3
RINGKASAN EKSEKUTIF R. RUDY IRAWAN, 2010. Formulasi Strategi Perusahaan Timah PT. Mitra Stania Prima Dalam Menghadapi Era Globalisasi. Di bawah bimbingan SETIADI DJOHAR dan DUDI S. HENDRAWAN. Aktivitas penambangan timah di Indonesia telah berlangsung lebih dari 200 tahun, Penambangan di Pulau Bangka sendiri telah dimulai pada tahun 1711, dengan area penambangan terbesar dikuasai oleh PT Tambang Timah (anak perusahaan PT Timah Tbk.). Selain itu terdapat sejumlah perusahaan penambangan timah swasta lain (21 perusahaan swasta) yang penambangannya tersebar di wilayah darat dan laut Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, antara lain PT. Mitra Stania Prima. Produksi timah dunia tahun 2009 mencapai sekitar 295.000 ton, sementara cadangan deposit tirnah dunia yang ada (US Geological Survey, 2009) mencapai 11 juta ton. Indonesia perlu mewaspadai hal tersebut karena dengan produksi rata-rata 70.000 ton per tahun yang sebagian besar diekspor dalam bentuk produk setengah jadi (work in progress) atau bahkan dapat dikatakan masih sebagai produk bahan baku (raw material) yang tidak mempunyai nilai tambah (val/ue added) sarna sekali dalam jumlah tonase yang sebesar-besarnya sehingga negara tidak memperoleh keuntungan yang besar dari transaksi ekspor ini. Di sisi lain, jumlah cadangan timah ini di Indonesia akan semakin habis. Sehubungan dengan kondisi eksternal tersebut di atas, PT. Mitra Stania Prima sebagai salah satu perusahaan timah swasta di Indonesia, perlu untuk memformulasikan rencana strategis perusahaan untuk 5 sampai 10 tahun mendatang sehingga siap untuk menghadapi tantangan perubahan industri timah lokal dan global. Mencermati persoalan-persoalan tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (I) Bagaimana persaingan industri timah saat ini dan di masa depan (industry foresight), baik pada tingkat lokal maupun di tingkat global, (2) Apakah visi dan misi PT. MSP masih reievan dengan persaingan saat ini, (3) Bagaimana kondisi lingkungan internal dan ekstemal PT. MSP yang dapat menjadi kompetensi dalam memanfaatkan peluang di masa depan, (4) Bagairnana strategi dan prioritas strategi PT. MSP untuk dapat bertahan dalam persaingan industri tirnah di Indonesia dan bagaimana kelanjutan perusahaan ke depannya, (5) Bagaimana PT. MSP merancang program dan rencana tindakan (action plan) ke depan melalui formulasi strategi korporasi untuk menghadapi tantangan era globalisasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (I) Menganalisis persaingan industri timah saat ini dan di masa depan (industry foresight), baik pada tingkat lokal maupun di tingkat global (2) Menganalisis visi dan misi PT. MSP yang ada saat ini dan menentukan visi dan misi PT. MSP untuk masa depan, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal PT. MSP yang dapat menjadi kompetensi dalam memanfaatkan peluang di masa depan, (4) Menganalisis dan menentukan alternatif strategi PT. MSP untuk dapat bertahan dalam persaingan industri timah di Indonesia, (5) Merumuskan secara umum program dan rencana tindakan (actioll plan) PT. MSP ke depan melalui formulasi strategi untuk menghadapi tantangan era globalisasi. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dan riset deskriptif, dengan jenis data primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang diperoleh dari internal dan eksternal perusahaan. Pengumpulan data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara mendalam (illdepth interview). Analisis data dilakukan dengan berbagai macam cara meliputi : Analisis visi dan misi, analisis lingkungan industri, dan analisis industri masa depan (foresight industry) untuk mengetahui visi dan misi PT. MSP masa

Formulasi strategi perusahaan timah pt. mitra stania prima ...repository.sb.ipb.ac.id/1717/3/E31-03-Rudy-Ringkasaneksekutif.pdf · (hold andmaintain). Strategi yang paling efektifuntuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Formulasi strategi perusahaan timah pt. mitra stania prima ...repository.sb.ipb.ac.id/1717/3/E31-03-Rudy-Ringkasaneksekutif.pdf · (hold andmaintain). Strategi yang paling efektifuntuk

RINGKASAN EKSEKUTIF

R. RUDY IRAWAN, 2010. Formulasi Strategi Perusahaan Timah PT. Mitra Stania Prima DalamMenghadapi Era Globalisasi. Di bawah bimbingan SETIADI DJOHAR dan DUDI S.HENDRAWAN.

