9
LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012 FORAMINIFERA BESAR Foraminifera merupakan makhluk hidup yang secara taksonomi berada di bawah Kingdom Protista, Filum Sarcomastigophora, Subfilum Sarcodina, Superkelas Rhizopoda, Kelas Granuloreticulosea, dan Ordo Foraminiferida. Foraminifera berdasarkan cara hidupnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu foraminifera yang hidup di dasar laut (benthonic foraminifera) dan foraminifera yang hidup mengambang mengikuti arus (panktonic foraminifera). Foraminifera bentonik pertama mulai hidup sejak Zaman Kambrium sampai saat ini, sedangkan foraminifera planktonik hidup dari Zaman Jura sampai saat ini. Foraminifera, sekalipun merupakan protozoa bersel satu, merupakan suatu kelompok organism yang sangat komplek. Foraminifera dibagi menjadi 12 subordo oleh Loeblich dan Tappan (1984) dan lebih dari 60,000 spesies telah terindentifikasi hidup selama Fanerozoikum (Phanerozoic, dari kira-kira 542 juta tahun yang lalu sampai sekarang). NABELLA NURUL FITRI 111.100.034 PLUG 9 Page 1

Foraminifera Besar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Foraminifera Besar

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012

FORAMINIFERA BESAR

Foraminifera merupakan makhluk hidup yang secara taksonomi berada di

bawah Kingdom Protista, Filum Sarcomastigophora, Subfilum Sarcodina, Superkelas

Rhizopoda, Kelas Granuloreticulosea, dan Ordo Foraminiferida. Foraminifera

berdasarkan cara hidupnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu foraminifera yang

hidup di dasar laut (benthonic foraminifera) dan foraminifera yang hidup

mengambang mengikuti arus (panktonic foraminifera). Foraminifera bentonik

pertama mulai hidup sejak Zaman Kambrium sampai saat ini, sedangkan foraminifera

planktonik hidup dari Zaman Jura sampai saat ini. Foraminifera, sekalipun

merupakan protozoa bersel satu, merupakan suatu kelompok organism yang sangat

komplek. Foraminifera dibagi menjadi 12 subordo oleh Loeblich dan Tappan (1984)

dan lebih dari 60,000 spesies telah terindentifikasi hidup selama Fanerozoikum

(Phanerozoic, dari kira-kira 542 juta tahun yang lalu sampai sekarang).

Berbagai jenis foraminifera kecil (sebagian besar benthonik, tanpa skala) (Thomson,

2005)

NABELLA NURUL FITRI111.100.034PLUG 9 Page 1

Page 2: Foraminifera Besar

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012

Morfologi

Sel foraminifera yang lembut (cytoplasm) hampir seluruhnya ditutupi oleh cangkang

yang dapat tersusun dari material organik (tectin), mineral kalsit/aragonit/silika,

ataupun aglutinin. Cangkang-cangkang tersebut ada yang terdiri hanya dari satu

ruang (unilocular) atau banyak ruang (multilocular) yang saling berhubunan melalui

suatu lubang bukaan (disebut foramen bila bukaan ini hanya terdiri dari satu lubang

dan foramina apabila lebih dari satu lubang).

Benthonic vs Planktonic, Besar vs Kecil

Pada umumnya ada klasifikasi tidak resmi foraminifera yang didasarkan pada sifat

hidupnya dan ukuran cangkangnya. Bersdasarkan sifat hidupnya, foraminifera dibagi

menjadi foraminifera bentonik dan foraminifera planktonik. Foraminifera bentonik

hidup di dasar laut dan memiliki lingkungan hidup pada kedalaman laut tertentu

sehingga tidak tersebar luas. Foraminifera planktonik hidup mengikuti arus laut, hal

ini memungkinkan jenis foraminifera ini tersebar luas ke seluruh lautan. Foraminifera

besar digunakan untuk menyebut foraminifera yang berukuran diameter lebih dari

NABELLA NURUL FITRI111.100.034PLUG 9 Page 2

Page 3: Foraminifera Besar

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012

2mm dan volume cangkang lebih dari 3mm kubik serta memiliki struktur cangkang

bagian dalam yang kompleks, demikian sebaliknya berlaku untuk foraminifera kecil.

Foraminifera besar hidup secara bentonik, sedangkan foraminifera kecil ada yang

bentonik dan ada juga yang planktonik.

KEGUNAAN FORAMINIFERA

Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus

berkembang sejalan dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil

foraminifera bermanfaat dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi,

daneksplorasi minyak dan gas bumi.

BIOSTRATIGRAFI

Foraminifera memberikan data umur relatif batuan sedimen laut.

Ada beberapa alasan bahwa fosil foraminifera adalah mikrofosil yang sangat berharga

khususnya untuk menentukan umur relatif lapisan-lapisan batuan sedimen laut. Data

penelitian menunjukkan foraminifera ada di bumi sejak jaman Kambrium, lebih dari

500 juta tahun yang lalu. Foraminifera mengalami perkembangan secara terus-

menerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu (umur)

yang berbeda-beda. Foraminifera mempunyai populasi yang melimpah dan

penyebaran horizontal yang luas, sehingga diketemukan di semua lingkungan laut.

Alasan terakhir, karena ukuran fosil foraminifera yang kecil dan pengumpulan atau

cara mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur minyak yang dalam.

