Upload
agnynox
View
184
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
MATERI PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
SEKTOR LOGAM MESIN
SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK
Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur
LOG. OO02.005.01
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 1 dari 52
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................................HAL
BAB I PENGANTAR .................................................................................................3
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ...................................3
1.2. Penjelasan Modul.................................................................................3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).................................................5
1.4. Pengertian-pengertian Istilah................................................................5
BAB II STANDAR KOMPETENSI...............................................................................7
2.1. Peta Paket Pelatihan ...........................................................................7
2.2. Pengertian Unit Standar ......................................................................7
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ..........................................................7
2.3.1. Judul Unit .............................................................................8
2.3.2. Kode Unit .............................................................................8
2.3.3. Deskripsi Unit ......................................................................8
2.3.4. Elemen Kompetensi ............................................................8
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ..............................................................9
2.3.6. Batasan Variabel .................................................................9
2.3.7. Panduan Penilaian ..............................................................10
2.3.8. Kompetensi Kunci ................................................................12
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ........................................................13
3.1. Strategi Pelatihan ..............................................................................13
3.2. Metode Pelatihan ..............................................................................14
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ........................................................................15
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 2 dari 52
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia ......................................................................48
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan .........................................................49
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ...................................................59
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 3 dari 52
BAB I
PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh
Kriteria Unjuk Kerja.
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara
efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
1.2.1. Isi Modul
a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun
Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 4 dari 52
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.2. Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 5 dari 52
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan
kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar
kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan
serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses
pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan
kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan
suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 6 dari 52
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah
hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit,
elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu
kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 7 dari 52
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan
Modul yang sedang anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit
kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-
unit kompetensi berikut:
2.1.1. Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-balik (LOG.OO.01.001.01)
2.1.2. Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Lingkungan Kerja (LOG.OO.01.002.01)
2.1.3. Menerapkan Prosedur-prosedur Mutu (LOG.OO.01.003.01)
2.1.4. Merencanakan Tugas Rutin (LOG.OO.01.004.01)
2.1.5. Melakukan Pekerjaan yang Membutuhkan Kerjasama Tim
(LOG.OO.02.003.01)
2.1.6. Menulis Laporan (LOG.OO.02.009.01)
2.1.7. Penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
(LOG.OO12.001.01)
2.1.8. Mengukur dengan mengunakan alat ukur ( LOG. OO02. 005. 01 )
2.1.9. Menggunakan Perkakas Tangan (LOG.OO18.001.01)
2.1.10. Membaca gambar teknik (LOG.OO09.002.01)
2.1.11. Melakukan Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Operasional
(LOG.OO07.001.01)
2.1.12. Melakukan Pembentukan/Perencanaan/Penetapan Operasi yang
Cermat/Presisi (LOG.OO07.002.01)
2.1.13. Mengoperasikan dengan Mesin Umum (LOG.OO07.005.01)
2.1.14. Melakukan Pekerjaan Dengan mesin bubut (LOG.OO07.006.01)
2.1.15. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais (LOG.OO07.007.01)
2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi
Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 8 dari 52
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan
untuk “Menulis/membuat laporan”.
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada
pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda
mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten
dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai
kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,
Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini
akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level
kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan
bagi peserta pelatihan untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
KODE UNIT : LOG.OO02.005.01
JUDUL UNIT : Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukurith
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan penggunaan alat ukur berskala, mulai
dari pemilihan/penyeleksian alat ukur yang tepat, teknik
pengukuran yang tepat dan akurat serta pemeliharaan dan
penyetelan alat ukur.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 9 dari 52
Bidang : Inti
Bobot Unit : 2
Unit Prasyarat : Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur
dasar ( LOG.OO12.001.01 )
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menggunakan
bermacam-macam
alat pengukur untuk
mengukur/menentuka
n dimensi atau
variabel
1.1 Menyeleksi alat atau perlengkapan agar mencapai
hasil yang dibutuhkan.
1.2 Digunakan teknik pengukuran yang tepat dan benar
1.3 Mengukur secara akurat terhadap instrumen yang
berukuran paling baik.
