Fisiologi Fetus Dan Neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fisiologi Fetus Dan Neonatus

Citation preview

FISIOLOGI FETUS DAN NEONATUS

A. FISIOLOGI FETUS1. Pertumbuhan BadanSelama 2-3 minggu pertama kehamilan, panjang badan fetus hanya berukuran mikroskopik, pertumbuhan dan perkembangan masih difokuskan pada plasenta. Setelah itu ukuran panjang dari fetus meningkat hampir sebanding dengan usianya. Pada usia 12 minggu, panjang fetus hampir 10 cm. Pada minggu ke 20, panjang fetus bisa encapai 25 cm, dan pada saat aterm, panjang fetus bisa mencapai 53 cm (Panjang normal BBl di Indonesia dalah 48-52 cm). Demikian juga dengan berat badannya, yang hanya berukuran 0,5 kg sewaktu berusia 23 minggu dan terus meningkat hingga bisa mencapai rata-rata 3,5 kg saat aterm.2. Perkembangan OrganDalam waktu 1 bulan, karakteristik umum dari semua organ telah berkembang, dan mencapai 4 bulan setelah fertilisasi, organ-organ pada fetus secara kasar sama dengan organ-organ pada neonatus. Dalam waktu 5 bulan berikutnya terjadi penyempurnaan perkembangan organ.3. Sistem SirkulasiJantung fetus mulai berdenyut pada minggu ke 4 setelah fertilisasi dan berkontraksi dengan frekuensi 65 denyut/menit. Frekensi ini akan meningkat menjadi 140 denyut/menit sebelum lahir. Pada minggu ke 3 yolk sac mulai memproduksi sel-sel darah merah berinti. Produksi sel darah merah juga dilakukan oleh hati pada minggu ke 6 dan oleh limpa pada bulan ke 3. Sejak bulan ke 3 sumsum tulang belakang menjadi sumber utama dari sel darah merah. Sementara itu, alur sistem sirkulasi darah fetus adalah sebagai berikut : darah kembali dari plasenta melalui vena umbilikalis melewati duktus venosus, lalu ke vena cava inferior. Dari vena cava inferior darah teroksigenasi ini masuk ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah langsung masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale, lalu ke ventrikel kiri dan dipompa ke kepala dan tubuh bagian atas kemudian melewati vena cava superior sudah menjadi darah yang deoksigenasi. Dari vena cava superior, darah masuk atrium kanan dan dialirkan ke ventrikel kanan melalui katub trikuspidalis, kemudian darah dipompa ke arteri pulmonalis, lalu meewati duktus arteriosus, masuk ke aorta desenden, lalu keluar melalui arteri umbilikalis dan masuk kembali ke plasenta, tempat darah kembali dioksigenasi.4. Sistem PernafasanFetus tidak bernafas. Akan tetapi, usaha pernafasan tetap dilakukan mulai akhir semester 3 dan usaha itu terus dihambat agar paru-paru tidak terisi oleh cairan dan kotoran mekonium yang diekskresikan ke cairan amnion sehingga paru-paru tetap bersih.5. Medula spinalis dan batang otak terbentuk pada bulan ke 3-4 kehamilan, tapi fungsi-fungsi saraf yang mencakup korteks cerebri masih pada tahap perkembangan awal.6. Sistem GastrointestinalFetus mulai mencerna dan mengabsorbsi sejumlah besar cairan amnion sampai pertengahan masa kehamilan dan pada 2-3 bulan terakhir masa kehamilan, organ-organ pencernaan fetus sudah mirip seperti neonatus.7. GinjalGinjal fetus mulai memproduksi urin selama trimester ke 2 kehamilan dan urin ini menyumbang 70%-80% komposisi cairan amnion. Akan tetapi, mekanisme keseimbangan elektrolit dan asam basa fetus hampir tidak ada selama masa kehamilan.8. MetabolismeFetus terutama menggunakan glukosa untuk energi dan memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyimpan lemak dan protein. Fetus juga memiliki kemampuan untuk menyimpan fosfat dan kalsium, dan kebutuhan zat tersebut hanya sekitar 2% dari jumlah zat tersebut pada tulang ibu. Osifikasi tulang-tulang baru terjadi pada sekitar bulan ke 4 kehamilan. Selain itu fetus juga menimpan zat besi, terutama dalam bentuk Hb mulai minggu ke 3 setelah fertilisasi dan sepertiganya disimpan dalam hati untuk membantu kebutuhan Hb neonatus di beberapa bulan awal kehidupan. Fetus juga membutuhkan vitamin dalam jumlah yang sama dengan yang dibutuhkan orang dewasa, bahkan terkadang lebih banyak. Vitamin B dan asam folat penting untuk pembentukan sel darah merah dan jaringan saraf. Vitamin C digunakan untuk pembentukan matriks tulang dan serabut jaringan penunjang, vitamin D digunakan untuk pembentukan tulang fetus dan membantu absorbsi kalsium pada ibu. Selain itu, vitamin E sangat penting untuk membantu perkembangan awal embrio dan mempertahankannya, dan vitamin K digunakan untuk membentuk faktor koagulasi darah.

