26
A. JUDUL : Laporan Praktikum Subkelas Rosiidae B. TUJUAN : 1. Untuk menemukan ciri-ciri familia – familia dalam subkelas Rosidae 2. Untuk menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam subkelas Rosidae 3. Untuk membandingkan tinkay kemajuan/keprimitifan antara subkelas Magnoliidae, Hammamelidae, dan Caryophillidae, subkelas Dilleniidae, dan subkelas Rosidae. C. TINJAUAN PUSTAKA Subclass Rosidae merupakan tumbuhan dikotiledon dengan polen binukleat atau kadang-kadang trinukleat. Ginesium bertipe apokarp pada Fabales, Proteales, dan beberapa Rosales, kadangkala bertipe sinkarp. Kedudukan Ovarium bervariasi ada yang superum dan ada yang inferum. Plasentanya juga berfariasi tapi pada umumnya aksilar (Tim Dosen Botani Phanerogamae, 2012).

Fix Rosidae

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fix Rosidae

A. JUDUL : Laporan Praktikum Subkelas Rosiidae

B. TUJUAN :

1. Untuk menemukan ciri-ciri familia – familia dalam subkelas Rosidae

2. Untuk menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam

subkelas Rosidae

3. Untuk membandingkan tinkay kemajuan/keprimitifan antara subkelas

Magnoliidae, Hammamelidae, dan Caryophillidae, subkelas Dilleniidae,

dan subkelas Rosidae.

C. TINJAUAN PUSTAKA

Subclass Rosidae merupakan tumbuhan dikotiledon dengan polen

binukleat atau kadang-kadang trinukleat. Ginesium bertipe apokarp pada

Fabales, Proteales, dan beberapa Rosales, kadangkala bertipe sinkarp.

Kedudukan Ovarium bervariasi ada yang superum dan ada yang inferum.

Plasentanya juga berfariasi tapi pada umumnya aksilar (Tim Dosen Botani

Phanerogamae, 2012).

Subclass Rosidae terdiri dari 18 ordo, 115 Familia dan anggotanya sekitar

58.000 species. Subclass ini merupakan Subclass terbesar pada Angiospermae

dalam hal jumlah Familia dan speciesnya. Ke 18 ordo tersebut diantaranya

adalh Rosales, Fabales, Myrtales, Proteales, Pododstales, Haloragales,

Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santales, Rafflesiales, Cetastrales,

Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polugonales, Sapindales, Geraniales dan

Apiales. Dari ke 18 Ordo tersebut ada 5 ordo yang paling besar yaitu Fabales

(14.000 species), Myrtales (9.000 species), Euphorbiales (7.600 species),

Page 2: Fix Rosidae

Rosales (6.000 species) dan Sapindales (5.400 species). Dari ke 5 ordo besar

tersebut dipilih 9 Familia terpilih yaitu Mimosaceae, Caesalphiniaceae,

Fabaceae, Myrtacae, Euphorbiaceae, Rosaceae, Anacardiaceae, Rutaceae dan

Apiaceae. Berikut uraian mengenai 9 Familia tersebut.

1. Mimosaceae

Bunga banci yang aktinomorf, mempunyai mahkota berjumlah 4-5

yang berlekatan dan mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama

jumlahnya dan bebas satu sama lain. Benang sari 2 kali lipat jumlah daun

mahkota atau banyak, tangkai sari bebas atau berlekatan. Bunga-bunga itu

kebanyakan berangkai dalam bunga majemuk berbentuk bongkol yang

seringkali tampak seperti satu bunga saja. Bakal buah superum, beruang

satu, bakal biji dalam 2 baris atau pada dinding bakal buah. Buah

merupakan polong yang bila masak menjadi kering dan terputus-putus

menjadi beberpa bagian. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm

(Tjitrosoepomo, 1988).

