16
FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ CEPAT AKURAT AMAN

FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

FIVE IN ONE LAHIRKAN

“CAKMAN’’

CEPAT AKURAT AMAN

Page 2: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

FIVE IN ONE LAHIRKAN CAKMAN

Ringkasan Singkat

Layanan publik merupakan sebuah proses untuk memenuhi harapan masyarakat

pengguna yang sifatnya dinamis. Karena itu proses layanan hendaknya dievaluasi secara rutin

untuk memastikan kualitasnya mampu memuaskan harapan masyarakat. Untuk mewujudkan hal

tersebut, langkah awal yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung adalah melakukan langkah inovatif penyelenggaraan

pelayanan secara profesional, transparan, dan akuntabel.

Langkah inovatif tersebut diwujudkan dalam sebuah penyederhanaan (simplikasi)

perizinan untuk memenuhi harapan masyarakat agar proses perizinan dan non perizinan dapat

dilaksanakan oleh pemerintah dengan Cepat, Akurat dan Aman dari ketentuan peraturan dan

perundang undangan yang berlaku. Selama ini proses layanan perizinan masih dipersepsikan

negatif sehingga menurunkan citranya. Karena itu, penyederhanaan ini diharapkan menjadi

sebuah inovasi yang sifatnya dinamis dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.

Langkah ini telah berhasil meningkatkan volume perizinan yang dapat diproses dalam

suatu waktu, memperpendek waktu penyelesaian perizinan, meningkatkan nilai kepuasan

masyarakat pengguna, meningkatkan pendapatan, dan memudahkan mekanisme pengarsipan

dokumen. Meskipun terdapat beberapa kendala terutama masih adanya cara pandang masyarakat

bahwa proses perizinan berbelit-belit dan butuh waktu lama, hal itu justru digunakan sebagai

tantangan untuk selalu melakukan perbaikan.

Selain memberi kemudahan bagi masyarakat, langkah inovatif ini juga menjadi kesan

yang positif bagi DPMPTSP Kabupaten Badung untuk menunjukkan komitmen bahwa dapat

memberikan pelayanan berkualitas yang merupakan kewajiban bagi seluruh pegawai, sekaligus

menunjukkan bahwa penyelenggaraan, sikap dan perilaku pelayan publik telah berubah

signifikan dibandingkan di masa lalu.

1. Analisis Masalah 5%

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung adalah

salah satu penyelenggara pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupatan Badung yang

memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pengurusan izin dan non izin yang

diperlukan masyarakat untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan dokumen

perizinan dan non perizinan. Untuk menyelenggarakan pelayanan publik di b idang perizinan

Page 3: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

sebagaimana ketentuan dalam UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan

Pemerintah No. 96 Tahun 2012. Pada Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik pasal 4 menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik didasari 12 azas

yaitu: (1) kepentingan umum; (2) kepastian hukum; (3) kesamaan hak; (4) keseimbangan hak

dan kewajiban; (5) keprofesionalan; (6) partisipatif; (7) persamaan perlakuan/ tidak

diskriminatif; (8) keterbukaan; (9) akuntabilitas; (10) fasilitas dan perlakuan khusus bagi

kelompok rentan; (11) ketepatan waktu; dan (12) kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Selanjutnya pasal 12 Peraturan Pemerintah RI Nomor 96 Tahun 2012 yang mengatur secara

lebih jelas tentang Pelaksanaan UU.No. 25 Tahun 2009 menyebutkan bahwa sistem pelayanan

terpadu diselenggarakan dengan tujuan: (1) memberikan perlindungan dan kepastian hukum

kepada Masyarakat; (2) mendekatkan pelayanan kepada Masyarakat; (3) memperpendek proses

pelayanan; (4) mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan

terjangkau; dan (5) memberikan akses yang lebih luas kepada Masyarakat untuk memperoleh

pelayanan. Maka proses dan terbitnya izin dan non izin dapat dilakukan dengan waktu yang

cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau.

