4
MODUL 2 PENYAKIT AKIBAT KERJA No Penyakit Penyebab Penanggulangan 1 Alveoliti s Alergika Faktor eksternal dari akibat menghirup debu organik. Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab, membuat peka atau karena faktor lain. Memakai APD yang teratur dan benar. 2 Asma Sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan. Memakai APD yang teratur dan benar. 3 Dermatosi s Penyebab fisik, kimiawi, atau biologis Memakai APD yang teratur dan benar. Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab, membuat peka atau karena faktor lain. 4 Mesotelio ma (Kanker paru- paru) Terhirupnya unsur dari asbes. Melakukan deteksi dini terhadap ganguan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dan lingkungan secara

For K3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fd

Citation preview

MODUL 2PENYAKIT AKIBAT KERJANoPenyakitPenyebabPenanggulangan

1Alveolitis AlergikaFaktor eksternal dari akibat menghirup debu organik.Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab, membuat peka atau karena faktor lain.

Memakai APD yang teratur dan benar.

2AsmaSensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.Memakai APD yang teratur dan benar.

3DermatosisPenyebab fisik, kimiawi, atau biologisMemakai APD yang teratur dan benar.

Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab, membuat peka atau karena faktor lain.

4Mesotelioma (Kanker paru-paru)Terhirupnya unsur dari asbes.Melakukan deteksi dini terhadap ganguan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan dan lingkungan secara berkala.

5Kanker Kulit Epitelioma PrimerTer, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.Melakukan deteksi dini terhadap ganguan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan dan lingkungan secara berkala.

6Kelainan PendengaranKebisinganDibuat suatu mesin yang tidak menimbulkan suara terlalu kencang.

Riwayat pekerjaan secara detail sebaiknya didapatkan dari setiap orang dengan gangguan pendengaran.

Dibuat rekomendasi tentang pencegahan terjadinya hilangnya pendengaran.

7Penyakit InfeksiVirus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.Memakai APD yang teratur dan benar

Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab, membuat peka atau karena faktor lain.

8Penyakit SilikosisPencemaran debu silika bebas, berupa SiO2 yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap.Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan K3 dan lingkungan yang ketat.Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja.Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantulan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu waktu diperlukan.

9Penyakit AsbestosisDebu atau serat asbes yang mencemari udara.Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan.

10Penyakit BisinosisDebu kapas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap ke dalam paru-paru.Memakai APD yang teratur dan benar.

11Penyakit AntrakosisDebu batu baraMemakai APD yang teratur dan benar.

12Penyakit BeriliosisUdara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida.Pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja yang terlibat dengan pekerjaan yang menggunakan logam tersebut.

13Penyakit LiverHepatitis virus atau sirosis karena alkohol.Perlu adanya riwayat tentang pekerjaan serta bahan toksik yang ada.

Sumber:Anonim. 2012. 5 Macam Penyakit Akibat Pencemaran Partikel Debu di Udara [Internet] [diunduh pada 2014 Nov 01] tersedia pada: http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-akibat-pencemaran-partikel-debu-di-udaraEditor. 2014. 31 Penyakit Akibat Kerja Menurut Keppres No. 22 Tahun 1993 [Internet] [diunduh pada 2014 Nov 01] tersedia pada: http://buletinsehat.com/31-penyakit-akibat-kerja-menurut-keppres-no-22-tahun-1993