Upload
astri-yulianti
View
21
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan fisiologi hewan
Citation preview
HASIL
1. Pengecap
Keterangan : + = bagian yang paling terasa
- = bagian yang kurang terasa
2. Pembau
Bahan SubyekOFT ORT
Tegak (s) Miring (s) Tegak (s) Miring (s)
Minyak
mentol
1
43 30 13 15
45 28 14 14
42 31 16 15
Rata-rata
= 43,3
Rata-rata
= 30
Rata-rata
= 14,3
Rata-rata
= 14,6
2 26 31 19 15
28 33 20 17
27 37 21 19
Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata
= 27 = 33,7 = 20 = 17
Minyak
angin
1
40 28 10 13
38 27 9 11
42 25 12 10
Rata-rata
= 40
Rata-rata
= 26,7
Rata-rata
= 10,3
Rata-rata
= 11,3
2
59 28 7 10
57 25 10 12
60 23 12 13
Rata-rata
= 58,7
Rata-rata
= 25,3
Rata-rata
= 9,67
Rata-rata
= 11,7
Parfum
1
19 31 25 10
32 33 29 14
45 28 12 16
Rata-rata
= 32
Rata-rata
= 30,7
Rata-rata
= 22
Rata-rata
= 13,3
2
44 16 39 12
40 18 37 14
43 21 35 22
Rata-rata
= 42,3
Rata-rata
= 18,3
Rata-rata
= 37
Rata-rata
= 16
Minyak
cengkeh
1
110 57 10 24
112 58 14 27
117 60 13 29
Rata-rata
= 113
Rata-rata
= 58,3
Rata-rata
= 12,3
Rata-rata
= 26,7
2
27 22 15 15
17 27 15 15
20 29 14 16
Rata-rata
= 21,3
Rata-rata
= 26
Rata-rata
= 14,6
Rata-rata
= 15,3
3. Hubungan Pembau dan Pengecap
Subjek Perlakuan Apel Bengkoang Kentang Air Putih
1Hidung tertutup X X X V
Hidung terbuka V V V V
2Hidung tertutup V V V V
Hidung terbuka V X V V
Keterangan : X = tidak bisa merasakan
V = bisa merasakan
4. Pengaruh Dingin Terhadap Rasa Sakit
PerlakuanSubjek 1 Subjek 1
Kanan (s) Kiri (s) Kanan (s) Kiri (s)
Tanpa Es 11 6 11 7
Dengan Es 5 8 2 3
5. Kepekaan Sentuhan
Area Subjek 1 (cm) Subjek 2 (cm)
Lengan bawah dorsal 1,6 2,1
Lengan bawah ventral 2,4 2,5
Telapak tangan dorsal 2,1 2,6
Telapak tangan ventral 3,5 3,4
Ujung jari tangan kiri 2,7 2,9
Ujung jari tangan kanan 3,1 3,3
Dahi 3,3 3,1
Pipi 4,5 2,3
Tengkuk 2,1 1,9
Bibir 1,3 1,1
6. Bintik Buta
Subjek Jarak (mm) Logam yang tampak Logam yang tidak tampak
1
4 3 2
8 3 2
12 5 -
2 4 4 1
8 3 2
12 5 -
7. Refleksi Pupil Terhadap Intensitas Cahaya
SubjekNormal Terang Gelap
Kanan (cm) Kiri (cm) Kanan (cm) Kiri (cm) Kanan (cm) Kiri (cm)
1 0,6 0,6 0,5 0,5 0,7 0,75
2 0,5 0,5 0,45 0,4 0,6 0,6
8. Refleksi Pupil Terhadap Akomodasi Mata
SubjekNormal Dekat Jauh
Kanan (cm) Kiri (cm) Kanan (cm) Kiri (cm) Kanan (cm) Kiri (cm)
1 0,6 0,6 0,5 0,55 0,6 0,6
2 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
ANALISIS
1. Pengecap
Berdasarkan hasil praktikum indera pengecap tersebut, diketahui ada beberapa
perbedaan pada bagian yang paling terasa antara subjek 1 dengan subjek 2 namun ada pula
persamaannya. Untuk rasa asin subjek 1 merasakan bahwa bagian paling terasa adalah pada
ujung lidah dan pada bagian tepi dekat pangkal lidah, untuk subjek 2 bagian yang paling
terasa asin adalah pada bagian ujung lidah dan samping kanan kiri dekat dengan ujung lidah.
