Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DAFTAR ISI
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Salah satu komponen penting pengelolaan sumberdaya air adalah wilayah
estuari. Menurut Fairbridge (1980) dan Triatmodjo (1999) bahwa muara sungai
dapat diartikan sebagai estuari, yaitu bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh
pasang surut. Pasang surut adalah gerakan yang bersifat periodik dan menimbulkan
debit aliran yang besar, sehingga gerakan air di estuari juga berubah-ubah secara
periodik mengikuti irama pasang surut. Arus pasang surut mempengaruhi
pergeseran salinitas dan kekeruhan (sedimen suspensi) di sepanjang estuari, yang
bergerak ke hulu pada waktu air pasang dan ke hilir pada waktu surut. Masih
dikatakan Triatmodjo (1999) terdapat empat tipe pasang surut, yaitu pasang surut
harian tunggal (diurnal tide), harian ganda (semi diurnal tide), pasang surut
campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semi diurnal), dan
pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing
diurnal).
Aliran air laut ke estuari disertai dengan transpor massa garam. Proses
masuknya air laut ke estuari dikenal dengan intrusi air laut. Jarak intrusi air laut
sangat tergantung pada karakteristik estuari, pasang surut, dan debit sungai.
Semakin besar tinggi pasang surut dan semakin kecil debit sungai semakin jauh
intrusi air laut atau sebaliknya. Transpor garam di estuari terjadi secara konveksi
dan difusi. Secara konveksi artinya garam terbawa (terangkut) bersama dengan
aliran air (karena terpengaruh kecepatan aliran). Transpor secara difusi terjadi
karena adanya turbulensi dan perbedaan kadar garam di suatu titik dengan titik-
titik di sekitarnya, sehingga kadar garam akan menyebar ke titik konsentrasi yang
lebih rendah. Kedua macam transpor yang terjadi secara bersamaan (konveksi dan
difusi) disebut dengan dispersi (Triatmodjo, 1999).
Penjalaran gelombang pasang surut dari laut menuju estuari berlawanan
arah dengan debit sungai yang mengalir menuju laut. Karena adanya perbedaan
rapat massa antara air laut dan air tawar, maka akan terjadi percampuran di antara
keduanya. Tingkat percampuran tergantung pada geometri estuari, pasang surut,
2
debit sungai, perbedaan rapat massa antara air tawar dan air laut, angin dan efek
Coriolis. Menurut Thatcher (1972); Rijn (1990) berdasarkan struktur salinitasnya
estuari diklasifikasikan menjadi tiga tipe estuari, yaitu tak tercampur (highly
stratified), tercampur sebagian (partially mixed) dan tercampur sempurna (well
mixed).
Rekomendasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Legowo (1998),
pada model fisik, peniruan geometri dan fenomena fisik obyek yang akan
dimodelkan dilakukan dengan cara membuat miniatur atau pengecilan ukuran
menggunakan skala tertentu bagi fenomena yang akan diamati atau berpengaruh
dominan pada proses yang diamati. Hasil pengamatan dan pengukuran pada model
ini kemudian diterjemahkan untuk memperoleh gambaran mengenai besaran-
besaran yang sesungguhnya terjadi atau akan terjadi pada prototip. Masih menurut
Legowo (1998), dalam model uji hidrolik, keunggulan model fisik dapat
memberikan informasi lebih rinci pada titik-titik pusat perhatian pada pandangan
tiga dimensi, disamping itu model fisik dapat mempresentasikan fenomena-
fenomena yang belum pasti diketahui perumusannya.
