26
Otot Ekspresi Wajah : 1. M. epicranius : penggerak dahi 2. M. Orbicularis Oculi pars palpebra (luar) : membuka dan menutup mata 3. M. Orbicularis Oculi pars orbita (dalam) 4. M. Corrugator supercilli : mengangkat alis 5. M.Orbicularis Oris 6. M. Risorius 7. M. Zygomaticus mayor : membentuk sudut bibir pada waktu tersenyum 8. M. Zygomaticus minor : mengangkat bibr atas ke atas 9. M. Mentalis : depresi rahang bawah 10. M. Buccinator : membentuk sudut bibir pada waktu teresnyum 11. M. Platysma : menerik rahang bawah Otot Pengunyah / Mascinator 1. M. Masseter 2. M. Pterygoideus Medialis 3. M. Temporalis Ketiga otot tersebut berfungsi untuk menutup rahang 4. M. Pterygoideus Lateralis : Membuka rahang Otot Gerak Kepala 1. M. Sternoleidomastoideus 2. M. Semispinaliscapitis 3. M. Spinaliscapitis 4. M. Longisimuscapitis Otot Penggerak Bola Mata : 1. M. rectus superior : mengerrakan bm ke atas dank e tengah 2. M. rectus lateralis : menggerakan bm ke lateral 3. M. rectus medialis : menggerakkan bm ke medial 4. M. rectus inferior : menggerakan bm ke bawah dan ke tengah 5. M. obliq superior : menggerakan bm ke bawah dan ke lateral 6. M. obliq inferior : menggerakan bm ke atas dan ke lateral D. NECK

Fisio Makalah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fisio Makalah

Otot Ekspresi Wajah :1. M. epicranius : penggerak dahi2. M. Orbicularis Oculi pars palpebra (luar) : membuka dan menutup mata3. M. Orbicularis Oculi pars orbita (dalam)4. M. Corrugator supercilli : mengangkat alis5. M.Orbicularis Oris 6. M. Risorius7. M. Zygomaticus mayor : membentuk sudut bibir pada waktu tersenyum8. M. Zygomaticus minor : mengangkat bibr atas ke atas9. M. Mentalis : depresi rahang bawah10. M. Buccinator : membentuk sudut bibir pada waktu teresnyum11. M. Platysma : menerik rahang bawah

Otot Pengunyah / Mascinator1. M. Masseter2. M. Pterygoideus Medialis3. M. Temporalis

Ketiga otot tersebut berfungsi untuk menutup rahang4. M. Pterygoideus Lateralis : Membuka rahang

Otot Gerak Kepala1. M. Sternoleidomastoideus2. M. Semispinaliscapitis3. M. Spinaliscapitis4. M. Longisimuscapitis

Otot Penggerak Bola Mata :1. M. rectus superior : mengerrakan bm ke atas dank e tengah2. M. rectus lateralis : menggerakan bm ke lateral3. M. rectus medialis : menggerakkan bm ke medial4. M. rectus inferior : menggerakan bm ke bawah dan ke tengah5. M. obliq superior : menggerakan bm ke bawah dan ke lateral6. M. obliq inferior : menggerakan bm ke atas dan ke lateral

D. NECK

Gambar 8 Tulang Leher

Page 2: Fisio Makalah

Tulang leher terdiri dari tujuh ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya

besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lajunya saraf yang disebut foramen

tranvertalis. Ruas pertama vertebra serfikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala

mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontois (aksis) yang memungkinkan kepala

berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas ketujuh mempunyai taju yang disebut prosesus prominan.

Taju ruasnya agak panjang.

