Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
GAMBARAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DI
BAGIAN TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
(TPPRJ) BERDASARKAN BEBAN KERJA
RHEKA ANANDA ANUGERAH
NIM. 17.03.150
YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
MAKASSAR 2020
ii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
GAMBARAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DI
BAGIAN TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
(TPPRJ) BERDASARKAN BEBAN KERJA
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Program Studi Diploma 3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Disusun dan diajukan oleh
RHEKA ANANDA ANUGERAH
NIM. 17.03.150
YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
MAKASSAR 2020
iii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
GAMBARAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DI BAGIAN
TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN (TPPRJ)
BERDASARKAN BEBAN KERJA
Disusun dan diajukan oleh
RHEKA ANANDA ANUGERAH
1703150
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Dr. H. Darwis, SPd. M.Kes
NIDN. 0919076301
Pembimbing II
Muh. Erwin Rosyadi, S.Kom, SKM, M.Kes NIK. 093.152.02.03.020
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan
Syamsuddin, A.Md.PK. SKM. M.Kes
iv
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
GAMBARAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DI
BAGIAN TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
(TPPRJ) BERDASARKAN BEBAN KERJA
Disusun dan diajukan oleh
RHEKA ANANDA ANUGERAH
NIM. 17.03.150
telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 16 November 2020
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Dr. H. Darwis, SPd. M.Kes
Ketua STIKES Panakkukang
Makassar
Dr. Ns. Makkasau, M.Kes. M.EDN
Pembimbing II
Muh. Erwin Rosyadi, S.Kom,SKM, M.Kes
Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
Syamsuddin, A.Md.PK. SKM. M.Kes
v
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Ujian Komprehensif Program Studi D3 Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan STIKES Panakkukang Makassar, pada tanggal 16 November 2020.
Makassar, 16 November 2020
Tim Penguji:
Penguji I : Dr. H. Darwis,SPd.M.Kes (..........................)
Penguji II : Muh. Erwin Rosyadi, S.Kom,SKM, M.Kes (....….............….)
Penguji III : Hasniaty AG, SKp. M.Kes (…...…….....….)
vi
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
N a m a : Rheka Ananda Anugerah
N I M : 17.03.150
menyatakan dengan sebenarnya bahwa Judul Karya Tulis Ilmiah Ini sebagai
berikut :
Literature Review Gambaran kebutuhan tenaga rekam medis di bagian tempat
penerimaan pasien rawat jalan (tpprj) berdasarkan beban kerja
Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang kami buat sendiri dan bukan merupakan
bagian dari Karya Tulis orang lain. Bilamana ternyata pernyataan ini tidak
benar, kami sanggup menerima sanksi akademik yang ditetapkan oleh
STIKES Panakkukang Makassar.
Makassar,
Mengetahui Yang membuat pernyataan
Ketua Prodi D3 RMIK
Syamsuddin, A.Md.PK. SKM. M.Kes Rheka Ananda Anugerah NIK.093.152.02.04.025 NIM. 17.03.150
vii
ABSTRAK
RHEKA ANANDA ANUGERAH : LITERATURE REVIEW GAMBARAN
KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DI BAGIAN TEMPAT
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN (TPPRJ) BERDASARKAN BEBAN
KERJA
PEMBIMBING : H. Darwis dan Muh. Erwin Rosyadi (vii + 48 Halaman + 4 Tabel)
Latar Belakang : Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pengelolaan rekam medis yang baik
membutuhkan tenaga kerja yang kompoten dalam bidang rekam medis dilihat dari segi
kualitas maupun kuantitas.Tujuan Penelitian : untuk Mengetahui gambaran kebutuhan
tenaga rekam medis di bagian tempat penerimaan pasien rawat jalan (tpprj) berdasarkan
beban kerja.. Methodology :Pencarian artikel menggunakan Google Scholar yang sesuai
dengan kriteria yang telah kita tetapkan untuk menemukan literature atau artikel. Hasil
penelitian : berdasarkan hasil review perhitungan tenaga menggunakan metode WISN
mendapatkan hasil bahwa dibutuhan 1 orang tenaga pada penelitian Suheri dkk (2018) dan
Warijan dkk (2018) dan pada penelitian Nopita dkk (2018) dan Rina dkk (2019) tidak
dibutuhkan tenaga. Kesimpulan : menentukan kebutuhan tenaga harus sesuai dengan beban
kerja yang ada pada suatu rumah sakit dikarenakan akan berdampak terhadap efisien,
efektivitas dan produktifitas tenaga kerja, ini akan mempengaruhi mutu pelayanan pada
rumah sakit tersebut.
Kata kunci : analisis dan beban kerja, analisis kebutuhan tenaga, metode wisn
viii
ABSTRACT
RHEKA ANANDA ANUGERAH: LITERATURE REVIEW DESCRIPTION OF THE
NEED FOR MEDICAL RECORDING IN THE ACCEPTANCE OF PATIENTS IN
ROAD (TPPRJ) BASED ON THE WORK OF
SUPERVISORS: H. Darwis and Muh. Erwin Rosyadi (viii + 48 Pages + 4 Tables)
Background: Hospitals are health service institutions for the community with their own
characteristics that are influenced by the development of health science, technological
advances and the socio-economic life of the community which must continue to be able to
improve quality services and affordable by the community in order to realize the highest
health standard. Good medical record management requires a competent workforce in the
field of medical records in terms of quality and quantity.Research objectives: To determine
the description of the need for medical record personnel in the outpatient admissions section
(tpprj) based on workload. Methodology:Search for articles using Google Scholar that match
the criteria we have set to find literature or articles. The results of the study: based on the
results of a review of the power calculations using the WISN method, it was found that 1 staff
was needed in the research of Suheri et al. (2018) and Warijan et al. (2018) and in the
research of Nopita et al. (2018) and Rina et al. (2019) there was no need for energy.