Disamping telah diberikan pelayanan perizinan dan non perizinan secara Reguler

kepada masyarakat pemohon izin, namun masih ada keluhan masyarakat pengguna. Beberapa

keluhan yang disampaikan antara lain: (1) Proses perizinan dan non perizinan melalui banyak

tahapan (2) Banyaknya waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan yang diperlukan dan (3)

Tingginya biaya transportasi. Selain keluhan tersebut satu hal penting lain yang selama ini

ditujukan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah persepsi

masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin.

Persepsi tersebut membuat citra Dinas menjadi negatif. Keluhan dan persepsi tersebut menjadi

tantangan tersendiri bagi DPMPTSP Kabupaten Badung dalam memberikan layanan yang

berkualitas.

Sebelum inovasi “FIVE IN ONE LAHIRKAN CAKMAN” dilaksanakan, masyarakat

yang mengurus izin operasional usaha harus memiliki izin tertentu seperti : (1) Ijin Gangguan

(IG) (2) Izin Restoran dan Mikol (3) TDUP (4) SIUP (5)TDP.

Perizinan tersebut dimohon dan diproses satu persatu maka dengan inovasi ini

masyarakat cukup mengajukan satu permohonan dan mendapatkan 5 (Lima) jenis perizinan

sehingga diperlukan waktu yang sangat cepat untuk dapat beroperasi.

Page 4: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

C

A

K

M

A

N

2. Pendekatan Strategis 20%

Aktor dan Solusi

Gagasan inovasi “FIVE IN ONE LAHIRKAN CAKMAN” tercetus didasari oleh

masukan dari masyarakat terhadap pelayanan BPPT bahwa proses penerbitan perizinan masih

lambat dengan persyaratan yang cukup banyak. Atas inisiatif Bapak Bupati dan Wakil Bupati

Badung dilandasi komitmen tinggi dari seluruh komponen penyelenggara pelayanan publik di

bidang perizinan dan non perizinan untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, maka

inovasi dibidang penyelenggaraan pelayanan perizinan mendesak untuk diwujudkan. Gagasan ini

sesuai dengan visi DPMPTSP (dahulu BPPT) Kabupaten Badung yaitu “Terwujudnya Pelayanan

Prima Berdasarkan Tri Hita Karana”. Karena itulah gagasan ini diwujudkan dalam satu program

inovasi yang diberi judul “FIVE IN ONE LAHIRKAN CAKMAN”.

“FIVE IN ONE”merupakan penyederhanaan dalam pengurusan ijin yang merupakan

sebuah ungkapan dimana 1 (satu) permohonan mendapatkan 5 (lima) jenis perizinan untuk dapat

beroperasinya usaha yang bergerak dibidang Akomodasi Pariwisata,sedangkan kata CAKMAN

adalah singkatan dari kata Cepat,Akurat dan Aman.

Dengan penyederhanaan pelayanan perizinan dengan pola satu permohonan dan

mendapat lima jenis izin maka penerbitan perizinan oleh DPMPTSP dapat dilakukan dengan

cepat sesuai waktu yang ditentukan. Akurat yaitu Benar sesuai dengan dukungan data atau

dokumen serta Aman yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan perundang undangan.

Ijin

Gangguan

Ijin

Restoran

& Mikol

TDUP SIUP TDP

FIVE IN ONE

Page 5: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

Sasaran dari inovasi ini adalah masyarakat umum yang mengurus perizinan dan non

perizinan khususnya di bidang Akomodasi Pariwisata. Masyarakat diberikan kemudahan dalam

melakukan permohonan perizinan dengan hanya satu permohonan saja untuk mendapatkan lima

jenis perizinan operasional, sehingga diyakini akan sangat membantu masyarakat dalam

pengurusan perizinan mereka.

Adapun tujuannya adalah meningkatkan pelayanan perizinan secara kuantitas maupun

kualitas yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pengurusan perizinan

maupun non perizinan khususnya di Kabupaten Badung.

