108
i GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SETU TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) LISNANI HAMIDAH 1111304000019 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

  • Upload
    ngohanh

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

i

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU

TERHADAP PEMBERIAN ASI DENGAN PENDEKATAN

HEALTH BELIEF MODEL DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SETU TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

LISNANI HAMIDAH

1111304000019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

ii

Page 3: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

STUDY PROGRAM NURSING SCIENCE

STATE ISLAMIC UNIVERSUTY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Undergraduate Thesis,June 2017

Lisnani Hamidah, NIM 1113104000019

DESKRIPTIF BEHAVIOUR FACTORS OF NURSING MOTHERS WITH

NEALTH BELEF MODEL APPROACH IN PUSKESMAS SETU SOUTH

TANGERANG SELATAN

Xvi+ 73 Page + 7 Tables + 3 schemes + 7 attachments

ABSTRACT

Breastfeeding exclusively for six months has been shown to have many benefits, both

to the mom and her baby. Scope of Exclusive breast feeding in city of South

Tangerang has reached targets set i.e. amounting to 80% but by 2015 the Setu Clinics

only reaches 76.85% in February and 62.70% in August. The purpose of this research

is to know the description of the factor-factor behavior of the mother against breast

feeding and the characteristics of nursing mothers. Quantitative research with

Descriptive design method using Random sampling. The sample used 84 mothers

who have babies aged 0-6 months. The study was prepared using univariate Analysis

shows amounted to seriousness (factor results 59.5%), the driving factor of behavior

(54.8%), vulnerability factors (51.2%), to factor in the benefits and barriers factors

registration (50%). Conclusion the positive behavior of mothers affected by the factor

of the seriousness and the driving factor behavior of the mother when giving breast

milk while the negative behavior of mothers affected by the vulnerability factor,

factor barriers and factors of the mother when giving benefits of breast milk. Still

low level behavior of mothers against breast feeding one of the pengambat in

exclusive breast feeding so that health workers should improve health education

program begins from visits to antenatal mothers have children age 6 months.

Keywords : Behariour factors, ASI

References : 69 References

Page 4: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2017

Lisnani Hamidah, NIM: 1113104000019

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP

PEMBERIAN ASI DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SETU TANGERANG SELATAN

Xvi+ 73 Halaman + 7 Table + 3 Bagan + 7 Lampiran

ABSTRAK

Menyusui secara eksklusif selama enam bulan telah terbukti memiliki banyak

manfaat, baik untuk ibu maupun untuk bayinya. Cakupan pemberian ASI Eksklusif

di Kota Tangerang Selatan sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%

akan tetapi pada tahun 2015 Puskesmas Setu yang hanya mencapai 76,85% dibulan

Februari dan 62,70% di bulan Agustus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran factor-faktor perilaku ibu terhadap pemberian ASI dan

karakteristik ibu menyusui. Penelitian Kuantitatif dengan desain Deskriptif

menggunakan metode Random sampling. Sampel yang digunakan 84 ibu yang

memiliki bayi berusia 0-6 bulan. Penelitian ini diolah menggunakan Analisa

univariat menunjukan hasil faktor keseriusan sebesar (59,5%), faktor pendorong

perilaku sebesar (54,8%), faktor kerentanan (51,2%), untuk faktor manfaat dan

faktor hambatan yaitu sebesar (50%). Kesimpulannya perilaku positif ibu

dipengaruhi oleh faktor keseriusan dan faktor pendorong perilaku ibu saat

memberikan ASI sedangkan perilaku negatif ibu dipengaruhi oleh faktor kerentanan,

faktor hambatan dan faktor manfaat ibu saat memberikan ASI. Masih rendahnya

perilaku ibu terhadap pemberian ASI salah satu pengambat dalam pemberian ASI

eksklusif sehingga tenaga kesehatan harus meningkatkan program pendidikan

kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki anak usia 6 bulan.

Kata kunci : Faktor-faktor Perilaku, ASI

Referensi :69 (Tahun 1984-2015)

Page 5: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

v

Page 6: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

vi

Page 7: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

vii

Page 8: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lisnani Hamidah

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Januari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : JL. Haji Rean RT 006 RW 001 No. 31 Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan

HP : 0896-5203-9310

Email : [email protected]

Fakultas/Jurusan : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/ Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN

1. TK Dharma Wanita Wonogiri 2000-2001

2. SD Negeri Benda Baru III 2001-2007

3. MTS AL-Ihsan 2007-2010

4. SMK AL-Amanah 2010-2013

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-Sekarang

Page 9: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

ix

ORGANISASI

1. HMPSIK 2014-2015

2. HMPSIK 2015-2016

3. ILMIKI Wilayah III 2015-2017

4. KMP TB Tangerang Selatan 2016-Sekarang

Page 10: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin,tiada kata yang indah untuk diucapkan, selain puji ke

hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayat, serta inayahnya

sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Gambaran

Faktor-Faktor Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Asi dengan pendekatan Health

Belief Model Di Wilayah Kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan”.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami kesulitan dan

tantangan yang tak terkira, namun berkat pertolongan Mu Ya Allah serta bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Sumantri, S.KM., M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc selaku Kepala Program Studi dan Ibu

Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 11: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xi

4. Bapak Karyadi, M.Kep., Ph.D selaku Dosen Pembimbing pertama dan Ibu Ns.

Kustati Budi Lestari, M.Kep.Sp.Kep.An selaku dosen pembimbing kedua yang

senantiasa dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga,

dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran–saran yang

sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

5. Bapak Karyadi, M.Kep., Ph.D. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan saran dan masukan selama penulis melakukan studi di

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

ilmu yang sangat berguna untuk pembekalan penulisan skripsi ini.

7. Ayah (Alm. Hermawan Kuswandy), ibu (Warti) yang telah mendidik,

mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendo’akan keberhasilan

penulisan, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada

penulis selama proses menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, kakak ku (Tedi

Maulana Hermawan) dan adikku (Ridho Aji Handoyo) yang selalu sabar

mendengarkan keluh kesah, serta memberi nasehat dan motivasi.

8. Miftahul Millah Wijaya, Nurmala Sari, Nurmala Rahmah, Aisyah, Ritma dan

sahabat-sahabat PSIK 2013 yang selalu mendukung, memotivasi saya dalam

mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi.

Page 12: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xii

10. Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis menyerahkan segalanya dengan

harapan semoga amal baik yang telah dicurahkan guna membantu penyusunan

skripsi ini mendapat balasan. Amin. Penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis menerima segala

bentuk kritik, saran, dan masukan yang membangun demi perbaikan di masa

mendatang.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Ciputat , Juni 2017

Lisnani Hamidah

Page 13: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

Lembar Pernyataan ................................................................. Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ........................................................................................................................... iii

ABSTRAK .............................................................................................................................. iv

Pernyatan persetujuan...............................................................................................................v

Lembar Pengesahan ................................................................................................................. vi

Lembar Pengesahan ................................................................................................................. vi

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................................... viii

Kata Pengantar .......................................................................................................................... x

Daftar Isi ............................................................................................................................... xiii

Daftar Singkatan .................................................................................................................... xvi

Daftar Table ......................................................................................................................... xvii

Daftar Bagan ...................................................................................................................... ....xiv

Daftar Lampiran .................................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... ....1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 6

1. Tujuan umum ....................................................................................................................... 6

2. Tujuan Khusus ..................................................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 7

1. Manfaat Ilmiah .................................................................................................................... 7

2. Manfaat Praktis........................................................................................................... 6

Page 14: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xiv

E. Ruang Lingkup ............................................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 9

A. Perilaku ......................................................................................................................... 9

B. Health Belief Model ................................................................................................... 11

C. ASI Eksklusif .............................................................................................................. 14

1. Definisi ASI Eksklusif ...................................................................................................... 14

2. Kandungan ASI ................................................................................................................. 14

3. Manfaat ASI ....................................................................................................................... 17

4. Faktor-Faktor yang Mempangaruhi Pemberian ASI .................................................... 20

E. Kerangka Teori ........................................................................................................... 26

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ............................. 27

A. Kerangka Konsep ........................................................................................................ 27

B. Definisi Operasional ................................................................................................... 28

BABIVMETODE PENELITIAN ........................................................................................ 30

A. Desain Penelitian ........................................................................................................ 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 30

C. Populasi dan Sampel ................................................................................................... 30

D. Instrumen Penelitian ................................................................................................... 32

E. Uji Validitas dan Reabilitas ........................................................................................ 33

F. Tahap Penelitian ......................................................................................................... 35

G. Pengolahan data .......................................................................................................... 36

H. Analisa Data ................................................................................................................ 38

I. Etika Penelitian ........................................................................................................... 40

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................................. 42

A. Gambaran Tempat Penelitian ..................................................................................... 42

Page 15: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xv

B. Analisa Univariat ........................................................................................................ 42

BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................................... 47

A. Gambaran Karakteristik Demografi Faktor-faktor Perilaku Ibu terhadap Pemberian

ASI .............................................................................................................................. 47

B. Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap Pembarian ASI Dengan Pendekatan

Health Belief Model .................................................................................................... 49

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 57

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 58

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 61

LAMPIRAN .......................................................................................................................... 66

Page 16: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xvi

DAFTAR SINGKATAN

AKB :Angka Kematian Bayi

ASI : Air Susu Ibu

HBM : Health Belief Model

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IgA : Iminoglobulin A

SDK : Survei Demografi Kesehatan

SPSS : Statistical Product and Service Solutions

SUSENAS : Survei Sosial Ekonomi Nasional

MAL : Metode Amenorea Laktasi

MPASI : Makan Pendamping ASI

UIN : Universitas Islam Negeri

Page 17: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xvii

DAFTAR TABLE

Tabel 2.1 Perbandingan Komposisi Kolusterum, ASI dan Susu formula 12

Tabel 3.1 Definisi Operasional 20

Table 4.1 Distribusi Kuesioner 26

Table 4.2 Skor Perhitungan Statistik faktor-faktor perilaku Ibu Terhadap

Pemberian ASI 30

Tabel 5.1 Distribusi Suku, Pendidikan terakhir dan Jumlah anak 33

Table 5.2 Skor Perhitungan Statistik faktor-faktor perilaku Ibu Terhadap

Pemberian ASI 34

Table 5.3 Distribusi Gambaran faktor-faktor perilaku Ibu Terhadap

Pemberian ASI dengan pendekatan health belief model 35

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sub Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap

Pemberian ASI 36

Page 18: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.2 Kerangka Teori 39

Bagan 3.1 Kerangka Konsep 40

Page 19: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Informed Consent 71

Kuesioner 73

Surat Izin Studi Pendahuluan 78

Surat Izin Pengambilan Data 79

Hasil Uji Valid dan Reabilitas 80

Hasil Data Gambaran faktor-faktor Ibu Terhadap Pemberian ASI dengan

pendekatan health belief model 84

Page 20: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keunggulan ASI yang berperan dalam pertumbuhan bayi dilihat

dari protein, lemak, elektrolit, enzim dan hormon dalam ASI. Selain itu

ASI selalu bersih, segar, warna, bau, rasa dan komposisi yang tidak dapat

ditiru oleh susu lain. ASI bukan hanya merupakan sumber zat gizi bagi

bayi, tetapi juga zat anti kuman yang kuat karenaadanya beberapa faktor

yang bekerja secara sinergis membentuk suatu sistem imunologi (Roesli,

2005).

Banyak faktor yang menyebabkan keengganan seorang ibu

menyusui bayinya, diantaranya adalah kurangnya informasi tentang

manfaat dan keunggulan ASI Eksklusif, serta kurangnya pengetahuan ibu

tentang upaya mempertahankan kualitas dan kuantitas ASI Eksklusif

selama periode menyusui (Widjaya, 2005). Meskipun ASI Eksklusif

sangat penting peranannya bagi bayi, sang ibu tidak begitu saja bisa

menyusui, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah desa, pinggir kota

atau pedalaman, dimana informasi tentang ASI Eksklusif dan menyusui

tidak bisa diakses begitu saja. Kalaupun ada informasi yang benar masih

harus berhadapan dengan berbagai mitos yang berkembang di masyarakat

tentang ASI Eksklusif dan ibu menyusui. Mitos-mitos tersebut telah

berkembang sekian lama, diwariskan secara turun-temurun, dan sebagian

besar tidak bisa dibuktikan kebenarannya bahkan cenderung menyesatkan

(Rosita, 2008).

Page 21: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

2

Perilaku pemberian ASI juga merupakan upaya untuk mencegah

penyakit dan kematian pada bayi. Hal ini karena ASI mengandung

kandungan nutrisi termasuk adanya faktor imunitas (Morrow & Rangel,

2004). Menurut Hidayat (2008), tingginya AKB (Angka Kematian Bayi)

di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor penyebab, di antaranya

adalah faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi.

Upaya untuk meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang

memiliki bayi khususnya ASI Eksklusif telah diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012. Bab I Pasal 2 menyebutkan mengenai

pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan Air Susu Ibu secara Eksklusif

sejak dilahirkan sampai dengan usia 6 (enam) bulan dengan

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya.

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2007 pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 0-1 bulan hanya

48%. Persentase ini kemudian menurun cukup tajam menjadi 34,4 % pada

bayi berumur 2-3 bulan dan 17,8 % pada bayi berumur 4 – 5 bulan.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) tahun 2010 cakupan

pemberian ASI eksklusif bayi usia 0 – 5 bulan hanya mencapai 27,2%.7

(Melly, 2010).

Data nasional menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif masih

rendah. Menurut Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, cakupan

ASI eksklusif hanya sekitar 38%, sementara pemerintah menargetkan

cakupan ASI eksklusif sebesar 80%. Sedangkan pemberian ASI

Page 22: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

3

eksklusifpada bayi usia 0-6 bulan di Banten sendiri pada tahun 2013

hanya 47,3% angka tersebut masih dibawa presentase pemerintah.

