131
GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MINIMARKET BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH (STUDI KASUS: SB MART, ALFAMART, ALFAMIDI, INDOMARET DAN CERIAMART DI CILEDUG) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh Hayu Susanti NIM: 1112084000050 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

  • Upload
    lyminh

  • View
    242

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP

MINIMARKET BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH

(STUDI KASUS: SB MART, ALFAMART, ALFAMIDI, INDOMARET

DAN CERIAMART DI CILEDUG)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Hayu Susanti

NIM: 1112084000050

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP

MINIMARKET BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH

(STUDI KASUS: SB MART, ALFAMART, ALFAMIDI, INDOMARET,

DAN CERIAMART DI CILEDUG)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Hayu Susanti

NIM: 1112084000050

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing,

Rizqon Halal Syah Aji, M. Si

NIP. 19790405 201101 1 005

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Senin, 20 Juni 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:

Setelah mengamati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswi

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Juni 2016

Arief Fitrijanto, M.Si (______________________)NIP. 19711118 200501 1 003 Ketua

Rizqon Halal Syah Aji, M.Si (______________________)NIP. 19790405 201101 1 005 Sekretaris

Utami Baroroh, M.Si (______________________)NIP. 19731226 201411 2 001 Penguji Ahli

Rizqon Halal Syah Aji, M.Si (______________________)NIP. 19790405 201101 1 005 Pembimbing

1. Nama : Hayu Susanti

2. NIM : 1112084000050

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

4.

5. Judul Skripsi

: Gambaran Kemiripan Persepsi Konsumen Terhadap

Minimarket Berbasis Syariah Dan Non Syariah (Studi

Kasus: SB Mart, Alfamart, Alfamidi, Indomaret dan

Ceriamart di Ciledug)

Page 4: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Kamis Tanggal 7 Bulan April Tahun Dua Ribu Enam Belas telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 7 April 2016

1. Zuhairan Y Yunan, SE, M. Sc (__________________________)

NIP. 19800416 200912 1 002 Penguji I (Konsentrasi)

2. Drs. Rusdianto, M. Sc (__________________________)

NIP. 19550104 198403 1 001 Penguji II (Umum)

6. Nama : Hayu Susanti

7. NIM : 1112084000050

8. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

9. Judul Skripsi : Gambaran Kemiripan Persepsi Konsumen Terhadap

Minimarket Berbasis Syariah Dan Non Syariah (Studi

Kasus: SB Mart, Alfamart, Alfamidi, Indomaret dan

Ceriamart di Ciledug)

Page 5: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hayu Susanti

NIM : 1112084000050

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan danmempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 27 April 2016

Yang Menyatakan,

Hayu Susanti

1112084000050

Page 6: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

- Nama : Hayu Susanti

- Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 30 Maret 1994

- Jenis Kelamin : Perempuan

- Alamat : Jl. Kedondong No. 12 RT 02/06 Kel.

Sudimara Jaya Ciledug, Tangerang

- No. Telepon : 085715179791

- Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

- Tahun 1999 - 2000 : TK Aisyiyah Bustanul Athfal

- Tahun 2000 - 2006 : SD Budi Mulia Ciledug

- Tahun 2006 - 2009 : MTs Darunnajah 2 Cipining Bogor

- Tahun 2009 - 2012 : MA Darunnajah 2 Cipining Bogor

- Tahun 2012 - 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

- Ketua Organisasi Koordinator Gerakan Pramuka Darunnajah 2 Bogor

- Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah Al-Barkah

- Bagian Kemahasiswaan HMJ IESP

Page 7: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

ii

IV. SEMINAR/WORKSHOP

- Seminar Motivasi dan Kewirausahaan, UIN Jakarta, 2012

- Workshop Kepemudaan, HMJ IESP UIN Jakarta, 2013

- Seminar Penyiapan SDM Berbasis Kompetensi Syariah Dalam

Pengembangan Perbankan Syariah ERA MEA 2015, IAEI, 2014

- Seminar Mewujudkan Lembaga Keuangan Mikro yang Berdaya Saing

Dalam Menghadapi MEA 2015, UIN Jakarta, 2014

- Seminar Internasional Ekonomi Islam, IAEI, 2015

Page 8: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

iii

ABSTRACT

This study aims to describe the consumer perceptions similarity shariabased minimarket and non sharia based minimarket in Ciledug, Tangerang City.This research uses Multidimensional Scaling (MDS) and CorrespondenceAnalysis (CA) statistical analysis tool. The datas are primary datas that obtainedby questionnaire.

Based on the results of the analysis, using MDS indicates that betweenAlfamart and Alfamidi consumers perceive have similarities, because the distanceon perceptual maps is adjacent. Also it happens to Indomaret and Ceriamartconsumers perception. Meanwhile, Sejahtera Bersama Mart (SB Mart) shows thatis has no similarity perception to the four other minimarket. The result ofcorrespondence analysis shows that consumer perception of SB Mart hasdominant marketing characteristic on terms of time, the greetings, and ramadhanactivities. However, from marketing side, SB Mart has not shown any privilegesyet for themselves. Thus, it can be said SB Mart is still unable to compete withother minimarket.

Keywords: Multidimensional Scaling, Correspondence Analysis, Perception

Page 9: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemiripan persepsikonsumen terhadap minimarket berbasis syariah dan non syariah di wilayahKecamatan Ciledug Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan alat analisisstatistik Multidimensional Scaling (MDS) dan Correspondence Analysis (CA).Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh menggunakan kuesioner.

Berdasarkan hasil analisis MDS menunjukkan bahwa konsumenmempersepsikan Alfamart dan Alfamidi memiliki kemiripan karena jarak padapeta persepsi yang berdekatan. Begitu pula dengan Indomaret dan Ceriamart.Sedangkan, Sejahtera Bersama Mart (SB Mart) dipersepsikan tidak memilikikemiripan dengan keempat minimarket lainnya. Hasil analisis korespondensimenunjukkan bahwa berdasarkan persepsi konsumen, SB Mart hanya memilikikarakteristik pemasaran yang paling dominan dalam hal waktu, pengucapansalam, dan kegiatan ramadhan. Namun, dari sisi pemasaran SB Mart belummenunjukkan adanya keunggulan yang dimiliki. Sehingga, dapat dikatakan SBMart masih kalah bersaing dengan minimarket lainnya.

Kata kunci: Multidimensional Scaling, Correspondence Analysis, Persepsi

Page 10: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan nikmat, rahmat dan kasih

sayangnya kepada penulis selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW, sang pembawa risalah, pembawa syafaat bagi umatnya di hari

akhir nanti.

Dengan selesainya penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih ini,

penulis tujukan kepada:

1. Ayahanda tercinta Achmad Suha dan ibunda tercinta Nurhalimah atas doa,

kasih sayang, dan motivasinya yang selalu membuat penulis semangat dalam

menyelesaikan pendidikan ini. Semoga Allah selalu menyayangi keduanya

sebagaimana mereka menyayangi penulis.

2. Adik-adik tersayang yaitu Muhammad Irsyad dan Ida Farida yang sudah

turut membantu penyusunan skripsi ini. Terima kasih kalian berdua.

3. Bapak Rizqon Halal Syah Aji M. Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, serta selaku dosen pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk membaca, mengoreksi dan mengarahkan penulis

selama menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Arief Fitrijanto M. Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.

Page 11: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

vi

5. Bapak Zuhairan Y Yunan, SE, M. Sc dan Bapak Rusdianto, M. Sc, selaku

penguji ujian komprehensif yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan soal dan juga nilainya.

6. Seluruh staff dan karyawan/karyawati yang telah membantu penulis dalam

hal-hal akademik sehingga dapat dilancarkan segala urusan penulis saat ini.