Kreatif dan Inovatif

Satu keunikan dalam inovasi ini adalah sederhananya permohonan perizinan operasional

karena dari satu permohonan dapat diterbitkan lima jenis perizinan. Ke 5 (Lima) jenis perizinan

tersebut merupakan izin operasional. Dengan pemberlakuan “FIVE IN ONE LAHIRKAN

CAKMAN” ini, terjadi penyederhanaan dalam hal :

1. Permohonan (1 Permohonan untuk 5 Izin)

2. Waktu (1 siklus proses perizinan untuk 5 izin)

3. Biaya Operasional / Transport (sekali jalan)

Selain hal tersebut di atas, dalam inovasi ini juga dipastikan proses perizinan adalah

bersifat Obyektif tanpa adanya celah untuk ”bermain” antara Back Office dengan Pemohon.

Penerimaan permohonan perizinan pada Front Office membatasi interaksi antara pihak pengguna

dengan petugas yang menangani proses perizinan di administrasi belakang (Back Office)

sehingga bisa mengurangi komunikasi yang berdampak pada terjadinya hal-hal negatif seperti

pelayanan yang diskriminatif, pelayanan yang mengutamakan kerabat atau kelompok

kepentingan tertentu (KKN), serta hal-hal negatif lainnya yang dapat menurunkan citra

pelayanan publik. Satu hal penting lainnya yang ingin dihapus dengan adanya inovasi ini adalah

cara pandang masyarakat yang masih menganggap bahwa mengurus perizinan memerlukan

waktu yang lama, berbelit-belit, dan prosedurnya tidak jelas.

Page 6: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

3. Pelaksanaan dan Penerapan 35%

Strategi

Strategi inovasi sarana dan prasarana ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan berikut.

(1) Merancang pemanfaatan gedung kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sedemikan rupa agar pelayanan dapat

diberikan secara optimal.

a. Lantai dasar digunakan untuk memberikan pelayanan langsung kepada

masyarakat, yang terdiri atas komponen-komponen berikut:

- Ruang Tunggu

- Ruang Informasi

- Ruang Konsultasi Khusus

- Ruang Pengaduan

- Loket Penerimaan Dokumen

- Ruang ITR ( Informasi Tata Ruang )

- Ruang Tempat Bermain anak-anak

- Ruang Pojok ASI

- Bank BPD Bali

- Fasilitas pemanggilan nomor antrian secara elektronik

b. Lantai dua digunakan untuk Ruang Pimpinan, Bagian Tata Usaha dan Kepala

Bidang serta ruang proses administrasi perizinan (Back Office). Ruang proses

perizinan hanya diperuntukkan bagi petugas yang terkait dan untuk masuk ke

ruangan itu diperlukan kode sidik jari (finger lock). Cara inilah yang dimaksudkan

untuk mengurangi hal-hal negatif yang tidak diinginkan dalam proses perizinan.

c. Lantai tiga digunakan untuk Kepala Bidang serta ruang proses administrasi

perizinan (Back Office), Ruang Rapat serta Ruang Arsip.

(2) Merancang lay-out kantor sedemikian rupa agar masyarakat pengguna bisa

memperoleh layanan dengan alur yang mudah dijangkau dan mudah dilihat.

(3) Menyediakan fasilitas yang dapat dijangkau oleh kaum disabilitas atau kaum rentan

lainnya sehingga pelayanan tidak bersifat diskriminatif (seperti penyandang cacat dan

ibu-ibu yang sedang menyusui).

(4) Menyediakan halaman kantor yang luas untuk lahan parkir disertai taman dan kebun

yang tertata rapi.

Page 7: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

(5) Menyampaikan kalimat-kalimat yang mengandung pesan-pesan positif kepada setiap

orang, baik pegawai maupun pihak lain yang berkunjung ke kantor DPMPTSP.

