4
22/12/2014 REDDI Newsletter | Edisi 411, NovemberDesember 2014 file:///C:/Users/LArieska/Documents/REDDI_Newsletter_December_2014.html 1/4 Fokus REDD Perlu 30 tahun memulihkan biomassa karbon hutan bekas tebangan (FORDA Makassar, 25 November 2014)_ Ternyata diperlukan waktu 30 tahun untuk memulihkan potensi biomassa karbon pada hutan bekas tebangan. Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan I Wayan Susi Dharmawan dan Ismayadi Samsoedin, peneliti Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Agar efektif, luas hutan kemasyarakatan(HKM) dan hutan desa (HD) perlu diperkecil Makassar (19 November 2014) _ Pemanfaatan kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKM) dan Hutan Desa (HD) belum optimal, karena lahan yang terlalu luas dibandingkan dengan jumlah atau kelompok masyarakat. Demikian dikatakan Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Muhamad Fatahilah S.Sos, M.Si di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) JeneberangWalanae di Makassar, beberapa waktu yang lalu. Pengembangan hutan kota, langkah strategis serap karbon Makassar (4 Desember 2014)_ Pelestarian dan pengembangan hutan kota merupakan salah satu upaya strategis mengurangi pencemaran lingkungan kota, karena mampu menyerap gas karbondioksida, menyerap panas, dan wahana konservasi. Penelitian terbaru mengungkap simpanan karbon di tiga hutan kota DKI Jakarta mencapai 220,52 ton per hektar. Taman kota Monas terbukti efektif serap gas rumah kaca FORDA — Taman kota Monas yang selama ini hanya dipandang sebagai aksesoris mempercantik kota ternyata mempunyai andil penting dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) kota Jakarta. Peneliti dari Litbang Kementerian Lingkungan dan Kehutanan, Ismayadi Samsoedin dan Ari Wibowo menyatakan dalam wawancara tertulis, pepohonan yang ditanam di taman Monas memiliki kandungan ratarata 0,33 ton karbon per pohon, sama dengan potensi karbon 19,8 ton per hektar atau 36,9 ton biomass per hektar. Berita Kementerian Kehutanan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Resmikan Gedung Baru untuk TENTANG REDD INDONESIA Situs web ini adalah media berbahasa Indonesia untuk berbagi pengetahuan mengenai hutan, perubahan iklim dan REDD+ di tanah air. Wadah ini, yang dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan, berisi hasil penelitian, kemajuan proyek percontohan, berita, pelatihan, agenda kegiatan serta informasi terkini lainnya. Lihat REDDIndonesia Lihat Kementerian Kehutanan Lihat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (Litbang) Lihat Pusat Standardisasi dan Lingkungan (Pustanling) Lihat CIFOR Lihat REDD desk Lihat Pusat Penelitian dan Pengembangan Iklim dan Kebijakan (Puspijak) Lihat Badan Pengelola REDD+ Republik Indonesia Lihat Global Comparative Study on REDD Lihat Participatory MRV VIDEO Ayo Membangun Desa Hijau REDD+ PUBLIKASI

Fokus REDD TENTANG REDD­ INDONESIA · PDF fileprocesses, dialogues and actions ... Seminar nasional benih unggul untuk hutan tanaman, restorasi ekosistem ... Anchoring trust in East

Embed Size (px)

Citation preview

22/12/2014 REDD­I Newsletter | Edisi 4­11, November­Desember 2014

file:///C:/Users/LArieska/Documents/REDD­I_Newsletter_December_2014.html 1/4

Fokus REDDPerlu 30 tahun memulihkan biomassa karbon hutan bekastebangan(FORDA Makassar, 25 November 2014)_Ternyata diperlukan waktu 30 tahun untukmemulihkan potensi biomassa karbon padahutan bekas tebangan. Hal ini terungkap darihasil penelitian yang dilakukan I Wayan SusiDharmawan dan Ismayadi Samsoedin, penelitiPuslitbang Konservasi dan Rehabilitasi,Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Agar efektif, luas hutan kemasyarakatan(HKM) dan hutan desa(HD) perlu diperkecilMakassar (19 November 2014) _ Pemanfaatankawasan Hutan Kemasyarakatan (HKM) danHutan Desa (HD) belum optimal, karena lahanyang terlalu luas dibandingkan dengan jumlahatau kelompok masyarakat. Demikiandikatakan Koordinator Pengendali EkosistemHutan (PEH), Muhamad Fatahilah S.Sos, M.Si diBalai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Jeneberang­Walanae diMakassar, beberapa waktu yang lalu.