Aktivitas penambangan timah di Indonesia telah berlangsung lebih dari 200 tahun,Penambangan di Pulau Bangka sendiri telah dimulai pada tahun 1711, dengan area penambanganterbesar dikuasai oleh PT Tambang Timah (anak perusahaan PT Timah Tbk.). Selain itu terdapatsejumlah perusahaan penambangan timah swasta lain (21 perusahaan swasta) yangpenambangannya tersebar di wilayah darat dan laut Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, antaralain PT. Mitra Stania Prima. Produksi timah dunia tahun 2009 mencapai sekitar 295.000 ton,sementara cadangan deposit tirnah dunia yang ada (US Geological Survey, 2009) mencapai 11juta ton. Indonesia perlu mewaspadai hal tersebut karena dengan produksi rata-rata 70.000 ton pertahun yang sebagian besar diekspor dalam bentuk produk setengah jadi (work in progress) ataubahkan dapat dikatakan masih sebagai produk bahan baku (raw material) yang tidak mempunyainilai tambah (val/ue added) sarna sekali dalam jumlah tonase yang sebesar-besarnya sehingganegara tidak memperoleh keuntungan yang besar dari transaksi ekspor ini. Di sisi lain, jumlahcadangan timah ini di Indonesia akan semakin habis. Sehubungan dengan kondisi eksternaltersebut di atas, PT. Mitra Stania Prima sebagai salah satu perusahaan timah swasta di Indonesia,perlu untuk memformulasikan rencana strategis perusahaan untuk 5 sampai 10 tahun mendatangsehingga siap untuk menghadapi tantangan perubahan industri timah lokal dan global.

Mencermati persoalan-persoalan tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian iniadalah : (I) Bagaimana persaingan industri timah saat ini dan di masa depan (industry foresight),baik pada tingkat lokal maupun di tingkat global, (2) Apakah visi dan misi PT. MSP masih reievandengan persaingan saat ini, (3) Bagaimana kondisi lingkungan internal dan ekstemal PT. MSPyang dapat menjadi kompetensi dalam memanfaatkan peluang di masa depan, (4) Bagairnanastrategi dan prioritas strategi PT. MSP untuk dapat bertahan dalam persaingan industri tirnah diIndonesia dan bagaimana kelanjutan perusahaan ke depannya, (5) Bagaimana PT. MSP merancangprogram dan rencana tindakan (action plan) ke depan melalui formulasi strategi korporasi untukmenghadapi tantangan era globalisasi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (I) Menganalisis persaingan industri timah saatini dan di masa depan (industry foresight), baik pada tingkat lokal maupun di tingkat global (2)Menganalisis visi dan misi PT. MSP yang ada saat ini dan menentukan visi dan misi PT. MSPuntuk masa depan, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal PT. MSPyang dapat menjadi kompetensi dalam memanfaatkan peluang di masa depan, (4) Menganalisisdan menentukan alternatif strategi PT. MSP untuk dapat bertahan dalam persaingan industri timahdi Indonesia, (5) Merumuskan secara umum program dan rencana tindakan (actioll plan) PT. MSPke depan melalui formulasi strategi untuk menghadapi tantangan era globalisasi.

Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dan riset deskriptif,dengan jenis data primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang diperolehdari internal dan eksternal perusahaan. Pengumpulan data diperoleh dengan menyebarkankuesioner dan melakukan wawancara mendalam (illdepth interview). Analisis data dilakukandengan berbagai macam cara meliputi : Analisis visi dan misi, analisis lingkungan industri, dananal isis industri masa depan (foresight industry) untuk mengetahui visi dan misi PT. MSP masa

Page 2: Formulasi strategi perusahaan timah pt. mitra stania prima ...repository.sb.ipb.ac.id/1717/3/E31-03-Rudy-Ringkasaneksekutif.pdf · (hold andmaintain). Strategi yang paling efektifuntuk

depan. Kemudian dilakukan analisis IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External FactorEvaluation), dan analisis matrik IE (Internal External Matrix) untuk mengetahui posisi strategisPT. MSP saat ini, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis SWOT (Strengths WeaknessesOpportunities and Threats) untuk menentukan beberapa alternatif strategi kedepan. Terakhirdalam menentukan alternatif strategi terpilih digunakan analisis QSPM ( QUalltitative StrategicPlallning Matrix).

Hasil penelitian menunjukkan di dalam analisis lingkungan industri yang membahaspersaingan bisnis timah yang ada pada saat ini, PT. MSP berada pada kondisi adanya ancamanpendatang baru yang memiliki intensitas paling kuat yaitu skor 3,436 dan kekuatan pembeli yangmemiliki intensitas persaingan kedua terbesar dengan skor 3,064. Ancaman pendatang barudengan akses ke pemasok yang besar ditambah dukungan permodalan yang kuat membuat PT.MSP harns berhati-hati dalam persaingan industri timah ini dan harns berusaha memilikikompetensi lain yang kuat antara lain memiliki cadangan timah yang besar. Pengarnh kekuatanpembeli juga harns diantisipasi dengan strategi yang baik, antara lain dengan melakukan terobosanpasar ke pihak end user langsung atau dengan cara membentuk pasar timah sendiri yaitudibentuknya Jakarta Tin Market.

Berdasarkan anal isis visi dan misi yang telah dilakukan, ternyata visi dan misi yang adamasih cukup reievan namun ada perbaikan yang harns dilakukan yaitu pada parameter kompetensi(distinctive comptetencies) karena memiliki nilai di bawah rata-rata yaitu 2,95. Aspek yangterkandung di dalam parameter kompetensi ini adalah kesinambungan produksi dan integrasiproduk. Dengan demikian, visi perusahaan PT. MSP diusulkan agar berubah menjadi: "Menjadiperusahaan timah Go Public pada tahun 2013, berskala intemasional serta produksi yangberkelanjutan (sustainable)".

Industri masa depan timah (tin industry foresight) yang diperoleh dari responden eksternalyang berpengalaman mengatakan bahwa pada masa depan, perusahaan-perusahaan timah yangmemiliki kompetensi seperti cadangan yang banyak dan kemampuan untuk melakukan integrasidalam industri timah serta mampu melakukan terobosan-terobosan pasar melalui peningkatankeahlian dan pengetahuan sumber daya yang ada, akan mampu menjadi champion dalam industriini di masa depan. Partisipasi serta dukungan dari stakeholder pemerintah Indonesia, jugadibutuhkan untuk membatasi produksi timah yang berlebihan ke pasar dunia tanpa adanyapeningkatan nilai tambah. Disarankan diberlakukan kuota untuk penjualan eksport logam timahini kepada seluruh perusahaan timah yang ada di Indonesia.

Kondisi lingkungan internal yang bisa menjadi kekuatan PT. MSP dalam persaingan bisnistimah ini adalah dimilikinya cadangan timah yang cukup besar (skor tertimbang 0,3884).Kekuatan kedua adalah kualitas produk yang dihasilkan bagus (skor tertimbang 0,3656) dansejajar dengan kualitas produk yang dihasilkan PT. Timah Tbk atau perusahaan timah lainnya didunia. Dengan dimilikinya cadangan yang bagus, maka pada gilirannya akan menyumbangkantingkat laba yang sangat besar buat perusahaan dikarenakan ongkos produksi menambangmerupakan biaya tetap (fixed cost) sementara harga penjualan logam timah semakin meningkatdikarenakan cadangan timah dunia semakin berkurang. Sementara kelemahan PT. MSP dalam halini adalah rendahnya recovery mesin peleburan (skor tertimbang 0,2114) yang pada gilirannyananti bisa menurunkan tingkat laba yang diperoleh perusahaan bila tidak segera dicarikan jalankeluarnya.

Kondisi lingkungan eksternal yang bisa menjadi peluang buat PT. MSP adalah regulasieksport dan import (skor tertimbang 0,1260) dan keanggotaan PT. MSP serta berperan dalamAsosiasi Industri Timah Indonesia (skor tetimbang 0,1200). Sementara yang menjadi ancaman

Page 3: Formulasi strategi perusahaan timah pt. mitra stania prima ...repository.sb.ipb.ac.id/1717/3/E31-03-Rudy-Ringkasaneksekutif.pdf · (hold andmaintain). Strategi yang paling efektifuntuk

PT MSP adalah kepastian dan jaminan hukum dalam berusaha (skor tertimbang 0,1776) sertafluktuasi kurs rupiah terhadap US dollar (skor tertimbang 0,1776). Meskipun demikian, keduaancaman terbesar PT. MSP ini dapat direspons dengan baik oleh perusahaan.