Tulang-tulang yang terdapat pada leher:

a. Os. Hyoideum adalah sebuah tulang uang berbentuk U dan terletak di atas cartylago

thyroidea setinggi vertebra cervicalis III.

b. Cartygo thyroidea

c. Prominentia laryngea, dibentuk oleh lembaran-lembaran cartylago thyroidea yang

bertemu di bidang median. Prominentia laryngea dapat diraba dan seringkali terlihat.

d. Cornu superius, merupakan tulang rawan yang dapat diraba bilamana tanduk disis yang

lain difiksasi.

e. Cartilagocricoidea, sebuah tulang rawan larynx yang lain, dapat diraba di bawah

prominentia laryngea

f. Cartilagines tracheales, teraba dibagian inferior leher.

g. Cincin-cincin tulang rawan kedua sampai keempat tidak teraba karena tertutup oleh

isthmus yang menghubungkan lobus dexter dan lobus sinister glandulae thyroideae.

h. Cartilage trachealis I, terletak tepat superior terhadap isthmus.

Otot Leher

Gambar 9

Otot bagian leher dibagi menjadi tiga bagian:

Page 3: Fisio Makalah

a. Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini menuju ke tulang

selangka dan iga kedua. Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah dan melebarkan

mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut, juga untuk menarik

kulit leher ke atas.

b. Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral proc.mastoidebus

ossis temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior. Fungsinya memiringkan

kepala ke satu sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan rotasi leher, sehingga wajah

menghadap ke atas pada sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan fleksi leher.

Otot ini bekerja saat kepala akan ditarik ke samping. Akan tetapi, jika otot muskulus

platisma dan sternokleidomastoideus sama-sama bekerja maka reaksinya adalah wajah

akan menengadah.

c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Fungsinya

adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.

Ketiga otot tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.

Page 4: Fisio Makalah

Otot, Saraf dan Pembuluh darah Pada Mata

Otot yang menggerakan bola mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata

tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak bola mata

terdiri enam otot yaitu:

Muskulus oblik inferior memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.

Muskulus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dalam aduksi, dan aksi sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.

Muskulus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi, dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi pada abduksi, dan aduksi dalam depresi.

Muskulus rektus lateral memiliki aksi gerakan abduksi. Muskulus rektus medius memiliki aksi gerakan aduksi Muskulus rektus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi

sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.

Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf

kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya.

Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata

Page 5: Fisio Makalah

Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada tulang orbita.

Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan,

sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh darah ini

masuk dan keluar melalui mata bagian belakang

GERAKAN BOLA MATA

 

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

 

ARAH GERAKAN MATA

Adduksi ke arah Nasal

Abduksi ke arah Temporal

Supraadduksi (elevasi) ke atas

Page 6: Fisio Makalah

Infraadduksi (depresi) ke bawah

Intorsi (insikloduksi) terputar ke nasal

Ekstorsi (ensikloduksi) terputar ke temporal

 

FUNGSI OTOT EKSTRA OKULAR

OTOT PRIMER SEKUNDER

Rektus Lateral (N. VI)

Abduksi -

Rektus Medial (N. III)

Adduksi -

Rektus Superior (N. III)

Elevasi Adduksi, Intorsi

Rektus Inferior Depresi Adduksi, Ekstorsi

Oblik Superior (N. IV)

Depresi, Abduksi Intorsi

Oblik Inferior (N. III)

Elevasi, Abduksi Ekstorsi

 

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

Yoke’s Muscles (Haring’s Law)

Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan dengan otot mata lain pada bola mata yang lain.

CARDINAL DIRECTION OF GAZE

YOKE’S MUSCLES

Page 8: Fisio Makalah

 

(Fig. 1.11 s/d 1.17 diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

 

Sherringtons Law’s (Otot-otot sinergistik dan antagonistik)

Apabila 1 otot distimulus maka secara simultan otot lain akan dihambat (antagonistik).

Otot-otot Sinergistik adalah otot-otot yang memiliki bidang kerja yang sama. Dengan demikian, untuk tatapan vertikal, otot rektus superior dan oblikus inferior bersinergi mengerakkan mata ke atas.

Otot-otot yang sinergistik untuk suatu fungsi mungkin antagonistik untuk fungsi lain.