2. Caesalpiniaceae

Hampir semua species dari Familia ini berupa pohon atau perdu, dan

daunnya hampir semua menyirp atau menyirip ganda jarang atau tidak ada

yang beranak daun 1 atau tunggal. Bunga seperti kupu-kupu dan ke-5 daun

bunganya bebas. Benang sari berjumlah 10 jarang lebih, biasanya bebas

atau berlekatan satu sama lain dengan berbagai macam tipe. Buahnya buah

polong yang jika masak menjadi kering dan pecah. Biji dengan endosperm

tipis atau tanpa endosperm, lembaga besar saja (Tjitrosoepomo, 1988).

Page 3: Fix Rosidae

3. Fabaceae

Famili mencakup herba, semak, pohon dan tanaman merambat di

seluruh dunia, terutama hutan hujan tropis. Biji berkeping dua

(dikotiledon). Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan atau

berseling, terdapat daun penumpu. Bunga berkelamin biseksual dalam

karangan yang berbeda, kelopak bunga bersatu, mahkota umumnya

berbentuk kupu-kupu dengan jumlah helaian 5. Semua tumbuhan anggota

suku ini memiliki satu kesamaan yaitu buahnya berupa polong. Dapat

digunakan sebagai bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna,

pupuk hijau, pakan ternak dan bahan pengobatan (Darman, 2011).

4. Myrtaceae

Pohon atau perdu dengan daun tunggal berslang berhadapan,

kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci, kelopak dan

mahkota masing-masing terdiri atau 4-5 dan jumlah daun mahkota yang

sama yang kadang-kadang berlekatan atau tidak terdapat. Benang sari

banyak , kadang-kadang berkelompok berhadapan dengan daun-daun

mahkota, mempunyai tangkai sari dengan warna yang cerah yang kadang

menjadi bagian bunga yang menarik. Bakal buah inferum dengan satu

tangkai putik, beruang 1 sampai banyak, dengan 1-8 bakal biji dalam tiap

ruangnya. Buah bermacam-macam, pada ujung masih tampak jelas

kelopak yang tidak gugur. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm

(Tjitrosoepomo, 1988).

5. Euphorbiaceae

Page 4: Fix Rosidae

Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun

umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri

banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga

majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga

mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu

atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan

menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus

berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi

ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3

atau 6 biji yang memiliki endosperma (Darman, 2011).

6. Rosaceae

Tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal,

majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri

banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah

dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak

melengkung ke dalam pada waktu kuncup (Darman, 2011).

Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau

adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu

stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan

eendosperma sedikit atu tanpa endosperma.

7. Anacardiaceae

Tumbuhan biasanya berupa pohon, bergetah yang sifatnya kaustik dan

akan berubah hitam apabila bersentuhan dengan udara. Daun berseling dan

Page 5: Fix Rosidae

jarang berhadapan, tunggal atau majemuk. Bunga kecil, uniseksual,

panikula. Sepal dan petal berjumlah 5 kadang 3-7. Diskus berupa cincin.

Stamen Berasal dari dasar diskus, jumlahnya dua kali lipat jumlah petal,

beberapa steril. Ginesium terdiri dari satu sampai tiga karpel, ovarium

terdiri dari 1-3 lokuli, masing-masing dengna satu ovulum, biasanya satu

fertil dan lainnya steril. Stilus berjumlah 1-3. buah berupa drupa, kadang-

kadang bersayap yang merupakan petal yang menutup. Biji tidak

berendosperma (Darman, 2011).

8. Rutaceae

Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang

berisi minyak.. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau

berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri

banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah,

bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau

konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapat mengandung

endosperma (Darman, 2011).

9. Apiaceae

Tumbuhan berupa herba dengan batnag yang berongga, beraroma

segar. Daun berseling, kadang-kadang terbelah. Bunga biasanya biseksual,

bersimetri banyak, Bagiannya mempunyai kelipatan 5, tersusun dengan

bungan majemuk umbela. Stamen 5, antera versantilis. Karpela dua,

Page 6: Fix Rosidae

konatus, ovarium inferior, berlokuli dua, dengan masing-masing satu

ovulum dalam tiap lokulus, stilus dua. Buah sizokarp, merikarpnya

biasanya dengan 5 rusuk, kadang-kadang ditemukan kelenjar minyak

diantara rusuk. Biji mengandung endosperma berminyak.

