View
242
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fracture mechanics mechanism
TUGAS PAPER
FRACTURE MECHANICS
Nama
: Hasan Fuadi
NPM :1006808166
PROGRAM SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011
Page 1 of 20
FRACTURE MECHANICSPENDAHULUAN
Dalam
suatu
proses
perencanaan,kegiatan
rekayasa
merupakan kegiatan untuk mendapatkan produk yang lebih baik.Analisa analisa perambatan yang retak merupakan salah satu karena
kegagalan
sering
dilakukan
berkaitan dengan penggunaan beban,lingkungan dan waktu operasi.
Fracture
mechanics
merupakan
suatu
analisis
penyelesaian dengan cara mendefinisikan kondisi lokal dari tegangan dan regangan di sekitar retakan yang
dikorelasikan (beban-beban, merambat. dilakukan
dengan geometri
parameter-paremeter dsb) pada dimana
globalnya akan juga Hasil
retakan dapat
Analisa untuk
Retak tahap
struktur
evaluasi
re-desain.
pengujian dianalisa secara grafik untuk mengetahui laju perambatan retak. Sejarah Tahun 1800, fenomena kegagalan lelah pertama kali menjadi perhatian ketika poros
railroad-car yang
terbuat dari baja ulet mengalami kegagalan seperti material getas setelah beroperasi dalam selang
waktu tertentu. Tahun 1843, Rankin menerbitkan paper On the Causes
of
Unexpected
Breakage
of
Journals
of
Railway
Axles berisi postulasinya yang menyebutkan bahwamaterial mengalami
crystallized
dan
menjadi
material getas akibat tegangan yang berfluktuasi. Keretakan fenomena akibat baru Beban saat dinamik menjadi suatu mesin
pada
diperkenalkannya
uap(steam power machinery), yang mana poros padaPage 2 of 20
mesin
tersebut
disambung
secara
fix
dengan
roda
sehingga berputar bersama-sama roda. Tahun 1988, pesawat Boeing sepertiga 737 milik Hawaiian atas
Airlines
kehilangan
kabin
bagian
ketika terbang dengan ketinggian 25 000 ft.
1.
Retak Pada Sebuah Struktur
Teknik
mekanika
perpatahan
dapat
memberikan
metodologi untuk mengkompensasi kekurangan dari konsep desain konvesional. Kriteria desain konvesional
melingkupi bahasan dan
tensile strength, yield strength,Kriteria yang memadai itu untuk tidak dua
buckling
stress.banyak
struktur cukup
teknik
digunakan,
tetapi
bila
terjadi
keretakan.
Setelah
sekitar
dekade pembangunan, mekanika perpatahan telah menjadi alat yang berguna untuk mendesain bahan berkekuatan
tinggi. Dalam bagian awal ini memperkenalkan tentang mekanika perpatahan, bagian kedua tentang survey dari suatu masalah yang dapat dipecahkan dengan konsep
mekanika perpatahan. Perambatan retak sebagai fungsi waktu dapat diwakili dari gambar kurva 1.1a. Dengan adanya keretakan pada material maka kekuatan material pun akan menurun.
Page 3 of 20
Kekuatan sisa akan menurun secara progresif diakibatkan ukuran retak dan waktu seperti yang ditunjukkan pada gambar kurva 1.1b. Setelah melewati waktu tertentu, kekuatan sisa akan menurun, hal ini disebabkan strutur tidak dengan dapat menahan beban lebih tinggi terjadi dibandingkan pada saat
spesifikasinya.
Jika
pembebanan tinggi, pertumbuhan retak akan tumbuh sampai kekuatan sisa menurun dan terjadi perpatahan, hal ini dianggap karena sebagai keadaan perpatahan yang yang terjadi Banyak diakibatkan yang
normal.
struktur
dirancang untuk memiliki kekuatan properties yang cukup tinggi namun hal ini bisa memberikan inisiasi retak. Terutama ketika sudah ada kekurangan harus dia akan atau timbulnya
konsentrasi kemungkinan risiko
tegangan. retak dan
Perancang akibatnya struktur setiap
mengantisipasi harus gagal. menerima Hal ini
tertentu
bahwa bahwa
mengindikasikan umur pakai. pada
struktur memiliki kegagalan dapat
batas harus
Tentu
saja
kemungkinan sehingga
berada
tingkat
rendah
diterima
selama masa pakai. Dalam rangka memastikan keselamatan harus memprediksi bagaimana retak akan tumbuh dan seberapa cepat kekuatan sisa akan menurun. Pembuatan prediksi ini dan
pengembangan metode prediksi adalah obyek dari mekanika perpatahan. perpatahan berikut: a. Apa yang dimaksud dengan kekuatan sisa sebagai Sehubungan harus mampu dengan gambar 1.1, mekanika
menjawab
pertanyaanpertanyaan
fungsi ukuran retak? b. Apakah ukuran retak dapat menoleransi beban yang diharapkan? apakah ukuran retak kritis? c. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk retak
tumbuh dari awal sampai dengan ukuran kritis?Page 4 of 20
d. Ukuran cacat seperti apa yang dapat diizinkan pada saat penggunaan? e. Seberapa sering struktur harus diperiksa
keretakannya? Mekanika perpatahan hendaknya memberikan jawaban yang memuaskan untuk beberapa pertanyaan diatas. Seperti
digambarkan dalam gambar 1.2 terdapat beberapa hal yang terlibat dalam pengembangan prosedur desain mekanika
perpatahan. Adapun Ilmu material terfokus kepada proses perpatahan disertai pada dengan skala atomik dan dan dislokasi batas yang butir.