Misalnya, otot rektus superior dan oblikus inferior adalah antagonis untuk torsi, karena rektus superior menyebabkan intorsi dan oblikus inferior ekstorsi.

Otot-otot ekstra okular, seperti otot rangka, memperlihatkan persarafan timbal balik otot-otot antagonistik (hukum Sherrington).

Dengan demikian, pada dekstroversi (menatap ke kanan), otot rektus lateralis medialis kanan dan lateralis kiri mengalami inhibisi sementara otot rektus lateralis kanan dan medialis kiri terstimulasi

Page 9: Fisio Makalah

Otot-otot kepalaOtot-otot kepala dikelompokkan dalam dua kategoris: otot-otot wajah dan otot-otot pengunyah(Gambar 9-8)Otot-otot wajahSebagian dari otot-otot wajah dimasukkan secara langsung dalam jaringan lunak dari kulit dan otot-ototlain dari wajah. Bila otot-otot wajah berkontraksi, mereka akan menarik jaringan lunak. Akvitas otot inibertanggung jawab untuk ekspresi wajah kita seperti tersenyum dan cemberut.12Otot-otot wajah meliputi:Frontalis: frontalis adalah otot datar yang menutupi tulang frontal. Dia meluas dari aponeurosiskranialis ke kulit dari alis mata. Kontraksi dari otot akan menaikkan alis mata, memberikan andatampilan orang terkejut. Dia juga mengerutkan kening anda.Orbicularis oculis: orbicularis oculi adalah otot sfingter yang melingkari mata. Sfingter adalahotot berbentuk cincin yang mengendalikan ukuran bukaan. Kontraksi dari otot menutup matadan membantu mengedipkan mata dengan singkat, menutup dan membuka mata dan menutupmata sebagianOrbicularis oris: orbicularis oris adalah otot sfingter yang melingkari mulut. Kontraksi dari ototini membantu menutup mulut, membentuk kata-kata, mengerutkan mulut. Dia kadang-kadangdisebut sebagai otot pencium.Buccinator: buccinator adalah otot yang masuk ke dalam orbicularis oris dan meratakan pipisaat berkontraksi. Buccinator digunakan ketika bersiul dan memainkan terompet. Dia kadangkadangdisebut otot peniup terompet. Buccinator juga diklasifikasikan sebagai otot pengunyahkarena saat kontraksi, dia membantu posisi makanan diantara gigi dalam proses mengunyah.Zygomaticus: zygomaticus adalah otot senyum, yang meluas dari ujung mulut ke tulang pipi.Otot-otot pengunyahSemua otot pengunyah dimasukkan dalam mandibula, tulang rahang bawah, dan merupakan ototterkuat dalam tubuh. Otot-otot pengunyah meliputi:Masseter: masseter adalah otot yang meluas dari processus zygomaticus dari tulang temporaldi tengkorak ke mandibula. Kontraksi dari otot ini menutup rahang. Dia bertindak secara sinergidengan otot temporalis untuk menutup rahang.Temporalis: temporalis adalah otot berbentuk kipas angin yang meluas dari bagian datar daritulang temporal ke mandibula. Dia bekerja secara sinergis dengan otot-otot pengunyah lain.