B. FISIOLOGI NEONATUSBayi yang baru lahir kehilangan dukungan metabolisme, oleh karena itu ia harus mengalami banyak penyesuaian baru.1. Sistem PernafasanBayi mulai bernafas dalam waktu beberapa menit setelah lahir dan biasanya kurang dari 1 menit, ia telah memiliki ritme pernafasan yang normal. Bayi mulai bernafas dengan kemungkinan alasan :a. Keadaan asfiksia ringan selama proses kelahiranb. Impuls sensoris yang timbul karena kedinginan yang tiba-tibaSaat lahir, dinding alveoli masih diselimuti cairan kental yang bertekanan permukaan dan harus dilawan dengan tekanan negatif minimal sebesar 25 mmHg. Untungnya, pada bayi normal umumnya inspirasi pertama sangat kuat dan bisa menghasilkan tekanan negatif sebesar 60 mmHg serta didukung oleh surfaktan (sejenis zat yang disekresikan oleh epitel pernafasan) yang menurunkan tekanan permukaan cairan penutup alveoli sehingga bayi dapat bernafas dan sekitar 40 mL udara masuk ke paru-paru. Kemudian, dibutuhkan tekanan positif sebesar 40 mmHg untuk kembali mengempiskan paru-paru.Kecepatan fungsional pernafasan paru-paru adalah sekitar 40 kali per menit.2. Sistem SirkulasiKehilangan suply darah yang besar dari plasenta saat kelahiran meningkatkan resistensi pembuluh sistemik yang meningkatkan tekanan aorta juga tekanan ventrikel kiri dan atrium kiri. Selain itu, paru-paru yang mulai mengembang menyebabkan pembuluh darah yang melalui paru tidak lagi tertekan sehingga terjadipenurunan resistensi arteri pulmonalis, tekanan ventrikel dan atrium kanan. Tekanan atrium kanan yang rendah sedangkan tekanan atrium kiri yang tinggi menyebabkan darah tidak bisa mengalir dari atrium kanan ke kiri seperti pada kehidupan fetus, tapi justru sebaliknya, akibatnya katub kecil di sebelah kiri septum atrium ini menutup foramen ovale, dan dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun awal kehidupan terjadi pentupan katub yang permanen. Tekanan aorta yang tinggi dan tekanan arteri pulmonalis yang rendah mengakibatkan darah mengalir dari aorta ke arteri pulmonalis (kebalikan dari sirkulasi fetus). Darah yang melewati duktus arteriosus ini mempunyai tekanan oksigen (Po2) 100 mm Hg. Tekanan oksigen ini jauh lebih tingggi dari pada tekanan oksigen pada saat fetus, yang hanya sekitar 15 mm Hg. Tingginya tekanan oksigen ini menyebabkan kontraksi otot polos dinding duktus yang kuat yang kemudian berlanjut dengan penutupan duktus ini. Sementara itu, aliran darah sebelumnya melalui vena umbilikalis kemudian diteruskan ke vena cava inferior melalui duktus venosus berhenti pada saat lahir karena pemutusan dengan plasenta. Dalam waktu1 sampai 3 jam dinding duktus venosus berkontraksi dengan kuat kemudian menutup. Belum diketahui mekanisme yang jelas tentang penutupan duktus venosus ini.3. MetabolismeKonsentrasi glukosa bayi pada hari pertama kelahiran pada umumnya turun, karena glukoneogenesis belum terlalu bermakna. Kecepatan pertukaran cairan pada neonatus rata-rata 7 kali lebih cepat dari pada orang dewasa, sedangkan dibutuhkan waktu beberapa hari untuk pembentukan ASI ibu, sehingga pada umumnya karena kehilangan cairan tubuh, berat badan bayi baru lahir sampai 2-3 hari awal kehidupan turun hingga 5-20%.