57
MANAJEMEN FRAKTUR TUNGKAI BAWAH

FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

MANAJEMEN FRAKTUR TUNGKAI BAWAH

Page 2: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur Collum Femur

Orang tua,♀ > 60 thn, tulang yang osteoporosis.

Semakin dekat fraktur ke kaput femur, semakin kecil kemungkinan terjadi penyatuan dan kemungkinan nekrosis avaskular pada kaput lebih besar.

Fraktur collum femur tidak stabil dan komplit.

Page 3: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur Collum FemurKlasifikasi : Fraktur intrakapsuler Fraktur extrakapsuler

Mekanisme fraktur : Trauma langsung ( direct ) Trauma tidak langsung ( indirect )

Page 4: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Berdasarkan lokasi anatomi : Fraktur subcapital Fraktur transcervical Fraktur basis collum femur

Gambaran Klinis Trauma Tidak dpt berdiri rasa sakit pd panggul Panggul fleksi & eksorotasi. Perpendekan dari tungkai yang cedera Paha dalam posisi abduksi, fleksi dan eksorotasi.

Pada palpasi sering ditemukan adanya hematoma

Page 5: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Radiologi Pemeriksaan foto pelvistungkai

rotasi interna maksimal.

Stable impacted valgus fracture

collum femur orang dewasa Garis fraktur menyilang pada proksimal collum femur

fragmennya terhimpit dengan kuat satu sama lain dengan kaput pada valgus fraktur stabil

Page 6: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Page 7: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur Batang femur ( Anak-anak ) Penyebab tersering ialah jatuh waktu

bermain Penanggulangan

Umumnya dengan terapi non operatif, dan hasilnya baik.

Page 8: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Traksi kulit Bryant

Caranya : anak tidur terlentang, kedua tungkai dipasang traksi kulit, lalu ditegakkan ke atas, ditarik dengan tali yang diberi beban 1-2 kg, sampai pantat terangkat.

Komplikasi pemakaian Bryant traksi :

Terjadinya ischemic paralysis.

Page 9: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur Supracondyler Femur Disebabkan oleh trauma langsung, karena

kecepatan tinggi ( tabrakan sepeda motor ). Terjadi gaya axial dan stress valgus atau

varus dan disertai gaya rotasi. Klasifikasi

Undiplaced impacted

Displaced

Impaction

Comminutive

Page 10: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Pemeriksaan FisikPembengkakan, deformitas dan krepitasi pada lutut.

RadiologiProyeksi Anteroposterior dan Lateral.

PenanggulanganNon operatifSkeletal traksi dengan sistem balance traksi. Traksi dipertahankan sampai terjadi callus (8-12 minggu).OperasiDilakukan open reduksi, dipasang internal fiksasi.

Page 11: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Komplikasi

Komplikasi dini Penetrasi fragmen fraktur ke kulit yang

menyebabkan fraktur menjadi terbuka Trauma pembuluh darah besar Trauma saraf.

Komplikasi Lanjut Malunion Kekakuan sendi lutut.

Page 12: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur Intercondylar Biasanya fraktur intercondular diikuti fraktur

supracondular, umumnya terjadi bentuk T fraktur atau Y fraktur.

Tanda KlinisPembengkakan dan deformitas lutut. Gerakan patela terhambat, ditemukan dengan jelas adanya krepitasi.

RadiologiProyeksi Anteroposterior dan Lateral.

Page 13: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Penanggulangan

Dengan skeletal traksi, bila belum berhasil lakukan tindakan open reduksi dan pemasangan internal fiksasi.

Komplikasi

Kekakuan sendi ( ankylosis )

Infeksi

Malunion

Non union.

Page 14: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur Condylar Femur Lebih jarang ditemukan Klasifikasi

Undisplaced

Displaced

Bicondylar

Coronal. Pemeriksaan Fisisk

Trauma berat Lutut haemarthrosis Tampak deformitas varus pada lutut Krepitasi jelas dirasa.

