9
LAPORAN ORIENTASI RS Gading Pluit Tanggal : 27 Maret 2014 Nama : Jesly Charlies NIM : 406138116 RS : Gading Pluit HASIL OBSERVASI IGD Melakukan observasi pada ruang IGD ada 10 bed o 2 bed MERAH (CPR) o 1 bed KUNING (Surgical) o 4 bed HIJAU (Medical) o 1 bed HITAM o 2 bed HIJAU Anak Yang penting pada IGD TRIASE o Merah kasus resusitasi, sesak napas, yang perlu alat monitoring o Kuning kasus bedah, kecelakaan o Hijau kasus dengan pasien stabil Fungsi IGD: stabilisasi pasien Jika ada luka terbuka IGD: balut tekan dan spalk/bidai, jika perlu periksa lab, misal waktu pembekuan darah setelah itu baru boleh dirujuk ke ruang OK Jika VL (vulnus laceratum) bisa hecting di IGD Semua tindakan bisa dilakukan di IGD, asal ada indikasi medis, termasuk luka dalam jahit situasi Pasien IGD yang mau dirawat inap, sebelum dipindahkan harus sudah ada DPJP (Dokter Penanggungjawab Pasien) dan boleh diberikan obat atau terapi sementara di IGD Pasien rawat jalan yang mau di rawat inap, pasang infuse, kateter harus ke IGD Contoh kasus: pasien datang dengan sesak

Gading 27 Maret

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

LAPORAN ORIENTASIRS Gading Pluit

Tanggal:27 Maret 2014Nama:Jesly CharliesNIM:406138116RS:Gading Pluit

HASIL OBSERVASI

IGD Melakukan observasi pada ruang IGD ada 10 bed 2 bed MERAH (CPR) 1 bed KUNING (Surgical) 4 bed HIJAU (Medical) 1 bed HITAM 2 bed HIJAU Anak Yang penting pada IGD TRIASE Merah kasus resusitasi, sesak napas, yang perlu alat monitoring Kuning kasus bedah, kecelakaan Hijau kasus dengan pasien stabil Fungsi IGD: stabilisasi pasien Jika ada luka terbuka IGD: balut tekan dan spalk/bidai, jika perlu periksa lab, misal waktu pembekuan darah setelah itu baru boleh dirujuk ke ruang OK Jika VL (vulnus laceratum) bisa hecting di IGD Semua tindakan bisa dilakukan di IGD, asal ada indikasi medis, termasuk luka dalam jahit situasi Pasien IGD yang mau dirawat inap, sebelum dipindahkan harus sudah ada DPJP (Dokter Penanggungjawab Pasien) dan boleh diberikan obat atau terapi sementara di IGD Pasien rawat jalan yang mau di rawat inap, pasang infuse, kateter harus ke IGD Contoh kasus: pasien datang dengan sesak Kasih oksigen Anamnesa PF Lab (kalau perlu) terutama Analisis Gas Darah (kadar O2, CO2) Nilai normal SaO2 > 95% Jika pasang O2 3L/menit seharusnya SaO2 bisa mencapai 98% Oksigen binasal hanya bisa 5L/menit jika belum membaik saturasi O2 pasang sungkup (non-rebreathing / rebreathing) bisa sampai 15L/menit Jika dengan 8L/menit belum membaik juga cek AGD belum membaik masuk ICU Pasien yang di RJP >3menit belum sadar prognosis ad malam karena pasokan darah untuk otak tidak ada CKMB sangat tinggi jika diukur, bisa sampai ratusan ribu Trauma kapitis mild, moderate, severe injury dinilai dari GCS Trauma kapitis berdasarkan imaging: Contusio Perdarahan subdural, epidural, subarachnoid Jika terjadi perdarahan yang banyak dirawat di ICU Semua pasien trauma biasanya ditangani oleh bagian Bedah Saraf Pasien non-trauma ditangani oleh bagian Saraf

