18
ASUHAN KEPERAWATAN ANSIETAS A. Konsep ansietas 1. Pengertian Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. 2. Tanda dan gejala Tabel 1 Tanda dan Gejala Kecemasan Berdasarkan Tingkat Kecemasan Pasien Respon Kecemasan Ringan Kecemasan Sedang Kecemasan Berat Panik Fisiol ogis 1. Tanda-tanda vital normal 2. Tekanan otot minimal 3. Pupil normal 4. Gelisah 5. Susah tidur 6. Hipersensiti f terhadap suara 1. Tanda-tanda vital normal atau 2. Sedikit meningkat 3. Adanya ketegangan 4. Mungkin menjadi kurang nyaman 5. Diaporesis 6. Sakit kepala 7. Mulut kering 8. Sering BAK 1. Tanda- tanda vital meningkat 2. Keringat berlebihan 3. Sering BAK 4. Diare, mulut kering 5. Nafsu makan menurun 6. Dilatasi pupil 7. Indera yang dipengaruh i: 8. pendengara n berkurang dan sensasi 9. nyeri 1. Seseorang menjadi pucat 2. Tekanan darah menurun dan 3. hipotensi 4. Koordinasi otot buruk, nyeri dan 5. sensasi pendengara n minimal 6. Dilatasi pupil

Format Pengkajian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nta

Citation preview

Page 1: Format Pengkajian

ASUHAN KEPERAWATAN ANSIETAS

A. Konsep ansietas

1. Pengertian

Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi

sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman.

2. Tanda dan gejala

Tabel 1Tanda dan Gejala Kecemasan Berdasarkan Tingkat Kecemasan Pasien

Respon Kecemasan Ringan Kecemasan Sedang Kecemasan Berat PanikFisiologis 1. Tanda-tanda vital

normal2. Tekanan otot

minimal3. Pupil normal4. Gelisah5. Susah tidur6. Hipersensitif

terhadap suara

1. Tanda-tanda vital normal atau

2. Sedikit meningkat3. Adanya

ketegangan4. Mungkin menjadi

kurang nyaman5. Diaporesis6. Sakit kepala7. Mulut kering8. Sering BAK

1. Tanda-tanda vital meningkat

2. Keringat berlebihan

3. Sering BAK4. Diare, mulut

kering5. Nafsu makan

menurun6. Dilatasi pupil7. Indera yang

dipengaruhi:8. pendengaran

berkurang dan sensasi

9. nyeri turun10. Sakit kepala

hebat11. Mual12. Vertigo13. Takikardi14. Nyeri dada dan

gemetar

1. Seseorang menjadi pucat

2. Tekanan darah menurun dan

3. hipotensi4. Koordinasi otot

buruk, nyeri dan

5. sensasi pendengaran minimal

6. Dilatasi pupil

Kognitif 1. Lapang persepsi tidak menyempit

2. Sadar terhadap stimulus internal dan lingkungan yang lain

3. Perhatian berkurang tapi masih terkontrol, penyelesaian masalah efektif dan peningkatan kemampuan

1. Berjaga-jaga, persepsi

2. menyempit dan terfokus

3. Bagian optimal untuk menyelesaikan masalah dan belajar

4. Penuh perhatian

1. Lapang persepsi sangatmenyempit

2. Sulit memecahkan masalah

3. Perhatiannya terpilih (fokus padasatu kelompok)

4. Tidak dapat menyelesaikan tugas

1. Persepsi menyebar atau tertutup

2. Tidak mampu menerima stimulus

3. Penyelesaian masalah danberpikir logis tidak mampudilakukan

4. Persepsi atau tentang diri,

Page 2: Format Pengkajian

belajar lingkungan atau kejadian tidak realistis

5. Kehilangan cara berpikir yang rasional

Emosi atau perilaku

1. Perasaan relatif nyaman, rileks dan tenang

2. Melakukan kegiatan sehari-hari tanpa terganggu dan motivasi meningkat

1. Perasaan siaga dan menantang serta penuh semangat

2. Mengajak dalam kegiatan yang kompetitif dan belajar ketrampilan baru

3. Suara dan ekspresi wajah penuh perhatian

1. Merasa terancam, terkejut dengan stimulus baru dan merasa beban yang terlalu berat

2. Aktivitas mungkin meningkat atau menurun

3. Mungkin tampak dan merasa depresi

4. Menunjukkan penolakan, mengeluh sakit dan menjadi cepat marah

1. Merasa perlu bantuan terhadap segala kehilangan kontrol

2. Mungkin menjadi marah, menakutkan, menarik diri dan menangis atau lari dari masalah

3. Tidak dapat berkomunikasi secara verbal

4. Mungkin delusi atau halusinasi

5. Mungkin mencoba bunuh diri

B. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ansietas

1. Pengkajian

Kaji faktor predisposisi dan presipitasi, faktor predisposisi dan presipitasi adalah

semua ketegangan dalam kehidupan yang menyebabkan timbulnya kecemasan seperti:

a. Peristiwa traumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan dengan krisis yang

dialami individu baik krisis perkembangan ataupun situasional.