Page 15: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Radiologi

Proyeksi Anteroposterior dan proyeksi Lateral. Penanggulangan

Fraktur undisplaced dilakukan non operatif, yaitu dengan skeletal traksi.

Displaced fraktur dilakukan open reduksi dengan pemasangan internal fiksasi dengan cancellous screw.

Komplikasi

Mal union

Non union

Infeksi ( sering terjadi pada operasi ).

Page 16: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur PatellaMekanisme fraktur Disebabkan trauma langsung atau tidak

langsung. Trauma tidak langsung disebabkan karena

tarikan yang kuat dari otot quadriceps Fraktur langsung disebabkan penderita jatuh

dalam posisi lutut fleksi, dimana patela terbentur dengan lantai.

Page 17: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Klasifikasi Tipe I : Fraktur tanpa adanya pergeseran

dan bersifat transversal ( fraktur crack ) Tipe II : Fraktur transversal dengan

pergeseran Tipe III : Fraktur transversal pada kutub

atas/bawah Tipe IV : Fraktur communitif Tipe V : Fraktur vertical.

Page 18: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Gejala Klinik

Lutut bengkak disebabkan haemarthrosis. Pada perabaan ditemukan patela mengambang ( floating patella ).

Penderita tidak dapat melakukan extensi lutut

Radiologi

Dengan proyeksi anteroposterior dan lateral. Terkadang diperlukan proyeksi sky line view

Page 19: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Penanggulangan

Non operatif Untuk fraktur patela yang undisplaced Bila haemorthrosis lakukan fungsi kemudian

dilakukan immobilisasi dengan pemasangan gips dari pangkal paha sampai pergelangan kaki.

Operatif Pada fraktur transversal dilakukan reposisi, difiksasi

dengan teknik tension band wiring Bila jenis fraktur comminutiva dilakukan rekonstruksi

dilakukan patellektomi

Page 20: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Komplikasi Osteoartritis patelofemoral Gangguan fleksi ekstensi Kekakuan sendi lutut Nonunion.

Page 21: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Dislokasi Sendi Lutut Sering disebabkan oleh trauma yang berat

( kecelakaan lalu lintas ).

Gejala KlinikDeformitas dan bengkak pada lutut yang cedera

Radiologi Proyeksi anteroposterior dan lateral

PengobatanLakukan reposisi dengan anestesi umum.

Page 22: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Trauma pada mekanisme ekstensor lututTrauma apparatus quadriceps akan

menimbulkan : Robekan pada kutub atas patella Robekan pada kutub bawah pada perlekatan

dengan tuberositas tibia Robekan disertai fraktur patella.

Page 23: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Dislokasi PatellaDislokasi akutDislokasi akut sering terjadi pada saat lutut dalam posisi fleksi dan patela bergeser ke arah lateral dengan condylus femur.

Pengobatan

Setelah dilakukan reposisi sebaiknya dipertahankan dengan gips silinder selama 6 minggu.

Dislokasi RekurenSering terjadi pada wanita dewasa muda.

PenyebabKadangkala lekukan intercondyler femurLetak patela yang tinggi dan kecilGenue valgum

PengobatanDianjurkan untuk operasi

Page 24: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Dislokasi Habitual Lebih jarang ditemukan dan biasanya terjadi

pada anak-anak. Penyebab utama adalah pemendekan otot

quadriceps terutama komponen vastus lateralis

Pengobatan Dengan operasi.

Page 25: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Robekan ligamen pada lutut

Trauma ligamen pada lutut dibagi dalam empat kelompok :

Robekan pada ligamen medial

Mekanisme traumaLebih sering ditemukan. Robekan terjadi sewaktu tibia mengalami abduksi pada femur disertai trauma rotasi.

