67
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur LOG. OO02.005.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

Format Modul Buku Informasi

  • Upload
    agnynox

  • View
    184

  • Download
    14

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Format Modul Buku Informasi

MATERI PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI

SEKTOR LOGAM MESIN

SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK

Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur

LOG. OO02.005.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

PRODUKTIVITAS

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Page 2: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 1 dari 52

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................................HAL

BAB I PENGANTAR .................................................................................................3

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ...................................3

1.2. Penjelasan Modul.................................................................................3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).................................................5

1.4. Pengertian-pengertian Istilah................................................................5

BAB II STANDAR KOMPETENSI...............................................................................7

2.1. Peta Paket Pelatihan ...........................................................................7

2.2. Pengertian Unit Standar ......................................................................7

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ..........................................................7

2.3.1. Judul Unit .............................................................................8

2.3.2. Kode Unit .............................................................................8

2.3.3. Deskripsi Unit ......................................................................8

2.3.4. Elemen Kompetensi ............................................................8

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ..............................................................9

2.3.6. Batasan Variabel .................................................................9

2.3.7. Panduan Penilaian ..............................................................10

2.3.8. Kompetensi Kunci ................................................................12

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ........................................................13

3.1. Strategi Pelatihan ..............................................................................13

3.2. Metode Pelatihan ..............................................................................14

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ........................................................................15

Page 3: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 2 dari 52

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia ......................................................................48

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan .........................................................49

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ...................................................59

Page 4: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 3 dari 52

BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat

melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh

Kriteria Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh

keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara

efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan

Individual/mandiri :

Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.

Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta

dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan

bantuan dari pelatih.

1.2.1. Isi Modul

a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta

pelatihan.

b. Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap

pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun

Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

Page 5: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 4 dari 52

Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk

mempelajari dan memahami informasi.

Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian

keterampilan peserta pelatihan.

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam

melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan

tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

pernyataan keterampilan.

Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan

peserta pelatihan.

Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai

keterampilan.

Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.2. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai

sumber pelatihan.

Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan

pelatihan.

Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan

menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.

Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

Page 6: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 5 dari 52

Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk

elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan

kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar

kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan

keterampilan yang sama atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan

serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses

pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan

kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan

suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui

perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta

keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan

membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang

dipersyaratkan.

Page 7: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 6 dari 52

Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai

suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta

lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada

kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut

ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah

hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit,

elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu

kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga

Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji

kompetensi.

Page 8: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 7 dari 52

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Modul yang sedang anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit

kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-

unit kompetensi berikut:

2.1.1. Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-balik (LOG.OO.01.001.01)

2.1.2. Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Lingkungan Kerja (LOG.OO.01.002.01)

2.1.3. Menerapkan Prosedur-prosedur Mutu (LOG.OO.01.003.01)

2.1.4. Merencanakan Tugas Rutin (LOG.OO.01.004.01)

2.1.5. Melakukan Pekerjaan yang Membutuhkan Kerjasama Tim

(LOG.OO.02.003.01)

2.1.6. Menulis Laporan (LOG.OO.02.009.01)

2.1.7. Penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

(LOG.OO12.001.01)

2.1.8. Mengukur dengan mengunakan alat ukur ( LOG. OO02. 005. 01 )

2.1.9. Menggunakan Perkakas Tangan (LOG.OO18.001.01)

2.1.10. Membaca gambar teknik (LOG.OO09.002.01)

2.1.11. Melakukan Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Operasional

(LOG.OO07.001.01)

2.1.12. Melakukan Pembentukan/Perencanaan/Penetapan Operasi yang

Cermat/Presisi (LOG.OO07.002.01)

2.1.13. Mengoperasikan dengan Mesin Umum (LOG.OO07.005.01)

2.1.14. Melakukan Pekerjaan Dengan mesin bubut (LOG.OO07.006.01)

2.1.15. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais (LOG.OO07.007.01)

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai

kompetensi.

b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.

Page 9: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 8 dari 52

c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan

untuk “Menulis/membuat laporan”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada

pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda

mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten

dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai

kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,

Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini

akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level

kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan

bagi peserta pelatihan untuk dapat :

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja

telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

KODE UNIT : LOG.OO02.005.01

JUDUL UNIT : Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukurith

DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan penggunaan alat ukur berskala, mulai

dari pemilihan/penyeleksian alat ukur yang tepat, teknik

pengukuran yang tepat dan akurat serta pemeliharaan dan

penyetelan alat ukur.