Contoh : Apium graveoluns, seledri (Apium graveolens L.) adalah

sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu

masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea

mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di

Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan

digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap.

Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun,

buah, dan umbinya semua dimanfaatkan. Seledri adalah terna kecil, kurang

dari 1m tingginya. Daun tersusun majemuk dengan tangkai panjang.

Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai

sayuran terpisah dari daunnya. Batangnya biasanya sangat pendek. Pada

kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat

dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang, khas Apiaceae.

Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap (Darman, 2011).

D. ALAT DAN BAHAN

1. Koran

2. Silet

3. Mikroskop binokuler

Page 7: Fix Rosidae

4. Spesimen tumbuhan :

Subclassis Rosiidae

i. Calliandra calothyrsus

ii. Bauhinia purpurea

iii. Erythrima sp.

iv. Psidium guajava

v. Euphorbia pulcherima

vi. Pyrus malus

vii. Mangifera indica

viii. Citrus aruantifolia

ix. Apium graveolens

E. CARA KERJA

1. Alat dan bahan disiapkan

2. Spesimen yang sudah tersedia diberi label

3. Spesimen diamati

4. Seriasi dilakukan berdasarkan karakteristik yang telah tersedia kemudian

hasilnya dicatat pada tabel skala filogeni.

5. Hasil seriasi dijumlahkan, kemudian akan diketahui tumbuhan yang paling

primitif hingga yang paling modern.

Page 8: Fix Rosidae

F. HASIL PENGAMATAN

No.

Karakteristik1. Caliandra calothyrsus

2. Bauhinia purpurea

3. Erythrima sp.4. Psidium

guajava5. Euphorbia pulcherima

6. Mangifera indica

7. Citrus aruantifolia

8. Pyrus malus9. Apium

graveolens

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

Ciri

Sko

r

1 Habitus Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Herba 5

2Pola Percabangan Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5

3 Jenis Daun Majemuk 5

Tunggal berbagi ada bakal pulvinus 4 Majemuk 5 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 Majemuk 5 Tunggal 1 majemuk 5

4 Duduk Daun Tersebar 1 Berseling 2 Tersebar 1Berhadapan-berseling

3,5 Tersebar 1 Tersebar 1 Terebar 1 Tesebar 1 Tersebar 1

5Pertulangan Daun

Craspedodromous 1

Actinododromous 3

Brachidodromous 2

Brachidodromous 2

Bravhidodromous 2

Brachidodromous 2

Brachidodromous 2

Brachidodrous 2

craspedodromous 2

6 Perbungaan Mejemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 majemuk 3 majemuk 3

7Jenis Kelamin Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1

8Calix/ Corolla Bersatu 4 Lepas 2

Salah satu bersatu 2 Lepas 1

Tanpa perhiasan 5 Lepas 1

Salah satu bersatu 2 lepas 1 Bersatu 3

9 Stamen

Bagian dasar bersatu 3 Lepas 3

Bagian dasar bersatu 3

Banyak lepas-lepas 1

Bagian dasar bersatu 3 Lepas 1

Banyak dan lepas 1

Banyak dan lepas 1

Bagian dasar bersatu 3

10Pistillum (karpel)

Stigma satu 5

Stigma bercabang 4 Stigma satu 5 Stigma satu 5

Stigma bercabang 4 Stigma satu 5 Stigma satu 5

Syigma bercabang 4

Stigma bercabang 4

Tabel 1 Tabel seriasi subkelas Rosidae

Page 9: Fix Rosidae

11 Ovarium Superum 2 superum 2 Superum 2 Inferum 5Super Superum 1 Superum 2 Superum 2

Super superum 1 superum 2

12Simetri bunga

Actinomorf 1 zigomorf 5 Zigomorf 5 Actinomorf 1 Zigomorf 5 Actinomorf 1 Actinomorf 1 Aktinomorf 1

