10
i KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunianya, rahmat, dan hidayah-Nya Makalah Sejarah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun dan dikemas dari berbagai sumber sehingga memungkinkan untuk dijadikan referensi maupun acuan. Besar harapan makalah ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan di bidang keilmuah khususnya dalam tugas sejarah. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing mata pelajaran sejarah yaitu Bapak Dedi Trisniawan, S.Pd yang telah memberi bimbingan dalam penyusunan karya tulis ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penyusun ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca makalah ini. Kembangbahu, Agustus 2015

g30spki

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: g30spki

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunianya, rahmat, dan

hidayah-Nya Makalah Sejarah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun dan dikemas dari berbagai sumber sehingga memungkinkan untuk

dijadikan referensi maupun acuan. Besar harapan makalah ini dapat memberikan kontribusi

besar terhadap kemajuan di bidang keilmuah khususnya dalam tugas sejarah.

Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing mata pelajaran sejarah yaitu

Bapak Dedi Trisniawan, S.Pd yang telah memberi bimbingan dalam penyusunan karya tulis

ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun

mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata penyusun ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang

membaca makalah ini.

Kembangbahu, Agustus 2015

Page 2: g30spki

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2

A. Latar Belakang G 30 S PKI Madiun ................................................................................ 2

B. Jalannya Pemberontakan G 30 S PKI Madiun ................................................................ 2

C. Penyelesaian Pemberontakan G 30 S PKI Madiun ......................................................... 4

D. Dampak Pemberontakan G 30 S PKI Madiun ................................................................. 5

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 6

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 6

B. Lampiran .......................................................................................................................... 7

C. Daftar Pustaka ..............................................................................................................................8

Page 3: g30spki

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa

Timur bulan September – Desember 1948 antara pemberontak komunis PKI dan TNI.

Peristiwa ini diawali dengan diproklamasikannya Negara Republik Soviet Indonesia

pada tanggal 18 September 1948 di Kota Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai

Komunis Indonesia dengan didukung pula oleh Menteri Pertahanan saat itu, Amir

Sjarifoeddin.

Pada saat itu hingga era Orde Lama, peristiwa ini dinamakan Peristiwa Madiun, dan

tidak pernah disebut sebagai pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Baru di

era Orde Baru, peristiwa ini mulai dinamakan Pemberontakan PKI Madiun.

Bersamaan dengan itu terjadi penculikan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Madiun,

baik itu tokoh sipil maupun militer di pemerintahan ataupun tokoh-tokoh masyarakat

dan agama. Masih ada kontroversi mengenai peristiwa ini. Sejumlah pihak merasa

tuduhan bahwa PKI yang mendalangi peristiwa ini sebetulnya adalah rekayasa

pemerintah Orde Baru (dan sebagian pelaku Orde Lama).

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang kami buat adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang G 30 S PKI Madiun?

2. Bagaimana jalannya Pemberontakan G 30 S PKI Madiun?

3. Bagaimanakah upaya penumpasan dari Pemberontakan G 30 S PKI Madiun?

4. Apakah dampak dari Pemberontakan G 30 S PKI Madiun?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui latar belakang G 30 S PKI Madiun

2. Mengetahui jalannya Pemberontakan G 30 S PKI Madiun

3. Mengetahui upaya penumpasan dari Pemberontakan G 30 S PKI Madiun

4. Mengetahui dampak dari Pemberontakan G 30 S PKI Madiun

Page 4: g30spki

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang G 30 S PKI Madiun

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, muncul

berbagai organisasi yang membina kader-kader mereka, termasuk sayap kiri atau

golongan kiri dan golongan sosialis. Selain tergabung dalam Pesindo (Pemuda Sosialis

Indonesia), Partai Sosialis Indonesia (PSI) juga terdapat kelompok-kelompok kiri lain,

antara lain Kelompok Diskusi Patuk, yang diprakarsai oleh Dayno, yang tinggal di

Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Yang ikut dalam kelompok diskusi ini tidak hanya

dari kalangan sipil seperti D.N. Aidit dan Syam Kamaruzzaman, melainkan kemudian

juga dari kalangan militer dan bahkan beberapa komandan brigade, antara lain Kolonel

Djoko Soejono, Letkol. Soediarto (Komandan Brigade III, Divisi III), Letkol. Soeharto

(Komandan Brigade X, Divisi III kemudian juga menjadi Komandan Wehrkreise III dan

kemudian Presiden RI), Letkol. Dahlan, Kapten Soepardjo, Kapten Abdul Latief dan

Kapten Oentoeng Samsoeri.

Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa

Timur bulan September – Desember 1948 antara pemberontak komunis PKI dan TNI.

Peristiwa ini diawali dengan diproklamasikannya Negara Republik Soviet Indonesia

pada tanggal 18 September 1948 di Kota Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai

Komunis Indonesia dengan didukung pula oleh Menteri Pertahanan saat itu, Amir

Sjarifoeddin.

Pada saat itu hingga era Orde Lama, peristiwa ini dinamakan Peristiwa Madiun,

dan tidak pernah disebut sebagai pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Baru

di era Orde Baru, peristiwa ini mulai dinamakan Pemberontakan PKI Madiun.

Bersamaan dengan itu terjadi penculikan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di

Madiun, baik itu tokoh sipil maupun militer di pemerintahan ataupun tokoh-tokoh

masyarakat dan agama.

Masih ada kontroversi mengenai peristiwa ini. Sejumlah pihak merasa tuduhan

bahwa PKI yang mendalangi peristiwa ini sebetulnya adalah rekayasa pemerintah Orde

Baru (dan sebagian pelaku Orde Lama).

B. Jalannya Pemberontakan G 30 S PKI Madiun

1. Pada bulan Mei 1948 bersama Soeripno, Wakil Indonesia di Praha, Muso,

kembali dari Moskwa, Uni Soviet. Tanggal 11 Agustus, Muso tiba di Yogyakarta

Page 5: g30spki

3

dan segera menempati kembali posisi di pimpinan Partai Komunis Indonesia.

Banyak politisi sosialis dan komandan pasukan bergabung dengan Muso, antara

lain Amir Sjarifuddin Harahap, Setyadjit Soegondo dan kelompok diskusi Patuk.

2. Pada era ini aksi saling menculik dan membunuh mulai terjadi, dan masing-

masing pihak menyatakan, bahwa pihak lainlah yang memulai. Banyak reska

perwira TNI, perwira polisi, pemimpin agama, pondok pesantren di Madiun dan

sekitarnya yang diculik dan dibunuh.

3. Pada 10 September 1948, mobil Gubernur Jawa Timur, RM Ario Soerjo, dan

mobil 2 perwira polis dicegat massa pengikut PKI di Kedunggalar, Ngawi, Jawa

Timur. Ke-3 orang tersebut dibunuh dan jenazah nya dibuang di dalam hutan.

Demikian juga dr. Moewardi yang sering menentang aksi-aksi golongan kiri,

diculik ketika sedang bertugas di rumah sakit Solo, dan kabar yang beredar ia pun

juga dibunuh. Tuduhan langsung dilontarkan, bahwa pihak lainlah yang

melakukannya. Di antara yang menjadi korban juga adalah Kol. Marhadi yang

namanya sekarang diabadikan dengan Monumen yang berdiri di tengah alun-alun

Kota Madiun dan nama jalan utama di Kota Madiun.

4. Kelompok kiri menuduh sejumlah petinggi Pemerintah RI, termasuk Wakil

Presiden Mohammad Hatta telah dipengaruhi oleh Amerika Serikat untuk

menghancurkan Partai Komunis Indonesia, sejalan dengan doktrin Harry S.

Truman, Presiden AS yang mengeluarkan gagasan Teori Domino. Truman

menyatakan, bahwa apabila ada satu negara jatuh ke bawah pengaruh komunis,

maka negara-negara tetangganya akan juga akan jatuh ke tangan komunis, seperti

layaknya dalam permainan kartu domino. Oleh karena itu, dia sangat gigih dalam

memerangi komunis di seluruh dunia.

5. Sebelumnya pada 21 Juli 1948 telah diadakan pertemuan rahasia di hotel "Huisje

Hansje" Sarangan, Plaosan, Magetan|sarangan, dekat Madiun yang dihadiri oleh

Soekarno, Hatta, Soekiman Wirjosandjojo (Menteri Dalam Negeri), Mohamad

Roem (anggota Masyumi) dan Kepala Polisi Soekanto Tjokrodiatmodjo,

sedangkan di pihak Amerika Serikat hadir Gerald Hopkins (penasihat politik

Presiden Truman), Merle Cochran (pengganti Graham yang mewakili Amerika

Serikat dalam Komisi Jasa Baik PBB). Dalam pertemuan Sarangan, yang

belakangan dikenal sebagai "Perundingan Sarangan", diberitakan bahwa

Pemerintah Republik Indonesia menyetujui Red Drive Proposal (proposal

pembasmian kelompok merah). Dengan bantuan Arturo Campbell, Soekanto

berangkat ke Amerika Serikat guna menerima bantuan untuk Kepolisian RI.

Page 6: g30spki

4

Campbell yang menyandang gelar resmi Atase Konsuler pada Konsulat Jenderal

Amerika Serikat di Jakarta, sesungguhnya adalah anggota Central Intelligence

Agency (CIA), badan intelijen Amerika Serikat.