Setelah dipetakan di dalam Matriks IE, maka posisi resultan IFE dan EFE PI. MSP beradapada kuadran V (2,4939 : 2,8532) yang berarti PT. MSP berada pada posisi bertahan dan pelihara(hold and maintain). Strategi yang paling efektif untuk kuadran ini adalah penetrasi pasar danpengembangan produk. Strategi penetrasi pasar dijalankan dengan melakukan terobosan kemarket end user langsung tanpa melalui pasar LME. Pengembangan produk sebaiknya segeradilakukan PT MSP dengan mendirikan pabrik yang membuat industri hilir timah turunan(downstream) yang terintegrasi dengan induknya. Dengan demikian akan menghasilkan produkberkualitas tinggi dan memiliki keuntungan ganda. Strategi inipun akan membuat PT.. MSP tetapbertahan sekaligus memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan kekuatannya tersebut.

Dari hasil analisis matriks SWOT yang dilakukan, maka diperoleh 4 perumusan alternativestrategi yaitu : (I) Strategi antisipasi secara dini kondisi makro ekonomi, (2) Strategi penambahankonsesi tambang baru, baik di darat (on shore) maupun di laut (off shore), (3) Strategi mendorongterbentuknya organisasi Jakarta Tin Market, dan (4) Strategi internal pemantapan dan konsolidasikemampuan perusahaan. Setelah dilakukan analisis melalui Matriks QSPM, strategi terpilihberdasarkan nilai TAS terbesar adalah sebagai berikut : (I) Strategi internal pemantapan dankonsolidasi kemampuan perusahaan dengan nilai TAS 6,0667 (2) Strategi penambahan konsesitambang baru baik di darat maupun lepas pantai dengan nilai TAS 5,4750 dan (3) Strategiantisipasi secara dini kondisi makro ekonomi dengan nilai TAS 5,4498. Sementara strategimendorong terbentuknya organisasi pasar timah Jakarta Tin Market tidak terlampau ditekankankarena memiliki nilai TAS hanya sebesar 3,8131.

Dari hasil penelitian ini terlihat komperhensif dengan didapatkannya data-data pentingmengenai posisi perusahan dalam persaingan industri timah baik lokal maupun global, termasukpula data mengenai gambaran industri timah masa depan yang diperoleh dari sumber yang cukupkomperhensif dan dapat dipertanggungjawabkan. Ditemukan pula kekuatan dan kelemahanperusahaan maupun ancaman dan peluang perusahaan yang dapat direspons dengan baik olehmanajemen PT. MSP. Bahkan berdasarkan pustaka, diperoleh suatu kesimpulan bahwa strategiyang harus dilakukan oleh PI. MSP adalah dengan penetrasi pasar dan pengembangan produk.Dengan demikian, disarankan agar manajemen PI. MSP segera melakukan langkah-langkahstrategik seperti memperbanyak cadangan baru yang pada masa depan akan menghasilkan labaperusahaan yang sangat besar, membeli mesin peleburan baru agar produksi menjadi sangatefisien sehingga laba bisa ditingkatkan (pada implementasi di lapangan, dengan recovery mesinpeleburan yang baik maka akan membuat harga pokok penjualan menjadi rendah sehingga PI.MSP bisa membeli seluruh hasil tambang rakyat dengan harga lebih tinggi dari perusahaan timahyang lain). Langkah berikutnya segera go public agar bisa mendapatkan dana segar yang murah.Dengan demikian bisa segera mendirikan industri turunan timah yang memiliki nilai tambah tinggiyang pada gilirannya nanti akan bisa membuat PT. MSP menjadi pemimpin pasar dan mampumembeli seluruh hasil produksi timah batangan (tin ingot) yang berasal dari seluruh perusahaantimah swasta di Propinsi Bangka Belitung dan menjualnya langsung ke pihak end user, tidak perluke pihak trader di LME.

Kata kunci Formulasi Strategi, Analisis Visi & Misi, Analisis Lingkungan Industri, IndustriMasa Depan, Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), Matriks EFE (ExternalFactor Evaluation), Matriks Internal Eksternal (IE), Analisis SWOT (StrengthsWeaknesses Opportunities Threats), Analisis QSPM (Quantitative StrategicPlanning Matrix).