9
JUAL BELI A. Defi ni si ju al be li Jual beli menurut pengertian lughawinya adalah saling menukar (pertukaran). Dan kata al bai’ (jual) dan asy syiraa (beli) dipergunakan biasanya dalam pengertian yang sama. Dua kata ini masing-masing mempunyai makna dua yang satu sama lain bertolak  belakang. Menurut pengertian syariat, jual beli ialah pertukaran harta atas dasar saling rela. Atau memindahkan milik dengan ganti yang dibenarkan. B. Landa san Hukumnya Jual beli dibenarkan oleh al-qur’an, as sunnah dan ijma’ umat. a. Landas an qur ’anin ya: firman Al lah Al-Ba qarah ayat 275 3 ¨ @ ymr&ur ª!$# yìø t7ø9$# tP§ ymur (#4qt/Ìh9$# 4 `yJsù ¼çnuä! %y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn4 yg tF R$ $s ù ¼ã&s# $tB y#n=y ÿ¼çnãøBr&ur  n<Î) «!$# ( ïÆtBur y $  y7Í´¯»s9'ré'sù Üysô¹r& Í $ ¨Z9$# ( öNèd $pk Ïù  crà$Îyz ÇËÐÎÈ  Al lah Tel ah menghal alka n jua l bel i dan mengharamkan ri ba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus ber henti (dari mengambil ri ba), Mak a baginy a apa yang Telah di ambi lnya dahulu[1 76 ] (sebel um datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. b. Landas an s unnahny a s abda Rasul ullah Perolehan y ang paling afdhal adalah hasil seorang dan jual beli  yang mabrur. c. Landasan i jma’ Umat sepakat bahwa jual beli dan penekunann ya sudah

Fiqh JUAL BELI

  • Upload
    mas-adi

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 1/9

JUAL BELI

A. Definisi jual beli

Jual beli menurut pengertian lughawinya adalah saling menukar (pertukaran). Dan

kata al bai’ (jual) dan asy syiraa (beli) dipergunakan biasanya dalam pengertian yang

sama. Dua kata ini masing-masing mempunyai makna dua yang satu sama lain bertolak 

 belakang. Menurut pengertian syariat, jual beli ialah pertukaran harta atas dasar saling

rela. Atau memindahkan milik dengan ganti yang dibenarkan.

B. Landasan Hukumnya

Jual beli dibenarkan oleh al-qur’an, as sunnah dan ijma’ umat.

a. Landasan qur’aninya: firman Allah Al-Baqarah ayat 275

3¨@ymr&ur ª!$# yìø�t7ø9$# tP§�ymur  (#4qt/Ìh�9$# 4 `yJsù ¼çnuä!%y`  ×psàÏãöqtB  `ÏiB  ¾ÏmÎn/§�4�ygtFR$$sù  ¼ã&s#sù  $tB  y#n=y�

ÿ¼çnã�øBr&ur  �n<Î)  «!$#  (  ïÆtBur  y $�tã  y7Í´¯»s9'ré'sù

Ü=»ysô¹r& Í $� ¨Z9$# ( öNèd $pk �Ïù �crà$Î#»yz ÇËÐÎÈ

  Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,

lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang

Telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil

riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal

di dalamnya.

b. Landasan sunnahnya sabda Rasulullah

Perolehan yang paling afdhal adalah hasil seorang dan jual beli

 yang mabrur.

c. Landasan ijma’

Umat sepakat bahwa jual beli dan penekunannya sudah

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 2/9

berlaku (dibenarkan) sejak zaman Rasulullah hingga hari ini.

C. Hukum-hukum Jual Beli

1. Mubah (boleh), merupakan asal hukum

 jual beli

2. Wajib, umpamanya wali menjual harta

anak yatim apabila terpaksa; begitu juga

kadi menjual harta muflis (orang yang

lebih banyak hutangnya daripada

hartanya).

3. haram, sebagaimana yang ditengkan pada

 jual beli yang dilarang.

4. sunat, misalnya jual beli kepada sahabat

atau famili yang dikasihi, dan kepada

orang yang sangat membutuhkan barang

itu

D. Hikmah Jual Beli

Allah mensyari’atkan jual beli sebagai pemberian keluangan dan

keleluasaan dari-Nya untuk hamba-hamba-Nya. Karena semua

manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa sandang,

pangan dan lain-lainnya. Tak seorang pun dapat memenuhi hajat

hidupnya sendiri, karena itu ia dituntut berhubungan dengan orang

lain. Dalam hubungan ini tak ada satu hal pun yang lebih sempurna

dari pertukaran, dimana seseorang memberikan apa yang ia miliki

untuk kemudian ia memperoleh sesuatu yang berguna sesuatu yang

berguna dari orang lain sesuai kebutuhan masing-masing.

