11
1. FUNGSI DARAH Keberadaan darah dalam tubuh mempunyai arti penting bagi kehidupan seseorang. Hal ini disebabkan darah mempunyai beberapa fungsi penting sebagai berikut. a. Darah Berfungsi Untuk Mengangkut Oksigen dari Paru-Paru ke Seluruh Jaringan Tubuh Kandungan oksigen dalam darah antara 0,36% – 20%. Meningkatnya kadar oksigen dalam darah karena adanya ikatan oksigen dengan hemoglobin. Namun, hemoglobin juga mampu mengikat karbon monoksida yang bersifat racun. Gas ini biasa dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Jika gas ini terhirup dan berikatan dengan hemoglobin, kandungan oksigen dalam darah menurun. Keadaan ini dapat memberikan dampak bagi kesehatan tubuh. b. Darah Berfungsi Untuk Mengangkut Sari-Sari Makanan dari Usus ke Jaringan Tubuh Sari-sari makanan seperti asam lemak, asam amino, dan

Fungsi Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bebrapa fungsi darah

Citation preview

1. FUNGSI DARAH

Keberadaan darah dalam tubuh mempunyai arti penting bagi kehidupan seseorang. Hal ini disebabkan darah mempunyai beberapa fungsi penting sebagai berikut.a. Darah Berfungsi Untuk Mengangkut Oksigen dari Paru-Paru ke Seluruh Jaringan Tubuh Kandungan oksigen dalam darah antara 0,36% 20%. Meningkatnya kadar oksigen dalam darah karena adanya ikatan oksigen dengan hemoglobin. Namun, hemoglobin juga mampu mengikat karbon monoksida yang bersifat racun. Gas ini biasa dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Jika gas ini terhirup dan berikatan dengan hemoglobin, kandungan oksigen dalam darah menurun. Keadaan ini dapat memberikan dampak bagi kesehatan tubuh.

b. Darah Berfungsi Untuk Mengangkut Sari-Sari Makanan dari Usus ke Jaringan Tubuh Sari-sari makanan seperti asam lemak, asam amino, dan monosakarida masuk ke dalam sistem sirkulasi melalui kapiler yang berada di villi usus halus. Sari-sari makanan ini diangkut menuju ke dalam sel-sel tubuh. Sari-sari makanan ini untuk metabolisme, aktivitas, dan membentuk sel-sel atau jaringan yang baru.

c. Darah Berfungsi Untuk Mengangkut Karbon Dioksida dari Jaringan Tubuh ke Paru-Paru Karbon dioksida hasil respirasi sel dilepas dari plasma dan masuk ke dalam dinding kapiler secara difusi, kemudian dibawa ke paru-paru untuk dibuang. Karbon dioksida yang ada dalam darah antara 2,7% hingga 60%. Sebagian karbon dioksida membentuk hidrogen karbonat atau bikarbonat berupa ion (HCO3) yang diangkut ke plasma dan sel darah merah. Di paru-paru, hidrogen karbonat diuraikan menjadi air dan karbon dioksida. Karbon dioksida dalam pembuluh kapiler secara difusi masuk ke dalam alveolus paru-paru.

d. Darah Berfungsi Untuk Mengangkut Hasil Ekskresi dari Jaringan Tubuh ke Ginjal Tubuh dalam melakukan metabolisme menghasilkan zatzat sisa yang bersifat racun, misalnya urea dan asam urat. Zat sisa ini oleh darah diangkut ke ginjal untuk menjalani beberapa proses agar bisa dikeluarkan dari tubuh.

e. Darah Berfungsi Untuk Mengatur dan Mengontrol Temperatur TubuhTubuh saat beraktivitas akan melepaskan panas. Panas yang dihasilkan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah sehingga di seluruh tubuh terdapat kesamaan temperatur. Jika udara di lingkungan dingin, maka pembuluh kapiler akan menciut untuk menghemat panas tubuh. Ketika udara di lingkungan panas, maka pembuluh kapiler akan melebar dan aliran darah semakin cepat sehingga panas tubuh dapat diedarkan ke seluruh tubuh.

f. Darah Berfungsi Untuk Mengatur Distribusi Hormon Di dalam tubuh terdapat kelenjar yang menghasilkan hormon. Hormon ini diangkut oleh plasma dan dikirim ke bagian tubuh yang memerlukannya.

2. KOMPOSISI DARAHDarah tersusun atas bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel darah). Plasma darah terdiri atas serum dan fibrinogen. Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).

a. Plasma darah Plasma darah merupakan cairan darah berwarna kekining-kuningan yang mengandung 90% air dan zat-zat terlarut. Plasma darah berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis darah, membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh, dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme dari jaringan tubuh. Didalam plasma darah terdapat fibrinogen yang berperan dalam proses pembekuan darah. Jika terjadi luka fibrinogen akan membentuk benang-benang fibrin. Benang fibrin akan membentuk jaring seperti jala yang berfungsi untuk menjaring sel darah dan menutup luka. Jika plasma darah dipisahkan dari fibrinogen, akan membentuk cairan berwarna kuning. Cairan ini disebut serum. Serum mengandung antibodi yang berguna untuk membunuh benda asing yang masuk kedalam tubuh.

b. Sel darah merah (Eritrosit) Eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan leukosit maupun trombosit. Setiap 1mm3 darah mengandung 5-6 juta eritrosit. Eritrosit dibentuk di sumsum tulang. Bentuk eritrosit pipih, tidak berinti, dan cekung pada kedua sisinya (bikonkaf). Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu suatu pigmen merah yang mengandung zat besi. Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada hemoglobin. Kemudian eritrosit bergerak ke jaringan tubuh dan melepaskan oksigen yang selanjutnya berdifusi ke dalam sel tubuh.