Page 10: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 9 dari 52

Bidang : Inti

Bobot Unit : 2

Unit Prasyarat : Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur

dasar ( LOG.OO12.001.01 )

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Menggunakan

bermacam-macam

alat pengukur untuk

mengukur/menentuka

n dimensi atau

variabel

1.1 Menyeleksi alat atau perlengkapan agar mencapai

hasil yang dibutuhkan.

1.2 Digunakan teknik pengukuran yang tepat dan benar

1.3 Mengukur secara akurat terhadap instrumen yang

berukuran paling baik.

02. Memelihara alat-alat

pengukur

2.1 Perawatan rutin dan penyimpanan alat yang menjadi

tanggung jawab spesifikasi pemilik manufaktur atau

prosedur opetasi (kerja) yang terstandar (SOP).

2.2 Memeriksa dan melakukan penyetelan rutin

terhadap alat-alat misalnya “menyetel ke titik nol”.

BATASAN VARIABEL

Pekerjaan yang dilakukan secara otonom maupun merupakan bagian dari

lingkungan tim. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan, bengkel, tempat kerja. Unit ini

meliputi keterampilan mengukur yang membutuhkan aplikasi langsung dari alat

pengukur dan mungkin memanfaatkan pengujian alat pengukur secara luas. Contoh

mungkin termasuk pengukuran dengan menggunakan seksta, alat pengukur celah,

Page 11: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 10 dari 52

mikrometer, indikator penunjuk, thermometer, dan alat-alat ukur yang semacamnya.

Ukuran yang dilakukan bisa termasuk: panjang, persegi, bidang datar, sudut, jarak

ruangan atau setiap ukuran lainnya yang dapat di baca dengan analog, digital atau

alat ukur teruji lainnya. Alat-alat elektronik/listrik yang digunakan adalah yang tidak

membutuhkan sambungan atau pemutusan aliran listrik. Ukuran bisa meliputi ukuran

metrik dan imperial. Semua ukuran dilakukan sesuai prosedur kerja baku.

Penyetelan alat pengukur adalah melalui cara eksternal dan termasuk penyetelan

angka nol dan linear. Untuk penggunaan langsung dari alat pembanding atau

pengukuran dasar lihat Unit LOG.OO12.001.01 (Menggunakan peralatan

pembandingan dan/atau alat ukur dasar) harus dicapai.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

Unit ini harus dinilai di dalam pekerjaan. Kompetensi yang dicakup dalam

unit ini akan

didemonstrasikan oleh individu yang bekerja sendiri maupun sebagai bagian

dari suatu tim. Lingkungan penilaian sebaiknya tidak merugikan calon (siswa

yang akan dinilai).

2. Kondisi Penilaian

Calon (siswa yang akan dinilai) akan diperlengkapi dengan semua perkakas,

perlengkapan, materi dan dokumen yang dibutuhkan. Calon (siswa yang

akan dinilai) diperkenankan melihat dokumen-dokumen berikut ini:

2.1 Setiap prosedur di tempat kerja yang relevan.

2.2 Setiap spesifikasi produk dan manufaktur yang relevan.

2.3 Setiap kode, standar, manual dan materi referensi yang relevan.

2.4 Calon (siswa yang akan dinilai) akan diminta untuk:

2.4.1 Secara lisan, ataupun dengan metode komunikasi lainnya,

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai.

2.4.2 Mengidentifikasi rekan sejawat yang dapat didekati untuk

pengumpulan bukti kompetensi bila sesuai.

2.4.3 Menyampaikan bukti pernyataan untuk setiap pelatihan di luar

pekerjaan berkenaan dengan unit ini, penilai harus meyakinkan

Page 12: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 11 dari 52

bahwa calon (siswa yang akan dinilai) dapat melakukan semua

elemen dari unit tersebut secara kompeten dan konsisten

sebagaimana ditentukan dalam kriteria, termasuk pengetahuan

yang dibutuhkan.

3. Aspek kritis

Unit ini dapat dinilai bersamaan dengan setiap unit lainnya yang berhubungan

dengan pekerjaan individu maupun unit lain yang memerlukan latihan

keterampilan dan pengetahuan yang tercakup dalam unit ini. Kompetensi

dalam unit ini tidak dapat diminta hingga semua prasyarat telah dipenuhi.