b. Konflik emosional yang dialami individu dan tidak dapat terselesaikan dengan baik

c. Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu berpikir secara

realita sehingga menimbulkan kecemasan.

d. Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil keputusan

yang berdampak ego.

e. Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman terhadap

integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individual. Pola mekanisme

koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan mempengaruhi individu

Page 3: Format Pengkajian

dalam respon terhadap konflik yang dialami karena pola mekanisme koping banyak

dipelajari dalam keluarga;

f. Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon individu

dalam respon terhadap konflik dan mengatasi kecemasan

Data yang perlu dikaji lebih lanjut :

a. Genogram;

b. Keyakinan atau spiritualitas dan budaya;

c. Tingkatan kecemasan berdasarkan ciri-ciri fisiologis, kognitif, dan emosi/perilaku.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa yang dapat ditegakkan : Ansietas

3. Intervensi generalis pada pasien

a. Tujuan: pasien mampu:

1) Mengenal ansietas

2) Mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

3) Memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas

b. Tindakan keperawatan:

1) Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, akibat.

2) Melatih teknik relaksasi fisik, pengendalian pikiran dan emosi

Sp 1 pasien: Pengkajian ansietas dan latihan relaksasi:

a. Bina hubungan saling percaya

1) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai

nama panggilan yang disukai pasien

2) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar proses

penyembuhan lebih cepat.

b. Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian

ansietas

c. Bantu pasien mengenal ansietas:

1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

2) Bantu pasien mengenal ansietas

3) Bantu pasien mengenali perilaku akibat ansietas

Page 4: Format Pengkajian

d. Latih teknik relaksasi:

1) Tarik nafas dalam

2) Distraksi

SP 2 pasien : Evaluasi ansietas, amnfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri

sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual

a. Pertahankan rasa percaya pasien;

b. Membuat kontrak ulang: latihan pengendalian ansietas;

1) Mengucapkan salam dan memberi motivasi;

2) Assesment ulang ansietas dan kemampuan melakukan teknik relaksasi : nafas

dalam dan distraksi.

c. Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual.

4. Intervensi Generalis pada Keluarga

a. Tujuan : keluarga mampu

1) Mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya;

2) Merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas;

3) Melakukan follow up anggota keluarga yang mengalami ansietas.

b. Tindakan keperawatan pada keluarga

1) Mediskusikan kondisi pasien: ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan

gejala, akibat;

2) Melatih keluarga merawat merawat ansietas pasien;

3) Melatih keluarga melakukan follow up pasien.

SP 1 Keluarga : Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat

a. Bina hubungan saling percaya

1) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri;

2) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas pasien dan cara merawat

agar proses penyembuhan lebih cepat.

b. Membuat kontrak (informed consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat

ansietas pasien;

Page 5: Format Pengkajian

c. Bantu keluarga mengenal ansietas pasien:

1) Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta

akibatnya;

2) Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalah (stres)

dengan sikap positif, memotivasi cara relaksasi yang telah dilatih perawat pada

pasien;

3) Sertakan keluarga saat melatih teknik relaksasi pada pasien dan minta untuk

memotivasi pasien melakukannya.

SP 2 keluarga : Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up

a. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan peran

keluarga merawat pasien dan kondisi pasien;

b. Membuat konrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up;

c. Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (ima jari) dan

kegiatan spiritual;

d. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien

yang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi,

gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien.

d.

Page 6: Format Pengkajian

Sp 1 pasien: Pengkajian ansietas dan latihan relaksasiOrientasi :

“Selamat pagi ibu, saya suster indah, perawat dari puskesmas Simpang Baru. Nama ibu

siapa? Senangnya dipanggil apa? Saya akan membantu ibu untuk mengungkapkan perasaan

ibu saat ini, bagaimana jika kita berbincang-bincang sekitar 30 menit. Ibu bersedia? Dimana

kita akan berbincang bu, disini atau dimana yang membuat ibu nyaman?.”