Kalimat-kalimat tersebut dipasang di dinding dalam pigura cantik yang mengandung

pesan untuk mendorong pembacanya selalu berperilaku menghargai waktu, bekerja

melayani orang dengan senyum yang muncul dari hati bukan senyum semu, bekerja

dengan cermat dan hati-hati namun tetap profesional, serta mengingatkan orang untuk

tidak melanggar aturan yang berlaku.

(6) Merancang format blanko permohonan yang dapat mengakomodir persyaratan yang

ditentukan terhadap masing-masing jenis perizinan yang dimaksud.

(7) Merancang Sistem Informasi terkait dengan proses penyelenggaraan perizinan yang

disederhanakan permohonannya.

(8) Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang membidangi.

(9) Menginformasikan kepada masyarakat baik langsung maupun lewat media.

Pemangku Kepentingan

Dalam mewujudkan program inovasi ini, berbagai pihak telah ikut dilibatkan sebagai

stakeholders yaitu:

a. Bupati Badung dengan komitmen beliau untuk Pelayanan Prima di Kabupaten Badung

b. DPRD Kabupaten Badung

c. SKPD Teknis Terkait di Kabupaten Badung sebagai Tim Teknis Perizinan maupun

Petugas Konsultasi

d. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Sekretaris Dinas,

Para Kepala Bidang, Para Ka.Sub. Bagian, Ka.Seksi dan Staf DPMPTSP Kabupaten

Badung sebagai Koordinator maupun pelaksana dalam penyelenggaraan pelayanan

perizinan.

e. Konsultan Pembangunan Gedung DPMPTSP Kabupaten Badung dalam merancang

disain Gedung yang mendukung Visi dan Misi nya.

f. Kontraktor Pembangunan Gedung DPMPTSP Kabupaten Badung dalam membangun

menurut disain dari konsultan untuk terwujudnya pelayanan prima dan mendukung

inovasi ini.

g. Masyarakat melalui masukan dan saran serta keluhan secara lisan kepada petugas Front

Office maupun Petugas Konsultasi, sehingga menjadi pertimbangan dalam merumuskan

ide Inovasi ini.

Page 8: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

Sumber Daya

Untuk program inovasi ini, berbagai sumber daya telah digunakan sebagai input, di antaranya

dana kegiatan, teknologi terutama teknologi informasi, barang, jasa, dan SDM.

a. Dana Pembangunan Gedung BPPT Kabupaten Badung Rp.36.930.872.000,00

b. Dana Pembangunan SIM ( sistem informasi manajemen ) perizinan dan non perizinan

Rp. 431.823.700,00

c. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor (Komputer dan Perlengkapannya)

Rp. 490.277.000,00

d. Pengadaan Meubelair BPPT Kabupaten Badung Rp. 366.657.999,00

Sumber dana yang digunakan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Badung

Tahun Anggaran 2014 dan 2015. Untuk Tahun Anggaran 2016 alokasi Dana Kegiatan yang

menunjang sebagai berikut :

a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor yang menunjang pelaksanaan pelayanan

(Rp 920.374.820,-)

b. Pengadaan peralatan kantor untuk operasional proses perizinan (Rp 973.784.140,-)

c. Penyusunan Database Perizinan Kabupaten Badung (Rp 36.581.690,-)

d. Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Perizinan Kabupaten Badung

(Rp 41.568.445,-)

e. Publikasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung

(Rp 26.011.045,-)

Output

Adanya inovasi sarana dan prasarana ini telah mampu menghasilkan beberapa output, di

antaranya:

(1) Meningkatnya volume kegiatan yang ditunjukkan oleh bertambahnya dokumen yang

diproses dan diselesaikan selama 2015 adalah diatas 95% izin dan non izin

(2) Makin pendeknya waktu penyelesaian izin dan non izin di bawah standar(15 hari kerja)

sesuai Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelengaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

(3) Meningkatnya nilai kepuasan masyarakat pengguna atas layanan yang diberikan yaitu

66,48 pada tahun 2013, meningkat menjadi 66,94 pada tahun 2014 dan pada tahun 2015

mencapai 71,025. Pada Tahun 2016 kembali meningkat menjadi 73,14.