Menurut Profil Kesehatan Dinas Kota Tangerang Selatan tahun

2015. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kota Tangerang Selatan

sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%. Cakupan ASI

Eksklusif tahun 2015 mencapai 85,17% di bulan Februari dan 85,40% di

bulan Agustus, tetapi masih ada beberapa Puskesmas Tangerang Selatan

yang memiliki presentase di bawah presentase yang ditetapkan oleh

Nasional (80%), salah satunya yaitu Puskesmas Setu 77,01 % di bulan

Februari dan 62,70% di bulan Agustus.

Dalam penelitian terkait oleh Esti (2012), menunjukan hasil dari

distribusi jawaban responden terhadap persepsi pengendalian perilaku

dapat diketahui bahwa kemampuan mengontrol perilaku sebagian besar

responden adalah cukup di mana masih ada sebagian responden yang tidak

setuju bahwa memberikan ASI adalah kewajiban ibu dan keputusan untuk

memberikan ASI eksklusif bukan merupakan keinginan ibu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi terhadap

pengendalian perilaku lebih banyak pada kategori persepsi pengendalian

perilaku cukup yaitu sebanyak 124 orang (51,9%).

Menurut hasil penelitian Tutuk (2014), Perilaku ibu bekerja dalam

pemberian ASI eksklusif sebagian besar ibu tidak memberikan ASI

eksklusif pada bayi sebanyak 22 orang (64,7%) dan sisanya memberikan

ASI eksklusif pada bayi sebanyak 12 orang (35,3%). Ada hubungan sikap

ibu bekerja dengan perilaku memberikan ASI eksklusif di Kelurahan

Page 23: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

4

Japanan Wilayah Kerja Puskesmas Kemlagi-Mojokerto dengan koefisien

phi sebesar 0,707 artinya keterkaitan hubungan kedua variabel adalah

positif dan kuat dimana semakin positif sikap ibu bekerja maka ibu

semakin memberikan ASI eksklusif sebaliknya semakin negatif sikap ibu

bekerja maka ibu tidak akan memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Kebiasan memberikan ASI pada ibu menyusui seperti dijelaskan

pada penelitian sebelumnya berkaitan dengan perilaku kesehatan. Telah

menjadi pemahaman umum, perilaku merupakan diterminan kesehatan

yang menjadi sasaran dan promosi atau pendidikan kesehatan. Perubahan

perilaku kesehatan merupakan tujuan dari promosi kesehatan atau

pendidikan kesehatan.

Banyak teori yang menjadi mengenai perubahan perilaku

kesehatan. Teori stimulus organisme menjelaskan bahwa penyebab

perubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang

berkomunikasi dengan organisme, artinya kualitas dari sumber

komunikasi yang sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku.

Teori fungsi menjelaskan bahwa perubahan perilaku individu tergantung

pada kebutuhan (Notoatmojo, 2010). Dan masih banyak teori-teori

mengenai perubahan perilaku kesehatan. Namun di sini peneliti tertarik

menggunakan teori Health Belief Model, teori ini menjelaskan tentang

bagaimana keyakinan individu mempengaruhi seseorang untuk memilih

perilaku yang lebih sehat (Pender, 1996).

Teori ini mengasumsikan bahwa agar seseorang termotivasi untuk

mengambil langkah sehat ia perlu diyakinkan secara pribadi bahwa

Page 24: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

5

kesehatannya rentan terhadap penyakit (Ppeceived susceptibility) dan

penyakit tersebut tergolong serius (perceived severity). Selain itu

keuntungan yang diperolah individu (perceived benefits) lebih besar

dibanding aspek negatif (perceived barriers) yang diperoleh ketika

melakukan perilaku sehat. Keempat jenis belief dari HBM ini

mempengaruhi keputusan individu apabila akan mengambil langkah-

langkah untuk berpelikau sehat atau tidak (Taylor, 2006).

Dalam sebuh penelitian disimpulkan bahwa penggunaan health

belief model (HBM) berpengaruh signifikan dalam memprediksi perilaku

diet pada pasien diabetes mellitus type II. Dari lima variabel HBM yang

diukur faktor yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku

diet yaitu perceived benefits. Dan untuk faktor lainnya yang berpengaruh

secara positif terhadap perilaku diet tetapi tidak signifikan adalah variabel

perceived severity, sedangkan yang berpengaruh secara negatif terhadap

perilaku diet tetapi tidak signifikan adalah perceived susceptibility,

perceived barriers, dan cues to action (Purijayanti, 2012).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan kepada 4 ibu yang

memiliki anak 0-6 bulan diwilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang

selatan, keempat ibu tersebut mengungkapkan bahwa kegagalan dalam

pemberian ASI eksklusif dikarenakan pengeluaran ASI sehingga ibu

memberikan susu formula sebelum bayi berumur 6 bulan. Selain itu

banyaknya ibu bekerja juga menghambat ibu dalam pemberian ASI

eksklusif sehingga ibu lebih memilih memberikan susu formula. Hal itu

adalah salah satu penyebab terbanyak kegagalan dalam pemberian ASI

eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

Page 25: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

6

Berdasarkan uraian diatas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat

penting dan memerlukan upaya penanggulangan agar ibu berhasil dalam

memberikan ASI eksklusif. Penelitian tentang ASI eksklusif telah banyak,

namu penelitian untuk menggali bagaimana gambaran faktor-faktor

perilaku ibu dalam pemberian ASI dengan pendekatan health belief model

masih belum banyak dilakukan di indonesia. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana gambaran

faktor-faktor perilaku ibu dalam pemberian ASI dengan pendekatan health

belief model di wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

B. Rumusan Masalah

Rendahnya cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Setu yang hanya mencapai 76,85% dibulan Februari dan 62,70% di bulan

Agustus. Masih dibawah presentase yang ditargetkan oleh nasional yaitu

sebesar 80 %. Dengan adanya penurunan angka presentase ASI eksklusif

di wilayah kerja Puskesmas Setu, peneliti tertarik untuk melihat lebih

dalam lagi mengenai persepsi ibu dalam memberikan ASI Eksklusif.

Dengan demikian, masalah penelitian ini adalah faktor-faktor

perilaku ibu terhadap pemberian ASI. Masalah yang diangkat adalah

gambaran faktor-faktor perilaku ibu dalam pemberian ASI dengan

pendekatan health belief model.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor

perilaku ibu terhadap pemberian ASI

Page 26: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

7

2. Tujuan Khusus

a. Teridentifikasi karakteristik menyusui ibu.

b. Teridentifikasi faktor-faktor perilaku ibu terhadap pemberian ASI.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah

a. Memberikan informasi dan data dasar bagi penelitian selanjutnya

mengenai gambaran faktor-faktor perilaku ibu terhadap

pemberian ASI.

b. Menjadi Evidence Based Keperawatan mengenai gambaran

faktor-faktor perilaku ibu terhadap pemberian ASI.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi institusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk

menambah wawasan pendidikan dan peserta didik serta menjadi

data dasar dalam peningkatan ilmu keperawatan dalam hal

mengkaji, mengidentifikasi dan mengeksplorasi faktor-faktor

perilaku ibu terhadap pemberian ASI dengan pendekatan Health

Belief Model.

b. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan

bagi tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu

dan bayi melalui promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif.

Page 27: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

8

E. Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan adalah Gambaran Faktor-Faktor

Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Dengan Pendekatan Health Belief

Model di wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan. Subjek yang

diteliti adalah ibu yang memiliki anak 0-6 bulan yang berada disekitar

wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

Page 28: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku

1. Definisi Perilaku

Perilaku merupakan hasil pengalaman dan proses interaksi dengan

lingkungannya, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap dan tindakan

sehingga diperoleh keadaan seimbang antara kekuatan pendorong

(motivasi) dan penahan (Maulana, 2009).

Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan

seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang

lain ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku

terbagi menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk.

2. Proses Adopsi Perilaku

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan (Efendi dan Makhfudli, 2009). Penelitian

Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi

perilaku yang baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yakni sebagai berikut:

a. Timbul kesadaran (awareness) yakni orang tersebut menyadari

(mengetahui) stimulus terlebih dahulu.

Page 29: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

10

b. Ketertarikan (interest) yakni orang tersebut mulai tertarik kepada

stimulus.

c. Mempertimbangkan baik tidaknya stimulus (evaluation) yakni sikap

orang tersebut sudah lebih baik lagi.

d. Mulai mencoba (trial) yakni orang tersebut memutuskan untuk

memulai mencoba perilaku baru.

e. Mengadaptasi (adoption) yakni orang tersebut telah berperilaku baru

sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya setelah stimulus.

(Efendi dan Makhfudli, 2009).

3. Proses Terjadi Perilaku

Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama,

jarang ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang

orang merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya,

atau karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang

ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena – mena dapat tercapai

dan harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan perubahan perilaku :

a. Prekontemplasi : Belum ada niat perubahan perilaku

b. Kontemplasi :

1) Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin

mengubah perilakunya menjadi lebih sehat.

2) Belum siap berkomitmen untuk berubah.

c. Persiapan :

1) Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan.

2) Sudah pernah melakukan tapi masih gagal.

Page 30: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

11

d. Tindakan :

1) Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan dari

sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup sehat.

e. Pemeliharaan :

1) Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah

dilakukan ( 6 bulan dilhat kembali).

2) Mungkin berlangsung lama.

3) 6 bulan dilihat kembali.

B. Health Belief Model

1. Definisi Health Belief Model

Health belief model merupakan suatu konsep yang mengungkapkan

alasan dari individu untuk mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat

(Janz & Becker, 1984). Health belief model juga dapat diartikan sebagai

sebuah konstruk teoretis mengenai kepercayaan individu dalam berperilaku

sehat (Conner, 2003).

Health belief model adalah suatu model yang digunakan untuk

menggambarkan kepercayaan individu terhadap perilaku hidup sehat,

sehingga individu akan melakukan perilaku sehat, perilaku sehat tersebut

dapat berupa perilaku pencegahan maupun penggunaan fasilitas kesehatan.

Health belief model ini sering digunakan untuk memprediksi perilaku

kesehatan preventif dan juga respon perilaku untuk pengobatan pasien

dengan penyakit akut dan kronis. Namun akhir-akhir ini teori Health belief

model digunakan sebagai prediksi berbagai perilaku yang berhubungan

dengan kesehatan.

Page 31: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

12

Konsep utama dari health belief model adalah perilaku sehat

ditentukan oleh kepercayaan individu atau presepsi tentang penyakit dan

sarana yang tersedia untuk menghindari terjadinya suatu penyakit. Health

belief model (HBM) pada awalnya dikembangkan pada tahun 1950an Oleh

sekelompok psikolog sosial di Pelayanan Kesehatan Masyarakat Amerika

Serikat, dalam usaha untuk menjelaskan kegagalan secara luas partisipasi

masyarakat dalam program pencegahan atau deteksi penyakit. Kemudian,

model diperluas untuk melihat respon masyarakat terhadap gejala-gejala

penyakit dan bagaimana perilaku mereka terhadap penyakit yang

didiagnosa, terutama berhubungan dengan pemenuhan penanganan medis.

Oleh karena itu, lebih dari tiga dekade, model ini telah menjadi salah satu

model yang paling berpengaruh dan secara luas menggunakan pendekatan

psikososial untuk menjelaskan hubungan antara perilaku dengan kesehatan.

2. Dimensi Health Belief Model

Gambaran Health belief model terdiri dari 5 dimensi, diantaranya:

a. Perceived susceptibility atau kerentanan yang dirasakan konstruk

tentang resiko atau kerentanan (susceptibility) personal, Hal ini

mengacu pada persepsi subyektif seseorang menyangkut risiko dari

kondisi kesehatannya. Di dalam kasus penyakit secara medis, dimensi

tersebut meliputi penerimaan terhadap hasil diagnosa, perkiraan

pribadi terhadap adanya resusceptibilily (timbul kepekaan kembali),

dan susceptibilily (kepekaan) terhadap penyakit secara umum

b. Perceived severity atau keseriusan yang dirasa. Perasaan mengenai

keseriusan terhadap suatu penyakit, meliputi kegiatan evaluasi

terhadap konsekuensi klinis dan medis (sebagai contoh, kematian,

Page 32: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

13

cacat, dan sakit) dan konsekuensi sosial yang mungkin terjadi (seperti

efek pada pekerjaan, kehidupan keluarga, dan hubungan sosial).

Banyak ahli yang menggabungkan kedua komponen diatas sebagai

ancaman yangdirasakan (perceived threat).

c. Perceived benefitsm, manfaat yang dirasakan. Penerimaan

susceptibility sesorang terhadap suatu kondisi yang dipercaya dapat

menimbulkan keseriusan (perceived threat) adalah mendorong untuk

menghasilkan suatu kekuatan yang mendukung kearah perubahan

perilaku.

d. Perceived barriers atau hambatan yang dirasakan untuk berubah, atau

apabila individu menghadapi rintangan yang ditemukan dalam

mengambil tindakan tersebut..

e. Cues to action suatu perilaku dipengaruhi oleh suatu hal yang menjadi

isyarat bagi seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku.

(Becker dkk, 1997 dalam Conner & Norman, 2003). Isyarat-isyarat

yang berupa faktor-faktor eksternal maupun internal, misalnya pesan-

pesan pada media massa, nasihat atau anjuran kawan atau anggota

keluarga lain, aspek sosiodemografis misalnya tingkat pendidikan,

lingkungan tempat tinggal, pengasuhan dan pengawasan orang tua,

pergaulan dengan teman, agama, suku, keadaan ekonomi, sosial, dan

budaya, self-efficacy yaitu keyakinan seseorang bahwa dia mempunyai

kemampuan untuk melakukan atau menampilkan suatu perilaku

tertentu.