Page 10: Fisio Makalah
Page 11: Fisio Makalah

Skelet dan Leher dapat tegak oleh karena ditopang oleh suototleher sunan tulang leher yang merupakan bagian dari susunantulang belakang tubuh (columna vertebralis).Tulang belakang tersusun oleh 26 ruas tulang yangbentuknya tidak teratur dan dihubungkan sedemikiansehingga terbentuk struktur yang melengkung danfleksibel. Tulang belakang yang merupakanpenopang aksial tubuh memanjang dari dasartengkorak sampai tulang panggul (pelvis), tempat10berat tubuh disalurkan ke kedua tungkai. Tulangbelakang juga melingkupi dan melindungi sumsumtulang belakang dan merupakan tempat perlekatanotot punggung dan leher. Di antara masing-masingruas-ruas tulang belakang terdapat bantalan berupabangunan pipih yang elastis dan kompresif disebutcakram antar ruas tulang belakang (discusintervertebralis) yang memberikan fleksibilitas dankompresibilitas tulang belakang. Susunan tulangbelakang yang memanjang ini pasti tidak dapatGambar 2. Ruas tulang belakang bagian leher( Ruas tulang belakang leher dan ligamentum nuchae nyamerupakan perlekatan otot ekstensi kepala yang seringmengalami ketegangan)11berdiri tegak sendiri . Ia didukung dan diperkuatoleh ligamentum ( bangunan terdiri atas jaringanikat fibreus) baik yang berbentuk pendek-pendekmaupun memanjang seperti pita : ligamentumlongitudinale anterior dan posterior yang menutupimasing-masing dataran depan dan belakang tulangbelakang.Bangunan lain yang mendukung tulang belakangadalah susunan otot-otot yang perlekatannya adalahpada ruas-ruas tulang belakang itu sendiri. Padakeadaan normal tulang belakang mempunyaikelengkungan ke depan di daerah leher dan pinggang,kelengkungan ke belakang di daerah ruas tulangbelakang dada dan tulang sakrum.15

Leher sendiri terdiri atas 7 ruas tulang belakangservikal (vertebrae cervicales: C1-C7). Ruas tulangbelakang di daerah leher ukurannya paling kecil danpaling ringan. Kecuali C1 dan C2, ruas servikalmempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) badan ruasberbentuk pipih, oval, 2) kecuali C7 : tonjolan kearahbelakang pendek dan bercabang ujungnya (processusspinosus bifida), 3) ruas servikal mempunyai lubang12Gambar 3. Otot leher yang membantu ekstensi kepaladan terletak relatif dalam: m. Semispinalis capitis danm.longissimus capits

Page 12: Fisio Makalah

yang relatif besar berbentuk trianguler, 4) mempunyaisepasang tonjolan transversal (processustransversus) yang berlubang untuk dilalui pembuluhdarah ke otak bagian belakang (arteriaevertebrales).16 (Gambar 2)13Otot-otot yang mengalami ketegangan pada nyerikepala tegang adalah otot yang berfungsi untukekstensi kepala atau yang membantu ekstensi kepala.Otot yang letaknya superfisial dan membantu ekstensikepala adalah m.trapezius bagian atas. Otot iniperlekatan atasnya adalah pada tulang oksipital. Dilinea mediana melekat pada ligamentum nuchae danruas tulang belakang leher VII. Ke bawah melekatpada spina scapulae, acromion dan sepertiga lateralclavicula. Otot yang lebih dalam adalah m.semispinaliscapitis, m.longissimus capitis dan m .spleniuscapitis. (Gambar 3 dan 4)Gambar 4. Otot leher yang membantu ekstensi kepaladan terletak relatif dalam: m. Splenius capitsM.splenius capitis letaknya relatif superfisial,mempunyai perlekatan atas di tulang oksipital danprocessus mastoideus tulang temporal. Perlekatanbawah medial di ligamentum nuchae dan ruas tulangbelakang leher ke VII. M.semispinalis capitis14letaknya lebih dalam, mempunyai perlekatan atas ditulang oksipital ; perlekatan bawahnya di processustransversus ruas tulang belakang leher ke VII, danempat teratas ruas tulang belakang dada. Yang terakhirm.longissimus capitis letaknya juga dalam.Perlekatan atasnya juga di processus mastoideustulang temporal. Sedangkan perlekatan bawahnya diprocessus transversus 3 ruas tulang belakang leherterbawah.16

Otot bagian kepala di bagi atas:

1. Otot kulit kepala yang terhimpun di antaranya :

M. occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan venter otot lainnya pada os frontalis).

M. Temporoparietalis venter otot yang satu pada os temporalis dan yang lainnya pada os parietalis).

1. Otot kulit wajah yang terhimpun dari :

Page 13: Fisio Makalah

m. nasalis (otot hidung) m. orbicularis oegli (otot keluk mata) m. orbicularis oris (otot sekitar mulut) m. temporalis (otot pelipis) m.frontalis (otot dahi) m. sternoeleidomastoideus (otot silang leher)

