3
Masih ada kaitannya dengan peringatan Sumpah Pemuda sebagai titik tolak nasionalisme bangsa Indonesia, dalam kesempatan ini akan kita perbincangkan bagaimana bahasa erat kaitannya dengan nasionalisme. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata nasionalisme memiliki dua arti: (1) paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan; (2) kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan. Yang akan dicoba diuraikan di sini adalah berkaitan dengan makna yang kedua, yaitu kesadaran yang muncul dari diri pribadi untuk memupuk rasa nasionalisme di dalam hati sanubari masing-masing secara potensial atau aktual untuk bersama- sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa Indonesia selama mungkin guna mempertahankan kesatuan NKRI. Pembicaraan sekitar nasionalisme bisa dimulai dari mana saja atau tentang apa saja, namun dalam uraian ini ditekankan dari segi bahasa. Mengapa dari segi bahasa? Karena bahasa memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu perlu kiranya kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia yang sudah lama dirumuskan oleh Amran Halim pada Seminar Politik Bahasa Nasional pada tanggal 25 – 28 Februari 1975 diungkap kembali. Ada dua macam kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, yaitu (1) bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional seperti yang diikrarkan pada Sumpah Pemuda, dan (2) kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ada empat, yaitu: (1) lambang kebanggaan nasional(2) lambang identitas nasional(3) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.(4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa nasionalisme kita. Melalui bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Semua ini, dapat mempertebal rasa nasionalisme diri terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Karena fungsi ini hendaklah dalam berbahasa kita menampakkan diri sebagai bangsa Indonesia yang bersikap positif dan menjujung tinggi bahasa persatuan kita, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini harus diekspresikan pula dalam perilaku sehari-hari ketika kita berbahasa, misalnya dengan berusaha menghindari istilah asing. Karean kita telah memiliki bahasa nasional yang bagus, maka harus dimanfaatkan sebesar-besarnya. Janganlah justru kita bangga menggunakan bahasa asing karena hanya ingin tampil keren dan seolah-olah modern, atau hanya sekedar mencari keuntungan saja (seperti tampak pada uraian di bagian II). Pendeknya rasa nasionalisme bisa kita ekspresikan melalui penggunaan bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan kita yang sejajar dengan lambang yang lain, yaitu bendera dan lagu kebangsaan. Sebagai identitas bangsa, bahasa Indonesia dapat disejajarkan dengan identitas negara yang lain seperti dasar negara, bendera, dan lagu kebangsaan kita. Jika bahasa Indonesia memiliki identitas tersendiri dapatlah kiranya disejajarkan

Fungsi Bahasa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fungsi Bahasa

Masih ada kaitannya dengan peringatan Sumpah Pemuda sebagai titik tolak nasionalisme bangsa Indonesia, dalam kesempatan ini akan kita perbincangkan bagaimana bahasa erat kaitannya dengan nasionalisme. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata nasionalisme memiliki dua arti: (1) paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan; (2) kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.

Yang akan dicoba diuraikan di sini adalah berkaitan dengan makna yang kedua, yaitu kesadaran yang muncul dari diri pribadi untuk memupuk rasa nasionalisme di dalam hati sanubari masing-masing secara potensial atau aktual untuk bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa Indonesia selama mungkin guna mempertahankan kesatuan NKRI. Pembicaraan sekitar nasionalisme bisa dimulai dari mana saja atau tentang apa saja, namun dalam uraian ini ditekankan dari segi bahasa. Mengapa dari segi bahasa? Karena bahasa memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu perlu kiranya kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia yang sudah lama dirumuskan oleh Amran Halim pada Seminar Politik Bahasa Nasional pada tanggal 25 – 28 Februari 1975 diungkap kembali. Ada dua macam kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, yaitu (1) bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional seperti yang diikrarkan pada Sumpah Pemuda, dan (2) kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36.

Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ada empat, yaitu:(1) lambang kebanggaan nasional(2) lambang identitas nasional(3) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.(4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa nasionalisme kita. Melalui bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Semua ini, dapat mempertebal rasa nasionalisme diri terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Karena fungsi ini hendaklah dalam berbahasa kita menampakkan diri sebagai bangsa Indonesia yang bersikap positif dan menjujung tinggi bahasa persatuan kita, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini harus diekspresikan pula dalam perilaku sehari-hari ketika kita berbahasa, misalnya dengan berusaha menghindari istilah asing.

Karean kita telah memiliki bahasa nasional yang bagus, maka harus dimanfaatkan sebesar-besarnya. Janganlah justru kita bangga menggunakan bahasa asing karena hanya ingin tampil keren dan seolah-olah modern, atau hanya sekedar mencari keuntungan saja (seperti tampak pada uraian di bagian II). Pendeknya rasa nasionalisme bisa kita ekspresikan melalui penggunaan bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan kita yang sejajar dengan lambang yang lain, yaitu bendera dan lagu kebangsaan.

Sebagai identitas bangsa, bahasa Indonesia dapat disejajarkan dengan identitas negara yang lain seperti dasar negara, bendera, dan lagu kebangsaan kita. Jika bahasa Indonesia memiliki identitas tersendiri dapatlah kiranya disejajarkan dengan lambang kebangsaan yang lain. Identitas itu akan menonjol manakala masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia bersih dari unsur-unsur lain, terutama bahasa asing. Bahasa asing hendaklah tidak kita utamakan bila tidak benar-benar diperlukan. Ingat ungkapan BAHASA MENUNJUKKAN BANGSA.

Fungsi ketiga berkaitan dengan penyatuan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia yang berjumlah ratusan bahasa. Kita adalah negara-bangsa sehingga dengan fungsi ini memungkinkan berbagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa nasional, kita dapat meletakkan kepentingan nasional kita jauh di atas kepentingan daerah dan golongan kita.

Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan

Page 2: Fungsi Bahasa

berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda, mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi? Bagaimana cara kita seandainya kita tersesat jalan di daerah yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa Indonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1.Lambang kebanggaan nasional,2.Lambang identitas nasional3.Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan4. Alat perhubungan antar budaya antar daerah

Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya

Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia

Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda, mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi? Bagaimana cara kita seandainya kita tersesat jalan di daerah yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa Indonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai