4
LO 1 : PENCEGAHAN Hindari mengangkat siku atau lengan terlalu tinggi untuk mencegah otot terlalu tegang. Gunakan sarung tangan yang cocok, jangan terlalu cekat dan jangan juga longgar, karena dapat mengakibatkan carpal tunnel syndrome (CTS). Dental light yang dianjurkan adalah jangan terlalu besar dan lebar, pilih yang sempit dan fokus hanya pada mulut pasien dan tidak menghasilkan bayangan yang mengganggu. Lampu ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai tanpa harus memegang tangkai lampu. Pada dental unit yang dirancang dengan sistem ergonomik, tombol untuk menyalakan dan memadamkan dental light sudah menyatu pada meja kursi dental dan pada assistant console, sehingga mudah dijangkau. Operator tidak perlu lagi menyentuh tombol dental light untuk mengatur posisinya. LO 2 : SISTEM KERJA Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi

four handed dentistry untuk mencegah MSD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

four handed dentistry untuk mencegah Musculoskeletal Disorder

Citation preview

Page 1: four handed dentistry untuk mencegah MSD

LO 1 : PENCEGAHAN

Hindari mengangkat siku atau lengan terlalu tinggi untuk mencegah otot terlalu tegang.

Gunakan sarung tangan yang cocok, jangan terlalu cekat dan jangan juga longgar, karena

dapat mengakibatkan carpal tunnel syndrome (CTS).

Dental light yang dianjurkan adalah jangan terlalu besar dan lebar, pilih yang sempit dan

fokus hanya pada mulut pasien dan tidak menghasilkan bayangan yang mengganggu.

Lampu ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai tanpa harus memegang tangkai

lampu. Pada dental unit yang dirancang dengan sistem ergonomik, tombol untuk

menyalakan dan memadamkan dental light sudah menyatu pada meja kursi dental dan

pada assistant console, sehingga mudah dijangkau. Operator tidak perlu lagi menyentuh

tombol dental light untuk mengatur posisinya.

LO 2 : SISTEM KERJA

Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar

Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak

tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2

sampai jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone, kemudian

dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi

Page 2: four handed dentistry untuk mencegah MSD

Clock Concept (Nusanti, 2000)

Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi serta tidak

terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen Bergerak (Mobile Cabinet)

yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat takut pasien. Assistant’s Zone

adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan

Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang

lengkap. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter

gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter

Gigi.

Selain pergerakan yang terjadi di seputar Dental Unit, pergerakan lain yang perlu

diperhatikan ketika membuat desain tata letak alat adalah pergerakan Dokter Gigi, Pasien, dan

Perawat Gigi di dalam ruangan maupun antar ruangan. Jarak antar peralatan serta dengan dinding

bangunan perlu diperhitungkan untuk memberi ruang bagi pergerakan Dokter Gigi, Perawat

Gigi, dan Pasien ketika masuk atau keluar Ruang Perawatan, mengambil sesuatu dari Dental

Cabinet, serta pergerakan untuk keperluan sterilisasi.

Beberapa prinsip yang dianjurkan untuk menerapkan konsep four-handed dentistry agar dapat

memberi manfaat yang lebih baik yaitu:

a. Dokter gigi diharapkan melatih asisten sehingga tidak perlu melakukan pergerakan yang

tidak efisien. Misalnya mengambil forcep atau alat pencabutan gigi di daerah yang jauh

dari jangkauannya.

b. Asisten yang membantu dokter gigi harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan

dalam menangani peralatan. Terlatih untuk mengikuti setiap prosedur perawatan yang

dilakukan dokter gigi.

c. Asisten harus lebih sering menangani peralatan misalnya saliva ejector, suction pump,

handpiece dan bor, sehingga dokter gigi tidak perlu melakukannya sendiri. Idealnya

penanganan peralatan yang dilakukan asisten adalah 80 – 90% dari waktu kerja, sehingga

dokter gigi hanya berkonsentrasi pada perawatanpasien.

Page 3: four handed dentistry untuk mencegah MSD

d. Letak peralatan yang harus ditangani asisten lebih banyak berada pada sisi asisten untuk

memudahkan pemindahan alat ke dokter gigi. Posisi alat harus berada di depan asisten

dan jangan di samping asisten, agar tidak perlu melakukan pergerakan tubuh memutar.

e. Asisten juga harus berada di daerah yang bebas agar mudah memindahkan alat tanpa

melewati dada pasien. Alat yang dipindahkan sebaiknya melewati batas dagu pasien.

f. Bidang perawatan (operatory-field) dibentuk sedemikian rupa sehingga terdapat ruang

bebas, baik bagi asisten, dokter gigi dan pasien. Kondisi seperti ini menyebabkan pasien

tidak merasa terkurung oleh dokter gigi maupun asisten. Biasanya ruangan dibagi atas

empat daerah aktivitas, yaitu daerah operator, daerah asisten, daerah untuk memindahkan

alat, dan daerah statik. (Manji I. Designing Better Dentistry: The Ergonomic Approach. J Can

Dent Assoc 1992;58(3):172-3.)