Untuk rasa pedas subjek 1 merasakannya pada bagian ujung lidah dan samping kanan kiri
dekat dengan ujung lidah, sedangkan untuk subjek 2 merasakannya pada bagian samping
kanan kiri dekat dengan pangkal lidah. Untuk rasa pahit antara subjek 1 dan subjek 2 terdapat
persamaan bagian, yakni bagian yang paling terasa pahit adalah bagian pangkal lidah serta
subjek 2 juga merasakan pahit di samping kanan kiri dekat pangkal lidah. Untuk rasa asam
subkekj 1 merasakannya pada bagian samping kanan kiri dekat ujung lidah, sedangkan subjek
2 merasakan pada bagian samping kanan kiri dekat pangkal lidah. Pada rasa manis antara
subjek 1 dan subjek 2 bagian yang paling terasa pada lidah sama, yakni pada ujung lidah.
2. Pembau
Pada praktikum ini setiap langkah diulang sebanyak 3 kali untuk menghasilkan data
yang lebih akurat. OFT atau waktu yang diperlukan untuk mencapai ketidakpekaan
(kelelahan) pembau antara subjek 1 dan subjek 2 berbeda untuk setiap bahan yang diujikan,
demikian pula dengan ORT atau waktu yang diperlukan untuk kesembuhan pembau artinya
subjek dapat membau lagi bahan yang diujikan, pada subjek 1 dan subjek 2 juga berbeda.
Pada hasil tersebut diketahui pula posisi syringe tegak ataupun miring juga mempengaruhi
OFT dan ORT seseorang.Untuk bahan uji minyak mentol pada subjek 1 OFT rata-rata
sebesar 43,3 s untuk posisi syringe tegak, untuk posisi miring sebesar memiliki rata-rata
sebesar 30, untuk ORT pada posisi syringe tegak sebesar 14,3 sedangkan untuk posisi miring
sebesar 14,6. Pada subjek 2 OFT syringe posisi tegak rata-rata sebesar 27, dan untuk posisi
miring rata-rata sebesar 33,7 sedangkan untuk ORT nya pada posisi syringe tegak sebesar 20
sedangkan pada posisi miring sebesar 17. Pada bahan yang kedua yakni minyak angin OFT
subjek 1 posisi syringe tegak rata-rata sebesar 40 s dan untuk posisi miring rata-rata sebesar
26,7 s, sedangkan untuk ORT nya pada posisi syringe tegak rata-rata sebesar 10,3 s dan untuk
posisi miring sebesar 11,3 s. Pada subjek kedua dengan bahan uji minyak angin, OFT saat
syringe posisi tegak sebesar 58,7 s dan pada posisi miring sebesar 25,3 s. Untuk ORT pada
posisi tegak sebesar 9,67 sedangkan pada posisi miring sebesar 11,7 s. Pada bahan uji yang
ketiga yakni parfum, untuk subjek 1 OFT posisi syringe tegak memiliki rata-rata 32, dan
untuk posisi syringe miring memiliki rata-rata 30,7, sedangkan ORT pada posisi tegak rata-
rata sebesar 22 s dan pada posisi miring rata-rata sebesar 13,3 s. Pada subjek 2 OFT syringe
tegak rata-rata sebesar 42,3 sedangkan pada posisi syringe miring sebesar 18,3 s, dan untuk
ORT nya pada syringe posisi tegak rata-rata sebesar 37 s dan pada posisi miring rata-rata
sebesar 16 s. Pada bahan uji minyak cengkeh untuk subjek 1 OFT syringe posisi tegak rata-
rata sebesar 113 s dan pada posisi miring sebesar 58,3 s. Sedangkan untuk ORT nya pada
posisi tegak sebesar 12,3 s dan pada posisi miring rata-rata sebesar 26,7 s. Pada subjek 2 OFT
saat syringe tegak sebesar 21,3 s dan pada saat miring sebesar 26 s, sedangkan ORT nya
untuk tegak 14,6 s dan untuk posisi syringe miring memiliki rata-rata sebesar 15,3 s.