7. Dua sahabat kecilku, Ayu dan Gita yang selalu kasih semangat, yang selalu

menghibur dikala penulis jenuh dengan skripsi, dan yang selalu bikin

penulis gagal untuk ngerjain skripsi karena diajak main. Terima kasih,

sayang kalian.

8. Keluarga besar Darunnajah 2 Bogor angkatan ke-19 “BLIZARTIUM”,

khususnya teman-teman “Diskusi Ekonomi”, Namira “Mire”, Ina “Cenah”,

Uni “Kuniel”, Icha “Neccis” dan juga Nihlah “Onyin”, Fifi “May”, yang

sudah menorehkan banyak kenangan seru dari selama di pesantren bersama

sampai saat ini. Love you all.

9. Keluarga besar Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan angkatan 2012,

khususnya konsentrasi Ekonomi Syariah. Terima kasih, karena sudah

menjadi teman-teman yang seru.

10. Sahabat-sahabat “CHIBI”, yaitu Mia, Nurul, Bibah, Vinnie, Yuli, Febrina,

Lia, Yayang, dan Dian. Terima kasih mau berbagi cerita bersama.

11. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tak dapat penulis sebutkan

satu persatu dalam penyelesaian skripsi.

Penulis berharap skripsi ini menjadi konstribusi serta menambah pustaka

dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan kritik dari para

pembaca untuk perbaikan ketidaksempurnaan skripsi ini sangat diharapkan.

Syukron Katsiron, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 27 April 2016

Penulis

Page 12: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP i

ABSTRACT iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 8

C. Tujuan Penelitian 9

D. Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11

A. Konsumsi 11

1. Pengertian Konsumsi dalam Ekonomi Konvensional 11

2. Pengertian Konsumsi dalam Ekonomi Islam 12

B. Perilaku Konsumen 15

1. Pengertian Perilaku Konsumen 15

2. Perilaku Konsumen Berdasarkan Syariat Islam 16

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen 20

4. Sikap Konsumen 24

C. Persepsi dan Preferensi 26

1. Pengertian Persepsi 26

2. Preferensi 28

Page 13: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

viii

3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen 28

D. Pemasaran Syariah 31

1. Pengertian Pemasaran Syariah 31

2. Bauran Pemasaran 38

E. Ritel 42

1. Pengertian Ritel 42

2. Tipe Bisnis Ritel 42

F. Penelitian Terdahulu 45

G. Kerangka Pemikiran 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55

A. Ruang Lingkup Penelitian 55

B. Metode Penentuan Sampel 55

C. Metode Pengumpulan Data 57

D. Metode Analisis Data 59

1. Uji Kualitas Data 60

2. Analisis Multidimensional Scaling 61

3. Analisis Korespondensi 64

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 72

1. Wilayah Kecamatan Ciledug 72

2. Sejahtera Bersama Mart (SB Mart) 74

3. Alfamart 74

4. Alfamidi 75

5. Indomaret 76

6. Ceriamart 76

B. Analisis Data 77

1. Analisis Deskriptif 77

Page 14: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

ix

2. Karakteristik Responden 78

3. Hasil Uji Validitas 82

4. Hasil Uji Reliabilitas 83

5. Hasil Analisis Multidimensional Scaling 84

6. Hasil Analisis Korespondensi 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 93

A. Kesimpulan 93

B. Saran 94

DAFTAR PUSTAKA 95

LAMPIRAN 98

Page 15: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

x

DAFTAR TABEL

NO. KETERANGAN HALAMAN

1.1 Jumlah Minimarket di Ciledug 6

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 49

3.1 Pedoman Untuk Menghitung Nilai Stress 64

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian 68

4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur 73

4.2 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner 77

4.3 Hasil Uji Validitas 82

4.4 Hasil Uji Reliabilitas 84

4.5 Nilai Stress dan RSQ 84

4.6 Koordinat Posisi Stimuli 85

4.7 Data Penjumlahan Skala Likert 87

4.8 Row Contributions 89

Page 16: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

xi

DAFTAR GAMBAR

NO. KETERANGAN HALAMAN

2.1 Proses Perseptual 27

2.2 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen 28

2.3 Kerangka Pemikiran 54

4.1 Peta Wilayah Kecamatan Ciledug 72

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 78

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 79

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 80

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 81

4.6 Perceptual Map Berdasarkan Persepsi Konsumen 86

4.7 Correspondence Analysis 90

Page 17: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

xii

DAFTAR LAMPIRAN

NO. KETERANGAN HALAMAN

1 Kuesioner Penelitian 98

2 Data Responden 102

3 Data Penjumlahan Skala Likert 104

4 Logo Minimarket 114

Page 18: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keinginan dan kebutuhan merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan dalam diri setiap individu. Manusia mempunyai keinginan yang

sangat banyak, meskipun keinginan itu melebihi kebutuhan hidupnya.

Sebagaimana dalam ilmu ekonomi menjelaskan bahwa permasalahan utama

dalam perekonomian bukanlah karena pemenuhan kebutuhan hidup,

melainkan bagaimana memenuhi keinginan atas kebutuhan itu, karena

kebutuhan manusia relatif terbatas sedangkan keinginan manusia tidak

terbatas (Iskandar Putong, 2013: 2).

Ekonomi Islam menjelaskan bagaimana manusia sebagai khalifah di

bumi mengelola serta mengalokasikan sumber daya yang ada untuk

memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat berdasarkan pada prinsip-prinsip

dan nilai-nilai Al-Quran dan As-Sunnah. Sebagai seorang khalifah di bumi,

manusia mempunyai status dan tanggung jawab yang sama di hadapan

Tuhan-nya, yaitu berlomba-lomba untuk menjadi ciptaan-Nya yang memberi

manfaat bagi sesamanya. Atas dasar ini hubungan antarmanusia yang

terwujudkan dalam pergaulan sehari-hari (habl min nas) diharapkan dapat

terkorelasikan dengan hubungan manusia dengan penciptanya (habl min

Allah), sehingga dua garis penghubung yaitu garis horizontal dan garis

Page 19: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

2

vertikal akan bertemu dalam pribadi seorang manusia yang sempurna

(insan kamil) (Nazratuzzaman, 2008). Sebagaimana firman Allah dalam QS.

Al-Imran ayat 112, yang berbunyi:

الناس من وحبل ا من حببل إال ثقفوا ما أين الذلة عليهم ضربت

Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada,

kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali

(perjanjian) dengan manusia”. (QS. Al-Imran: 112)

Dalam perspektif islam juga menjelaskan bahwa semua kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh manusia baik sebagai individu maupun sebagai

masyarakat haruslah didasarkan pada tujuan untuk kemaslahatan atau

kebaikan umat manusia. Tujuan hidup bukanlah untuk mengkonsumsi, akan

tetapi mengkonsumsi adalah konsekuensi dari hidup, karenanya tidak

diperkenankan adanya aniaya baik terhadap diri sendiri, masyarakat dan umat

manusia. Tolong-menolong adalah inti dari kebersamaan baik dalam kegiatan

sosial maupun ekonomi. Sebagaimana firman Allah dalam QS.Al-Maidah: 2

yang berbunyi:

العدوان و اإلمث على تعاونوا و ال و التـقوى الرب على ا و تعاونو

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan

ketakwaan dan jangan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat dosa dan

bermusuhan”. (QS. Al-Maidah/5: 2)

Page 20: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

3

Mengkonsumsi baik karena kebutuhan atau karena keinginan haruslah

didasarkan pada kemampuan baik jiwa, raga ataupun keuangan. Kemampuan

jiwa mensyaratkan setiap manusia sebagai makhluk ekonomi dalam

mengkonsumsi melakukannya secara sadar dan tidak dalam kondisi yang

sedang tertekan, karena gengsi, ikut-ikutan, untuk pamer dan berfoya-foya.