Page 33: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

14

C. ASI Eksklusif

1. Definisi ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain

pada bayi berumur 0-6 bulan. Bayi tidak diberikan apa-apa, kecuali

makanan yang langsung diproduksi oleh ibu karena bayi memperoleh

nutrisi terbaiknya melalui ASI (Yuliarti, 2010). ASI adalah makanan

terbaik yang harus diberikan kepada bayi karena mengandung hampir

semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. ASI tidak dapat tergantikan oleh

susu sapi atau susu formula karena komposisi susu sapi atau susu formula

yang berbeda (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif adalah air susu ibu yang

diberikan kepada bayi hinga usia 6 bulan tanpa diberikan makanan

tambahan, kecuali obat dan vitamin (Roesli, 2008). ASI eksklusif atau

pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,

bubur nasi, dan tim. Tidak ada cairan atau makanan yang diberikan begitu

juga dengan air kecuali larutan rehidrasi oral, atau vitamin drop atau tetes,

mineral, atau obat-obatan.

Dengan kata lain, ASI eksklusif diartikan bayi hanya diberikan ASI

saja sejak lahir sampai usia 6 bulan, tanpa diberikan tambahan makanan

atau minuman apapun seperti air putih maupun makanan atau minuman

lainnya.

2. Kandungan ASI

ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi enam bulan karena

kandungan gizinya yang sesuai. Kapasitasnya lambung byai baru lahir

Page 34: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

15

hanya dapat menampung cairan sebanyak 10-20 ml (2-4 sedok teh). ASI

memiliki kandungan gizi yang sesuai serta volume yang tepay sesuai

dengan kapasitasnya lambung bayi yang masih terbatas (Depkes, 2009).

ASI memiliki berbagai kebaikan untuk bayi karena kandungan

nutrisi yang terdapat pada ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi.

Komposisi ASI berbeda-beda sesuai stadium laktasi, waktu, nutrisi ibu dan

masa gestasi janin saat lahir (Olds et all, 2000). Berdasarkan faktor yang

telah disebutkan, ASI dibagi menjadi tiga bagian yaitu kolostrum, ASI

transisi (transitional milk), dan ASI matang (mature milk).

Kolostrum merupakan susu pertama yang keluar berbentuk cairan

kekuning-kuningan yang lebih kental dari ASI matang. Kolostrum

mengandung protein, vitamin yang larut dalam lemak, dan mineral yang

lebih banyak dari ASI matang. Kolostrum sangat penting untuk diberikan

karena selain tinggi aka Iminoglobulin A (IgA) sebagai sumber imun pasif

bagi bayi, klostrum juga berfungsi sebagai pencahar untuk membersihkan

saluran pencernaan bayi baru lahir. Produksi kolostrum dimulai pada masa

kehamilan sampai bebrapa hari setelah-kelahiran. Namun, pada umumnya

kolostrum digantikan oleh ASI transisi dalam dua sampai empat hari setelah

kelahiran bayi (Olds et all, 2000: Roesli, 2003, Brown, 2004).

ASI transisi diproduksi mulai dari berhentinya produksi kolostrum

sampai kurang lebih dua minggu setelah melahirkan. Kandungan protein

dalam ASI transisi semakin menurun, namun kandungan lemak, laktosa,

vitamin larut air, dan semakin meningkat. Volume ASI transisi semakin

Page 35: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

16

meningkat seiring dengan lama menyusui dan kemudian digantikan oleh

ASI matang (Olds et all, 2000; Roesli, 2003).

ASI matang mengandung dua komponen berbeda berdasarkan

waktu pemberian yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk merupakan ASI

yang keluar pada awal bayi menyusui, sedangkan hindmilk keluar setelah

permulaan let-down. Foremilk mengandung vitamin, protein dan tinggi

akan air. Hindmilk mengandung lemak empat sampai lima kali lebih

banyak dari foremilk (Olds et all, 2000; Roesli, 2003). Kandungan ASI

secara rinci, serta perbandingannya dengan kolostrum dan susu formula

dapat dilitah pada tabel 2.1

Table 2.1

Perbandingan komposisi kolostrum, ASI dan susu formula

Kandungan Kolostrum ASI (100 ml) Susu sapi

(100 ml)

Keterangan

Energi

Air

70 (kkal) 66 (kkal) Kolustrum diproduksi dalam

jumlah kecil, namun lebih

mudah dicerna

Protein Immunoglob

ulin untuk

meningkatka

n kandungan

protein

1.3 g (sebagian besar

air dadih); lactalbumin

immunoglobulin;

laktoferin; lisozim;

enzim; hormon.

3.5 g (banyak

mengandung

kasein)

Kolustrum mengandung banyak

imun pasif sebagai protein

pertama bagi bayi; susu sapi

lebih sulit dicerna karena

mengandung kasein, juga

mengandung laktoglobulin yang

tidak ditemukan pada ASI

(diduga sebagai penyebab alergi

pada susu sapi); perbedaan rasio

protein menyebabkan anak sapi

lebih cepat tumbuh dari pada

bayi manusia.

Laktosa Sedikit

laktosa

7.0 g menyediakan 37%

dari kebutuhan energi

4.9 g Rasa ASI lebih manis dari susu

sapi

Lemak Sedikit

lemak

4.2 g (98% trigliserida)

menyediakan kurang

50% dari kebutuhan

energi

3.7 g Semuasusu mamalia kaya kan

lemak berkaitan dengan

tingginya energi yang dihasilkan

dari metabolisme lemak

Sodium

15 mg 22 mg Konsentrasi ion lebih tinggi pada

susu sapi ; ginjal neonatus

mungkin tidak dapat mengatur

Page 36: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

17

Postasium 60 mg 35 mg konsentrasi ion yang lebih tinggi

berkaitan dengan

ketidakmaturan Klorida 43 mg 29 mg

Kalsium 35 mg 117 mg

Posfor 15 mg 92 mg

Magnesium 2.8 g

Vit. A Level

meningkat

60 µm Lebih sedikit

Vit. D 0.01 µm

Vit. K Level

meningkat

0.35 µm 6 µm

Tiamin 16 µm 44

Riboflavin 30 µm 175 µm

Nicotinic acid 230 µm

B12 0.01 µm 0.4 µm

B6 6 µm

Folat 5.2 µm 5.5 µm

Pentotenic

acid

260 µm

Biotin 3.8 µm

Vit. C 3.8 µm 1.1 mg

Besi 76 µm 5 mg ASI memiliki tingkat besi yang

rendah, namun besi dapat

diserap kurang lebih 20 kali

lebih efisien dari pada besi

tambahan

Sumber: Coad,J., & Dunstall, M. (2005). Anatomy And Physiology

For Midwives. 2nd Edition. London: Elservier Mosby. P. 421-422

3. Manfaat ASI

ASI eksklusif memberikan manfaat dan keuntungan tidak hanya

bagi bayi, tetapi bagi banyak pihak seperti ibu, keluarga, lingkungan bahkan

negara.

Page 37: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

18

a. Manfaat bagi bayi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan

komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna,

bauk kualitas maupun kuantitasnya (Roesli, 2009). Nutrisi ASI di

antaranya dalah lemak, laktosa, protein, garam mineral dan vitamin.

Protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat lebih mudah dicerna,

sehingga pengosongan lambung lebih cepat (Wong, 2008). Lemak

pada ASI adalah lemak takn jenuh yang mengandung Omega 3 untuk

pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat

ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan terhidar dari rnagsangan

kejang sehingga menjadi anak lebih cerdas dan terhindar dari

kerusakan sel-sel saraf otak (Kristiyanasari, 2011). ASI juga dapat

meningkatkan daya taan tubuh dan meningkatkan jalinan kasih sayang.

b. Manfaat bagi ibu

Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses

persalinanya. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat

rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan

dikarenakan adanya isapan pada puting susu merangsang dikeluarkan

oksitosin alami yang akan membantu kontraksi rahim. Selain itu wanita

yang menyusui bayinya kan lebih cepat pulih atau turun berat badanya

ke berat badan sebelum kehamila. Pemberian ASI juga merupakan cara

yang penting untuk ibu mencurahkan kasih sayanganya pada bayi dan

membuat bayi merasa nyaman (Bahiyatun, 2009). Menurut Hegar

Page 38: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

19

(2008), menyusui secara eksklusif juga dapat menunda haid dan

kehamilan, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang secra umum dikenal sebagai metode Amenorea Laktasi

(MAL).

c. Manfaat bagi keluarga

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk

keperluan lain. Selain itu, penghematan juga disebabkan karena bayi

yang mendapatkan ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya

berobat. Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana sajs

dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air mask, botol,

dan dot yang harus dibersihkan nserta minta pertolongan orang lain.

Selain itu, kebahagian kelurga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang, sehingga susana psikologis ibu baik dan dapat mendapatkan

hubungan bayi dengan keluarga (Kristiyanasri, 2011).

d. Manfaat bagi lingkungan

Pemberian ASI akan meburangi bertambahnya sampah dan

polusi didunia. Pemberian ASI tidak memerlukan kaleg susu, karton,

kertas pembungkus, botol dan dot karet. ASI tidak menambah polusi

udara, karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang

mengeluarkan asap serta alat kontrasepsi yang juga mengeluarkan asap

(Roesli, 2009).

e. Manfaat bagi negara

Page 39: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

20

Pemberian ASI dapat mengehamt devisa untuk pembelian susu

formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu,

mengehamt untuk biaya sakit karena muntah dan mencret serta infeksi

saluran napas; mengehmat obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan;

menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas

untuk membangun negara; langkah awal untuk mengurangi bahkan

menhindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya

bagi Indonesia (Roseli, 2009).

4. Faktor-Faktor yang Mempangaruhi Pemberian ASI

a. Faktor internal

Teori kognitif sosial membagi faktor internal menjadi beberapa

dimensi seperti biologis, kognitif dan afektif. Tiga dimensi dalam

faktor internal ini berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif.

Bagian dari dimensi biologis yang akan dibahas mencakupi usia dan

kondisi kesehatan, kognitif mencakupi pengetahuan, dan afektif yang

mencakupi persepsi yang berkaitan dengan ASI eksklusif.

1) Usia

Produksi ASI berubah seiring dengan perubahan usia. Ibu

yang berusia 19-23 tahun umumnya memiliki produksi ASI yang

lebih cukup dibandingkan ibu yang berusia lebih tua. Hal ini

terjadi karena adnya pembersaran payudara setiap siklus ovulasi

mulai awal terjadinya menstruasi sampai usia 30 tahun, namun

terjadi degenerasi payudara dan kelenjar penghasil ASI secara

keseluruhan setelah usia 30 tahun

2) Kondisi kesehatan

Page 40: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

21

Model kontinum sehat-sakit Neuman (1990) dalam Ptter &

Perry (2005) mendefinisikan sehat sebagai sebuah keadaan

dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi

seseorang terhadap bebagai perubahan yang ada di lingkungan

internal dan ekskternalnya. Adaptasi penting dilakukan untuk

menghindari terjadinya perubahan dan penurunan dibanding

kondisi sebelunmya. Adaptasi terjadi untuk mempertahankan

kondisi fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, dan

spiritual yang sehat (Potter & Perry, 2005).

Dua kondisi yang penting dipertahankan karena

berpengaruh terhadap pemberian ASI yaitu kondisi fisik dan

emosional. Kondisi fisik perlu dipertahankan agar seseorang tidak

mengalami masalah kesehatan, tidak terkecuali pada ibu menyusu.

3) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan perilaku paling sederhana dalam

urutan perilaku kognitif. Seseorang dapat mendapatkan

pengetahuan dari fakta atau informasi baru dan dapat diingat

kembali. Selain itu pengetahuan juga diperoleh dari pengalaman

hidup yang dapat mempengaruhi perilaku sesorang dalam

mempelajari informasi yang penting (Potter & Perry, 2005).

Informasi maupun pengalaman yang didapat seseorang

terkait pemberian ASI eksklusif dapat mempengaruhi perilaku

orang tersebut dalam memberikan ASI eksklusif hal ini yang

memiliki pengetahuan yang baik berpeluang 5,47 kali lebih besar

untuk menyusui secara eksklusif.

Page 41: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

22

4) Persepsi

Persepsi negatif yang sering ditemukan pada ibu, yaitu

sindrom ASI kurang. Pada kasus sindrom ASI kurang ibu merasa

ASI yang ia produksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

bayinya. Ibu seiring merasa payudara sudah tidak memperoduksi

ASI karena ketegangannya berkurang.

Salah satu penyebab munculnya persepsi negatif ini karena

bayi sering menangis saat minta disusui. Hal tersebut karena

semakin bertambahnya usia bayi, kebutuhan cairan bayi

meningkat, sehingga bayi lebih sering minta disusui. Selain itu,

ASI cepat dicerna sehingga perut bayi cepat menjadi kosong. Hal

tersebut membuat ibu beranggapan bayi perlu diberikan minuman

tambahan bahkan dikenalkan dengan makanan padat.

b. Faktor ekskternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif

dibagi menjadi beberap dimensi yaitu institusi, sosial, dan sosial

demografi (William et al, 2011). Dimensi institusi yaitu faisilitas

kesehtan, sosial yaitu dukungan petugas kesehatan, dukunagna orang

terdekat dan promosi susuformula, dan sosial demografi seperti

pendidikan, pekerjaan, dan suku/budaya.

1) Pendidikan

Novita (2008) dalam penelitiannya menyebutkan semakin

tinggi tingkat pendidikan ibu, semakin tinggi jumlah ibu yang tidak

memberikan ASI pada bayinya. Hal ini dikarenakan ibu yang

berpendidikan tinggi umumnya memiliki kesibukan di luar rumah

Page 42: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

23

sehingga cenderung meninggalkan bayinya, sedangkan ibu yang

berpendidikan rendah lebih banyak tinggal dirumah sehingga meiliki

lebih banyak kesempatan untuk menyusui bayinya. Hali ini didukung

oleh penelitian Nurjanah (2007) yang menemukan proporsi

pemberian ASI pada ibu yang brependidikan rendah lebih besar dari

ibu yang berpendidikan tinggi.

