192
Pengantar Filsafat Ilmu Pengantar Filsafat Ilmu PENDAHULUAN Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara subtansial maupun historis karena ilmu tidak lepas dan peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris Perubahan yang mendasar adalah ditemukan hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi baik di dalam jagad raya (makrokosmos) maupun alam manusia (mikrokosmos)

FILSAFAT ILMU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cgfc

Citation preview

  • Pengantar Filsafat IlmuPENDAHULUANFilsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara subtansial maupun historis karena ilmu tidak lepas dan peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafatFilsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentrisPerubahan yang mendasar adalah ditemukan hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi baik di dalam jagad raya (makrokosmos) maupun alam manusia (mikrokosmos)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Makrokosmas misalnya ilmu astronomi, kosmologi, fisika, kimia, dsbMikrokosmos misalnya biologi, psikologi, sosiologi, dsbPada perkembangan ilmu dalam beberapa disiplin membutuhkan pendekatan sifat, objektif, tujuan dan ukuranCabang ilmu semakin subur dengan segala variasinya, sehingga ilmu yang terspealisasi semakin menambah sekat-sekat, dan pada gilirannya muncul arogansi-arogansi ilmu

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Bahkan yang terjadi adalah terpisahnya ilmu itu dengan nilai luhur ilmu ialah untuk menyejahterakan umat manusia bahkan tidak mustahil ilmu menjadi bencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global dan dehumanisasiMabuk teknologi yang ditandai beberapa indikator :Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilatMasyarakat takut dan sekaligus memuja teknologi

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Masyarakat mengaburkan perbedaan antara yang nyata dan yang semuMasyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainanMasyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggutIlmu dan teknologi sudah kehilangan ruhnya yang fundamental karena ilmu telah mengelimir peran manusia dan bahkan manusia tanpa sadar menjadi budak ilmu dan teknologiKarena itu, filsafat ilmu berusaha mengembalikan ruh dan tujuan luhur ilmu agar ilmu tidak menjadi bumerang bagi kehidupan manusia

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Disamping itu salah satu tujuan filsafat ilmu adalah mempertegas bahwa ilmu dan teknologi adalah instrumen bukan tujuanDalam masyarakat beragama, ilmu adalah bagian tidak terpisahkan dan nilai-nilai ketuhanan, karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari TuhanManusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya karena diberikan daya berpikir, sehingga menemukan teori-teori ilmu dan teknologiDaya pikir tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan, sehingga dia harus bertanggung jawab kepada sesama dan kepada penciptanya

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMUIlmu Sebagai Objek Kajian FilsafatSetiap ilmu memiliki 2 macam objek, yaitu objek material dan objek formalObjek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh manusia ilmu kedokteranSedangkan objek formalnya adlaah metode untuk memahami objek material tersebutSebagian filosof membagi 3 objek material filsafat yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran dan yang dalam kemungkinan (metafisika)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Sedangkan objek formal filsafat adlaah sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang adaCakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu karena ilmu hanya terbatas pada persoalan yang empiris saja, sedangkan filsafat mencakup yang empiris dan non empiris atau disebut induk ilmuPengertian FilsafatFilsafat dan HikmahFilsafat dalam bahasa Yunani philosophia, philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelgensi)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Beberapa pengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof adalah :Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitasUpaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyataUpaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan : sumbernya, hakikatnya keabsahannya dan nilainyaPenyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu anda untuk melihat apa yang anda katakan dan untuk mengatakan apa yang anda lihatIbnu Rusyd (1126-1198M) berpendapat bahwa filsafat atau hikmah merupakan pengetahuan otonom perlu dikaji oleh manusia karena dia dikarunia akalImmanuel Kant (1724-1804M), mengatakan bahwa filsafat itu ilmu dasar segala pengetahuan, yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu :Apakah yang kita ketahui ? (oleh metafisika)Apakah yang boleh kita kerjakan ? (oleh etika/normal)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Sampai dimanakah pengharapan kita ? (oleh agama)Apakah yang dinamakan manusia ? (oleh antropologi)Sultan Takdir Alisjahbana berpendapat bahwa filsafat adalah berpikir dengan insaf (teliti, menurut aturan yang pasti)Sidi Gazalba berpendapat filsafat adalah berpikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Pengertian IlmuIlmu dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) ituBeberapa ciri utama ilmu menurut terminologi antara lain adalah :Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logisIlmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dnegan masing-masing penalaran perorangan sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Ilmu seringkali berkaitan dengan konsep ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa metode-metode yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmuBeberapa definisi ilmu menurut para ahli : Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunan dari dalam (Moh.Hatta)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sitematik, dan keempatnya serentak (Ralph Ross & Ernest VHD)Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan : Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap dunia empiris yang diamati oleh panca indera manusia; suatu cara menganalisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan sesuatu proposisi dalam bentuk : jika.,maka (Harsojo, UNPAD)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Dan pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan berikut :Pertanyaan landasan ontologismPertanyaan landasan epistemologisPertanyaan landasan aksiologisPersamaan filsafat dan ilmu;Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya, menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau kohoren yang ada antara kajian-kajian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebabnyaKeduanya memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandenganKeduanya mempunyai metode dan sistemKeduanya memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (obyektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Perbedaan filsafat dan ilmu;Objek material (lapangan):Filsafat bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita)Ilmu, (pengetahuan ilmiah), bersifat khusus dan empiris. Artinya terfokus pada disiplin bidang masing secara kaku dan terkotak-kotakObjek formal (sudut pandang):Filsafat ; bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dan segala sesuatu yang ada secara luas, mendalam dan mendasarIlmu ; bersifat pragmentaris, spesifik, dan intensif serta bersifat teknik

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Pelaksanaan ;Filsafat ; dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjol dan spekulasi, kritis, dan pengawasanIlmu ; harus diadakan riset lewat pendekatan trial and errorPertanyaan ;Filsafat ; lebih mendalam berdasarkan pengalaman realitas sehari-hariIlmu ; bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis, dan tidak tahu menjadi tahuPenjelasan ;Filsafat ; penjelasan terakhir mutlak, dan mendalam sampai mendasar (primary cause)Ilmu ; penjelasan menunjukan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat (secondary cause)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Tujuan Filsafat IlmuMendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga memahami sumber, hakikat & tujuan ilmuMemahami sejarah pertumbuhan, perkembangan ilmu, sehingga mendapat gambaranproses ilmu kontenporerMenjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di PTMendorong calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu & perkembangannyaMempertegas bahwa antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)PENGERTIAN FILSAFATDalam sejarah perkembangan pemikiaran kefilsafatan, antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda, dan hampir sama banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiriPengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni secara etimologi dan secara terminologi FILSAFAT SECARA ETIMOLOGIKata filsafat dikenal falsafah (Arab), philosophy (inggris), philosophia (yunani)Philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia berarti kebijaksanaan (wisdom)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Secara etomologi istilah filsafat berarti kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti sedalam-dalamnyaSeorang filusuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaanKata filsafat pertama kali digunakan oleh pythagoras (582-496 SM). Arti filsafat saat itu belum jelas, kemudian pengertian filsafat diperjelas seperti banyak dipakai sekarang ini dan juga digunakan oleh Socrates (470-399 SM) dan para filusuf lainnya (Lasiyo dan Yuwono 1985)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)FILSAFAT SECARA TERMINOLOGISecara terminologi adalah arti yang dikandung oleh istilah filsafatBeberapa batasan dari kata filsafat :Plato, berpendapat bahwa filsafat adalah pengatahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asliAristoteles, menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, dan estetika (filsafat keindahan)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Al Farabi, mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat bagaimana alam maujud sebenarnyaRene Descartes, berpendapat bahwa filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikanImmanuel Kant, mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pangkat dari semua pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemiologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan yang dapat kita ketahui

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Lengeveld, berpendapat bahwa filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu masalah-masalah mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasanHasbullah Bakry, menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan juga manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu (Abbs Hamami M, 1976)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)N. Driarkara, berpendapat bahwa filsafat adalah perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ada dan berbuat perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya sampai ke mengapa yang penghabisanIr. Poedjawijatno, menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka (Lasiyo dan Yuwono, 1985)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Ali Mudhofir (1996) memberikan arti filsafat sangat beragam, yaitu sbb :Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semestaFilsafat sebagai metode, artinya cara berpikir secara mendalam (reflektif), penyelidikan yang menggunakan alasan, berpikir secara hati-hati dan telitiFilsafat sebagai kelompok persoalan. Banyak persoalan abadi yang dihadapi manusia, dan para filusuf berusaha memikirkan dan menjawabnya

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Filsafat sebagai sekelompok atau sistem pemikiran. Sejarah filsafat ditandai dengan munculnya teori atau sistem pemikiran yang terlekat pada nama-nama filusuf besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel, Karl Marx, August Comte, dllFilsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah, kebanyakan filusuf memakai metode metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah dan pemakaian bahasa

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Filsafat merupakan usaha memperoleh pandangan yang menyeluruh, filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsistenSebagai kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai dunia yang konsistenFilsafat bukan mempersoalkan gejala-gejala dari suatu fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat dari suatu fenomena

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Hakikat adalah suatu prinsip yang menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu adanya. Filsafat adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatuTujuan filsafat adalah mencari hakikat dari suatu objek atau gejala secara mendalam, sedangkan pada ilmu pengetahuan empiris hanya membicarakan gejala-gejala. Membicarakan gejala untuk masuk kepada itulah menjadi fokus filsafat

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Kalau digambarkan mengenai perbedaan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan empiris, adalah sbb :

    Jadi, dalam filsafat itu harus reflektif, radikal, dan integral

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Reflektif berarti manusia menangkap objek secara intensional, dan sebagai hasil dari proses tersebut adalah keseluruhan dan makna yang diungkapkan manusia dari objek yang dihadapinyaRadikal berasal dari kata radix yang berarti akar. Filsafat harus mencari pengetahuan sedalam-dalamnya (sampai ek akar-akarnya). Radikalitas disini dalam pengertian sejauh akal manusia mampu menemukannya, sebab filsafat tidak akan membicarakan yang jelas berada diluar jangkauan akal budi yang sehat