E. Rukun Jual Beli

Rukun jual beli adalah:

1. penjual dan pembeli

syaratnya adalah:

a) berakal

b) dengan kehendak sendiri (bukan dipaksa)

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 3/9

c) tidak mubazir (pemboros)

d) balig

2. uang dan benda yang dibeli

syaratnya adalah:

a) suci, barang najis tidak sah dijual

b) ada manfaatnya

c) barang itu dapat diserahkan

d) barang tersebut merupakan kepunyaan si penjual

e) barang tersebut diketahui oleh si penjual dan si pembeli;

zat, bentuk, kadar (ukuran) dan sifat-sifatnya jelas

3. lafaz ijab dan kabul

ijab adalah perkataan penjual, kabul adalah ucapan si pembeli

  Jual beli berlangsung dengan ijab dan kabul, terkecuali untuk

barang-barang kecil tidak perlu dengan ijab dan kabul, cukup dengan

saling memberi sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku. Ijab

adalah ungkapan yang keluar lebih dahulu dari dan kesalah satu dari

dua pihak, dan kabul yang kedua. Dan tidak ada perbedaan antara

orang yang mengijab dan menjual serta yang menkabul si pembeli

atau sebaliknya, dimana yang menijabkan adalah si pembeli dan yang

mengkabul si penjual.

 Yang diperlukan adalah saling rela, direalisasikan dalam bentuk

mengambil dan memberi atau cara lain yang dapat menunjukkan

keridhaan dan berdasarkan makna pemiliknya. Seperti ucapan penjual:

aku jual, aku berikan dan ucapan pembeli: aku beli, aku terima.

F. Syarat-syarat Shighat

Disyaratkan dalam ijab dan kabul yang keduanya disebut sighat

akad, sebagai berikut:

1. satu sama lainnya berhubungan disatu

tempat tanpa ada pemisahan yang

merusak.

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 4/9

2. ada kesepakatan ijab dengan kabul pada

barang yang saling mereka rela berupa

barang yang dijual dan harga barang.

3. ungkapan harus menunjukkan masa lalu

seperti perkataan penjual: aku telah beli

dan perkataan pembeli aku telah terima

atau masa sekarang jika yang diinginkan

  pada waktu itu juga. Jika yang diingini

masa yang akan datang atau terdapat

kata yang menunjukkan masa datang dan

semisalnya, maka hal itu baru merupakan

  janji untuk berakad. Janji untuk berakad

tidak sah sebagai akad sah, karena itu

menjadi tidak sah secara hukum.

G. Macam-macam Akad

1. akad dengan tulisan

sebagaimana akad jual beli dinyatakan sah dengan ijab kabul

lisan, dapat juga dengan tulisan, dengan syarat: bahwa kedua

belah pihak berjauhan tempat atau orang yang melakukan akad

itu bisu tidak dapat berbicara.

2. akad dengan perantara utusan

akad dengan perantara utusan dengan syarat si utusan dari

satu pihak menghadap kepada pihak lainnya. Jika tercapai

kesepakatan antara dua belah pihak, akad sudah menjadi sah.

3. akad orang bisu

akad juga sah denagn bahasa isyarat yang dipahami dari

orang bisu. Karena isyarat bagi orang bisu merupakan ungkapan

dari apa yang ada didalam jiwanya tak ubahnya ucapan bagi

orang yang dapat berbicara. Bagi orang bisu boleh berakad

dengan tulisan, sebagai ganti dari bahasa isyarat.

H. Syarat Jual Beli

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 5/9

Agar jual beli menjadi sah, diperlukan terpenuhinya syarat-syarat

sebagai berikut:

Diantaranya yang berkaitan dengan orang berakad. Yang berkaitan

dengan yang diakadkan atau tempat berakad, artinya harta yang akan

dipindahkan dari kedua belah pihak yang melakukan akad, sebagai

harga (alat pembayaran. Untuk ini akad tidak batal lantaran adanya

kerusakan; boleh diganti sebelum diterima) atau yang dihargakan

(yaitu yang tidak membatalkan akad lantaran rusaknya barang).

I. Syarat Orang Berakad

Untuk orang melakukan akad disyaratkan:

Berakal dan dapat membedakan (memilih). Akad orang gila, orang

mabuk, anak kecil yang tidak dapat membedakan tidak sah.

 Jika orang gila dapat sadar seketika dan gila seketika, maka akad

yang dilakukannya pada waktu sadar dinyatakan sah, dan yang

dilakukan ketika gila tidak sah.

Akad anak kecil yang sudah dapat membedakan dinyatakan sah,

hanya ke validannya tergantung kepada izin walinya.