4. Catatan khusus

Selama penilaian setiap individu akan:

4.1 mendemonstrasikan praktek kerja yang aman di setiap waktu.

4.2 mengkomunikasikan informasi tentang proses, peristiwa maupun tugas-

tugas yang menjadi tanggung jawab untuk memastikan lingkungan kerja

yang aman dan efisien.

4.3 bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka sendiri.

4.4 merencanakan tugas-tugas dalam segala situasi dan meninjau kembali

persyaratan tugas sebagaimana mestinya

4.5 melakukan semua tugas menurut prosedur operasi (kerja) yang

terstandar (SOP)

4.6 melakukan semua tugas sesuai spesifikasi.

4.7 menggunakan teknik-teknik mesin, praktek, proses dan prosedur di

tempat kerja yang dapat diterima, tugas-tugas terkait akan diselesaikan

dalam kerangka waktu yang layak sehubungan dengan aktivitas di

tempat kerja yang khas.

5. Pedoman penilaian

5.1 Amati bahwa semua alat pengukur

ditangani dan disimpan menurut spesifikasi pemilik manufaktur atau

prosedur operasi (kerja) yang terstandar (SOP)

5.2 Pastikan bahwa prosedur untuk menangani

dan menyimpan bermacam-macam alat pengukur dapat diberikan.

Page 13: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 12 dari 52

Akibat dari penggunaan yang tidak sesuai, penanganan dan/atau

penyimpanan atas keakuratan alat pengukur dapat diijelaskan.

5.3 Amati bahwa semua alat pengukur dicek ke

titik nol sebelum penggunaan menurut prosedur kerja baku. Bilamana

sesuai, penyetelan rutin dilakukan untuk mengukur alat-alat menurut

prosedur operasi (kerja) yang terstandar (SOP).

5.4 Pastikan bahwa penyetelan rutin yang

dapat dilakukan terhadap bermacam-macam alat pengukur dapat

diidentifikasi. Prosedur untuk menyetel dan penyetelan ke titik nol

untuk bermacam-macam alat pengukur dapat diberikan. Prosedur

untuk pengecekan bermacam-macam alat pengukur untuk cara kerja

yang benar dan akurat dapat diberikan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa

informasi2

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2

Page 14: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 13 dari 52

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang

sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung

jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan

belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai

dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar

dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan

pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada

tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan

Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang

yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda

temukan.

Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.

c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Page 15: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 14 dari 52

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa

kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai

dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar

dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat

untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur

dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar

memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok

memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan

oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Page 16: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 15 dari 52

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR

1. MEMBEDAKAN SISTEM PENGUKURAN

Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh

karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja

merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang

dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan

teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil

produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur,

kekerasan dari suatu produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat,

sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan

ukuran sesungguhnya.

1.1 Klasifikasi Pengukuran

Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan

dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk

membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris

benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang

teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang Iingkup tentang

bagaimana cara menggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang

berkaitan erat dengan masalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur

tersebut juga akan dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya :

- Besar benda yang akan diukur,

- kondisi (fisik) benda yang akan diukur,

- posisi benda yang akan diukur,

- Tingkat ketelitian yang direncanakan

- efesien

- dsb

Dalam prakteknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ;

- Panjang

- Berat

Page 17: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 16 dari 52

- Temperatur

- Sudut

- Kerataan

1.1.1 Mengukur Panjang

Bagian yang termasuk pada klasifikasi pengukuran panjang adalah;

diameter

tebal

tinggi

lebar

melingkar.

Bidang.

Untuk mengukur panjang dapat digunakan beberapa alat ukur, seperti: mistar

baja, meteran gulung, jangka sorong, jangka kaki, jangka bengkok, pengukur

ketinggian, dan alat ukur lainnya. Alat ukur ini termasuk pada pengukuran

langsung. Dimana hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat ukur

tersebut. Semua alat ukur tersebut hanya dibedakan oleh kapasitas alat ukur dan

bentuk benda yang akan diukur.

Gambar 1 : Penggaris panjang 6 inchi, 12 inchi, 30 milimeter

Gambar 2 : Meteran guilung dengan panjang 5 meter

Page 18: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 17 dari 52

Gambar 3 : Vernier Caliper (Jangka Sorong)

Gambar 4 : Mikrometer dengan kapasitas ukur 0 – 25 mm

1.1.2 Mengukur Berat

Gambar 5 : Neraca pengukur berat

Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda pembacaan

skala secara digital maupun secara manual. Demikian juaga halnya dalam

menghitung suatu berat benda juga tergantung kepada dimensi benda yang

diukur dan kapasitas dari alat ukur tersebut.