RADIOLOGI MRI Proses MRI 1x: kira kira selama 30 menit Tidak ada persiapan khusus sebelum MRI, kecuali: Abdomen: puasa 6 jam Prostat: 1 jam sebelum MRI, minum obat pencahar Saat dilakukan MRI, pasien tidak boleh bergerak. Kalau bergerak, harus diulang, dan kalau terus gerak, maka akan dilakukan anastesi supaya hasilnya bagus, tidak jelek Kontras yang digunakan pada MRI: gadolinium Contoh kasus pakai kontras: pasien yang ada riwayat Ca mammae, ditakutkan terjadi metastasis, sehingga pakai kontras Kontras sangat jarang menimbulkan efek samping, kecuali pada pasien dengan riwayat maag akan merasa mual Rata rata jumlah kontras yang digunakan 5ml 7,5ml (>70kg) tergantung berat badan Pasien dengan kasus vertigo: dilakukan MRI brain Hasil MRI dapat mencapai belasan foto WARNING: Pasien yang memakai alat pacu jantung (elektronik) bisa dirusak oleh medan magnet alat pacu jantung rusak tidak bisa memompa jantung bisa fatal Pasang susuk muka wajib rontgen cranium lihat posisi susuk, jaraknya harus >2cm dari mata karena kalau trimester 2 Satuan MRI tesla (kekuatan magnet) ada yang 0,3; 0,5; 1,5; 3; 5; 7 yang biasa digunakan di RS Gading Pluit 1,5 Tesla Kekuatan magnet (tesla) spesifik untuk periksa bagian apa Contoh kasus: pasien dengan kelumpuhan kaki bisa masalah di otak (stroke), atau bisa juga lesi di spinal cord (kebanyakan di thorakalis anjurkan untuk MRI dari bagian thorakal) Harga standard MRI Rp 2.200.000 Harga dengan kontras Rp 605.000 Rp 905.000 Harga MRI brain Rp 3.850.000

FOTO KONVENSIONAL Saat akan di radiasi harus menutup pintu agar tidak menghambur keluar TLD alat yang digunakan karyawan bagian rontgen untuk melihat paparan radiasi yang diterima per 3 bulan (bisa disesuaikan)Ada beberapa macam: Foto thorax harus inspirasi penuh tahan napas sehingga paru mengembang Foto abdomen harus inspirasi penuh tahan napas sehingga paru mengembang IBP Mammografi Proses foto 40 tahun karena radiasi besar, kecuali ada indikasi Tidak sedang menstruasi karena saat mens, payudara kencang Tidak sedang hamil berlaku untuk semua rontgen Ada 4 posisi: LCC (Left Cranio-Caudal) RCC (Right Cranio-Caudal) LML (Left Medio-Lateral) RML (Right Medio-Lateral) Panoramic Untuk melihat secara keseluruhan gigi, rahang Dental Untuk melihat per satuan gigi lihat akar gigi lebih jelas

CT SCAN 64 slices dalam 1 mm Hasil bisa dilihat langsung saat alatnya sedang jalan Bisa untuk: wall abdomen, thorax, jantung, kepala, ekstremitas, arteri Jika tidak menggunakan kontras tidak perlu puasa Kontras pembuluh darah lebih terlihat jelas daripada yang tidak pakai kontras Untuk foto kontras abdomen puasa 3 jam Untuk foto kontras jantung puasa 6 jam Jenis kontras: Urografin untuk rontgen Follow Through (periksa usus halus) dan IVP (ginjal) Ultravist CT scan Barium enema kolon induksi Pada pasien dengan ginjal yang bagus bisa menggunakan Urografin Pada pasien dengan ginjal yang jelek lebih dianjurkan menggunakan Barium Enema bisa menggunakan Urografin, tapi selesai foto harus langsung hemodialisis karena Urografin jalannya ke ginjal Kontras + 100ml (tergantung berat badan) Kontras dapat diberikan melalui: Oral harus tunggu 2 jam, baru scan Anal harus tunggu 1 jam, baru scan IV disuntikkan saat mau di scan Pada pasien dengan appendicitis akut biasanya diberi kontras melalui IV/anal, tidak per oral Kontras, ada 4 fase: Arteri lihat di hepar Vena lihat keseluruhan dari atas sampai VU (vesica urinaria) Equip lihat sampai kontras hilang di hepar sekitar 2menit 30 detik Delay kontras di vena seharusnya habis dan masuk buli / VU sekitar 5 menit 30 detik setelah 10 menit urogram periksa saluran kencingnya Semua CT Scan harus tahan napas, kecuali: kepala, leher, sinus, tulang