Memanfaatkan keunggulan spesifik dari model fisik di atas, maka tujuan
utama penelitian adalah mendiskripsikan pola hubungan antara desain model fisik
skala laboratorium, nilai parameter pencampuran dan klasifikasi tipe estuari dari
fenomena intrusi air laut akibat perilaku fluktuasi pasang air laut yang berlawanan
dengan debit sungai dari hulu di estuari pada periode musim kemarau.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan sumberdaya air atau pengelolaan sumber - sumber air tidak
akan lepas dari permasalahannya. Dikatakan oleh Suryadi (1986), pada
pengelolaan sumber-sumber air ini dijumpai sejumlah besar kriteria - kriteria
berhubungan dengan kualitas dimana masing-masing kriteria berhubungan satu
sama lain dan bersifat komplek. Dengan adanya kriteria - kriteria yang komplek
inilah menjadi salah satu penyebab utama yang mendorong berkembangnya
penggunaan model.
Di dunia teknik sipil model yang lazim dipergunakan sebagai alat bantu
analisa adalah model fisik dan model matematik. Model yang dikembangkan
untuk kebutuhan peramalan aliran air di estuari menggunakan pendekatan model
fisik dan model matematik. Dikatakan Legowo (1998) bahwa model matematik
mempunyai tingkat kesesuaian yang tinggi apabila perilaku data runtun waktu
(time series) tidak terlalu kompleks dan kondisi awal (asumsi-asumasi) terpenuhi
dengan baik, dengan mempertimbangkan estuari merupakan tata air yang unik dan
komplek (faktor-faktor yang berpengaruh menimbulkan interaksi yang rumit).
Untuk sistem kompleks, menyertakan ketidakpastian yang cukup besar, persamaan
matematis memberikan diskripsi yang kurang tepat dari perilaku sistem, karena
kekuranglengkapan perilaku data dan keterbatasan kemampuan manusia untuk bisa
memasukkan semua variabel menjadi model yang bisa mewakili fenomena alam
yang lengkap menjadi model matematika.
Masih dikatakan Legowo (1998), pada model fisik, peniruan geometri dan
fenomena fisik obyek yang akan dimodelkan dilakukan dengan cara membuat
miniatur atau pengecilan ukuran menggunakan skala tertentu bagi fenomena yang
akan diamati atau berpengaruh dominan pada proses yang diamati. Hasil
pengamatan dan pengukuran pada model ini kemudian diterjemahkan untuk
memperoleh gambaran mengenai besaran-besaran yang sesungguhnya terjadi atau
akan terjadi pada prototip.
4
Masih menurut Legowo (1998), dalam model uji hidrolik, keunggulan
model fisik dapat memberikan informasi lebih rinci pada titik-titik pusat perhatian
pada pandangan tiga dimensi, disamping itu model fisik dapat mempresentasikan
fenomena-fenomena yang belum pasti diketahui perumusannya. Dalam hal studi
mengenai peramalan aliran air di estuari, para ilmuwan telah banyak melakukan
penelitian dan membuat model tentang intrusi air laut akibat pengaruh pasang surut
di estuari. Model yang dikembangkan untuk kebutuhan peramalan aliran air di
estuari menggunakan pendekatan model fisik dan model matematik.
5
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
1. Tujuan utama Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PEKERTI)
adalah meningkatkan kualitas penelitian bidang keairan di Jurusan Teknik
Sipil Program Kekhususan Hidroteknik Universitas Riau dalam upaya
mendukung arah penelitian Universitas Riau sebagai Pusat Pengembangan
Wilayah Perairan Sumberdaya Alam Daerah Aliran Sungai (DAS) serta
kajian berbagai aspek terhadap Sumberdaya Alam Pesisir Selat Malaka.
2. Tujuan khusus Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PEKERTI)
untuk tahun pertama adalah mendiskripsikan fenomena intrusi air laut di
muara sungai akibat rambatan air laut pasang yang berlawanan dengan
debit hulu dari sungai menggunakan pendekatan model fisik skala
laboratorium.
3.2 Manfaat Penelitan
1. Menjalin hubungan kerjasama antara TPP dalam hal ini Jurusan Teknik
Sipil UNRI dengan TPM dalam hal ini Jurusan Teknik Sipil ITS.