2) Dukungan Petugas Kesehatan

Penelitian di AfrikaSelatan juga menunjukan edukasi

mengenai pemberian makan yang dilakukan di klinik berperan

penting dalam pemilihan menyusi secra dini. Edukasi mengenai

pemberian ASI sangat penting dilakukan sebelum atau selama

kehamilan dan dilanjutkan setalah melahirkan. Persepsi dari tenaga

kesehtan sangat penting karena meraka persepsi tersebut dapat

mempengaruhi keputusan yang dibuat ibu.

Sebesar 90% responden menerima konseling dari petugas

kesehatan tentang metode pemberian makanan pada bayi dan hal

tersebut mempengaruhi keputuasan responden.

3) Dukungan orang terdekat

Olds, London dan Ladewing (2000) menyatakan keputusan

untuk memberikan ASI sering dipengaruhi oleh keluarga terutama

suami dan orangtua, teman, dan lingkungan soisal ibu dari pada

pengatuhuan ibu. Dukuangan keduanya telah terbukti berpengaruh

terhadap pemberian ASI eksklusif. Suatu penelitian menunjukan

dalam memutuskan pemberian ASI atau susu formula, 13 %

responden dipengaruhi oleh ibunya atau saudara perempuannya.

Page 43: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

24

4) Promosi susu formula

Negara-negara di kawasan barat merupakan tempat berdirinya

usaha pemerahan susu. Susu sapi di modifikasi dan diproses menjadi

susu formula yang menjadi asupan un tuk bayi. Secara kuantitas, susu

hewan mungkin bernilai sama dengan susu manuasi, namun secara

kualitas keduanya berbeda. Perbedaan antar kuantitas dan kualitas

antara ASI dan susu sapi sebelumnya telahdi tampilkan dalam table

2.1. berdasrkan perbedaan komposisi tersebut, bayi yang

mengkonsumsi ASI dinilai memiliki komposisi tubuh yang berbeda

dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula.

5) Budaya

Budaya sebagai hal yang dianut secara berturut-turut dalam

suatu masyarakat memiliki pengaruh pada perilaku menyusui secara

eksklusif. Sebagian besar hal studi yang dilakukan di beberapa daerah

di Indonesia menunjukkan praktik pemberian ASI eksklusif di

Indonesia masih jarang dilakukan karena pengaruh budaya yang

dianut. Biasanya hal yang seharusnya belum dilakukan pada bayi di

bawah enam bulan.

6) Status pekerjaan

Bekerja merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan

tujuan untuk memperoleh pendapatan. Saat ini bekerja tidak hanya

dilakukan oleh laki-laki tetapi juga perempuan, tidak terkecuali ibu

menyusui. Jumlah partisipan ibu menyusui yang bekerja

menyebabkan turunya angka dan lama menyusui.

Page 44: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

25

D. Penelitian yang terkait

1. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Artaga Mila (2012) dengan judul

Hubungan Perilaku Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di

Kelurahan Wirogunan Yogyakarta menggunakan teknik pengambilan

sampel yaitu sampling jenuh yang berjumlah 64 ibu. Berdasarkan table silang

Hubungan Perilaku dengan Pemberian ASI eksklusif pada Ibu Bekerja

diketahui bahwa responden dengan perilaku baik pada ibu bekerja

memberikan ASI eksklusif sebanyak 25 ibu (39,1%) dan sebanyak 27 ibu

(42,2%) tidak memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan no

eksperimen dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur yang digunakan

oleh peneliti yaitu kuesioner. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti, terkait responden serta tempat penelitian dan

uji analisa yang digukan berbeda.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Zuhfi arlinda (2015) yang berjudul Hubungan

Perilaku Ibu Tentang Menyusui Dengan Pemeberian ASI Eksklusif di Desa

Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Peneliti menggunakan

desain deskriptif korelasi yang menggunakan teknik pengambilan sampel

yaitu total sampling dengan responden sebanyak 40 ibu. Hasil penelitian

menyebutkan bahwa Perilaku ibu tentang menyusui dengan kategori perilaku

kurang, yaitu sebanyak 21 orang (52,5%), sedangkan perilaku baik sebanyak

19 orang (47,5%).Alat ukur yang digukan oleh peneliti yaitu kuesioner

dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini berbeda dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti yitu dengan uji analisa yang gunakan

hanya menggunakan uji analisa univariat dan tempat penelitian juga berbeda.

Page 45: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

26

E. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan teori tentang persepsi pemberian ASI yang telah

dibahas sebelumnya, penelitian merangkumnya dalam keranga teori berikut ini.

Bagan 2.2

Kerangka Teori

Faktor-faktor

Perilaku

ASI Eksklusif

1) Definisi ASI

Eksklusif

2) Kandungan ASI

Eksklusif

3) Manfaat ASI

Eksklusif

4) Kerugian ASI

Eksklusif

5) Alasan tidak

menggunakan ASI

Eksklusif

Health Belief Model

1) Perceived

Susceptibility

2) Perceived

Severity

3) Perceived

Benefitsm

4) Perceived

Barriers

5) Coes to Action

Dimodifikasi dari Sumber: Krench dan Crutchfield dalam Sobur

(2003); Strecher dan Rosenstock (1997);Baskoro (2008)

Proses terjadinya Perilaku :

1. Timbul kesadaran

(awareness)

2. Ketertarikan (interest)

3. Evaluation

4. Mulai mencoba (trial)

5. Mengadaptasi (adoption)

Page 46: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

27

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,

dan ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmojo, 2005). Penelitian ini memiliki satu

variabel yaitu persepsi ibu menyusui terhadap pemberian asi eksklusif.

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap

Pemberian ASI

1. Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Menyusui

a. Perceived Susceptibility

b. Perceived Severity

c. Perceived Benefitsm

d. Perceived Barriers

e. Coes to Action

Page 47: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

28

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional secara berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat suatu objek atau fenomena.

Table 3.1

Definisi Operasional

No Varibel Definisi Operasional Cara ukur Hasil ukur Alat ukur Skala

1. Faktor-faktor Perilaku. Tindakan responden terhadap

pemberian ASI

a. Perceived Susceptibility

b. Perceived Severity

c. Perceived Benefitsm

d. Perceived Barriers

e. Coes to Action

Lembar kuesioner

dengan mengunakan

skala likert sebagai

alat ukur persepsi

1 = tidak setuju

2 = kurang setuju

3 = ragu-ragu

4 = setuju

5 = sangat setuju

Bila distribusi data normal:

≥Mean baik

<Meanburuk

Bila distribusi data tidak normal:

≥Medianbaik

<Medianburuk

Kuesioner Nominal

2. Suku

Budaya turun temurun yang dimiliki

oleh responden

Angket 1. Sunda

2. Jawa

3. Betawi

4. Lainnya

Kuesioner Nominal

Page 48: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

29

No Varibel Definisi Operasional Cara ukur Hasil ukur Alat ukur Skala

3. Usia Suatu rentang waktu kehidupan yang

diukur dengan tahun berdasarkan

tahun yang sudah dilalui oleh

responden pada saat pengambilan

data

Angket 1. Remaja awal = 17-25 tahun

2. Dewasa awal = 25-35 tahun

(Depkes,2009)

Kuesioner Ordinal

4. Pendidikan

Jenjang pendidikan terakhir yang di

tempuh responden. Sistem

pendidikan di Indonesia menurut

UU No` 20 tahun 2003 ialah :

1. Pendidikan Dasar

2. Pendidikan Menengah

3. Pendidikan Tinggi

Angket 1. Pendidikan Dasar : SD dan

SMP

2. Pendidikan Menengah :

SMA atau SMK

3. Pendidikan Tinggi :

Perguruan tinggi (diploma,

sarjana, megister, spesialis,

dan doctor)

Kuesioner Ordinal

5. Jumlah anak Jumalah anak responden yang

dimiliki saat mengsisi kuesioner

penelitian ini

Angket 1. Primigravida

2. Multigravida

Kuesioner Nominal

Page 49: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

30

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan desain

Deskriptif. Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor

perilaku ibu terhadap pemberian ASI.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang

Selatan.Dimana menaungi 2 kelurahan yaitu kelurahan setu dengan luas

wilayah 3,64 km² dan kelurahan muncul dengan luas wilayah 3,61 km²

dengan jumlah penduduk 7.964 jiwa. Puskesmas setu juga memiliki

posyandu sebanyak 14 posyandu dimana 7 di wilayah setu dan 7

diwilayah muncul.

2. Waktu

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 8 – 14 Mei 2017 di

wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang

karakteristiknya tidak ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi penelitian

Page 50: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

31

ini adalahibu yang memiliki anak usia 0-6 bulan di wilayah kerja

Puskesmas Setu Tangerang Selatan sebanyak 319 ibu.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang dipilih dengan sampling

tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2008).

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random

sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan sesaat, sehingga

sampel yan diperoleh adalah sampel yang tersedia pada waktu itu (Putra

Rizema Sitiatava, 2012).

Sampel ditentukan dengan cara mengumpulkan semua data

responden setelah itu dikocok dengan menggunakan angka sampai

memenuhi angka sampel yang ditentukan oleh peneliti setalah itu

peneliti membagi perposyandu untuk memudahkan peneliti mengambil

data. Pengambilan sampel mengacu pada kriteria inklusi dan kriteria

ekslusi yang ditentukan oleh peneliti.

a. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah

1) Ibu yang memiliki anak 0-6 bulan

2) Ibu yang menyusui

3) Sehat jasmani dan rohani

b. Kriteria eksklusi yang ditetapkan adalah

1) Responden tidak kooperatif

2) Ibu yang menderita penyakit jiwa

3) Responden mengundurkan diri ditengah-tengah proses

penelitian

Page 51: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

32

Perhitungan jumlah sample dibawah ini menggunakan rumus

teori slovin (Hamdi, 2014) untuk menentukan berapa minimal sampel

yang dibutuhkan jika ukuran populasi sebanyak 319, yaitu :

n =

Keterangan :

n : Jumlah Sampel minimun

N : Jumlah Populasi

d : derajat kesalahan yang diinginkan 10% (0,1)

maka pengambilan sample yang diinginkan adalah :

Untuk mengatasi responden dropout, maka total sampel yang

diambil sebanyak 76 orang di tambah 10% sehingga sampel penelitian

sebanyak 84 orang.

D. Instrumen Penelitian

Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan untuk mendapatkan data

mengenai faktor-faktor perilaku ibu terhadap pemberian ASI.

1. Kuesioner Demografi

Kuesioner demografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik

ibu yang memiliki anak umur 0 – 6 bulan, kuesioner demografi ini

meliputi pertanyaan (usia, suku, pendidikan, jumlah anak)

N

1+N (d²)

319

1+ 319 (0,1)²

= 76,33 (dibulatkan 76)

n =

Page 52: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

33

2. Kuesioner Persepsi

Kuesioner faktor-faktor perilaku ibu terhadap pemberian

ASI. Kuesioner ini terdiri dari 1 pertanyaan berdasarkan skala likert,

denganpenilaian”tidak setuju” = 1,“kurang setuju” = 2, “ragu-ragu” = 3,

“setuju” = 4, “sangat setuju” = 5.

Table 4.1

Distribusi Kuesioner

Persepsi Favorable Unfavorable Jumlah

Kerentanan 1, 4, 5 2, 3 5

Keseriusan 1, 2, 3, 5 4 5

Manfaat 1, 2, 4,6 3,5 6

Hambatan 2, 5 1, 3, 4, 6, 7 7

Perilaku 1, 2, 4, 7 3, 5, 6 7

E. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat

ukur itu benar-benar mengukur apa yang diuku. Suatu kuisioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut yaitu

variabel ( Hidayat, 2008). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti mengunakan teori health

belief model. Setelah membuat instrument sesuai dengan aspek-aspek

yang akan diukur berlandasakan dengan teori tertentu, maka selanjutnya

dikonsultasikan dengan ahli (judgement expert).Seorang pakar akan

Page 53: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

34

diminta untuk menelaah instrument dan menentukan apakah seluruh

item pertanyaan telah mencakup isi dari suatu konsep yang diteliti

(Dharma, 2011). Penelitian ini telah ditelaah oleh dua pakar

Keperawatan Anak yaitu Ns. Mardiyanti, M.Kep., MDS, dan Ns. Kustati

Budi Lestari, M.Kep.Sp.Kep.An dan hasilnya ada beberapa pertanyaan

yang perlu diperbaiki sesuai saran judgement expert.

Setelah dilakukan judgement expert selanjutnya peneliti

melakukan uji validitas yang dilakukan diwilayah kerja Puskesmas

Jombang sebanyak 30 responden. Uji yang dilakukan adalah

menggunakan rumus Pearson Product Moment (Hastono, 2006). Hasil

uji validitas kuesioner dari 33 pernyataan didapatkan nomor 4, 10, 12,

13, 15, 19, 20, 23, dan 27 tidak valid. Setealh itu peneliti melakukan uji

conten validity didapatkan untuk nomor 10, 13, 19,20,23 dan 27 tetap

dimasukan kedalam kuesioner, sedangkan untuk nomor 4, 12, dan 15

tetap di eliminasi.

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas

Alpha Cronbach (Ridwan, 2007), dalam uji reliabilitas r hasil adalah

alpha. Ketentuan apabila r alpha > r tabel (0,361) maka pernyataan

Page 54: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

35

dianggap reliable. Sebaliknya jika r alpha < r tabel (0,361) maka

pernyataan tersebut tidak reliable (Hastono,2006). Uji reliabilitas untuk

jumalah pernyataan sebanyak 33 didapatkan nilai reliabilitasnya yang

memiliki nilai kisaran 0,827-0,863 yang menunjukkan bahawa

kuesioner ini bersifat reliable.