Aktinomorf 1

13Kelamin tumbuhan

Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecoius 1 Monoecious 1 Monoecious 1 monoecious 1

monoecious 1

14Perlekatan karpel Sincarp 5 Sincarp 5 Sinkarp 5 Syncarp 5 Sincarp 5 Sincarp 5 Sinkarp 5 sinkarp 5 sinkarp 5

15 Jenis buah Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 1 Tunggal 1 tunggal 5 Tunggal 3 Tunggal 3 tunggal 3

16Tipe plasenta Marginalis 1 Marginalis 1 Marginalis 1 Axilaris 3 Axilaris 4 Basalis 4 Axilaris 3 Axilaris 3 Axilaris

 3

17Umur tumbuhan Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 tahunan 1

Kurang dari 1 tahun 5

Jumlah Skor 43 46 46 40,5 40 40 42 35 52

Page 10: Fix Rosidae

G. PEMBAHASAN

Hasil yang didapat dari teknik seriasi yang dilakukan terhadap ke

tujuh spesimen yang telah tersedia adalah sebagai berikut :

Calliandra calothyrsus = 43

Bauhinia purpurea = 46

Erythrima sp. = 46

Psidium guajava = 40,5

Euphorbia pulcherima = 40

Pyrus malus = 35

Mangifera indica = 40

Citrus aruantifolia = 42

Apium graveolens = 52

Dari total penghitungan yang dilakukan diatas, didapat bahwa

tumbuhan yang paling primitif adalah Pyrus malus dengan total skor 35

dan tumbuhan yang paling modern adalah Apium graveolens dengan total

skor 52. Ciri-ciri kemajuan Apium graveolens dibandingkan spesimen

lainnya ditunjukkan dari :

a. Habitus herba

Tumbuhan berhabitus herba umumnya berukuran kecil dengan

percabangan dekat ke tanah, dan akar yang menjalar secara lebar di

dalam tanah. Hal ini membuat tumbuhan berhabitus herba dapat

bertahan hidup lebih lama dibandingkan habitus lainnya.

b. Pola percabangan simpodial

Page 11: Fix Rosidae

Pola percabangan simpodial membuat Apium graveolens lebih kokoh

berdiri karena tidak hanya satu bagian saja yang menopang tubuhnya,

tapi banyak percabangan yang membantu menopang tegaknya

tumbuhan. Sehingga untuk bertahan hidup, pola percabangan

simpodial lebih kuat dibandingkan pola percabangan monopodial.

c. Jenis daun majemuk

Daun majemuk memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan

daun tunggal. Selain itu, rongga untuk masuk dan keluarnya angin lebih

banyak, sehingga sedikit kemungkinan daun rusak terkena angin.

d. Perlekatan karpel sincarp

e. Umur tumbuhan kurang dari 1 tahun, menunjukkan waktu regenerasi

tumbuhan yang terhitung cepat, sehingga tumbuhan tetap eksis.

H. JAWABAN PERTANYAAN

1. Dapatkah Anda menuliskan rumus bunga dari tumbuhan-tumbuhan

tersebut?

Jawab:

Calliandra calothyrsus =

Bauhinia purpurea =

Erythrima sp. =

Psidium guajava =

Euphorbia pulcherima =

Pyrus malus =

Mangifera indica =

Page 12: Fix Rosidae

Citrus aruantifolia =

Apium graveolens =

2. Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimiliki oleh semua

specimen tersebut?

Jawab: Ya, dalam praktikum ditemukan beberapa persamaan namun hanya

sedikit yaitu semua spesimen memiliki pola percabangan yang simpodial,

perbungaan hampir semuanya majemuk, bunga kecil-kecil dan daun

tunggal serta memiliki buah tunggal yang termasuk kedalam buah drupa.