Konsumsi harus didasarkan pada prioritas pemenuhan kebutuhan terlebih

dahulu baru kemudian memenuhi sesuai keinginan. Kemampuan raga

mensyaratkan bahwa setiap melakukan konsumsi manusia tidak terlalu

berlebihan dan diusahakan jangan sampai kekurangan, karena Allah SWT

tidak menyukai manusia yang melampaui batas. Dalam hal pemenuhan

kebutuhan tubuh (makan) manusia diajarkan untuk “makan sebelum lapar dan

berhenti sebelum kenyang”, artinya sebelum kurang lengkapi dan bila cukup

berhenti. Kemampuan keuangan mensyaratkan bahwa manusia harus lebih

sadar dan “tahu diri” dalam mengkonsumsi sehubungan dengan kondisi

keuangannya. Sangat dianjurkan dan disyaratkan manusia mengimbangi

konsumsi duniawi dengan konsumsi akhiratnya, misalnya sedekah, infak,

zakat, dan konsumsi bijak lainnya yang dianjurkan syariah (Iskandar Putong,

2013: 159).

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin konsumtifnya

masyarakat, persaingan pasar telah mengalami kemajuan yang sangat

kompetitif, di mana kondisi ini menjadi suatu peluang dan juga tantangan

bagi setiap perusahaan. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, setiap

perusahaan tentunya berupaya untuk dapat mengelola sumber daya yang

Page 21: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

4

tersedia. Di samping itu, perusahaan juga harus dapat memahami perilaku-

perilaku konsumen.

Menurut AMA (American Marketing Association), perilaku konsumen

merupakan interaksi dinamis antara kognisi, afeksi, perilaku dan

lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup

mereka (Supranto dan Nandan, 2011: 3). Kegiatan pertukaran atau trade off

tentunya selalu dilakukan setiap manusia. Contohnya, seperti saat melakukan

jual beli. Konsumen dalam memilih produk tidak hanya mempertimbangkan

kualitas dari suatu produk, tetapi banyak faktor lainnya yang mempengaruhi

konsumen dalam menentukan pilihannya dan ini berpengaruh pada persepsi

konsumen.

Menurut Kotler (2004: 197), persepsi adalah proses individu memilih,

merumuskan, dan menafsirkan sesuatu masukan atau input mengenai

informasi untuk menciptakan sesuatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

Apabila informasi mengenai suatu produk dapat dikomunikasikan dengan

baik, maka akan terbentuk image produk yang baik dan persepsi konsumen

terhadap atribut-atribut yang menyertai produk itu akan baik pula.

Adapun atribut-atribut produk menurut Kotler (2002: 72) adalah

komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk

tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh

pembeli.

Di Indonesia, pertumbuhan jenis usaha ritel sangat pesat. Berdasarkan

Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (APRINDO), pertumbuhan bisnis ritel di

Page 22: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

5

Indonesia antara 10% - 15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih

sebesar Rp49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp120 triliun pada tahun

2011. Pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama, yaitu

10% - 15%, atau mencapai Rp138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar

merupakan kontribusi dari hipermarket, kemudian disusul oleh minimarket

dan supermarket. Pada tahun 2014, pertumbuhan sektor perdagangan besar

dan eceran (ritel) adalah sebesar 4,44% (dihitung berdasarkan perbandingan

data triwulan I sampai dengan IV tahun 2013. Perdagangan besar dan eceran

(tidak termasuk hotel dan restoran) selama periode tahun 2004-2014 selalu

memberikan konstribusi cukup besar, antara 13,42% - 15,05% terhadap

perekonomian Indonesia (dihitung berdasarkan konstribusi PDB sektor

perdagang besar dan eceran terhadap total PDB Indonesia)

(www.kemendag.go.id).

Pertumbuhan pasar ritel ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor

utama adalah perkembangan demografi. Jumlah penduduk yang bertambah

menyebabkan meningkatnya semua barang dan jasa. Selain itu, dalam bidang

sosial budaya masyarakat turut menjadi faktor pertumbuhan pasar ritel.

Masyarakat yang semakin aktif dalam kehidupan sosial akan meningkatkan

aktifitas pengadaan barang dan jasa guna memfasilitasi kegiatan mereka.

Kemajuan teknologi memberikan kesempatan kepada produsen untuk

menawarkan produk baru yang lebih memikat.

Globalisasi juga merupakan faktor utama terciptanya permintaan atau

meningkatnya permintaan barang dan jasa ritel. Gaya hidup adalah salah satu

Page 23: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

6

aspek kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor tersebut. Terakhir

adalah dalam bidang hukum dan peraturan yang mempengaruhi pertumbuhan

pasar ritel, baik dalam arti mendorong, misalnya peraturan besarnya pajak

yang dirasa meringankan. Dalam arti menghambat, misalnya ditutupnya

kabupaten dan kota di luar kota-kota utama sebagai wilayah operasional

peritel besar (Sopiah dan Syihabudhin, 2008: 121).

Saat ini, di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang, terdapat banyak

minimarket yang berdiri diantaranya, Alfamart, Alfamidi, Indomaret,

Ceriamart, dan Sejahtera Bersama Mart (SB Mart). Di bawah ini adalah data

mengenai jumlah minimarket yang ada di Kecamatan Ciledug.

Tabel 1.1

Jumlah Minimarket di Kecamatan Ciledug

Minimarket Jumlah

Alfamart 28

Alfamidi 8

Indomaret 28

Ceriamart 1

SB Mart 1

Total 66

Sumber: Hasil Observasi, 2016

Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Alfamart dan indomaret

mendominasi jumlah gerai dengan total masing-masing sebanyak 28 gerai

minimarket. Kemudian disusul dengan Alfamidi, Ceriamart dan SB Mart.

Dari data di atas terlihat adanya minimarket SB Mart, minimarket ini

merupakan minimarket yang beroperasi dengan sistem Islami. Hal ini terlihat

Page 24: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

7

dari berbagai jenis barang yang dijualnya, yaitu hanya menawarkan barang-

barang yang halal dan baik untuk dikonsumsi.

Kemunculan SB Mart ini tentunya menjadi tempat baru bagi

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dilihat secara kasat

mata, tidak ada perbedaan dengan minimarket lainnya. SB Mart ini menjual

berbagai jenis kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan pokok, minuman,

dan lain sebagainya seperti yang dijual di minimarket lainnya. Kemunculan

SB Mart ini juga tentunya menjadikan persaingan antarminimarket semakin

ketat. Bahkan tidak jarang pula ditemukan tiga sampai empat gerai

minimarket dalam satu lokasi dengan jarak diantara toko tersebut saling

berdekatan.

Dalam persaingan usaha, suatu perusahaan harus mampu memberikan

nilai (value) yang lebih kepada konsumen dibandingkan dengan pesaingnya.

Dimana nilai konsumen (customer value) merupakan perbedaan antara semua

manfaat (keuntungan) yang diperoleh dari suatu produk secara menyeluruh

dan semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat tersebut.

Memberikan nilai konsumen yang superior, mengharuskan suatu organisasi

(perusahaan) melakukan suatu pekerjaan yang lebih baik untuk

mengantisipasi dan memberikan reaksi kepada kebutuhan dan keinginan

konsumen daripada yang dilakukan oleh pesaingnya. Adanya strategi

pemasaran merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan. Strategi

pemasaran dirumuskan berdasarkan bauran pemasaran (marketing mix), yaitu

mencakup penentuan fitur produk, harga, komunikasi, distribusi dan

Page 25: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

8

pelayanan yang akan memberikan konsumen suatu nilai lebih (Supranto,

2011: 5).

