16
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Sistem Reproduksi tentang Fisiologi Haid. Dalam menyusun tugas ini, kami sangat berterima kasih kepada Ibu Niken W N Palupi, SKp., M. Kes selaku dosen pengampu Keperawatan Sistem Reproduksi yang telah memberikan tugas ini kepada kami serta telah membimbing kami dengan sabar dalam memberikan ilmu guna meningkatkan pengetahuan kami selaku Mahasiswa. Pada pembuatan tugas ini, kami menyadari sungguh bahwa masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami, maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang bersifat membangun guna melengkapi tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Mahasiswa Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta. Yogyakarta, 31 Maret 2015 Penyusun

Fisiologi Haid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas kelompok

Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Sistem Reproduksi tentang Fisiologi Haid. Dalam menyusun tugas ini, kami sangat berterima kasih kepada Ibu Niken W N Palupi, SKp., M. Kes selaku dosen pengampu Keperawatan Sistem Reproduksi yang telah memberikan tugas ini kepada kami serta telah membimbing kami dengan sabar dalam memberikan ilmu guna meningkatkan pengetahuan kami selaku Mahasiswa.Pada pembuatan tugas ini, kami menyadari sungguh bahwa masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami, maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang bersifat membangun guna melengkapi tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Mahasiswa Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Yogyakarta, 31 Maret 2015 Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangHaid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu sama.Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh para perempuan.Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa reproduksi, maka kami akan membahas tentang fisiologi haid.

B. Rumusan MasalahMasalah yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai fisiologi haid yang dialami oleh perempuan dalam masa reproduksi.

C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti bagaimana fisiologi haid.

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG , 2005: 103).Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (kurir kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P. Masland dan David Estridge, 2004: 51).Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh (Virnye Winiastri,dkk, 2002: 19).

2. Fisiologis Siklus MenstruasiFungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Bobak, 2004). Ovarium menghasilkan hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron. Beberapa estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel-sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol.Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organorgan reproduktif wanita dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan siklus bulanan dalam uterus. Progesteron juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam uterus selama siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting untuk menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang melapisi uterus untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Sedangkan endrogen juga dihasilkan oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Hormon endrogen terlibat dalam perkembangan dini folikel dan juga mempengaruhi libido wanita (Suzannec, 2001).Menstruasi disertai ovulasi terjadi selang beberapa bulan sampai 2-3 tahun setelah menarche yang berlangsung sekitar umur 17-18 tahun. Dengan memperhatikan komponen yang mengatur menstruasi dapat dikemungkakan bahwa setiap penyimpangan system akan terjadi penyimpangan pada patrum umun menstruasi. Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama 7 hari. Lama perdarahannya sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc. Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah pemakaian pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8 hari (Manuaba dkk, 2006).

3. Bagian-bagian Siklus MenstruasiMenurut Bobak (2004), ada beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:a. Siklus endometrium menurut Bobak (2004), terdiri dari empat fase, yaitu : Fase menstruasi Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat. Fase proliferasi Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium. Fase sekresi/luteal Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar. Fase iskemi/premenstrual Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar estrogen dan progesteron yang cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke endometrium fungsional terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai.b. Siklus OvulasiOvulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel primordial). Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen. Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih. Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron. Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh. c. Siklus Hipofisis-hipotalamusMenjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.

Gambar : 1 Siklus Menstruasi

4. Faktor-faktor yang Berperan dalam Siklus Menstruasi Menurut Praworohardjo (1999), ada beberapa faktor yang memegang peranan dalam siklus menstruasi antara lain:a. Faktor enzim Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzimenzim hidrolitik dalam endometrium, serta merangsang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida. Zat-zat yang terakhir ini ikut berperan dalam pembangunan endometrium, khususnya dengan pembentukan stroma di bagian bawahnya. Pada pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti, yang berakibat mempertinggi permeabilitas pembuluh-pembuluh darah yang sudah berkembang sejak permulaan fase proliferasi. Dengan demikian lebih banyak zat-zat makanan mengalir ke stroma endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum apabila terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, maka dengan menurunnya kadar progesterone, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan, karena itu timbul gangguan dalam metabolisme endometrium yang mengakibatkan regresi endomentrium dan perdarahan.b. Faktor vaskuler Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena. Dengan regresi endometrium timbul statis dalam vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom baik dari arteri maupun dari vena.c. Faktor prostaglandin Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. Dengan desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.