3. Hubungan Pembau dan Pengecap
Pada praktikum tersebut diketahui bahwa kondisi indera pembau mempengaruhi
kepekaan indera pengecap, pada saat hidung ditutup kepekaan indera pengecap seseorang
cenderung menurun. Pada subjek 1 pada saat hidung tertutup dan diujikan beberapa bahan,
subjek 1 tidak berhasil menebak dengan benar rasa bahan yang diujikan seperti apel,
bengkoang, dan kentang, namun 1 satu tetap dapat merasakan air putih. Kemudian pada saat
penutup hidung dibuka dan diujikan bahan yang sama, subjek 1 dapat menebak dengan benar
semua bahan yang diujikan. Namun pada subjek 2 diperoleh hasil yang tidak sama dengan
teori, subjek 2 tetap dapat mengenali rasa bahan yang diujikan walaupun dalam kondisi
hidung tertutup, yang dipaparkan pada hasil tersebut subjek 2 dapat menebak rasa apel,
bengkoang, kentang, dan air putih dengan benar. Sebaliknya saat penutup hidung dibuka
subjek 2 menebak 1 hasil yang salah yakni tidak dapat menebak rasa bengkoang.
4. Pengaruh Dingin terhadap Rasa Sakit
Pada praktikum tersebut diketahui bahwa es dapat menghilangkan rasa sakit lebih
cepat, serta kepekaan antara tangan kiri dengan tangan kanan berbeda. Pada subjek 1 pada
saat perlakuan tanpa es, rasa sakit setelah dicubit hilang dalam waktu 11 s untuk tangan
kanan dan 6 s untuk tangan kiri, namun setelah diberi perlakuan dengan menambahkan es
disekitar area yang dicubit rasa sakit lebih cepat hilang, untuk tangan kanan hilang dalam
waktu 5 s, namun hasil pada tangan kiri terdapat hasil yang berbeda dengan teori yakni rasa
sakit lebih lama hilang pada saat diberi es yakni hilang pada detik ke 8. Pada subjek 2 hasil
menunjukan penambahan es menghilangkan rasa sakit lebih cepat. Saat perlakuan tanpa es
rasa sakit pada tangan kanan hilang pada detik ke 11, dan pada tangan kiri hilang pada detik
ke 7, sedangkan setelah diberi es rasa sakit hilang lebih cepat, yakni pada tangan kanan
hilang pada detik ke 2 dan tangan kiri hilang pada detik ke 3.
5. Kepekaan Sentuhan
Kepekaan sentuhan setiap orang berbeda-beda dan pada setiap bagian tubuh berbeda
pula. Untuk subjek 1 kepekaan sentuhan pada area lengan bawah dorsal sebesar 1,6 cm , pada
lengan bawah ventral sebesar 2,4 cm, pada telapak tangan dorsal sebesar 2,1 cm, pada telapak
tangan ventral sebesar 3,5 cm, pada ujung jari tangan kiri sebesar 2,7 cm, pada ujung jari
tangan kanan sebesar 3,1 cm, pada dahi sebesar 3,3 cm, pada pipi sebesar 4,5 cm, pada
tengkuk sebesar 2,1 cm, serta pada bibir sebesar 1,3 cm. Untuk subjek 2 kepekaan sentuhan
pada area lengan bawah dorsal sebesar 2,1 cm , pada lengan bawah ventral sebesar 2,5 cm,
pada telapak tangan dorsal sebesar 2,6 cm, pada telapak tangan ventral sebesar 3,4 cm, pada
ujung jari tangan kiri sebesar 2,9 cm, pada ujung jari tangan kanan sebesar 3,3 cm, pada dahi
sebesar 3,1 cm, pada pipi sebesar 2,3 cm, pada tengkuk sebesar 1,9 cm, serta pada bibir
sebesar 1,1 cm. Pada hasil tersebut diketahui baik subjek 1 maupun subjek 2 bagian yang
paling peka terhadap sentuhan di tubuh adalah bagian bibir.