PALEOEKOLOGI DAN PALEOBIOGEOGRAFI

Foraminifera memberikan data tentang lingkungan masa lampau (skala Geologi)

Karena spesies foraminifera yang berbeda diketemukan di lingkungan yang berbeda

pula, seorang ahli paleontologi dapat menggunakan fosil foraminifera untuk

menentukan lingkungan masa lampau tempat foraminifera tersebut hidup. Data

NABELLA NURUL FITRI111.100.034PLUG 9 Page 3

Page 4: Foraminifera Besar

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012

foraminifera telah dimanfaatkan untuk memetakan posisi daerah tropik di masa

lampau, menentukan letak garis pantai masa lampau, dan perubahan perubahan suhu

global yang terjadi selama jaman es. Jika sebuah perconto kumpulan fosil

foraminifera mengandung banyak spesies yang masih hidup sampai sekarang, maka

pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk

menduga lingkungan masa lampau - di tempat kumpulan fosil foraminifera diperoleh

- ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup. Jika sebuah perconto mengandung

kumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau sebagian besar sudah punah, masih

ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa

lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman spesies, jumlah relatif dari

spesies plangtonik dan bentonik (prosentase foraminifera plangtonik dari total

kumpulan foraminifera plangtonik dan bentonik), rasio dari tipe-tipe cangkang

(rasio Rotaliidae,Miliolidae, dan Textulariidae), dan aspek kimia material penyusun

cangkang.

Aspek kimia cangkang fosil foraminifera sangat bermanfaat karena mencerminkan

sifat kimia perairan tempat foraminifera ketika tumbuh. Sebagai contoh, perban-

dingan isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. Sebab air bersuhu lebih tinggi

cenderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih ringan. Pengukuran

isotop oksigen stabil pada cangkang foraminifera plangtonik dan bentonik yang

berasal dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah dimanfaatkan

untuk meme-takan permukaan dan suhu dasar perairan masa lampau. Data tersebut

sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut telah berubah di masa

lampau dan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di masa yang akan datang

(keakurasiannya belum teruji).

EKSPLORASI MINYAK

Foraminifera dimanfaatkan untuk menemukan minyak bumi.

NABELLA NURUL FITRI111.100.034PLUG 9 Page 4

Page 5: Foraminifera Besar

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012

Banyak spesies foraminifera dalam skala biostratigrafi mempunyai kisaran hidup

yang pendek. Dan banyak pula spesies foraminifera yang diketemukan hanya pada

lingkungan yang spesifik atau ter-tentu. Oleh karena itu, seorang ahli paleontologi

dapat meneliti sekeping kecil perconto batuan yang diperoleh selama pengeboron

sumur minyak dan selanjutnya menentukan umur geologi dan lingkungan saat batuan

tersebut terben-uk. Sejak 1920-an industri perminyakan memanfaatkan jasa

penelitian mikropaleontologi dari seorang ahli mikrofosil. Kontrol stratigrafi dengan

menggunakan fosil foraminifera memberikan sumbangan yang berharga dalam

mengarahkan suatu pengeboran ke arah samping pada horison yang mengandung

minyak bumi guna meningkatkan produktifikas minyak.

Dalam Foraminifera bentonik besar terdapat beberapa famili dan genusdiantaranya :1.

 

Famili Discocyclidaea.

 

Genus Aktinocyclina : kenampakan luar bulat, tidak berbentuk bintang, di

jumpairusak ± rusak yang memancar

Genus Asterocyclina : kenampakan luar seperti bintang polygonal, dijumpai rusak ±

rusak radier.

Genus Discocyclina : kenampakam luar merupakan lensa, kadang bengkok menyerupai lensa,

kadang bengkok menyerupai pelana, kelilingnya bulat degan/ tanpa tonggak ± tonggak

Famili Camerinidaea.

Genus Asslina : kenampakan luar pipih (lentukuler) discoidal, test besar ukuran 2± 50

mm, di jumpai tonggak ± tonggak

Genus Cycloclypeus : kenampakan luar seperti lensa dan kamar sekunder yangsiku ±

siku terlihat dari luar

Genus Nummulites : kenampakan luar seperti lensa, terputar secara planispiral,hanya

putaran terluar yang terlihat, pada umumnya licin

.

NABELLA NURUL FITRI111.100.034PLUG 9 Page 5

Page 6: Foraminifera Besar

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012

Famili Alveolinelliadae

Genus Alveolina : kenampakan luar berbentuk telur/slllips (fusiform), panjangkurang

lebih 1 cm.

Genus Alveolinella : bentuk sama degan Alveolina panjang sumbunya 0,5 ± 1,5cm

serta ada suatu kanal (pre septa). Celah ± celahnya 13 tersusun menjadi 3 barisdan

tersusun bergantian, tetapi sambung menyambung

Famili Miogpsinidaea

Genus Miogypsian : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong hingga

bulat,kadang seperti bintang/pligonal, permukaan papilliate, sering di jumpai

tongkak.

Genus Miogypsinoides ; kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong dan

kulitluarnya datar.5.

 

Famili Calcarinidaea.

Genus Biplanispira : kenampakan luar pipih hingga seperti lensa, discoidal,hampir

bilateral simetri dengan/tanpa tonggak.¾

Genus Pellatispira : kenampakan luar seperti lensa (lentikuler) dan bulat

seringdijumpai tonggak.

 

Famili Orbitoididaea.

Genus Lepidocyclina : kenampakan seperti lensa (lentiluler) pipih cembung,discoidal,

permukaan test papilate, halus reticulate, pinggirnya bisa bulat, kadangseperti batang

atau polygonal

NABELLA NURUL FITRI111.100.034PLUG 9 Page 6