Conclusion: determining the need for personnel must be in accordance with the existing
workload in a hospital because it will have an impact on the efficiency, effectiveness and
productivity of the workforce, this will affect the quality of service at the hospital.
Key words: analysis and workload, energy requirements analysis, wisn method
ix
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ LITERATURE REVIEW
GAMBARAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DI BAGIAN
TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN (TPPRJ)
BERDASARKAN BEBAN KERJA”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak sedikit kesulitan dan
hambatan yang penulis temui, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, maka semua kesulitan dan hambatan dapat teratasi. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada
kedua orang tua, Bapak Abd.Rahim dan Ibu Djuhaena A.Md.Keb
(Almarhumah) yang selalu memberikan dukungan dan doa serta bapak Dr. H.
Darwis, SPd. M.Kes dan bapak Muh. Erwin Rosyadi, S.Kom, SKM, M.Kes
selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam
memberikan bimbingan selama proses Karya Tulis Ilmiah ini, dan kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan diantaranya yang terhormat :
1. Bapak H. Sumardin Makka, SKM, M.Kes. Selaku Ketua Yayasan
Perawat Sulawesi Selatan (YPPS)
x
2. Bapak Dr. Ns Makassau plasay, M.Kes, M.EDM, selaku Ketua
STIKES Panakkukang Makassar.
3. Bapak Syamsuddin,A.Md.PK,SKM,M.Kes selaku Ketua Prodi D3
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan segenap staf STIKES Panakkukang
Makassar yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
selama mengikuti perkuliahan dan menempuh pendidikan di STIKES
Panakakkukang Makassar.
5. Terkhusus kepada pembimbing penulis KTI , Bapak Dr. H. Darwis,
SPd. M.Kes selaku pembimbing I dan Bapak Muh. Erwin Rosyadi,
S.Kom, SKM, M.Kes selaku pembimbing II.
6. Teman-teman seperjuangan sekaligus sahabat yang selama ini selalu
ada selama penulis membutuhkan bantuan.
7. Seluruh rekan-rekan RMIK C 2017 yang saling membantu dan saling
menyemangati dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Akhir
kata, Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat, baik bagi
penulis maupun bagi yang memerlukannya.
Makassar, 16 November 2020
Rheka Ananda Anugerah
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................... i
Halaman Persetujuan ............................................................................... ii
Halaman Pengesahan ............................................................................. v
Halaman Pernyataan Keaslian................................................................ vi
Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia) ................................................... vii
Halaman Abstract (Bahasa Inggris) ..................................................... viii
Prakata .................................................................................................... ix
Daftar Isi................................................................................................. xi
Daftar Tabel ......................................................................................... xiii
Daftar Singkatan................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Rekam Medis .............................................................................. 7
B. Rawat Jalan ................................................................................ .9
C. Beban Kerja Dan Analisis Beban Kerja .................................. 10
xii
D. Kebutuhan Tenaga Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja ... 12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ....................................................................... 16
B. Pencarian Literature
1. Kata Kunci .......................................................................... 16
2. Database Pencarian ............................................................. 17
3. Strategi Pencarian................................................................ 17
C. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi .................................................... 18
D. Sintesis Hasil Literature
1. Hasil Pencarian Literature .................................................. 19
2. Daftar Artikel Yang Memenuhi Kriteria ............................. 19
E. Ekstraksi Data ........................................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 31
B. Saran .......................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Strategi Pencarian Literature ................................................... 18
Tabel 2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi...................................................... 18
Tabel 3 Ekstrasi Data ............................................................................ 20
Tabel 4 Penyajian Hasil Pencarian Literature ...................................... 22
xiv
DAFTAR SINGKATAN
TPPRJ : Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan
BPPSDM : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia
SDM : Sumber Daya Manusia
WISN : Workloud Indicator Staff Needs
RSUI : Rumah Sakit Umum Islam
DRM : Dokumen Rekam Medis
SOP : Standar Operasional Prosedur
INA-DRG : Indonesian Diagnostic Related Group
KIB : Kartu Indeks Berobat
PMIK : Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
RMIK : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
UKRM : Unit Kerja Rekam Medis
RSI : Rumah Sakit Islam
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan
UU : Undang-Undang
KEPMENKES: Keputusan Menteri Kesehatan
MENKES : Menteri Kesehatan
RI : Republik Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya (Perpres, 2009)
Dalam Permenkes 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat (1)
menjelaskan bahwa Rekam medis adalah berkas berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes, 2008). Tujuan
rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit (Suheri
Parulian Gultom, 2018).
Berdasarkan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia (BPPSDM) Tahun 2017 dalam program tenaga kesehatan
menyatakan bahwa permasalahan tenaga kesehatan yang dihadapi saat ini
2
antara lain jumlah dan jenis SDM belum sesuai dengan kebutuhan, mutu SDM
kesehatan belum memadai, dan distribusi SDM kesehatan belum merata.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi utama yang harus
dilaksanakan oleh setiap organisasi serta harus menjadi fokus perhatian
sehingga langkah-langkah yang diambil oleh manajemen menjadi tepat guna,
lebih menjamin bahwa di dalam organisasi tersedia tenaga kesehatan untuk
menduduki jabatan dan pekerjaan yang tepat dalam rangka mencapai suatu
tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu bentuk
perencanaan sumber daya manusia kesehatan adalah perencanaan tenaga
rekam medis (Suheri Parulian Gultom, 2018).
Tempat pendaftaran pasien atau yang sering dikenal sebagai loket
pendaftaran pasien merupakan bagian terpenting dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit, yang memberi pelayanan pertama kali kepada pasien serta
pencatatan identitas pasien. Tempat pendaftaran dibagi menjadi tiga bagian
yaitu: Tempat pendaftaran pasien rawat jalan, Tempat pendaftaran pasien
rawat inap, dan Tempat pendaftaran pasien gawat darurat. Tempat pendaftaran
pasien merupakan tempat pelayanan pasien pertama kali sehingga perlu
ditugaskan seorang petugas yang ramah, cepat, teliti, dan rapi. Karena di
tempat ini dapat dilihat baik buruknya tertib administrasi suatu rumah sakit.