F. Tahap Penelitian

1. Peneliti membuat proposal penelitian dan disetujui oleh pembimbingan

dilanjutkan dengan membuat surat permohonan dari kampus yang

ditunjukan kepada Kepala Dinas Kota Tangerang Selatan.

2. Peneliti mendapatkan persetujuan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Selatan, peneliti menyerahkan surat permohonan tersebut Kepada

Puskesmas Setu Tangerang Selatan. Setelah itu peneliti melakukan

koordinasi dengan ketua tata usaha di Puskesmas Setu untuk mengetahui

jumlah ibu yang memiliki sedang menyusui di masa eksklusif di

Wilayah Kerja Puskesmas Setu.

3. Peneliti melakukan pengumpulan data terlebih dahulu melakukan uji

vadilitas & reliabilitas untuk menguji kuesioner yang akan digunakan

untuk penelitian. Uji vadilitas & reliabilitas akan dilakukan di Wilayah

Kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

4. Peneliti melakukan pengambilan data dilakukan setelah proposal

penelitian mendapatkan persetujuan dan mendapatkan surat permohonan

izin penelitian dari institusi setelah mendapatkan izin dari institusi, maka

peneliti memohon izin pada kepala Puskesmas Setu Tangerang Selatan

untuk melakukan penelitian pada beberapa ibu yang berada disekitar

Wilayah Kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan

Page 55: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

36

5. Peneliti mendapatkan izin dari pihak puskesmas, peneliti dibantu oleh

pihak puskesmas yang berwenang untuk menjelaskan penelitian yang

akan dilakukan agar meminta bantuan mengarahkan ibu yang dapat

dijadikan responden yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian.

6. Peneliti mendapatkan responden untuk diteliti, langkah selanjutnya

adalah memberikan lembar persetujuan (informed consent) dengan tanpa

paksaan. Setelah itu peneliti memberikan kuesioner yang sudah diberi

nomer dan sudah dilakukan uji valid dan uji reliabilitas sebelumnya.

7. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden, setelah kuesioner

selesai diisi, peneliti memeriksa kembali kuesioner yang sudah diisi oleh

ibu-ibu yang berada Di Wilayah Kerja Puskesmas Setu Tangerang

Selatan yang menjadi responden.

8. Peneliti memasukan nomer responden yang berada dikuesioner yang

telah diisi selanjutnya data dimasukan ke dalam software statistik (SPSS)

dan melakukan analisis tahap terakhir adalah memeriksa kembali apakah

ada kesalahan pada data atau pada proses input dan analisis.

G. Pengolahan data

Berikut langkah-langkah dalam pengolahan data meliputi editing,

coding, entry, cleaning data menurut Hidayat (2008) dengan penjelasan

sebagai berikut:

1. Editing

Peneliti memeriksa kuesioner yang telah diisi, mengecek nama

dan kelengkapan identitas responden, mengecek kelengkapan data.

Page 56: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

37

2. Coding

Coding adalah kegiatan pemberian kode numeric (angka) dengan

data yang terdiri dari beberapa kategorik. Peneliti memberikan kode

yang sesuai dengan kategorik yang ditentukan di dalam definisi

operasional.

3. Entry

Entry merupakan kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau base komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat tabel

kontingensi. Program untuk analisis data pada penelitian ini adalah

menggunakan program komputer.

4. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data

yang sudah di-entry, agar terlihatnya kesalahan atau tidak. Mungkin

dapat terjadi kesalahan pada saat meng-entry data, maka dari itu peneliti

melihat kembali missing yang berada dihasil olah data dengan spss.

Page 57: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

38

H. Teknik Analisa Data

1. Analisa Univariat

Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Analisis

univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Sumantri, 2011). Karakteristik

responden pada penelitian ini meliputi pendidikan terakhir, suku, usia

dan jumlah anak. Analisis univariat dalam penelitian ini menggunakan

distribusi frekuensi. Variabel yang akan dianalisis univariat adalah

persepsi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan pembagian

antara nilai kolmogorov yang menghasilkan angka ≥ 0,5. Perhitungan

statistik persepsi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif meliputi : Faktor

Kerentanan, Faktor Keseriusan, Faktor Manfaat, Faktor Hambatan, dan

Faktor Pendorong Perilaku.

Page 58: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

39

Table 4.2

Skor Perhitungan Statistik Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu

Terhadap Pemberian ASI

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig. median Mean

Total Kerentanan ,127 84 ,002 19,07 20,00

Total Keseriusan ,145 84 ,000 20,60 21,00

Total Manfaat ,137 84 ,001 24,27 24,50

Total Hambatan ,086 84 ,190 27,33 27,50

Total Pendorong Perilaku ,147 84 ,000 24,31 25,00

Total Keseluruhan .089 84 .094 116,50 115,58

Pada tabel diatas didapatkan bahwa data kerentanan, keseriusan,

manfaat, pendorong perilaku tidak terdistribusi normal. Hal ini

dikarenakan hasil pembagian kolmogorov yaitu (0,002), (0,000), (0,001,

(0,000)sedangkan untuk hasil faktor hambatan dan total keseluruhan

memiliki nilai distribusi normal yaitu (0,190) dan (115,58). Data yang

terdistribusi normal menggunakan nilai mean sebagai nilai tengah atau

Cut Of Point sedangkan data yang tidak terdistribusi normal

menggunakan nilai median nilai tengah atau Cut Of Point

Pada tabel diatas.pada tabel diatas didapatkan COP atau kategori

kerentanan adalah 19,07, kategori kerentanan dapat dikatakan baik

apabila skor hitung > 19,07 dan dikatakan buruk apabila nilai skor

hitung < 19,07. Kategori Keseriusan memiliki nilai COP 20,60, kategori

keseriusan dikatakan baik apabila nilai skor hitung > 20,60 dan

dikatakan buruk apabila nilai skor hitung < 20,60. Kategori Manfaat

memiliki nilai COP 24,27, kategori manfaat dikatakan baik apabila nilai

Page 59: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

40

skor hitung > 24,27 dan dikatakan buruk apabila nilai skor hitung <

24,27. Kategori hambatan memiliki nilai COP 27, 50 kategori hambatan

dikatakan baik apabila nilai skorhitung > 27,50 dan dikatakan buruk

apabila nilai skor hitung < 27,50. Dan untuk kategori pendorong

perilaku memiliki nilai COP 24,31, kategori pendorong perilaku

dikatakan baik apabila nilai skor hitung > 24,31 dan dikatakan buruk

apabila nilai skor hitung < 24,31 sedangkan untuk nilai kategori

keseluruhan memiliki nilai COP 115,58, kategori keseluruhan dikatakan

baik apabila nilai skor hitung >115,58 dan dikatakan buruk apabila nilai

skor hitungnya < 115,58.

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menerapkan prinsip etis

(Nursalam, 2008) sebagai berikut:

1. Prinsip manfaat (The Principle of Beneficience)

a. Bebas dari eksploitas (Freedom form Exploitation)

Partisipasi responden dalam penelitian, harus dihindarkan

dari keadaan yang tidak menguntungkan. responden harus

diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi

yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang

dapat merugikan responden dalam bentuk apa pun.

b. Risiko (benefits ratio)

Page 60: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

41

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan

keuntungan yang akan berakibat kepada responden pada setiap

jawabannya.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden(right to self determination)

Responden harus diperlakukan secara manusiawi.

Responden mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia

menjadi subjek ataupun tidak.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan

(right to full disclosure)

Peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta

bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada responden.

c. Informed consent

Peneliti memberikan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden dan yang menolak

memberikan informasi tidak akan mempengaruhi pelayanan

kesehatan.

3. Prinsip keadilan (The Principle of Juctice)

Peneliti akan mengarsipkan data yang sudah didapatkan dan

hanya peneliti yang mengetahui hasil data yang didapatkan dari

responden.

Page 61: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

42

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian gambaran faktor-

faktor perilakui ibu terhadap pemberian ASI berdasarkan usia, suku, pendidikan

dan jumlah anak di wilayah Puskesmas Setu Tangerang Selatan. Penelitian

dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada ibu yang

memiliki bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Setu Tangerang Selatan. Pemilihan

responden dengan menggunakan sistem random sampling yaitu pengambilan

sampel yang tersedia pada saat itu. Pengumpulan data menghasilkan 84 responden

yang memenuhi kriteria insklusi.

A. Gambaran Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang

Selatan.Dimana menaungi 2 kelurahan yaitu kelurahan setu dengan luas

wilayah 3,64 km² dan kelurahan muncul dengan luas wilayah 3,61 km² dengan

jumlah penduduk 7.964 jiwa. Puskesmas setu juga memiliki posyandu

sebanyak 14 posyandu dimana 7 di wilayah setu dan 7 diwilayah muncul.

B. Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden didapatkan dari responden ibu yang

memiliki bayi usia 0-6 bulan yang telah disaring menurut kriteria inklusi

dan ekslusi penelitian. Karakteristik responden penelitian berikut ini

berdasarkan pada suku, pendidikan terakhir, usia dan jumlah anak. Berikut

distribusi frekuensi sebaran data resonden:

Page 62: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

43

Tabel 5.1

Distribusi Suku, Pendidikan terakhir, Usia dan Jumlah anak (N= 84)

Karakteristik Frekuensi Presentase (%)

Suku

Sunda

Jawa

Betawi

Lainnya

22

28

31

3

26,2

33,3

36,9

3,6

Pendidikan Terakhir

Pendidikan dasar

Pendidikan menengah

Pendidikan tinggi

15

50

19

37,9

59,5

22,6

Usia

Remaja Akhir

Dewasa Awal

33

51

39,3

60.7

Jumlah Anak

Primigravida

Multigravida

45

39

53,6

46,5

Berdasarkan tabel diatas responden yang didapat suku yang terbanyak

adalah suku betawi (36,9%). Pendidikan terakhir pada responden terbanyak

adalah pendidikan menegah (59,5%). Responden yang terbanyak memiliki

usia dewasa awal (60,7) dan Responden yang memiliki jumlah anak

terbanyak adalah primigravida sebanyak (53,6%).

2. Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap Pemberian ASI

dengan Pendekatan Health Belief Model

a. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan

pembagian antara nilai kolmogorov yang menghasilkan angka ≥

0,5. Perhitungan statistik persepsi ibu terhadap pemberian ASI

eksklusif meliputi : Faktor Kerentanan, Faktor Keseriusan, Faktor

Manfaat, Faktor Hambatan, dan Faktor Pendorong Perilaku.

Page 63: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

44

Table 5.2

Skor Perhitungan Statistik Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu

Terhadap Pemberian ASI

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig. median Mean

Total Kerentanan ,127 84 ,002 19,07 20,00

Total Keseriusan ,145 84 ,000 20,60 21,00

Total Manfaat ,137 84 ,001 24,27 24,50

Total Hambatan ,086 84 ,190 27,33 27,50

Total Pendorong Perilaku ,147 84 ,000 24,31 25,00

Total Keseluruhan .089 84 .094 116,50 115,58

Pada tabel diatas didapatkan bahwa data kerentanan, keseriusan,

manfaat, pendorong perilaku tidak terdistribusi normal. Hal ini dikarenakan

hasil pembagian kolmogorov yaitu (0,002), (0,000), (0,001,

(0,000)sedangkan untuk hasil faktor hambatan dan total keseluruhan

memiliki nilai distribusi normal yaitu (0,190) dan (115,58). Data yang

terdistribusi normal menggunakan nilai mean sebagai nilai tengah atau Cut

Of Point sedangkan data yang tidak terdistribusi normal menggunakan nilai

median nilai tengah atau Cut Of Point

Pada tabel diatas.pada tabel diatas didapatkan COP atau kategori

kerentanan adalah 19,07, kategori kerentanan dapat dikatakan baik apabila

skor hitung > 19,07 dan dikatakan buruk apabila nilai skor hitung < 19,07.

Kategori Keseriusan memiliki nilai COP 20,60, kategori keseriusan

dikatakan baik apabila nilai skor hitung > 20,60 dan dikatakan buruk

apabila nilai skor hitung < 20,60. Kategori Manfaat memiliki nilai COP

24,27, kategori manfaat dikatakan baik apabila nilai skor hitung > 24,27

Page 64: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

45

dan dikatakan buruk apabila nilai skor hitung < 24,27. Kategori hambatan

memiliki nilai COP 27, 50 kategori hambatan dikatakan baik apabila nilai

skorhitung > 27,50 dan dikatakan buruk apabila nilai skor hitung < 27,50.

Dan untuk kategori pendorong perilaku memiliki nilai COP 24,31, kategori

pendorong perilaku dikatakan baik apabila nilai skor hitung > 24,31 dan

dikatakan buruk apabila nilai skor hitung < 24,31 sedangkan untuk nilai

kategori keseluruhan memiliki nilai COP 115,58, kategori keseluruhan

dikatakan baik apabila nilai skor hitung >115,58 dan dikatakan buruk

apabila nilai skor hitungnya < 115,58.

b. Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap Pemberian ASI

Table 5.3

Distribusi Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap

Pemberian ASI

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Positif

Negatif

42

42

50

50

Total 84 100

Pada tabel diatas menggambarkan bahwa tingkat perilaku

terhadap pemberian ASI memiliki angka yang seimbang antara baik

maupun buruk sebanyak 42 orang (50%).

c. Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap Pemberian ASI

Page 65: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

46

Data univariat ini merupakan persepsi responden yang

berkaitan dengan Faktor kerentanan, Keseriusan, Manfaat, Hambatan

dan Pendorong Perilaku. Berikut distribusi frekuensi sebaran data

responden:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi SubFaktor-faktor Perilaku Ibu

Terhadap Pemberian ASI

Variabel

Frekuensi (N=84)

Positif % Negatif %

Kerentanan 43 51,2 41 48,8

Keseriusan 50 59,5 34 40,5

Manfaat 42 50 42 50

Hambatan 42 50 42 50

Pendorong Perilaku 46 54,8 38 45,2

Berdasarkan data distribusi frekuensi diatas, menunjukkan

bahwa perilaku ibu terhadap pemberian ASI didominasi oleh faktor

keseriusan yaitu sebesar (59,5%) dengan perilakupositif dan faktor

pendorong perilaku sebesar (54,8%) dengan perilakupositif. Sedangkan

faktor lainnya memiliki nilai yang hampir sama yaitu distribusi frekuensi

kerentanan memiliki nilai (51,2%) dengan perilakupositif dan untuk

faktor manfaat dan hambatan memiliki nilai sebesar (50%) dengan nilai

perilakupositif.