02. Memelihara alat-alat
pengukur
2.1 Perawatan rutin dan penyimpanan alat yang menjadi
tanggung jawab spesifikasi pemilik manufaktur atau
prosedur opetasi (kerja) yang terstandar (SOP).
2.2 Memeriksa dan melakukan penyetelan rutin
terhadap alat-alat misalnya “menyetel ke titik nol”.
BATASAN VARIABEL
Pekerjaan yang dilakukan secara otonom maupun merupakan bagian dari
lingkungan tim. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan, bengkel, tempat kerja. Unit ini
meliputi keterampilan mengukur yang membutuhkan aplikasi langsung dari alat
pengukur dan mungkin memanfaatkan pengujian alat pengukur secara luas. Contoh
mungkin termasuk pengukuran dengan menggunakan seksta, alat pengukur celah,
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 10 dari 52
mikrometer, indikator penunjuk, thermometer, dan alat-alat ukur yang semacamnya.
Ukuran yang dilakukan bisa termasuk: panjang, persegi, bidang datar, sudut, jarak
ruangan atau setiap ukuran lainnya yang dapat di baca dengan analog, digital atau
alat ukur teruji lainnya. Alat-alat elektronik/listrik yang digunakan adalah yang tidak
membutuhkan sambungan atau pemutusan aliran listrik. Ukuran bisa meliputi ukuran
metrik dan imperial. Semua ukuran dilakukan sesuai prosedur kerja baku.
Penyetelan alat pengukur adalah melalui cara eksternal dan termasuk penyetelan
angka nol dan linear. Untuk penggunaan langsung dari alat pembanding atau
pengukuran dasar lihat Unit LOG.OO12.001.01 (Menggunakan peralatan
pembandingan dan/atau alat ukur dasar) harus dicapai.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
Unit ini harus dinilai di dalam pekerjaan. Kompetensi yang dicakup dalam
unit ini akan
didemonstrasikan oleh individu yang bekerja sendiri maupun sebagai bagian
dari suatu tim. Lingkungan penilaian sebaiknya tidak merugikan calon (siswa
yang akan dinilai).
2. Kondisi Penilaian
Calon (siswa yang akan dinilai) akan diperlengkapi dengan semua perkakas,
perlengkapan, materi dan dokumen yang dibutuhkan. Calon (siswa yang
akan dinilai) diperkenankan melihat dokumen-dokumen berikut ini:
2.1 Setiap prosedur di tempat kerja yang relevan.
2.2 Setiap spesifikasi produk dan manufaktur yang relevan.
2.3 Setiap kode, standar, manual dan materi referensi yang relevan.
2.4 Calon (siswa yang akan dinilai) akan diminta untuk:
2.4.1 Secara lisan, ataupun dengan metode komunikasi lainnya,
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai.
2.4.2 Mengidentifikasi rekan sejawat yang dapat didekati untuk
pengumpulan bukti kompetensi bila sesuai.
2.4.3 Menyampaikan bukti pernyataan untuk setiap pelatihan di luar
pekerjaan berkenaan dengan unit ini, penilai harus meyakinkan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 11 dari 52
bahwa calon (siswa yang akan dinilai) dapat melakukan semua
elemen dari unit tersebut secara kompeten dan konsisten
sebagaimana ditentukan dalam kriteria, termasuk pengetahuan
yang dibutuhkan.
3. Aspek kritis
Unit ini dapat dinilai bersamaan dengan setiap unit lainnya yang berhubungan
dengan pekerjaan individu maupun unit lain yang memerlukan latihan
keterampilan dan pengetahuan yang tercakup dalam unit ini. Kompetensi
dalam unit ini tidak dapat diminta hingga semua prasyarat telah dipenuhi.
4. Catatan khusus
Selama penilaian setiap individu akan:
4.1 mendemonstrasikan praktek kerja yang aman di setiap waktu.
4.2 mengkomunikasikan informasi tentang proses, peristiwa maupun tugas-
tugas yang menjadi tanggung jawab untuk memastikan lingkungan kerja
yang aman dan efisien.
4.3 bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka sendiri.
4.4 merencanakan tugas-tugas dalam segala situasi dan meninjau kembali
persyaratan tugas sebagaimana mestinya
4.5 melakukan semua tugas menurut prosedur operasi (kerja) yang
terstandar (SOP)
4.6 melakukan semua tugas sesuai spesifikasi.