1. Otot pengunyah, yang terhimpun dari:

m. masseter, menutup leher dengan mengangkat mandibula m. temporalis, elevator rahang bawah yang paling kuat m. pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula

 

Otot-otot kepala merupakan otot mimik, yaitu otot yang memancar ke dalam kulit wajah maupun kepala, jika kontraksi menyebabkan pergeseran kulit. Pergeseran tersebut mengakibatkan lipatan-lipatan dan kerutan. Inilah merupakan dasar dari ekspresi wajah seseorang. Sehingga orang dapat memperlihatkan wajah gembira atau sedih dan sebagainya. Ekspresi wajah tersebut bergantung pada banyak faktor, diantaranya: usia, intelektual, sifat ras. Pada orang yang masih muda, kulit masih elastis, sehingga sifat kulit masih fleksibel. Tetapi pada orang yang lebih tua sifat elastisitaskulit sudah mulai berkurang maka kerutan akan menetap. Otot-otot kulit kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan periosteum, tetapi juga berikatan erat dengan kulit kepala. Terutama pada venter anterior, dapat menimbulkan kerutan-kerutan pada dahi. Selain itu kontraksi kedua venter frontalis dapat mengangkat alis mata dan kelopak mata atas. Hal ini dapat mengakibatkan ekspresi wajah keheranan.

Sedang pada kulit wajah, m.orbicularis oculi berfungsi untuk menimbulkan ekspresi kuatir. Musculus ini ada tiga bagian yaitu pars orbitalis (berfungsi untuk menutup kelopak mata), pars palpebralis (berkaitan dengan reflek mengedip), pars lacrimalis (untuk mengeluarkan isi air mata). Karena hubungan serabut-serabut otot ini sangat erat sekali dengan kulit, maka dihasilkan lipatan-lipatan berbentuk radier pada daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut daerah tersebut pada umumnya terjadi lipatan yang permanen.

Page 14: Fisio Makalah

Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan

mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M.

Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus

lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis.

1. Otot : M. Temporalis

Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3)

Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis

Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae

Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula

2. Otot : M. masseter

Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3)

Origo :

- Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus

- Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus

Insertio :

- Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica

- Pars profunda : margo inferior madibulae

Fungsi : menutup mulut

3. Otot : M. Pterygoideus medialis

Nervus : N. pterygoideus medialis (N. mandibularis (V/3)

Origo : Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pyramidalis ossis palatini

Insertio : Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea

Fungsi : menutup mulut

4. Otot : M. Pterygoideus lateralis

Nervus : N. Pterygoideus lateralis (N. mandibularis (V/3)

Origo :

- Caput superius : permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei, tuber maxillae (accessorius)

- Caput inferius : Facies temporalis alae majoris ossis sphenoidalis

Insertio :

- Caput superius : discus et capsula articulationis temporamandibularis

- Caput inferius : Fovea pterygoidea proc. Condylaris mandibulae

Fungsi :

- Caput inferius: menarik mandibula kearah dalam

Page 15: Fisio Makalah

OTOT-OTOT INTERNAL LIDAH

1. M. Longitudinalis superior

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Radix linguae

Insertio : Ujung lidah

Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, Apex

linguae

2. M. Longitudinalis inferior

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Radix linguae

Insertio : Ujung lidah

Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, Apex

linguae

3. M. Transversus linguae

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Margo lateralis linguae, Septum linguae

Insertio :Margo lateralis linguae, aponeurosis linguae

Fungsi : Menyempitkan lidah, memanjangkan lidah bersama-sama dengan M. verticalis linguae

4. M. Verticalis linguae

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Radix linguae, septum linguae