Kerja :

“Apa yang ibu rasakan saat ini bu? Bagaimana jika ibu mengungkapkan perasaan dan

keluhan ibu saat ini, saya akan membantu untuk mengurangi beban fikiran yang ibu hadapi.

Oh, ibu sekarang merasa sedikit cemas karena penyakit yang ibu derita belum sembuh

padahal ibu sudah berobat. Nah, untuk mengurangi kecemasan ibu, kita mulai tarik nafas

dalam terlebih dahulu untuk menenangkan fikiran. Baik bu, kita coba ya bu. Nah, sekarang

apa yang ibu rasakan? Ibu sudah sedikit tenang ya bu, nah saya akan menjelaskan kepada

ibu tentang penyakit yang ibu derita. Ibu mengalami diabetes atau yang sering disebut dengan

kencing manis atau penyakit gula. (Perawat menjelaskan tentang penyakit DM).”

Terminasi :

“Kita sudah berbicara sekitar 30 menit. Setelah saya menjelaskan tentang penyakit ibu,

bagaimana perasaan ibu sekarang? Jadi jika ibu merasa cemas dengan penyakit ibu, ibu bisa

menenangkan fikiran ibu dengan tarik nafas dalam terlebih dahulu. Setelah itu, ibu bsa

berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat untuk menceritakan keadaan ibu, serta ibu

bisa selalu berdoa kepada Tuhan YME agar selalu diberi kesehatan. Besok saya akan datang

kesini untuk mempraktikkan cara lain untuk mengurangi kecemasan ibu.”

SP 2 pasien : Evaluasi ansietas, amnfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri

(latihan 5 jari) dan kegiatan spiritual

Orientasi :

“Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya bu? Ya tepat sekali ya bu, saya perawat indah

dari puskesmas simpang baru? Bagaimana perasaan ibu hari ini? Sesuai janji kita kemarin,

hari ini kita akan membicarakan hal lain yang dapat mengurangi kecemasan. Bagaimana jika

kita membicarakan sekitar 30 menit bu? Ibu mau berbincangnya dimana bu?’

Page 7: Format Pengkajian

Kerja :

“Nah, baik bu, sebelum kita mencoba cara lain untuk mengurangi kecemasan, sekarang kita

ulangi terlebih dahulu cara kemarin ya bu. Ibu masih ingat cara tarik nafas dalam bu?

Bagaimana jika ibu mempraktikkan langsung bu? (klien mempraktikkan tarik nafas dalam).

Bagus sekali ya bu, ibu sudah bisa melakukannya dengan benar dan sebaiknya cara ini selalu

ibu praktikkan ya bu. Nah, cara lain yang bisa ibu gunakan adalah cara mendekatkan diri

kepada tuhan YME. Ibu ada mengikuti wirid di masjid atau bagaimana bu? Nah, saat fikiran

ibu tidak tenang, cemas dan segala macam, ibu bisa berusaha berzikir, berwudhu lalu

membaca ayat suci al quran atau bisa ibu lakukan dengan sholat sunah sembari berdoa agar

diberi ketenangan. Allah tempat mengadu seluruh masalah umat manusia. Insya allah cara ini

bisa menenangkan fikiran ibu.”

Terminasi :

“Kita sudah berbicara sekitar 30 menit. Bagaimana perasaan ibu saat ini? Nah, kita sudah

belajar 2 cara untuk mengurangi kecemasan ya bu. Coba ibu ulangi kedua cara tersebut bu.

Besok saya akan datang lagi untuk membicarakan hal lain yang dapat mendukung

kesembuhan ibu. Terima kasih bu.”

SP 1 Keluarga : Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat

Orientasi :

“Selamat pagi bapak, saya suster indah, perawat dari puskesmas Simpang Baru. Nama bapak

siapa? Senangnya dipanggil apa? Saya akan menjelaskan kondisi yang sedang dialami oleh

istri bapak. ? Bagaimana jika kita berbincang-bincang sekitar 30 menit. Bapak bersedia?

Dimana kita akan berbincang bu, disini atau dimana yang membuat bapak nyaman?”