Page 66: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

47

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Gambaran Karakteristik DemografiFaktor-faktor Perilaku Ibu

terhadap Pemberian ASI

Budaya merupakan salah satu bentuk interaksi antar manusia yang

sudah menjadi kebiasaan dan sulit dirubah. Budaya, norma dan adat istiadat

dapat mempengaruhi perilaku manusia dalam hubungan sosial.

Kebudayaan terjadi turun-temurun akibat proses internalisasi dari suatu

nilai-nilai yang mempengaruhi pembentukan karakter, pola pikir, pola

interaksi, dan perilaku manusia. Hubungan antara kebudayaan dengan

pengetahuan sakit sangatlah erat sebagai kebiasaan dan keyakinan budaya

yang dianut sebagai pengetahuan kesehatan (Ngadino, 2014). Pada

penelitian ini didapatkan suku terbanyak adalah suku betawi (36,9%). Hasil

demografi mengenai persepsi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif

berdasarkan budaya yang ditemukan ialah 42 responden perilaku terhadap

pemberian ASI yang sangat baik, dan 42 responden dengan perilaku buruk

terhadap pemberian ASI.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, mayoritas ibu yang memiliki

bayi usia 0-6 bulan berpendidikan mengenah dengan jumlah 50 orang

(59,5%). Akan tetapi, dari dari 61 ibu yang berpendidikan menengah, lima

belas ibu diataranya yang tidak berhasil memberikan ASI eksklusif.

Penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah (2012) di Kelurahan Tuban

didapatkan hasil bahwa adanya hubungan yang bermakna antara status

Page 67: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

48

pendidikan ibu dengan keberhasilan ASI eksklusif. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2013) di Rumah Sakit

Lamongan, pada penelitian tersebut didapatkan data bahwa mayoritas ibu

yang berhasil memberikan ASI eksklusif memiliki tinggkat pendidikan

yang tinggi. Akan tetapi, pada penelitian yang dilakukan oleh Ida (2012) di

wilayah kerja Puskesmas Padangsari Kabupaten Ungaran menyatakan

bahwa tidak ada hubungan antara status pendidikan ibu dengan pemberian

ASI eksklusif.

Friedman (2005), mengatakan bahwa ada beberapa hal yang

mempengaruhi paritas yaitu, pengetahuan, latar belakang budaya, keadaan

ekonomi, pekerjaan danpendidikan. Komponen-komponen ini dapat

mempengaruhi keberhasilan dan kegagalandalam memberikan ASI secara

eksklusif pada bayi. Namun untuk mencapai keberhasilandalam

memberikan ASI secara eksklusif ibu harus berusaha mencari informasi

tentang ASI eksklusif bagi ibu yang primipara yaitu salah satu cara melalui

pengalaman orang lain dalam pemberian ASI eksklusif dan untuk ibu

mulitipara dengan jarak kelahiran yang dekat cenderung mempengaruhi

pikiran, perasaan dan sensasi yang akan mempengaruhi peningkatan dan

menghambat pengeluaran ASI.

Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu

benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur

manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu

umur itu dihitung. Menurut hasil penelitian ini menunjukan bahwa

mayoritas responden memiliki usia dewasa awal yaitu 51 (61,7%). Dalam

teori Kenniston (dalam Santrock, 2002) mengemukakan masa muda

Page 68: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

49

(youth) adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan

antara ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial.

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukan bahwa mayoritas

ibu primigravida yaitu sebesar 45 ibu (53,6%) dan yang paling sedikit ≥

multipara yaitu sebesar 2 ibu (2,4%) . Dalam teori Health Belief Model,

jumlah anak termasuk dalam variabel demografi yang merupakan faktor

modifikasi. Variabel demografi/faktor modifikasi ini merupakan

karakteristik individu yang mempengaruhi perilaku pribadi dalam

melakukan perilaku. Dalam hal ini, perilaku yang dimaksud adalah

melakukan manajemen laktasi (misalnya : perawatan payudara, ASI perah).

Pengalaman menyusui pada ibu juga merupakan isyarat untuk melakukan

tindakan menyusui pada kelahiran-kelahiran selanjutnya. Sehingga akan

memicu seorang ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya

meskipun ia sedang bekerja dengan cara melakukan manajemen laktasi

(Priyoto,2014).

B. Gambaran Faktor-faktor PerilakuIbu Terhadap Pembarian ASI

Dengan Pendekatan Health Belief Model

Secara umum, Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan

perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat

oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya

perilaku terbagi menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk.

(Matteson, Konopaske, dan Ivancevich, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian gambaran faktor-faktor perilaku ibu

terhadap pemberian ASI dengan pendekatan health belief model diwilayah

Page 69: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

50

kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan 2017, diketahui bahwa tingkatan

perilaku ibu terhadap pemberian ASI memiliki nilai yang sama yaitu 42 ibu

(50%) berperilakupositif yang di pengaruhi oleh faktor keseriusan dan

pendorong perilaku sedangkan 42 ibu (50%) memiliki perilakunegatif yang

dipengaruhi oleh faktor manfaat dan hambatan. Penelitian ini selaras

dengan penelitian yang dilakukan oleh Esti (2012) yang menunjukan hasil

bahwa variabel yang dominan adalah faktor keseriusan yang dirasakan dan

kemampuan mengontrol perilaku yang berarti bahwa ibu mampu

memberikan ASI ekeklusif dan mempunyai kebebasan untuk memberikan

ASI eksklusif pada anaknya.

1. Faktor Kerentanan Ibu Terhadap Pemberian ASI

Perceived susceptibility adalah perilaku kerentanan yang

dirasakan terhadap resiko yang akan muncul terhadap penyakitnya.

Setiap individu bervariasi dalam menilai kemungkinan tersebut

walaupun kondisi kesehatan mereka sama. Semakin tinggi perceived

susceptibility, semakin besar ancaman yang dirasakan, dan semakin

besar kemungkinan individu untuk mengambil tindakan guna mengatasi

masalah yang mungkin muncul (Sarafino, 2008). Seseorang akan

melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan terhadap penyakit

apabila ia dan keluarganya merasa rentan terhadap penyakit tersebut

(Notoatmojo, 2007)

Berdasarkan hasil penelitian faktor kerentanan pada ibu terhadap

pemberian ASI diwilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan

2017, diketahui sebagaian besar responden (51,2%) memiliki perilaku

Page 70: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

51

kerentanan yang cukup bagus sehingga ibu dapat mengatasi masalah

jika bayi tidak diberikan ASI.

Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh Esti (2012), yang menunjukan hasil perilaku kerentan

terhadap pemberian ASI eksklusif di kabupaten bojongnegara tahun

2012, diketahui sebagaian besar responden (50,5%) menjelaskan bahwa

ibu yakin semakin besar terhadap penerimaan terhadap resiko makan

semakin besar kemungkinan terciptanya perilaku yang dapat

menurunkan resiko.

2. Faktor Keseriusan Ibu Terhadap Pemberian ASI

Perceived seriousness adalah perilaku menyangkut perasaan

akan keseriusan penyakit tersebut apabila mereka membiarkan

penyakitnya tidak ditangani, termasuk kosekuensi dari masalah

kesehatan seperti konsekuensi medis (kematian, cacat dan rasa sakit),

konsekuensi psikologis (depresi, cemas, dan takut) dan konsekuensi

sosial (dampak terhadap pekerjaan, kehidupan keluarga dan hubungan

sosial). Semakin banyak konsekuensi yang dipercaya akan terjadi,

semakin besar perilaku bahwa masalah tersebut merupakan ancaman,

sehingga mengambil tindakan (Maulana, 2007). Perilaku keparahan

juga merupakan keseriusan suatu penyakit terhadap individu, keluarga

atau masyarakat yang mendorong seseorang untuk melakukan pencarian

pengobatan atau pencegahan penyakit tersebut (Notoatmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian faktor perilaku keseriusan ibu

terhadap pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Setu

Tangerang Selatan 2017, dapat dijelaskan bahwa perilaku keseriusan

Page 71: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

52

yang dirasakan responden lebi banyak pada kategori keseriusan positif

yaitu 50 orang (59,5%) memiliki perilaku keseriusan yang baik. Hasil

penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh

Esti (2012), yang menunjukan hasil perilaku keseriusan terhadap

pemberian ASI eksklusif di kabupaten bojongnegara tahun 2012,

diketahui sebagaian besar responden (71,5%) menjelaskan bahwa ibu

yakin jika tidak memberikan ASI eksklusif adalah ancaman bagi

bayinya.

3. Faktor Perilaku Berdasarkan Manfaat

Membentuk perilaku terhadap keuntungan yang akan diperoleh

adalah opini individu itu sendiri terhadap kegunaan atau kemampuan

perilaku baru dalam menurunkan risiko. Orang cenderung untuk

mengembangkan perilaku baru tersebut akan menurunkan kemungkinan

mereka untuk terkena penyakit. Menurut Notoatmodjo (2007),

pengetahuan ibu tentang manfaat ASI Eksklusif menjadi sangat penting

sebab dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang tidak

disadari oleh pengetahuan.

Menurut Roesli (2005), bahwa banyak manfaat pemberian ASI

yang dapat dirasakan yaitu 1. ASI merupakan sumber gizi yang sangat

ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan

kbutuhan pertumbuhan bayi. 2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh

bayi, 3. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan, 4. ASI ekeklusif

meningkatkan jalinan kasih sayang antara bayi dan ibu, 5.

Page 72: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

53

Menjarangkan kehamilan, 6. Mengecilkan rahim dan 7. Mengurangi

pendarahan setelah melahirkan.

Berdasarkan hasil penelitian Faktor Perilaku Manfaat terhadap

pemberian ASI diwilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan

2017, dapat dijelaskan bahwa untuk kategori manfaat memiliki hasil

seimbang antara perilakupositif maupun perilaku negatif yaitu sebesar

42 orang (50%) akan tetapi kategori manfaat adalah salah satu penyebab

terjadinya kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu

dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif perlu dilaksanakan

penyuluhan yang menekankan betapa pentingnya manfaat pemberian

ASI secara eksklusif.

Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh Esti (2012), yang menunjukan hasil faktor perilaku

manfaat terhadap pemberian ASI eksklusif di kabupaten bojongnegara

tahun 2012, diketahui sebagaian besar responden 103 orang (43,1%)

mengatkan kurangnya pengetahuan ibu salah satu penyebab utama

terjadi kegagalan dalam berprilaku mengenai manfaat pemberian ASI

eksklusif. Dan adapula penelitian Meirina (2015), yang menunjukan

hasil penelitian pengetahuan kurang yaitu 29 responden (42,0%),

dikarenakan responden tidak mengetahui tentang manfaat ASI

Eksklusif, responden beranggapan ASI Eksklusif tidak berpengaruh

terhadap bayi dan ibu. Sehingga responden beranggapan bahwa dan

salah satu manfaat ASI Eksklusif adalah menjarangkan kehamilan

merupakan cara kontrasepsi yang aman itu tidak benar.

4. Faktor Hambatan Pemberian ASI Eksklusif

Page 73: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

54

Tindakan bisa saja tidak diambil seseorang, meskipun individu

tersebut percaya terhadap keuntungan mengambil tindakan tersebut. Ini

bisa saja terjadi yang disebabkan oleh adanya hambatan. Hambatan

mengacu pada karakteristik dari pengukuran sebuah pencegahan seperti

merepotkan, mahal, tidak menyenangkan. Karakteristik ini dapat

menyebabkan individu menjauh dari tindakan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian faktor prilaku hambatan ibu

terhadap pemberian ASI diwilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang

Selatan 2017, dapat dijelaskan bahwa untuk faktor hambatan memiliki

hasil seimbang antara perilakupositif maupun perilakunegatif yaitu

sebesar 42 orang (50%), akan tetapi kategori hambatan adalah salah satu

penyebab terjadinya kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif

diwilayah kerja puskesmas setu dikarenakan banyaknya ibu yang

memberikan susu formula sebelum waktu 6 bulan dikarenakan ibu

bekerja dan ASI yang tidak mencukupi sehingga ibu memilih untuk

memberikan susu formula atau makanan tambahan pada bayi sebelum

waktu 6 bulan.

Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh fikawati (2009) di Puskesmas kecamatan jagakarsa,

jakarta selatan, menyebutkan bahwa faktor penghambat terdiri dari 3

kelompok yang diduga memberi pengaruh besar yaitu tenaga kesehatan,

keluarga dan media termasuk iklan. Tenaga kesehatan berperan lebih

dari yang lain karena tidak hanya dapat memberikan dorongan melalui

informasi tetapi juga dorong atau hambatan melalui tindakan. Pada studi

ini ditemukan bahwa bidan melakukan promosi susu formula dengan

Page 74: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

55

cara membekali ibu yang hendak pulang dari rumah sakit dengan susu

formula. Dalam studi ini hanya 6 dari 14 informan yang diberikan

nasihat tentang ASI eksklusif. Adapula penelitian Maryam (2010), yang

menunjukan hasil perilaku hambatan terhadap pemberian ASI eksklusif

di kabupaten subang tahun 2010, diketahui sebagaian besar responden

(51,7%) mengatkan bahwa pengeluaran ASI yang kurang salah satu

penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif. Kegagalan praktik

pemberian ASI Eksklusif tidak dapat hanya dilihat dari konsep ilmu

kesehatan namun juga konsep sosial budaya.