pengotor
Pemahaman memberikan
tentang parameter
proses penting
perpatahan untuk
juga
dapat retak
ketahanan
material. Hal ini harus diketahui apakah bahan dengan ketahanan dalam retak yang lebih membuatPage 5 of 20
baik
harus
dikembangkan penggunaan
rangka
untuk
keberhasilan
mekanika perpatahan dalam aplikasi engineering. Parameter Parameter lokal Parameter global
Kategori Analisis Mekanika Kepecahan LEFM (linear-elastic fracture mechanics) EPFM (elasto-plastic fracture mechanics)
2. Tegangan Pada Ujung Retak LEFM(Linear Elastic Fracture Mechanics) Dasar LEFM adalah analisis medan tegangan elastis
pada ujung retakan. Retakan pada material dapat dibagi menjadi 3 (tiga) mode seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.1. Superposisi ketiga mode keretakan dapat
terjadi pada struktur secara umum; namun mode I adalah yang umum terjadi, dan dianggap paling penting untuk dipahami.
Gambar 2.1 Jenis Keretakan
Displacement pada permukaan retak tegak lurus denganbidang planar (plane) retak. Hal penting yang terjadi pada pergeseran bidang retak di mode II (sliding mode) adalah
displacement permukaan retak berada di dalam
bidang retak dan tegak lurus dengan tepi retak. Adapun
tearing
mode
atau
mode
III
diakibatkan
oleh
pergeseran bidang (out of plane shear). Displacement dari permukaan retak berada di dalam bidang retak dan sejajar jenis dengan mode tepi retak. Superposisi kasus dari yang ketiga sering
retak
ini
merupakan
Page 6 of 20
ditemui secara umum pada keretakan. Misalnya ketebalan retak pada mode I dengan panjang 2a pada sebuah pelat seperti yang terlihat pada gambar 2.2. Pelat tersebut diberikan tegangan tarik dengan besar tertentu. Ada banyak pada cara untuk retak r menghitung ini.Sebuah ujung tegangan elemen retak tarik elastis pelat
ujung
dxdy
pada
dengan
jarak
dari
dan
pada
sudut
terhadap bidang retak, dengan tegangan normal x dan y pada sumbu X dan Y, serta tegangan gesernya xy. Maka perhitungan tegangannya dapat
diformulasikan seperti di bawah ini :
Pada dengan
kasus
elastisitas,
tegangan .
berbanding
lurus
tegangan
eksternalnya
Nilainya
bervariasi
sesuai akar pangkat dua dari ukuran retak dan cenderung nilainya tak terbatas pada ujung retak ketika nilai r nya kecil. Distribusi tegangan x sebagai fungsi dari r saat = 0 diilustrasikan pada gambar 2.3. Pada
dasarnya persamaan 2.2.1 hanya berlaku untuk area yang mengelilingi ujung retak. Setiap persamaan mewakili
term pertama pada setiap seri(first term of a series). Di sekitar ujung retak term pertama (first terms) ini memberikan akurat. nilai tegangan ujung retak yang cukup
Page 7 of 20
Gambar 2.3. Tegangan Elastis x Pada Ujung Retak Fungsi dari adalah koordinat r dan pada persamaan secara umum (2.1) dapat
eksplisit.
Persamaannya
dituliskan sbb :
(2.2)
Faktor
K1
dikenal
dengan
nama
Faktor
Intensitas
Tegangan dimana angka 1 sendiri merujuk kepada mode I. Seluruh tegangan pada ujung retak dapat diketahui
ketika factor intensitas tegangan diketahui. Jika ada dua buah retak, retak pertama dengan ukuran 4a dan retak yang lain berukuran a memiliki tegangan yang sama di ujung. Ketika retak pertama mendapat beban dan retak yang lain dibebani 2, maka pada hal ini nilai K1 adalah sama untuk kedua retak tersebut. Persamaan (2.2) merupakan solusi dari perihal elastis yang tidak menghalangi tegangan tak terbatas pada ujungPage 8 of 20
retak. Pada kenyataannya hal ini tidak dapat terjadi : deformasi plastis yang terjadi pada ujung retak menjaga tegangan agar terbatas. Hal yang menarik adalah ukuran dari ujung retak zona plastis dapat diperoleh dengan menentukan jarak r.
Gambar 2.4. Zona Plastis di Ujung Retak Dari tegangan pengamatan elastis di x ujung bernilai retak lebih diketahui besar bahwa
d