Upload
iin-windarti
View
161
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Diagnosa WAN
Citation preview
I. Tujuan
Siswa memahami tentang materi frame relay.
Siswa dapat melakukan konfigurasi frame relay pada router dengan menentukan
LMI dan DLCI yang digunakan.
Siswa dapat melakukan konfigurasi cloud yang digunakan untuk frame relay pada
packet tracer.
II. Pendahuluan
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua
dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan.
Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada
ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan
aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN)
yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai
alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan
melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit
sampai tujuan.
Fitur Frame Relay
Kecepatan tinggi
Bandwidth Dinamik
Performansi yang baik/ Good Performance
Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari PC, server, atau komputer host, perangkat
akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat
jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).
Nama :Iin Windarti (9)
Frame Relay
(PT. Lintas Arta)
Pembimbing :Rudi Haryadi, S.PdAntoni Budiman, S.Pd
Kelas : XII TKJ A
Mata Pelajaran :Diagnosa WAN
Sabtu, 19 November 2012 Nilai/Paraf :
Virtual Circuit (VC) Frame Relay
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay
cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara
endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam
jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-
way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk
saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua
tipe virtual circuit (VC):
Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika
terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat
empat status pada sebuah SVC:
Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua
perangkat DTE Frame Relay terbentuk.
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual
circuit (vc).
Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah
berhenti.
Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu,
koneksi antar dua DTE akan diputus.
Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay
menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:
Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame
Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address
(EA), C/R, dan Congestion control information
DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari
10 bit pertama dari Address field/alamat.
Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yang
panjangnya 2 bytes.
C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak
didefinisikan saat ini.
Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian
(congestion) Frame Relay.
Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya
bervariasi.
FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan
frame.
Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay
tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded)
dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :
Cyclic redundancy check (CRC)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema error-checking yang
mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error
(Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada
protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).
Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan
atau organisasi.
Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE)
berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi.
Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani
administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.
Jaringan Private
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah
tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui
interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa
atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau
untuk aplikasi video-teleconferencing).
Local Management Interface (LMI)
LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan
banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage
koneksi dan melaporkan status koneksi.
1. Memelihara link antara router dan switch frame
2. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada
jarinan
3. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting
4. Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan
Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika anda
menhubungkan router dengan jaringan frame relay, interface router mempunyai
koneksi langsung ke switch frame relay pada sisi penyedia frame relay. Walaupun
hanya ada satu koneksi fisik antara router dan frame relay, frame relay mendukung
multiple circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi frame relay atau
circuit:
1. Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line- suatu sambungan
langsung dengan suatu piranti tujuan.
2. Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi dengan lebih
dari satu piranti tujuan. Ciscuit yang sama digunakan untuk multiple komunikasi.
Anda bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang mengijinkan
konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan parameter konfigurasi yang
berbeda.
Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame relay, nomor DLCI bertindak
seperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena frame relay mendukung
protocol-2 layer bagian atas, anda perlu mengasosiasikan logical, address tujuan layer
network dengan nomor DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk
koneksi multiple, anda mempunyai opsi konfigurasi berikut:
1. Asosiasikan DLCI secara dynamic dengan protocol inverse-ARP untuk
mendapatkan address tujuan secara dynamic yang diasosiasikan dengan DLCI
2. Petakan addres secara manual ke DLCI dengan mengidentifikasikan address dari
masing-2 piranti tujuan, dan asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun
banyak yang dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jika
menggunakan inverse-ARP.
Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point, anda tidak
perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini dikarenakan
interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai satu kemungkinan koneksi.
III. Alat dan Bahan
a. 1 unit PC atau Laptop
b. Aplikasi Simulasi Packet Tracer
c. Topologi PT. Lintas Arta
IV. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buka software packer tracer.
3. Buatlah design seperti topologi PT. Lintas Arta berikut.
4. Settinglah IP Address dari masing-masing router beserta clock ratenya yang dipakai
adalah 9600.
a. Router 1
- Int fa0/0
- Int se2/0
b. Router 2
- Int fa0/0
- Int se2/0
c. Router 3
- Int fa0/0
- Int se2/0
d. Router 4
- Int fa0/0
- Int se2/0
5. Setelah itu setting lah pada setiap router DLCInya, sebelumnya masuk ke serial2/0.
a. Router 1
b. Router 2
c. Router 3
d. Router 4
6. Setelah itu settinglah pada cloudnya.
a. Serial 0 dari R4
b. Serial 1 dari R3
c. Serial 2 dari R2
d. Serial 3 dari R1
7. Setelah itu Setiing Frame Relaynya.
8. Router telah saling terhubung, uji cobalah dengan menggunaka perintah ping [ip
tujuan].
9. Karena kita menggunakan host dengan Network yang berbeda maka kita perlu
menggunakan routing. Settinglah routing pada setiap router agar host bisa saling
berkomunikasi.
a. Router 1
b. Router 2
c. Router 3
d. Router 4
10. Konfigurasi telah selesai dilakukan, lihatlah hasil konfigurasi yang telah dilakukan
dan uji koneksi lah dari setiap router dan PC.
11. Analisa dan laporkan hasilnya.
V. Hasil Kerja
Uji Konfigurasi
a. Router 1
- Interface Serial 2/0
- Routing
- Frame-relay Map
- IP Router
b. Router 2
- Frame-relay lmi dan Interface se 2/0
c. Router 3
- Interface Serial 2/0
- Routing dan Frame Relay lmi
- Frame-relay Map
d. Router 4
- Interface Serial 2/0
- Routing, Frame-relay LMI dan Frame-Relay Map
Uji Koneksi
a. Ping dari 12.12.12.2 ke 14.14.14.3
b. Traceroute dari 12.12.12.2 ke 14.14.14.3
c. Ping dari 12.12.12.2 ke 13.13.13.2
d. Traceroute dari 12.12.12.2 ke 13.13.13.2
e. Ping dari 12.12.12.2 ke 10.10.10.2
f. Traceroute dari 12.12.12.2 ke 10.10.10.2
VI. Kesimpulan
Implemantasi frame relay pada perusahaan seperti ISP lebih menitik beratkan pada
sisi aplikasi yang digunakan pada perusahaan tersebut karena dengan keunggulan frame
relay yang dapat mentransferkan data yang besar dan memiliki keandalan tinggi.