4.7 menggunakan teknik-teknik mesin, praktek, proses dan prosedur di
tempat kerja yang dapat diterima, tugas-tugas terkait akan diselesaikan
dalam kerangka waktu yang layak sehubungan dengan aktivitas di
tempat kerja yang khas.
5. Pedoman penilaian
5.1 Amati bahwa semua alat pengukur
ditangani dan disimpan menurut spesifikasi pemilik manufaktur atau
prosedur operasi (kerja) yang terstandar (SOP)
5.2 Pastikan bahwa prosedur untuk menangani
dan menyimpan bermacam-macam alat pengukur dapat diberikan.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 12 dari 52
Akibat dari penggunaan yang tidak sesuai, penanganan dan/atau
penyimpanan atas keakuratan alat pengukur dapat diijelaskan.
5.3 Amati bahwa semua alat pengukur dicek ke
titik nol sebelum penggunaan menurut prosedur kerja baku. Bilamana
sesuai, penyetelan rutin dilakukan untuk mengukur alat-alat menurut
prosedur operasi (kerja) yang terstandar (SOP).
5.4 Pastikan bahwa penyetelan rutin yang
dapat dilakukan terhadap bermacam-macam alat pengukur dapat
diidentifikasi. Prosedur untuk menyetel dan penyetelan ke titik nol
untuk bermacam-macam alat pengukur dapat diberikan. Prosedur
untuk pengecekan bermacam-macam alat pengukur untuk cara kerja
yang benar dan akurat dapat diberikan.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa
informasi2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 13 dari 52
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang
sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung
jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan
belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai
dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang
yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 14 dari 52
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur
dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar
memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok
memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 15 dari 52
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR
1. MEMBEDAKAN SISTEM PENGUKURAN
Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh
karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja
merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang
dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan
teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil
produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur,
kekerasan dari suatu produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat,
sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan
ukuran sesungguhnya.
1.1 Klasifikasi Pengukuran
Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan
dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk
membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris
benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang
teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang Iingkup tentang
bagaimana cara menggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang
berkaitan erat dengan masalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur
tersebut juga akan dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya :
- Besar benda yang akan diukur,
- kondisi (fisik) benda yang akan diukur,
- posisi benda yang akan diukur,
- Tingkat ketelitian yang direncanakan
- efesien
- dsb
Dalam prakteknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ;
- Panjang
- Berat
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 16 dari 52
- Temperatur
- Sudut
- Kerataan
1.1.1 Mengukur Panjang
Bagian yang termasuk pada klasifikasi pengukuran panjang adalah;
diameter
tebal
tinggi
lebar
melingkar.
Bidang.
Untuk mengukur panjang dapat digunakan beberapa alat ukur, seperti: mistar
baja, meteran gulung, jangka sorong, jangka kaki, jangka bengkok, pengukur
ketinggian, dan alat ukur lainnya. Alat ukur ini termasuk pada pengukuran
langsung. Dimana hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat ukur
tersebut. Semua alat ukur tersebut hanya dibedakan oleh kapasitas alat ukur dan
bentuk benda yang akan diukur.
Gambar 1 : Penggaris panjang 6 inchi, 12 inchi, 30 milimeter
Gambar 2 : Meteran guilung dengan panjang 5 meter
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 17 dari 52
Gambar 3 : Vernier Caliper (Jangka Sorong)
Gambar 4 : Mikrometer dengan kapasitas ukur 0 – 25 mm
1.1.2 Mengukur Berat
Gambar 5 : Neraca pengukur berat
Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda pembacaan
skala secara digital maupun secara manual. Demikian juaga halnya dalam
menghitung suatu berat benda juga tergantung kepada dimensi benda yang
diukur dan kapasitas dari alat ukur tersebut.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 18 dari 52
1.1.3 Mengukur Temperatur
Gambar 6 : Termometer
Pengukuran temperatur dapat digunakan termometer atau alat yang sejenisnya.
Alat ini dalam pembacaannya tidak memerlukan suatu teknik yang khusus.
