23
FILUM ANNELIDA 1. Amati sediaan di bawah mikroskop lalu gambar dan berilah keterangan pada kertas gambar! Beri keterangan dan lengkapai dengan klasifikasinya! Jawab: Lumbriscus terrestris Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Annelida Kelas : Clitellata Ordo : Oligochaeta Upordo : Lumbricina Family : Lumbricidae Genus : Lumbrisus Spesies : Lumbriscus terrestris

Filum Annelida

Embed Size (px)

DESCRIPTION

avertebrata

Citation preview

Page 1: Filum Annelida

FILUM ANNELIDA

1. Amati sediaan di bawah mikroskop lalu gambar dan berilah keterangan pada

kertas gambar! Beri keterangan dan lengkapai dengan klasifikasinya!

Jawab:

Lumbriscus terrestris

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Animalia

Filum : Annelida

Kelas : Clitellata

Ordo : Oligochaeta

Upordo : Lumbricina

Family : Lumbricidae

Genus : Lumbrisus

Spesies : Lumbriscus terrestris

Page 2: Filum Annelida

Nereis sp.

Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Eumetazoa

Phylum : Annelida

Class : Polychaeta

Subclass : Palpata

Order : Phyllodocida

Family : Nereidae

Genus : Nereis

Spesies : Nereis sp.

2. Buatlah tabel yang membandingkan ketiga kelas pada filum Annelida mengenai

hal-hal berikut:

Permukaan tubuh

Alat gerak

Pertukaran gas

Rongga tubuh

Segmen tubuh

Page 3: Filum Annelida

Organisasi otot

Distribusi dan tipe strukut sensor

Jawab:

Polychaeta Oligochaeta Hirudinia

Permukaan

tubuh

Seluruh permukaan

tubuh polychaeta

mengandung rambut-

rambut kaku atau setae

yang

dilapisi kutikula sehingga

licin dan kaku. Tubuhnya

berwarna menarik,

seperti ungu kemerah-

merahan. Di bagian

anterior terdapat kepala

yang sempurna,

disebut prostomium.

Pada kepala  terdapat

mata, antena, sepasang

palpus dan mulut di

bagian ventral.

Memiliki sedikit setae

pada tubuhnya dan kulit

dilapisi kutikula. Setae

tidak membentuk berkas,

tunggal dan membentuk

rangkaian tertentu, tidak

memiliki parapodia; jarang

mempunyai insang

(kecuali yang akuatik);

prostomium kecil,

berbentuk kerucut, tanpa

mata atupun tentakel

Cacing ini tidak

mempunyai rambut,

parapodia, dan seta.

Tubuh pipih

dorsoventral dengan

permukaan yang

ditutupi oleh lapisan

kutikula. Tidak

mempunyai parapodia

dan setae. Mempunyai

alat penghisap (sucker)

di bagian anterior

maupun posterior

Alat gerak Pergerakan disebabkan

oleh perpaduan gerak

antar parapodia, otot

dinding tubuh & cairan

rongga tubuh.

Gerak undulating

mengakibatkan cacing

dapat menjalar &

berenang dengan cepat.

Cacing tanah bergerak

dengan otot longitudinal

dan otot sirkuler. Gerak

Oligochaeta adalah gerak

peristaltik. Gerak ini

dilakukan oleh 2 lapis otot

yang terdapat di dinding

tubuhnya, yaitu stratum

circularae yang merupakan

lapisan otot sbelah luar

Segmen-segmen ujung

anterior (biasanya kecil)

dan posterior (lebih

besar) termodifikasi

manjadi alat penghisap

yang digunakan untuk

menempel dan

bergerak. Bergerak

dengan cara

melekukkan badan,

Page 4: Filum Annelida

dan stratum longitudinale

yang merupakan otot

sebelah dalam. Jika

stratum circularae

berkontraksi maka akan

menimbulkan gerakan

menggelombang sehingga

cacing tanah akan

bergerak. Arah dari

pergerakan gelombang

tersebut dapat dibalik,

dengan demikian cacing

tanah dapat bergerak

mundur. Untuk pergerakan

cacing perairan kurang

lebih sama dengan cacing

tanah ketika ‘berjalan’ di

permukaan debris atau

alga, namun ketika

berenang mereka dibantu

oleh prostomium bersilia. 

melekat dengan sucker

Berenang dengan cara

menggelombangkan

badan.