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Filsafat juga bersifat integral yang berarti mempunyai kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang utuh sebagai suatu keseluruhanOBJEK FILSAFATObjekObjek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuanSetiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek yang dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Objek Material FilsafatObjek material adalah bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan penelitian ituObjek material juga adalah hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh suatu disiplin ilmuObjek material mencakup hal-hal konkrit ataupun hal yang abstrakObjek material dari flasafat ada beberapa istilah dari para cendikiawan, namun semua itu sebenarnya tidak ada pertentangan

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Objek Formal FilsafatObjek formal, yaitu sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu disorotObjek formal sutu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang lainObjek formal filsafat, yaitu sudut pandang yang menyeluruh, secara umum sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Satu objek material misalnya manusia ditinjau dari sudut pandang berbeda-beda sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari manusia di antaranya psikologi, antropologi, sosiologi, dsbOleh karena itu, yang membedakan antara filsafat dengan ilmu-ilmu lain terletak dalam objek material dan objek formalnyaMETODE FILSAFATMetodeMetode ialah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu (Anton Bakker, 1984)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)10 metode filsafat (Anton Bakker) :Metode Kritisbersifat analisis istilah dan pendapat. Merupakan hermeneutika, yang menjelaskan keyakinan, dan memperlihatkan pertentangan. Dengan berdialog, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak, akhirnya ditemukan hakikatMetode Intuitifintuisi adalah suatu tenaga rohani, suatu kecakapan yang dapat melepaskan diri dan akal, kecakapan untuk menyimpulkan serta meninjau dengan sadar

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Intuisi adalah naluri yang telah mendapatkan kesadaran diri, yang telah dicipatakan untuk memikirkan serta memperluas sasaran tanpa batasIntuisi adalah suatu pemikiran yang berbeda dengan pemikiran akal, karena bersifat dinamisIntuisi untuk mengenai hakikat pribadi dan hakikat seluruh kenyataanMetode SkolatisSering disebut sintetis deduktif dan sering dipakai untuk menguraikan metode mengajar di sekolah dan universitas

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Metode GeometrisAnalisis kompleks, dicapai intuisi akan hakikat sederhana dan dedukasi secara matematisMetode EmpirisPengalaman menyajikan pengertian benar, maka semua pengertian dalam intropeksi dibanding dengan cerapan-cerapan (Impresi) dan disusun bersama geometrisMetode TransendentalFilsafat terutama ditekankan pada aktivitas pengertian dan penilaian manusia

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Metode FenomenologisMembicarakan tentang segala sesuatu yang menampakkan diri atau membicarakan tentang gejalaMetode DialektisJalan memahami kenyataan adalah mengikuti gerakan pikiran atau konsepMetode Neo-PositivistisKenyataan menurut hakikatnya dengan menggunakan aturan-aturan seperti ilmu pengetahuan positif (ekstakta)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Metode AnalitikaKesimpulan dan hasilnya senantiasa disadarkan pada penelitian bahasa yang logis

    CIRI-CIRI FILSAFAT (Suyadi MP)MenyeluruhArtinya, pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentuPemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lain, hubungan ilmu dan moral, seni, dan tujuan hidup

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)MendasarArtinya, pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamentak atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar pemikiran bagi segenap nilai keilmuanJadi tidak hanya berhenti pada periferis saja, tapi sampai tembus kedalamnyaSpekulatifArtinya, hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnyaHasil pemikiran selalu dimaksud sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Ciri-ciri berpikir secara kefilsafatan, menurut Ali Mudhofir, 1996 adalah sbb :Radikal (mendalam)Universal (umum)KonseptualKoheren (logis) dan konsistenSistematikKomprehensifBebasBertanggung jawab

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)ASAL DAN PERANAN FILSAFATAsal filsafat, ada 3 hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu :KeherananKesangsianKesadaran akan keterbatasanPeranan filsafat, ada 3 peranan utama dalam sejarah pemikran manusia (Jan Hendrik Rapar, 1996) :PendobrakPembebaspembimbing

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Kemampuan untuk dipelajari melalui dua jalur, yaitu secara sistematik dan secara historisSecara sistematik. Artinya filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani permasalahan mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik pengetahuan biasa maupun ilmiah, tentang tanggung jawab, keadilan, dsbSecara historis. Melalui sejarah filsafat kita belajar untuk mendalami, menanggapi, serta mempelajari jawaban yang ditawarkan oleh para pemikir dan filsafat terkemuka

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Untuk memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan intelektual dalam masyarakat, yaitu :Suatu pengertian lebih mendalam tentang manusia dan duniaKemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan mengkritisi argumentasi, pendapat, tuntutan dan legitimasi dari berbagai agama, ideologi, dan pandangan duniaPendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam dan kritis menjalani studi pada ilmu khusus, termasuk teologi

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Kegunaan umum filsafat :Berpikir dan memikirkan adalah hal yang nikmat luar biasa sehingga filsafat diberi predikat sebagai keinginan yang maha berharga (Plato)Berfilsafat berarti berpangkal kepada suatu kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi (Rene Descartes)Filsafat adalah kesadaran dan pandnagan jauh kedepan dan suatu kesadaran akan hidup, dan kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh usaha peradaban (Alfred Nort Whitehead)

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Filsafat adalah terletak pada sumber penyelidikannya, sumber itu adalah eksistensi dan dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia (Burhanuddin Salam, 1991)Kegunaan Khusus Filsafat dalam lingkungan sosial budaya Indonesia (Franz Magnis Suseno, 1991)Menghadapi tantangan modernisasi dengan perubahan pandangan hidup, nila dan norma itu filsafat membantu untuk mengambil sikap sekaligus terbuka dan kritis

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan kebudayaan, tradisi, dan filsafat Indonesia serta untuk mengaktualisasikannyaSebagai kritik ideologi, filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan membuka kedok ideologi berbagai bentuk ketidakadilan sosial dan pelanggaran martabat dan hak asasi manusia yang terjadiFilsafat merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual pada umumnya dan lingkungan akademis khususnya

  • Pengantar Filsafat Ilmu(lanjutan)Filsafat menyediakan dasar sarana sekaligus lahan untuk berdialog pada diantara agama yang ada di Indonesia pada umumnya dan secara khusus dalam rangka kerjasama antar agama dalam membangun masyarakat adil dan makmur bedasarkan Pancasila

  • LogikaPENGERTIAN LOGIKALogika dalam arti seni berdebat (Filusuf Cicero, abad 1 sebelum masehi)Logika dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita (Alexsabde Aphrodisias, abad 3 sesudah masehi)Lapangan logika azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehatAgar dapat berpikir, maka logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepatiBerpikir adalah objek material logika dan merupakan kegiatan pikiran, akal budi manusia

  • Logika (lanjutan)Dengan berpikir, manusia mengolah, mengerjakan, pengetahuan yang telah diperolehnyaSelanjutnya dengan mengolah dan mengerjakan, maka terjadi mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan, serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnyaLogika tidak termasuk ilmu pengetahuan sendiri, tetapi mendahului ilmu pengetahuan sebagai persiapan untuk berpikir dengan cara ilmiah (Bertens, 1975)

  • Logika (lanjutan)PEMBAGIAN LOGIKALogika menurut the Liang Gie (1980) :Logika Makna dan Logika Makna SempitDalam arti sempit istilah tersebut dipakai searti dengan logika dedukatif atau formalDalam arti luas mencakup kesimpulan dan berbagai bukti dna penjelasan disusun dalam ilmuLogika Dedukatif dan Logika IndukatifLogika Dedukatif adalah penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestian dan pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut bentuknya saja

  • Logika (lanjutan)Logika Induktif adalah penalaran yang betul dan sejumlah hal khusus sampai kesimpulan umum bersifat boleh jadiLogika Formal dan Logika MaterialLogika Formal memplajari asas, aturan atau hukum-hukum yang harus ditepatiLogika Material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil dan mengujinyaLogika Material juga mempelajari sumber dan asalnya, proses terjadinya serta merumuskan metode ilmu pengetahuan

  • Logika (lanjutan)Logika Formal adalah ilmu yang mengandung kumpulan kaidah mencapai kebenaranLogika Murni dan Logika TerapanLogika Murni, merupakan pengetahuan mengenai azas-azas dan aturan logika berlaku umumLogika Terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan setiap cabang ilmu dan filsafatLogika Filsafat dan Logika MatematikLogika Filsafat sebagai suatu ragam atau bagian logika yang berhubungan erat bidang filsafat

  • Logika (lanjutan)Logika Matematik sebagai suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar yang menggunakan metode matematikUNSUR-UNSUR PENALARANPengertian dan TermPengertian adalah hasil tangkapan akal manusia mengenai sesuatu objekPengertian ini kalau diungkapkan dalam bentuk kata atau simbol maka pengungkapan itu disebut TermPengertian juga disebut konsep atau ide

  • Logika (lanjutan)Term sebagai ungkapan pengertian jika terdiri atas satu kata dinamakan dengan istilah term sederhanaMisalnya manusia, hewan, dll kalau terdiri beberapa kata dinamakan term kompleksIstilah dan EkstensiIstilah komprehensif bisa disamakan dengan isi. Ekstensi bisa disamakan dengan keluasan atau cakupanSetiap pengertian mempunyai isi dan cakupannyaKomprehensif dirumuskan keseluruhan arti yang dimaksud oleh suatu term, misalnya term demokrasi

  • Logika (lanjutan)Ekstensi adalah keseluruhan hal yang ditunjuk oleh term. Misalnya term manusia dapat diterapkan pada bangsa Indonesia, bangsa Cina bangsa Yahudi, dll4 kemungkinan (Komprehensif dan Ekstensi) :Makin bertambah komrehensif makin bertambah ekstensiMakin berkurang komprehensif makin bertambah ekstensiMakin bertambah ekstensi makin berkurang komprehensifMakin berkurang ekstensi makin bertambah komprehensif

  • Logika (lanjutan)

  • Logika (lanjutan)Berbagai Macam TremPembagian Term menurut komprehensifTrem dalam lingkungan hakikat :Konkrit, yaitu menunjuk ke halnya suatu kenyataan atau apa saja yang berkualitas dan berekstensi tertentu, misalnya manusia, kera, dsbAbastrak, menyatakan kualitas yang terlepas dari eksitensi tertentu, misalnya kemanusiaan, kebenaran, dsbTrem dalam lingkungan sifat :

  • Logika (lanjutan)Konkrit, yaitu menunjuk pensipatannya suatu kenyataan atau apa saja yang berkuaitas dan beresktensi, misalnya berbadan, berindera, dsbAbstrak, menyatakan pensifatan yang terlepas dari eksistensi tertentu, misal kerasionalan, kebijaksanaan, dsbPembagian Term Menurut EksistensinyaTerm umum dibedakan :Universal, sifat umum yang berlaku didalmnya tidak terbatas oleh ruang dan waktu, misalnya organisme, manusia, bangsa, mahasiswa dsb.

  • Logika (lanjutan)Kolektif, sifat umum yang berlaku didalamnya menunjuk pada suatu kelompok tertentu sebagai kesatuan, misalnya rakyat Indonesia, bangsa Cina, mahasiswa STIKES-MW, dsb.Term khusus juga dibedakan :Partikular, sifat khusus yang berlaku didalamnya menunjuk sebagian tidak tertentu dari suatu keseluruhan, misalnya sebagian manusia ada mahasiswa, beberapa karyawan, dsbSingular, sifat khusus yang berlaku didalamnya hanya menunjuk pada suatu hal atau suatu himpunan yang hanya mempunyai satu anggota, misalnya presiden RI yang pertama, nama diri, dsb

  • Logika (lanjutan)Pembagian Term menurut predikabilataPredikabilata dimaksudkan cara menerangkan sesuatuPredikabilata ini ada lima macam. Dua diantaranya mengenai zat, yakni genus (jenis) dan spesies (golongan). Tiga diantaranya mengenai sifat, yakni diferensia (sifat pembeda), proprium (sifat khusus) dan aksidens (sifat kebetulan)Genus (jenis) Himpunan golongan menunjukkan hakikat yang berbeda bentuk tetapi terpadu oleh persamaan sifat, misalnya gol. Manusia, kera, kerbau, genusnya adalah hewan

  • Logika (lanjutan)Spesies (golongan) Himpunan suatu yang menunjukkan hakikat bersamaan bentuk maupun sifatnya sehingga dapat memisahkan dan lain 2 golongan, misalnya term manusia dan hewanDiferensia (sifat pembeda) Sifat yang menunjukkan hakikat suatu golongan sehingga terwujud kelompok diri, misalnya berakal pada manusia, panas pada apiProprium (sifat khusus) Sifat khusus sebagai predikat yang terletak pada hakikat sesuatu diri sehingga dimiliki oleh seluruh anggota, misalnya berpolitik, sosial

  • Logika (lanjutan)Aksidens (sifat kebetulan) Sifat kebetulan sebagai predikat yang tidak bertalian dengan hakikat diri sehingga tidak dimiliki oleh seluruh anggota golongan, misalnya rambut pirang, kulit putih untuk manusiaPembagian dan DefinisiPembagian Pembagian didalam logika diartikan memecah belah atau menceraikan secara jelas berbeda kebagian-bagian dari sesuatu keseluruhan

  • Logika (lanjutan)Keseluruhan pada umumnya dibedakan antara keseluruhan logis dan realis Keseluruhan logis ialah keseluruhan yang dapat menjadi predikat masing-masing bagiannya. Misalnya buah-buahan sebagai suatu keseluruhan, dan mangga, durian, pepaya sebagai bagian-bagiannyaKeseluruhan realis ialah keseluruhan yang tidak dapat dijadikan predikat masing-masing bagiannya. Misalnya rumah sebagai suatu keseluruhan dan kamar sebagai bagiannya.

  • Logika (lanjutan)Macam-macam pembagian ;Pembagian logis, ialah pemecah belahan keseluruhan kedalam bagian-bagian yang membentuknya pembagian ini ada dua ;Pembagian universal, apabila suatu genus dibagi kedalam semua spesiesnya atau term umum dibagi kedalam term-term khusus yang menyusunnya. Misalnya makhluk dibagi atas manusia, gorila, kerbau, kera, dsbPembagian dikotomi, apabila pemecahnya hanya dibedakan menjadi dua golongan yang saling terpisah, yang satu merupakan term positif dan yang lain term negatif (berakal tidak berakal)

  • Logika (lanjutan)Pembagian realis, adalah pemecah belahan berdasarkan atas susunan benda. Pembagian ini ada dua ;Pembagian esensial, ialah pemecah belahan sesuatu hal kebagian-bagian dasar yang menyusunnya, misalnya manusia dibagi atas badan dan jiwaPembagian aksidental, ialah pemecah belahan sesuatu hal berdasarkan sifat-sifat yang menyertai perwujudannya, misalnya manusia dibagi atas warna kulit, ada kulit hitam, kulit sawo matang, dsb.

  • Logika (lanjutan)Hukum-hukum pembagianPembagian harus berjalan menurut sebuah asas tunggal, yakni harus mengikuti prinsip atau sudut pandangan yang samaPembagian harus lengkap dan tuntas, yakni spesies-spesies yang merupakan bagian-bagian penyusunannya bila dijumlahkan harus sama dengan genusnyaPembagian harus jelas terpisah bagian-bagiannya, yakni spesies-spesies penyusun genus harus terpisah antara yang satu dengan yang lain

  • Logika (lanjutan)DefinisiDefinisi dari kata latin definire yang berarti menandai batas-batas pada sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan artiDefinisi ialah sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang arti suatu termMacam-macam definisiDefinisi Nominalis, ialah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang tidak umum dimengerti. Definisi ini ada 6 macam :

  • Logika (lanjutan)Definisi sinonim, yakni penjelasan dnegan memberikan persamaan kataDefinisi simbolis, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan pernyataan berbentuk simbol-simbolDefinisi etimologis, yakni penjelasan dengan memberikan asal-usulnya katDefinisi semantis, yakni penjelasan dengan suatu arti yang telah terkenalDefinisi stipulatif, yakni penjelasan dengan cara pemberian nama atas dasar kesepakatan bersama

  • Logika (lanjutan)Definisi denotatif, yakni penjelasan term dengan cara menunjukkan atau memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan termDefinisi Realis, ialah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu term. Definisi ini ada 2 macamDefinisi esensial, penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian yang menyusun sesuatu hal. Definisi ini dapat dibedakan sbb :Analistis (manusia badan & jiwa)Konotif (manusia makhluk berakal)

  • Logika (lanjutan)Definisi deskriptif, penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang di definisikan. Definisi dibedakan sbb :Aksidental (manusia makhluk berpolitik)Kausal (awan uap air)Definisi Praktis, ialah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi penggunaan dan tujuan yang sederhana. Definisi praktis ini ada tiga macam :

  • Logika (lanjutan)Definisi operasional, penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati, misalnya magnitDefinisi persuasif, penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, misalnya luxDefinisi fungsional, penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau tujuan, misalnya negara

  • Logika (lanjutan)Syarat-syarat definisi :Harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikanHarus merupakan suatu kesetaraan arti dengan hal yang didefinisikan Harus menghindarkan pernyataan yang memuat term yang didefinisikan.Harus dinyatakan dalam bentuk rumusan yang positifHarus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasan, karena harus menghilangkan makna ganda.

  • Dasar-dasar penalaran :Dasar penalaran yang penduduknya sebagai bagian langsung dari bentuk penalaran adalah pernyataan, karena pernyataan inilah yang digunakan dalam pengolahan dan perbandinganKalimat ada yang bermakna dan ada juga yang tidak bermakna.Kalimat yang bermakna dibedakan lima jenis, yakni kalimat berikut, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, kalimat seru, dan kalimat harapan.

  • Logika (lanjutan)Diantara jenis kalimat ini yang digunakan dalam logika adalah kalimat logika karena kalimat ini adalah kalimat berita, karena kalimat ini dapat dinilai benar atau salah.Prinsip-prinsip Penalaran :Prinsip Identitas.Prinsip ini dalam istilah Latin ialah Principium identitatisPrinsip- identitas berbunyi: sesuartu hal adalah sama dengan halnya sendiriDengan kata lain, sesuatu yang disebut p maka sama dengan p yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain

  • Logika (lanjutan)Prinsip kontradiksi (principium contradiction)Prinsip kontradiksi berbunyi; sesuatu pernyataan tidak mungikn mempunyai nilai benar dan tidak benar pada saat yang samaDengan kata lain sesuatu tidaklah mungkin mungkin secar bersamaan meruypakan p dan non pPrinsip eksklusi tertii (principium exclusi tertii)Prinsip ekslusi tertii, yakni prinsip penyisihan jalan tengah tau prinsip tidak adanya kemungkinan ke 3Arti dari prinsip ini adalah bahwa dua sifat yang berlawanan penuh (secara mutlak) tidak mungkin kedua-duanya dimiliki oleh suatu benda

  • PROPOSISIProposisi kategorisDi dalam proposisi ini, Predikat (P) menerangkan Subyek (S) tanpa syaratProposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri atas dua term, yang satu subyek dan yang satu predikat yang bisa dinilai benar atau salahProposisi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kategoris kuantitas dan kualitasKategoris kuantitas berisikan dua hal sbb:Universal (P menerangkan semua S, misal semua anak SD itu rajinLogika (lanjutan)

  • Logika (lanjutan)partikular (P menerangkan sebagian S, misal sebagian anak SD itu miskin)Kategori kualitas terdiri 2 macam ;Positif (P dipersatukan dengan S melalui kata penghubung yang bersifat mengakui (afirmatif), contoh kambing adalah binatangNegatif (P dan S dihubungkan dengan kata hubung yang bersifat mengingkari (menigasikan) misal, pacar adi bukan sintaProposisi kategoris kuantitas dan kualitas digabungkanHasil penggabungan dilambangkan-lambangkan dengan proposisi A, E, I, dan O

  • Logika (lanjutan)Proposisi A, yakni proposisi yang kuantitasnya universal dan hubungan perdikat dengan subjek mengiyakan atau afirmatif (misal semua pelajar adalah rajin)Proposisi E, yakni proposisi yang kuantitasnya universal hubungan antara predikat untuk subjek mengingkari atau negatif (misal sebagian pelajar rajin)Proposisi I, yakni proposisi yang kuantitasnya partikular hubungan antara predikat dan subjek mengiyakan atau afirmatif (misal sebagian pelajar rajin)Proposisi O, yakni proposisi yang kuantitasnya partikular hubungan antara predikat dan subjek mengingkari atau negatif (misal sebagian pelajar malas)

  • Logika (lanjutan)Gabungan antara Proposisi-proposisi tersebut dapat digambarkan sbb ;

    Jika dianalisis luas antara subjek dan predikat dalam proposisi majemuk maka ada 7 proposisi, yaitu sbb ;Proposisi A ekuivalen. Misal, semua segi tiga yang S P sudutnya masing-masing 60 derajat

    Kuantitas, KualitasUniversalPartikularPositif (Alternatif)AINegatifEO

  • Logika (lanjutan)Proposisi A implikasi. Misal, semua manusia adalah makhlukProposisi E eksklusif. Misal, semua bangsa tidak mengakui aliran komunisProposisi I inklusif. Misal, sebagian sarjana Hukum adalah politikusProposisi I Implikasi. Misal, sebagian bangsa adalah suku jawa

  • Logika (lanjutan)Proposisi O inklusif. Misal, sebagian warga Indonesia bukan keturunan cinaProposisi O implikasi. Misal, sebagian anggota MPR bukan anggota DPRProposisi MajemukProposisi majemuk adalah pernyataan yang terdiri atas 2 bagian yang dapat dinilai benar atau salah

    SPSP

  • Logika (lanjutan)Proposisi majemuk dapat dibedakan menjadi 3, yaitu ;Proposisi hipotetis Proposisi hipotetik atau hipotetis adalah pernyataan yang terdiri atas 2 bagian yang hubungan kedua bagian itu adalah ketergantungan yang satu sebagai antesenden (premis) yang satu sebagai konsekuen (kesimpulan) Proposisi disjungtifEksklusif ditandai dengan atau Jadi dua bagian merupakan pilihan tetapi tidak dapat menyatu dan ada kemungkinan ketiga. Misal, si Amir ketika terjadi pembunuhan berada dikampus atau dirumah

  • Logika (lanjutan)Inklusif ditandai dengan dan atau salah satu / keduanya dapat benar tidak bisa keduanya salah. Misal, mencuri dan atau merampok akan dihukumAlternatif ditandai dengan atau tetapi dua bagian tidak dapat menyatu dan tidak ada kemungkinan ketiga. Misal, benda X itu termasuk benda hidup atau benda matiProposisi konjungtifProposisi majemuk yang menegaskan bahwa kedua predikat dihu bungkan dengan subjek yang sama

  • Logika (lanjutan)Proposisi ditandai dengan ..dan..Misal, Bung Karno adalah proklamator dan Presiden pertama RI

    PERLAWANAN/OPOSISIPerlawanan oposisi adalah sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dalam term yang sama untuk menentukan kesahihan sebuah proposisiPenalaran oposisi ada empat macam :

  • Logika (lanjutan)Hukum perlawananPerlawanan Kontradiksi (A O dan I E)Jika yang satu benar, yang lain tentu salahJika yang satu salah, tentu yang lain benarTidak ada kemungkinanPerlawanan Kontrari (A E)Jika yang satu benar, yang lain tentu salahJika yang satu salah, yang laun dapat benar, tapi juga dapat salahAda kemungkinan ketiga, yakni kedua-duanya sama-sama salah

  • Logika (lanjutan)Perlawanan Subkontrari (I O)Tidak mungkin kedua-duanya salahBisa pula kedua-duanya benarPerlawanan Subalternasi (A I dan E O)Jika A benar, maka I pun benarJika I benar, belum tentu A benarJika E benar, O pun benarJika O benar, belum tentu E benarKONVERSI, INVERSI, DAN KONTRAPOSISIKonversi adalah jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikat tanpa mengubah makna

  • Logika (lanjutan)Misal, semua anggota DPR adalah anggota MPR berarti sebagian anggota MPR adalah anggota DPRInversi adalah jenis penyimpulan langsung dengan cara menegaskan (mengingat) subjek dan predikat pada proposisi. Misal, semua manusia adalah makhlukKontraposisi adalah jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikat serta menegaskannya. Misal semua mahasiswa adalah manusia

  • Logika (lanjutan)SILOGISME KATEGORISSilogisme adalah proses menggabungkan tiga proposisi, dua menjadi dasar penyimpulan, satu menjadi kesimpulanSilogisme kategoris berarti argumen yang terdiri atas tiga proposisi kategoris yang saling berkaitan, dua menjadi dasar penyimpulan (premisi), satu menjadi kesimpulan yang ditarik (konsklusi)Dilema adalah suatu silogisme yang terdiri atas dua pilihan yang serba salah. Misal, jika siswa absen ketika harus belajar dikelas, itu berarti ia lalai, dan jika ia masuk kelas tetapi tertidur, itu berarti ia lalai

  • Logika (lanjutan)SESAT BERFIKIRSesat berfikir dapat terjadi ketika menyimpulkan sesuatu lebih luas dari pada dasarnya (latius hos). Contoh kucing berkumis, Candra berkumis. Jadi candra Kucing.Sesat berfikir juga terjadi karena bentuknya tidak tepat, atau tidak sahih. Kesesatan sedemikian itu adalah kesatuan formalKesatuan formal terjadi karena pelanggaran terhadap kaidah-kaidah logika

  • Filsafat Pengetahuan(Epistemology)PengertianUntuk membedakan dua cabang filsafat yaitu epistemology dan ontology (metafisika umum), pertanyaan pokok pada ontology apakah hal yang ada itu sedangkan pada epistemology apakah yang dapat saya ketahuiEpisteme berarti pengetahuan akan kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teoriEpistemology secara etimology adalah teori pengetahuan yang benar (theory of knowledge)Istilah-istilah lain yang setara dengan epistemology ;Logika materialApabila logika formal menyangkut bentuk pemikiran, maka logika material menyangkut isi pemikiran

  • Epistemologi (Lanjutan)Logika formal berusaha menyelidiki dan menetapkanbentuk kebenaran yang masuk akal, logika material berusaha mantapkan kebenaran dan suatu pemikiran ditinjau dari segi isinyaLogika formal berhubungan dengan masalah kebenaran formal yang acap kali disebut keabsahan (jalan) pemikiran, logika material berhubungan kebenaran materil atau kebenaran autentik isi pemikiranKriteriologiaKriteriologi berarti ukuranMerupakan cabang filsafat untuk menetapkan benar tidaknya suatu pemikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran kebenaran

  • Epistemologi (Lanjutan)Kritika pengetahuanSuatu ilmu pengetahuan yang berdasarkan tujuan secara mendalam menentukan benar tidaknya sesuatu pikiran atau pengetahuan manusiaGneseologiGnosis berarti pengetahuan sifat keilahianLogos berarti ilmu pengetahuanGneseologi merupakan cabang filsafat untuk memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pengetahuan (khususnya keilahian)Filsafat pengetahuanSuatu pengetahuan kefilsafatan yang secara khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan

  • Epistemologi (Lanjutan)Cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan dan mengadakan penilaian atau pembenaran dan pengetahuan yang telah terjadi ituTerjadinya PengetahuanTerjadinya pengetahuan adalah masalah pentingMasalahnya karena seseorang akan berwarna pandangan atau paham filsafatnyaJawaban yang terjadinya pengetahuan ini apakah bersifat apriori dan apostenioriApriori adalah pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui pengalaman, baik pengalaman indra maupun pengalaman batin

  • Epistemologi (Lanjutan)Aposteriori adalah pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman. Dengan demikian pengetahuan bertumpu pada kenyataan objektifAlat memperoleh pengetahuan (john Hospers) ;Pengalaman indra (sense experience)Pengindraan adalah satu satunya alat untuk mencerap objek yang ada diluar diri manusiaKekhilafan akan terjadi apabila ada ketidak normalan diantara alat ituRealisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa semua yang dapat diketahui hanya kenyataan

  • Epistemologi (Lanjutan)Nalar (reason)Salah satu corak berfikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk mendapatkan pengetahuan baruYang perlu diperhatikan tentang asas-asas pemikiran ;Principium identitas (asas kesamaan)Principium contradiction (asas pertentangan)Principiun tertli exciusi (asas tidak adanya kemungkinan ketiga)Otoritas (authority)Kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh kelompoknya

  • Epistemologi (Lanjutan)Menjadi salah satu sumber pengetahuan, karena kewibawaan dalam pengetahuannyaPengetahuan yang diperoleh melalui otoritas biasanya tanpa diuji lagi karena orang yang menyampaikan mempunyai kewibawaan tertentuIntuisi (intuition)Pengetahuan yang diperoleh melalui intuisi tidak dapat dibuktikan seketika atau melalui kenyataan karena pengetahuan ini muncul tanpa adanya pengetahuan lebih dahuluAdanya kemampuan dalam diri manusia yang dapat melahirkan pernyataan-pernyataan berupa pengetahuan

  • Epistemologi (Lanjutan)Wahyu (revelation)Berita yang disampaikan oleh tuhan kepada nabinya untuk kepentinga umatnyaPengetahuan melalui wahyu, karena adanya kepercayaan tentang sesuatu yang disampaikanWahyu dapat dikatakan sumber pengetahuan karena melalui kepercayaan kitaKeyakinan (faith)Kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaanSangat sukar dibedakan antara wahyu dan keyakinan, karena keduanya menetapkan bahwa diperoleh melalui kepercayaan

  • Epistemologi (Lanjutan)Perbedaannya, wahyu yang secara dogmatic diikuti adalah peraturan berupa agama, sedangkan keyakinan merupakan pematangan (maturation) dan kepercayaanKepercayaan bersifat dinamik, mampu menyesuaikan keadaan yang sedang terjadi, sedangkan keyakinan bersifat static, kecuali ada bukti-butki yang akurat dan cocok buat kepercayaannyaTeori KebenaranPerbincangan tentang kebenaran sudah dimulai sejak plato dan diteruskan AristotelesMelalui metode dialog membangun teori pengetahuan dan awal, berkembang dan mendapatkan penyempurnaan sampai kini

  • Epistemologi (Lanjutan)Untuk mengetahui nilai kebenaran pengetahuan, sangat berhubungan dengan sikap, bagaimana cara memperoleh pengetahuanTeori-teori Kebenaran ;Teori kebenaran saling berhubungan (coherence theory of truth)Teori kebenaran saling berkesuaian (correspondence theory of truth)Teori kebenaran inhenonsin (inherent theory of truth)Teori kebenaran berdasarkan anti (sematic theory of truth)Teori kebenaran sintaksis (gramatika)Teori kebenaran non diskripsiTeori kebenaran logis yang berlebihan (logical superfluity of truth)

  • Epistemologi (Lanjutan)Jenis-jenis pengetahuanPengetahuan non ilmiah Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan cara-cara yang tidak termasuk dalam kategori metode ilmiahPemahaman manusia yang merupakan campuaran dan hasil penyerapan secara indrawi dengan hasil pemikiran akaliTermasuk hal-hal yang gaibPengetahuan ilmiahHasil pemahaman manusia yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode ilmiah

  • Epistemologi (Lanjutan)Pengetahuan menurut karateristik objeknya ;Pengetahuan elkasia (khayalan)Pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaranPengetahuan yang berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta kenikmatan manusiaDalam keadaan sadar menganggap bahwa hayalan mimpinya itu betul-betul berupa fakta yang ada dalam dunia kenyataanPengetahuan pistisPengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan atau dapat diindrai secara langsung

  • Epistemologi (Lanjutan)Mengandung nilai kebenaran apabila mempunyai syarat-syarat cukup bagi suatu tindakan mengetahui (indra normal)Pengetahuan Dianoya (matematik)Pengetahuan yang tidak hanya terletak pada fakta atau objek, tetapi juga terletak pada bagaimana cara berfikirnyaKesimpulan dan hipotesis yang diolah oleh akal pikir disebut pengetahuan pikirPengetahuan Neosis (filsafat)Prinsip-prinsip utama mencakup epistemologi dan metafisik biasa disebut IDE

  • Epistemologi (Lanjutan)Untuk mencapai prinsip-prinsip utama isinya berupa kebaikan, kebenaran dan keadilanPengetahuan umumnya merupakan kumpulan dinamakan rational knowledge : pengetahuan produksi (seni), pengetahuan praktis (etika, ekonomi, politik), pengetahuan teoritis, (fisika, matematika, metafisikal filsafat pertama)Pengetahuan dan Ilmu PengetahuanPengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya, hasil uasaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu (epistemology)

  • Epistemologi (Lanjutan)Ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaah yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia dalam berbagai seginya dan keseluruhan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusiaPengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok :EmpirisPengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan percobaanSistematisBerbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur

  • Epistemologi (Lanjutan)ObjektifIlmu berarti pengetahuan itu bebas dan prasangka perorangan dan kesukaan pribadiAnalitisPengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dan bagian-bagian ituVerifikatifDapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga

  • Filsafat IlmuPengertianCabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmuTujuannya analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara-cara bagaimana pengetahuan ilmiah diperolehJadi, filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnyaPokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiriIstilah lain filsafat ilmu :Theory of science (teori ilmu)Metasciene (adi-ilmu)Sciene of sciene (ilmu tentang ilmu)

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia (The Liang Gie)Problem-problem dalam filsafat ilmu al :Apakah konsep dasar dari ilmuMaksudnya, bagaimana filsafat ilmu mencoba menjelaskan peranggapan-peranggapan dari setiap ilmuFilsafat ilmu dapat menempatkan keadaan yang tepat setiap cabang ilmuFilsafat ilmu tidak bisa lepas dari filsafat lain terutama epistemology & metafisika

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Apakah hakikat dari ilmuartinya, langkah-langkah apakah yang dilakukan suatu pengetahuan sehingga mencapai yang bersifat keilmuanApakah batas-batas dari ilmuMaksudnya, apakah setiap ilmu mempunyai kebenaran yang bersifat universalAtaukah ada norma-norma fundamental bagi kebenaran ilmuFilsafat Ilmu dapat dibedakan menjadi dua :Filsafat ilmu dalam arti luas, yaitu menampung permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan keluar dari kegiatan ilmiahFilsafat ilmu dalam arti sempit, yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan kedalam yang terdapat dalam ilmu

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Medan-medan telaah di dalam filsafat ilmu :Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode, terhadap lambang-lambang, terhadap struktur penalaran yang digunakan oleh ilmu tertentuTelaah kritis ini diarahkan ilmu-ilmu empiris dan rasional, juga membahas studi-studi bidang etika dan estetika, sejarah, antropologi, geologi, dsbFilsafat ilmu adalah upaya mencari kejelasan mengani dasar-dasar konsep, sangka wacana, dan postulat mengenai ilmuUpaya membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, kepragmatisan

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Peran filsafat ilmu mencakup analisis terhadap anggaran dasar, seperti kuantitas, kualitas, waktu, ruang, dan hukumPeran lain filsafat ilmu mencakup studi keyakinan mengenai dunia sana, keyakinan mengenai keserupaan di alam semesta, dan keyakinan kenalaran proses alamiFilsafat ilmu adalah studi gabungan untuk mentapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu (Hartono Kasmadi, dkk 1990)Kedudukan filsafat ilmu ditentukan :Sifat pengetahuan ilmiah, yaitu berkaitan erat dengan epistemology yang mempunyai fungsi menyelidiki syarat dan bentuk pengetahuan manusia

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Menyangkut cara-cara mengusahakan dan mencapai pengetahuan ilmiah, yaitu berkaitan erat dengan logika dan metologiRASIONALISMEAliran ini berpendat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan dipercaya adalah rasio (akal)Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat umum dan yang perlu mutlak oleh semua pengetahuan ilmiahAkal dapat menurunkan kebenaran dari dirinya sendiri, yaitu atas dasar asas-asas pertama yang pastiMetodenya adalah dedukatif, contohnya ilmu pastiFilusufnya Rene Descartes, B. Spinoze, Leibniz

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)EMPIRISMEAliran ini berpendapat, bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman batiniah maupun lahiriahAkal bukan jadi sumber pengetahuan, tetapi akal mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalamanMetodenya adalah induksiFilusufnya John Locke, David HumeKRITISMEPertentangan antara rasionalisme & empirisme akan diselesaikan oleh Immanuel Kant dengan KritismeMenurut I Kant, peranan budi sangat besar sekali

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)I Kant membedakan pengetahuan :Pengetahuan analitis : adalah predikat sudah termuat dalam subjek. Predikat diketahui melalui analisisPengetahuan sintetis aposteriori : predikat dihubungkan dengan subjek berdasarkan pengalaman indrawiPengetahuan sintetis apriori : akal budi dan pengalaman indrawi dibutuhkan serentak, misalnya ilmu pasti, ilmu pesawat, ilmu alamMETODE-METODE ILMIAHMetode ilmiah yang bersifat umumMetode analisis ialah cara penanganan terhadap sesuatu objek ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milah pengertian yang satu dengan pengertian lainnya

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Metode sintesa ialah cara penanganan terhadap sesuatu objek tertentu dengan cara menggabungkan pengertian yang satu dengan pengertian lainnya sehingga menghasilkan sesuatu pengetahuan baruMetode dedukasi ialah cara penanganan terhadap sesuatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan mengani hal-hal yang bersifat khusus berdasarkan atas ketentuan hal-hal yang bersifat umumMetode indukasi ialah cara penanganan terhadap sesuatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan pemahaman terhadap sejumlah hal yang bersifat khusus

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Metode penyelidikan ilmiahMetode berbentuk daur/siklus empiris;Suatu cara penanganan terhadap sesuatu objek ilmiah tertentu yang biasanya bersifat empiris kealaman dan penerapannya terjadi ditemap yang tertutup, seperti laboratorium (eksperimen)Metode vertikal berbentuk garis lempeng/linierPenyelidikan bersifat kejiwaan, yaitu yang lazimnya berupa tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, dll (Soejono Soemargono, 1983)

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)KERAGAMAN DAN PENGELOMPOKKANILMU PENGETAHUANDokotomi IlmuIlmu formal dan non formal atau ilmu formal/non empirisSuatu ilmu disebut ilmu non empiris (formal) karena ilmu dalam seluruh kegiatannya tidak bermaksud menyelidiki secara sistematis data-data indrawi yang konkrit, contoh matematika & filsafatSuatu ilmu disebut empiris/non formal karena dalam seluruh kegiatannya menyelidiki secara sistematis data-data indrawi yang konkrit, contohnya ilmu hayat, ilmu alam, ilmu manusia

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Ilmu Murni dan Ilmu TerapanIlmu murni bertujuan meraih kebenaran demi kebenaran, seperti matematika & metafisikaIlmu terapan bertujuan untuk di aplikasikan/diambil manfaatnya, seperti ilmu kedokteran, teknik, ekonomi psikologi, sosiologi, administrasi dan ekologiIlmu nomotetis dan idiografisNomotetis ilmu, termasuk ilmu-ilmu alamIdiografis ilmu termasuk dalam ilmu-ilmu budaya

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Ilmu Dedukatif dan IndukatifDisebut ilmu dedukatif karena pemecahan yang dihadapi dalam ilmu ini tidak berdasarkan atas pengalaman indrawi/empiris melainkan atas dasar dedukasi/ penajabaranDisebut indukatif, apabila penyelesaian masalah-masalah dalam ilmu didasarkan atas pengalaman indrawi/empirisSUSUNAN ILMU PENGETAHUANLangkah-langkah dalam ilmu pengetahuansetiap penyelidikan ilmiah selalu diawali dengan situasi masalah dan berlangsung dalam tahap-tahap :Perumusan MasalahDimulai dengan masalah yang dirumuskan secara tepat dan jelas bentuk pertanyaan

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Untuk mengetahui fakta-fakta apa saja yang harus dukumpulkanPengamatan dan Pengumpulan Data/ObsevasiPengumpulan data melalui pengamatan yang cermat sambil di dukung berbagai sarana yang canggihHasil observasi di tuangkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaanPengamatan dan Klasifikasi DataPenyusunan fakta-fakta dalam kelompok tertentu, jenis tertentu, kelas tertentu, kelas tertentu berdasarkan sifat yang sama