1.1.4 Pengukur kerataan (Straiht gauge)
Gambar 7 : Pengukur kerataanPengukur kerataan (Straiht gauge) Dial Indicator digunakan Dial Indicator untuk mengukur perbedaan ketinggian/set up mesin dan juga dapat digunakan untuk mengukur kerataan.
1.1.5 Mengukur Sudut (Angle Measure)
Gambar 8 : Busur derajat
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 19 dari 52
Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur suatu sudut atau
kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga dapat digunakan yaitu kombinasi set
(vernier, Protractor)
1.2 Unit Pengukuran dan Konversi
Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah
sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial (pembagaian
dalam satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang, berat, dan temperatur.
Dasar dari unit pengukuran dalam bidang keteknikan adalah:
Besaran metrik imperial
Panjang
Temperatur
Berat
meter (m)
Celcius (oC)
kilogram (kg)
feet
Fahtenheit
pound
1.2.1 Panjang
Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai dengan
menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan
suatu garis lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah
lingkaran atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi
pertama ke sisi yang lain
Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam
mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan I m
1000 mm = 1 m
Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer.
Dimana 1000 meter sama dengan satu kilometer.
diameter(panjang)
PANJANG
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 20 dari 52
1000 m = 1 km
Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukur
panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan.
Pengukuran panjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau “)
12” = 1 ft
Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial
adalah yard (yd) dan mile
3 ft = 1 yd
5280 ft = 1 mile
Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat dihitung dengan
sistim konversi faktor. Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan
dalam menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi.
Dalam prakteknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau
sebaliknya, hasil konversi untuk metrik digunakan dua angka debelakang koma
sedangkan untuk imperial digunakan 3 angka debelakang koma.
Untuk konversi milimeter ke inchi, I in = 25,4 mm
Konversi 10 mm ke inchi.
10 mm : 25,4 = 0,394”
Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,
44,45 mm : 25,4 = 1,75”
Konversi 2” ke mm
2” X 25,4 = 50,8 mm
Pengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering
menggunakan bilangan pecahan seperti ” jika ukurannya kurang dari satu.
Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan bilangan
berkoma/desimal tetapi dengan bilangan pecahan.
Konversi inchi ke bialangan desimal
3 : 8 = 0,375 “
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 21 dari 52
Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk memudahkan
dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan
pecahan kedalam bilangan berkoma. Contoh:
Konversi 111/16” ke dalam mm
Penyelesaian;11/16” 11 : 16 = 0,688”
111/16” = 1,688”
1,688” X 25,4 = 42,88 mm
Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft
3’ : 3,2808 = 0,91441 m
= 914,41 mm
Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan
cara memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan
Contoh;
Konversi 21/2” ke dalam Inchi
Penyelesaian; 1/2” = 12.7 mm
2” = 50,8 mm
21/2” = 63,50 mm
Konversi 12,54 mm ke inchi
Penyelesaian;
10 mm = 0,3937”
2 mm = 0,0787”
0,54 mm = 0,0213”
12,54 mm = 0,4937”
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 22 dari 52
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 23 dari 52
1.2.2 Temperatur
Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah
Celcius (0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada
sistim metrik temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala
perseratus simbol yang digunakan sama.
Konversi 0C ke 0F
(0C x ) + 32 = 0F
Konversi 0F ke 0C
(0F – 32) X - 0C
Contoh;
Konversi 350C ke 0F
(0C x ) + 32 = 0F
(35 x ) + 32 = 0F
63 + 32 = 0F
65 = 0F
Konversi 1980F ke 0C
(0F – 32) X = 0C
(189 – 32) X = 0C
166 X = 0F
92,2 = 0F
1.2.3 Berat
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 24 dari 52
Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem metrik
adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke kilogram dan kilogram
ke ton adalah;
1000 g = 1 kg
1000kg = 1 ton
Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound
(lb), dan ton (t).