Pertukaran gas • Bernafas dengan insang

• Pertukaran gas via

permukaan tubuh juga

terjadi

• Beberapa jenis tiap ruas

terdapat insang, kecuali

ujung anterior &

posterior

• Pada cacing yang

mengalami modifikasi,

jumlah & letak insang

pernapasannya dilakukan

melalui seluruh permukaan

tubuhnya. Itu sebabnya

mengapa tubuh kelompok

cacing ini berlendir. Tubuh

cacing tanah tertutup oleh

selaput bening dan tipis

yang disebut kutikula.

Kutikula ini selalu lembap

dan basah. Melalui selaput

inilah cacing bernapas.

Menggunakan anyaman

kapiler di bawah

epidermis. Beberapa

bernapas dengan insang

contohnya Piscicolidae

Page 5: Filum Annelida

terbatas pada ruas

tertentu.

Kutikula menyebabkan

udara di dalam tanah dapat

masuk ke pembuluh darah

cacing. Setelah masuk ke

pembuluh darah, udara

tersebut diedarkan ke

seluruh tubuh. Tetapi ada

juga Oligochaeta yang

bernafas dengan

menggunakan insang,

yakni kelas oligochaeta

yang hidup akuatik.

Rongga tubuh Bagian tubuhnya

dibedakan menjadi

prostomium yang

merupakan bagian kepala

dengan dilengkapi mata,

antena, dan sensor

palpus. Segmen pertama

disebut peristomium,

mengelilingi mulut dan

memiliki seta, palpus,

dan rahang berkitin.

Tubuh terdiri tiga bagian:

pra segmental, segmental

& pascasegmental.

Kepala di prasegmental,

parapodia di segmental &

pygidium di

pascasegmental

Pada cacing tanah yang

merupakan anggota

anelida, setiap segmen

dalam tubuhnya

mengandung sepasang

metanefridium, kecuali

pada tiga segmen pertama

dan terakhir.

Metanefridium memiliki

dua lubang. Lubang yang

pertama berupa corong,

disebut nefrostom (di

bagian anterior) dan

terletak pada segmen yang

lain. Nefrostom bersilia

dan bermuara di rongga

tubuh (pseudoselom).

Rongga tubuh ini

berfungsi sebagai sistem

Rongga tubuh Annelida

berisi cairan yang

berperan dalam

pergerakkan annelida

dan sekaligus

melibatkan kontraksi

otot.

Page 6: Filum Annelida

pencernaan. Corong

(nefrostom) akan berlanjut

pada saluran yang berliku-

liku pada segmen

berikutnya.

Segmen tubuh Tubuh bersegmen-

segmen, setiap segmen

mempunyai parapodia

(kaki bedaging). Tubuh

cacing Polychaeta

tersusun atas bagian

anterior yang terdiri dari

prostomium dan

peristomium yang

mempunyai atau tidak

mempunyai parapodia

(achateous segment).

Sejumlah segmen pada

bagian badan pygidium

terletak pada ujung

anterior.

Tubuh cacing tanah

memiliki segmen

berjumlah 15 – 200 buah.

Pada setiap segmen

terdapat seta kecuali pada

segmen pertama dan

terakhir. Pada segmen ke-

32 sampai segmen ke-37

terdapat klitelum atau

sadel yang mengandung

kelenjar sebagai alat

kopulasi. untuk

menyekresikan cocoon

Jumlah segmen tetap,

yaitu 34, walau lapisan

cincin sekunder di

luarnya (annuli)

menyamarkan

segmentasi primer

tersebut. Clitteum

dibentuk segmen-

segmen IX,X atau XI.

Organisasi otot Seta terdiri dari

notopodium,

neuropodium, acicula &

otot yang bekerja untuk

berjalan, merangkak,

bersembunyi atau

berenang. Ototnya terdiri

dari otot melingkar

(sirkuler) dan otot

memanjang

(longitudinal).

