5
Sumber : Brocklebank, L. 1997. Dental radiology Understanding The X-ray Image., Oxford. Oxford University. A. Radiografi Intra Oral a. Periapikal Teknik ini menggambarkan gigi secara individual lokal beserta jaringan sekitarnya secara lokal / terbatas (3 – 4 gigi) antara lain: Deteksi keradangan/lesi periapikal Pem.status kesehatan periodontal (lokal) Endodonsia Evaluasi pertumbuhan gigi Terdapat tiga tekhnik pada periapikal. 1. Teknik ideal · Gigi dan film saling kontak · Aksis gigi dan film pararel · Sinar x tegak lurus gigi dan film 2. Teknik Bidang bagi Sudut di antara axis gigi dan axis film dipisahkan oleh bisected line. Sinar X ditujukan pada sudut kanan garis ini melalui akar gigi. Dengan susunan geometri ini panjang gigi sama dengan panjang di film tapi tulang periodontalnya tidak tertampil secara akurat. 3. Teknik Kesejajaran/Paralel Gigi dan film berada paralel dengan jarak yang sama. Film harus menempati mulut secara paralel (lereng palatum). b. Teknik Bitewing

fungsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

(pembahasan)

Citation preview

Sumber : Brocklebank, L. 1997. Dental radiology Understanding The X-ray Image.,Oxford. Oxford University.A. Radiografi Intra Orala. PeriapikalTeknik ini menggambarkan gigi secara individual lokal besertajaringan sekitarnya secara lokal / terbatas (3 4 gigi) antara lain: Deteksi keradangan/lesi periapikal Pem.status kesehatan periodontal (lokal) Endodonsia Evaluasi pertumbuhan gigiTerdapat tiga tekhnik pada periapikal.1. Teknik ideal Gigi dan film saling kontak Aksis gigi dan film pararel Sinar x tegak lurus gigi dan film2. Teknik Bidang bagiSudut di antara axis gigi dan axis film dipisahkan oleh bisected line. Sinar X ditujukan pada sudut kanan garis ini melalui akar gigi. Dengan susunan geometri ini panjang gigi sama dengan panjang di film tapi tulang periodontalnya tidak tertampil secara akurat.3. Teknik Kesejajaran/ParalelGigi dan film berada paralel dengan jarak yang sama. Film harus menempati mulut secara paralel (lereng palatum).

b. Teknik BitewingTeknik ini berfungsi untuk : Deteksi karies proksimal Pemeriksaan berkala Px dengan insidensi karies tinggi Deteksi karies skunder Mengetahui hubungan Ra dan RB Deteksi overhanging bagian Proksimal restorasi Mengetahui kamar pulpa Kesehatan periodontal (lebih luas) Evaluasi pertumbuhan gigi Secara periodek : deteksi karies awal, karies skunder dan kelainan periodontal awalKeuntungan: dapat memeriksa gigi sekaligus rahang atas dan rahang bawah pada satu sisi.c. Teknik oklusalTeknik radiografi intraoral dimana film ditempatkan di dataran oklusalKlasifikasi:A. Maxilary Occlusal Projection1. Upper standard occlusal (Standard occlusal) Periapicale assessment gigi-gigi anterior RA khususnya pada Anak-anak Deteksi gigi tidak erupsi/supernumeri Evaluasi ukuran & perluasan lesi(kista/tumor) pada anterior RA Assessment fraktur pada gigi anterior dan tulang alveolar2. Upper oblique occlusal (oblique occlusal/ topografi) Periapicale assessment gigi-gigi posterior RA khususnya pada Anak-anak Assessment kondisi dasar antrum serta menentukan hubungan akar gigi dengan antrum Evaluasi ukuran dan perluasan lesi(kista/tumor) pada posterior RA Assessment fraktur pada gigi posterior dan tulang alveolar3. Vertex occlusal Assessment posisi pada bukal atau pada palatal dari gigi kaninus yang tidak erupsi.B. Mandibular Occlusal Projection1. Lower 90 occlusal (true occlusal) Deteksi keberadaan dan posisi kalkuli pada kel.ludah submandibula Assessment posisi ke bukal/lingual gigi RB yang tidak erupsi Evaluasi ekpansi ke bukal/lingual dari kista/tumor Assessment fraktur pada anterior dari mandibula2. Lower 45 occlusal (standard occlusal) Periapical assessment gigi-gigi insisiv RB khususnya pada anak-anak Evaluasi ukuran dan perluasan lesi pada bagian anterior mandibula Assessment Fraktur pada anterior mandibula3. Lower oblique occlusal (obliqueocclusal) Deteksi kalkuli kelenjar ludah submandibula Assessment posisi kebukal/lingual gigi RB yang tidak erupsi Evaluasi ukuran dan perluasan lesi pada bagian posterior dan sudut dari bodi mandibula

B. Radiorafi Ekstra OralFoto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramik, sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah :a. Teknik rontgen panoramikFoto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.b. Teknik lateralFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.c. Teknik antero posteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga dapat memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanasalis, dan orbita.d. Teknik postero anteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis,serta tulang hidung.e. Teknik cephalometriFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.f. Proyeksi-WatersFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.g. Proyeksi reverse-TowneFoto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila.h. Proyeksi SubmentovertexFoto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus zigomatikus.