Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
powered by
Fund Fact Sheet, November 2019
Mandiri Investa Syariah BerimbangReksa Dana Campuran
NAV/Unit Rp. 3,287.30Tujuan Investasi
Kebijakan Investasi Komposisi Portfolio
Kinerja PortfolioMISB Benchmark*
Nov-04 Nov-05 Nov-06 Nov-07 Nov-08 Nov-09 Nov-10 Nov-11 Nov-12 Nov-13 Nov-14 Nov-15 Nov-16 Nov-17 Nov-18 Nov-19
0%
50%
100%
150%
200%
250%
300%
Kepemilikan TerbesarBerdasarkan Abjad
Alokasi Sektor5 Sektor Terbesar
Consumer, 2.98%Infrastructure, 2.16%Finance, 1.03%Trading, 1.01%Others, 2.47%
Kinerja - 29 November 2019
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun 3 Tahun 5 TahunDari Awal
TahunSejak
Pembentukan
MISB : -0.10% 1.12% 4.38% 6.90% 13.65% 19.55% 6.63% 228.73%Benchmark* : 0.32% 0.96% 1.94% 4.06% 13.90% 20.41% 3.67% 278.22%
* Sejak Februari 2017 berubah menjadi Average TD Syariah + 1%
Tanggal Laporan29-November-2019
Bank KustodianDeutsche Bank, Jakarta
Tanggal Peluncuran04-Nov-2004
Total AUMRp. 34.43 Miliar
Mata UangIndonesian rupiah (Rp.)
Imbal Jasa Manajer InvestasiMaks. 2.50% p.a
Imbal Jasa Bank KustodianMaks. 0.25% p.a
Biaya PembelianMaks. 1.00%
Biaya Penjualan KembaliMaks. 1.00% (< 1 tahun*) * holding period
Biaya PengalihanMaks. 1.00%
Kode ISINMANVEST:IJ
BloombergIDN000005006
Faktor Risiko Utama- Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan
Politik- Risiko Wanprestasi- Risiko Likuiditas- Risiko Transaksi Melalui Media Elektronik
Periode Investasi
Tingkat Risiko
<3 3-5 >5
3-5 : Jangka Menengah
Menengah
Ulasan PasarPada bulan November, IHSG mengalami koreksi sebesar 3.48% mom, berkebalikan dengan kondisi pasar global yang mana indeks S&P500 mencatatkan return 3.40% mom. Koreksi pada pasar saham domestik antara lain dipengaruhi oleh sentimen perkembangan perundingan dagang AS-China yang kembali memanas setelah sebelumnya menunjukkan perkembangan positif. Selain itu, rebalancing pada indeks MSCI Emerging Market telah membuat bobot negara Indonesia turun digantikan dengan bobot negara China yang mengalami kenaikan. Hal ini turut menyumbang tekanan foreign outflow yang mencapai Rp6.8 triliun selama November. Dari sisi makro ekonomi, Indonesia mencatat pertumbuhan 5.02% yoy pada Q3’19, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 5% yoy. Pertumbuhan tingkat konsumsi 5.01% yoy masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di tengah melambatnya pertumbuhan tingkat investasi yang sebesar 4.21% yoy. Untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, BI menurunkan rasio GWM sebesar 50bps menjadi 5.50%.
Tentang Mandiri InvestasiPT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) merupakan anak perusahaan dari PT Mandiri Sekuritas yang didirikan pada tanggal 28 Desember 2004. PT MandirI Sekuritas sendiri adalah perusahaan sekuritas terkemuka di Indonesia dan merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank terbesar milik negara. Mandiri Investasi dan/atau pendahulunya telah mengelola portofolio investasi sejak tahun 1993. Mandiri Investasi adalah Manajer Investasi lokal terbesar di Indonesia dengan total dana kelolaan sebesar Rp 56.26 Triliun (per 29 November 2019).
Pasar Uang Syariah : 2% - 75% Pasar Uang Syariah : 23.85%Saham Syariah : 5% - 78% Saham Syariah : 9.65%Sukuk : 20% - 79% Sukuk : 66.50%
Astra Sedaya Finance Tbk. SukukIndosat Tbk. SukukPemerintah RI SukukPerusahaan Listrik Negara (Persero), PT SukukXL Axiata Tbk, PT Sukuk
Untuk memperoleh hasil investasi yang menarik dan optimal dalam jangka panjang namun tetap memberikan pendapatan yang memadai melalui investasi pada Efek Bersifat Ekuitas, Sukuk dan instrumen pasar uang yang sesuai dengan Syariah Islam.