Di samping itu, banyaknya minimarket membuat konsumen harus

menentukan pilihan (choice). Adanya berbagai atribut-atribut toko merupakan

pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan. Berdasarkan uraian yang

telah disampaikan di atas mendasari penulis untuk melakukan penelitian yang

berjudul: “GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN

TERHADAP MINIMARKET BERBASIS SYARIAH DAN NON

SYARIAH (STUDI KASUS: SB MART, ALFAMART, ALFAMIDI,

INDOMARET, DAN CERIAMART DI CILEDUG)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1) Bagaimanakah peta persepsi yang terbentuk antara Sejahtera Bersama

Mart (SB Mart), Alfamart, Alfamidi, Indomaret, dan Ceriamart yang

dihasilkan berdasarkan persepsi konsumen?

2) Apa sajakah karakteristik pemasaran yang paling dominan dimiliki oleh

masing-masing minimarket berdasarkan persepsi konsumen?

3) Bagaimanakah persepsi konsumen terhadap minimarket Sejahtera

Bersama Mart di Ciledug?

Page 26: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui peta persepsi yang terbentuk antara Sejahtera

Bersama Mart (SB Mart), Alfamart, Alfamidi, Indomaret, dan

Ceriamart yang dihasilkan berdasarkan persepsi konsumen.

2) Untuk mengetahui karakteristik pemasaran yang paling dominan

dimiliki oleh masing-masing minimarket berdasarkan persepsi

konsumen.

3) Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap minimarket Sejahtera

Bersama Mart di Ciledug

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1) Bagi Penulis

Menerapkan ilmu yang diperoleh semasa kuliah dan

mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi yang ada serta menambah

dan mengembangkan wawasan penulis mengenai gambaran kemiripan

persepsi konsumen terhadap minimarket berbasis syariah dan non

syariah.

Page 27: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

10

2) Bagi Almamater

Dapat memberikan ilmu pengetahuan yang lebih tentang gambaran

kemiripan persepsi konsumen terhadap minimarket berbasis syariah

dan non syariah dan semoga menjadi acuan bagi penelitian- penelitian

sejenis berikutnya.

3) Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai

minimarket berbasis syariah, khususnya bagi para pemilik minimarket

sebagai referensi untuk meningkatkan strategi pemasaran dalam

persaingan.

Page 28: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsumsi

1. Pengertian Konsumsi dalam Ekonomi Konvensional

Dalam ekonomi konvensional, konsumen diasumsikan selalu

bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam kegiatan

konsumsinya semata. Utility secara bahasa berarti berguna, membantu atau

menguntungkan (Lincolin Arsyad, 2008: 98).

Menurut Samuelson (1993) konsumsi adalah kegiatan

menghabiskan utility (nilai guna) barang dan jasa. Barang meliputi barang

tahan lama dan barang tidak tahan lama. Barang konsumsi menurut

kebutuhannya, yaitu: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan

kebutuhan tersier.

Dalam teori Keynes menjelaskan bahwa konsumsi sangat

dipengaruhi oleh pendapatan disposible saat ini. Pendapatan disposible

adalah pendapatan yang tersisa setelah pembayaran pajak. Jika pendapatan

konsumsi tinggi maka konsumsi juga naik. Hanya saja peningkatan

konsumsi tidak sebesar peningkatan pendapatan disposible (Rahardja dan

Manurung, 2008: 41).

Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud dengan konsumsi

adalah suatu kegiatan membelanjakan atau mengeluarkan pendapatan

Page 29: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

12

(uang) yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang

bertujuan mendapatkan kepuasan.

2. Pengertian Konsumsi dalam Ekonomi Islam

Dalam pendekatan ekonomi Islam, konsumsi adalah permintaan

sedangkan produksi adalah penawaran atau penyediaan. Perbedaan ilmu

ekonomi konvensional dan ekonomi Islam dalam hal konsumsi terletak

pada cara pendekatannya dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Islam

tidak mengakui kegemaran materialistis semata-mata dari pola konsumsi

konvensional. Islam mengatur bagaimana manusia dapat melakukan

kegiatan-kegiatan konsumsi yang membawa manusia berguna bagi

kemaslahatan hidupnya (Afzalur Rahman, 1995).

Menurut Sharif Chaudhry (2012: 137), ada tiga prinsip dasar

konsumsi yang digariskan oleh Islam, yakni:

a. Prinsip Halal

Seorang muslim diperintahkan oleh Islam untuk makan-

makanan yang halal (sah menurut hukum dan diizinkan) dan tidak

mengambil yang haram (tidak sah menurut hukum dan terlarang).

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah: 88, yang

berbunyi:

مؤمنون به أنـتم الذي ا اواتـقو طيبا حالال ا رزقكم مما وكلوا

Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang

Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada

Page 30: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

13

Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. Al-Maidah:

88)

Prinsip halal-haram juga berlaku bagi hal selain makanan.

Dalam Islam diharuskan membelanjakan pendapatannya hanya pada

barang yang halal saja dan dilarang membelanjakannya pada barang

haram seperti minuman keras, narkotika, judi, dan sebagainya.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Maidah: 3, yang berbunyi:

به ـه الل لغري أهل و ما اخلنزير وحلم والدم الميتة عليكم حرمت

Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging

babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain

Allah”. (QS. Al-Maidah: 3)

b. Prinsip Kebersihan dan Menyehatkan

Orang-orang yang beriman diingatkan untuk hanya makan-

makanan yang ‘Thayyib’ dan menjauhkan diri dari yang ‘Khabaita’.

Kata ‘Thayyib’ yang bermakna menyenangkan, manis, diizinkan,

menyehatkan, suci, dan kondusif untuk kesehatan. Kata ‘Khabaits’

adalah lawan ‘Thayyib’ dan berarti barang-barang yang tidak suci,

tidak menyenangkan, buruk dan tak sedap dipandang, dicium maupun

dimakan.

c. Prinsip Kesederhanaan

Prinsip kesederhanaan dalam konsumsi berarti bahwa orang

haruslah mengambil makanan dan minuman sekadarnya dan tidak

Page 31: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

14

berlebihan karena makan berlebihan itu berbahaya bagi kesehatan.

Dalam QS. Al-A’raf: 31 Allah berfirman, yang berbunyi:

المسرفني حيب ال إنه تسرفوا الو واشربوا وكلوا

Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf/7: 31)

Mengurangi konsumsi suatu barang sebelum mencapai

kepuasan maksimal adalah prinsip konsumsi yang diajarkan

Rasulullah, seperti makan sebelum lapar dan berhenti sebelum

kenyang. Karena tambahan nilai guna yang diperoleh akan semakin

menurun apabila seseorang terus mengonsumsinya. Pada Akhirnya,

tambahan nilai guna akan menjadi negatif apabila konsumsi terhadap

barang tersebut terus ditambah (law of diminishing marginal utility)

(Rozalinda, 2015: 100).

Prinsip kesederhanaan ini juga berlaku bagi perbelanjaan.

Orang tidaklah boleh berlaku kikir maupun boros. Sebagaimana Allah

berfirman dalam QS. Al-Furqan: 67, yang berbunyi:

قـواما لك ذ بـني وكان يـقتـروا ومل يسرفوا مل فقواإذا أنـ والذين

Artinya: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah

Page 32: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

15

(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang

demikian”. (QS. Al-Furqan/25: 67)

Islam mengutuk pemborosan seperti halnya kekikiran, karena

keduanya berbahaya bagi perekonomian Islam. Kekikiran menahan

sumber daya masyarakat sehingga tidak dapat digunakan dengan

sempurna, sementara pemborosan menghamburkan sumber daya itu

untuk hal-hal yang tak berguna dan berlebihan (Sharif Chaudhry,

2012: 146).

B. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana

konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada (uang) dalam rangka

memuaskan kebutuhan/keinginan dari satu atau beberapa produk (Iskandar

Putong, 2013: 129).

Menurut Engel et al dalam Etta Mamang dan Sopiah (2013: 7),

perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam

pemerolehan, pengonsumsikan, dan penghabisan produk atau jasa,

termasuk proses yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Selanjutnya,

Kotler (2005) menjelaskan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang

unit pembelian, bisa perorangan, kelompok, atau organisasi. Masing-

masing unit tersebut akan membentuk pasar sehingga muncul pasar

Page 33: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

16

individu atau pasar konsumen, unit pembelian kelompok, dan pasar bisnis

yang dibentuk organisasi.

Dari pengertian perilaku konsumen di atas dapat disimpulkan

bahwa perilaku konsumen adalah:

a. Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau

organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk

menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide) untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari

proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat.

b. Tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan

memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengonsumsian,

maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk proses keputusan

yang mendahului dan menyusul.

c. Tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai

dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian

berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengonsumsi produk

tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian,

yaitu perasaan puas atau tidak puas (Etta Mamang dan Sopiah, 2013:

9).

2. Perilaku Konsumen Berdasarkan Syariat Islam

Syariat Islam menginginkan manusia mencapai dan memelihara

kesejahteraannya. Imam Syatibi menggunakan istilah “maslahah”, yang

Page 34: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

17

maknanya lebih luas dari sekedar utility atau kepuasan dalam terminologi

ekonomi konvensional. Maslahah merupakan sifat atau kemampuan

barang dan jasa yang mendukung elemen-elemen dan tujuan-tujuan dasar

dari kehidupan manusia di muka bumi ini (Afzalur Rahman, 1995).

Maslahah dalam ekonomi Islam, diterapkan sesuai dengan prinsip

rasionalitas muslim, bahwa setiap pelaku ekonomi selalu ingin

meningkatkan maslahah yang diperolehnya. Seorang konsumen muslim

mempunyai keyakinan, bahwasannya kehidupan tidak hanya di dunia

tetapi akan ada kehidupan di akhirat kelak.

Tujuan konsumsi seorang muslim bukanlah mencari utility,

melainkan mencari maslahah. Antara konsep utility dan maslahah sangat

berbeda dan bertolak.

Menurut Hendri Anto (2003: 121), ada empat hal yang

membedakan antara utility dan maslahah, yaitu:

1) Maslahah relatif objektif karena bertolak pada pemenuhan need,

karena need ditentukan berdasarkan pertimbangan rasional normatif

dan positif. Sedangkan dalam utilitas orang mendasarkan pada kriteria

yang bersifat subyektif karenanya dapat berbeda diantara orang satu

dengan orang lain.

2) Maslahah individual akan relatif konsisten dengan maslahah sosial,

sementara utilitas individu sangat mungkin berbeda dengan utilitas

sosial. Hal ini terjadai karena dasar penentuannya yaang lebih objektif

Page 35: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

18

sehingga lebih mudah dibandingkan, dianalisis dan disesuaikan antara

satu orang dengan orang lain, antara individu dan sosial.

3) Jika maslahah dijadikan tujuan dari seluruh pelaku ekonomi yaitu

produsen, konsumen dan distributor, maka arah pembangunan

ekonomi akan menuju pada titik yang sama yaitu peningkatan

kesejahteraan hidup ini akan berbeda dengan utilitas, dimana

konsumen akan mengukurnya dari pemenuhan want-nya, sementara

produsen dan distributor yang mengukur dengan mengedepankan

keuntungan yang diperolehnya.

4) Maslahah merupakan konsep yang lebih terukur (accountable) dan

dapat diperbandingkan (comparable) sehingga lebih mudah disusun

prioritas dan pentahapan dalam pemenuhannya. Hal ini akan

mempermudah perencanaan alokasi anggaran serta pembangunan

ekonomi secara keseluruhan. Sebaliknya, untuk mengukur tingkat

utilitas dan membandingkannya antara satu orang dengan orang lain

tidaklah mudah karena bersifat relatif.

Dalam perspektif ekonomi Islam, kebutuhan manusia terbagi atas:

1) Kebutuhan dharuriyah (pokok) yang merupakan kebutuhan yang

harus dipenuhi dan dipelihara, jika tidak dapat terpenuhi justru akan

mengancam kehidupan manusia. Kebutuhan dharuriyah terdiri dari

(1) ad-din, yakni kebutuhan agama seperti ibadah, (2) An-nafs, yakni

pemenuhan kebutuhan diri atau jiwa seperti makan, (3) al-aql, yakni

pemenuhan kebutuhan akal seperti menuntut ilmu, (4) an-nasl, yakni

Page 36: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

19

pemenuhan kebutuhan atas berumahtangga seperti menikah, (5) al-

mal, yakni pemenuhan kebutuhan akan harta benda. Kelima

kebutuhan dharuriyah ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Bila ada satu jenis kebutuhan yang diabaikan atau tidak

terpenuhi akan menimbulkan kepincangan dalam kehidupan manusia.

2) Kebutuhan yang bersifat al-hajji, yakni kebutuhan yang bersifat

pelengkap yang mengokohkan, menguatkan, dan melindungi

kebutuhan yang bersifat hajji, seperti melanjutkan pendidikan sampai

ke jenjang perguruan tinggi. Jika kebutuhan hajji ini tidak terpenuhi,

kehidupan manusia tidak akan terancam apabila kebutuhan dharuriyah

telah terpenuhi dengan baik.

3) Kebutuhan yang bersifat tahsini merupakan kebutuhan yang bersifat

memperindah pelaksanaan kebutuhan dharuriyah dan hajji, seperti

penggunaan telepon genggam dalam berkomunikasi. Sama halnya

dengan kebutuhan hajji, jika kebutuhan tahsini tidak terpenuhi maka

kehidupan manusia tidak akan terancam karena kebutuhan tahsini

hanya berfungsi menambah keindahan dan kesenangan hidup

manusia. Dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia dituntut

mendahulukan aspek dharuriyah (kebutuhan yang bersifat primer atau

pokok) dari aspek hajjiyah (kebutuhan yang bersifat sekunder), serta

mendahulukan hajjiyah dari tahsiniyyah (kebutuhan yang bersifat

tersier atau pelengkap) (Rozalinda, 2015: 106).

Page 37: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

20

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Nugroho (2008: 11), faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen adalah:

a. Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari

keinginan dan perilaku seseorang. Setiap kebudayaan terdiri dari sub

budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi

yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat

dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok

keagamaan, kelompok ras, dan area geografis. Selain itu, terdapat juga

kelas-kelas sosial. Dimana kelas-kelas sosial adalah kelompok-

kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu

masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya

mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.

b. Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga,

peran dan status. Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh

kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa

diantaranya adalah kelompok-kelompok primer, yaitu dengan adanya

interaksi yang cukuo berkesinambungan, seperti keluarga, teman,

tetangga, dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang

Page 38: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

21

cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang

berkesinambungan.

Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi

mereka pada tiga cara. Pertama, kelompok referensi memperlihatkan

pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru. Kedua, mereka juga

mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang

tersebut umumnya ingin “menyesuaikan diri”. Ketiga, mereka

menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat

mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang.

Faktor sosial selanjutnya adalah keluarga, dimana keluarga

dalam kehidupan pembeli dibedakan menjadi keluarga orientasi dan

keluarga prokreasi. Keluarga orientasi merupakan orang tua

seseorang. Dari orang tualah seseorang mendapatkan pandangan

tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai

atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup

anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan

konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah

diteliti secara intensif. Seseorang umumnya berpartisispasi dalam

kelompok selama hidupnya. Posisi seseorang dalam setiap kelompok

dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

Page 39: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

22

c. Faktor pribadi

Faktor pribadi yang mempengaruhi perilaku seseorang antara

lain:

1) Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan

atau transfomasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.

2) Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok

pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan

jasa tertentu.

3) Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari dari pendapatan

yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya),

tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah

dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap

mengeluarkan yaitu lawan dari menabung.

4) Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang

diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya

hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang

berinteraksi dengan lingkungan.

Page 40: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

23

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari

setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan

yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu

variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku

konsumen.

d. Faktor Psikologis

Faktor psikologi mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran,

sikap, dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor

psikologi yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. sikap

adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap

penawaran produk dalam situasi dan kondisi tertentu secara konsisten.

Sikap mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan mempengaruhi

sikap. Kepribadian merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi

perilaku konsumen. Kepribadian adalah pola individu untuk merespon

stimulus yang muncul dari lingkungannya. Termasuk di dalam

kepribadian adalah opini, minat, dan prakarsa. Pembelajaran

berdampak pada adanya perubahan.

Seorang individu atau konsumen dikatakan belajar jika ada

perubahan ke arah yang lebih baik dalam tiga aspek (kognitif, afektif,

dan psikomotor) yang bersifat relatif permanen. Konsumen akan

belajar setelah mendapat pengalaman, baik pengalaman sendiri

maupun pengalaman orang lain. Setelah membeli dan mengkonsumsi

Page 41: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

24

produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas. Jika puas,

konsumen akan melakukan pembelian ulang di lain waktu.

Sebaliknya, jika tidak puas, konsumen tidak akan melakukan

pembelian di lain waktu (Etta Mamang dan Sopiah, 2013: 24).

C. Sikap Konsumen

Definisi sikap dikemukakan oleh Thurstone pada tahun 1993, dia

melihat sikap sebagai salah satu konsep yang cukup sederhana yaitu jumlah

pengaruh yang dimiliki seseorang atas atau menentang suatu obyek. Beberapa

tahun kemudian, Gordon Allport mengajukan definisi yang lebih luas, yaitu:

“Sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan

kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman

dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis

terhadap perilaku”.

Definisi yang dikemukakan oleh Gordon Allport tersebut mengandung

makna bahwa sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan

tanggapan terhadap suatu obyek baik disenangi ataupun tidak disenangi

secara konsisten (Nugroho, 2008: 214).

Daniel Kazt mengklasifikasikan empat fungsi sikap, yaitu:

1) Fungsi Utilitarian

Fungsi utilitarian merupakan fungsi yang berhubungan dengan

prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Di sini konsumen

mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas apakah suatu

produk memberikan kepuasan atau kekecewaan.

Page 42: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

25

2) Fungsi Ekspresi Nilai

Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk bukan

didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas

kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada

pada dirinya.

3) Fungsi Mempertahankan Ego

Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk

melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal,

sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.

4) Fungsi Pengetahuan

Fungsi pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi

ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang

relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.

Terdapat tiga komponen sikap yaitu kepercayaan merek, evaluasi

merek, dan maksud untuk membeli. Kepercayaan merek adalah komponen

kognitif dari sikap, evaluasi merek adalah komponen efektif atau perasaan,

dan maksud untuk membeli adalah komponen konatif atau tindakan. Dari tiga

komponen sikap, evaluasi merek adalah pusat dari telaah sikap karena

evaluasi merek merupakan ringkasan dari kecenderungan konsumen untuk

menyenangi atau tidak menyenangi merek tertentu (Nugroho, 2008: 217).

Page 43: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

26

D. Persepsi dan Preferensi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya

sensasi, di mana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab

keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan

sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli

dasar seperti cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya itu semua, persepsi

akan timbul. Persepsi dibentuk oleh karakteristik dari stimuli, hubungan

stimuli dengan sekelilingnya, dan kondisi-kondisi di dalam diri sendiri

(Etta Mamang dan Sopiah, 2013: 64).

Proses persepsi mencakup:

a. Seleksi perseptual

Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan

memilih stimulus berdasarkan pada set psikologis (psychological set)

yang dimiliki. Set psikologis adalah berbagai informasi yang ada

dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih

dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen.

b. Organisasi perseptual

Organisasi perseptual (perceptual organization) berarti

konsumen mengelompokkan informasi dan berbagai sumber ke dalam

pengertian yang menyeluruh untuk memahami secara lebih baik dan

bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi perseptual

Page 44: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

27

penyatuan adalah bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai

suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh.

c. Interpretasi perseptual

Proses terakhir dari persepsi adalah pemberian interpretasi atas

stimuli yang diterima konsumen. interpretasi ini didasarkan pada

pengalaman pada masa lalu, yang tersimpan dalam memori jangka

panjang konsumen (Etta Mamang dan Sopiah, 2013: 69).

Gambar 2.1

Proses Perseptual (Diadaptasi dari Solomon, 2002)

Stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal

yang dapat mempengaruhi tanggapan individu. Persepsi setiap orang

terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Oleh karena itu, persepsi

memiliki sifat subyektif. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang

dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, satu hal

yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara

substansial bisa sangat berbeda dengan realitas.

STIMULI

Penglihatan

Suara

Bau

Rasa

Sensasi

Indera Penerima

PERSEPSI

Pemberi Arti

Interpretasi

Perhatian

Sensasi

Page 45: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

28

2. Preferensi

Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif

(individu), yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang.

Konsumen dipersilahkan untuk melakukan ranking terhadapa bundel

barang sesuai dengan tingkat utilitas yang mereka berikan pada konsumen,

dan yang perlu diperhatikan adalah preferensi itu bersifat independen

terhadap pendapatan dan harga. Kemampuan untuk membeli barang-

barang tidak menentukan disukai atau tidak disukai oleh konsumen.

terkadang seseorang dapat memiliki preferensi untuk produk A lebih dari

produk B, tetapi ternyata sarana keuangannya hanya cukup untuk memiliki

produk B (Besakon dan Braeutigam, 2008).

3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Gambar 2.2

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Gambar di atas menyiratkan bahwa konsumen melewati kelima

tahap seluruhnya pada setiap pembelian. Namun dalam pembelian yang

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Membeli

Perilaku Pasca Pembelian

Page 46: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

29

lebih rutin, konsumen sering kali melompati atau membalik beberapa

tahap ini (Supranto dan Nandan, 2008: 16).

Secara rinci tahap-tahap tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya

masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara

kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.

2) Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan

terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Secara umum

konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari

sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh

para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling efektif justru

berasal dari sumber-sumber pribadi. Setiap sumber informasi

melaksanakan suatu fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi

keputusan membeli. Informasi komersial umumnya melaksanakan

fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi

evaluasi.

3) Evaluasi Alternatif

Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang

bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai

pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada

pertimbangan yang sadar dan rasional.

Page 47: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

30

4) Keputusan Membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi

terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.

Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek

yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat

mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang

pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan

mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal

yaitu intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif

pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan

orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain

tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan

konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan

menyesuaikan tujuan pembeliannya.

Faktor yang kedua, konsumen membentuk tujuan pembelian

berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang

diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang

diharapkan. Pada saat ingin bertindak faktor-faktor keadaan yang tidak

terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5) Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan

konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan

Page 48: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

31

sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat

pemasar.

E. Pemasaran Syariah

1. Pengertian Pemasaran Syariah

Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan

dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari

hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah, sedangkan syariah marketing

adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses

penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada

stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad

dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam (Hermawan dan Syakir

Sula, 2006: 9).