Menurut penelitian Diana (2007) Kegagalan praktik pemberian

ASI Eksklusif dalam konsep sosial budaya dapat disebabkan oleh

adanya hambatan struktural dan hambatan kultural. Hambatan struktural

yang berarti hambatan karena hubungan sosial kelembagaan dan

kemasyarakatan dan hambatan kultural adalah hambatan karena

keadaan budaya yang berlaku di masyarakat. Faktor kegagalan

pemberian ASI Eksklusif yang termasuk dalam hambatan struktural

adalah kampanye ASI Eksklusif yang kurang, fasilitas BPS, RB, dan RS

yang kurang kondusif bagi pemberian ASI Eksklusif, peranan petugas

kesehatan, dukun bayi dan keluarga yang kurang, dan promosi susu

formula yang sangat gencar di media massa. Sedangkan yang termasuk

dalam hambatan kultural adalah pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan

motivasi pemberian ASI Eksklusif yang kurang karena masih

melekatnya pengetahuan budaya lokal tentang pemberian makan pada

bayi.

5. Faktor Pendorong Perilaku Ibu Terhadap Pemberian ASI

Page 75: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

56

Timbulnya sesuatu perilaku memerlukan adanya pemicu (cues

to action). Pemicu timbulnya perilaku adalah kejadian, orang atau

barang yang membuat seseorang merubah perilaku mereka. Misalnya

anggota keluarga yang mengalami suatu penyakit, laporanmedia massa,

kampanye media massa, saran dari orang, poster dan label peringatak

yang ada pada sebuah produk. Green et al. (2000) menyebutkan perilaku

adalah suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama dan tujuan

khusus. Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu

kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Pandangan

behavioristik mengatakan bahwa perilaku sebagai respon terhadap

stimulus, akan sangat ditentukan oleh keadaan stimulusnya, dan

individu atau organisme seakan-akan tidak mempunyai kemampuan

untuk menentukan perilakunya. Pandangan kognitif mengenai perilaku,

yaitu bahwa perilaku individu merupakan respon dari stimulus, namun

dalam diri individu itu ada kemampuan untuk menentukan perilaku yang

diambilnya (Asmar dan Eko, 2005)

Berdasarkan hasil penelitian faktor pendorong perilaku ibu

terhadap pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Setu

Tangerang Selatan 2017, faktor pendorong perilaku ibu memiliki

perilaku baik yaitu sebesar 46 orang (54,8) dimana ibu memiliki

perilaku baik terhadap pemberian ASI eksklsuif.

Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh Esti (2012), yang menunjukan hasil faktor pendorong

perilaku terhadap pemberian ASI eksklusif di kabupaten bojongnegara

tahun 2012, diketahui faktor pendorong responden untuk bertindak

Page 76: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

57

memberikan ASI eksklusif lebih banyak (64,9%). Adapula penelitian

Vitari (2015) di puskesmas gamping II sleman. Menunjukan hasil bahwa

perilaku memiliki hubungan terhadap keberhasilan dalam pemberian

ASI eksklusif yaitu sebasar (67,6%) yang memiliki perilaku yang tinggi

dibandingkan dengan perilaku responden yang tidak ASI eksklusif.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan

penelitian ini. Keterbatasan penelitian tersebut antara lainnya adalah

sebagai berikut :

1. Jarak antara satu responden ke responden lainnya yang membuat

peneliti kesulitan dalam mengambil data.

2. Peneliti membacakan langsung kuesioner kepada responden yang

tidak bisa membaca, hal ini menyebabkan ketidakterbukaan

responden dalam berpendapat dibandingkan dengan kuesioner yang

diisi langsung oleh responden.

Page 77: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

58

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian mengenai Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu

Terhadap Pemberian ASI Dengan Pendekatan Health Belief Modeldi

wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan dapat disimpulkan

sebagai beikut:

1. Gambaran karakteristik Ibu di wilayah kerja Puskesmas Setu

Tangerang Selatan yaitu suku ibu yang menjadi responden

didapatkan sebagain besar adalah responden yang bersuku betawi

yaitu sebanyak 31 ibu (36,9%).Gambaran tingkat pendidikan ibu

yang menjadi responden didapatkan bahwa dari responden memiliki

pendidikan menengah yaitu SMA/sederajat sebanyak 50 ibu

(59,5%). Dan gambaran umur responden terbanyak yaitu dewasa

awal sebanyak 51 ibu (60,7) dan untuk jumlah anak yang dimiliki

ibu yang menjadi responden yaitu ibu primigravida sebanyak 45 ibu

(53,6%).

2. Gambaran mengenai faktor-faktor perilaku ibu terhadap pemberian

ASI dengan pendekatan health belief model di wilayah kerja

Puskesmas Setu Tangerang Selatan di dapatkan bahwa secara umum

ibu mempunyai perilaku yang seimbang antara perilakupositif

maupun perilakunegatif sebesar 42 ibu (50%). Perilaku masyarakat

terhadap faktor kerentanan sebanyak 43 (51,2%) dengan perilaku

yang positif, perilaku terhadap faktor keseriusan sebanyak 50 ibu

(59,5%) mempunyai perilaku yang positif, perilaku untuk faktor

Page 78: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

59

manfaat mempunyai presentase 42 ibu (50%) dengan perilakupositif

dan untuk faktor hambatan yaitu memiliki presentase yang sama

dengan faktor manfaat yaitu sebanyak 42 ibu (50%) untuk

perilakupositif, faktor pendorong perilaku memiliki presentase

sebesar (54,8%) yaitu sebanyak 46 ibu.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat

diajukan anatara lain:

1. Puskesmas Setu Tangerang Selatan

Penelitian tentang “Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu

Terhadap Pemberian ASI Dengan Pendekatan Health Belief Model

di wilayah kerja Puskesmas Setu Tangerang Selatan” didapatkan

sebagian besar ibu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Setu

memiliki perilaku tentang pemberian ASI yang kurang baik, untuk

itu diharapkan kepada pihak UPT Puskesmas Setu melakukan

pendidikan Kesehatan kepada masyarakat diwilayah kerja

Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

2. Institusi Pendidikan

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan,

informasi dan ilmu pengetahuan tentang Gambaran Faktor-faktor

Perilaku Ibu Terhadap Pemberian ASI Dengan Pendekatan Health

Belief Model dan dapat dijadikan bahan referensi untuk

pengembangan Ilmu Keperawatan terutama dalam bidang

keperawatan anak untuk mengetahui presentase pemberian ASI

eksklusif di wilayah Puskesmas.

Page 79: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

60

3. Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan

responden yang lebih besar dari penelitian ini, sehingga hasil yang

didapatkan lebih akurat dan dapat dijadikan rujuan untuk hasil yang

baku. Serta menghubungkan antara karakteristik dengan faktor-

faktor yang mempengaruhi perilaki sehingga dapat hasil yang lebih

jelas untuk Gambaran Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap

Pemberian ASI Dengan Pendekatan Health Belief Model.

Page 80: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

61

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yanti dan Rachmawati, I, N. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif

dalam Riset Keperawatan. Jakarta : Rajawali Pers

Ambarwati, E,R,Diah, W. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Ardhita, M.A. (2012). Hubungan Persepsi Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada

Ibu Bekerja Di Kelurahan Wirogunan Kota Yogyakarta. Yogyakarta:

UMY. (diakses dari http://www.journal.umy.ac.id diunduh pada 13

Desember 2016 pukul 15.08 WIB)

Arlinda, Zuhfi. (2015). Hubungan Persepsi Ibu Tentang Menyusui dengan

Pemberian ASI Eksklusif di Desa Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang. Semarang: Ngudi Waluyo. Dinamika Kebidanan, Vol.2, No.

3. (diakses dari http://jurnal.abdihusada.ac.iddiunduh pada 22

November 2016 pukul 22:15 WIB)

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Asmar S, Eko J. (2005). Psikologis Ibu dan Anak. Jakarta : Rineka Cipta

Al-Qur'an dan Terjemahannya. (1976). Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi

Restu.

Bahiyatun.(2009). Buku Ajar Kebidanan Asuhan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

Baskoro, A. (2008). ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta:

BanyuMedia

Brown, H.D. (2004). Language assessment: Principle and classroom practices.

NewYork: Longman, Pearson Education, Inc.

Coad,J., & Dunstall, M. (2005). Anatomy And Physiology For Midwives. 2nd

Edition. London: Elservier Mosby. P. 421-422.

Conner, M., & Norman, P. (2003). The Health Belief Model. Buckingham: Open

University Press

Dahlan, M.S. (2013). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Dina, N. A. (2007). Faktor Yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian

ASI Eksklusif Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2007.

Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Semarang

Page 81: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

62

EstiY.2012. Analisis Pengaruh Faktor Perilaku Terhadap Cakupan ASI Eksklusif

Dengan Theory Of Planned Behavior Dan Health Belief Model Di

Kabupaten Bojonegoro. [Diakses Tanggal 22 Mei 2017]. Didapat Dari:

The Indonesia Journal Of Health Policy And Administraton

Fikawati S, Syafiq A. (2012). Status gizi ibu dan persepsi ketidakcukupan ASI.

Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. (Diakses tanggal 07

Februari 2017 pukul 10:00 WIB)

http://www.library.usu.ac.id.download.fkm.fikawati.pdf

Gatti L. (2008). Maternal perceptions of insufficient milk supply in breastfeeding.

Journal of Nursing Scholarship. (Diakses tanggal 07 Februari 2017

Pukul 18:09 WIB.

http://pendriatics.aapublications.org/content/122/supplement_2/S79.ful

l.html)

Hastono, S.P. (2011). Analisa Data Kesehatan: Basic Data Analysis For Health

Reseacrh Training. Depok: UI

Hegar, Badriul. (2008). Bedah ASI. Jakarta: Balai Pustaka FKUI

Hidayat,A.A. (2008). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Huang Y, Lee J, Huang C, Gau M. (2009). Factor’s related to maternal perception

of milk supply while in the hospital. Journal of Nursing

Research.(Diakses tanggal 07 Februari 2017 Pukul 20:09

WIBhttp://pendriatics.aapublications.org/content/122/supplement_2/S

79.full.html).

Ida, R. (2012). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegagalan Pemberian ASI

Eksklusif di Puskesmas Padangsari Kabupaten Ungaran, Tesis Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitasdiponegoro, Semarang

Irawati A, Triwinarto A, Salimar, Raswanti I. (2003). Pengaruh status gizi ibu

selama kehamilan dan menyusui terhadap keberhasilan pemberian ASI.

Jurnal Penelitian Gizi dan Makana. Depok : FKM UI

Irfan, M. (2008). Biostatistik Deskriptif. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit

UEUUniversity

Janz, N.K., & Becker, M. H. (1984). The Health Belief Model: A Dekade Later.

Health Education Quartely, Vol 11 (1), 1-47

Juliandi, Azuar. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis: Konsep dan Aplikasi.

Medan: Umsu Press

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. (2014). “Jadilah Kartini Indonesia Yang

Tidak Mati Muda (Pencanagan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014)”.

(diakses dari http://depkes.go.iddiunduh pada tanggal 20 november 2016

pukul 10:07 WIB)

Page 82: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

63

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. (2014). “Banyak Sekali Manfaat ASI

Bagi Bayi dan Ibu”. (diakses dari http://depkes.go.id diunduh pada

tanggal 20 November pukul 10:30 WIB)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. (2014).“Situasi dan Analisis ASI

Eksklusif.” Infodatin: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan

RI, Pekan ASI International. (diakses dari http://depkes.go.id diunduh

pada tanggal 15 November 2016 pukul 13:09 WIB)

Kurniawan. (2013). Hubungan Persepsi Ibu Tentang Susu Formula Dengan

Pemberian Susu Formula Pada Bayi Usia 0-6 Bulan. Jurnal

KesMaDaSka. Riau: Universitas Riau. Jurnal Kebidanan dan

Keperawatan Vol. 6 No. 5.(Diakses pada

http://ejournal.unri.ac.idtanggal 15 Desember 2016 Pukul 10.00 WIB).

Kristiyanasari. (2011). ASI, Menyusui & SADARI. Yogyakarta: Penerbit Nuha

Medika.

Kuzma, Jerzy. (2013). “Knowledge, attitude and practices related to infant

feeding among women in rural Papua New Guinea: a descriptive, mixed

method study”. International Breastfeeding Journal. (diakses dari

http://www.iternationalbreastfeedingjournal.com diunduh pada 15

Oktober 2016 pukul 17:09)

Maulana G. K. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian Asi

Ekslusif pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran Kecamatan

Semarang Barat. 2011. (Diakses tanggal 19 Maret 2017). Didapat dari:

http://eprints.undip.ac.id/33391/

Meirina, P. (2015). Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Rendahnya Pemberian

ASI Eksklusif pada Bayi 6-12 Bulan di wilayah Kerja Puskesmas Gurilla

Pematang Siantar.(Diakses tanggal 14 Mei 2017). Didapat dari: http://

Repository.usu.ac.id

Mulyati, S. (2013).Gambaran Self Efficacy Menyusui Pada Ibu Postpartum

dalam Memberikan ASI Eksklusif pada Bayi di RS Medistra Jakarta.

Depok: UI. Tesis Keperawatan Universitas Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu

Keperawatan,ed2. Jakarta: Salemba Medika.

Nurheti Yuliarti. (2010). Keajaiban ASI–Makanan Terbaik untuk Kesehatan,

Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: CV. ANDI

Olds SB, London ML, Ladewig PAW. (2000). Maternal New Born Nursing: a

family and community based approach. Sixth edition. New Jersey:

practice Hall Health

Page 83: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

64

Olds, Sally B, et al. (2000). Maternal-Newborn Nursing. California: Menti Park

Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep,Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2. Jakarta: EGC.

Priyoto. (2014). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI dengan

Pemberian Kolostrum dan ASI Eksklusif di Kelurahan Purwoyoso

Kecamatan Ngaliyan. Tesis diterbitkan Ilmu Kesehatan Masyarakat

UNS Semarang. http://www.lisegh.anfith.us.kes,diakses7 Mei 2017.