Insertio : aponeurosis linguae

Fungsi : Melebarkan lidah

OTOT-OTOT EKSTERNAL LIDAH

1. M. Genioglossus

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Spina mentalis mandibulae

Page 16: Fisio Makalah

Insertio : aponeurosis linguae

Fungsi : Memajukkan dan menekan lidah

2. M. hyoglossus

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Cornu majus and Corpus ossis hyodei

Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae

Fungsi : Retraksi dan menekan lidah

3. M. chondroglossus (pembentukan bervariasi)

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Cornu minus ossis hyodei

Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae

Fungsi : Retraksi lidah dan menekan pangkal  dan badan lidah

4. M. styloglossus

Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)

Origo : Margo anterior processus styloidei ossis temporalis, ligamen stylomandibulare

Insertio : memasuki bagian lateral lidah dari atas dan belakang

Palatum

1. M. Levator veli palatini

Persarafan : Rr pharingeales dari N. glossopharyngeus (IX)

Origo : Permukaan inferior pars petrosa ossis temporalis, cartilago tubae auditivae

Insertio : Aponeurosis palatina

Fungsi : Menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva

2. M. Tensor veli palatini (mengelilingi hamulus ossis pterygoidei sebagai hypomochlion)

Persarafan : N. musculi tensoris veli palatini dari N. mandibularis (V/3)

Origo : Fossa scaphoidea di bassis lamina medialis Proc pterygoidei, spina ossis sphenoidalis,

bagian membranosa tuba auditiva

Insertio : Aponeurosis palatina

Page 17: Fisio Makalah

Fungsi : Menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva

3. Otot : M. Palatoglossus

Nervus : Glossopharyngeus (IX)

Origo : Aponeurosis palatine

Insertio : Memasuki otot-otot internal lidah, khususnya M. transverses linguae

Fungsi : Menurungkan palatum molle, mengangkat pangkal lidah untuk menyempitkan pharynx

4. Otot : M. Uvulae (otot soliter)

Nervus : Rr. Pharyngealis dari N. glossopharyngeus (IX) dan N. vagus (X)

Origo : Aponeurosis linguae

Insertio : Stroma uvula

Fungsi : Memendekkan dan dan menebalkan uvula

Page 18: Fisio Makalah

1. M. Occipitofrontalis

(Bersama, M. Occipitofrontalis dan M. temporoparietalis disebut sebagai M.

epicranius)

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo :

Venter frontalis : kulit alis mata dan glabella, membentuk sebuah lapisan otot bersama Mm.

Procerus, corrugator supercilii, depressor supercilii et orbicularis oculi

Venter occipitalis : Linea nuchalis suprema

Insertio : Galea aponeurotica

Fungsi : Menggerakkan kulit kepala, menciptakan kerut miring di dahi

2. M. Temporoparietalis

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Kulit temporal, fascia temporalis

Insertio : Galea aponeurotica

Fungsi : Menggerakkan kulit kepala.

3. M. Auricularis anterior

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Fascia te4mporalis

Insertio : Spina helicis

Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke depan dan ke atas

4. M. Auricularis Superior

Page 19: Fisio Makalah

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Galea aponeurotica

Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula

Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas

5. M. Auricularis Posterior

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Processus mastoideus, tendo M. sternokleimastoideus

Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula

Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang

6. M. Orbicularis Oculi

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars orbitalis   ars nasalis ossis frontalis, Proc. frontalis maxillae, Lig. Palpebrae mediale

Pars Palpebralis : Lig. Palpebrale mediale, saccus lacrimalis

Pars Lacrimalis : Crista lacrimalis posterior of the Os lacrimale, saccus lacrimalis.

Insertio : Pars orbitalis : Lig. Palpebrale laterale, transisi menjadi suatu otot melingkar membentuk

cincin di lateral.

Pars palpebralis : Lig. palpebrale laterale

Pars lacrimalis : Canaliculi lacrimalis, tepi-tepi kelopak mata.

Fungsi : Menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis, menggerakkan alis mata.