Page 19: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 18 dari 52

1.1.3 Mengukur Temperatur

Gambar 6 : Termometer

Pengukuran temperatur dapat digunakan termometer atau alat yang sejenisnya.

Alat ini dalam pembacaannya tidak memerlukan suatu teknik yang khusus.

1.1.4 Pengukur kerataan (Straiht gauge)

Gambar 7 : Pengukur kerataanPengukur kerataan (Straiht gauge) Dial Indicator digunakan Dial Indicator untuk mengukur perbedaan ketinggian/set up mesin dan juga dapat digunakan untuk mengukur kerataan.

1.1.5 Mengukur Sudut (Angle Measure)

Gambar 8 : Busur derajat

Page 20: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 19 dari 52

Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur suatu sudut atau

kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga dapat digunakan yaitu kombinasi set

(vernier, Protractor)

1.2 Unit Pengukuran dan Konversi

Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah

sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial (pembagaian

dalam satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang, berat, dan temperatur.

Dasar dari unit pengukuran dalam bidang keteknikan adalah:

Besaran metrik imperial

Panjang

Temperatur

Berat

meter (m)

Celcius (oC)

kilogram (kg)

feet

Fahtenheit

pound

1.2.1 Panjang

Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai dengan

menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan

suatu garis lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah

lingkaran atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi

pertama ke sisi yang lain

Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam

mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan I m

1000 mm = 1 m

Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer.

Dimana 1000 meter sama dengan satu kilometer.

diameter(panjang)

PANJANG

Page 21: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 20 dari 52

1000 m = 1 km

Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukur

panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan.

Pengukuran panjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau “)

12” = 1 ft

Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial

adalah yard (yd) dan mile

3 ft = 1 yd

5280 ft = 1 mile

Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat dihitung dengan

sistim konversi faktor. Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan

dalam menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi.

Dalam prakteknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau

sebaliknya, hasil konversi untuk metrik digunakan dua angka debelakang koma

sedangkan untuk imperial digunakan 3 angka debelakang koma.

Untuk konversi milimeter ke inchi, I in = 25,4 mm

Konversi 10 mm ke inchi.

10 mm : 25,4 = 0,394”

Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,

44,45 mm : 25,4 = 1,75”

Konversi 2” ke mm

2” X 25,4 = 50,8 mm

Pengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering

menggunakan bilangan pecahan seperti ” jika ukurannya kurang dari satu.

Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan bilangan

berkoma/desimal tetapi dengan bilangan pecahan.

Konversi inchi ke bialangan desimal

3 : 8 = 0,375 “

Page 22: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 21 dari 52

Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk memudahkan

dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan

pecahan kedalam bilangan berkoma. Contoh:

Konversi 111/16” ke dalam mm

Penyelesaian;11/16” 11 : 16 = 0,688”

111/16” = 1,688”

1,688” X 25,4 = 42,88 mm

Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft

3’ : 3,2808 = 0,91441 m

= 914,41 mm

Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan

cara memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan

Contoh;

Konversi 21/2” ke dalam Inchi

Penyelesaian; 1/2” = 12.7 mm

2” = 50,8 mm

21/2” = 63,50 mm

Konversi 12,54 mm ke inchi

Penyelesaian;

10 mm = 0,3937”

2 mm = 0,0787”

0,54 mm = 0,0213”

12,54 mm = 0,4937”

Page 23: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 22 dari 52

Page 24: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 23 dari 52

1.2.2 Temperatur

Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah

Celcius (0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada

sistim metrik temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala

perseratus simbol yang digunakan sama.

Konversi 0C ke 0F

(0C x ) + 32 = 0F

Konversi 0F ke 0C

(0F – 32) X - 0C

Contoh;

Konversi 350C ke 0F

(0C x ) + 32 = 0F

(35 x ) + 32 = 0F

63 + 32 = 0F

65 = 0F

Konversi 1980F ke 0C

(0F – 32) X = 0C

(189 – 32) X = 0C

166 X = 0F

92,2 = 0F

1.2.3 Berat

Page 25: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 24 dari 52

Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem metrik

adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke kilogram dan kilogram

ke ton adalah;

1000 g = 1 kg

1000kg = 1 ton

Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound

(lb), dan ton (t).