Dan tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar pasti akan sulit tercapai tertib administrasi rumah sakit sebagaimana
yang diharapkan (Suheri Parulian Gultom, 2018).
3
Untuk menunjang tercapainnya tertib administrasi yang dimaksud
maka Pengelolaan rekam medis yang baik membutuhkan tenaga kerja yang
kompoten dalam bidang rekam medis dilihat dari segi kualitas maupun
kuantitas. Kualitas tenaga kerja meliputi pengetahuan, keterampilan dan
tingkat pendidikan, sedangkan kuantitas adalah jumlah tenaga kerja yang ada
harus sesuai dengan beban kerja. Beban kerja sangat berpengaruh terhadap
efisiensi, efektivitas dan produktifitas tenaga kerja. Sehingga perlu adanya
kesesuaian antara jumlah tenaga kerja dan beban kerja di suatu unit pelayanan
karena apabila tenaga kerja tidak sesuai dengan beban kerja yang ada maka
akan mempengaruhi mutu pelayanan pada rumah sakit tersebut. Analisis
terhadap beban kerja tenaga rekam medis sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan rekam medis di suatu rumah sakit. Hal ini bertujuan
agar dapat diketahui beban kerja mana yang perlu di efisiensikan. Salah satu
metode untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja yaitu dengan menggunakan
metode WISN dimana metode tersebut dapat menunjukkan besarnya
kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga
lokasi/relokasi akan lebih mudah dan rasional (Warijan, 2018).
Selanjutnya untuk artikel yang dibaca berjumlah 10 artikel, dan yang
memenuhi kriteria inklusi yaitu empat artikel. Berdasarkan artikel yang ada
tercantum rata-rata kunjungan pasien yang dijelaskan pertahunnya dan
perharinya, Berdasarkan penelitian dari Warijan dkk (2018) yaitu 513 pasien
4
perhari, penelitian dari Suheri dkk (2018) yaitu 209 pasien perhari, dan
penelitian dari Rina dkk (2019) yaitu 40.210 pertahunnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nopita Cahyaningrum,
2018) tentang Tinjauan beban kerja dan kebutuhan sumber daya manusia unit
rekam medis berdasarkan metode WISN di RSUI Banyu bening Boyolali,
diperoleh informasi bahwa di RSUI Banyu Bening Boyolali adalah rumah
sakit bertipe D. Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan Januari 2018,
diketahui RSUI Banyu Bening Boyolali mempunyai 8 petugas unit rekam
medis yang terdiri dari 1 petugas analizing dan reporting, 1 petugas
assembling dan coding, dan 6 petugas pendaftaran yang terbagi menjadi 3
shift yaitu shift pagi, shift siang dan shift malam. Jam kerja untuk shift pagi
yaitu dari pukul 07.00 WIB-14.00 WIB, shift siang pukul 14.00 WIB-20.00
WIB dan shift malam pukul 20.00 WIB-07.00 WIB. Semua petugas unit
rekam medis tersebut sering merangkap tugas, seperti petugas pendaftaran
yang merangkap sebagai petugas filing dan petugas distribusi DRM ke
poliklinik, petugas pendaftaran pasien gawat darurat merangkap tugasnya
sebagai petugas pendaftaran pasien rawat inap, dan petugas coding yang
merangkap sebagai petugas assembling saat DRM dari poliklinik atau bangsal
belum diurutkan. Sehingga menyebabkan beban kerja dari petugas tinggi dan
petugas dalam menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan.
5
Dari uraian dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian tentang “Gambaran kebutuhan tenaga rekam medis di
bagian tempat penerimaan pasien rawat jalan (tpprj) berdasarkan beban
kerja”.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah gambaran kebutuhan tenaga rekam medis di bagian tempat
penerimaan pasien rawat jalan (tpprj) berdasarkan beban kerja ?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kebutuhan tenaga rekam medis di bagian
tempat penerimaan pasien rawat jalan (tpprj) berdasarkan beban kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui waktu kerja petugas
b. Mengetahui standar beban kerja petugas
c. Mengetahui kebutuhan tenaga kerja dibagian tpprj
D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi institusi STIKes Panakkukang khususnya Program Studi D3
Rekam Medis dan informasi kesehatan hasil penelitian ini dapat
dijadikan referensi dalam pengembangan pengelolaan rekam medis
selenjutnya.
6
b. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan yang lebih
dari yang diketahui sebelumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi unit rekam medis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
khususnya pada bagian pendaftaran.
b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data
dasar pada penelitian selenjutnya terutama yang menyangkut
kesesuaian tenaga kerja dengan beban kerja rumah sakit.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. REKAM MEDIS
1. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis adalah berkas berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes, 2008).
2. Fungsi Rekam Medis
a. Administration
Rekam medis digunakan untuk kebutuhan administrasi dalam
pelayanan kesehatan. Sejak pasien diterima, baik rawat jalan; rawat
darurat; maupun rawat inap, hingga pasien pulang. Semua proses
pencatatan ini kelak akan sangat dibutuhkan pada saat menelusuri
kembali riwayat kedatangan pasien tersebut (Indradi, 2017).
b. Legal
Rekam medis digunakan sebagai bukti telah terjadinya proses
pelayanan kesehatan. Rekam medis akan dihadirkan dalam proses
persidangan untuk menyelesaikan kasus mediko-legal (kasus medis
yang bermuatan hukum) guna menelusuri kembali kejadian suatu
pelayanan kesehatan melalui runtutan “cerita” yang tercatat/terekam di
dalamnya. Itulah sebabnya maka rekam medis harus segera dibuat
8
setelah melakukan suatu pelayanan kesehatan. Konsep “Tulis yang
dilakukan dan lakukan yang ditulis” merupakan salah satu kunci agar
rekam medis dapat melaksanakan fungsi legal/hukumnya.
