• Epistemologi : pengetahuan ttg Epistemologi : pengetahuan ttg pengetahuan.pengetahuan.

• Pokok pembicaraan epistemologi Pokok pembicaraan epistemologi berhubungan dgn upaya utk menjawab berhubungan dgn upaya utk menjawab bgmn karakteristik pengetahuan ilmiah, bgmn karakteristik pengetahuan ilmiah, bgmn metodologi utk memperolehnya dan bgmn metodologi utk memperolehnya dan apa kreteria keabsahan dan kebenarannya apa kreteria keabsahan dan kebenarannya serta bgmn mengujinya.serta bgmn mengujinya.

Beberapa Pandangan Beberapa Pandangan EpistemologiEpistemologi

A. A. EmpirismeEmpirisme Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dgn menggunakan indra lahiriahdgn menggunakan indra lahiriah

Semua pengetahuan dpt dilacak sampai pada Semua pengetahuan dpt dilacak sampai pada pengalaman inderawi, dan yg tdk demikian dianggap pengalaman inderawi, dan yg tdk demikian dianggap bukan pengetahuan ilmiah. bukan pengetahuan ilmiah. Thomas Thomas HobbesHobbes : pengalaman adalah awal dari segala : pengalaman adalah awal dari segala pengetahuan. Semua ilmu diturunkan dari pengalaman. pengetahuan. Semua ilmu diturunkan dari pengalaman.

John LockeJohn Locke : rasio manusia pada mulanya sbg : rasio manusia pada mulanya sbg lembaran kertas putih. Apa yg kemudian mengisinya, lembaran kertas putih. Apa yg kemudian mengisinya, seluruhnya berasal dari pengalaman lahiriah (sensation) seluruhnya berasal dari pengalaman lahiriah (sensation) dan batiniah (reflection). Sumber dari pengalaman dan batiniah (reflection). Sumber dari pengalaman tersebut membentuk ide-ide tunggal, atas dasar itu tersebut membentuk ide-ide tunggal, atas dasar itu kemudian jiwa membentuk ide majemuk (kompleks) kemudian jiwa membentuk ide majemuk (kompleks) kemudian menjadi pengetahuan yg kompleks. kemudian menjadi pengetahuan yg kompleks.

Lanjutan …Lanjutan …

B. Rasionalisme : keabsahan dan kebenaran B. Rasionalisme : keabsahan dan kebenaran suatu pengetahuan ilmiah dapat dicapai melalui suatu pengetahuan ilmiah dapat dicapai melalui penalaran. Pada dasarnya pengetahuan adalah penalaran. Pada dasarnya pengetahuan adalah suatu sistem deduktif yg dpt dipahami secara suatu sistem deduktif yg dpt dipahami secara rasional dgn ukuran kebenaran adalah rasional dgn ukuran kebenaran adalah konsistensi logis. (Karl R.Popper)konsistensi logis. (Karl R.Popper)

C. Kritisisme : (Immanuel Kant) bhw pengetahuan C. Kritisisme : (Immanuel Kant) bhw pengetahuan manusia pada dasarnya terjadi atas unsur-manusia pada dasarnya terjadi atas unsur-unsur aposteriori (sesudah pengalaman) dan unsur aposteriori (sesudah pengalaman) dan apriori (mendahului pengalaman). Artinya ada apriori (mendahului pengalaman). Artinya ada pengetahuan yg kita peroleh setelah pengetahuan yg kita peroleh setelah memperoleh pengalaman (aposteriori) dan ada memperoleh pengalaman (aposteriori) dan ada pengetahuan yg dpt dicapai tanpa harus pengetahuan yg dpt dicapai tanpa harus terlebih dahulu (apriori).terlebih dahulu (apriori).

Pandangan Islam Terhadap Pandangan Islam Terhadap EpistemologiEpistemologi

• Landasan Al-Qur’an : Al-Hasyr-22, AR-Landasan Al-Qur’an : Al-Hasyr-22, AR-Rahman 1-4, Al-Alaq 3-5, AN-Nahl 78, Rahman 1-4, Al-Alaq 3-5, AN-Nahl 78, Al-Imran 118, Al-Hajj 46, Az-zariat 21, Al-Imran 118, Al-Hajj 46, Az-zariat 21, Fuhshilat 53, Al-Anbiya 7.Fuhshilat 53, Al-Anbiya 7.