Rakhmat, Jalaludin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-

12, Jakarta: Salemba Empat

Roesli, U. (2007). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agrudaya.

Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus

Agrudaya.

Septa, S. (2005). Faktor-Faktor Pemberian ASI. Jakarta: EGC.

Sitopu, Sellie Dorsiani. (2013). Perilaku Ibu Menyusui Tentang Pemberian ASI

Eksklusif Di Desa Sukarya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli

Sedang. Darma Aguing: Deli Serdang. Jurnal Penelitian Kesehatan

Suara Forikes, Vol. 4, No. 6. (diakses dari

http://suaraforikes.web.comdiunduh pada 20 November 2016 pukul

20:42 WIB)

Sobur, Alex.2003.Psikologi Umum.Bandung: Pustaka Setia

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Sugiono.(2007). Metode Penelitian Kualitatif dan Rehabilitas. Bandung: CV

Alfabeta

Thoha, Miftah. (2003). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.

Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.

UNICEF. (2013). ASI adalah penyelamat hidup paling murah dan efektif di

dunia. New York: UNICEF [diakses tanggal 08 Februari 2017 Pukul

12:00 WIB]. Diunduh dalam:

http://www.unicef.org/indonesia/id/media_21270.html

Walgito, Bimo.(2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pedeatrik Wong.Edisi 6.

Jakarta: EGC

Page 84: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

65

Williams, Brian K. (2011). Management: A Practical Introduction Edition. 5.

McGraw-Hill

Zakiyah. H. A. (2012). Pengaruh Karakteristik (Pendidikan, Pekerjaan),

Pengetahuan Dan Sikap Ibu menyusui Terhadap Pemberian Asi

Eksklusif di Kabupaten Tuban. Jurnal Media Kesehatan

http://www.hots.anglia.ac.kes/E.books, diakses 15 Mei 2017.

Page 85: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

66

LAMPIRAN

Page 86: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

67

Lampiran 1

PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lisnani Hamidah

NIM : 1113104000019

Program studi : Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah mahasiswi Univeristas Islam Negeri Syarif Hidyatullah

Jakarta Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu

Keperawatan yang sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi

sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana

Keperawatan (S.Kep).

Berkaitan dengan penelitian yang akan saya lakukan, saya mohon

bantuan dan kesedian waktu untuk mengisi daftar pertanyaan berikut ini dengan

sejujur-jujurnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemberian ASI

Eksklusif. Partisipasi saudara/i akan sangat berarti terhadap penelitian saya.

Kerahasiaan jawaban dan identitas saudara/i akan dijaga dan hanya diketahui

oleh peneliti.

Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan partisipasi saudara/i

dalam pengisian kuesioner ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat saya

Page 87: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

68

(Lanjutan)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah saya membaca dan memahami ini dan penjelasan pada lembar

permohonan menjadi responden, maka saya bersedia turut berpartisipasi

sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, yaitu:

Nama : Lisnani Hamidah

NIM : 111314000019

Tema Penelitian : Pemberian ASI

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak membahayakan dan

merugikan saya maupun keluarga saya, sehingga saya bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa

ada paksaan dan ancaman.

Pamulang, Mei 2017

(…………………….)

Nama terang dan tanda tangan

Page 88: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

69

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU

TERHADAP PEMBERIAN ASI DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pertayaan di bawah ini dengan cermat

2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang menurut Ibu sesuai dengan Ibu

3. Tanyakanlah jika ada pertanyaan yang kurang dipahami Ibu.

A. Data Demografi

1. Nama/Inisial Nama :.................................................................................

2. Alamat :.................................................................................

3. Suku : a. Sunda( ) b. Jawa( ) c. Betawi( )

d.Lainnya,( ) sebutkan.................................

4. Pendidikan Terakhir : a. Tidak tamat SD ( )

b. SD ( )

c. SMP ( )

d. SMA ( )

e. Sarjana (S1) ( )

f. Magister (S2) ( )

5. Usia Ibu :..................................

6. Jumlah anak : a. 1 anak ( )

b. 2-3 anak ( )

c. ≥ 4 anak ( )

Nomer Responden :

Page 89: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

70

B. Kuesioner Faktor-faktor Perilaku Ibu Terhadap Pemberian ASI

Berilah tanda checklist ( √ ) pada pertanyaan yang tersedia di bawah ini

yang mewakili

Keterangan :

SS :Sangat Setuju KS : Kurang Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

RR : Ragu-ragu

a) Kerentanan

b) Keseriusan

No Pertanyaan SS S RR KS TS

1. Bayi akan mudah beresiko terkena penyakit bila

tidak diberikan ASI

2. Bayi akan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup

dan sehat jika diberikan Susu formula

3. ASI eksklusif tidak mempengaruhi kedekatan

emosional ibu dan bayi

4. Saya yakin dengan kondisi fisik saya yang sakit

(Hipertensi, DM, Asma, dsb) tidak akan

mempengaruhi pemberian ASI eksklusif

5. Walaupun kondisi saya lemah atau lelah saya tetap

memberikan ASI kepada bayi saya

No Pertanyaan SS S RR KS TS

1. Sejak masa kehamilan saya harus yakin dan siap untuk

memberikan ASI secara eksklusif

2. Menyusui eksklusif lebih ekonomis dan murah

3. Informasi yang saya dapatkan tentang pemberian ASI

eksklusif, dapat meningkatkan motivasi saya untuk

memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya

4. Memberikan ASI eksklusif dapat menghambat

aktivitas saya diluar rumah, karena saya harus

memompa ASI saya untuk bayi saya

5. Memberikan ASI dapat mempererat hubungan saya

dengan keluarga saya

b) Keseriusan

Page 90: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

71

c) Manfaat

d) Hambatan

No Pertanyaan SS S RR KS TS

1. Menyusui eksklusif dapat menjarangkan

kehamilan

2. Menyusui eksklusif meningkatkan jalinan

kasih sayang antara ibu dan bayi

3. Saya yakin dengan memberikan Susu formula

dapat membuat bayi saya menjadi gemuk

dibandingkan bayi lain yang mendapatkan ASI

eksklusif

4. ASI membuat system kekebalan tubuh bayi

menjadi lebih kuat

5. Menyusui eksklusif dapat membuat badan saya

gemuk

6. Memberikan ASI eksklusif dapat menurunkan

kecerdasan bayi

No Pertanyaan SS S RR KS TS

1. Menurut saya, kompres payudara dan pijat

payudara dapat mempengaruhi pengeluaran ASI

2. Puting payudara lecet salah satu penghambat

pemberian ASI eksklusif

3. Keluarga saya menganjurkan memberikan

makanan tambahan selain ASI sebelum usia 6

bulan

4. Memberikan ASI eksklusif itu melelahkan dan

merepotkan

5. Fasilitas umum (Mall, Puskesmas, Stasiunn,

Kendaraan umum) sebaiknya menyediakan ruang

khusus (pojok ASI) untuk menyusui

6. Saya lebih yakin dengan susu formula

dibandingkan ASI karena susu formula sudah jelas

isi kandungannya

7. Bayi menjadi lebih gemuk karena diberikan susu

formula

Page 91: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

72

e) Pendorong Perilaku

No Pertanyaan SS S RR KS TS

1. Saya menjaga kesehatan ASI saya dengan memakan

sayur dan buah-buahan

2. Walaupun saya merasa pegal-pegal ketika menyusui

dalam waktu lama saya tetap memberikan ASI

secara eksklusif

3. Saya memberikan susu formula pada bayi saya

ketika saya berada ditempat umum (Puskesmas,

Stasiun, Kendaraan umum, Mall)

4. Saya yakin dengan memberikan ASI eksklusif akan

menyehatkan bayi saya, walupun banyak hambatan

dalam pemberian ASI

5. Saya sering tertidur dan tidak memberikan ASI di

malam hari

6. Saya memberikan Susu formula pada bayi saya

sebelum usia 6 bulan karena saya sibuk bekerja atau

cuti kerja saya habis

7. Saya memberikan ASI sesering bayi saya meminta

Page 92: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

73

Page 93: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

74

Page 94: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

75

Page 95: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

76

Page 96: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

77

Page 97: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

78

Page 98: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

79

Page 99: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

80

Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Faktor-faktor Perilaku Ibu

Terhadap Pemberian ASI Dengan Pendekatan Health Belief Model

Page 100: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

81

Page 101: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

82

Page 102: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

83

Page 103: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

84

Statistics

Suku

Pendidikan

Terakhir Jumlah Anak

N Valid 84 84 84

Missing 0 0 0

Suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Betawi 31 36,9 36,9 36,9

Jawa 28 33,3 33,3 70,2

Lampung 1 1,2 1,2 71,4

Padang 2 2,4 2,4 73,8

Sunda 22 26,2 26,2 100,0

Total 84 100,0 100,0

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid S1 19 22,6 22,6 22,6

SD 4 4,8 4,8 27,4

SMA 50 59,5 59,5 86,9

SMP 11 13,1 13,1 100,0

Total 84 100,0 100,0

Jumlah Anak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 Anak 45 53,6 53,6 53,6

2 Anak 25 29,8 29,8 83,3

3 Anak 12 14,3 14,3 97,6

≥ 4 anak 2 2,4 2,4 100,0

Total 84 100,0 100,0

Page 104: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

85

Katusia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid remaja akhir 33 39,3 39,3 39,3

dewasa awal 51 60,7 60,7 100,0

Total 84 100,0 100,0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Total Kerentanan 84 100,0% 0 0,0% 84 100,0%

Total Keseriusan 84 100,0% 0 0,0% 84 100,0%

Total Manfaat 84 100,0% 0 0,0% 84 100,0%

Total Hambatan 84 100,0% 0 0,0% 84 100,0%

Total Pendorong Perilaku 84 100,0% 0 0,0% 84 100,0%

Total Keseluruhan 84 100,0% 0 0,0% 84 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Total Kerentanan Mean 19,07 ,347

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 18,38

Upper Bound 19,76

5% Trimmed Mean 19,09

Median 20,00

Variance 10,139

Std. Deviation 3,184

Minimum 12

Maximum 25

Range 13

Interquartile Range 4

Skewness -,145 ,263

Kurtosis -,770 ,520

Total Keseriusan Mean 20,60 ,350

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 19,90

Upper Bound 21,29

5% Trimmed Mean 20,74

Median 21,00

Variance 10,268

Std. Deviation 3,204

Page 105: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

86

Minimum 9

Maximum 25

Range 16

Interquartile Range 4

Skewness -,851 ,263

Kurtosis ,810 ,520

Total Manfaat Mean 24,27 ,367

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 23,54

Upper Bound 25,00

5% Trimmed Mean 24,44

Median 24,50

Variance 11,286

Std. Deviation 3,359

Minimum 14

Maximum 29

Range 15

Interquartile Range 5

Skewness -,556 ,263

Kurtosis -,137 ,520

Total Hambatan Mean 27,33 ,478

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 26,38

Upper Bound 28,28

5% Trimmed Mean 27,37

Median 27,50

Variance 19,213

Std. Deviation 4,383

Minimum 18

Maximum 35

Range 17

Interquartile Range 7

Skewness -,157 ,263

Kurtosis -,824 ,520

Total Prndorong Perilaku Mean 24,31 ,417

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 23,48

Upper Bound 25,14

5% Trimmed Mean 24,41

Median 25,00

Variance 14,626

Std. Deviation 3,824

Minimum 15

Maximum 33

Range 18

Page 106: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

87

Interquartile Range 5

Skewness -,467 ,263

Kurtosis -,022 ,520

Total Keseluruhan Mean 115,58 1,427

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 112,75

Upper Bound 118,42

5% Trimmed Mean 115,86

Median 116,50

Variance 171,017

Std. Deviation 13,077

Minimum 87

Maximum 143

Range 56

Interquartile Range 20

Skewness -,381 ,263

Kurtosis -,529 ,520

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Total Kerentanan ,127 84 ,002 ,973 84 ,070

Total Keseriusan ,145 84 ,000 ,928 84 ,000

Total Manfaat ,137 84 ,001 ,952 84 ,003

Total Hambatan ,086 84 ,190 ,971 84 ,052

Total Prndorong Perilaku ,147 84 ,000 ,967 84 ,028

Total Keseluruhan ,089 84 ,094 ,972 84 ,066

a. Lilliefors Significance Correction

Page 107: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

88

Statistics

Kategori Kerentanan

N Valid 84

Missing 0

Kategori Kerentanan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Positif 43 51,2 51,2 51,2

Negatif 41 48,8 48,8 100,0

Total 84 100,0 100,0

Statistics

Kategori Keseriusan

N Valid 84

Missing 0

Kategori Keseriusan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Positif 50 59,5 59,5 59,5

Negatif 34 40,5 40,5 100,0

Total 84 100,0 100,0

Statistics

Kategori Manfaat

N Valid 84

Missing 0

Kategori Manfaat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Positif 42 50,0 50,0 50,0

Negatif 42 50,0 50,0 100,0

Total 84 100,0 100,0

Page 108: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36736/1/Lisnani... · kesehatan dimulai dari kunjungan antenatal sampai ibu memiliki

89

Statistics

Kategori Hambatan

N Valid 84

Missing 0

Kategori Hambatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Positif 42 50,0 50,0 50,0

Negatif 42 50,0 50,0 100,0

Total 84 100,0 100,0

Statistics

Kategori Perilaku

N Valid 84

Missing 0

Kategori Pendorong Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Positif 46 54,8 54,8 54,8

Negatif 38 45,2 45,2 100,0

Total 84 100,0 100,0

Statistics

Kategori Keseluruhan

N Valid 84

Missing 0

Kategori Keseluruhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Positif 42 50,0 50,0 50,0

Negatif 42 50,0 50,0 100,0

Total 84 100,0 100,0