c. Finance
Rekam medis digunakan untuk menghitung biaya pelayanan
kesehatan yang telah diberikan kepada pasien. Hal ini terutama apabila
sistem penagihan biaya pelayanannya berdasarkan item pelayanan
yang telah diberikan. Jika menggunakan sistem penagihan biaya
pelayanan berdasarkan diagnosis (seperti sistem INA-DRG) maka
ketepatan diagnosis dan keakuratan kode diagnosis sangat
berpengaruh terhadap nilai klaim pembiayaan yang diajukan.
d. Research
Banyak penelitian, baik bidang medis maupun non-medis,
yang dilakukan dengan menggunakan rekam medis sebagai sumber
datanya. Dalam hal penggunaan informasi dalam rekam medis untuk
penelitian tetap harus memperhatikan etika dan peraturan perundangan
yang berlaku.
e. Education
Dalam proses pendidikan tenaga kesehatan, baik kelompok
tenaga medis; paramedis; penunjang medis; keteknisian medis;
maupun keterampilan fisik, banyak digunakan informasi dalam rekam
medis sebagai bahan pendidikan. Penggunaan informasi dalam rekam
9
medis dalam pendidikan harus memperhatikan etika dan peraturan
perundangan yang berlaku.
f. Documentation
Aspek “documentation” karena isinya memuat sumber
ingatatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dan sebagai bahan laporan untuk rumah sakit.
B. RAWAT JALAN
1. Pengertian TPPRJ
Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan adalah salah satu bagian dari
unit rekam medis di rumah sakit yang kegiatannya mengatur penerimaan
dan pendaftaran pasien rawat jalan.
2. Tugas pokok petugas TPPRJ
a. Pasien Baru
1) Menyambut dan mewawancarai pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
2) Menyiapkan formulir data identitas sosial pasien
3) Menunggu pasien/keluarga pasien/penanggungjawab mengisi
data identitas sosial pasien dan meng-entry data ke dalam
program aplikasi
4) Mengisi dan menyerahkan KIB sesuai data identitas pasien
10
5) Mempersiapkan berkas rekam medis untuk pasien baru
(Nopita Cahyaningrum, 2018)
b. Pasien Lama
1) Menyambut dan mewawancarai pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
2) Meng-entry dan melengkapi data pada program pendaftaran
3) Mencetak jejak digital data berkas rekam medis
4) Meminta tanda tangan dan mempersilahkan menunggu di
instalasi rawat jalan.
3. Standar pelayanan minimal tpprj
a. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
adalah ≤ 10 menit.
b. Waktu tunggu di rawat jalan adalah ≤ 60 menit.
C. BEBAN KERJA DAN ANALISIS BEBAN KERJA
1. Pengertian Beban Kerja dan Analisis Beban Kerja
Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus
diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam 1(satu) tahun di
fasilitas pelayanan kesehatan. Semua kegiatan menjadi beban unit kerja
dalam periode tertentu. Beban kerja meliputi kegiatan pokok yang
dilaksanakan yaitu, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tiap kegiatan pokok dan standar beban kerja per tahun. Standar beban
11
kerja adalah waktu kerja tersedia dibagi dengan rata-rata waktu per
kegiatan pokok. Kegiatan pokok merupakan kumpulan berbagai jenis
kegiatan sesuai standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP)
untuk menghasilkan pelayanan yang dilaksanakan oleh Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan dengan kompetensi tertentu.
Analisis beban kerja adalah salah satu metode untuk menghasilkan
perhitungan kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai dengan
kualifikasi yang dipersyaratkan pada masing-masing jabatan. Hasil
analisis beban kerja juga dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi pegawai
atau unit organisasi dalam melaksanakan kegiatannya, yaitu berupa norma
waktu penyelesaian pekerjaan, tingkat efisiensi kerja, standar beban kerja,
prestasi kerja, menyusun formasi pegawai,serta penyempurnaan sistem
prosedur kerja dan manajemen lainnya (Siswati, 2018).
2. Tahapan Pelaksanaan Analisis Beban Kerja
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Formulir
isian, berupa pengumpulan data dan inventarisasi jumlah pemangku
jabatan, wawancara, pengamatan langsung dan referensi.
12
b. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rekapitulasi
jumlah beban kerja jabatan, perhitungan kebutuhan pejabat/pegawai,
tingkat efisiensi jabatan dan prestasi kerja jabatan dan rekapitulasi
kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi unit dan prestasi kerja
unit.
c. Penelaahan hasil olahan data
Penelaahan hasil olahan data dilakukan untuk memperoleh
hasil yang akurat dan objektif serta sesuai dengan kondisi senyatanya.
d. Penetapan hasil analisis beban kerja
Hasil analisis beban kerja ditetapkan oleh pejabat yang
ditunjuk.
D. KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN
KERJA
1. Menghitung Jam Kerja Efektif
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
19 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai
Negeri Sipil, Jam kerja efektif setelah dikurangi waktu luang adalah
sebagai berikut:
13
a. Jam kerja efektif per hari = 1 hari x 5 jam = 300 menit
b. Jam kerja efektif per minggu = 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1500 menit
c. Jam kerja efektif per bulan = 20 hari x 5 jam = 100 jam = 6000 menit
d. Jam kerja efektif per tahun = 240 hari x 5 jam = 1200 jam = 72000
menit
e. Jam kerja efektif akan menjadi alat pengukur dari bobot kerja yang
dihasilkan setiap unit kerja.
Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat dihitung jam kerja efektif
yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam melakukan analisis beban
kerja (Siswati, 2018).