16 oz = 1 lb

2240 lb = 1 t

Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound

Konversi 80 kg ke pound

80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound

Konversi 80 kg ke pound

80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Perubahan pound ke kilogram, satu poung = 1/2.2046 kilogram

Konversi 210 pound ke kg

210 pound : 2,2046 = 95,3 kg

Perubahan gram ke ounce, satu gram = 28,35 ounce (oz)

Konversi 17,6 ounce ke gram

17,6 oz x 28,35 = 498,96 gr

Perubahan ounce ke gram, satu ounce = 1/28,35 ounce (oz)

Konversi 453,6 gr ke oz

453,6 gr: 28,35 = 16 oz

Page 26: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 25 dari 52

PENGGUNAAN ALAT UKUR

Fungsi bagian “Qulity Control”

pada aliran proses produksi

a. “Filter”, suatu produk berkualitas

dihasilkan

dari bagian pemeriksa mutu yang baik

b. “ Effisiensi”, kesalahan –kesalahan dari

hasil proses diketahui sedini mungkin

hingga menghemat waktu dan biaya

c. Pengembangan, penelitian tentang

kecenderungan para konsumen dan

produk – produk baru melibatkan bagian

bagian “Qulity Control.”

“Quality Control” pada produk permesinan

meliputi :

a. Pengukuran :

- dimensi ( ukuran langsung )

- silinderis.

- kesejajaran

- dll.

b. Pemeriksaan :

Page 27: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 26 dari 52

- kerataan

- kesikuan

- memperbandingkan

Alat – alat untuk pengukuran Alat untuk pengukuran

Pita pengukur

Pita pengukur dari kain

Skala dalam cm dengan ketelitian 0,5 cm

atau 1 cm

Rol meter kain

Panjang pit antara 10 m sampai dengan 100

meter.

Digunakan pada pengukuran obyek yang

panjang, misalnya :

Luas ruangan / bangunan.

Rol meter pelat.

Terbuat dari pelat baja pegas, ukuran

bervariasi 1m atau 2m.

Digunakan pada pengukuran kerja kayu dan

lainnya.

Page 28: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 27 dari 52

Mistar

Mistar gambar

Terbuat dari plastik, kayu atau logam.

Digunakan untuk mengambar pada kertas.

Mistar lipat

Dibuat dari bahan kayu,plastik, baja atau

logam ringan.

Panjang 1m dengan 10 lipatan, ketelitian 1

mm.

Digunakan pada pertukangan kayu.

Mistar baja

Dibuat dari pelat baja pegas

Ketelitian 0,5 mm, digunakan untuk

mengukur panjang

Contoh penggunaan :

Merngukur panjang benda kerja.

Page 29: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 28 dari 52

Mengukur panjang bidang bertingkat.

Jangka Sorong

Jangka sorong sederhana

Digunakan untuk mengukur dimensi luar

dan dalam pada bentuk sederhana.

Ketelitian 0,02 mm dan 1/1000 inchi.

Pada gambar terlihat nama bagian jangka sorong.1. Rahang tetap2. Rahang jalan.3. Baut pengikat.4. Skala nonius.5. Skala utama.6. Rahang tetap.7. Rahang gerak.

8. Pengukur kedalaman.

Jangka sorong serbaguna.

Digunakan untuk mengukur dimensi luar dan

dalam, kedalaman, dan bidang step

(bertingkat / alur ).

Ketelitian 0,02 mm dan 1/128 inchi.

Page 30: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 29 dari 52

Jangka sorong rahang ganda

Digunakan untuk mengukur bidang – bidang

celah dan alur.

Untuk mengukur ukuran dalam hasilnya

harus ditambah 10 mm.

Jangka sorong kedalaman

Digunakan untuk mengukur kedalaman

suatu lubang, alur atau celah dan bidang –

bidang yang bertinggkat.

Contoh jangka sorong kedalaman :

Untuk mengukur dalam lubang atau alur.

Untuk mengukur lebar aluar dalam.

Page 31: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 30 dari 52

Untuk mengukur kedalaman alur pasak.