6. Bintik Buta
Pada praktikum tersebut diketahui bintik buta setiap orang tidak sama. Pada subjek 1
dengan alat penguji yakni 5 buah keping uang logam, ketika uang logam disusun dengan
jarak 4 mm setiap kepingnya subjek 1 hanya melihat 3 keping dan tidak terlihat 2 keping, saat
uang logan disusun dengan jarak setiap keping 8 mm, subjek satu dapat melihat 3 keping, dan
saat uang logam disusun dengan jarak setiap keping 12 mm, kelima uang logam tersebut
dapat dilihat oleh subjek 1. Ketika diujikan pada subjek 2 uang logam yang disusun dengan
jarak 4 mm subjek 2 hanya dapat meihat 4 keping uang logam dan 1 tidak terlihat, saat uang
logam disusun dengan jarak 8 mm, uang logam yang terlihat sebanyak 3 dan tidak terlihat
sebanyak 2, serta pada saat uang logam disusun dengan jarak setiap keping 12 mm, kelima
uang logam dapat dilihat oleh subjek 2.
7. Refleksi Pupil Terhadap Intensitas Cahaya
Pada praktikum ini diketahui bahwa intensitas cahaya yang diterima oleh mata
mempengaruhi ukuran pupil seseorang. Pada subjek 1 ukuran pupil kanan normal sebesar 0,6
cm dan pada pupil kiri sebesar 0,6 cm juga. Kemudian setelah mata subjek 1 disinari oleh
senter, dan diukur pupilnya hasil menunjukkan pupil mata kanan 0,5 cm dan pupil mata kiri
sebesar 0,5 cm. Ketika mata subjek 1 beberapa saat ditutup oleh sapu tangan (keadaan gelap)
dan diukur pupilnya, pupil mata kanan sebesar 0,7 cm dan mata kiri sebesar 0,75 cm. Pada
subjek 2 ukuran pupil kanan normal sebesar 0,5 cm dan pada pupil kiri sebesar 0,5 cm juga.
Kemudian setelah mata subjek 2 disinari oleh senter, dan diukur pupilnya hasil menunjukkan
pupil mata kanan 0,45 cm dan pupil mata kiri sebesar 0,4 cm. Ketika mata subjek 2 beberapa
saat ditutup oleh sapu tangan (keadaan gelap) dan diukur pupilnya, pupil mata kanan sebesar
0,6 cm dan mata kiri sebesar 0,6 cm. Hal tesebut menunjukkan bahwa pada keadaan terang
ukuran pupil cenderung mengecil, dan pada keadaan terang ukuran pupil cenderung
membesar.
8. Refleksi Pupil Terhadap Akomodasi Mata
Pada praktikum ini diketahui bahwa kemampuan atau daya akomodasi mata setiap
orang berbeda-beda, serta daya akomodasi mata kiri dan mata kanan juga berbeda. Pada
subjek 1 ukuran pupil kanan normal sebesar 0,6 cm dan pada pupil kiri sebesar 0,6 cm juga.
Setelah subjek 1 melihat jarak dekat, ukuran pupil mata kanan subjek 1 sebesar 0,5 cm dan
mata kiri sebesar 0,55 cm. Setelah subjek 1 diminta melihat jarak jauh, ukuran pupil mata
kanan sebesar 0,6 cm dan mata kiri sebesar 0,6 cm. Pada subjek 2 ukuran pupil kanan normal
sebesar 0,5 cm dan pada pupil kiri sebesar 0,5 cm juga. Setelah subjek 2 melihat jarak dekat,
ukuran pupil mata kanan subjek 2 sebesar 0,4 cm dan mata kiri sebesar 0,4 cm. Setelah
subjek 2 diminta melihat jarak jauh, ukuran pupil mata kanan sebesar 0,5 cm dan mata kiri
sebesar 0,5 cm.
Ikak nanti lihaten lagi ya yang tabel nomer 8 yang akomodasi mata itu
bener apa engga, cocokin lagi, kalo masih kuran tepat sama lapsemnya tolong
benerin ya. makasi