10
PENDAHULUAN Fraktur patella cukup jarang terjadi, angka kejadiannya mencapai 1 % dari semua fraktur yang ada. Kejadian tertinggi terutama ditemukan pada usia 20 sampai 50 tahun dimana laki- laki 2 kali lebih sering mengalami fraktur patella daripada perempuan. Lokasi os patella yang berada pada daerah subkutan membuatnya rentan terhadap cedera. Fraktur dapat terjadi akibat dari gaya tekan seperti pukulan langsung, kekuatan dari tarikan mendadak seperti yang terjadi dengan hyperflexi lutut, atau karena keduanya. Berbagai pola fraktur yang terjadi, tergantung pada mekanisme cederanya. Berdasarkan pola frakturnya, fraktur patella dibagi atas fraktur transversal, apex, basal, comminuted, vertikal, dan osteochondral. Sedangkan berdarakan pola penyimpangan tulangnya dibagi atas displaced dan non-displaced. 1,2 ANATOMI Patella Adalah sebuah os sesamoidea, ukuran kira-kira 5 cm, berbentuk segitiga, berada di dalam tendo (bertumbuh di dalam tendo) m.quadriceps femoris. Dalam keadaan otot relaksasi, maka patella dapat digerakkan ke samping, sedikit ke cranial dan ke caudal. Mempunyai facies anterior dari facies articularis; facies articularis lateralis bentuknya lebih besar daripada facies articularis medialis.

Fraktur Patella

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fraktur Patella

PENDAHULUAN

Fraktur patella cukup jarang terjadi, angka kejadiannya mencapai 1 % dari semua

fraktur yang ada. Kejadian tertinggi terutama ditemukan pada usia 20 sampai 50 tahun

dimana laki-laki 2 kali lebih sering mengalami fraktur patella daripada perempuan. Lokasi os

patella yang berada pada daerah subkutan membuatnya rentan terhadap cedera. Fraktur dapat

terjadi akibat dari gaya tekan seperti pukulan langsung, kekuatan dari tarikan mendadak

seperti yang terjadi dengan hyperflexi lutut, atau karena keduanya. Berbagai pola fraktur

yang terjadi, tergantung pada mekanisme cederanya. Berdasarkan pola frakturnya, fraktur

patella dibagi atas fraktur transversal, apex, basal, comminuted, vertikal, dan osteochondral.

Sedangkan berdarakan pola penyimpangan tulangnya dibagi atas displaced dan non-

displaced.1,2

ANATOMI

Patella

Adalah sebuah os sesamoidea, ukuran kira-kira 5 cm, berbentuk segitiga, berada di

dalam tendo (bertumbuh di dalam tendo) m.quadriceps femoris. Dalam keadaan otot

relaksasi, maka patella dapat digerakkan ke samping, sedikit ke cranial dan ke caudal.

Mempunyai facies anterior dari facies articularis; facies articularis lateralis bentuknya

lebih besar daripada facies articularis medialis.

Margo superior atau basis patellae berada di bagian proximal dan apex patellae berada

di bagian distal. Margo medialis dan margo lateralis bertemu membentuk apex patellae.

Articulatio Genu

Dibentuk oleh ujung distal condylus femoris dengan ujung proximal condylus tibiae

dan dengan facies dorsalis patella. Tipe : Condiloidea.

Page 2: Fraktur Patella

Permukaan persendian dari condylus femoris yang berhadapan dengan tibia berbentuk

konveks; bentuk facies articulus pada ujung condylus tibiae datar dan dilengkapi dengan

suatu fibrocartilago, yang dinamakan meniscus, yaitu meniscus lateralis dan meniscus

medialis. Stabilitas articulus ini tergantung pada ligamentum yang terdapat di situ.

Capsula articularis kuat di bagian dorsal. Di bagian anterior dibentuk oleh tendo

m.quadriceps femoris, yang melekat pada tepi cranial patella dan ligamentum patellae yang

melekat pada tepi caudal patella dan pada tubberositas tibiae. Pada setiap sisi patella capsula

articularis terdiri dari retinaculum patellae mediale at laterate, yang merupakan perluasan dari

m.vastus medialis dan m.vastus lateralis. Retinaculum laterale diperkuat oleh serabut-serabut

dari tractus iliotibialis. Pada kontraksi m.quadriceps femoris capsula articularis dibagian

anterior dan ligamentum patellae menjadi tegang. Ligamentum capsulare pada sisi articulatio

genus meluas (melekat) dari condylus femoris sampai di condylus tibiae.

Ligamentum collaterale tibiale (medial) berbentuk datar dan berada pada bagian

medial capsula articularis. Di bagian cranialis ligamentum ini melekat pada epicondylus

medialis femoris, dan di sebelah caudalis berbentuk lebar, melekat pada condylus medialis

tibiae dan pada bagian cranialis corpus tubiae. Serabut-serabut bagian profunda melekat pada

tepi luar meniscus medialis.