Jangka sorong dengan jarum penunjuk (dial)

Dial berfungsi untuk mempererat

pembacaan

Dan menambah ketelitian dalam

membaca ketelitian 0,02 mm

Jangka sorong angka ( digital )

Alat ini membaca langsung hasil pengukuran

Dengan ketelitian 0,01 mm dan 0,0005

inchi

Menghitung ketelitian jangka sorong

Rahang jangka sorong dirapatkan sehingga

nol pada skala utama segaris dengan nol

pada skala nominal.

Jumlah skala nonius dibandingkan dengan

Page 32: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 31 dari 52

Skala utama.

Selisih antara skala utama dan skala nonius

Adalah ketelitian jangka sorong.Macam ketelitian jangka sorong1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm; 1/50 = 0,02 mm.

Skala nonius : pembagian garis – garisnya lebih pendek dari skala utama.Perbedaan dari kedua skala ini adalah untukMemungkinkan mengukur lebih teliti.Macam ketelitiannya :1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm; 1/50 = 0,02 mm

Skala nonius dalam 1/50 mm dalam 49 mm pada skala utama dibagi pada skala dalam Skala nonius,49 mm dibagi pada skala utamadalam 50 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya : 549 mm ; 50 = 49/50 = 0,98 mm.Satu bagian skala utama mempunyai panjang1 mm. Selisih dari kedua skala ini ( ketelitian )= 1 mm – 0,98 = 0,02 mm.

Skala nonius 1/10 mm dalam 9 mm pada skala utama didalam skala nonius, 9 mm dibagi pada skala utama dalam 10 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya: 9 mm : 10 = 9/10= 0,9 mm.Satu skala utama mempunyai panjang 1 mm. Ketelitiannya = 1mm – 0,9 mm = 0,1 mm.

Page 33: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 32 dari 52

Skala nonius 1/10 mm dalam 19 mm pada skala utama didalam skala nonius, 19 mm dibagi pada slaka utama dalam 10 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya ; 19 mm : 10 = 19/20 = 1,9 mm. Dua bagian skala utama mempunyai panjang 2 mm.Ketelitiannya = 2 mm – 1,9 mm = 0,1 mm pada jangka sorong jenis mm lebih jelas pembacaannya.

Skala nonius 1/20 mm dalam 19 mm pada skala uatama didalam nonius, 19 mm padaSkala utama dalam 20 bagian yang sama.Satu skala panjangnya ; 19 mm : 20 = 49/20 = 0,95 mm.Satu bagian skala utama mempunyai panjang 1 mm. Selisih dari kedua skala ini ( ketelitian )= 1mm – 0,95 = 0,05 mm.

Contoh pembacaan ukuran :

8 mm + 0,85 mm = 8,85 mm.

11 mm + 0,95 mm + 11,95 mm

Page 34: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 33 dari 52

8 mm + ( 9 x 0,02 ) mm = 8,18 mm

Contoh pengukuran jarak lubang dengan menggunanakan jangka sorong :

D1 + D2M = A - -------------- 2

D1 + D2M = B + -------------- 2

A + BM = ------------- 2

Page 35: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 34 dari 52

Pada gambar terlihat posisi pengukur

kedalaman yang tidak tegak lurus terhadap

benda ukuran.

Contoh jangka sorong untuk yang lain dan

khusus :

Jangka sorong dengan rahang sendi

( “Swing Jaw “ )

Jangka sorong dengan rahang alur radius

( “Hollowed Jaw” )

Mikro meter

Mikro meter luar

Digunakan untuk mengukur ukuran luar

benda seperti : diameter luar, panjang atau

lebar. Daerah pengukuran (range)

biasanya :

0 – 25; 25 – 50; 50 – 75; 75 – 100

tergantung dari ukuran benda kerja.

Page 36: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 35 dari 52

Pada gambar terlihat nama bagian micrometer :

1. Bingkai2. Landasan tetap3. Batang pengukur.4. Rahang yang bergerak.5. rahang tetap.6. Bidal/sarung pengukur.7. Laras skala.8. Penahan panas.9. Gigi geser.10.Tangkai pengunci.

Menghitung ketelitian micrometer

Kisar batang pengukurKetelitian = ---------------------------------------- Jumlah bagian (divisi) yang sama Pada keliling sarung pengukur.

Kisar batang pengukur biasanya = 0,5 mm.

Bila jumlah bagian (divisi) yang sama pada

sarung pengukur : 50 bagian, berarti

ketelitiannya 1 bagian =0,5/50 = 50/100 : 50

= 1/100 mm = 0,01 mm.