Urutan robekan ligamen tergantung beratnya trauma, yaitu :Robekan pada selaput sendi bagian superficialRobekan pada ligamen kolateral medialRobekan pada ligamen crusiatum anteriorRobekan ligamen kolateral medial dan crusiatum anterior dapat disertai dengan robekan meniscus medialis

Page 26: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Gambaran Klinis

Pembengkakan pada lutut disertai efusi sendi lutut. Radiologis

Dilakukan di bawah pembiusan dengan foto AP dan foto stress AP

Pengobatan

Konservatif

Bila robekan tidak hebat dapat dilakukan aspirasi lutut dan pemasangan gips silinder.

Operatif

Dilakukan apabila robekan besar dengan penjahitan pada ligamen yang robek.

Page 27: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Robekan pada ligamen lateral

Lebih jarang ditemukan dan terjadi akibat adduksi tibia terhadap femur ( strain varus ).

Robekan pada ligamen Crusiatum

Robekan ligamentum crusiatum anterior dapat bersama-sama dengan robekan ligamen kolateral medial.

Strain ligamen medial dan lateral

Terjadi bila trauma yang ada tidak cukup kuat

Page 28: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Robekan Meniskus

Sering ditemukan pada atlet, terutama pemain sepak bola, kebanyakan mengenai usia di bawah 45 tahun.

Mekanisme trauma

Robekan terjadi apabila ada trauma rotasi dimana lutut dalam posisi semi fleksi atau fleksi.

Klasifikasi Bucket-nandle Robekan tanduk posterior Robekan tanduk anterior

b

Page 29: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Pengobatan

Sebaiknya dilakukan penjahitan tanpa membuang meniscus apabila masih dapat dipertahankan

Page 30: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fraktur Tungkai Bawah

Klasifikasi

1. fraktur proksimal tibia

2. fraktur diafisis

3. fraktur dan fraktur dislokasi pada pergelangan kaki

Page 31: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

FRAKTUR PROKSIMAL TIBIA (bumper fracture atau fraktur plato tibia) Mekanisme

- Langsung dari samping lutut

- Jatuh dari ketinggian Klasifikasi oleh Adam

1. kompresi komunitif

2. depresi plato

3. oblik

Page 32: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Page 33: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Tibial plateau fracture

Page 34: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Klinis

- Riwayat trauma

- Bengkak dan nyeri

- Hemartrosis

- Gerak sendi lutut terbatas

Radiologi

AP, lateral, oblik

Page 35: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Pemeriksaan radiologis

1. Konservatif / non operatif

a. verban elastis

b. gips

c. skeletal traksi

2. Operatif

- ORIF

- autogenous bone graft

Page 36: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Komplikasi

1. Kekakuan sendi lutut

2. Lesi n. poplitea

3. Artritis post traumatika

Page 37: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

FRAKTUR DIAFISIS

Mekanisme → langsung dan tidak langsung

Klinis

- Bengkak

- Nyeri dan nyeri tekan

- Penonjolan tulang

- Deformitas → angulasi atau endo/eksorotasi.

Page 38: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Pengobatan

1. Konservatif

Reduksi tertutup → gips sirkuler

3 jenis gips :

- Long leg walking cast

- Short leg walking cast

- Plaster gaiter

Page 39: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Page 40: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Page 41: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Page 42: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

2. Operatif

Indikasi :

- Fraktur terbuka

- Kegagalan terapi konservatif

- Fraktur tidak stabil

- nonunion

Metode : plate & screw

Nail intrameduler, screw

fiksasi eksterna

Page 43: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Komplikasi :

Dini : * Infeksi

* Compartment syndrome

Lanjut :

* Malunion

* Delayed union

* Non union

* Kekakuan sendi

Page 44: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Page 45: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fr tertutup korpus tibia pada orang dewasa biasanya sembuh dengan cepat. pergeseran signifikan → reduksi. Fr oblik panjang → long leg walking cast 6

minggu, plaster gaiter 2 minggu setelahnya. Fr tansversal → penyembuhan selama 12-16

minggu. Fr oblik pendek → penyembuhan lebih lama.