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Dengan klasifikasi, menganalisis, membandingkan dan membedakan data-data yang elevanPerumusan Pengetahuan (Definisi)Analisis dan sintetis secara indukatifGeneralisasi (kesimpulan umum)Dari sinilah teori terbentukTahap Ramalan (prediksi)Dedukasi mulai memainkan perananDari teori tadi muncul hipotesis baruMuncul implikasi-implikasi logis agar dapat ramalan tentang gejala-gejala yang perlu diketahuiDedukasi ini selalu dirumuskan dalam silogisme

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Pengujian Kebenaran Hipotesis (Verifikasi)Menguji kebenaran ramalan-ramalan melalui pengamatan atau observasi terhadap fakta yang sebenarnya atau percobaan-percobaanJika fakta tidak mendukung hipotesis, maka hipotesis harus dibongkar atau digantiKegiatan ilmiah harus dimulai lagi dari awalLimas IlmuDalam tradisi, ilmu biasa digambarkan dalam bentuk limasDasar limas meliputi semua data yang diperoleh suatu disiplin ilmu tertentu melalui observasi, eksperimen

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Adapun puncak limas tadi diduduki oleh teoriAntara dasar dan puncak limas masih terdapat beberapa tahapLimas sebagai keseluruhan merupakan sistem ilmuBahasa IlmiahBahasa merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusiaBahasa pada dasarnya terdiri atas kata-kata atau istilah dan sintaksisKata atau istilah merupakan simbol dari arti sesuatu, dapat juga berupa benda, kejadian, proses atau hubungan

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Sintaksis ialah cara untuk menyusun kata-kata atau istilah didalam kalimat untuk menyatakanarti yang bermaknaDalam penelahaan bahasa pada umumnya :Bahasa alami (isyarat dan biasa)Bahasa buatan (istilah dan artificial)Siklus EmpirisIlmu empiris memperoleh bahan-bahannya melalui pengalaman. Proses penyelidikan ilmiah yang dapat digambarkan sebagai suatu daur yang terdiri atas lima tahap :Observasi, induksi, dedukasi, kajian (eksperimen), evaluasi

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Penjelasan dan RamalanSeseorang ilmuan jika telah selesai melakukan pengamatan, ia harus membuat suatu uraian atau tuturan dari yang dicatatnyaKeserbanekaan masalah dalam suatu penelitian menyebabkan adanya kebutuhan untuk memberikan penjelasan, ramalan, dan batasan yang sudah tentu harus sesuai dengan sistem ilmu itu sendiri apakah ilmu sosial, ilmu alam, filsafat, sejarah, kedokteran, dll.Penjelasan dalam pengetahuan ilmiah :Penjelasan logis, penjelasan probabilistic, penjelasan finalistic, penjelasan histirik dan genetic, penjelasan fungsional

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Bentuk ramalan yang banyak dipakai :Ramalan menurut hukum, ramalan meurut struktur, ramalan menurut proyeksi, ramalan menurut utopia (teoritis)Etika KeilmuanProblema etika ilmu pengetahuanPenerapan iptek membutuhkan dimensi etis pada proses perkembangan iptek tersebut.Dalam pengembangan iptek harus memperhatikan kodrat dan martabat manusia, menjadi keimbangan ekosistem, bertanggung jawab pada kepentingan umum dan generasi mendatang

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Pengembangan iptek untuk memperkokoh eksistensi manusia bukan menghancurkan eksistensi manusiaIlmu : bebas nilai atau tidak bebas nilaiIlmu harus bebas dari pengandaian, yakni bebas dari pengaruh eksternal seperti faktor politis, ideology, agama, budaya, kemasyarakatan. DllPerlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi pengetahuan terjadiPenelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang sering dituding menghambat kemajuan ilmu

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Sikap ilmiah yang harus dimiliki ilmuwanTidak ada rasa pamrih (disinterstedness)Bersikap selektifAdanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indera serta budi (mind)Adanya sikap yang besar pada suatu kepercayaan (belief) dan rasa pasti (confiction) bahwa setiap pendapat adalah teori yang terdahulu telah mencapai kapasitasAdanya suatu kegiatan rutin bahwa seseorang ilmuwan selalu tidak puas terhadap penelitian yang telah dilakukan sehingga ada dorongan untuk riset dan riset sebagai aktivitas dalam hidupnya

  • Filsafat Ilmu (lanjutan)Seseorang ilmuwan harus memiliki sikap etis (ahlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu untuk kebahagiaan manusia, untuk pembangunan bangsa dan negara

  • E t i k a(Filsafat Moral)Pengertian Etika, Moral dan NormaEtika (ethos) yang berarti watak kesusilaan/adatEtika adalah cabang ilmu yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik burukYang dapat dinilai baik buruk adalah sikap manusia, yang menyangkut perbuatan, tingkah laku, gerakan, kata-kata, dsbAdapun motif, watak, dan suara hati sulit untuk dinilai. Tingkah laku yang dikerjakan dengan kesadaran sajalah yang dapat dinilai. Sedangkan yang dikerjakan dengan tidak sadar tidak dapat dinilai baik buruk

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanRuang lingkup etika meliputi bagaimana caranya agar dapat hidup lebih baik dan bagaiman caranya untuk berbuat baik serta menghindari keburukanEtika dibagi dua :Etika deskriptif, hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan apa adanya, tidak memberikan penilaian, tidak memilih mana yang baik dan mana yang buruk, tidak mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat. Contoh sejarah etikaEtika normatif, sudah memberikan penilaian mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanEtika normatif dibagi dua Etika umum, yaitu membicarakan prinsip-prinsip umum, seperti apakah nilai, motivasi suatu perbuatan, suara hati, dsbEtika khusus, yaitu pelaksanaan dari prinsip-prinsip umum, seperti etika pergaulan, etika dalam pekerjaan, dsbPembagian etika yang lain :Etika individual, yaitu membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia sebagau individu, misal tujuan hidup manusia

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanEtika sosial, yaitu membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Misal, baik atau buruk dalam keluarga, masyarakat dan negaraMoralMoral (mos jamaknya mores) berarti adat atau cara hidupEtika dan moral sama artinya, tetapi dalam pemakaian sehari-hari sedikit perbedaanMoral dan/atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai. Adapun etika di pakai untuk pengkajian sistem nilai yang ada

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanAjaran moral adalah ajaran, wejangan, khotbah, atau peraturan, apakah lisan atau tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar orang dalam kedudukan yang berwenang, seperti orang tua dan guru, para pemuka masyarakat dan agamaEtika pada hakikatnya mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran melainkan memeriksa kebiasaan, nilai, norma dan pandangan-pandangan moral secara kritis

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanNorma-norma moral adalah tolak ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik buruknya sebagai manusia dan bukan sebagau pelaku peran tertentu dan terbatasObjek etika (Frans Magnis Suseno, 1987) adalah pernyataan moralApabila diperiksa segala jenis moral, pada dasarnya hanya dua macam, yaitu pernyataan tentang tindakan manusia dan pernyataan tentang manusia sendiri atau tentang unsur-unsur kepribadian manusia seperti motif-motif, maksud, dan watak

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanSkema objek etika :EtikaPandanganMoralPersoalanMoralPernyataanMoralPernyataan tentang tindakan manusia, pernyataan tentang manusia sendiriPernyataanBukan moral

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanNormaPada mulanya berarti alat tukang batu atau tukang kayu yang berupa berarti ukuran segitigaPada perkembangannya norma berarti ukuran, garis pengarah, atau aturan, kaidah bagi pertimbangan dan penilaianNilai yang menjadi milik bersama di dalam satu masyarakat dan telah tertanam dengan emosi yang mendalam akan menjadi norma yang disepakati bersamaSegala hal yang dinilai baik, cantik atau berguna akan diusahakan supaya diwujudkan kembali di dalm perbuatan kita

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanNorma itu kalau telah diterima oleh anggota masyarakat selalu mengandung sanksi dan pahalaTidak dilakukan sesuai norma hukuman, celaan, dsbDilakukan sesuai dengan norma pujian, bala jasa, dsbJadi kalau dibuat skema adalah :PenilaianNilai Norma

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanMacam-macam norma :Norma khusus, yaitu norma yang hanya berlaku dalam bidang dan situasi yang khusus, misalnya bola tidak boleh disentuh oleh tangan, hanya berlaku kalau dan sewaktu kita main sepak bola dan kita bukan kiperNorma umum, ada tida macamNorma Sopan SantunNorma ini menyangkut sikap lahiriah manusiaMeskipun lahiriah dapat mengungkapkan sikap hati dan karena itu mempunyai kualitas moral, namun sikap lahiriah sendiri tidak mempunyai kualitas moral

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanNorma hukumNorma hukum adalah norma yang dituntut dengan tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu keselamatan dan kesejahteraan umumNorma hukum adalah norma yang tidak dibiarkan dilanggarHukum dipakai untuk menjamin ketertiban umumJadi, yang melanggar norma hukum pasti dikenai sanksi

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanNorma moralNorma moral adalah tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorangMaka dengan norma moral, kita benar-benar dinilaiItulah sebabnya penilaian moral selalu berbobotManusia tidak dilihat dari salah satu segi melainkan sebagai manusiaApakah seseorang sebagai warga negara yang selalu taat, seorang munafikApakah kita ini baik atau buruk, itulah yang menjadi permasalahan moral

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanEtika dan EtiketKerapkali dua istilah ini dicampuradukan begitu saja padahal keduanya ada perbedaan dan ada pula persamaanPersamaan etika dan etiket adalah :Etika dan etiket menyangkut perilaku manusiaBaik etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma baik perilaku manusia dan dengan demikian apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan (Bertens, 1993)

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanPerbedaan etika dan etiket adalah :Etiket, menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia, misal menyerahkan sesuatu dengan tangan kiri, sedangkan etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan, misal mengambil milik orang lain tanpa izinEtiket, hanya berlaku dalam pergaulan, misal makan sambil berbunyi atau meletakkan kaki diatas kursi, sebaliknya etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain, misal larangan mencuri selalu berlaku, entah ada rang lain hadir atau tidak