5. Sindrom Pra-HaidBeberapa saat sebelum mulai haid, atau bisa pada hari-hari haid, sejumlah gadis dan perempuan biasanya mengalami rasa tidak enak. Mereka biasanya merasakan satu atau beberapa gejala yang disebut sebagai kumpulan gejala sebelum haid atau istilah populernya Pre-menstrual syndrome (PMS).Sindrom pra-haid adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari pertama hingga hari keempat belas sebelum masa haid dimulai dan diikuti dengan tahap bebas gejala jika masa ini telah lewat (Anthony Tan,2002:23).Beberapa dokter percaya bahwa sindrom pra-haid dialami oleh separuh dari total perempuan yang berada pada masa reproduktif. Sekitar lima persen dari perempuan yang mengalami PMS disarankan untuk mengurangi kegiatan sehari-hari mereka karena mereka sangat terganggu. Meskipun penyebabnya belum diketahui, sejumlah teori sedang diteliti. PMS mungkin berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.Gejala-gejala atau perubahan-perubahan fisik dan mental yang sering dikeluhkan oleh para penderita sindrom pra-haid diantaranya yaitu :a. Gejala fisik: Kenaikan berat badan Perasaan bengkak dan Pembengkakan (perut, jari, tungkai, pergelangan kaki) Ketidaknyamanan buah dada (pembesaran, nyeri tekan, terasa berat, terasa kaku) Sakit kepala dan serangan migren Pegal dan nyeri pada otot Dismenore kongestif, yaitu sakit perut atau sakit pinggang bagian bawah Berkurangnya air kencing Perubahan kulit, termasuk bisul, jerawat, bercak putih, dan pembengkakan-pembengkakan lain Perubahan nafsu makan (kehilangan nafsu makan atau keinginan makan makanan yang berlemak) Perubahan tidur ( kurang tidur atau tidur berlebihan) Tidak ada gairah untuk aktif serta badan terasa lelah Mata terasa sakit, hidung tersumbat, dan timbul reaksi alergi Mual, pingsan, asma, dan epilepsy Kejang, terjadi karena dinding-dinding otot uterus dengan perlahan akan mengkerut untuk membantu mengeluarkan lapisan.b. Gejala mental (psikis) Ketegangan dan cepat marah (emosional) Depresi, termasuk kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga Stres Kelesuan Berkurangnya daya konsentrasi dan daya ingat berkurang Kecenderungan kearah keagresifan dan/atau kekerasan fisik Control emosi yang rendah dan reaksi emosi yang tidak logis Penurunan efisiensi, terutama dalam memecahkan masalah mental Kurang atau tidak ada dorongan seks Dorongan yang kuat untuk banyak makan, tidak ada hubungan dengan nafsu makan Bertambahnya kecenderungan minum obat, tablet, dsb.Sindrom ini dirasakan juga sangat mengganggu dalam keadaan-keadaan khusus, misalnya ketika ingin melakukan perjalanan jauh, beraktifitas, ujian, pertandingan olahraga, ibadah puasa, serta ibadah haji.Sindrom pra-haid ini sangat menyiksa, karena hampir semua perempuan mengalaminya. Namun banyak juga perempuan yang mengalami kesulitan untuk mengenali sindrom pra-haid ini pada dirinya sendiri, terutama bagi mereka yang baru mengenal konsep sindrom pra-haid.Berbagai faktor gaya hidup tampaknya menjadikan gajala-gajala lebih buruk termasuk stress, jumlah kegiatan fisik luar yang tidak memadai, dan diet yang mengandung gula, karbohidrat yang diolah, garam, lemak, alkohol dan kafein yang tinggi.Empat kelompok gejala utama sindrom pra-haid telah diidentifikasi. Setiap perempuan dapat mengalami gejala-gejala dalam satu atau beberapa kelompok yaitu :a. Ketegangan Pra-haid berciri khas ketegangan syaraf, perubahan suasana hati, rasa terganggu dan kecemasan.b. Hiperhidrasi, atau sindroma hiperhidrasi, ditandai oleh penambahan berat badan, pembengkakan ditangan dan kaki, kelunakan buah dada, dan kembungnya perut.c. Hasrat makan yang berarti bertambahnya selera dengan hasrat makan makanan-makanan manis atau asin, gejala-gejala pun mencakup sakit kepala, kelelahan, pusing, dan jantung yang berdebar.d. Depresi pun umum dan mencakup mudah lupa, menangis, kebingungan dan sukar tidur.Para perempuan yang diganggu oleh sindrom pra-haid dapat memperbaiki gejala-gejala mereka dengan melakukan perubahan-perubahan diet sebagai berikut:a. Mengurangi jumlah gula yang dimakanb. Menambah seratc. Makan makanan yang berprotein tinggi karena dapat menyebabkan lebih banyak air yang keluar tubuh , sehingga mengurangi rasa penuh diperut bagian bawahd. Meminum ramuan tradisionale. Mencakup satu hingga dua sendok makan minyak safflower dalam dietf. Mengurangi jumlah lemak yang dimakang. Mengurangi jumlah garam yang dimakan jika retensi cairan merupakan masalah, karena garam menyebabkan tubuh berusaha menyimpan air dalam tubuh, sehingga menyebabkan rasa penuh diperut bagian bawahh. Menghindari kafein dan beberapa minuman ringan seperti cola, teristimewa jika kecemasan dan kelunakan buah dada merupakan masalahi. Mencakup kegiatan fisik dalam kegiatan sehari-hari, danj. Mempraktekkan teknik-teknik pengurangan stress secara teratur.Banyak perempuan telah berkurang penderitaannya dengan ancangan gaya hidup yang moderat ini dan dianjurkan untuk pengobatan awal bagi sindroma pra-haid.