16 oz = 1 lb
2240 lb = 1 t
Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound
Konversi 80 kg ke pound
80 kg X 2,2046 = 176,4 lb
Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound
Konversi 80 kg ke pound
80 kg X 2,2046 = 176,4 lb
Perubahan pound ke kilogram, satu poung = 1/2.2046 kilogram
Konversi 210 pound ke kg
210 pound : 2,2046 = 95,3 kg
Perubahan gram ke ounce, satu gram = 28,35 ounce (oz)
Konversi 17,6 ounce ke gram
17,6 oz x 28,35 = 498,96 gr
Perubahan ounce ke gram, satu ounce = 1/28,35 ounce (oz)
Konversi 453,6 gr ke oz
453,6 gr: 28,35 = 16 oz
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 25 dari 52
PENGGUNAAN ALAT UKUR
Fungsi bagian “Qulity Control”
pada aliran proses produksi
a. “Filter”, suatu produk berkualitas
dihasilkan
dari bagian pemeriksa mutu yang baik
b. “ Effisiensi”, kesalahan –kesalahan dari
hasil proses diketahui sedini mungkin
hingga menghemat waktu dan biaya
c. Pengembangan, penelitian tentang
kecenderungan para konsumen dan
produk – produk baru melibatkan bagian
bagian “Qulity Control.”
“Quality Control” pada produk permesinan
meliputi :
a. Pengukuran :
- dimensi ( ukuran langsung )
- silinderis.
- kesejajaran
- dll.
b. Pemeriksaan :
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 26 dari 52
- kerataan
- kesikuan
- memperbandingkan
Alat – alat untuk pengukuran Alat untuk pengukuran
Pita pengukur
Pita pengukur dari kain
Skala dalam cm dengan ketelitian 0,5 cm
atau 1 cm
Rol meter kain
Panjang pit antara 10 m sampai dengan 100
meter.
Digunakan pada pengukuran obyek yang
panjang, misalnya :
Luas ruangan / bangunan.
Rol meter pelat.
Terbuat dari pelat baja pegas, ukuran
bervariasi 1m atau 2m.
Digunakan pada pengukuran kerja kayu dan
lainnya.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 27 dari 52
Mistar
Mistar gambar
Terbuat dari plastik, kayu atau logam.
Digunakan untuk mengambar pada kertas.
Mistar lipat
Dibuat dari bahan kayu,plastik, baja atau
logam ringan.
Panjang 1m dengan 10 lipatan, ketelitian 1
mm.
Digunakan pada pertukangan kayu.
Mistar baja
Dibuat dari pelat baja pegas
Ketelitian 0,5 mm, digunakan untuk
mengukur panjang
Contoh penggunaan :
Merngukur panjang benda kerja.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 28 dari 52
Mengukur panjang bidang bertingkat.
Jangka Sorong
Jangka sorong sederhana
Digunakan untuk mengukur dimensi luar
dan dalam pada bentuk sederhana.
Ketelitian 0,02 mm dan 1/1000 inchi.
Pada gambar terlihat nama bagian jangka sorong.1. Rahang tetap2. Rahang jalan.3. Baut pengikat.4. Skala nonius.5. Skala utama.6. Rahang tetap.7. Rahang gerak.
8. Pengukur kedalaman.
Jangka sorong serbaguna.
Digunakan untuk mengukur dimensi luar dan
dalam, kedalaman, dan bidang step
(bertingkat / alur ).
Ketelitian 0,02 mm dan 1/128 inchi.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 29 dari 52
Jangka sorong rahang ganda
Digunakan untuk mengukur bidang – bidang
celah dan alur.
Untuk mengukur ukuran dalam hasilnya
harus ditambah 10 mm.
Jangka sorong kedalaman
Digunakan untuk mengukur kedalaman
suatu lubang, alur atau celah dan bidang –
bidang yang bertinggkat.
Contoh jangka sorong kedalaman :
Untuk mengukur dalam lubang atau alur.
Untuk mengukur lebar aluar dalam.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 30 dari 52
Untuk mengukur kedalaman alur pasak.
Jangka sorong dengan jarum penunjuk (dial)
Dial berfungsi untuk mempererat
pembacaan
Dan menambah ketelitian dalam
membaca ketelitian 0,02 mm
Jangka sorong angka ( digital )
Alat ini membaca langsung hasil pengukuran
Dengan ketelitian 0,01 mm dan 0,0005
inchi
Menghitung ketelitian jangka sorong
Rahang jangka sorong dirapatkan sehingga
nol pada skala utama segaris dengan nol
pada skala nominal.