Pengembangan hutan kota, langkah strategis serap karbonMakassar (4 Desember 2014)_ Pelestarian danpengembangan hutan kota merupakan salahsatu upaya strategis mengurangi pencemaranlingkungan kota, karena mampu menyerap gaskarbondioksida, menyerap panas, dan wahanakonservasi. Penelitian terbaru mengungkapsimpanan karbon di tiga hutan kota DKI Jakartamencapai 220,52 ton per hektar.

Taman kota Monas terbukti efektif serap gas rumah kacaFORDA — Taman kota Monas yang selama inihanya dipandang sebagai aksesorismempercantik kota ternyata mempunyai andilpenting dalam penurunan emisi gas rumah kaca(GRK) kota Jakarta. Peneliti dari LitbangKementerian Lingkungan dan Kehutanan,Ismayadi Samsoedin dan Ari Wibowo menyatakandalam wawancara tertulis, pepohonan yang ditanam di taman Monasmemiliki kandungan rata­rata 0,33 ton karbon per pohon, sama denganpotensi karbon 19,8 ton per hektar atau 36,9 ton biomass per hektar.

Berita Kementerian KehutananMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Resmikan Gedung Baru untuk

TENTANG REDD­INDONESIA

Situs web ini adalah mediaberbahasa Indonesia untukberbagi pengetahuan mengenaihutan, perubahan iklim danREDD+ di tanah air. Wadah ini,yang dikelola oleh BadanPenelitian dan PengembanganKementerian Kehutanan, berisihasil penelitian, kemajuan proyekpercontohan, berita, pelatihan,agenda kegiatan serta informasiterkini lainnya.

Lihat REDD­Indonesia Lihat Kementerian Kehutanan Lihat Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan(Litbang)Lihat Pusat Standardisasi danLingkungan (Pustanling)Lihat CIFORLihat REDD deskLihat Pusat Penelitian danPengembangan Iklim danKebijakan (Puspijak)Lihat Badan Pengelola REDD+Republik IndonesiaLihat Global Comparative Studyon REDDLihat Participatory MRV

  

VIDEO

Ayo Membangun Desa HijauREDD+

PUBLIKASI

22/12/2014 REDD­I Newsletter | Edisi 4­11, November­Desember 2014

file:///C:/Users/LArieska/Documents/REDD­I_Newsletter_December_2014.html 2/4

Kultur Jaringan

Penanggulangan kebakaran hutan

Benih unggul untuk hutan tanaman, restorasi ekosistem dan antisipasiperubahan iklim

Peta indikatif arahan pemanfaatan hutan pada kawasan hutan produksiyang tidak dibebani izin untuk usaha pemanfaatan hasil hutan kayu

Peneliti Makassar kembangkan isomik untuk rehabilitasi lahan bekastambang

Daftar pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan yang memiliki tunggakanPNBP­PKH dan telah mendapatkan surat tagihan ketiga per 31 Oktober2014

Nyamplung sumber energi alternatif yang potensial

Karya unggulan Litbang Kehutanan dari budidaya jenis pohon unggulanhingga restorasi ekosistem Merapi

Peraturan dan KebijakanP. 64/Menhut­II/2014Penerapan silvikultur dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayurestorasi ekosistem pada hutan produksi

P. 65/Menhut­II/2014perubahan atas peraturan Menteri Kehutanan nomor P.11/Menhut­II/2009tentang sistem silvikultur dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutankayu pada hutan produksi

P. 66/Menhut­II/2014Inventarisasi hutan berkala dan rencana kerja pada izin usaha pemanfaatanhasil hutan kayu restorasi ekosistem

P. 74/Menhut­II/2014Penerapan teknik silvikultur dalam usaha pemanfaatan penyerapandan/atau penyimpanan karbon pada hutan produksi

P. 81/Menhut­II/2014Tata cara pelaksanaan inventarisasi potensi pada kawasan suaka alam dankawasan pelestarian alam

P. 83/Menhut­II/2014Peminjaman jenis satwa liar dilindungi ke luar negeri untuk kepentinganpengembangbiakan (Breeding Loan)

Siaran PersKepri usulkan perubahan kawasan hutan

Delapan koridor penyatuan Kementerian LH dan Kemenhut

Kemenhut kembangkan sistem informasi perizinan

Atasi deforestasi dan degradasi hutan dan lahan gambut, pemerintah Acehtanda tangani nota kesepahaman dengan Badan Pengelola REDD+

Submisi Indonesia tentang tingkat emisi rujukan deforestasi dan degradasihutan (FREL) dalam kerangka REDD+