2. Perhitungan dengan metode WISN
Workload Indicator Staff Need (WISN) merupakan indikator yang
menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban
kerja, sehingga alokasi/relokasi tenaga lebih mudah dan rasional. Tenaga
yang dibutuhkan adalah tenaga Perekam medis dan Informasi Kesehatan
(PMIK) yaitu orang yang mengumpulkan, menyimpan, mengolah,
menyampaikan data dan informasi pelayanan kesehatan pasien yang
berkualitas tinggi, dengan memperhatikan aspek hukum dan etika profesi
dalam menjamin fungsi-fungsi rekam medis dan informasi kesehatan
(RMIK).
14
WISN adalah indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan
tenaga pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi/relokasi
tenaga lebih mudah dan rasional (Siswati, 2018).
Langkah WISN:
a. Menetapkan waktu tersedia
Keterangan :
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan
D = Hari Libur Nasional
E = Ketidak hadiran kerja
F = Waktu Kerja
b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
Menetapkan unit kerja dan kategori sdm diperlukan Struktur
organisasi, uraian tugas pokok, fungsi masing-masing unit, Keputusan
direktur rumah sakit tentang pembentukan unit kerja RMIK, Data
pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja di UKRM, PP 32
Waktu Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)} x F
15
tentang tenaga kesehatan dan UU tentang jabatan fungsional dan
Standar profesi, standar pelayanan dan SOP di UKRM.
c. Menyusun standar beban kerja
Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja 1
tahun dan disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia/tahun yang
dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga.
d. Menyusun standar waktu
Diperolehnya faktor kelonggaran tiap kategori SDM meliputi:
jenis kegiatan & kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan
yang tidak terkait langsung.
e. Menghitung tenaga
Sumber data yang dibutuhkan adalah Data yang diperoleh
sebelumnya, Waktu kerja tersedia, Standar beban kerja, Standar
kelonggaran, dan Kuantitas kegiatan pokok per unit kerja selama 1
tahun.
Waktu kerja tersedia
Standar beban kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Rata-rata waktu/ faktor kelonggaran
Standar Kelonggaran =
Waktu kerja tersedia
Kuantitas kegiatan pokok Kebutuhan Tenaga = + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIA
Penelitian ini adalah literature review dengan menggunakan metode
tradisional atau narrative review, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebutuhan tenaga rekam medis
berdasarkan beban kerja dengan metode WISN.
Dari empat penelitian yang dilakukan review, satu menggunakan
metode penelitian deskriktif dan sisanya menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan cross sectional.
B. PENCARIAN LITERATURE
1. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan boolean
operator (AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk
memperluas atau menspesifikkan pencarian, sehingga mempermudah
dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam
literature review saya adalah “Analisis AND beban kerja”.
17
2. Database Pencarian
Literature review yang merupakan rangkuman menyeluruh
beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu
Pencarian literatur dilakukan pada bulan Agustus – September 2020. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu.. Pencarian
literatur dalam literature review ini menggunakan satu database yaitu
Google Scholar.
3. Strategi Pencarian
Strategi dalam pencarian literature ini adalah menggunakan bolean
system yaitu perintah yang digunakan pada mesin pencarian seperti
penggunaan kata AND untuk menghasilkan artikel-artikel yang hanya
mengandung kata kunci tertentu, OR untuk melebarkan jumlah hasil
pencarian dan NOT untuk mempersempit hasil penelusuran pada Google
Scholar.
18
Tabel 1
Strategi pencarian literature review
DATABASE STRATEGI PENCARIAN JURNAL
Google Scholar Analisis AND beban kerja
Google Scholar Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Google Scholar Tenaga Rekam Medis, Pendaftaran
C. KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI
Kriteria inklusi adalah kriteria atau syarat yang harus dipenuhi artikel
tersebut agar bisa dijadikan data untuk dilakukan literature review. Kriteria
eksklusi adalah indikator ketika itu ditemukan pada artikel tersebut maka
artikel tersebut tidak diambil dalam proses literature review.
Adapun kriteria inklusi dan kriteria ekslusi pada literature ini yaitu :
Tabel 2
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
INKLUSI EKSKLUSI
Jurnal tahun 2015-2020 Jurnal dibawa tahun 2015
Kebutuhan tenaga rekam medis di
bagian tpprj
Kebutuhan tenaga rekam medis di
bagian penyimpanan
Waktu kerja tersedia perhari Artikel yang hanya menampilkan
abstrak atau tidak full text
Standar beban kerja
19
D. SINTESIS HASIL LITERATURE
1. Hasil pencarian Literature
Berdasarkan hasil pencarian jurnal di database yang akan
digunakan pada literature ini di dapatkan sepuluh artikel pada
pencarian Google Scholar. Hasil pencarian artikel dan memenuhi
kriteria yaitu ada empat artikel.
2. Daftar artikel yang memenuhi Kriteria
a. Analisis kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban
kerja dengan metode WISN di bagian pendaftaran Rumah Sakit
Umum Haji Medan,
b. Gambaran tenaga kesehatan rekam medis berdasarkan metode
Workloud Indicator Staff Need (WISN) di Rumah Sakit Umum
Kuningan Medical Center,
c. Analisis kebutuhan petugas pendaftaran pasien rawat jalan dan
pasien rawat inap berdasarkan metode Workloud Indicator
Staff Need (WISN) di RSI Sultan Agung Semarang,
d. Tinjauan beban kerja dan kebutuhan sumber daya manusia unit
rekam medis berdasarkan metode WISN di RSUI Banyu
Bening Boyolali,
20
E. EKSTRAKSI DATA
Tabel 3
Hasil Ekstraksi data Literature Review
No Judul, Nama Peneliti, Tahun Desain Penelitian Populasi Sampel Waktu kerja
tersedia/hari
Kebutuhan
tenaga
1 Analisis kebutuhan petugas
pndaftaran pasien rawat jalan
dan pasien rawat inap
berdasarkan metode Workloud
Indicator Staff Need (WISN) di
RSI Agung Semarang, (Warijan,
Anton Kristijono, Lina Umboro
& Annisa Immaniar) 2018
Deskriptif dengan
menggunakan
pendekatan cross
sectional
12 orang 7 Jam 1 orang
2 Analisis Kebutuhan tenaga
rekam medis berdasarkan beban
kerja dengan metode WISN di
bagian pendaftaran Rumah sakit
umum Haji Medan, (Suheri
Parulian Gultom & Afrizal
Sihotang) 2018
Deskriptif dengan
menggunakan
pendekatan cross
sectional
2 orang 8 jam 1 orang
21
3 Tinjauan beban kerja dan
kebutuhan sumber daya manusia
unit rekam medis berdasarkan
metode WISN di RSUI Banyu
Bening Boyolali, (Nopita
Cahyaningrum, Hesty Latifa
Noor, Ratih Anggita Herla
Dewati) 2018
Deskriptif dengan
pendekatan cross
sectional
6 orang 6 Jam -
4 Gambaran tenaga kesehatan
rekam medis berdasarkan
metode Workload Indicator Staff
Need (WISN) di Rumah Sakit
Umum Kuningan Medical
Center, (Rina Eka Aulia1, M.H.