Otot longitudinal dan otot

sirkuler. Terdiri dari 2

lapis otot yang terdapat di

dinding tubuhnya, yaitu

stratum circularae yang

merupakan lapisan otot

sbelah luar dan stratum

longitudinale yang

merupakan otot sebelah

dalam. Jika stratum

circularae berkontraksi

Ototnya terdiri dari otot

melingkar (sirkuler) dan

otot memanjang

(longitudinal).

Page 7: Filum Annelida

maka akan menimbulkan

gerakan menggelombang

sehingga cacing tanah

akan bergerak.

Distribusi dan

tipe strukutur

sensor

Sistem saraf tangga tali

• Alat indera utama:

mata, “nuchal organ” &

statocyst

• Mata berkembang baik

(errantia), bintik

mata/tidak ada

(sedentaria)

• Fungsi mata:

fotoreseptor

• Nuchal organ:

kemoreseptor untuk

mendeteksi makanan

• Sel peraba terdapat

diseluruh tubuh, terutama

parapodia & kepala.

Sistem saraf Oligochaeta

terdiri dari:

‘otak’ (ganglion

cerebral)

dua lobus di atas faring

dua syaraf penghubung

disekitar faring menuju

ke ganglia sub

paringeal

tali syaraf ventral

(sepanjang dasar selom

ke arah somit anal).

Beberapa syaraf menuju

ke prostomium & daerah

mulut

• Tali syaraf ventral dlm

tiap somit mempunyai

ganglion membesar &

memberikan 3 pasang

syaraf  lateral

• Tiap syaraf lateral

membentang setengah

somit terdiri dari serabut

sensoris & motoris

• Ruas 5 & 6 terdapat

lingkar saraf ganglia:

“otak”

• Alat indera: mata &

papilla

• Mata: fotoreseptor

• Papilla & sensila:

tonjolan kecil pada

epidermis. Fungsi: alat

peraba & perasa

3. Perhatikan sediaan Tubifex sp. Dimanakah letak clitellum-nya? Apa itu clitellum

dan apa pula fungsinya?

Page 8: Filum Annelida

Jawab:

Clitellum pada Tubifex sp. Terletak di bagian epidermis tubuhnya. Clitellum

merupakan penebalan epidermis pada cacing yang sudah dewasa dan berfungsi

membantu proses reproduksi. Clitellum ini adalah bagian kelenjar menebal

dinding tubuh cacing tanah dan lintah, yang mengeluarkan kantung kental di

mana telur yang disimpan. Hal ini hadir sekitar 2 cm (0,79 in) di belakang ujung

anterior tubuh (sekitar 14 segmen, 15 dan 16).

Clitellum adalah bagian dari dari sistem reproduksi clitellates, subkelompok

annelida yang berisi Oligochaeta (cacing tanah) dan hirudineans (lintah).

Clitellum berbentuk tebal sadel-seperti, cincin ditemukan pada epidermis (kulit)

dari cacing, biasanya dengan pigmen berwarna terang. Untuk membentuk

kepompong untuk telur-telurnya, clitellum ini mengeluarkan cairan kental.

Organ ini digunakan dalam reproduksi seksual dari beberapa Annelida.

Clitellum ini menjadi jelas dalam Annelida dewasa tapi mungkin sulit untuk

menemukan secara visual dalam Annelida muda. Dalam lintah, tampak

musiman. Warnanya biasanya sedikit lebih ringan daripada tubuh Annelida

tersebut. Kadang-kadang, segmen hidup cacing akan ditumpahkan dengan

clitellum tersebut (http://en.wikipedia.org/).

Pada cacing yang sudah dewasa akan terjadi penebalan epidermis yang

disebut klitelum. Alat ini dapat digunakan untuk kopulasi dan akan

menghasilkan kelenjar-kelenjar yang membentuk lapisan lendir sangat kuat

untuk membentuk kokon, yaitu tempat/wadah telur yang telah dibuahi.

Meskipun Annelida ini bersifat hemaprodit, tetapi pada saat terjadinya

pembuahan harus dilakukan pada dua individu dengan saling memberikan

sperma yang disimpan dalam reseptakulum seminis. Clitellum ini berguna untuk

menentukan mana yang bertugas sebagai jantan dan betina. Setelah selesai

terjadinya perkawinan, maka kokon akan lepas dan berisi butir-butir telur yang

telah dibuahi (Tim Ganesha Operation, 2004).

Page 9: Filum Annelida

4. Perhatikan paropodia yang dimiliki Nereis sp. Dengan bantuan buku teks,

gambarkan berbagai bentuk parapodia dan beri keterangan letak notopodium,

neuropodium, cirrus, acicula dan lain-lain!

Jawab:

Parapodia pada kelas Polychaetes yaitu uniramous atau biramous. Dalam kasus

terakhir, lobus dorsal atau cabang disebut notopodia dan neuropodia cabang

ventral. Kedua neuropodia dan notopodia dapat menanggung cirri (masing-

masing disebut neurocirri dan notocirri) dan setae (masing-masing disebut

neurosetae dan notosetae). Cirri antara dua cabang disebut interramal cirri.

Parapodia dipasangkan, pelengkap lateral yang membentang dari segment tubuh.

Parapodium pada dasarnya memiliki tipe biramous atau uniramous, yang terdiri

dari divisi atas yang disebut notopodium dan pembagian ventral disebut

neuropodium tersebut. Lobus parapodial mengandung kantung setal dari mana

proyek setae. Setae ini mengasumsikan berbagai bentuk dan pada beberapa

spesies, bundel setal mungkin berisi lebih banyak jenis satu setae. Setae baru

terus diproduksi setelah yang lama hilang.

Morfologi parapodium

Biramous parapodia, yaitu parapodia dengan dua cabang.

Biramous parapodia menunjukkan notopodium (divisi bagian atas) dan

neuropodium (divisi yang lebih rendah). Notopodia terdapat di bagian dorsal,

neuropodia di bagian ventral.

Page 10: Filum Annelida

Biramous parapodium ( Nephtyidae)

Uniramous parapodia, yaitu parapodia dengan satu cabang. Notopodium tidak

hadir.

Uniramous parapodium ( Lumbrineridae)

Sub-biramous parapodia yaitu parapodia dengan neuropodium dikembangkan

dengan baik dan notopodium berkurang artinya adalah biramous namun kedua

neuropodium dan notopodium dari setae yang kecil.

Berikut adalah berbagai jenis parapodia dimodifikasi untuk fungsi yang berbeda

dalam kelas Polychaeta.

Jenis parapodia dan setae yang dimodifikasi untuk polychaete menggali.

Jenis parapodia dan setae yang dimodifikasi untuk polychaete hunian

tabung.

Page 11: Filum Annelida

Gabungan setae yang dimodifikasi untuk polychaete merangkak seperti

spionid dalam kelompok fouling.

Setae berselubung yang dimodifikasi untuk polychaeta menetap. Pada

polychaeta menetap telah parapodia lebih sedikit

(http://rmbr.nus.edu.sg/).

5. Apakah yang Anda ketahui tentang setae? Gambarkanlah pula macam-macam

tipe setae pada Polychaeta?

Jawab:

Chaeta atau setae adalah bulu chitin atau rambut halus seta ditemukan pada

serangga, cacing annelida atau arthropoda seperti cacing tanah, meskipun istilah

ini juga sering digunakan untuk menggambarkan struktur serupa dalam

invertebrata lainnya. Dalam Polychaeta, mereka terletak menempel pada

parapodia. Terdapat berbagai bentuk dan format chaetal. Bentuk khusus dari

chaetae sering spesies-spesifik, memberikan fitur fungsi taksonomi yang

berguna.

Ada berbagai jenis setae yang dapat ditemukan dalam Polychaeta, seperti

Uncini, limbate setae dan kait acicular. Ini biasanya karakter keluarga untuk

identifikasi taksonomi. Sebagai contoh, semua anggota Phyllodocidae memiliki

setae komposit (http://personal.cityu.edu.hk/). Tiap seta terdiri atas sejumlah

filamen dan sel lateral. Tipe dasar seta yaitu Compound, Pseudocompound,

Simple.