 J. Syarat Barang Yang Diakadkan

1. bersihnya barang

sesungguhnya Allah mengharamkan menjual belikan khamar,

bangkai, babi, patung-patung (berhala)

mazhab Hanafi dan mazhab Zhahiri mengecualikan barang yang

ada manfaatnya, hal itu dinilai halal untuk dijual, untuk itu

mereka mengatakan: ”diperbolehkan seseorang menjual

kotoran-kotoran/tinja dan sampah-sampah yang mengandung

najis karena sangat dibutuhkan untuk keperluan perkebunan

sebagai pupuk tanaman.

2. dapat dimanfaatkan

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 6/9

maka jual beli serangga, ular, tikus tidak boleh kecuali

untuk dimanfaatkan. Juga diperbolehkan jual beli lebah, singa,

harimau dan binatang lain yang berguna untuk berburu atau

dimanfaatkan kulitnya.

Demikian pula memperjualbelikan gajah untuk

mengangkut barang, brung merak dan burung-burung lainnya

yang bentuknya indah sekalipun tidak untuk dimakan, tetapi

dengan tujuan menikmati suara dan bentuknya.

3. milik orang yang melakukan akad

tidak boleh menjual barang yang bukan hak milik penjual.

4. mampu menyerahkannya

5. mengetahui

  jika barang dan harga tidak diketahui atau salah satu

keduanya tidak diketahui jual beli tidak sah karena

mengandung unsur penipuan.

6. barang yang diakadkan ada ditangan

boleh menjualbelikan barang yang pada waktu dilakukannya

akad tidak ada ditempat, dengan syarat kriteria barang tersebut

terperinci dengan jelas.

K. Beberapa jual beli yang sah, tetapi yang dilarang

Mengenai jual beli yang diizinkan oleh agama, disini akan

diuraikan beberapa cara saja sebagai contoh perbandingan bagi yang

lainnya. Yang menjadi pokok sebab timbulnya larangan adalah: 1)

menyakiti si penjual, pembeli, atau orang lain, 2) menyempitkan

gerakan pasaran, 3) merusak ketentraman umum.

1. membeli barang dengan harga yang

lebih mahal dari pada harga pasar,

sedangkan ia tidak menginginkan barang

itu, tetapi semata-mata supaya orang

lain tidak dapat membeli barang itu.

2. membeli barang yang sudah di beli orang

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 7/9

lain.

3. mencegat orang-orang yang datang dari

desa ke luar kota lalu membeli

barangnya sebelum mereka sampai ke

pasar dan sewaktu mereka belum

menyetahui harga pasar.

4. membeli barang untuk di tahan agar

dapat di jual dengan harga yang lebih

mahal.

5. menjual suatu barang yang berguna,

kemudian dijadikan alat maksiat oleh

pembelinya.

)#qçRur$yès?ur  �n?tã  Îh�É9ø9$#  3�uqø)G9$#ur  (  �wur

(#qçRur$yès? �n?tã ÉOøOM}$# Èbºurô�ãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur  © !

$# ( ¨bÎ)  © !$# ß��Ï�x©  É>$s)Ïèø9$# ÇËÈ

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

 pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya

 Allah amat berat siksa-Nya.

6. jual beli yang disertai tipuan

L. Khiyar

Khiyar artinya boleh memilih antara dua, meneruskan akad jual

beli atau mengurungkan (menarik kembali, tidak jadi jual beli). Khiyar

ada 3 macam:

1. khiyar majelis

artinya si pemneli dan si penjual boleh memilih antara dua

perkara tadi selama keduanya masih tetap berada di tempat

 jual beli

2. khiyar syarat

artinya khiyar ini dijadikan syarat sewaktu akad oleh

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 8/9

keduanya atau oleh salah seorang, “saya jual barang ini

dengan harga sekian dengan syarat khiyar dalam 3 hari atau

kurang dari 3 hari”.

3. khiyar ‘aibi (cacat)

artinya si pembeli boleh mengembalikan barang yang

dibelinya apabila pada barang itu terdapat suatu cacat yang

mengurangi kualitas barang itu.

M.Riba

Asal makna riba menurut bahasa arab adalah lebih (bertambah).

Beberapa macam riba menurut pendapat sebagian ulama ada 4

macam, yaitu:

1. Riba fadli (menukarkan dua barang yang

sejenis dengan tidak sama)

2. Riba qardi (hutang dengan syarat ada

keuntungan bagi yang memberi hutang)

3. Riba yad (berpisah dari tempat akad

sebelum ditimbang)

4. Riba nasa’ (disyaratkan salah satu dari

kedua barang yang dipertukarkan

ditangguhkan penyerahannya).

8/6/2019 Fiqh JUAL BELI

http://slidepdf.com/reader/full/fiqh-jual-beli 9/9

DAFTAR PUSTAKA

Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam, Bandung, PT. Sinar Baru Algensindo; 2002

Sa yyid sabiq, Fiqhus Sunnah Jilid 12, Jakarta Pusat: Pundi Aksara 2006

www. Wordpress. com