32
Nama : Iin Windarti (9) Frame Relay (PT. Lintas Arta) Pembimbing : Rudi Haryadi, S.Pd Antoni Budiman, S.Pd Kelas : XII TKJ A Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Sabtu, 19 November 2012 Nilai/ Paraf : I. Tujuan Siswa memahami tentang materi frame relay. Siswa dapat melakukan konfigurasi frame relay pada router dengan menentukan LMI dan DLCI yang digunakan. Siswa dapat melakukan konfigurasi cloud yang digunakan untuk frame relay pada packet tracer. II. Pendahuluan Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame- frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

Frame Relay Lintas Arta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diagnosa WAN

Citation preview

Page 1: Frame Relay Lintas Arta

I. Tujuan

Siswa memahami tentang materi frame relay.

Siswa dapat melakukan konfigurasi frame relay pada router dengan menentukan

LMI dan DLCI yang digunakan.

Siswa dapat melakukan konfigurasi cloud yang digunakan untuk frame relay pada

packet tracer.

II. Pendahuluan

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua

dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan.

Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada

ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan

aplikasi suara/voice.

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN)

yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai

alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan

melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit

sampai tujuan.

Fitur Frame Relay

Kecepatan tinggi

Bandwidth Dinamik

Performansi yang baik/ Good Performance

Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Perangkat Frame Relay

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari PC, server, atau komputer host, perangkat

akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat

jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).

Nama :Iin Windarti (9)

Frame Relay

(PT. Lintas Arta)

Pembimbing :Rudi Haryadi, S.PdAntoni Budiman, S.Pd

Kelas : XII TKJ A

Mata Pelajaran :Diagnosa WAN

Sabtu, 19 November 2012 Nilai/Paraf :

Page 2: Frame Relay Lintas Arta

Virtual Circuit (VC) Frame Relay

Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay

cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara

endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam

jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-

way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk

saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua

tipe virtual circuit (VC):

Switched Virtual Circuit (SVC)

Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika

terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat

empat status pada sebuah SVC:

Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua

perangkat DTE Frame Relay terbentuk.

Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual

circuit (vc).

Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah

berhenti.

Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu,

koneksi antar dua DTE akan diputus.

Struktur Frame

Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay

menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:

Page 3: Frame Relay Lintas Arta

Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame

Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address

(EA), C/R, dan Congestion control information

DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari

10 bit pertama dari Address field/alamat.

Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yang

panjangnya 2 bytes.

C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak

didefinisikan saat ini.

Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian

(congestion) Frame Relay.

Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya

bervariasi.

FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan

frame.

Pendeteksi Error pada Frame Relay

Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay

tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded)

dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :

Cyclic redundancy check (CRC)

Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema error-checking yang

mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error

(Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada

protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).

Implementasi Frame Relay

Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan

atau organisasi.

Jaringan Publik

Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE)

berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi.

Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani

administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

Jaringan Private

Page 4: Frame Relay Lintas Arta

Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah

tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui

interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa

atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau

untuk aplikasi video-teleconferencing).

Local Management Interface (LMI)

LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan

banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage

koneksi dan melaporkan status koneksi.

1. Memelihara link antara router dan switch frame

2. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada

jarinan

3. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting

4. Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan

Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika anda

menhubungkan router dengan jaringan frame relay, interface router mempunyai

koneksi langsung ke switch frame relay pada sisi penyedia frame relay. Walaupun

hanya ada satu koneksi fisik antara router dan frame relay, frame relay mendukung

multiple circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi frame relay atau

circuit:

1. Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line- suatu sambungan

langsung dengan suatu piranti tujuan.

2. Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi dengan lebih

dari satu piranti tujuan. Ciscuit yang sama digunakan untuk multiple komunikasi.

Anda bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang mengijinkan

konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan parameter konfigurasi yang

berbeda.

Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame relay, nomor DLCI bertindak

seperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena frame relay mendukung

protocol-2 layer bagian atas, anda perlu mengasosiasikan logical, address tujuan layer

network dengan nomor DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk

koneksi multiple, anda mempunyai opsi konfigurasi berikut:

Page 5: Frame Relay Lintas Arta

1. Asosiasikan DLCI secara dynamic dengan protocol inverse-ARP untuk

mendapatkan address tujuan secara dynamic yang diasosiasikan dengan DLCI

2. Petakan addres secara manual ke DLCI dengan mengidentifikasikan address dari

masing-2 piranti tujuan, dan asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun

banyak yang dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jika

menggunakan inverse-ARP.

Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point, anda tidak

perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini dikarenakan

interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai satu kemungkinan koneksi.

III. Alat dan Bahan

a. 1 unit PC atau Laptop

b. Aplikasi Simulasi Packet Tracer

c. Topologi PT. Lintas Arta

IV. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Buka software packer tracer.

3. Buatlah design seperti topologi PT. Lintas Arta berikut.

Page 6: Frame Relay Lintas Arta

4. Settinglah IP Address dari masing-masing router beserta clock ratenya yang dipakai

adalah 9600.

a. Router 1

- Int fa0/0

- Int se2/0

Page 7: Frame Relay Lintas Arta

b. Router 2

- Int fa0/0

- Int se2/0

Page 8: Frame Relay Lintas Arta

c. Router 3

- Int fa0/0

- Int se2/0

Page 9: Frame Relay Lintas Arta

d. Router 4

- Int fa0/0

- Int se2/0

Page 10: Frame Relay Lintas Arta

5. Setelah itu setting lah pada setiap router DLCInya, sebelumnya masuk ke serial2/0.

a. Router 1

b. Router 2

Page 11: Frame Relay Lintas Arta

c. Router 3

d. Router 4

Page 12: Frame Relay Lintas Arta

6. Setelah itu settinglah pada cloudnya.

a. Serial 0 dari R4

b. Serial 1 dari R3

Page 13: Frame Relay Lintas Arta

c. Serial 2 dari R2

d. Serial 3 dari R1

Page 14: Frame Relay Lintas Arta

7. Setelah itu Setiing Frame Relaynya.

8. Router telah saling terhubung, uji cobalah dengan menggunaka perintah ping [ip

tujuan].

9. Karena kita menggunakan host dengan Network yang berbeda maka kita perlu

menggunakan routing. Settinglah routing pada setiap router agar host bisa saling

berkomunikasi.

a. Router 1

Page 15: Frame Relay Lintas Arta

b. Router 2

Page 16: Frame Relay Lintas Arta

c. Router 3

d. Router 4

Page 17: Frame Relay Lintas Arta

10. Konfigurasi telah selesai dilakukan, lihatlah hasil konfigurasi yang telah dilakukan

dan uji koneksi lah dari setiap router dan PC.

11. Analisa dan laporkan hasilnya.

V. Hasil Kerja

Uji Konfigurasi

a. Router 1

- Interface Serial 2/0

Page 18: Frame Relay Lintas Arta

- Routing

- Frame-relay Map

Page 19: Frame Relay Lintas Arta

- IP Router

b. Router 2

- Frame-relay lmi dan Interface se 2/0

Page 20: Frame Relay Lintas Arta
Page 21: Frame Relay Lintas Arta

c. Router 3

- Interface Serial 2/0

Page 22: Frame Relay Lintas Arta

- Routing dan Frame Relay lmi

Page 23: Frame Relay Lintas Arta

- Frame-relay Map

Page 24: Frame Relay Lintas Arta

d. Router 4

- Interface Serial 2/0

Page 25: Frame Relay Lintas Arta

- Routing, Frame-relay LMI dan Frame-Relay Map

Page 26: Frame Relay Lintas Arta

Uji Koneksi

a. Ping dari 12.12.12.2 ke 14.14.14.3

b. Traceroute dari 12.12.12.2 ke 14.14.14.3

Page 27: Frame Relay Lintas Arta

c. Ping dari 12.12.12.2 ke 13.13.13.2

d. Traceroute dari 12.12.12.2 ke 13.13.13.2

e. Ping dari 12.12.12.2 ke 10.10.10.2

f. Traceroute dari 12.12.12.2 ke 10.10.10.2

Page 28: Frame Relay Lintas Arta

VI. Kesimpulan

Implemantasi frame relay pada perusahaan seperti ISP lebih menitik beratkan pada

sisi aplikasi yang digunakan pada perusahaan tersebut karena dengan keunggulan frame

relay yang dapat mentransferkan data yang besar dan memiliki keandalan tinggi.