Jumlah skala nonius dibandingkan dengan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 31 dari 52
Skala utama.
Selisih antara skala utama dan skala nonius
Adalah ketelitian jangka sorong.Macam ketelitian jangka sorong1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm; 1/50 = 0,02 mm.
Skala nonius : pembagian garis – garisnya lebih pendek dari skala utama.Perbedaan dari kedua skala ini adalah untukMemungkinkan mengukur lebih teliti.Macam ketelitiannya :1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm; 1/50 = 0,02 mm
Skala nonius dalam 1/50 mm dalam 49 mm pada skala utama dibagi pada skala dalam Skala nonius,49 mm dibagi pada skala utamadalam 50 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya : 549 mm ; 50 = 49/50 = 0,98 mm.Satu bagian skala utama mempunyai panjang1 mm. Selisih dari kedua skala ini ( ketelitian )= 1 mm – 0,98 = 0,02 mm.
Skala nonius 1/10 mm dalam 9 mm pada skala utama didalam skala nonius, 9 mm dibagi pada skala utama dalam 10 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya: 9 mm : 10 = 9/10= 0,9 mm.Satu skala utama mempunyai panjang 1 mm. Ketelitiannya = 1mm – 0,9 mm = 0,1 mm.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 32 dari 52
Skala nonius 1/10 mm dalam 19 mm pada skala utama didalam skala nonius, 19 mm dibagi pada slaka utama dalam 10 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya ; 19 mm : 10 = 19/20 = 1,9 mm. Dua bagian skala utama mempunyai panjang 2 mm.Ketelitiannya = 2 mm – 1,9 mm = 0,1 mm pada jangka sorong jenis mm lebih jelas pembacaannya.
Skala nonius 1/20 mm dalam 19 mm pada skala uatama didalam nonius, 19 mm padaSkala utama dalam 20 bagian yang sama.Satu skala panjangnya ; 19 mm : 20 = 49/20 = 0,95 mm.Satu bagian skala utama mempunyai panjang 1 mm. Selisih dari kedua skala ini ( ketelitian )= 1mm – 0,95 = 0,05 mm.
Contoh pembacaan ukuran :
8 mm + 0,85 mm = 8,85 mm.
11 mm + 0,95 mm + 11,95 mm
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 33 dari 52
8 mm + ( 9 x 0,02 ) mm = 8,18 mm
Contoh pengukuran jarak lubang dengan menggunanakan jangka sorong :
D1 + D2M = A - -------------- 2
D1 + D2M = B + -------------- 2
A + BM = ------------- 2
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 34 dari 52
Pada gambar terlihat posisi pengukur
kedalaman yang tidak tegak lurus terhadap
benda ukuran.
Contoh jangka sorong untuk yang lain dan
khusus :
Jangka sorong dengan rahang sendi
( “Swing Jaw “ )
Jangka sorong dengan rahang alur radius
( “Hollowed Jaw” )
Mikro meter
Mikro meter luar
Digunakan untuk mengukur ukuran luar
benda seperti : diameter luar, panjang atau
lebar. Daerah pengukuran (range)
biasanya :
0 – 25; 25 – 50; 50 – 75; 75 – 100
tergantung dari ukuran benda kerja.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 35 dari 52
Pada gambar terlihat nama bagian micrometer :
1. Bingkai2. Landasan tetap3. Batang pengukur.4. Rahang yang bergerak.5. rahang tetap.6. Bidal/sarung pengukur.7. Laras skala.8. Penahan panas.9. Gigi geser.10.Tangkai pengunci.
Menghitung ketelitian micrometer
Kisar batang pengukurKetelitian = ---------------------------------------- Jumlah bagian (divisi) yang sama Pada keliling sarung pengukur.
Kisar batang pengukur biasanya = 0,5 mm.
Bila jumlah bagian (divisi) yang sama pada
sarung pengukur : 50 bagian, berarti
ketelitiannya 1 bagian =0,5/50 = 50/100 : 50
= 1/100 mm = 0,01 mm.