Asiana Gabril & Riantina
Luxiarti) 2019
Deskriptif 3 orang 8 jam -
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Penelitian literature review ini dilakukan menggunakan database google scholar dengan rentang pencarian
dari tahun 2015-2020 dengan menggunakan kata kunci “Analisis AND beban kerja”. Berdasarkan hasil pencarian
ditemukan empat artikel yang memenuhi kriteria inklusi.
Tabel 4
Penyajian hasil pencarian literature
No
Nama
Penulis
(Tahun)
Nama
Jurnal
(Vol, No)
Judul
Metode
(Desain,
Populasi
Variabel)
Hasil Pencarian
Sumber
Database Waktu
Kerja
Tersedia
Standar
beban
kerja
Kebutu
han
Tenaga
1. Warijan,
Anton
Kristijono,
Lina Umboro
& Annisa
Immaniar
Jurnal
Rekam
Medis dan
Informasi
Kesehatan
(Vol. 1
Analisis kebutuhan
petugas pndaftaran
pasien rawat jalan dan
pasien rawat inap
berdasarkan metode
Workloud Indicator
Deskriptif
dengan
menggunakan
pendekatan
cross sectional
pada petugas
7 Jam/
hari, dan
111.765
menit/
tahun
223.528
menit/
tahun
1
Orang Google
Scholar
23
(2018) No.1) Staff Need (WISN) di
RSI Agung Semarang
pendaftaran di
bagian tp2rj
2. Suheri
Parulian
Gultom &
Afrizal
Sihotang
(2018)
Jurnal
Ilmiah
Perekam
Medis dan
Informasi
Kesehatan
IMELDA
(Vol. 4 No.
1)
Analisis Kebutuhan
tenaga rekam medis
berdasarkan beban kerja
dengan metode WISN
di bagian pendaftaran
Rumah sakit umum
Haji Medan
Deskriptif
dengan
menggunakan
pendekatan
cross sectiona
pada petugas
pendaftaran di
bagian tp2rj
8 Jam/
hari, dan
124.320
Menit/
tahun
22.604
menit/ tahun
1
Orang Google
Scholar
3. Nopita
Cahyaningru
m, Hesty
Latifa Noor,
Ratih
Anggita
Herla Dewati
(2018)
INFOKES
(Vol. 8 No.
2)
Tinjauan beban kerja
dan kebutuhan sumber
daya manusia unit
rekam medis
berdasarkan metode
WISN di RSUI Banyu
Bening Boyolali
Deskriptif
dengan
pendekatan
cross sectional
pada petugas
pendaftaran di
bagian tp2rj
6 Jam/hari
dan
101.520
Menit/
tahun
31.910
menit/
tahun
Scholar
4. Rina Eka
Aulia, M.H.
Asiana Gabril
& Riantina
Luxiarti
(2019)
Jurnal
Kesehatan
Mahardika
(Vol. 6
No.2)
Gambaran tenaga
kesehatan rekam medis
berdasarkan metode
Workload Indicator
Staff Need (WISN) di
Rumah Sakit Umum
Kuningan Medical
Center
Deskriptif pada
petugas
pendaftaran di
bagian tp2rj
8 Jam/hari
dan
129.120
Menit/
tahun
65.543
menit/
tahun
Scholar
24
1. Waktu kerja tersedia
a. Penelitian dari Warijan, Anton Kristijono, Lina Umboro & Annisa
Immaniar (2018) yaitu 7 Jam/ hari dan 111.765 menit/ tahun.
b. Penelitian dari Suheri Parulian Gultom & Afrizal Sihotang (2018)
yaitu 8 Jam/ hari, dan 124.320 Menit/ tahun.
c. Penelitian dari Nopita Cahyaningrum, Hesty Latifa Noor, Ratih
Anggita Herla Dewati (2018) yaitu 6 Jam/hari dan 101.520
Menit/tahun.
d. Penelitian dari Rina Eka Aulia, M.H. Asiana Gabril & Riantina
Luxiarti (2019) yaitu 8 Jam/hari dan 129.120 Menit/tahun.
2. Standart beban kerja
a. Penelitian dari Warijan, Anton Kristijono, Lina Umboro & Annisa
Immaniar (2018) yaitu 223.528 menit/ tahun.
b. Penelitian dari Suheri Parulian Gultom & Afrizal Sihotang (2018)
yaitu 22.604 menit/ tahun.
c. Penelitian dari Nopita Cahyaningrum, Hesty Latifa Noor, Ratih
Anggita Herla Dewati (2018) yaitu 31.910 menit/ tahun.
d. Penelitian dari Rina Eka Aulia, M.H. Asiana Gabril & Riantina
Luxiarti (2019) yaitu 65.543 menit/ tahun.
25
3. Kebutuhan tenaga
a. Penelitian dari Warijan, Anton Kristijono, Lina Umboro & Annisa
Immaniar (2018) yaitu membutuhkan penambahan 1 orang.
b. Penelitian dari Suheri Parulian Gultom & Afrizal Sihotang (2018)
yaitu membutuhkan penambahan 1 orang.
c. Penelitian dari Nopita Cahyaningrum, Hesty Latifa Noor, Ratih
Anggita Herla Dewati (2018) yaitu tidak membutuhkan penambahan.
d. Penelitian dari Rina Eka Aulia, M.H. Asiana Gabril & Riantina
Luxiarti (2019) yaitu tidak membutuhkan penambahan.
B. PEMBAHASAN
1. Menetapkan waktu kerja tersedia
Waktu kerja tersedia adalah waktu yang tersedia bagi tenaga rekam
medis dalam melakukan tugasnya di bagian pendaftaran.
Berdasarkan hasil penelitian dari empat jurnal maka di jelaskan
jumlah waktu kerja tersedia pertahunnya yaitu dari hasil penelitian
Warijan dkk (2018) yaitu 7 Jam/ hari dan 111.765 menit/ tahun,
selanjutnya hasil penelitian dari Suheri Parulian Gultom dkk (2018) yaitu
8 Jam/ hari, dan 124.320 Menit/ tahun, dan penelitian dari Nopita
Cahyaningrum (2018) yaitu 6 Jam/hari dan 101.520 Menit/tahun dan
penelitian terakhir dari Rina Eka Aulia dkk (2019) yaitu 8 Jam/hari dan
129.120 Menit/tahun.
26
Adapun rumus pencarian waktu kerja tersedia yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan
D = Hari Libur Nasional
E = Ketidak hadiran kerja
F = Waktu Kerja
Menetapkan waktu kerja tersedia dilakukan sudah sesuai dengan
rumus yang ada pada tinjauan teori (Siswati, 2018).
Pada saat melakukan perhitungan waktu kerja tersedia untuk variable
ketidak hadiran kerja, hari kerja dan cuti tahunan sebaiknya disesuaikan
dengan peraturan atau kondisi di Rumah sakit karena berdasarkan jurnal
yang dijadikan literature variable ketidak hadiran kerja, hari kerja dan cuti
tahunan berbeda-beda. Seperti yang di tetapkan pada UU nomor 13 tahun
2003 tentang ketenagakerjaan paragraf 4 waktu kerja pasal 77 ayat (2)
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 6 (enam) hari krja dalam 1 (satu) minggu; atau
Waktu Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)} x F
27
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)
minggu untuk 5 (lima) hari krja dalam 1 (satu) minggu.
Seperti pada penelitian (Suheri dkk, 2018 dan Rina dkk, 2019)
terdapat 8 jam waktu kerja dan pada penelitian (Warijan dkk, 2018)
terdapat 7 jam waktu kerja.
2. Menyusun standar beban kerja
Standar beban kerja adalah waktu kerja yang tersedia bagi tenaga
rekam medias dibagian pendaftaran dibagi dengan rata-rata waktu yang
digunakan untuk menyelesaikan kegiatan pokok.
Berdasarkan hasil penelitian dari empat jurnal maka di jelaskan
standar beban kerja pertahunnya yaitu dari hasil penelitian Warijan dkk
(2018) yaitu 223.528 menit/ tahun, selanjutnya hasil penelitian dari Suheri
Parulian Gultom dkk (2018) yaitu 22.604 menit/ tahun, dan penelitian dari
Nopita Cahyaningrum (2018) yaitu 31.910 menit/ tahun dan penelitian
terakhir dari Rina Eka Aulia dkk (2019) yaitu 65.543 menit/ tahun.
Adapun rumus pencarian standar beban kerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Waktu kerja tersedia
Standar beban kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
28
Menetapkan standar beban kerja dilakukan dilakukan sudah sesuai
dengan rumus yang ada pada tinjauan teori (Siswati, 2018).
Menurut penulis untuk menentukan standar beban kerja dilakukan
dengan membagi waktu kerja tersedia dengan rata-rata waktu, untuk
waktu kerja tersedia sudah ditentukan waktunya sedangkan rata-rata
waktu tidak tentu waktunya karena rata-rata waktu ini bergantung pada
cepat atau lambat pengerjaan perkegiatan pokok, salah satu yang menjadi
tolak ukur waktunya adalah pendokumentasian data menggunakan
metode manual atau elektronik, setiap rumah sakit berbeda-beda
menyesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit itu sendiri seperti pada
penelitian (Rina dkk, 2019) masih menggunakan metode manual
sedangkan penelitian lain sudah menggunakan metode elektronik, untuk
bagian rata-rata waktu perkegiatan sebaiknya yang menjadi objek yang
diamati adalah orang yang berkompeten dan juga berpengalaman
dibidangnya agar rata-rata waktu perkegiatan cukup akurat untuk
dijadikan acuan sesuai yang dijelaskan pada (Kepmenkes RI 81, 2004)
3. Kebutuhan Tenaga Per unit Kerja
Berdasarkan tabel 2, Yang membutuhkan tenaga rekam medis
dibagain tpprj sebanyak masing-masing 1 orang yaitu penelitian dari
Warijan dkk (2018) dan penelitian dari Suheri Parulian Gultom dkk
(2018) dan penelitian dari Nopita Cahyaningrum dkk (2018) dan Rina Eka
29
Aulia dkk (2019) tidak membutuhkan tenaga rekam medis tambahan di
bagian tpprj.
Adapun rumus pencarian kebutuhan tenaga yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Menetapkan kebutuhan tenaga dilakukan dilakukan sudah sesuai
dengan rumus yang ada pada tinjauan teori (Siswati, 2018). Pada variabel
standar kelonggaran yang di maksud adalah kegiatan lain yang di lakukan
petugas selain kegiatan pokok dan tugas di TPPRJ seperti jam istirahat,
waktu makan, ke kamar mandi, sholat, menerima telepon dll, waktu yang
di hitung/lihat adalah rata-rata waktu yang di butuhkan petugas untuk
menyelesaikan satu kegiatan.
Menurut penulis untuk perencanaan kebutuhan SDM sebaiknya
mengikuti peraturan yang telah ditetapkan berdasarkan (Kepmenkes RI
81, 2004) dimana kebutuhan SDM dapat ditentukan berdasarkan
permintaan akibat beban pelayanan kesehatan karena apabila tidak sesuai
dengan beban kerja maka akan mengakibatkan terjadinya kelebihan
tenaga kerja seperti pada penelitian Rina dkk (2019) yang mempunyai 2
Kuantitas kegiatan pokok
Kebutuhan Tenaga = + Standar kelonggaran
Standar beban kerja
30
orang petugas pendaftaran sedangkan yang dibutuhakan berdasarkan
perhitungan menggunakan metode wisn adalah 1 orang saja.
31
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari empat artikel yang diteliti cara yang digunakan untuk
mengetahui gambaran kebutuhan tenaga rekam medis dibagian pendaftaran
berdasarkan beban kerja adalah menggunakan metode Workloud Indicator
Staff Needs (WISN), pada penelitian Warijan dkk (2018) menyebutkan bahwa
berdasarkan perhitungan dengan metode WISN didapatkan waktu kerja
tersedia 111.765 menit/tahun, standar beban kerjanya 223.528 menit/tahun
dan untuk kebutuhan tenaga dibutuhkan sebanyak 13 petugas pendaftaran
sedangkan yang ada hanya 12 petugas maka di butuhkan penambahan 1
petugas, pada penelitian Suheri dkk (2018) menyebutkan bahwa berdasarkan
perhitungan dengan metode WISN didapatkan waktu kerja tersedia 124.320
menit/tahun, standar beban kerjanya 22.604 menit/tahun dan untuk kebutuhan
tenaga dibutuhkan 3 orang sedangkan yang ada hanya 2 petugas maka
dibutuhkan penambahan 1 petugas agar pelayanan lebih efektif dan efisien,
pada penelitian Nopita dkk (2018) menyebutkan bahwa berdasarkan
perhitungan dengan metode WISN didapatkan waktu kerja tersedia 101.520
menit/tahun, standar beban kerjanya 31.910 menit/tahun dan untuk kebutuhan
tenaga dibutuhkan 6 petugas dan petugas yang ada sudah sesuai yaitu 6
petugas maka tidak dibutuhkan penambahan, dan pada penelitian Rina dkk
32
(2019) menyebutkan bahwa berdasarkan perhitungan dengan metode WISN
didapatkan waktu kerja tersedia 129.120 menit/tahun, standar beban kerjanya
65.543 menit/tahun dan untuk kebutuhan tenaga dibutuhkan 2 petugas dan
petugas yang ada saat ini adalah 3 petugas maka mengalami kelebihan tenaga.
B. SARAN
1. Sebaiknya apabila ada kelebihan tenaga maka kelebihan tersebut dapat
disalurkan kepada bagian unit lain yang mengalami kekurangan tenaga.
Penyaluran tenaga yang dimaksud tentu harus sesuai dengan beban kerja
dan tingkat pendidikan unit yang akan menerima penambahan tenaga.
2. Sebaiknya apabila ada ketidaksesuain tenaga kerja dengan beban kerja yang
ada maka dilakukan perhitungan menggunakan metode WISN karena
apabila tenaga kerja tidak sesuai dengan beban kerja maka akan
mempengaruhi mutu pelayanan pada rumah sakit tersebut.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode lain untuk
perencanaan kebutuhan tenaga,selain menggunakan metode WISN.
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat dikembangkan lebih luas lagi tentang
gambaran kebutuhan tenaga rekam medis dibagian pendaftaran berdasarkan
beban kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Indradi, D. R. (2017). Rekam medis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Nopita Cahyaningrum, H. L. N., Ratih Anggita Herla Dewati. (2018). Tinjauan beban
kerja dan kebutuhan sumber daya manusia unit reekam medis berdasarkan
metode WISN di RSUI banyu bening boyolali.
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 269/menkes/per/III/2008
tentang rekam medis, (2008).
Undang-Undang Republik Indonesi No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, (2009).
Siswati. (2018). Manajemen Unit Kerja II Perencanaan SDM Unit kerja RMIK.
Jakarta Selatan: Pusat pendidikan sumber daya manusia kesehatan badan
pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.
Suheri Parulian Gultom, A. S. (2018). Analisa kebutuhan tenaga rekam medis
berdasarkan beban kerja dengan metode WISN di bagian pendaftran rumah
sakit umum haji medan
Warijan, A. K., Lina Umboro, Annisa Immaniar Nurbaity. (2018). Analisis
kebutuhan petugas pendaftaran pasien rawat dan pasien rawat inap
berdasarkan metode workloud indicator staff need (WISN) di RSI Sultan
Agung Semarang.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Rheka Ananda Anugerah adalah nama penulis dari KTI ini.
Lahir pada tanggal 10 Desember 1997, di Bantaeng,
Provensi Sulawesi Selatan. Penulis merupakan Anak ke 1
dar 2 bersaudara, dari pasangan Abd.Rahim dan
Djuhaena.A.Md.Keb (Almarhumah). Penulis pertama kali
masuk pendidikan di SD Inpres Morowa pada tahun 2003
dan tamat tahun 2009, pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Bissappu dan
tamat pada tahun 2012. Setelah tamat SMP, penulis
melanjutkan ke SMA Negeri 1 Bissappu dan tamat pada
tahun 2015. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar
sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, Jurusan Studi Agama-Agama
sampai semester 3, Penulis memutuskan untuk pindah jurusan pada tahun 2017
(semua atas kemauan orang tua) dan terdaftar sebagai mahasiswa baru di STIKes
Panakkukang Makassar, Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan
seharusmya selesai pada tahun 2020 tapi karena pandemi akhirnya selesai pada
tahun 2021.
L A M P I R A N