Page 9: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

(4) Makin mudahnya mekanisme pengarsipan dokumen izin dan non izin karena sudah

tersedia Ruang Arsip dan Rak Arsip.

Sistem Pemantauan

Pemantauan dan evaluasi kegiatan dilakukan dengan menyiapkan kotak saran atau kotak

pengaduan, ruang pengaduan, lewat telepon dan website DPMPTSP Kabupaten Badung.

Evaluasi kegiatan juga dilakukan secara rutin melalui rapat dengan Pimpinan dan peninjauan

langsung kelapangan.

Khusus untuk pemantauan serta evaluasi penerapan inovasi ini dilakukan melalui

langkah-langkah berikut ini :

1. Memantau dan mengevaluasi keefektifan syarat-syarat yang diperlukan dalam

permohonan perizinan pada program inovasi ini.

2. Memantau dan mencatat waktu riil yang diperlukan dalam proses perizinan inovasi ini,

apakah lebih cepat atau justru lebih lambat dengan mengacu kepada perbandingan

perolehan perizinan dengan inovasi terhadap perolehan perizinan tanpa inovasi.

3. Membuka masukan atau umpan balik dari pemohon atau masyarakat yang sedang

mengurus perizinan inovasi.

4. Melakukan perbaikan secara bertahap dan menyeluruh dari segala aspek untuk proses

perizinan yang maksimal dari segi kuantitas, kualitas dan biaya.

Kendala dan Solusi

Beberapa kendala yang dihadapi dalam mewujudkan program ini antara lain masih

adanya cara pandang masyarakat bahwa mengurus izin memerlukan waktu lama dan berbelit-

belit serta prosedurnya tidak jelas karena minimnya sosialisasi dan informasi yang berkualitas

tentang hal tersebut untuk mereka. Kendala ini diatasi dengan beberapa cara berikut.

(1) Menyiapkan SOP dan SP untuk setiap jenis pelayanan.

(2) Mempublikasikan janji dan maklumat pelayanan.

(3) Mengunggah prosedur pelayanan perizinan di website DPMPTSP Kabupaten Badung dan

menyampaikan melalui brosur atau leaflet di tempat-tempat yang mudah dijangkau.

(4) Menyajikan informasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik.

Page 10: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

Selain kendala tersebut di atas, yang cukup sering terjadi adalah masih kurangnya

pemahaman akan persyaratan yang ada dalam melengkapi syarat perizinan. Walaupun telah

disederhanakan, tetap saja masih cukup sering terjadi ketidaklengkapan data maupun informasi

yang memadai dalam rangka melengkapi persyaratan permohonan para pemohon perizinan. Hal

ini dapat diatasi dengan :

(1) Menyederhanakan persyaratan yang tidak perlu, hanya hal-hal yang penting saja

disyaratkan, dan menghindari permintaan persyaratan yang berulang.

(2) Menyediakan contoh cara pengisian formulir/blanko dengan cara pengisian yang benar

dan dilengkapi dengan contoh lampirannya sehingga dapat dijadikan acuan.

4. Dampak Inovasi 25%

Manfaat Utama

Inovasi ini berdampak baik kepada Pemerintah maupun masyarakat antara lain :

(1) Bagi masyarakat pemohon izin dan non izin, manfaatnya adalah adanya kejelasan proses

dan prosedur pengurusan izin. Selain kejelasan proses, terdapat juga penyederhanaan

persyaratan dan efektifitas pelayanan serta hemat waktu dalam pengurusan perizinan

maupun non perizinan. Hal ini akan bermuara kepada meningkatnya indeks kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan publik yang diselenggarakan oleh DPMPTSP sebagai

ujung tombak pelayanan terpadu dari Pemerintah Kabupaten Badung. Dengan indeks

kepuasan masyarakat yang meningkat, merupakan informasi nyata dari kondisi

penanaman modal khususnya di Kabupaten Badung. Semakin tinggi kepuasan

masyarakat dalam memperoleh perizinan maupun non izin, akan semakin menarik

investor untuk menanamkan modalnya, karena proses yang jelas, transparan dan mudah.