Acicular compound setae  Compound setae

Page 13: Filum Annelida

6. Polychaeta dapat bermanfaat bagi budidaya perairan. Teteapi pada beberapa

jenis bersifat merugikan. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang hal tersebut?

Jawab:

Manfaatnya antara lain:

Dari ordo polychaeta contoh yang sering di manfaatkan adalah Eunice

viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo) merupakan cacing yang

sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan Maluku. Namun beberapa

tahun akhir ini lintah justru digunakan sebagai terapi pengobatan.

Potensi lintah pada bidang kesehatan sangat besar karena enzim yang dihasilkan

dapat bersifat sebagai antibiotik. Di bidang kedokteran, lintah di gunakan untuk

kasus tertentu pada operasi mikro, yaitu restorasi jaringan tangan, kaki dll.

Lintah di gunakan karena mimiliki zat anti koagulan, sehingga membantu

memperlancar aliran darah ke sirkulasi mikso pada saat operasi.

• Penting secara ekonomi

1. Sumber protein

2. Bahan baku obat dan industri farmasi

3. Parasit (cangkang kerang dan tiram mutiara, usus ikan)

4. Budidaya (pakan ikan dan komoditi ekspor)

5. Hiasan akuarium laut

• Penting secara ekologi:

1. Indikator polusi organik ekosistem akuatik

2. rantai dalam ekosistem

3. Mendaur-ulang nutrien di alam

4. Membentuk ekosistem terumbu karang

Bersifat merugikan antara lain:

Lintah atau pacet dari kelas hirudinea Kebanyakan hidup sebagai parasit dengan

cara mengisap darah atau jaringan tubuh binatang lain sebagai

makanan. Ada juga yang hidup dengan makan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.

Page 14: Filum Annelida

Selain lintah, cacing dalam kelas Polychaeta juga bersifat parasit yaitu sebagai

hama (penggerek & penempel) badan kapal yang mengakibatkan kayu

penyususn badan kapal menjadi rapuh dan mudah rusak (Kastawi dkk., 2003).

7. Beberapa Oligochaeta juga bermanfaat bagi budidaya perairan, tetapi beberapa

jenis secara tidak langsung juga bersifat merugikan. Jelaskan tentang hal

tersebut!

Jawab:

Manfaatnya Oligochaeta antara lain:

Sebagai bahan baku kosmetik

Sebagai bahan baku obat

Dapat di jadikan bahan makan ternak.

Dapat menyuburkan tanah

Sumber pakan ikan (Tubifex)

Perombak bahan organik & menyuburkan tanah (Lumbricus)

Bioindikator (Tubifex, Limnodrillus)

Salah satu anggota dari filum annelida yang paling di kenal adalah

dari ordo olygochaeta  yaitu cacing tanah (Lumbricus terrestris) yang mana

banyak manfaat yang didapat dari cacing bersegmen ini. Hingga tak jarang

hewan ini diternakkan. Cacing tanah memiliki banyak manfaat bagi manusia dan

kehidupan di sekitarnya. Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan

organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan

menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan

cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan

tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai :

Bahan Pakan Ternak

Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah

dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.

Page 15: Filum Annelida

Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.

Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan

tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.

Bahan Baku Kosmetik

Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku

pembuatan lipstik.

Makanan Manusia

Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai

bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau ayam.

Bersifat merugikan antara lain:

Inang perantara parasit pada ikan (Aulophorus furcatus dan Dero limosa)

Inang perantara cacing pita unggas (Amoebotaenia spenoides)

Parasit pada anak ikan lele (Lytocestus parvulus)

Pembawa virus dan bakteri minyak flu pada babi (Metastrongylus)

(Kastawi dkk., 2003).

Page 16: Filum Annelida

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Clitellum. Diakses tanggal 17 November 2012.

http://personal.cityu.edu.hk/~bhworm/errant/introduction.htm. Diakses tanggal 17

November 2012.

http://rmbr.nus.edu.sg/polychaete/feet.html. Diakses tanggal 17 November 2012.

Kastawi, Yusuf.dkk. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: Jica.

Tim Ganesha Operation. 2004. Instan Biologi SMA. Jakarta: Erlangga.