8
Definisi GAKI Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Definisi lain, GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit salah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok. Dimana akibat defisiensi iodium ini merupakan suatu spektrum yang luas dan dapat mengenai semua segmen usia, dari fetus hingga dewasa. Dengan demikian jelaslah bahwa gondok tidak identik dengan GAKY. Dengan demikian kepentingan klinisnya tidak saja didasarkan atas akibat desakan mekanis yang ditimbulkan oleh gondok, tetapi justru gangguan fungsi lain yang dapat dan sering menyertainya seperti gangguan perkembangan mental dan rendahnya IQ, hipotiroidisme, dan kretin. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang melebihi normal. Hipotiroidi adalah kondisi di mana tubuh tidak memperoleh cukup hormon tiroid. Hormon tiroid berperan dalam proses pertumbuhan otak dan sistim saraf. Oleh karena itu anak penderita hipotiroidi mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Keterbelakangan fisik dan mental yang dikenal, akan tetapi seringkali kondisi ini ringan hingga sulit diketahui kecuali dengan diagnosis yang baik. Etiologi dan Patogenesis

GAKI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

Citation preview

Page 1: GAKI

Definisi GAKI

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder) adalah gangguan

tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan

hormon tiroid. Definisi lain, GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena

kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit salah satu

yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok. Dimana akibat defisiensi

iodium ini merupakan suatu spektrum yang luas dan dapat mengenai semua segmen usia, dari

fetus hingga dewasa. Dengan demikian jelaslah bahwa gondok tidak identik dengan GAKY.

Dengan demikian kepentingan klinisnya tidak saja didasarkan atas akibat desakan mekanis

yang ditimbulkan oleh gondok, tetapi justru gangguan fungsi lain yang dapat dan sering

menyertainya seperti gangguan perkembangan mental dan rendahnya IQ, hipotiroidisme, dan

kretin. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang melebihi normal. Hipotiroidi adalah

kondisi di mana tubuh tidak memperoleh cukup hormon tiroid.

Hormon tiroid berperan dalam proses pertumbuhan otak dan sistim saraf. Oleh karena itu

anak penderita hipotiroidi mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik dan

keterbelakangan mental. Keterbelakangan fisik dan mental yang dikenal, akan tetapi

seringkali kondisi ini ringan hingga sulit diketahui kecuali dengan diagnosis yang baik.

Etiologi dan Patogenesis

Faktor – Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI antara lain :

Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess

Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini disebabkan

karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur

iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya.

Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus menerus,

seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang

laut dalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi

hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling.

Faktor Geografis dan Non Geografis

Page 2: GAKI

GAKI sangat erat hubungannya dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya

masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen,

Andres dan di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan di

Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan.

Faktor Bahan Pangan Goiterogenik

Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak dapat

dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya adalah bahan pangan yang

bersifat goiterogenik. Zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan

menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut

merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.

Goiterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar

gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat

goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik

sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat.

Menurut Chapman goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti kelompok Sianida (daun

dan umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung) ; kelompok

Mimosin (pete cina dan lamtoro) ; kelompok Isothiosianat (daun pepaya) dan kelompok

Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka).

Faktor Zat Gizi Lain

Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari

kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T3 maupun T4 terikat oleh protein

dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas. Sehingga defisiensi

protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan

balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.

Klasifikasi

Survei epidemiologis untuk gondok endemik biasanya didasarkan atas besarnya

kelenjar tiroid, dilakukan dengan metode Palpasi, menurut klasifikasi Perez atau

modifikasinya :

Grade 0 : Tidak teraba

Grade 1 : Teraba dan terlihat hanya dengan kepala yang ditengadahkan

Page 3: GAKI

Grade 2 : Mudah terlihat, kepala posisi biasa

Grade 3 : Terlihat dari jarak tertentu

Karena perubahan gondok pada awalnya perlu diwaspadai, maka grading sistem, khususnya

grade 1 dibagi lagi dalam 2 kelas, yaitu:

Grade 1a : Tidak teraba atau teraba tidak lebih besar daripada kelenjar tiroid normal.

Grade 1b : Jelas teraba dan membesar, tetapi pada umumnya tidak terlihat meskipun

kepala ditengadahkan. Kelenjar tiroid tersebut ukurannya sama atau lebih besar dari

falangs akhir ibu jari tangan pasien.

Akibat Kekurangan Iodium

Banyak faktor yang ditimbulkan akibat kekurangan yodium, meliputi:

1. Pada fetus: abortus, lahir mati, anomali kongenital, peningkatan kematian perinatal,

defek psikomotor, kretin nervosa dan kretin miksodematosa.

2. Pada neonatus: gondok neonatus, hipotiroid neonatus.

3. Pada bayi, anak dan remaja: gondok, hipotiroidi juvenil, gangguan fungsi mental,

keterbelakangan fisik, peningkatan kerentanan terhadap radiasi nuklir.

4. Pada orang dewasa: gondok dan komplikasinya, hipotiroidi, gangguan fungsi mental.

Manifestasi Klinis

Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan, seperti:

Terhadap Pertumbuhan

- Pertumbuhan yang tidak normal.

- Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme

- Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan

- Tingkat kecerdasan yang rendah

Kelangsungan Hidup

Wanita hamil didaerah Endemik GAKI akan mengalami berbagai gangguan

kehamilan antara lain :

- Abortus

- Bayi Lahir mati

Page 4: GAKI

- Hipothryroid pada Neonatal

Perkembangan Intelegensia

- Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point dibawah

normal.

- Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 50 Point dibawah

normal. Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid yang

beriodium. Iodium dalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir secara

sempurna iodida yang dikonsumsi diserap dari sistem gastrointestinal. Yodium sangat

erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan anak. Dampak yang ditimbulkan dari

kekurangan konsumsi yodium yang berada dalam tubuh, akan sangat buruk akibatnya

bagi kecerdasan anak, karena bisa menurunkan nilai IQ anak. Akibat kekurangan

iodium dapat berupa gondok dan kretinisme. Ada dua tipe terjadinya kretinisme, yaitu

kretinisme neurology seperti kekerdilan yang digolongkan dengan mental,

kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula kretinisme hipotiroid Lokasi dan struktur tiroid

(gondok) di mana kelenjar tiroid yang terletak di bawah larynx sebelah kanan dan kiri

depan trakea mengekskresi tiroksin, triiodotironin dan beberapa hormon beriodium

lain yang dihubungkan dengan pertumbuhan yang kerdil dan retardasi mental yang

lambat. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium

memang harus selalu dipenuhi. Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus

‘mengancam’. Baik bayi, anak, remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai

peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental dan fisik, maupun

kelainan pada system saraf. Selain akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak, yang

kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar

gondok. Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa muncul. Misalnya saja,

kekurangan yodium yang dialami janin akan mengakibatkan keguguran maupun bayi

lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah dilahirkan. Bahkan, tidak

sedikit bayi yang terganggu perkembangan sistem sarafnya sehingga mempengaruhi

kemampuan psikomotoriknya.

Pertumbuhan Sosial

Dampak sosial yang ditimbulkan oleh GAKI berupa terjadinya gangguan

perkembangan mental, lamban berpikir, kurang bergairah sehingga orang semacam

ini sulit dididik dan di motivasi.

Page 5: GAKI

Penanggulangan GAKY

Dengan pemberian iodium secara adekuat dan kontinu, sebagian besar spektrum GAKI dapat

reversibel. Namun apabila sudah terjadi gambaran kretin neurologi termasuk Minimal Brain

Damage tidak dapat dikoreksi lagi (ireversibel). Oleh sebab itu, upaya memenuhi kebutuhan

iodium sejak awal kehamilan adalah mutlak dalam pencegahan kretin endemik tipe neurologi.

Untuk menanggulangi GAKI, pemerintah melakukan cara jangka pendek dan jangka panjang.

Program penanggulangan GAKI jangka pendek dimulai tahun 1974 dengan penyuntikan

larutan minyak beriodium (lipiodol). Sasaran adalah penduduk berisiko tinggi di daerah

gondok endemik sedang dan berat, yang umumnya ditujukan untuk mencegah kasus kretin

baru lahir. Operasional penyuntikan ini menimbulkan banyak masalah, sehingga cakupannya

rendah. Misalnya memerlukan tenaga penyuntik yang profesional, biaya yang tinggi. Waktu

penyuntikan memerlukan 3-5 tahun sekali. Mulai tahun 1992 pemerintah merubah cara suntik

dengan kapsul minyak beriodium oral yang lebih mudah dan tidak memerlukan tenaga

khusus, yang juga sasaran utamanya penduduk di daerah

gondok endemik sedang dan berat.

upaya penanggulangan GAKI jangka pendek akan dihentikan apabila upaya jangka panjang

telah berjalan dengan mantap. Upaya penanggulangan GAKI jangka panjang ditempuh

pemerintah dengan fortifikasi garam beriodium yang dilaksanakan sejak tahun1977. Tahun

1985 dikeluarkan surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri dimana semua yang beredar

diseluruh wilayah indonesia harus dalam bentuk garam beriodium yang telah ditetapkan.

Kadar garam beriodium yang diperbolehkan harus mengandung kadar KIO3 40ppm ±25%.

Sementara itu sejak tahun1991 telah dilaksanakan uji coba iodisasi air minum dibeberapa

propinsi dengan endemisitas berat.

Evaluasi hasil upaya penanggulangan GAKI ini menunjukkan kemajuan. Hasil pemetaan

terakhir tahun1982 menunjukkan bahwa rata-rata prevalensi gondok total (TGR) 37,2%

menurun menjadi 27,7% tahun 1990 dan tahun 1998 menurun lagi menjadi 9,8%. Target

pemerintah menjadi 5% pada tahun2010. Sementara cakupan rumah tangga yang

mengkonsumsi garam beriodium meningkat. Konsumsi garam beriodium >30ppm 58,1%

tahun 1996 meningkat menjadi 63,6% tahun1998 tapi sedikit penurunan pada 1999 menjadi

63,6%. Sasaran provinsi rumah tangga yang mengkonsumsi garam beriodium ialah >80%.