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanEtiket bersifat relatif, misal makan dnegan tangan, sedangkan etika jauh lebih absolut, misal jangan berbohong, jangan mencuri, jangan membunuh merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawarJika kita berbicara tentang etiket, kita harus memandang manusia dari segi lahiriahnya saja, sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalamKesadaran MoralKesadaran moral muncul apabila kita harus memutuskan sesuatu yang menyangkut hak dan kebahagiaan orang lain

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanContoh jika seseorang mengembalikan uang pinjaman namun ada sisa uang yang baru diketahui setelah orang itu pulang. Oleh karena itu wajib mengembalikan uang ituKesadaran yang menyatakan wajib itulah yang disebut kesadaran moralUnsur kesadaran moral :Mengungkapkan kesadaran bahwa kewajiban moral itu bersifat mutlakMengungkapkan rasionalitas kesadaran moralMengungkapkan segi tanggung jawab subjektif

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanTeori Normatif PokokAristoteles mengutarakan pendapatnya tentang tiga bentuk hidup, sbb Hidup mencari nikmat :Hidup ini justru akan membawa manusia kepada kebahagiaan, karena nikmat itu kesenangan manusia sejauh ia sama sifatnya dengan binatangNikmat itu tidak jelek, tetapi jangan dijadikan tujuan kegiatan manusiaHidup berpolitik :Dengan hidup berpolitik, untuk kegiatan kemasyarakatan manusia

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanManusia itu makhluk yang bermasyarakat (zoon politikon) dan itu yang membedakannya baik dari yang Illahi maupun dari binatangPolitik itu kegiatan yang paling sesuai dengan manusia, oleh karena itu didalamnya orang merasa bahagiaHidup berfilafat :Hidup berfilsafat adalah kegiatan manusia yang paling luhur, karena berfilsafat itu kegiatan akal budi manusia yang dusebut logos atau nus yang bersifat IllahiManusia adalah makhluk berakal budi

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanKegiatan yang paling membahagiakan manusia adalah berfilsafat memandang dan merenungkan hal-hal abadiNorma Moral DasarAda tiga pertanyaan dasar etika, yaitu :Apakah yang benar ?Apakah yang baik ?Apakah yang adil ?Apabila diperhatikan keseluruhan teori etika, kita sampai pada kesimpulan bahwa manusia menjadi manusia yang sebenarnya jika ia menjadi manusia etis

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanTitik tolaknya adalah :Ia percaya kepada kebenaran, kebaikan, dan keadilanIa berusaha sekuat tenaga untuk berbuat secara benar, baik, dan adilSebagaimana dimaklumi, konsep etika didirikan atas dasar kepercayaan bahwa kehidupan manusia secara keseluruhan adalah baik, pada dasarnya manusia adalah baik.Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan sosialnya, antara rohani dan jasmaniahnya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan khaliknya

  • Etika (Filsafat Moral)lanjutanKode Etik ProfesiKode etik adalah daftar kewajiban yang harus ditaati dan dibuat oleh profesi tertentu itu serta mengikat semua anggotanyaProfesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama

  • Estetika(Filsafat Keindahan)PengertianEstetika (aesthesis) atau pengamatan adalah cabang filsafat yang berbicara tentang keindahanObjek dari estetika adalah pengalaman akan keindahanDalam estetika yang dicari adalah hakikat dari keindahan, bentuk-bentuk pengalaman keindahan, (seperti keindahan jasmani dan keindahan alam, keindahan seni), diselidiki emosi manusia sebagai reaksi terhadap yang indah, agung, tragis, bagus, mengharuskan, dsb

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanEstetika dibedakan :Estetika deskriptif, menggambarkan gejala-gejala pengalaman keindahanEstetika normatif, mencari dasar pengalaman itu. Misal keindahan itu akhirnya objektif (lukisan) atau justru subjektif (terletak dalam mata manusia sendiri)Perbedaan lain adalah estetis filsafat dengan estetika ilmiah, tampak dalam bagan sebagaimana pendapat The Liang Gie, sbb

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutan

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanPengertian KeindahanKeindahan (bellum) akar kata bonum yang berarti kebaikanMenurut cakupannya dibedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (beauty) dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah (the beautiful)Keindahan menurut luasnya dibagi tiga :Keindahan dalam arti yang luasjadi, pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanKeindahan dalam arti estetis murniMenyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala suatu yang di cerapnya Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan pada, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu Kualitas yang paling sering di sebut adalah kesatuan (uniti),keseimbangan (balance), perlawanan (contrast)

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanTeori keindahanTeori Subjektif dan ObjektifTeori objektif berpendapat, keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetis ialah sifat (kualitas) yang telah melekat pada benda indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Contoh karya seniTeori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan pada suatu benda sesunggunya tidak ada, yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam dir seseorang yang mengamati suatu benda

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanTeori PerimbanganTeori perimbangan tentang keindahan oleh Wladylaw Tatarkiewcz disebut teori agung tentang keindahan (the great theory of beauty)Teori agung tentang keindahan menjelaskan bahwa, keindahan terdiri atas perimbangan dari bagian-bagian, atau lebih tepat lagi terdiri atas ukuran, persamaan dan jumlah dari bagian-bagian serta hubungannya satu sama lain. Contoh arsitektur

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanTeori Bentuk Estetis (De Witt H. Parker)Bentuk estetis menjadi 6 asas, yaitu :Asas Kesatuan UtuhAsas TemaAsas Variasi menurut TemaAsas KeseimbanganAsas PerkembanganAsas TatajenjangPengalaman EstetisPengalaman estetis merupakan tanggapan seseorang terhadap benda yang bernialai estetis

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanCiri-ciri pengalaman estetis adalah sifat tidak berkepentingan dari pengamatan benda estetis tanpa adanya tujuan apapun kecuali pengamatan itu sendiriFilsafat SeniFilsafat seni merupakan salah satu cabang dari rumpun estetis filsafati yang khusus menelaah tentang seniFilsafat seni, adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan teori tentang penciptaan seni, pengalaman seni, dan kritik seni

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanPersoalan pokok dalam filsafat seni, al :Pengertian seniMenurut The Liang Gie ada 5 pengertian seniSeni sebagai kemahiran (skill)Seni sebagai kegiatan manusia (human activity)Seni sebagai karya seniSeni sebagai seni indah (fine art)Seni sebagai penglihatan (visual art)

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanPenggolongan seniSeni kasar (vulgart art) dan seni bebas (liberal art)Seni indah, seni berguna/seni terapan/seni praktisMayor arts (seni besar) dan minor arts (seni kecil)Seni dari pencerapan indrawi, pembagian medium (bahan) dan perpaduan unsur-unsurnyaBerdasarkan corak irama dan macam bahanSusunan seniSetiap karya seni merupakan ramuan dari sejumlah unsur yang bersama-sama menyusun dan mewujudkan karya itu

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanUnsur-unsur seni dan bersifat abstrak, misalnya :Seni lukis : warna, garis dan perspektifSeni pahat : volume, relief, dan perimbanganSeni musik : irama, keselarasan dan tempoBerbagai aliran dalam seniAliran naturalisme, bertujuan untuk melukiskan bentuk yang sewajarnya dengan mengindahkan perspektif garis dan warna serta anatominya

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanAliran expressionisme, melukiskan jiwa atau pendapat jiwa objek, cara memakai ide itu terlepas dari pengaruh yang kebetulan ada dan disadurkan untuk dapat mencapai inti kerohaniannyaAliran impressionisme, melukiskan kesan alam yang diterimanya dengan spontan, cepat dan pasti bagian yang kecil-kecil tidak diindahkan, yang dipentingkan keseluruhannya hingga suasana buruk, gerak dan sinar itu dilukiskan tidak terpisah

  • Estetika (Filsafat Keindahan)lanjutanNilai seniNilai kehidupanNilai pengetahuanNilai keindahanNilai indrawi dan nilai burukNilai kepribadianTeori penciptaan seniTeori metafisis (tiruan)Teori ekspresi (pengungkapan)Teori psikologisTeori permainan (play theory)

  • MetafisikaPengertian MetafisikaMetafisika adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu dari alam nyata dengan tidak terbatas pada apapun yang dapat oleh panca indera saja (Hasbullah Bakry, 1971)Metafisika adalah bagian filsafat yang memusatkan perhatiannya pada pertanyaan mengenai akar terdalam yang mendasari segala adanya kita (Van Peursen, 1983)

  • Metafisika (lanjutan)Jika diikuti cara berpikir yang sedemikian ini, berarti akan sampai pada pendapat bahwa hanya Tuhanlah yang sungguh-sungguh ada, yang semutlak-mutlaknya, artinya yang sama sekali tidak tergantung pda hal-hal lainChristian Wolf membagi :Metaphysica :Metaphisyca spicialis:ComologiaPsicologiaTheologia

  • Metafisika (lanjutan)Perbedaan metafisika dan ontologi :Metafisika adalah pengetahuan yang mempersoalkan hakikat terakhir eksistensi, yang erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam. Ada dua persoalan dalam metafisika, yaitu sbb:Apakah jiwa kita sebagai gejala sesuatu zat, atau pada hakikatnya berbeda dengan zatDari mana asal kosmos, apa hakikat ruang dan waktuSedangkan ontologi adalah ilmu yang mencari esensi dari eksistensi yang terakhir

  • Metafisika (lanjutan)OntologiOntologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang beradaMenurut Ali Mudhofir, 1996 ada tiga segi pandangan;Keberadaan dipandangan dari segi jumlah (kuantitas), melahirkan beberapa aliran :MonismeAliran yang menyatakan bahwa hanya satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi, Tuhan atau subtansi lainnya yang tidak dapat diketahui

  • Metafisika (lanjutan)Dualisme (serba dua)Aliran yang menganggap adanya dua subtansi yang masing-masing berdiri sendiri misalnya dunia gejala (fenomena) dan dunia hakikiPluralisme (serba banyak)Aliran yang tidak mengakui adanya satu subtansi atau dua subtansi melainkan banyak subtansihakikat kenyataan terdiri atas empat unsur, yaitu udara, api, air dan tanahKeberadaan dipandang dari segi sifat (kualitas), melahirkan beberapa aliran :

  • Metafisika (lanjutan)Spritualisme, mengandung beberapa arti :Aliran yang menyatakan bahwa kenyataan yang terdalam adalah roh (pneumo, nous, reason, logos), yakni roh yang mengisi dan mendasari seluruh alamKadang-kadang dikenakan pada pandangan idealistis yang menyatakan adanya roh mutlak. Dunia indera dipandangan sebagai dunia ideDipakai dalam istilah keagamaan untuk menekankan pengaruh langsung dari roh suci dalam bidang agama