Pemasaran memainkan peran yang sangat penting dalam

memenuhi kebutuhan konsumen, di samping pencapaian tujuan

perusahaan. Seorang pengusaha dalam pandangan etika Islam bukan

sekedar mencari keuntungan, melainkan juga keberkahan, yaitu

kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar

dan diridhoi oleh Allah SWT. Ini berarti yang harus diraih oleh seorang

pedagang dalam melakukan bisnis tidak sebatas keuntungan materiil

(bendawi), tetapi yang penting lagi adalah keuntungan immaterial

(spiritual) (Djakfar, 2008: 86).

Page 49: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

32

Menurut Kertajaya dan Syakir Sula (2006: 28), ada empat

karakteristik yang terdapat pada pemasaran syariah:

a. Ketuhanan (Rabbaniyyah)

Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang

religius. Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-

hukum syari’at yang bersifat ketuhanan merupakan hukum yang

paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap aktivitas

pemasaran yang dilakukan. Dalam setiap langkah, aktivitas dan

kegiatan yang dilakukan harus selalu menginduk kepada syariat Islam.

Seorang syariah marketer meskipun ia tidak mampu melihat Allah, ia

akan selalu merasa bahwa Allah senantiasa mengawasinya. Sehingga

ia akan mampu untuk menghindar dari segala macam perbuatan yang

menyebabkan orang lain tertipu atas produk-produk yang dijualnya.

Sebab seorang syariah marketer akan selalu merasa bahwa setiap

perbuatan yang dilakukan akan dihisab.

b. Etis (Akhlaqiyyah)

Keistimewaan lain dari syariah marketer adalah

mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya.

Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang sangat

mengedepankan nilai-nilai moral dan etika tanpa peduli dari agama

apapun, karena hal ini bersifat universal.

Page 50: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

33

c. Realistis (Al-Waqi’iyyah)

Pemasaran syariah bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis,

anti modernitas, dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang

fleksibel. Syariah marketer haruslah tetap berpenampilan bersih, rapi,

dan bersahaja apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakan.

d. Humanistis (Insaniyyah)

Keistimewaan yang lain adalah sifatnya yang humanistis

universal. Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan

untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga

dan terpelihara dengan panduan syariah. Syariah Islam adalah syariah

humanistis, diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya

tanpa memperdulikan ras, warna kulit, kebangsaan, dan status.

Sehingga pemasaran syariah bersifat universal.

Implementasi atau penerapan dari pemasaran syariah adalah

sebagai berikut:

1) Berbisnis cara Nabi Muhammad SAW

Nilai transaksi yang terpenting dalam bisnis adalah Al-Amanah

(kejujuran). Ia merupakan puncak moralitas iman dan karakteristik

yang paling menonjol dari orang yang beriman. Bahkan kejujuran

merupakan karakteristik dari para Nabi. Tanpa kejujuran, kehidupan

agama tidak akan berdiri tegak dan kehidupan dunia tidak akan

berjalan baik.

Page 51: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

34

Ada empat hal yang menjadi key success factors (KSF) dalam

mengelola strategi pemasaran syariah, yaitu:

a) Shiddiq (benar dan jujur), jika seorang pengusaha senantiasa

berperilaku benar dan jujur dalam sepanjang kegiatannya, jika seorang

pemasar bersifat shiddiq haruslah menjiwai seluruh perilakunya dalam

melakukan pemasaran, dalam berhubungan dengan pelanggan, dalam

bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat perjanjian dengan

mitra bisnisnya. Sebagaimana dalam hadist, dari sahabat Hakim bin

Hizam, Nabi Muhammad SAW bersabda:

وبـيـنا صدقا فإن يـتـفرقا حىت قال أو يـتـفرقا مل ما باخليار البـيعان بـيعهما بـركة حمقت وكذبا كتما وإن بـيعهما ىف هلما بورك

Artinya: “Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki

hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila

keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka

keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi

tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling

menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi

mereka pada transaksi itu.” (HR. Bukhari)

b) Amanah (terpercaya, kredibel), artinya, dapat dipercaya, bertanggung

jawab, dan kredibel, juga bermakna keinginan untuk memenuhi

sesuatu sesuai dengan ketentuan. Diantara nilai yang terkait dengan

kejujuran dan melengkapinya adalah amanah.

Page 52: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

35

c) Fathanah (cerdas), dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau

kebijaksanaan. Pemimpin yang fathanah adalah pemimpin yang

memahami, mengerti, dan menghayati secara mendalam segala hal

yang menjadi tugas dan kewajibannya. Dalam bisnis, implikasi

ekonomi sifat fathanah adalah bahwa segala aktivitas dalam

manajemen suatu perusahaan harus dengan kecerdasan, dengan

mengoptimalkan semua potensi akal yang ada untuk mencapai tujuan.

d) Tabligh (komunikatif), artinya komunikatif dan argumentatif dengan

tutur kata yang tepat dan mudah dipahami. Dalam bisnis, haruslah

menjadi seorang yang mampu mengomunikasikan visi dan misinya

dengan benar kepada karyawan dan stakeholder lainnya. Juga

menyampaikan keunggulan-keunggulan produknya dengan jujur dan

tidak harus berbohong maupun menipu pelanggan (Kertajaya dan

Syakir Sula, 2006: 120).

2) Muhammad sebagai syariah marketer

Muhammad sebagai seorang pedagang, memberikan contoh

yang sangat baik dalam setiap transaksi bisnisnya. Beliau melakukan

transaksi-transaksi secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat

pelanggannya mengeluh apalagi kecewa. Beliau selalu menepati janji

dan mengantarkan barang dagangannya dengan standar kualitas sesuai

dengan permintaan pelanggan. Reputasinya sebagai seorang pedagang

yang benar dan jujur dan juga selalu memperlihatkan rasa tanggung

jawab terhadap setiap transaksi yang dilakukan. Muhammad juga

Page 53: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

36

meletakkan prinsip-prinsip dasar dalam melakukan transaksi dagang

secara adil. kejujuran dan keterbukaan Muhammad dalam melakukan

transaksi perdagangan merupakan teladan abadi bagi pengusaha

generasi selanjutnya (Kertajaya dan Syakir Sula, 2006: 44).

Muhammad bukan saja seorang pedagang, Beliau adalah

seorang nabi dengan segala kebesaran dan kemuliaannya. Nabi

Muhammad sangat menganjurkan umatnya untuk berbisnis, karena

berbisnis dapat menimbulkan kemandirian dan kesejahteraan bagi

keluarga tanpa tergantung atau menjadi beban orang lain.

3) Muhammad sebagai pedagang profesional

Dalam transaksi bisnisnya, Muhammad sebagai pedagang

profesional tidak ada tawar menawar dan pertengkaran antara

Muhammad dengan pelanggannya. Segala permasalahan antara

Muhammad dengan pelanggannya selalu diselesaikan dengan adil dan

jujur, tetapi tetap meletakkan prinsip-prinsip dasar untuk hubungan

dagang yang adil dan jujur.

4) Muhammad sebagai pebisnis yang jujur

Muhammad telah mengikis habis transaksi-transaksi dagang

dari segala macam praktek yang mengandung unsur penipuan, riba,

judi, garar, keraguan, eksploitasi, pengambilan untung yang

berlebihan, dan pasar gelap. Beliau juga melakukan standarisasi

timbangan dan ukuran, serta melarang orang-orang menggunakan

Page 54: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

37

timbangan dan ukuran lain yang tidak dapat dijadikan pegangan

standar.

5) Muhammad menghindari bisnis haram

Nabi Muhammad melarang beberapa jenis perdagangan, baik

karena sistemnya maupun karena ada unsur-unsur yang diharamkan

didalamnya. Memperjual-belikan benda-benda yang dilarang menurut

Al-Qur’an adalah haram. Al-Qur’an misalnya, melarang

mengkonsumsi daging babi, darah, bangkai, dan khamr.