Serta walaupun bunga ada yang uniseksual namun semua tumbuhannya

merupakan tumbuhan berumah satu (monoeciuos).

3. Menurut anda, apakah alasannya sehingga tumbuhan-tumbuhan tersebut

dimasukan ke dalam satu subkelas?

Jawab: Karena tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki kesamaan dalam

beberapa karakteristiknya, seperti yang telah tercantum dalam tabel seriasi

ada beberapa karakteristik yang sama sehingga memiliki skor yang sama

pula. Selain itu jika dilihat secara anatomi, menurut literatur pollen pada

subclassis ini memilki pollen yang binukleat atau trinukleat.

4. Dapatkah anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara spesimen-

spesimen tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang

berbeda?

Jawab: Ya, dalam tabel seriasi tersebut menyebutkan karakteristik

tumbuhan dan ada beberapa karaktertistik yang hanyadimiliki oleh familia

tertentu baik yang mendapatkan skor tinggi ataupun rendah (menunjukkan

Page 13: Fix Rosidae

tingkat keprimitifan). Perbedaan tersebut menimbulkan suatu ciri khas

dari tiap spesimen sehingga dipisahkan ke dalam familia yang berbeda.

5. Dapatkah anda menemukan ciri setiap khas setiap familia?

Jawab:

Rosaceae : Perlekatan karpen apokarp, stamen banyak, bunga

termasuk bunga hypantium.

Caesalpineaceae : Jumlah stamen 2 kali jumlah sepal (10), buah

termasuk buah legum.

Anacardiaeae : Bunga majemuk dengan sistem perbungaan

malai/panikula, bunga kecil-kecil.

Myrtaceae : Kulit batangnya mudah mengelupas, kayu putih

corolla mudah lepas.

Mimosaceae : Bunga majemuk dengan perbungaan seperti

bonggol /capitulum, buah legum.

Euphorbiaceae : Uniseksual, bunga majemuk dengan perbungaan

disebut cyantium, memiliki nektar seperti bibir.

Rutaceae : Daun majemuk unifoliolatus, memilki kelnejar

minyak didaun dan memiliki duri yang merupakan modifikasi dari

stipula.

Fabaceae : Petal berbentuk seperti kupu-kupu, ada ala, carina,

vexillum, dan stamen tersusun secara diadelfus.

Apiaceae : Bunga majemuk dengan perbungaan umbella,

bunga aromatis.

Page 14: Fix Rosidae

6. Bagaimana urutan tingkat kemajuan/keprimitifan famili-famili tersebut?

Jawab: Berdasarkan skala filogeni dari data yang diperoleh, menunjukan

bahwa urutan tingkat kemajuan dalam subkelas Rosiidae dimulai dari

famili Rosaceae – Anacardiaceae – Euphorbiaceae – Myrtaceae –

Rutaceae – Mimosaceae – Caesalpineaceae – Fabaceae – Apiaceae.

7. Karakteristik apakah yang dimiliki oleh famili yang paling maju?

Jawab: Berdasarkan hasil seriasi, Familia Apiaceae merupakan famili yang

paling maju diantara famili-famili yang lain dalam subkelas Rosiidae.

Dalam praktikum ini, famili Apiaceae diwakili oleh Apium graveolens

(selendri) yang menunjukan skor paling tinggi (54). Ciri atau karakter

yang menunjukkan kemajuan pada famili Apiaceaee diantaranya habitus

herba (5), pola percabangan simpodial (5), jenis daun majemuk (5),

perlekatan karpel syncarp (5), dan umur tumbuhan kurang dari 1 tahun (5).

8. Berdasarkan skala filogeni yang anda gunakan, manakah dari 6 ordo

tersebut (Fabales, Myrtales, Euphorbiales, Rosales, Sapindales, dan

Apiales) yang paling maju tingkat perkembangannya? Mengapa? Dalam

hal apa ordo tersebut lebih maju dari yang lain?