  • Metafisika (lanjutan)Kepercayaan bahwa roh orang mati berkomunikasi dengan orang yang masih hidup melalui perantara atau orang tertentu dan lewat bentuk wujud yang lainAliran spiritualisme juga disebut idealisme (serba cita)Materialisme, Adalah pandangan yang menyatakan bahwa tidak sesuatu yang nyata kecuali materi

  • Metafisika (lanjutan)Pikiran dan kesadaran hanyalah penjelmaan dari materi yang dapat dikembalikan pada unsur-unsur fisikMateri adalah sesuatu yang kelihatan, dapat diraba, berbentuk, dan menempati ruangHal-hal yang bersifat kerohanian seperti pikiran, jiwa, keyakinan, rasa sedih, dan rasa senang tidak lain hanyalah ungkapan proses kebendaan

  • Metafisika (lanjutan)Keberadaan dipandang dari segi proses, kejadian, atau perubahan. Alirannya :Mekanisme,Menyatakan bahwa semua gejala dapat dijelaskan berdasarkan asas-asas mekanik (mesin)Semua peristiwa adalah hasil dari materi yang bergerak dan dapat dijelaskan menurut kaidahnyaAliran ini juga menerangkan semua peristiwa berdasarkan ada sebab kerja (efficient cause), yang dilawankan dengan sebab tujuan (final cause)

  • Metafisika (lanjutan)Teleologi (serba-tujuan)Berpendirian bahwa yang berlaku dalam kejadian alam bukanlah kaidah sebab akibat, akan tetapi sejak semula memang ada sesuatu kemauan atau kekuatan yang mengarahkan alam sesuatu tujuanVitalismeMemandang bahwa kehidupan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan secara fisik-kimia, karena hakikatnya berbeda dengan yang tidak hidup

  • Metafisika (lanjutan)Asas kehidupan ini memimpin dan mengatur gejala hidup dan menyesuaikan dengan tujuan hidup. Oleh karena itu fitalisme sering juga dinamakan finalismeMenurut organisme hidup adalah suatu struktur yang dinamis, suatu kebetulan yang memiliki bagian yang heterogen, akan tetapi yang utama adalah adanya sistem yang teratur. Semua bagian bekerja dibawah kebulatannya

  • Metafisika (lanjutan)TeologiTeologi memiliki makna yang sangat luas dan dalam. Teologi dalam ruang lingkup metafisika adalah filsafat ketuhanan yang bertitik tolak semata-mata kepada kejadian alam (Theologi naturalis)Thomas Aquinas mengajukan 5 bukti adanya Tuhan, yaitu sbb :Adanya gerak didunia mengharuskan kita menerima bahwa pada penggerakDi dalam dunia yang diamati terdapat suatu tertib Sebab-sebab yang membawa hasil atau yang berdaya guna

  • Metafisika (lanjutan)Didalam alam semesta terdapat hal-hal yang mungkin ada dan tidak ada karena semuanya itu juga dapat rusak maka ada kemungkinan semua itu ada atau semuanya tidak adaDiantara segala yang ada terdapat hal-hal yang lebih atau kurang baik, lebih atau kurang benar, dsbKita menyaksikan bahwa segala sesuatu yang tidak berakal, seperti tubuh alamiah, berbuat menuju kepada akhirnya

  • Filsafat ManusiaTitik Tolak dan Objek yang Tepat Filsafat ManusiaTitik tolak dari pengetahuan dan pengalaman manusia, serta dunia yang secara wajar ada pada setiap individu yang dimiliki oleh semua orang secara bersama-sama, yang dari situlah sang ilmwan membangun ilmunya, sang seniman menciptakan karyanya, sang ahli sejarah menelusuri waktu yang telah silam, dan ahli teologi yang menafsirkan safdah IllahiObjek materialnya adalah manusia itu sendiri, sedangkan objek formalnya adalah inti manusia, alam kodratnya, strukturnya yang fundamental

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Filsafat manusia adalah bagian dari filsafat yang secara khusus membahas hakikat manusia. Ataupun pada zaman Yunani kuno orang sudah kenal ungkapan kenalilah dirimu sendiriHakikat ManusiaSudah berabad-abad lamanya manusia berusaha memecahkan masalah dan mengungkapkan kebenaran-kebenaran tentang manusiaManusia bukanlah problema yang akan habis dipecahkan, melainkan misteri yang tidak mungkin disebut sifat dan cirinya secara tuntas karena harus dipahami dan hayati (Louis Leahy, 1984)

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Aspek manusiasecara sederhana manusia itu terdiri atas dua aspek yang esensial, yakni tubuh dan jiwa. Kedua aspek ini dipersoalkan mana yang terpenting; sehingga muncul beberapa aliran :Aliran Metrialisme, berpendapat :Yang penting adalah tubuh manusiaJiwa dalam tubuh masalah kurang pentingJiwa hanya membonceng saja dalam tubuhJiwa sesuatu yang abstrakTubuh merupakan suatu yang nyata dan benar dan bersifat objektif

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Secara filosofi bersifat materialis, secara religius bersifat eteis, dan secara sosial-ekonomi bersifat sosial-komunis (Karl Marx dan Friederich Engels, abad XIX)Aliran spiritualisme, berpendapat :Jiwa lebih agung dari pada badanJiwa telah ada di alam atas sebelum masuk ke dalam badanJiwa terjatuh ke dalam hidup duniawi, lalu terikat kepada badan dan lahirlah manusiaJiwa dan badan tidak berdiri berdampingan pada secara setingkat, melainkan jiwa merupakan suatu yang keadaannya bergerak sehingga mempunyai taraf realitas yang lain jenis

    *a

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Spiritualisme bersifat ethis-religiusAliran dualisme, berpendapat:Tubuh dan jiwa sama pentingnyaJiwa adalah subtansi yang berpikir sedangkan badan sebagai subtansi yang berkeluasanHubungan jiwa dan badan bukanlah sesuatu yang ditambahkan melainkan sesuatu yang hakiki sehingga tanpa salah satu itu bukan merupakan insanJiwa dan tubuh merupakan subtansi yang tersendiri dan lengkap sebagai insan

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Manusia disebut manusia dalam arti sebenarnya bila tubuh dan jiwa merupakan satuan yang tidak terpisahkan (supartono widyosiswoyo, 1996)Manusia itu animal rationale atau animal symbolicumManusia dianggap sebagai seekor hewan ditambah sesuatu yang ekstra (roh, akal budi)Manusia didefinisikan animal rationale (Aristoteles)Manusia merupakan animal symbolicum (lambing-lambang), misalnya bahasa, agama, ilmu dan kesenianManusia itu mono pluralisManusia pada hakikatnya ada 3 dimensi:Dilihat dari susunan kodrat:

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Manusia itu terdiri atas jiwa dan ragaJiwa unsurnya ada cipta, rasa, dan karsaRaga unsurnya benda mati, hewani, tumbuh-tumbuhan, disebut monodualismeDilihat dari sifat kodrat :Manusia terdiri atas sifat individu dan sosialDua hal ini merupakan monodualismeDilihat dari kedudukan kodrat :Manusia adalah makhluk individu dan makhluk Tuhan, disebut monodualismeDari unsur-unsur diatas tidak biasa dipisahkan sehingga menjadi monopluralis

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Raga dan jiwaManusia dipandang dalam dua kedudukan ;Sebagai objek kalimat/pokok kalimat (aku) sedang melakukanaktifSebagai keterangan (obyek) bersifat pasifManusia merupakan kanca pertentangan antara dua kutub ;Di satu pihak berupa kebebasan yang tidak pernah tuntas dirumuskan dalam hukum atau rumus tertentuDilain pihak terbuka bagi pengaruh yang berasal dari luar dirinya

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Karena memiliki kebebasan maka secara bebas mengambil keputusannya, sehingga merupakan mahkluk bertanggung jawabManusia dipandang dari segi lain ;Raga dan jiwa merupakan dua bidang yang berdampinganRaga ialah bagian2 lahiriah, kejasmanian manusiaJiwa ialah bagian dalam serta bagian yang bersifat kerohanian manusia

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Manusia merupakan gabungan 2 substansia :Substansia yang dapat berfikir (jiwanya, rohani )Substansia yang terhampar didalam ruang (raganya, jasmania)Jiwa manusia bersifat rohani dan merupan sesuatu yang terpenjara di dalam raga manusia (Plato)Dengan datangnya kematian raga manusia akan lenyap, sedangkan jiwa tetap akan hidup terus (Van Peursen, 1998)

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Catatan tentang cinta akan diri sendiri, akan sesama manusia, dan akan tuhan Ajaran agamacintailah sesamamu seperti dirimu sendiri Cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada semua orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh Jika cinta itu asli, dia menyatakan diri sebagai manifestasi produktivitas dan memuat perhatian sungguh-sungguh sampai pada kecemasan, hormat, tanggung jawab

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Cinta adalah dinamisme aktif yang berakar dalam kesanggupan kita untuk memberi cinta, dan menghendaki perkembangan kebahagiaan dari orang yang dicintaiPenegasan atau penguatan dari kehidupan, kebahagiaan, pertumbuhan dan kebebasan kita, berakar dalam kecakapan kita untuk mencintai, artinya dalam perhatian sungguh dan hormat, tanggung jawab dan penuh kesadaranDengan menyerahkan kepribadian kita kepada tuhan, kita tidak mengasingkannya, sebab tuhan bukan melawan kita

  • Filsafat Manusia (lanjutan)Tuhan adalah dasar semua mahkluk manusia saling berkomunikasiSejauh kita menjadi satu denganNya, dengan pikiranNya, dengan kehendakNya, kita menggerakkan apa ada sebagai paling dalam pada kita masing-masing dan kita lebih saling mendekatKerja dan AliensiPekerjaan adalah tanda keiklasan manusia sebagai mahkluk yang bebas dan universalAliensi atau keterasingan dalam pekerjaan pada pokoknya mempunyai dua segi, yakni keterasingan dari pekerjaannya dan keterasingan dari orang lain

  • *a