2. Meningkatkan kualitas pengajaran/akademik di Jurusan Teknik Sipil UNRI
3. Tersedianya alat yang dibutuhkan di Jurusan Teknik Sipil UNRI apabila ada
penelitian tentang intrusi air laut
6
BAB 4. METODE PENELITIAN
Metode penelitian disusun untuk meninjau aspek hidrolika pada penelitian
ini adalah penyajian dalam suatu pemodelan secara fisik skala laboratorium.
Merujuk hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Anwar (1998) dan Ogihara dkk
(1998) bahwa Fenomana Panjang Intrusi Air Laut di Estuari Akibat Pengaruh
Rambatan Pasang Surut Air Laut yang berlawanan dengan Debit Hulu Sungai
menggunakan pendekatan Model Fisik Skala Laboratorium yang telah dibuat di
Laboratorium Hidrolika di Toyo University, Jepang. Adapun komponen utama dari
Model Fisik Skala Laboratorium adalah sebagai berikut :
Hydraulic Experiment Flume yang terbuat dari kaca fiber dengan
panjang 200 cm, lebar 10 cm dan tinggi 30 cm dilengkapi keran
pengatur air. Alat ini sudah sampai di Lab Plumbing Jurusan Teknik
UNRI, alat ini dipesan langsung dari Surabaya
Gambar 1 . Alat Hydraulic Experiment Flume
Mariotte Vessel sebagai suplai konsentrasi garam/ salinitas yang
memiliki kapasitas tamping kurang lebih 40 liter.bahwa dengan diameter
(D) kurang lebih 35 cm serta tinggi kurang lebih 0.70 m dengan
konsentrasi garam sebesar 30 ppm. Alat ini sudah sampai di Lab
Plumbing Jurusan Teknik UNRI alat ini dipesan langsung dari Surabaya
7
Gambar 2 . Mariotte Vessel
Perlengkapan alat pendukung yang lain adalah stop watch untuk menetapkan
waktu untuk berbagai volume air di volumetric tank, tampungan air kapasitas 5000
ml, zat pewarna ultraviolet oksidator (KMNO4) serta alat current meter untuk
mengukur kecepatan
Alat penunjang adalah Hydraulic Bench di Laboratorium Mekanika Fluida
dan Plumbing Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau buatan
Armfield Inc, Amerika Tahun 2006. Prinsip dasar kinerja alat Hydraulic Bench
adalah dipergunakan untuk pengukuran debit untuk berbagai variasi volume air
terhadap perubahan waktu. Untuk selanjutnya alat Hydraulic Bench disajikan
seperti pada Gambar 2 di bawah ini:
Gambar 3 . Alat Hydraulic Bench
8
Tahapan Penelitian
1. Setting Alat
Setelah alat Hydraulic Experiment Flume dan Mariotte Vessel sudah
sampai di Lab Flumbing Jurusan Teknik Sipil maka selanjutnya dilakukan setting
alat untuk memastikan bahwa alat yang ada dapat berfungsi dengan baik.
