Upload
sulchan-chris-wardana
View
103
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
FISIOLOGI SISTEM PENGLIHATAN
Praminto Nugroho
Visus ( visual acuity = VA) : tajam penglihatanVisus dekat: diperiksa dgn Jaegers test card.Visus jauhCara mengukur : dg Snellen chart; jarak 6 mTerdiri dari: baris-baris huruf, makin ke bawah makin kecilHuruf terbesar (plng atas) dpt dilihat dr jarak 60 m oleh orang normal
Pemeriksaan visusVisus ditentukan dgn melihat kemampuan mata membaca huruf-huruf berbagai ukuran pada Snellen chart. Visus dinyatakan dgn pecahan:Pembilang: kemampuan penderitaPenyebut: kemampuan orang normal
Pemeriksaan visus6/6 (normal): Px dpt melihat huruf yg dpt dilihat oleh orang normal dari jarak 6 m. Artinya kemampuan penglihatannya sama dgn orang normal.(6/6, krn Px. berdiri 6 m dari Snellen chart).Jika berdiri dg jarak 5 m, maka visusnya 5/5
Pemeriksaan visus6/20: Px dpt melihat huruf yg oleh org normal dpt dilihat dr jarak 20 m.6/60: Px hanya dpt melihat huruf yg oleh org normal dpt dilihat dr jarak 60 mJika visusnya kurang dari 6/60, dilakukan pemeriksaan hitung jari (finger counting)
Finger counting:
Jari tangan dpt dilihat oleh org normal dr jarak 60 meter. Visus 1/60: Px hanya dpt menghitung jari tangan pemeriksa dari jarak 1 meter.Visus 2/60: dpt menghitung jari dr jarak 2 mVisus 3/60: dpt menghitung jari dr jarak 3 m, dst6/60: Px dpt menghitung jari tangan pemeriksa dr jarak 6 meter atau sama dengan huruf terbesar pada Snellen chart.
Pemeriksaan visusJika dr jarak 1 meter tdk dpt menghitung jari, maka digunakan lambaian tangan.Lambaian tangan dpt dilihat oleh org normal dr jarak 300 meter.Jika Px hanya dpt melihat gerakan atau lambaian tangan maka dikatakan visusnya 1/300
Pemeriksaan visusJika lambaian tangan tetap tidak terlihat maka digunakan sumber cahaya (lampu senter).Cahaya dpt dilihat oleh org normal dr jarak tak terhingga. Maka Px yg hanya dpt melihat cahaya nilai visusnya adalah 1/ (seper tak terhingga) atau hanya dpt membedakan gelap-terang.Jika cahaya juga tidak terlihat, maka visusnya: 0.
Penurunan visus dpt disebabkan oleh:Kelainan refraksiKekeruhan media refraksiKelainan pada fundus (Fundus: daerah retina & papil saraf optik)Kelainan di belakang fundusAmblyopia
Visual Fields
Refraksi: pembiasanDefinisi: Peristiwa perubahan arah sinar karena melalui media yang berbeda.Perhatikan arah sinar yg melalui lensa di bawah ini:
Sinar sejajar melalui lensa cembung dibiaskan ke arah titik pusat (fokus)Sinar sejajar melalui lensa cekung dibiaskan menjauhi titik pusat
Media refraksi pada mata:
KorneaHumor akuosLensaKorpus vitreusSecara keseluruhan media refraksi tsb membentuk sistem refraksi mata sbg lensa cembung. Sinar akan dibiaskan tepat di makula pada retina.Keadaan ini disebut Emmetrop.
Kelainan refraksi: Kelainan pembiasan pd mata shg sinar sejajar yg masuk pd mata tidak difokuskan pd retina.Keadaan ini disebut Ametrop.Bayangan suatu obyek yg dilihat oleh mata, setelah mengalami pembiasan oleh media refraksi pada mata, akan difokuskan di retina sbg bayangan terbalik dan lebih kecil.
Directional sensitivity
Cones under electron microscope
Rangsangan cahaya ini diubah menjadi impuls listrik & diteruskan melalui saraf optik melalui nervus optikus, chiasma, traktus optikus, korpus genikulatum laterale, radiasio optika ke pusat penglihatan di otak yaitu di lobus oksipitalis.
Korteks pd lobus oksipitalis merupakan korteks proyeksi visual yg disebut korteks striata atau disebut area 17.
Dekat dgn area 17 tdp area 18 (korteks parastriata) utk asosiasi visual dan area 19 (korteks peristriata) utk integrasi visual. Untuk integrasi & kesadaran visual dibutuhkan juga hubungan antara korteks visual kanan & kiri.Jadi pada proses melihat mula-mula tjd bayangan di retina yang:lebih kecil, hitam, terbalik & dua dimensi; diterjemahkan menjadi apa yg kita sadari (sesuai besarnya, berwarna-warni, tegak, 3 dimensi, dsb) PERSEPSI
ILUSI (Persepsi yang keliru)
**************************