Contoh pembacaan ukuran :

Jumlah + tengahan + peratusan dari sarung (mm) (mm) pengukur.

6 0 0,15 _____________________________________ 6,15

Page 37: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 36 dari 52

Jumlah + tengahan + peratusan dari Sarung pengukur(mm) (mm)

6 0,5 0,15 6,65

Pada gambar terlihat ukuran yang tidak

tepat berada pada garis yang terbaca

langsung :

18 + 0,5 + 0,13 = 18,63 mm dan

18 + 0,5 + 0,14 + 18,64 mm

berarati ukurannya = 18,63 mm ~ 18,64

mm

Jenis ketelitian mikrometer

Mikrometer dengan ketelitian 0,002 mm

disebut juga mikrometer penunjukkan angka.

Mikrometer pembacaan langsung dengan

ketelitian 0,001 mm.

Page 38: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 37 dari 52

Untuk benda kecil, benda kerja dipegang

dengan tangan kiri dan mikrometer dengan

tangan kanan.

Untuk benda masal dan sejenis, mikrometer

dijepit pada alat pemegang mikrometer.

Benda kerja dipegang dengan tangan kiri.

Tangan kanan memutar poros mikrometer.

Mikrometer dalam digunakan untuk

Mengukur diameter lubang dengan ketelitian

tinggi.

Ketelitian dalam mm : 0,01 ; 0,005; 0,02

dan 0,001.

Mikrometer dibuat dengan tiga titik kontak

pengukuran sehingga dapat memusat

sendiri

Dan hasil pengukuran tepat.

Page 39: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 38 dari 52

Pada gambar terlihat penunjukkan

penampang konstruksi mikrometer dalam.

1. Pena pengukur tiga titik.

2. pegas tarik.

3. batang ulir pengukur.

Pada gambar telihat penunjukkan

penampang konstruksi mikrometer dalam

untuk satu titik kontak.

Mikrometer dalam jenis lain digunakan

untuk

Mengukur lubang bertingkat, lubang

buntu, alur dan celah.

Perbedaan dengan mikrometer yang

lain terletak pada ujung depan yang

rata, sehingga memungkinkan dapat

masuk sampai ke dasar lubang.

Page 40: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 39 dari 52

3.1.4.2.1. Mikrometer ulir

Digunakan untuk mengukur ulir luar maupun

Ulir dalam.

Ukuran ( dimensi ) yang dapat diukur adalah

:

Diameter terbesar ulir luar.

Diameter terbesar ulir dalam.

Diameter terkecil ulir luar.

Page 41: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 40 dari 52

Diameter terkecil ulir dalam.

Diameter tengah ulir luar.

Diameter tengah ulir dalam.

Pada gambar terlihat mikrometer ulir dalam

untuk pengukuran ulir dengan diameter

nominal lebih besar dari 75 mm.

Page 42: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 41 dari 52

Mikrometer Alur Luar

Digunakan untuk mengukur diameter alur

celah.

Mikrometer pengukur permukaan

Digunakan untuk mengukur kerataan atau

memeriksa kesejajaran.

Karena bidang kontak kecil ujung rahang

dibuat bola dengan R 3,5 mm.

Mikrometer untuk mengukur dinding silinder

Landasan yang berbentuk radius dapat

masuk ke dalam lubang.

Ketelitiannya 0,01 mm, dengan kemampuan

ukur 25 mm.

Mikrometer Kedalaman.

Digunakan untuk mengukur kedalaman

lubang, alur, celah dan ketinggian.

Page 43: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 42 dari 52

Pada gambar terlihat mikrometer yang

digunakan untuk mengukur kedalaman alur

pasak.

Cara mengukur kedalaman alur pasak :

Awal penyentuhan alat ukur terhadap

Permukaan benda ; 1,15 mm.

Pengukuran dalam alur = 4,30 mm

Berarti kedalaman alur = 4,3 – 1,15

= 3,15 mm.

Mikrometer pengukur pisau frais.

Digunakan untuk mengukur ketebalan pisau

frais.

Mikrometer ini digunakan untuk mengukur

pisau frais jari.

Page 44: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 43 dari 52

Mikrometer ini digunakan untuk mengukur

diameter luar benda kerja yang beralur.

Mikrometer untuk mengukur picth ( kisar )

Digunakan untuk mengukur jarak antara alur

satu ke alu lain dengan modul diatas 0,7

mm.