Gambar 4 . Setting alat di Laboratorium Flumbing UNRI
9
2. Running Alat
Setelah alat disetting dan dipastikan alat dapat berfungsi dengan baik maka
dilakukan running alat dengan langkah sebagai berikut
1. Perhitungan debit Qinflow
a. Mesin pompa air di alat Hydraulic bench dihidupkan dan mengatur
besar debit dengan memutar kran berwarna merah yang ada di alat
hydraulic bench, kemudian airnya dialirkan ke Hydraulic
Experiment Flume melalui kran 1 (bagian hulu) ini
memperentasikan air tawar. lalu mengatu tinggi air pada elevasi
tertentu di hilir flume sampai terjadi kondisi aliran steady state
b. Limpasan air di hilir flume ditampung di bak penampung yang ada
di Hydraulic bench untuk menghitung debit pompa, dengan cara
membaca scala volume air yang tertampung per waktu pengukuran,
pengukuran dilakukan 3 (tiga) kali kemudian dirata-rata
2. Mencampur air dan garam sehingga didapat salinitas sebesar 30 ppm
yang ditambah zat pewarna violet dari oksidator KMNO4, untuk
memperesentasikan salinitas air laut selanjutnya dimasukkan kedalam
alat Mariotte vessel kapasitas 70 liter. Kran dari alat ini dibuka dengan
debit tertentu setelah aliran dari hulu sedah mencapai kondisi aliran
steady state
3. Transfor garam di flume juga terjadi scara konveksi dan difusi,
konveksi artinya garam terbawa bersama aliran air, transpor secara
difusi terjadi karena adanya turbulensi dan perbedaan kadar garam di
suatu titik dengan titik disekitarnya, kedua macam transpor tersebut
terjadi bersamaan disebut dispersi.
4. Terjadinya proses dispersi maka kadar salinitas akan masuk ke hulu
flume sehingga membentuk lidah air asin (ditandai proses pemisahan
warna KMNO4 dan air tawar) dan menunggu sampai aliran pada
kondisi stabil. Perlu dicatat panjang lidah air asin (salt wedge) dari
ujung sebelah hilir dari flume sebagai titik awal atau nol. Juga dicatat
10
tinggi lidah air asin disetiap potongan (cross section) pada setiap jarak
20 cm dari hilir flume
5. Melakukan pengamatan proses pencampuran untuk menentukan
klasifikasi aliran berdasarkan parameter pemcampuran (M) antara air
tawar dan air asin.
Gambar 5 . Proses Running alat disaksikan oleh Ketua TPM. Prof. Dr. Ir Nadjadji
Anwar Msc
11
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah awal adalah mendiskripsikan penampang memanjang flume
dengan cara membagi 11 pias dengan jarak 20 cm sepanjang 200 cm (gambar. 4 )
hal ini bertujuan untuk pembacaan panjang penjalaran lidah air asin.
Gambar 6 . Diskripsi dan hasil pengamatan panjang intrusi ke hulu flume
1. Hasil Percobaan 1
Debit aliran hulu flume = 220 ml/detik ,
Kemiringan flume = 0,01
Gambar 7 . Hubungan panjang Salt wedge ke hulu flume dengan tinggi lidah air
asin akibat variasi kedalaman air pasang di hilir flume
0
1
2
3
4
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Bukaan 7.2 cm
Bukaan 7.5
Bukaan 7.8
Bukaan 8.1
Bukaan 8.5
Bukaan 8.8 cm
20 cm 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Hulu
air
tawar
Hilir
air
asin
Lidah air asin (salt wedge)
Konsentrasi Garam
Air tawar (Qinflow)
12
Gambar 8 . Hubungan perubahan ketinggian air di hilir flume dengan nilai panjang
lidah air di hulu flume
2. Hasil Percobaan ke 2
Debit aliran hulu flume = 210 ml/detik ,
Kemiringan flume = 0,015
Gambar 9 . Hubungan panjang Salt wedge ke hulu flume dengan tinggi lidah air
asin akibat variasi kedalaman air pasang di hilir flume
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
78.5 102.0 123.0 136.0 155.0 160.0
0
1
2
3
4
5
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Bukaan 7,7
Bukaan 8
Bukaan 8,6
Bukaan 9
Bukaan 9,6
Bukaan 7,4
13
Gambar 10. Hubungan perubahan ketinggian air di hilir flume dengan nilai
panjang lidah air di hulu flume
3. Hasil Percobaan ke 3
Debit aliran hulu flume = 600 ml/detik ,
Kemiringan flume = 0,02
Gambar 11 . Hubungan panjang Salt wedge ke hulu flume dengan tinggi lidah air
asin akibat variasi kedalaman air pasang di hilir flume
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
78.5 102.0 123.0 136.0 155.0 160.0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Bukaan 12
Bukaan 12,5
Bukaan 13
Bukaan 13,5
Bukaan 14
Bukaan 14,5
14
Gambar 12 . Hubungan perubahan ketinggian air di hilir flume dengan nilai
panjang lidah air di hulu flume
Dari hasil percobaan diatas ternyata pengaruh tinggi pasang cukup
berpengaruh terhadap panjang lidah air asin atau intrusi air asin (salt wedge),
selain itu alat Hydraulic Experiment Flume, Mariotte Vessel dan Hydraulic Bench
menunjukan unjuk kerja yang baik dan, ini dapat dilihat dari sinsitivitas alat
terhadap perubahan pariabel infut yang dilakukan.