Ligamentum collaterale fibulare (laterale) terletak terpisah daripada capsula

articularis, berbentuk bulat tali dan meluas dari epicondylus lateralis femoris menuju sisi

laterale capitulum fibulae. Bagian posterior capsula articularis mengadakan perlekatan pada

bagian cranial condylus femoris dan fossa intercondyloidea femoris dan pada bagian

proximal tibiae. Suatu perluasan dari capsula articularis, yang dinamakan ligamentum

popliteum arcuatum, mengadakan perlekatan pada capitulum fibulae. Bagian sentral dari

capsula articularis diperkuat oleh ligamentum popliteum obliquum, yang merupakan

perluasan dari tendo m.semimembranosus, dan arahnya cranio-lateral, melekat pada condylus

lateralis tibiae. Bagian tepi dari facies posterior capsula articularis tipis dan ditutupi oleh

capus medial dan caput lateral m.gastrocnemius.

Page 3: Fraktur Patella

Ligamentum cruciatum terdiri atas sepasang ligamentum yang sangat kuat, melekat

pada tibia dan fibula, berada di dalam capsula articularis, tetapi tetap berada di sebelah

superficialis dari membrana synovialis. Ligamentum ini diberikan nama yang sesuai dengan

tempat origonya pada tibia. Ligametum cruciatum anterius melekat di sebelah ventral

eminentia intercondyloidea tibia, di antara kedua buah meniscus, dan menuju kepada facies

medialis condylus lateralis femoris serta mengadakan perlekatan di tempat ini. Ligamentum

cruciatum posterior mengadakan perlekatan pada tepi posterior permukaan ujung proximal

tibia, berada di antara kedua meniscus, berjalan ke ventral mengadakan perlekatan pada

fecies lateralis condylus medialis femoris.

Meniscus medialis dan meniscus lateralis adalah dua buah fibrocartilago yang

berbentuk cresentic (sebagian dari lingkaran), mengadakan perlekatan pada fecies cranialis

ujung proximal tibia. Pada penampang melintang meniscus berbentuk segitiga. Meniscus

medialis bentuknya lebih besar daripada meniscus lateralis, dengan bagian yang terbuka

meliputi (kaki huruf “C”) meniscus lateralis.

INNERVASI

Berasal dari tga sumber, yaitu:

1) n.femoralis, melalui ramus muscularis yang menuju ke m.vastus medialis;

2) ramus genicularis yang dipercabangkan oleh n.tibialis dan n.peroneus communis

(n.ischiadicus);

Page 4: Fraktur Patella

3) n.obturatorius yang memberikan cabang-cabang yang mengikuti arteria femoralis

menuju ke fossa poplitea.

ETIOLOGI

Fraktur patella dapat disebabkan oleh tekanan langsung atau tidak langsung. Jatuh

terpeleset misalnya dapat menyebabkan terjadinya kontakrsi dari m.quadriceps femoris

sebagai upaya untuk mempertahankan keseimbangan sehingga memungkinkan terjadinya

fraktur. Kegagalan dari os patella menahan beban tarikan tersebut dapat mengakibatkan

terjadinya fraktur transverse patella yang berhubungan dengan robeknya retinaculum medial

dan lateral. Benturan langsung pada patella dapat menyebabkan terjadinya fraktur

longitudinal, stellata, atau cominuted.5

KLASIFIKASI

Tidak ada klasifikasi yang komprehensif untuk menjelaskan semua jenis fraktur

patella. Secara umum, fraktur patella dikategorikan berdasarkan tingkat pergeserannya dan

konfigurasi garis fraktur, tetapi sistem ini mungkin gagal untuk menilai tingkat cedera

permukaan artikular, yang secara signifikan mempengaruhi dampak dari fraktur.5

Klasifikasi fraktur patella dapat dilihat pada tabel dibawah ini:6

Page 5: Fraktur Patella

DIAGNOSIS

Gejala dan Tanda5

1. Riwayat trauma langsung atau tidak langsung

2. Nyeri tekan atau nyeri saat digerakkan

3. Oedema

4. Pada fraktur patella dengan displaced ditemukan celah pada patella dan fragmen

patella serta kelemahan dalam mengekstensikan kaki melawan gravitasi

5. Pada fraktur non dispalced tidak ditemukan kelainan pada palpasi

Radiologi

Pemeriksaan radiologi meliputi foto x-ray AP, lateral, dan axial. CT Scan, dan MRI.6

Page 6: Fraktur Patella

Tatalaksana

Penanganan fraktur patella didasarkan pada morfologi frakturnya. Pemilihan penanganan

yang ada meliputi tindakan nonoperatif, tension band wiring, lag screw fixation, patellectomy

parsial, patellectomy parsial dikombinasikan dengan tension band wiring, dan patellectomy

total.6

Page 7: Fraktur Patella

Komplikasi6

1. Infeksi

2. Fiksasi yang terlepas atau refraktur

3. Kekakuan atau penurunan kemampuan gerak

4. Osteoartritis

5. Ruptur tendo setelah patellectomy

Page 8: Fraktur Patella

DAFTAR PUSTAKA

1. Patellar fracture, treatment (jurnal)

2. E Medicine

3. Diktat anatomi

4. Atlas Netter

5. Chapman, Michael W.

6. Skeletal Trauma, Basic Science