23
GAGAL JANTUNG TUTI ALAWIYAH – 0910.211.044

gagal jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gagal jantung.

Citation preview

GAGAL JANTUNG

TUTI ALAWIYAH – 0910.211.044

DEFINISI• Gagal Jantung adalah Sindrom klinis (sekumpulan

tanda dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung (IPD jilid II)

• Gagal Jantung adalah keadaan dimana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik masih normal (kardiologi UI)

ETIOLOGI

Keadaan-keadaan yang meningkatkan beban awal (preload), beban akhir (afterload) atau menurunkan kontraktilitas miokardium dan stroke volume (Isi sekuncup).• Meningkatkan beban awal (Preload) : regurgitasi aorta, cacat septum ventrikel•Meningkatkan beban akhir (afterload) : stenosis aorta, hipertensi sistemik

• Menurunkan kontraktilitas miokard : infark miokard, kardiomiopati

• Gangguan pengisian ventrikel : stenosis katup atrioventrikuler

• Penyakit koroner dan hipertensi etiologi terbanyak

KLASIFIKASIDari besarnya curah jantung :1.Gagal jantung curah tinggi pada penderita

anemia berat, hipertiroid (kondisi miokard sebenarnya normal, namun jantung harus bekerja lebih kuat untuk memberikan curah jantung yang diperlukan tubuh)

2.Gagal jantung curah rendah curah jantung dalam keadaan istirahat masih dirasakan cukup oleh tubuh walaupun sebenarnya masih lebih rendah dari normal.

Menurut NYHA (New York Heart Association) :

• Kelas I : tidak ada pembatasan aktivitas fisik, aktivitas fisik sehari-hari tidak menyebabkan kelelahan, palpitasi, dipnea/angina

• Kelas II : pembatasan ringan aktivitas fisik, aktivitas fisik sehari-hari timbul rasa lelah, palpitasi dan sesak nafas. tapi nyaman sewaktu istirahat

• Kelas III : pembatsan berat aktivitas fisik. Aktivitas kurang dari biasa, sudah menimbulkan gejala, tapi nyaman sewaktu istirahat

• Kelas IV : tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun

Klasifikasi fungsional CHF berdasar NYHA :a. Kelas I : bila pasien dapat melakukan aktivitas berat

tanpa keluhanb.Kelas II : bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas

lebih berat dari aktivitas sehari-hari tanpa keluhanc. Kelas III : bila pasien tidak dapat melakukan

aktivitas sehari-hari tanpa keluhand.Kelas IV : bila pasien sama sekali tidak dapat

melakukan aktivitas apapun dan harus tirah baring.

Klasifikasi gagal jantung menurut KILLIP pada penderita infark miokard akut :

•Derajat I : tanpa gagal jantung

•Derajat II : gagal jantun dengan ronkhi basah halus di basal paru, S3 gallop dan peningkatan tekanan vena pulmonalis

•Derajat III : gagal jantung berat dengan edema paru seluruh lapangan paru

•Derajat IV : syok kardiogenik dengan hipotensi (tekanan darah sistolik ≤ 90 mmHg dan vasokonstriksi perifer (oligouria, sianosis, dan diaforesis)

Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan pompa :•Gagal jantung kiri•Gagal jantung kanan•Gagal jantung kongestif

GAGAL JANTUNG KANAN

ETIOLOGI • Afterload ventrikel kanan akibat gagal jantung

kiri, oleh karena ada peningkatan tekanan vena & arteri pulmonalis yang menyertai disfungsi ventrikel kiri

• Kelainan pada ventrikel kanan Misalnya : kelainan katup pulmonal, trikuspid, hipertensi pulmonal sekunder akibat tromboemboli pulmonal.

• Gagal jantung kanan isolated = peningkatan beban ventrikel kanan akibat penyakit parenkim paru atau pembuluh paru gagal jantung kanan akibat penyakit paru disebut kor pulmonale

GEJALA KLINIS

GAGAL JANTUNG KANAN AKUT• Bila ventrikel kanan gagal, kenaikan tekanan

diastolik diteruskan ke atrium kanan, menimbulkan bendungan atrium kanan,dan vena kava superior dan inferior

• Gejala paling mencolok: tekanan darah akan menurun dengan cepat sebab darah balik berkurang

GAGAL JANTUNG KANAN KRONIK• Pada gagal jantung kanan yang kronis, ventrikel

kanan pada saat sistolik tidak mampu memompa darah keluar,sehingga seperti pada gagal jantung kiri pada saat berikutnya EDV kanan akan meningkat

• terlihat bendungan pada: vena hepatika(hepatomegali),vena lienalis (splenomegali),vena-vena perifer ( edema perifer)

• gejala objektif– vena jugularis terbendung ( tekanan vena jugularis )– sering disertai pulsasi v. jugularis – hepatomegali– splenomegali bisa ada– edema tungkai – asites

DIAGNOSIS• Berdasarkan anamnesis,PF,EKG,ECG,katerisasi• 1 kriteria major dan 2 kriteria minor• Majora. Paroksismal nokturnal dspneab. Distensi vena leherc. Ronki parud. Kardiomegalie. Edema paru akutf. Gallop S3g. Peninggian tek.vena jugularish. Refleks hepatojugular

• Minor a. Edema exb. Batuk malam hrc. Dspnea s’effortd. Hepatomegalie. Efusi pleuraf. Pnurunan kapasitas vital 1/3 dr normalg. Takikardia (>120/mnit)

• Major dan minor• Penurunan BB >4.5 kg dlm 5 hr pengobatan

TATA LAKSANA

• Tindakan gagal jantung ditunjukan pada 5 aspek :

a. Mengurangi beban kerjab. Memperkuat kontraktilitas beban kerjac. Mengurangi kelebihan cairan dan garamd. Melakukan tindakan pncegahan terhadap

penyebab,faktor.pencetuse. Pencegahan terhadap kelainan yang mendasari

• Tindakan umum :• Membatasi aktivitas sesuai berat keluhan• Edukasi sebab-akibat dan faktor pencetus

pnyakitnya untuk menghindari hal-hal memperberat penyakitnya

PENGOBATAN

• Mengurangi Beban awal (preload) : pembatasan cairan,pemberian diuretika,nitrat atau vasodilator lain

• Mengurangi Beban akhir (afterload) : obat-obat vasodilator; penghambat ACE(captopryl dll),prazosin dan hidralazin

• Mengatasi retensi dan kelebihan cairan : antidiuretika

• Memperkuat kontraktilitas miokard :obat inotropik(dopamin,dobutamin,amrinon)

TINDAKAN KHUSUS

• Ditunjukn pd kelainan yg mndasari gagal jantung

• Angiografi koroner dilakukan pd penderita PJK• Pd wkt perawatan gagal jantung berat,

pmantauan lbh terarah bila dilakukn pemantauan hemodinamik terutama tek.vena sentral & pembuluh baji paru

refrensi

• Kardiologi.UI• Buku IPD