PET/CT SCAN Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning Digunakan untuk mendiagnosa kanker, menentukan stadium kanker, dan menentukan perawatan terbaik untuk pengobatan kanker selanjutnya PET/CT-Scan gabungan dari PET dan CT yang berfungsi untuk medeteksi perubahan/aktifitas sel di dalam tubuh dengan media warna sehingga hasilnya lebih detail Ada 3 kelompok: Torso kepala sampai pertengahan femur Total seluruh tubuh, biasanya untuk melihat metastasis tulang Brain Zat radiofarmaka yang digunakan: 18F-FDG (Fluorodeoxyglucose) mengandung glukosa digunakan juga sebagai tracer (zat penelusur) FDG yang tersisa di dalam tubuh pasien akan keluar dari dalam tubuh melalui urin FDG akan meluruh / punya waktu paruh 2jam FDG yang digunakan dalam bentuk cairan dengan dosis sekitar 9 mSv (tergantung berat badan >75kg bisa mencapai 10 mSv) FDG akan menuju ke organ yang menyerap glukosa dan kanker sehingga ada warna Warna pada VU, ginjal, sedikit bagian hepar normal, bukan Ca Untuk menentukan apakah benar benar normal atau ada Ca, maka dilakukan delay selama 45 menit Setelah 45 menit: Organ normal FDG melemah Ca FDG tetap menyengat Persyaratan klinis pasien sebelum melakukan pemeriksaan PET/CT-Scan adalah: Gula darah tidak melebihi 140 mg/dl Ureum kreatinin dalam batas normal (jika pemeriksaan dilakukan memakai kontras) level kreatinin yang dapat ditoleransi adalah 14 mmHg karena diafragma terlalu mengembang sehingga tidak bisa nafasTidak menggunakan O2 karena bisa terbakar Apendektomi biasanya membuat 3 lobang 1 untuk kamera, 2 untuk kerja Jika ada perdarahan, bisa menggunakan: Kauter membakar pembuluh darah supaya menghentikan perdarahan USG Hertz dipercepat atau HFU / High Frequency Ultrasonic Prinsip laparoskopi sama saja dengan open technique, yang berubah hanya akses Keuntungan laparoskopi: Sakit lebih sedikit Kemungkinan infeksi menurun Lama tinggal di RS menurun Lebih cepat kembali bekerja Fisura ani (lecet) reflex kontraksi sfingter ani susah BAB dan feses menumpuk luka lagi fisura ani Harus dipotong lingkaran setan nya dengan: Analgetik menghilangkan rasa sakit Dilatasi sfingter ani Lateral sfingterotomi (2/3 bagian sfingter) bukan di comisura

KASUS: Fraktur tibia fibula (oleh dr. Prihardadi, Sp.OT) Hanya melihat saat proses jahit Ekstirpasi tumor di mammae sinistra (oleh dr. Barlian, Sp.B) Dilakukan eksisi mengikuti garis tepi areola mammae untuk kepentingan kosmetik FAM massa yang digerakkan ke tempat yang sudah dieksisi Evakuasi feses pasien dengan fisura ani (oleh dr. Barlian, Sp.B) Sfingter ani dilonggarkan dengan menggunakan jari feses yang menumpuk di ampulla dikeluarkan