Long leg walking cast dilepas minggu ke-8.

Page 46: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fr tertutup korpus tibia pada anak-anak Fr inkomplit → long leg walking cast selama

2 / 3 minggu untuk mengurangi nyeri dan mencegah fraktur menjadi komplit.

Frkomplit → jika terdapat pergeseran signifikan, berikan anestesi dan lakukan reduksi.

Page 47: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fr tertutup pada korpus fibula tidak diperlukan reduksi, pembidaian, dan

perlindungan.

Penderita cukup diberi analgetika dan istirahat dengan tungkai tinggi sampai hematom diresorbsi.

Page 48: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fr tertutup pada tibia dan fibula Jika terdapat pemendekan → traksi

kalkaneus selama 1 minggu Garis fraktur stabil → gips. Fr cenderung

tidak dislokasi, pasien diijinkan untuk menopang berat badan dan berjalan.

Garis fraktur tidak stabil → ORIF. Setelah terbentuk kalus fibrosis, dipasang long leg walking cast

Page 49: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fracture of the tibial plate and fibular head.

Page 50: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Fr terbuka pada tibia dan fibula Debrideman Luka dibiarkan tidak dijahit hingga bahaya

infeksi berakhir. Reposisi secara terbuka, lalu immobilisasi.

Sesudah keadaan tenang → long leg walking cast dan motivasi untuk berjalan.

Fiksasi eksterna sangat baik dilakukan untuk fraktur terbuka cruris derajat III.

Page 51: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Page 52: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

Preoperative x-ray film of the traumatized leg. A multiple segmental and exposed spiral fracture of the tibia is identified (Gustilo stage 3c).

Page 53: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

FRAKTUR DAN FRAKTUR DISLOKASI SENDI PERGELANGAN KAKI

MEKANISME TRAUMA LAUGE HANSEN (Denmark): 5 dasar

mekanisme:a. Trauma supinasi/Eversi. 60% dari fraktur sekitar sendi talocrural.b. Trauma Pronasi/Eversic. Trauma Supinasi/Adduksid. Trauma Pronasi/Abduksie. Trauma Pronasi/Dorsifleksi

Page 54: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

DIAGNOSA KLINIK

palpasi secara metodik Daerah tidak nyeri kedua malleoli diraba tidak nyeri fraktur

keduanya kecil sekali Ligamen : ligamen tidak nyeri pada palpasi &

dapat ditegangkan tanpa rasa sakit kerusakan kecil

Page 55: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

DIAGNOSA RADIOLOGIK

Curiga adanya patah tulang 2 sudut AP & lateral permukaan sendi talocrural kaki dalam

posisi inversiPENGELOLAAN KLINIKPENGELOLAAN TRAUMA YANG STABIL.

a. Sprained ankle

Tujuan utama mengurangi pembengkakan & kekakuan elastisch verband

Page 56: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

b. Ruptur komplit dari ligamen lateral.

RUTH (1961) perlu tindakan chirurgik, sedangkan FREMAN (1965) hanya dilakukan immobilisasi gips dibawah lutut selama 6 minggu

PENGELOLAAN TRAUMA YANG TIDAK STABIL.

TWISTING - OUT INJURIES tindakan konservatif (reposisi se-sempurna mungkin) / operatif. immobilisasi 2 bulan

Page 57: FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

INDIKASI UNTUK TINDAKAN OPERATIF (a). Fraktur Malleolus medialis dengan

interposisi jaringanlunak. (b). Diastasis syndesmosis Tibiofibular

inferior (distal). (c). Fraktur Posterior marginal (VOLKMANS

triangle) dari tibia, bilamana lebih dari 1/3 permukaan sendi.

(d). Fraktur Anterior marginal dari Tibia (Pronation/dor-siflexion injury).