(2) Bagi Pemerintah Kabupaten Badung, program ini merupakan realisasi pelayanan publik

sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik. Dengan indeks kepuasan masyarakat, kinerja pelayanan publik oleh

Pemerintah Daerah dapat diukur. Selain itu, pendapatan asli daerah dari Retribusi secara

bertahap akan meningkat seiring kepercayaan dari masyarakat baik domestik maupun

asing untuk berinvestasi di Kabupaten Badung. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini telah cukup baik dari sektor Pariwisata.

Page 11: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

(3) Bagi DPMPTSP Kabupaten Badung, program ini merupakan salah satu wujud

pelaksanaan visi organisasi dibidang pelayanan perizinan terpadu. Adapun Motto

DPMPTSP adalah “Kepuasan Anda Tujuan Kami” hal mana terwujud dengan

penyederhanaan proses, hemat waktu serta biaya operasional dalam memperoleh

perizinan maupun non perizinan bagi masyarakat umum.

Sebelum Dan Sesudah

Sarana prasarana sebelum adanya inovasi adalah proses penyelenggaraan perizinan dan

non izin antara administrasi depan dan administrasi belakang masih menjadi satu, ruang tunggu

pemohon sangat sempit serta belum tersedianya ruang konsultasi, bahkan pemohon masih bisa

melakukan interaksi dengan staf yang bertugas memproses perizinan dan non izin pada

administrasi belakang (back office). Hasil inovasi Peningkatan Sarana dan Prasarana (Sapras)

dalam “Five In One Lahirkan Cakman” dapat dilihat dari Dokumen/Foto di bawah.

Page 12: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan
Page 13: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

`

Sedangkan perbedaan yang ada sebelum dan setelah diberlakukannya sistem paket

Inovasi “FIVE IN ONE LAHIRKAN CAKMAN” ini adalah sebagai berikut :

1.Ijin Gangguan

2.TDUP Hotel

3.TDUP Restauran

4.SIUP MB

5.TDP

Permohonan

Permohonan

Permohonan

Permohonan

Permohonan

Page 14: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

- Pada saat sebelum diterapkannya sistem paket “FIVE IN ONE” ini, dibutuhkan waktu ±5 hari

kerja dikalikan 5 izin operasional setelah IMB terbit, dengan asumsi begitu izin operasional

pertama terbit, dilanjutkan dengan permohonan izin operasional berikutnya. Sehingga total

diperlukan ±25 hari kerja dengan jumlah permohonan sesuai banyaknya perizinan dengan

persyaratan untuk masing-masing perizinan yang kadang diminta kembali sehingga terjadi

duplikasi lampiran permohonan.

- Pada saat setelah diterapkannya sistem paket “FIVE IN ONE” ini, dibutuhkan waktu ±10 hari

kerja untuk seluruh perizinan operasional setelah IMB (ada lima izin) dengan jumlah

permohonan yang hanya satu permohonan dan persyaratan yang dikombinasikan satu sama

lain sehingga lampiran kelengkapan persyaratan tidak terjadi duplikasi.

5.Keberlanjutan 15%

Kelanjutan dan Replikasi

Program inovasi ini telah terbukti mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas

pelayanan di bidang perizinan. Karena itu, ke depan perbaikan akan dilakukan secara terus

menerus dan berkesinambungan, tidak hanya di bidang sarana dan prasarana tetapi juga di

bidang pendukung lainnya misalnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

Page 15: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

Perbaikan berkesinambungan di bidang sarana prasarana akan diupayakan berbasis

teknologi informasi sehingga pelayanan dapat diberikan secara online. Melalui cara ini,

pelayanan dapat dilakukan lebih cepat, lebih mudah, lebih efisien dan yang lebih penting lagi

adalah mengurangi interaksi antara petugas pelayanan kantor belakang (back ofice) dengan

pengguna sehingga dapat dicegah dampak negatif dari proses layanan yang seringkali

menurunkan citra pelayanan publik.