Kerja :

“Bapak, saya tadi sudah berbincang-bincang dengan istri bapak. Sejak beberapa waktu yang

lalu, istri bapak menderita penyakit DM atau yang lebih dikenal dengan penyakit gula dan

saat ini istri bapak sedikit cemas dengan keadaan penyakitnya yang tak kunjung sembuh. Tadi

saya sudah menjelaskan terkait dengan penyakit istri bapak dan beliau sudah mengerti dan

sudah sedikit merasa tenang karena sudah mengetahui lebih banyak lagi tentang penyakitnya.

Nah, sebaiknya pak untuk mengurangi kecemasan dan mengurangi beban fikiran istri bapak,

bapak memberikan dukungan berupa membantu ibu untuk mengontrol pola makan, gaya

Page 8: Format Pengkajian

hidup, mengingatkan dan mungkin bisa ikut berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Bagi ibu,

dukungan keluarga sangat penting untuk meningkatkan proses penyembuhan dan mengurangi

beban fikirannya saat ini.”

Terminasi :

“Bapak, kita sudah berbincang-bincang sekitar 30 menit. Bagaiman perasaan bapak setelah

saya menjelaskan keadaan ibu? Apakah bapak sudah mengerti cara merawat ibu yang saat ini

sedang sakit? Nah, pak, besok saya akan kesini lagi untuk mempraktikkan cara pengobatan

tradisional untuk mengurangi penyakit DM ibu”.

SP 2 keluarga : Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up

Orientasi :

“Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya pak? Ya tepat sekali ya bu, saya perawat

indah dari puskesmas simpang baru? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Sesuai janji kita

kemarin, hari ini kita akan membicarakan hal lain yang dapat mengobati istri

bapak.Bagaimana jika kita membicarakan sekitar 30 menit bu? Ibu mau berbincangnya

dimana bu?

Kerja :

“Nah bapak, bagaimana pak? Apakah semua yang sudah kita bincangkan kemarin sudah ada

yang bapak dan keluarga lakukan untuk ibu pak? Bagaimana kondisi ibu hari ini pak? Wah

bagus ya pak, berarti sudah dimulai ya pak untuk proses penyembuhannya ya pak. Nah

sebagai tambahan pak, bapak bisa menguatkan ibu dengan dukungan emosional maupun

spiritual ya pak, ajak ibu bberdoa dan melakukan ibadah agar ibu tenang dan pengobatannya

bisa beliau ikuti sesuai kebutuhannya ya pak.”

Terminasi :

“Bapak, kita sudah berbincang-bincang sekitar 30 menit. Bagaiman perasaan bapak setelah

saya menjelaskan keadaan ibu? Apakah bapak sudah mengerti cara merawat ibu yang saat ini

sedang sakit? Nah, besok saya akan kesini lagi dan kita akan berbicara bertiga sekaligus

dengan ibu ya pak.”

Page 9: Format Pengkajian

FORMAT PENGKAJIAN KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS

A. INFORMASI UMUM

1. Inisial klien :

2. Usia :

3. Jenis kelamin :

4. Suku :

5. Status perkawinan :

6. Alamat :

B. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

C. KONDISI/KELUHAN SAAT INI

Kasus psikososial (resiko):

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

D. PERASAAN/HARAPAN KLIEN

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

E. ALAM PERASAAN

Sedih

Putus asa

Ketakutan

Gembira berlebihan

Page 10: Format Pengkajian

Jelaskan :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

F. PENAMPILAN

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

G. PENILAIAN TERHADAP STRESOR (MASALAH)

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

H. SUMBER KOPING

1. Orang yang terdekat :

Jelaskan :

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

2. Orang yang menolong :

Jelaskan :

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Page 11: Format Pengkajian

I. KELUARGA

1. Genogram

2. Tipe keluarga

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

3. Hubungan klien dengan kepala keluarga

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

4. Persepsi keluarga

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

J. MEKANISME KOPING

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Page 12: Format Pengkajian

K. TINGKAT KEMAMPUAN DALAM MEMENUHI KEMAMPUAN DASAR

1. Makan : …………………………………………………………………

2. Minum : …………………………………………………………………

3. Kenyamanan : …………………………………………………………………

4. Istirahat/tidur : …………………………………………………………………

L. AKTIVITAS AGAMA/KULTUR YANG INGIN DILAKUKAN KLIEN

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

M. ANALISA DATA

N

O

Data Masalah keperawatan

1 Data subjektif:

Data objektif:

2 Data subjektif:

Data objektif:

Page 13: Format Pengkajian

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. ………………………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………………

3. ………………………………………………………………………………………

Pekanbaru, 2013 Mahasiswa

( )