Contoh pembacaan ukuran :
Jumlah + tengahan + peratusan dari sarung (mm) (mm) pengukur.
6 0 0,15 _____________________________________ 6,15
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 36 dari 52
Jumlah + tengahan + peratusan dari Sarung pengukur(mm) (mm)
6 0,5 0,15 6,65
Pada gambar terlihat ukuran yang tidak
tepat berada pada garis yang terbaca
langsung :
18 + 0,5 + 0,13 = 18,63 mm dan
18 + 0,5 + 0,14 + 18,64 mm
berarati ukurannya = 18,63 mm ~ 18,64
mm
Jenis ketelitian mikrometer
Mikrometer dengan ketelitian 0,002 mm
disebut juga mikrometer penunjukkan angka.
Mikrometer pembacaan langsung dengan
ketelitian 0,001 mm.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 37 dari 52
Untuk benda kecil, benda kerja dipegang
dengan tangan kiri dan mikrometer dengan
tangan kanan.
Untuk benda masal dan sejenis, mikrometer
dijepit pada alat pemegang mikrometer.
Benda kerja dipegang dengan tangan kiri.
Tangan kanan memutar poros mikrometer.
Mikrometer dalam digunakan untuk
Mengukur diameter lubang dengan ketelitian
tinggi.
Ketelitian dalam mm : 0,01 ; 0,005; 0,02
dan 0,001.
Mikrometer dibuat dengan tiga titik kontak
pengukuran sehingga dapat memusat
sendiri
Dan hasil pengukuran tepat.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 38 dari 52
Pada gambar terlihat penunjukkan
penampang konstruksi mikrometer dalam.
1. Pena pengukur tiga titik.
2. pegas tarik.
3. batang ulir pengukur.
Pada gambar telihat penunjukkan
penampang konstruksi mikrometer dalam
untuk satu titik kontak.
Mikrometer dalam jenis lain digunakan
untuk
Mengukur lubang bertingkat, lubang
buntu, alur dan celah.
Perbedaan dengan mikrometer yang
lain terletak pada ujung depan yang
rata, sehingga memungkinkan dapat
masuk sampai ke dasar lubang.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 39 dari 52
3.1.4.2.1. Mikrometer ulir
Digunakan untuk mengukur ulir luar maupun
Ulir dalam.
Ukuran ( dimensi ) yang dapat diukur adalah
:
Diameter terbesar ulir luar.
Diameter terbesar ulir dalam.
Diameter terkecil ulir luar.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 40 dari 52
Diameter terkecil ulir dalam.
Diameter tengah ulir luar.
Diameter tengah ulir dalam.
Pada gambar terlihat mikrometer ulir dalam
untuk pengukuran ulir dengan diameter
nominal lebih besar dari 75 mm.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 41 dari 52
Mikrometer Alur Luar
Digunakan untuk mengukur diameter alur
celah.
Mikrometer pengukur permukaan
Digunakan untuk mengukur kerataan atau
memeriksa kesejajaran.
Karena bidang kontak kecil ujung rahang
dibuat bola dengan R 3,5 mm.
Mikrometer untuk mengukur dinding silinder
Landasan yang berbentuk radius dapat
masuk ke dalam lubang.
Ketelitiannya 0,01 mm, dengan kemampuan
ukur 25 mm.
Mikrometer Kedalaman.
Digunakan untuk mengukur kedalaman
lubang, alur, celah dan ketinggian.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 42 dari 52
Pada gambar terlihat mikrometer yang
digunakan untuk mengukur kedalaman alur
pasak.
Cara mengukur kedalaman alur pasak :
Awal penyentuhan alat ukur terhadap
Permukaan benda ; 1,15 mm.
Pengukuran dalam alur = 4,30 mm
Berarti kedalaman alur = 4,3 – 1,15
= 3,15 mm.
Mikrometer pengukur pisau frais.
Digunakan untuk mengukur ketebalan pisau
frais.
Mikrometer ini digunakan untuk mengukur
pisau frais jari.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 43 dari 52
Mikrometer ini digunakan untuk mengukur
diameter luar benda kerja yang beralur.