Jawab: Berdasarkan hasil praktikum, dengan menggunakan tabel seriasi

diketahui bahwa familia yang paling maju adalah familia Apiaceae.

Familia ini merupakan salah satu familia yang termasuk kedalam ordo

Page 15: Fix Rosidae

Apiales. Jadi, ordo yang paling maju adalah ordo Apiales dan menurut

literatur, dalam Cronquist juga menyebutkan bahwa ordo ini adalah yang

paling maju. Salah satu karakteristik yang menggambarkan bahwa ordo ini

maju adalah habitusnya herba sementara ordo yang lain habitusnyab masih

berupa pohon, perdu, atau semak walaupun ada beberapa yang herba

namun sedikit.

9. Apakah kegunaan tumbuhan-tumbuhan tersebut?

Jawab: Apium graveolens sebagai bahan sayuran dan sumber serat yang

baik, Citrus sp., Psidium guava dan Mangifera indica sebagai buah-

buahan yang memiliki kandungan vitamin bervariasi, Rosa sp.dan

Euphorbia pulcherima dapat digunakan sebagai tanaman hias di

pekarangan rumah. Bauhinia purpurea sebagai peneduh jalan dan buahnya

dapat mengurangi kadar kolesterol.

I. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan tentang subkelas Rosiidae, sebagai berikut :

1. Ciri dari subkelas Rosiidae antara lain habitus pohon, semak atau herba,

daun tunggal atau majemuk, petal sering tereduksi, polen binukleat atau

trinukleat, triaperture, ginesium apokarp atau sinkarp, ovarium superum

atau inferum, ovulum bitegmik.

Page 16: Fix Rosidae

2. Subkelas Rosiidae terdiri atas 18 ordo , 114 Familia , kurang lebih 58.000

species. Setiap famili memiliki ciri khas masing-masing sehingga

dimasukkan kedalam famili yang berbeda. Pada praktikum ini ditemukan

beberapa ciri khas famili pada famili terpilih yang diamati.

3. Jenis spesies Apium graveolens yang mewakili famili Apiaceae

menunjukan tingkat kemajuan yang tertinggi dibandingkan spesies yang

lain. Hal ini ditandai dengan perolehan skor tertinggi yakni 52. Sedangkan

yang paling primitif adalah famili Rosaceae yang diwakilkan oleh Pyrus

malus dengan skor 35.

Daftar Pustaka

Darman. (2011). Fabaceae. [Online]. Tersedia:

http://darman23.wordpress.com/2011/05/23/fabaceae/ [31 Oktober 2012]

Khaytarova, Marina. (2012). [Online]. Tersedia: Toptropicals.com [27 Oktober

2012]

Henriette. (2012). Image: Euphorbia minii. [Online]. Tersedia:

www.henriettesherbal.com [27 Oktober 2012]

Kant, Tarun. (2012). Mimosaceae. [Online]. Tersedia:

http://www.asknature.org/strategy/d97770ecad83783c4648ca86bd4ac69c

[27 Oktober 2012]

Page 17: Fix Rosidae

Kegley, Tom. (2003). Rosa hybrida. [Online]. Tersedia:

http://www.doubleknockoutrose.com/OurPlants.aspx?PlantID=100611 [27

Oktober 2012]

Keys. (2010). Myrtaceae. [Online]. Tersedia:

http://keys.trin.org.au/key-server/data/0e0f0504-0103-430d-8004

060d07080d04/media/Html/taxon/ Syzygiumaqueum.htm [27 Oktober

2012]

Panawa. (2008). Myrtaceae. [Online]. Tersedia:

http://panawa.blogspot.com/2008/06/jambu-biji-psidium-guajava-l.html

[27 Oktober 2012]

TimDosenBotaniPhanerogamae. (2012). Petunjuk Praktikum Botani

Phanerogamae. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Tjitrosoepomo, Gembong. (1988). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah

Mada University Press: Yogyakarta