Page 20: Fisio Makalah

7. M. Depressor Supercilii

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars nasalis ossis frontalis, punggung hidung.

Insertio : Sepertiga medial kulit alis mata

Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis, menciptakan kerutan miring tepat di atas pangkal hidung.

8. M. Corrugator Supercilii

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars nasalis ossis frontalis

Insertio : Sepertiga medial (lateral)  kulit alis mata, galea aponeurotica

Fungsi : Menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung, menciptakan kerut vertical

tepat di atas pangkal hidung.

9. M. Procerus

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Os nasale, Cartilago nasi lateralis

Insertio : Kulit Glabella

Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis mata

10. M. nasalis

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars alaris : Jugum alveolare dentis incisivi lateralis

Pars transversa : Jugum alveolare dentis canini

Page 21: Fisio Makalah

Insertio : Pars alaris : ala nasi, pinggir cuping hidung

Pars transversa : Cartilago nasi lateralis, membran tendo dorsum nasi

Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri

Pars alaris : membuka lebar lebar cuping hidung

Pars transversa : Mengecilkan lubang hidung

11. M. Depressor septi nasi

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : jugum alveolare dentis incisivi medialis

Insertio : cartilago alaris major, cartilago septi nasi

Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri

12. M. Orbicularis Oris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars marginalis dan Pars labialis : sebelah lateral angulus oris

Insertio : Kulit  bibir

Fungsi : Menutup bibir, sehingga juta menggerakkan cuping hidung, pipi dan juga kulit dagu

13. M. Buccinator

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Bagian posterior Proc. alveolaris maxillae, Raphe pterygomandibularis, bagian posterior Proc.

alveolaris mandibulae

Insertio : Angulus oris, bibir atas dan bawah

Fungsi : Menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intraoral )ketika meniup dan mengunyah)

14. M. Levatoor labii superioris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Margo infraorbitalis dan bagian Zygomaticus maxilla di dekatnya;  berasal dari massa otot M.

Orbicularis oculi

Insertio : Bibir atas

Fungsi : Menarik bibir atas ke lateral dan atas

Page 22: Fisio Makalah

15. M. Depressor Labii inferioris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Basis mandibulae sebelah mendial foramen mentale

Insertio : Bibir bawah, dagu, serabut dalam ke mukosa

Fungsi : Menarik bibir bawah ke lateral dan bawah

16. M. Mentalis

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Jugum Alveolare dentis incisivi lateralis bawah

Insertio : kulit dagu

Fungsi : Membentuk lekuk didagu, eversi bibir bawah (bersama dengan musculus orbicularis oris.

17. M. Transversus Menti

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Cabang oblik dari M. mentalis

Insertio : kulit dagu

Fungsi : Menggerakkan kulit dagu

18. M. Depressor anguli oris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Basis mandibulae, tepat di bawah foramen mentale

Insertio : Bibir bawah, pipi disebelah lateral sudut mulut, bibir atas

Fungsi : Menarik sudut mulut ke bawah

19. M. Risorius

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Fascia parotidea, Fascia messeterica

Insertio : Bibir atas, sudut mulut

Fungsi : Menarik sudut mulut ke lateral dan atas, membentuk lesung dipipi.

20. M. Levator Anguli Oris

Page 23: Fisio Makalah

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Fossa canina maxillae

insertio : sudut mulut

Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas

21. M. Zygomaticus Major

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticotemporalis

insertio : bibir atas, sudut mulut

Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas

22. M. Zygomaticus Minor

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticomaxillaris

insertio : bibir atas, sudut mulut

Fungsi : Menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu, memperdalam sulcus nasolabialis.

23. M. Levator labii superioris alaeque nasi

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Proc. frontalis maxillae; berasal dari massa otot M. orbicularis oculi

insertio : cuping hidung, sudut mulut, bibir atas, serabut dalam: bagian lateral dan posterior cuping

hidung

Fungsi : Menggerakkan bibir, alae nasi, pipi dan kulit dagu