Mikrometer untuk mengukur picth ( kisar )
Digunakan untuk mengukur jarak antara alur
satu ke alu lain dengan modul diatas 0,7
mm.
Telescopic gauge.
Digunakan untuk memindahkan ukuran
lubang bulat, oval, persegi maupun alur,
kemudian diukur dengan mikrometer luar.
Alat Pemeriksa.
Pisau kerataan.
Digunakan untuk memeriksa kerataan
permukaan dengan dilihat langsung.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 44 dari 52
.
.
Pemeriksaan dilakukan terhadap permukaan
secara berulang – ulang arah
Mal Pahat Ulir Trapesium.
Digunakan untuk memeriksa ketepatan
bentuk pahat ulir trapesium, pahat ulir
segiempat, ulir metrik dan whitworth.
Pengukur sudut ( busur )
Pengukur sudut sederhans tanpa skala
Digunakan untuk memindahkan sudut dari
benda kerja yang satu ke benda kerja yan
lainnya.
Pengukur sudut dengan skala ( Protractor )
Ketelitian skala adalah 1 derajat ( 1 ), dapat
Diputar kakinya sesuai dengan kebutuhan.
Pengukur sudut dengan skala nonius
Ketelitian skala sampai 5 menit (5’).
Digunakan untuk sudut – sudut yang presisi.
Disebut juga “bevel protractor”.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 45 dari 52
.
Ketelitian Skala :
23 skala utama = 12 bagian skala nonius.
Jadi 1 bagian skala nonius = (23 x 60) / 12
=115 ‘
Ketelitian : 2 - 115”
: 5’
24 bagian skala nonius didalam 23/24 =
57’30”.
Satu bagian skala utama mempunyai sudut
1.
Selisih ke dua skala (ketelitian) = 1 - 57’30”
=2’30”.
Pemeriksaan radius
Digunakan untuk memeriksa radius luar
maupun dalam.
Contoh hasil pemeriksaan :
Radius benda tepat.
Jam penunjuk ( “Dial Indikator” )
Digunakan untuk memeriksa
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 46 dari 52
kerataan permukaan, kelurusan atau
kemiringan suatu bidang terhadap bidang
patokan tertentu, juga silindritas benda
silider ( bulat ).
Jam penunjuk tipe tusuk
Digunakan untuk memeriksa
kemiringan, ketirusan suatu bidang
terhadap bidang patokan .
Jam penunjuk tipe jarum / tuas
Digunakan untuk memeriksa diameter
dalam (lubang); kesatusumbuan,kerataan
permukaan
Ketelitian dial tipe tusuk.
a. Ketelitain 0,01 mm
b. Ketelitian 0,001 mm
Ketelitian Dial tipe jarum / tuas.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 47 dari 52
a. Ketelitian 0,01 mm.
b. Ketelitian 0,002 mm.
Nama bagian jam penunjuk ( Dial Indikator )
a. Skala penunjukkan ukuran perseratusan
dan persepuluhan.
b. Skala penunjukan ukuran persatu
milimiter
c. Batang pemeriksa.
d. Jarum / tuas pemeriksa.
Jenis tuas / jarum pemeriksa ;
a. Dengan radius Ø 1 mm.
b. Dengan radius Ø 2 mm.
c. Dengan radius Ø 3 mm.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 48 dari 52
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan
dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.
Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim
dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar
Anda.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 49 dari 52
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses
pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi dari perusahan
2. Lembar kerja
3. Gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.
Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :
Judul
Pengarang
Penerbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Judul
Pengarang
Penerbit
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Teori Pengukuran
POLMAN
POLMAN
Fitting and Machining
Ron Culley
Teknik Pengukuran ( Metrologi Industri )
Drs. Taufik Rochim dan Soetarto S.M
Dikmenjur.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik
Kode ModulLOG.OO02.005.01
Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006
Halaman: 50 dari 52
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
Jangka sorong ketelitian : 0,05mm dan 0,02mm
Micro meter luar ketelitian : 0,01 mm dan 0,001 mm
Micro meter dalam ketelitian : 0,01 mm dan 0,001 mm
Busur derajat ketelitan : 1°
Bovel protektor ketelitian : 5°
Telescoping
Dial test indikator ketelitian : 0,01 mm