Badan Pengelola REDD+ (BP REDD+) dan UNDP mengundang pihak­pihak

Further guidance for REDD+safeguard information systems?:An analysis of positions in theUNFCCC negotiations

Operationalizing REDD+Safeguards: Challenges andopportunities

Operationalizing Safeguards inNational REDD+ Benefit­sharingSystems: Lessons oneffectiveness, efficiency andequity

Why tenure is key to fulfillingclimate and ethical goals inREDD+

The Evolution of REDD+ SocialSafeguards in Brazil, Indonesiaand Tanzania: Multi­level policyprocesses, dialogues and actionson REDD+ social safeguards:Challenges and opportunities fornational REDD+ safeguardsmeasurement, reporting andverification

22/12/2014 REDD­I Newsletter | Edisi 4­11, November­Desember 2014

file:///C:/Users/LArieska/Documents/REDD­I_Newsletter_December_2014.html 3/4

yang tertarik untuk bekerjasama dalam implementasi program REDD+tingkat subnasional di Provinsi Sumatera Barat, Jambi dan KalimantanTimur untuk ikut serta dalam pengajuan proposal

Peleburan Kemenhut dan KemenLH diharapkan berlangsung dengan cepat

Operasi terpadu penanganan perambah TN Tesso Nilo

Pelatihan dan SeminarWorkshop penyusunan panduan pelibatan masyarakat lokal secara efektifdalam implementasi REDD+ di Indonesia bagian timur26 November 2014, Ambon

Perumusan kebijakan di Kementerian Kehutanan14 Oktober 2014

Lokakarya Sinergitas Program dan Kebijakan Provinsi Nusa Tenggara TimurDalam Mitigasi Perubahan Iklim16­17 Oktober 2014, Kupang 

Pertemuan teknis persiapan workshop tentang faktor emisi dan serapan7 Oktober 2014, Bogor 

Seminar nasional benih unggul untuk hutan tanaman, restorasi ekosistemdan antisipasi perubahan iklim19­20 November 2014, Yogyakarta

Persiapan menuju pedoman pelaporan integratif online13 November 2014, Bogor

Acara MendatangIndonesia summit 2015 New light or false down?11 Februari 2015, Jakarta

World economic forum on East Asia: Anchoring trust in East Asia's newregionalism 21 ­23 April 2015, Nusa Dua, Bali 

6th International conference and exhibition of palm oil 06­08 Mei 2015, Jakarta 

New cities summit Seizing the urban moment: Cities at the heart of growth and development09 ­11 Juni 2015, Jakarta

Global green growth institute (GGGI) Summit Juli 2015, Bali 

3rd Indonesia international palm oil, machinery & technology conferenceand exhibition06 ­08 Agustus 2015, Jakarta international expo Kemayoran 

Publikasi

Can safeguards guarantee genderequity?: Lessons from researchon women in early REDD+implementation

Safeguarding biodiversity inREDD+: Necessary but notsufficient to help slow globalbiodiversity loss

Designing low­cost, rigorous andsustainable REDD+ SafeguardInformation Systems: Usingpublicly available social andspatial data and impact evaluationmethods to assess REDD+ socialsafeguards in Kalimantan,Indonesia

Adaptasi Masyarakat Pesisir:Mengelola Ketidakpastian DampakPerubahan Iklim

Perkembangan Hutan KotaDitinjau dari Aspek Kebijakan,Aspek Zonasi, dan Aspek JenisPohon

22/12/2014 REDD­I Newsletter | Edisi 4­11, November­Desember 2014

file:///C:/Users/LArieska/Documents/REDD­I_Newsletter_December_2014.html 4/4

KFCP Socio­EconomicImpact Study

Tumbuh denganREDD+: MemicuKeterlibatan Swastadalam ParadigmaEkonomi BaruIndonesia

Panduan PengukuranKarbon TegakanTanaman Meranti

Pengelolaan KawasanHutan dan Lahan danPengaruhnya bagiPelaksanaan REDD+di Indonesia

Kebijakan REDD+

Pembagian Manfaat REDD+

Geodatabase Peta IndikatifPenundaan Pemberian Izin Baru

revisi 3, Zip format

Peta Geospasial Indonesia

REDD Kalkulator

Jika anda mengalami masalah dengan format email ini, klik di sini untuk format PDF.Kami mengharapkan umpan balik dan saran anda berkenaan dengan REDD­Indonesia dan berbagai laporan penting yang

kami muat dalam edisi ini. Kirimkan masukan anda ke pengelola situs REDD­Indonesia.