Selain itu dari penelitian PEKERTI ini terjalin kerja sama yang sangat baik
antara Tim Perguruan Tinggi Pengusul dengan (TPP) dengan Tim Perguruan
Tinggi Mitra (TPM), Selama kunjungan dari ketua penelitian dari TPM Prof. Dr.
Ir. Nadjadji Anwar, Msc ke universitas TPP (UNRI) selain menindak lanjuti
penelitian ini juga dilakukan kuliah umum yang dihadiri mahasiswa baik dari
Program studi D3, S1 dan juga mahasiswa Pasca sarjana Teknik Sipil UNRI
0
2
4
6
8
10
12
14
16
60.0 89.0 112.0 135.0 170.0 182.0
Series1
15
Gambar 13 . Prof. Dr. Ir. Nadjadji Anwar, Msc setelah selesai memberikan kuliah
umum di Jurusan Teknik Sipil
Prof. Dr. Ir. Nadjadji Bochari, MT Joleha, MM Siswanto, MT
Dr. Imam S Dr. Manyuk F
16
BAB 6. KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan diatas ternyata pengaruh tinggi pasang cukup berpengaruh
terhadap panjang lidah air asin atau intrusi air asin (salt wedge),
2. Alat Hydraulic Experiment Flume, Mariotte Vessel dan Hydraulic Bench
menunjukan unjuk kerja yang baik dan, ini dapat dilihat dari sinsitivitas alat
terhadap perubahan pariabel infut yang dilakukan.
3. Selain itu dari penelitian PEKERTI ini terjalin kerja sama yang sangat baik
antara Tim Perguruan Tinggi Pengusul dengan (TPP) dengan Tim Perguruan
Tinggi Mitra (TPM
17
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, N., (1998), Environmental Hydraulic Aspects in Lamong River and Fish
Ponds, Unpublished Ph.D Dissertation, Toyo University, Japan.
Fairbridge, R., (1980), ”The Estuary: Its Definition and Geodynamic Cycle”, dalam
Chemistry and Biochemistry of Estuaries eds. Olausson dan Cato, Wiley,
New York, hal 1- 35.
Ogihara, Tanaka, Fukui, Hara, Anwar, Anggrahini ., (1998), Similitude of The
Phenomenon in Salt Pond Beetwen in The Model Test and in The Field, 11 th
Conggres of The IAHR APD September 8-10, Jogyakarta.
Ippen AT, (1966), Estuary and Coastline Hydrodynamic, Mc Graw Hill Book
Company, New York. Legowo, S, (1998), Pengkajian Pendangkalan Muara
Sungai Di Pantai Utara Pulau Jawa Barat dan Rekayasa Pemecahannya,
Laporan Akhir Riset Unggulan Terpadu (RUT III/3) Lembaga Penelitian
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung.
Rijn, L.C.V., (1990), Principles of Fluid Flow and Surface Waves in Rivers,
Estuaries, Seas and Oceans, Aqua Publications Amsterdams, The
Netherlands.
Suryadi (1986) , ”Pengenalan Analisa Dengan Model Matematik Pada Masalah
Air”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pengairan No.2 Tahun,1-KW.II,
Hal 3-6.