Fungsi dari sel darah merah sendiri yaitu untuk pengangkutan O2 atau CO2 oleh hemoglobin, regulasi tau pengaturan kesimbangan asam dan basa, serta mengkatalis reaksi antara CO2 dan H2O.

a. c. Sel darah putih (Leukosit)Leukosit mempunyai inti , bentuknya tidak tetap, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding kapiler. Keluarnya leukosit dari pembuluh darah kapiler disebut diapedosis.

Leukosit berumur 12-13 hari. Setiap 1mm3 darah mengandung 5000-10000 leukosit dan jumlahnya akan meningkat jika terjadi infeksi. Leukosit ada 5 jenis yaitu :

Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman-kuman penyakit dengan berbagai cara, misalnya monosit dan neutrofil membakar bakteri atau kuman penyakit yang masuk kedalam tubuh dan limposit menghasilkan zat antibody. Leukosit dibentuk didalam sum-sum tulang, limpa dan kelenjar getah bening. Keadaan leukosit yang melebihi jumlah normal disebut leukositosis dan sebaliknya jika kurang dari normal disebut leukopeni.

a. Keping darah (Trombosit)Trombosit terbentuk tidak terarur dan tidak memiliki inti sel. Umur trombosit hanya 7-9 hari dan jumlahnya berkisar 250 ribu/ mm3 darah. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Trombosit yang pecah akan mengeluarkan enzim trombokinase (pengaktif protrombin). Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi thrombin dengan bantuan kalsium dan vitamin K. kemudian trombin akan merangsang fibrinogen untuk menghasilkan benang- benang fibrin. Kumpulan benang ini akan membentuk struktur seperti jala yang dapat menjaring sel merah sehingga tidak keluar dari pembuluh darah yang terluka. Seraca singkat, proses pembekuan darah dapat digambarkan sebagai berikut :

A. Plasma Darah (Cairan Darah)

Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuning-kuningan. Lebih kurang 92% dari plasma adalah cair, sedangkan sisanya berupa garam dan molekul organik.

Plasma darah mengandung beberapa senyawa baik anorganik maupun organik yang meliputi antara lain :1. Protein darah2. Sari makanan3. Garam mineral4. Getah sekskret sel seperti hormon.5. Zat zat ekskresi

Plasma darah manusia tersusun atas 90% air dan 10% zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut, yaitu:1) Protein plasma,terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin berfungsi untuk menjaga volume dan tekanan darah.

2) Garam (mineral) plasma dan gasterdiri atas O2 dan CO2 Konsentrasi garam kurang dari 1%. O2 berfungsi untuk pernapasan sel dan CO2 merupakan sisa metabolisme.

3) Zat-zat makanan terdiri atas lemak, glukosa, dan asam amino sebagai makanan sel. Zat makanan ini diserap dari usus.

4) Sampah nitrogen hasil metabolismeterdiri atas urea dan asam urat. Sampah-sampah ini diekskresikan oleh ginjal.

5) Zat-zat lain seperti hormon, vitamin, dan enzimberfungsi untuk membantu metabolisme. Zat-zat ini dihasilkan oleh berbagai macam sel.

Proses Mekanisme Pembekuan Darah (trombosit)Proses Mekanisme Pembekuan Darah (trombosit)- Ketika kita mengalami luka pada permukaan tubuh, maka tubuh akan mengeluarkan darah. Terjadinya pendarahan itu disebabkan oleh sobeknya pembuluh darah. Pada keadaan luka yang ringan, setelah beberapa saat darah akan berhenti mengalir. Dalam hal ini tubuh kita memiliki keistimewaan bukan? Penghentian pendarahan adalah proses yang kompleks. Pembekuan dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka.Pada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat menyumbat dan menutupi luka. Di dalam plasma darah terdapat trombosit yang akan pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar. Jika trombosit pecah, enzim tromboplastin yang dikandungnya akan keluar bercampur dengan plasma darah. Selain trombosit, di plasma darah terdapat protombin. Protombin akan diubah menjadi trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan protombin menjadi trombin dipicu oleh ion kalsium (Ca2+). Protombin adalah suatu protein plasma yang pembentukannya memerlukan vitamin K. Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma. Adapun fibrin adalah protein berupa benang-benang yang tidak larut dalam plasma. Benang-benang fibrin yang terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan tersebut dan luka akan menutup. Proses pembekuan darah ini dapat Anda lihat pada Gambar

FibrinogenKeterangan proses pembekuan darah:1. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benangbenang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah. Coba Anda bayangkan, apabila fibrin ini beredar di dalam darah kita tanpa adanya luka, apa yang akan terjadi? Tentunya akan terjadi banyak penyumbatan darah yang bisa berakibat fatal dalam tubuh kita.

Mekanisme pembekuan darah

DAFTAR PUSTAKA: Fictor F, dkk. Praktis Belajar Biologi SMA X: Jakarta. BSE 2009 Indun Kistinnah, dkk. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA X: Jakarta. BSE 2009 Rikky F, dkk. Mudan dan Aktif Belajar Biologi SMA X: Jakarta. BSE 2009