1. Sumber ilmu satu-satunya hanya 1. Sumber ilmu satu-satunya hanya Allah, karena pada hakekatnya hanya Allah, karena pada hakekatnya hanya Dia yg mengetahui baik alam nyata Dia yg mengetahui baik alam nyata maupun alam gaib, dan Dia Maha maupun alam gaib, dan Dia Maha pengasih dan penyayang (Al-Hasyr 22)pengasih dan penyayang (Al-Hasyr 22)

Lanjutan …Lanjutan …

2. Manusia tdk lahir dlm keadaan berpengetahuan, 2. Manusia tdk lahir dlm keadaan berpengetahuan, namun pada dirinya terkandung potensi internal namun pada dirinya terkandung potensi internal berpengetahu an yg dikaruniakan Allah padanya berpengetahu an yg dikaruniakan Allah padanya (An-Nahl 78).(An-Nahl 78).

3. Allah yg Maha Pengasih menciptakan manusia, 3. Allah yg Maha Pengasih menciptakan manusia, mengajarkannya Al Qur’an, dan mengajarkannya mengajarkannya Al Qur’an, dan mengajarkannya al bayaan (penjelasan-penjelasan) (Ar-Rahman 1-al bayaan (penjelasan-penjelasan) (Ar-Rahman 1-4)4)

4. Manusia diperintahkanNya membaca dgn 4. Manusia diperintahkanNya membaca dgn menjadikan petunjukNya sbg petunjuk utama sbg menjadikan petunjukNya sbg petunjuk utama sbg proses manusia diajarkan ilmu olehNya (Al ‘alaq proses manusia diajarkan ilmu olehNya (Al ‘alaq 3-5).3-5).

Lanjutan …Lanjutan …5. Bayan atau kejelasan-kejelasan ayat-ayat 5. Bayan atau kejelasan-kejelasan ayat-ayat

Allah potensial diperoleh manusia apabila ia Allah potensial diperoleh manusia apabila ia memanfaatkan potensi akalnya (Ali memanfaatkan potensi akalnya (Ali Imran118)Imran118)

6. Yang memiliki potensi berakal adalah gaib 6. Yang memiliki potensi berakal adalah gaib (hati) demikian pula yg memiliki potensi (hati) demikian pula yg memiliki potensi mengindera secara non fisik (Al Hajj 46).mengindera secara non fisik (Al Hajj 46).

7. Alam semesta dan diri manusia adalah ayat-7. Alam semesta dan diri manusia adalah ayat-ayat Allah yg padanya terkandung potensi ayat Allah yg padanya terkandung potensi pengetahuan yg perlu diperhatikan (Az Zariat pengetahuan yg perlu diperhatikan (Az Zariat 21).21).

Lanjutan …Lanjutan …8. Alam semesta diperlihatkan oleh Allah kepada manusia 8. Alam semesta diperlihatkan oleh Allah kepada manusia

hingga jelas bagi mereka kebenaran yg terkandung hingga jelas bagi mereka kebenaran yg terkandung dalam Al Qur’an artinya ada hubungan antara kebenaran dalam Al Qur’an artinya ada hubungan antara kebenaran yg dinyatakan dlm Al Quran dgn kebenaran yg yg dinyatakan dlm Al Quran dgn kebenaran yg dinyatakan dlm alam semesta serta diri manusia dinyatakan dlm alam semesta serta diri manusia (Fushshilat53)(Fushshilat53)

9. Dlm rangka memperoleh pengetahuan, Allah mengakui 9. Dlm rangka memperoleh pengetahuan, Allah mengakui keberadaan orang-orang yg telah memperoleh keberadaan orang-orang yg telah memperoleh pengetahuan, yg pengetahuannya dpt dijadikan acuan pengetahuan, yg pengetahuannya dpt dijadikan acuan utk pengembangan pengetahuan lebih lanjut (Al Anbiya utk pengembangan pengetahuan lebih lanjut (Al Anbiya 7).7).

10.Manusia diperintahkan agar membaca segala obyek 10.Manusia diperintahkan agar membaca segala obyek bacaan dgn berlandaskan Islam, sehingga setiap bacaan dgn berlandaskan Islam, sehingga setiap fenomena yg dibaca dpt dipahami menurut hukum-hukum fenomena yg dibaca dpt dipahami menurut hukum-hukum yg diturunkan dari sifat RububiyahNya. (Al ‘Alaq 1-3). yg diturunkan dari sifat RububiyahNya. (Al ‘Alaq 1-3).

AKSIOLOGIAKSIOLOGI

• Bhs Yunani : axios (nilai) dan logos (ilmu, teori, Bhs Yunani : axios (nilai) dan logos (ilmu, teori, studi mengenai). Aksiologi adalah “teori studi mengenai). Aksiologi adalah “teori tentang nilai”tentang nilai”

• Jujun S : aksiologi diartikan sbg teori nilai yg Jujun S : aksiologi diartikan sbg teori nilai yg berkaitan dgn kegunaan dari pengetahuan yg berkaitan dgn kegunaan dari pengetahuan yg diperoleh.diperoleh.

• Bramel : aksiologi terbagi dlm 3 bagian; Bramel : aksiologi terbagi dlm 3 bagian; (1)moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang (1)moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. (2)esthetic expression, yaitu ekspresi (2)esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. (3)sosio-political life, yaitu keindahan. (3)sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yg melahirkan filsafat kehidupan sosial politik, yg melahirkan filsafat sosiopolitik.sosiopolitik.

POHON ILMUPOHON ILMU

KEDOKTERAN

INFORMATIKA

MATEMATIKA

PENGAIRAN

PERIKANAN

ARSITEKTUR

TEKNIK

ASTRONOMI

PERTANIAN

GEOGRAFI

KELAUTAN

FARMASI

PETERNAKAN

BIOLOGI

KIMIA FISIKA

ILMU ALAM

TARBIYAHARAB

USHULUDDIN

SYARIAH

DAKWAH

AGAMA ISLAM

Hukum

iIlmu Pendidika

n Ekonomi

Administrasi

Politik

Manajemen

Pend. Sosial

Komunikasi

Phisikologi

Sejarah

Bahasa &

Sastra

Filsafat

Seni

ILMU HUMANIO

RAILMU

SOSIAL

Hasil ObservasiEksperimen

Penalaran Logis

Sosiologi

Antropologi

KEDOKTERAN

INFORMATIKA

MATEMATIKA

PENGAIRAN

PERIKANAN

ARSITEKTUR

TEKNIK

ASTRONOMI

PERTANIAN

GEOGRAFI

KELAUTAN

FARMASI

PETERNAKAN

BIOLOGI

KIMIA FISIKA

ILMU ALAM

Bahasa & Sastra

Seni

ILMU HUMANIORA

Filsafat

iIlmu Pendidikan

Hukum

Ekonomi

Administrasi

Politik

Manajemen

Pend. Sosial

Komunikasi

Phisikologi

Sejarah

ILMU SOSIAL

- Hasil Observasi- Eksperimen- Penalaran Logis

Sosiologi

Antropologi

AL-QUR’ANAL - HADITS

2. INTERGRASI ILMU AGAMA ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN UMUM (INTERPRESTASI YANG HARUS DIIMPLEMENTASIKN)

StudiIslamStudi

Islam

Al-Qur’an dan

Hadist

Al-Qur’an dan

Hadist

Pola Lama

Sebatas

Pola Lama

Sebatas

•Tauhid• Figh• Tasawuf/Akhlak• Tarekah• Bahasa Arab

Pola BaruPola

Baru

TuhanTuhan

EsaEsa

MinallahMinalla

h

Ba’lahBa’lah

BillahBillah

AlallahAlallah

Ma’allahMa’alla

h

FallahFallah

Wujud dalamAsma’ul Husna

Wujud dalamAsma’ul Husna

PenciptaanPenciptaa

n

ManusiaManusi

a

Materialisme : Evolusi DarwinMaterialisme : Evolusi

DarwinTanah & Roh : 15, 29,

22, 4Tanah & Roh : 15, 29, 22, 4

Adam (Khalifatullah)

Jagad RayaJagad Raya

Big Bang Teori Al-Qur’an

Sittatu Ayyam : 6 Hari

Manusia & PerilakuManusia

& Perilaku

SQ, EQ, IQ, Ideologi, Politik,

Ekonomi, Sosial, Budaya, Seni, Hukum,

Hankam

• Al-Qalb : - Sali (Muttaqim) – Maridh (Munafiq) – Maytun (Kafir)• An-nafs : - Muthma’innah, - Lawwamah, - Ammanah bissu• Al-Aql : - Dzakky (cerdas), - Jahil (bodoh) • Al-lasad : - sehat, - sakit

AlamAlam Air, Api, Udara, Angin,

Tanah, Gunung, Darat, Laut, Hewan,

Tambang, Petir, Hujan

Penciptaan yang tidak sia-sia

Keselamatan manusia &

alam

Keselamatan manusia &

alamDunia & AkhiratDunia &

Akhirat

Islam, Iman, IhsanIslam, Iman, Ihsan

Amal shalih & ProfesionalAmal shalih &

Profesional

Akhlakul karimahAkhlakul karimah

Keselamatan Alam

& Kemakmuran

Keselamatan Alam

& Kemakmuran

PENGEMBANGAN