Thatcher, M. L.,dan Harleman, D.R. F., (1972), A Mathematical Modeling For The
Prediction Of Unsteady Salinity Intrusion In Estuaries, Departement of
Civil Engineering, MIT United Kingdom
Triatmodjo, B., (1999), Teknik Pantai, Beta Offset, Jogyakarta
18
LAMPIRAN
Biodata Pengusul Dana Penelitian PEKERTI
I. BIODATA KETUA PENELITI
1.1 Nama Lengkap
(dengan gelar)
Bochari, ST, MT.
1.2 Jabatan Fungsional Lektor
1.3 NIP 1970510 199702 2 002
1.4 Tempat dan Tanggal
Lahir
Pagar Alam, 10 Mei 1970
1.5 Alamat Rumah Jl. Griya Cipta Blok G No.8, Panam, Pekanbaru
1.6 Nomor Telp/Faks -
1.7 Nomor HP 0813 65510335
1.8 Alamat Kantor Kampus Bina Widya Simpang Baru, Panam
Pekanbaru
1.9 Nomor
Telepon/Faks
Telp 0761-66596 / Faks : 0761-66596
1.10 Alamat e-mail
1.11 Lulusan yg telah
dihasilkan
S-1 = 5 orang
1.12 Mata Kuliah yang
diampu
1. Matematika Terapan I / Program D3
2. Matematika Terapan II / Program D3
3. Hidrologi / Program D3
4. Hidrolika / Program D3
5. Pelabuhan / Program D 3
6. Pengembangan Sumber Daya Air
(PSDA) / Program S1
19
II.RIWAYAT PENDIDIKAN
Program S1 S2
Nama PT Universitas Sriwijaya
(UNSRI) Palembang
Universitas Gadjah Mada
(UGM) Jogyakarta
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Bidang Keahlian
Teknik Sumberdaya Air
Tahun Masuk 1989 1998
Tahun Lulus 1995 2001
Judul Skripsi
/Tesis
/Disertasi
Loading Test Kampus
Baru Indralaya Universitas
Sriwijaya Palembang
Simulasi Perubahan Genangan
dan Lengas Tanah Di Lahan
Rawa Siak Kiri
Pembimbing
Skripsi /Tesis
/Disertasi
Ir Sarino, MSc
Ir Kamil Madar
Ir Darmanto, Dipl HE, MSc
III PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1
2012 Peran Model Fisik Skala
Laboratorium dalam
Upaya Pengembangan
Bidang Keairan (Anggota)
Dana PNBP
Universitas Riau
Hibah Penelitian
Basis Lab
15.000.000
2
2011 Pengembangan Model
Peramalan Intrusi Air Laut
di Estuari Menggunakan
Pendekatan Softcomputing
(Anggota)
DP2M Dikti
Hibah Penelitian
Fundamental
15.000.000
20
IV. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2010 Assessment Lingkungan Water
Catchment Camp Rumbai PT.CPI
CPI 56.000.000
V. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
JURNAL NON AKREDITASI NASIONAL
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume / Nomor Nama Jurnal
1. 2012 Kajian Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
Untuk Normalisasi
Sungai Mendol
Kecamatan Kuala
Kampar Kabupaten
Pelalawan (Anggota )
Volume 4 Nomor 1
Halaman 1-62
Januari 2012
Jurnal Ilmiah
APTEK Non
Akreditasi
ISSN 2085-
2630 Fakultas
Teknik,
Universitas
Pasir
Pengaraian
(UPP), Rokan
Hulu.
2. 2011 Model Programa Linier
Distribusi Air Minum
PDAM Menggunakan
Program Bantu POM-
QM Windows Versi 3.0
(Anggota)
Volume 10 Nomor 2
Halaman 171-414
Desember 2011
Jurnal
SPEKTRUM
Non Akreditasi
ISSN 1693-
9573
diterbitkan
oleh Lembaga
Penerbitan
PDPTS, Riau
21
VI. PENGALAMAN PENULISAN BUKU
No Tahun Judul Buku Jumlah
Halaman
Penerbit
Belum Pernah
VII. PENGALAMAN PEROLEHAN HKI
No
Tahun
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor P/ID
Belum Pernah
VIII PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA
SOSIAL LAINNYA
No
Tahun
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
Belum Pernah
22
1.BIODATA ANGGOTA PENELITI 1
1.1 Nama Lengkap
(dengan gelar)
Joleha , ST, M Eng, MM
1.2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
1.3 NIP 0020077001
1.4 Tempat dan Tanggal
Lahir
Air Molek , 20 Juli 1970
1.5 Alamat Rumah Putri Tujuh II Blok S No 3 Tampan Pekanbaru
1.6 Nomor
Telepon/Faks
1.7 Nomor HP 0812 7585870
1.8 Alamat Kantor Kampus Bina Widya Simpang Baru, Panam
Pekanbaru
1.9 Nomor
Telepon/Faks
Telp 0761-66596 / Faks : 0761-66596
1.10 Alamat e-mail [email protected]
1.11 Lulusan yg telah
dihasilkan
D-1II = 5 orang
1.12 Mata Kuliah yang
diampu
1. Hidrologi / Program D3-S1
2. PTM / Program D3
3. Mekanika Fluida / Program D3
4. Drainase Perkotaan / Program D3
5. Instalasi Bangunan / Program D3
23
II.RIWAYAT PENDIDIKAN
Program S1 S2 S2
Nama PT Institut Teknologi
Medan (ITM)
Medan
IHE Delft Belanda Universitas Riau
Pekanbaru
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Ekonomi
Tahun
Masuk
1992 2002 2006
Tahun Lulus 1995 2003 2012
Judul
Skripsi /Tesis
/Disertasi
Pemanfaatan data
Sondir Untuk
Perencanaan
Pondasi
Design of Discharge
Measurement
Structure for the
Terzieterbeek
Catchment
Pengaruh Kualitas
Pelajaran
Terhadap
Kepuasan
Mahasiswa (Studi
Kasus Pada
Mahasiswa
FT_UR
Pekanbaru)
Pembimbing
Skripsi /Tesis
/Disertasi
Ir Zulkarnain A
Muis, M Eng
Dr. R.G.W Venneker Prof. Dr. Zulfadil,
MBA
III PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1
2012 Peran Model Fisik Skala
Laboratorium dalam
Upaya Pengembangan
Bidang Keairan (Anggota)
Dana PNBP
Universitas Riau
Hibah Penelitian
Basis Lab
15.000.000
24
IV. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1
V. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
JURNAL NON AKREDITASI INTERNASIONAL
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume / Nomor Nama Jurnal
1. 2009 Flood Mitigation of
Nyando River Using
Duflow Modelling
Volume XI Nomor 1
Halaman 1-62 Maret
2009
Jurnal
Internasional
Civil
Engineering
Dimension,
Universitas
Petra,
Surabaya.
JURNAL NON AKREDITASI NASIONAL
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume / Nomor Nama Jurnal
1. 2010 Model Distribusi Air
Bersih PDAM
Menggunakan Program
Bantu Lingo Versi 8.0
(Anggota )
Volume 9 Nomor 2
Halaman 19-28
Oktober 2010
Jurnal Sains
dan Teknologi
(JST)
Fakultas
Teknik,
Universitas
Riau
25
VI. PENGALAMAN PENULISAN BUKU
No Tahun Judul Buku Jumlah
Halaman
Penerbit
Belum Pernah
VII. PENGALAMAN PEROLEHAN HKI
No
Tahun
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor P/ID
Belum Pernah
VIII PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA
SOSIAL LAINNYA
No
Tahun
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
Belum Pernah
26