Telescopic gauge.

Digunakan untuk memindahkan ukuran

lubang bulat, oval, persegi maupun alur,

kemudian diukur dengan mikrometer luar.

Alat Pemeriksa.

Pisau kerataan.

Digunakan untuk memeriksa kerataan

permukaan dengan dilihat langsung.

Page 45: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 44 dari 52

.

.

Pemeriksaan dilakukan terhadap permukaan

secara berulang – ulang arah

Mal Pahat Ulir Trapesium.

Digunakan untuk memeriksa ketepatan

bentuk pahat ulir trapesium, pahat ulir

segiempat, ulir metrik dan whitworth.

Pengukur sudut ( busur )

Pengukur sudut sederhans tanpa skala

Digunakan untuk memindahkan sudut dari

benda kerja yang satu ke benda kerja yan

lainnya.

Pengukur sudut dengan skala ( Protractor )

Ketelitian skala adalah 1 derajat ( 1 ), dapat

Diputar kakinya sesuai dengan kebutuhan.

Pengukur sudut dengan skala nonius

Ketelitian skala sampai 5 menit (5’).

Digunakan untuk sudut – sudut yang presisi.

Disebut juga “bevel protractor”.

Page 46: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 45 dari 52

.

Ketelitian Skala :

23 skala utama = 12 bagian skala nonius.

Jadi 1 bagian skala nonius = (23 x 60) / 12

=115 ‘

Ketelitian : 2 - 115”

: 5’

24 bagian skala nonius didalam 23/24 =

57’30”.

Satu bagian skala utama mempunyai sudut

1.

Selisih ke dua skala (ketelitian) = 1 - 57’30”

=2’30”.

Pemeriksaan radius

Digunakan untuk memeriksa radius luar

maupun dalam.

Contoh hasil pemeriksaan :

Radius benda tepat.

Jam penunjuk ( “Dial Indikator” )

Digunakan untuk memeriksa

Page 47: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 46 dari 52

kerataan permukaan, kelurusan atau

kemiringan suatu bidang terhadap bidang

patokan tertentu, juga silindritas benda

silider ( bulat ).

Jam penunjuk tipe tusuk

Digunakan untuk memeriksa

kemiringan, ketirusan suatu bidang

terhadap bidang patokan .

Jam penunjuk tipe jarum / tuas

Digunakan untuk memeriksa diameter

dalam (lubang); kesatusumbuan,kerataan

permukaan

Ketelitian dial tipe tusuk.

a. Ketelitain 0,01 mm

b. Ketelitian 0,001 mm

Ketelitian Dial tipe jarum / tuas.

Page 48: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 47 dari 52

a. Ketelitian 0,01 mm.

b. Ketelitian 0,002 mm.

Nama bagian jam penunjuk ( Dial Indikator )

a. Skala penunjukkan ukuran perseratusan

dan persepuluhan.

b. Skala penunjukan ukuran persatu

milimiter

c. Batang pemeriksa.

d. Jarum / tuas pemeriksa.

Jenis tuas / jarum pemeriksa ;

a. Dengan radius Ø 1 mm.

b. Dengan radius Ø 2 mm.

c. Dengan radius Ø 3 mm.

Page 49: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 48 dari 52

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :

a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap

belajar.

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab

pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang

Anda perlukan untuk belajar Anda.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat

kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses

belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan

merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan

dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.

Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim

dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar

Anda.

Page 50: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 49 dari 52

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses

pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi dari perusahan

2. Lembar kerja

3. Gambar

4. Contoh tugas kerja

5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu

peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-

sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan

peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau

jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini

tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul

Pengarang

Penerbit

Judul

Pengarang

Penerbit

Judul

Pengarang

Penerbit

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Teori Pengukuran

POLMAN

POLMAN

Fitting and Machining

Ron Culley

Teknik Pengukuran ( Metrologi Industri )

Drs. Taufik Rochim dan Soetarto S.M

Dikmenjur.

Page 51: Format Modul Buku Informasi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 50 dari 52

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

Jangka sorong ketelitian : 0,05mm dan 0,02mm

Micro meter luar ketelitian : 0,01 mm dan 0,001 mm

Micro meter dalam ketelitian : 0,01 mm dan 0,001 mm

Busur derajat ketelitan : 1°

Bovel protektor ketelitian : 5°

Telescoping

Dial test indikator ketelitian : 0,01 mm