Ke depan, kecepatan dan kemudahan proses layanan menjadi hal yang krusial karena

masyarakat sangat dinamis sehingga harapan dan tuntutannya juga makin tinggi. Hal inilah yang

perlu diantisipasi oleh seluruh komponen di DPMPTSP Kabupaten Badung. Perlu dibuat

himbauan atau bahkan ketentuan bahwa selama memberikan pelayanan, petugas tidak

diperkenankan berkomunikasi melalui telepon seluler atau gadget dan hanya menggunakan

telepon kantor, kecuali yang bersifat darurat. Selain itu, perlu dilakukan pelatihan kepada

pegawai secara berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, mulai dari mengubah

mind-set tentang pelayanan, mengubah sikap negatif menjadi positif, dan mengubah perilaku

sehingga pelayanan prima tetap dapat disampaikan dalam koridor hukum dan aturan yang

berlaku.

Program inovasi ini sangat mudah ditiru atau direplikasi untuk diterapkan di berbagai

kantor atau institusi pelayanan publik lainnya, khususnya di lingkungan Kabupaten Badung

mengingat seluruh komponen memiliki komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan yang

memuaskan masyarakat dengan dukungan karakter kepemimpinan yang sangat mendukung

upaya-upaya perbaikan pelayanan kepada masyarakat serta kemampuan penyediaan sarana dan

prasarana pendukung termasuk pembiayaan yang dari tahun ke tahun terus meningkat seiring

perbaikan iklim ekonomi dan tentu saja pariwisata di Indonesia umumnya dan Kabupaten

Badung khusus.

Pembelajaran

Adanya program inovasi ini memberi pembelajaran yang sangat berharga bagi para

stakeholders. Bagi pihak internal DPMPTSP, inovasi ini menjadi media promosi untuk

menunjukkan komitmen bahwa memberikan pelayanan yang berkualitas merupakan kewajiban

bagi seluruh pegawai, sekaligus juga sebagai ajang bahwa sikap dan perilaku pelayan publik

telah mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan yang pernah dialami masyarakat di

masa lalu.

Page 16: FIVE IN ONE LAHIRKAN “CAKMAN’’ - dpmptsp.badungkab.go.id · masyarakat bahwa mengurus perizinan melibatkan proses yang berbau KKN dan uang pelicin. ... masyarakat cukup mengajukan

Selain hal tersebut, dalam penerapan Inovasi sistem paket ini terjadi pembelajaran dari

pihak-pihak penyelenggara pelayanan dari Front Office sampai pada Back Office termasuk para

pimpinan untuk terus memikirkan optimalisasi Inovasi yang ada serta menelaah kekurangan serta

keterbatasan yang masih menjadi kendala untuk dicarikan solusi bersama sehingga apa yang kita

inginkan dalam visi dan misi Kabupaten Badung dapat terwujud atau paling tidak mendekati

terwujud melalui peningkatan secara bertahap dan berkesinambungan di bidang pelayanan

terpadu kepada masyarakat.

Bagi masyarakat, inovasi ini juga dapat menjadi bukti bahwa pelayanan publik yang

berkualitas memang dapat diharapkan dan diperoleh secara nyata, asalkan disertai dengan proses

kontrol dengan memberikan masukan yang konstruktif untuk perbaikan secara

berkesinambungan.

Demikian pemaparan tentang inovasi Five In One lahirkan CAKMAN pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung agar dapat

dipergunakan oleh pihak yang berkepentingan dan menjadi acuan kinerja bagi pelaksanaan

kegiatan Perangkat Daerah ini sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

khususnya di Kabupaten Badung.

Mangupura, 20 Pebruari 2017

Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung

I Made Sutama, SH, MH

Pembina Utama Muda

NIP. 19621231 199212 1 005