4
1.1 Fisiologi Hormon Tiroid A. Anatomi dan Histologi Kelenjar tiroid terletak di bagian inferior dari laring (kotak suara). Kelenjar tiroid terdiri dari lobus kiri dan kanan, terletak di tiap sisi trakea yang dihubungan oleh ishmus pada bagian anterior trakea. Secara mikroskopis, pada bagian dalam tiroid terdapat kantung kantung yang disebut dengan folikel. Fungsi dari folikel tersebut adalah sebagai tempat dari pembentukan hormone tiroid. B. Pembentukan, Penyimpanan dan Pengeluaran. Kelenjar tiroid adalah satu satunya kelenjar tiroid yang menyimpan dan mengeluarkan hormon dalam jumlah banyak sekaligus. Sintesis dan sekresi dari hormone T3 dan T4 adalah sebagai berikut : 1. Iodine trapping Sel sel folikular pada tiroid akan menangkap para ion ion iodine yang secara aktif aklan disalurkan dari darah menuju sitosol. Sehingga, secara normal, kelenjar tiroid berisi iodin iodin dalam tubuh. 2. Pembentukan Thyroglobulin Saat sel sel folikel sedang menangkap ion ion iodine, kelenjar tiroid juga membentuk protein besar ikatan glikoprotein yaitu thyroglobulin (TGB) yang diproduksi oleh retikulum endoplasma kasar, dan dimodifikasi oleh kompleks golgi dan disimpan pada vesicle secretory. Vesikel

Fisiologi (tugas)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

edwatgsgsdftuetsfsdwererytujrhsfawesd

Citation preview

1.1 Fisiologi Hormon TiroidA. Anatomi dan HistologiKelenjar tiroid terletak di bagian inferior dari laring (kotak suara). Kelenjar tiroid terdiri dari lobus kiri dan kanan, terletak di tiap sisi trakea yang dihubungan oleh ishmus pada bagian anterior trakea. Secara mikroskopis, pada bagian dalam tiroid terdapat kantung kantung yang disebut dengan folikel. Fungsi dari folikel tersebut adalah sebagai tempat dari pembentukan hormone tiroid.B. Pembentukan, Penyimpanan dan Pengeluaran.Kelenjar tiroid adalah satu satunya kelenjar tiroid yang menyimpan dan mengeluarkan hormon dalam jumlah banyak sekaligus. Sintesis dan sekresi dari hormone T3 dan T4 adalah sebagai berikut :1. Iodine trappingSel sel folikular pada tiroid akan menangkap para ion ion iodine yang secara aktif aklan disalurkan dari darah menuju sitosol. Sehingga, secara normal, kelenjar tiroid berisi iodin iodin dalam tubuh.2. Pembentukan ThyroglobulinSaat sel sel folikel sedang menangkap ion ion iodine, kelenjar tiroid juga membentuk protein besar ikatan glikoprotein yaitu thyroglobulin (TGB) yang diproduksi oleh retikulum endoplasma kasar, dan dimodifikasi oleh kompleks golgi dan disimpan pada vesicle secretory. Vesikel akan mengalami proses eksositosis dimana akan mengeluarkan TGB ke lumen folikel.3. Oxidation of Iodide.Beberapa asam amino yang terdapat pada TGB adalah tirosin yang akan diionisasi. Karena iodine yang berbentuk ion tidak dapat berikatan jika tidak diionisasi, yaitu pelepasan elektron (2I- I2). Setelah proses oksidasi, iodium akan memasuki lumen folikel melalui membran dengan proses oksitosis.Setelah proses oksidasi, iodium akan memasuki lumen folikel melalui membran dengan proses oksitosis.4. Iodination of tyrosine.Setelah molekul I2 terbentuk, molekul tersebut akan bereaksi dengan tirosin bagian dari TGB. Ikatan pertama menjadi monoiodotyrosine (T1) dan ikatan kedua menghasilkan diioditirosin (T2). Kedua molekul ini akan berakumulasi bersama TGB yang kemudia disimpan didalam lumen dari folikel tiroid yang disebut dengan colloid.5. Coupling of T1 and T2Ketika 2 molekul dari T2 bergabung akan membentu T4. Demikian dengan T1 yang akan bergabung dengan T2 akan membentuk T3.6. Pinocytosis and digestion of Colloid.Colloid akan masuk kembali ke dalam folikel dengan proses pinositosis dan bergabung bersama lisosom. Enzim pada lisosom akan memecah TGB dan melepas T3 dan t4.7. Secretion of thyroid hormones.Sifat dari t3 dan t4 yang larut dalam lemak mempermudah diffusi ke dalam membran menuju cairan intertsisial hingga ke darah. Secara kuantitas, T4 disekeresi lebih banyak dibandingkan T3, namun T3 berkali kali lipat lebih poten dibandingkan T4. 8. Transport to the blood.Lebih dari 99% kedua hormon T3 dan T4 akan dikonmbinasi dengan protein transport di darah, yaitu thyroxine-binding globulin. (TBG).C. Fungsi Hormon Tiroid1. Meningkatkat Basal Metabolic Rate (BMR) sehingga juga meningkarkan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein.2. Menstimulasi sistensis dari pompa Na+/K+ATP Ase, dimana penggunaan ATP dalam jumalah banyak dan terus menerus untuk mengeluarkan Na+ dari sitosol ke cairan ekstraseluler dan Kalium dari ekstraseluler ke sitosol. Sehingga dengan penggunaan ATP yang terus menerus akan menghasilkan panas, temperatur tubuh pun ikut meningkat. 3. Menstimulasi sintesis protein dan meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak untuk produksi ATP. Tiroid juga meningkatkan lipolisis dan meningkatkan ekskresi kolestrol, dan mengurangi level kolestrol dalam darah.4. Meningkatkan kerja katekolamin (epineprin, norpineprin) karena regulasi -reseptor. Sehingga salah satu manifestasi dari hipertiroidism adalah peningkatan kerja jantung, detak jantung dan peningkatan tekanan darah.5. Bersamaan dengan growth hormone serta insulin, tiroid mempercepat pertumbuhan badan, terutama pada nervus dan sistem skeletal.D. Kontrol dari sekresi hormone tiroid.1. Rendahnya T3 dan T4 atau rendahnya basal metabolic rate menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi TRH.2. TRH akan memasuki hiposeal vena porta dan mengalir ke pituitary anterior, dimana akan menstimulasi TSH untuk disekresi.3. TSH menstimulasi aktivitas sel sel folikel, termasuk penangkapan iodine , sintesis hormon, dan sekresi.4. Sel folikel mensekresi T3 dan T4 ke dalam darah hingga metabolik basal kembali normal.5. Peningkatan T3 dalam darah memberikan feedback negatif terhadap TSH dan TRH.

1.2 Fisiologi Hormon Paratiroid