6. Selain itu dihembuskan isu bahwa Soemarsoso, tokoh Pesindo, pada

18 September 1948 melalui radio di Madiun telah mengumumkan terbentuknya

Pemerintah Front Nasional bagi Karesidenan Madiun. Namun Soemarsono

kemudian membantah tuduhan yang mengatakan bahwa pada dia mengumumkan

terbentuknya Front Nasional Daerah (FND) dan telah terjadi pemberontakan PKI.

Dia mengatakan bahwa FND dibentuk sebagai perlawanan terhadap ancaman dari

pemerintah pusat.

7. Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno dalam pidato yang disiarkan

melalui radio menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk memilih:

Muso atau Soekarno - Hatta. Maka pecahlah konflik bersenjata, yang pada

waktu itu disebut sebagai Madiun Affairs (Peristiwa Madiun), dan pada zaman

Orde Baru kemudian dinyatakan sebagai pemberontakan PKI.

C. Penyelesaian Pemberontakan G 30 S PKI Madiun

Kekuatan pasukan pendukung Musso digempur dari dua arah: Dari barat oleh

pasukan Divisi II di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto, yang diangkat menjadi

Gubernur Militer Wilayah II (Semarang-Surakarta) tanggal 15 September 1948, serta

pasukan dari Divisi Siliwangi, sedangkan dari timur diserang oleh pasukan dari Divisi I,

di bawah pimpinan Kolonel Sungkono, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Jawa

Timur, tanggal 19 September 1948, serta pasukan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa

Timur, di bawah pimpinan M. Yasin.

Panglima Besar Sudirman menyampaikan kepada pemerintah, bahwa TNI dapat

menumpas pasukan-pasukan pendukung Musso dalam waktu 2 minggu. Memang benar,

kekuatan inti pasukan-pasukan pendukung Musso dapat dihancurkan dalam waktu

singkat.

Tanggal 30 September 1948, kota Madiun dapat dikuasai seluruhnya. Pasukan

Republik yang datang dari arah timur dan pasukan yang datang dari arah barat, bertemu

di Hotel Merdeka di Madiun. Namun pimpinan kelompok kiri beserta beberapa pasukan

pendukung mereka, lolos dan melarikan diri ke beberapa arah, sehingga tidak dapat

segera ditangkap.

Baru pada akhir bulan November 1948 seluruh pimpinan dan pasukan

pendukung Musso tewas atau dapat ditangkap. Sebelas pimpinan kelompok kiri,

Page 7: g30spki

5

termasuk Mr. Amir Syarifuddin Harahap, mantan Perdana Menteri RI, dieksekusi pada

20 Desember 1948, atas perintah Kol. Gatot Subroto.

D. Dampak Pemberontakan G 30 S PKI Madiun

Pasukan G 30 S PKI cukup intensif dalai melakukan aksi-aksinya telah

menimbulkan keresahan, kesengsaraan, ketidak-amanan dan ketidak-kenyamanan bagi

masyarakat. Aksi-aksi penculikan dan pembunuhan dialamatkan kepada petinggi-

petinggi Indonesia guna melancarkan aksi mereka dalam mewujudkan Negara yang

komunis di Indonesia.

Page 8: g30spki

6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemberontakan G30S/ PKI MADIUN Usaha terhadap Pemerintah RI dan

mengganti dasar negara Pancasila dijalankan, di tahun 1948, dikenal sebagai

pemberontakan PKI Muso di Madiun. Sebelum melancarkan Gerakan 30 September,

PKI mempergunakan berbagai cara seperti mengadu domba antara aparat Pemerintah,

ABRI dan ORPOL, serta memfitnah mereka yang dianggap lawan-lawannya serta

menyebarkan berbagai isyu yang tidak benar seperti KABIR, setan desa dan lain-lain.

Semua tindakan tersebut sesuai dengan prinsip PKI yang menghalalkan segala cara

untuk mencapai tujuannya yaitu mengkomuniskan Indonesia dan mengganti Pancasila

dengan ideologi mereka.

Page 9: g30spki

7

B. Lampiran

Page 10: g30spki

8

C. Daftar Pustaka

http://mkssej27.blogspot.com/2012/10/pemberontakan-pemberontakan-di-indonesia_18.html

Rosihan Anwar, Agen CIA yang saya kenal. Peristiwa Madiun 1948, Kompas Online, Kamis,

18 September 1997

T.B. Simatupang, Laporan dari Banaran, Kisah pengalaman seorang prajurit selama perang

kemerdekaan, Penerbit Sinar Harapan, Jakarta 1960, hlm. 82

http://www.asal-usul.com/2009/03/peristiwa-dulu-pemberontakan-pki-madiun.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Madiun

http://a-world212.blogspot.com/2014/05/ips-strategi-nasional-dalam-menghadapi.html