6) Muhammad dengan penghasilan halal

Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk menghapus segala

sesuatu yang kotor, keji, gagasan-gagasan yang tidak sehat dalam

masyarakat, serta memperkenalkan gagasan yang baik, murni, dan

bersih di kalangan umat manusia. Al-Qur’an memerintahkan manusia

untuk memakan makanan yang bersih, mengambil jalan yang suci dan

sehat.

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Marketing Mix, yaitu sekumpulan alat pemasaran yang digunakan

oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran

(Kotler, 2003: 15), penerapan dalam syariah akan merujuk pada konsep

dasar kaidah fiqih yakni,”Al-ashlu fil-muamalah alibahah illa ayyadulla

dalilun ala tahrimiha” (pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh

Page 55: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

38

dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya). Berikut adalah

marketing mix dalam perspektif syariah, yakni:

a. Produk (Product)

Ada tiga hal yang perlu dipenuhi dalam menawarkan sebuah

produk: 1) produk yang ditawarkan memiliki kejelasan barang,

kejelasan ukuran atau takaran, kejelasan komposisi, tidak rusak atau

kadaluarsa dan menggunakan bahan yang baik, 2) produk yang

diperjual-belikan adalah produk yang halal dan 3) dalam promosi

maupun iklan tidak melakukan kebohongan.

b. Harga (Price)

Terhadap pelanggan, harga akan disajikan secara kompetitif.

Dalam artian bahwa harga harus benar-benar kompetitif antara

pebisnis satu dengan yang lainnya. Islam sependapat dengan

penentuan harga yang kompetitif. Namun, dalam menentukan harga

tidak boleh menggunakan cara-cara yang merugikan pebisnis lainnya.

Islam tentu memperbolehkan pedagang untuk mengambil keuntungan,

karena hakekat dari berdagang adalah untuk mencari keuntungan.

Namun, untuk mengambil keuntungan janganlah berlebih-lebihan.

c. Tempat (Place)

Dalam menentukan place atau saluran distribusi, perusahaan

Islami harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target

market, sehingga dapat efektif dan efisien, sehingga pada intinya

Page 56: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

39

dalam menentukan marketing mix harus didasari pada prinsip-prinsip

keadilan dan kejujuran.

d. Promosi (Promotion)

Promosi dalam tinjauan syariah harus sesuai dengan sharia

compliance yang merefleksikan kebenaran, keadilan dan kejujuran

kepada masyarakat. Segala informasi yang terkait dengan produk

harus diberitahukan secara transparan dan terbuka sehingga tidak ada

potensi unsur penipuan dan kecurangan dalam melakukan promosi.

Di dalam konsep marketing mix syariah, bahwasannya dalam

melakukan suatu pemasaran, baik barang maupun jasa, tidaklah bebas

nilai. Sebagai seorang khalifah di muka bumi, manusia juga dituntut

untuk menjaga kesejahteraan masyarakat secara umum dengan

berdagang menggunakan cara yang halal dan diridhoi oleh Allah SWT

(Hermawan dan Syakir Sula, 2006: 175).

Sementara itu, untuk pemasaran jasa diperlukan bauran

pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur yang telah

berkembang. Pemasaran jasa dikatakan sebagai salah satu bentuk

produk yang berarti setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan

dari satu pihak ke pihak lainnya dan bersifat tidak berwujud. Bauran

pemasaran kemudian dikembangkan menjadi “7P” yang dipakai

sangat tepat untuk pemasaran jasa. Menurut Kotler dan Keller

(2008:4) 7P didefinisikan sebagai berikut:

Page 57: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

40

a. Produk (Product)

Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product

is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or

need”. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan

konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan

dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target

pasar.

b. Harga (Price)

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price is the

amount of money charged for a product or service”. Harga adalah

sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh

keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau

jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di

mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi

dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat

pada pendapatan dari hasil penjualan.

c. Tempat/Distribusi (Place)

Definisi distribusi menurut Philip Kotler adalah: “The

various the company undertakes to make the product accessible

and available to target customer”. Tempat merupakan berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat

produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.

Page 58: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

41

Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu

perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan

tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang

dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat

yang tepat.

d. Promosi (Promotion)

Definisi promosi menurut Kotler adalah : “Promotion

includes all the activities the company undertakes to communicate

and promote its product the target market”. Promosi adalah semua

kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan

dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

e. Orang (People)

People menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi,

pelatihan, dan pemotivasian karyawan yang nantinya dapat

digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi

kepuasan pelanggan.

f. Bukti fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti yang dimiliki

oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai

usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata

yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.

Page 59: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

42

g. Proses (Process)

Proses merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk

memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.

E. Ritel

1. Pengertian Ritel

Secara harafiah kata ritel di artikan sebagai pengecer atau

pengusaha perdagangan eceran. Menurut kamus retail di tafsirkan

sebagai.”selling of goods and or services to the publics” atau penjualan

barang dan atau jasa khalayak (Sujana, 2005:12).

Ritel menurut Hendri Ma’ruf (2005: 7) adalah kegiatan usaha

menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri,

keluarga, atau rumah tangga. Ritel atau pengecer adalah pengusaha yang

menjual barang atau jasa secara eceran kepada masarakat sebagai

konsumen, ritel perorang atau peritel kecil memiliki jumlah gerai

bervariasi, mulai dari satu gerai.

2. Tipe Bisnis Ritel

a. Ownership (kepemilikan bisnis)

Tipe bisnis retail atas kepemilikan yaitu:

1) Single-store Retailer

Single-store retailer merupakan tipe binis retail yang paling

banyak jumlahnya dengan ukuran toko umumnya dibawah 100 m2

Page 60: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

43

mulai dari kios atau toko dipasar tradisionl sampai dengan

minimarket modern; dengan kepemilikan secara individual.

2) Rantai Toko Retail

Rantai toko retail adalah toko retail dengan banyak (lebih

dari satu) cabang dan biasanya dimiliki oleh institusi bisnis bukan

perorangan, melainkan dalam bentuk company owned retail chain.

Bentukya mulai dari rantai toko minimarket sampai dengan Mega

Hyperstore. Contoh nyata yang umum adalah seperti Hero

Supermarket, Sogo, Dept. Store & Supermarket, Matahari,

Ramayana, dan sebagainya.

3) Toko Waralaba (Franchise Stores)

Toko waralaba adalah toko retail yang di bangun

berdasarkan kontrak kerja waralaba (bagi hasil) antara terwaralaba

(franchisee) yakni pengusaha investor perseorangan (independent

business person) dengan pewaralaba (franchisor) yang merupakan

pemegang nama toko, sponsor, dan pengelola usaha.

b. Merchandise Category (Kategori Barang Dagangan)

Tipe bisnis ritel berdasarkan merchandise category yaitu:

1) Special Store (Toko Khas)

Special store merupakan toko retail yang menjual satu jenis

kategori barang atau suatu rentang kategori barang (merchandise

category) yang relatif sempit. Seperti art-shop (pasar seni), jewelry

store (toko perhiasan), toko buku, dan sebagainya.

Page 61: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

44

2) Grocery Store (Toko Serba Ada, Toserba)

Grocery store merupakan toko ritel yang menjual sebagian

besar kategori barangya adalah barang groceries (kebutuhan

sehari-hari; freshfood, perishable, dry-food, beverages, cleanings,

dan cosmetics, serta household items). Umumnya, toko retail

modern yang sudah mapan adalah berbasis sebagai grocery

retailers, di mana mereka jual lebih dari 60% dari assortment

(bauran produk) yang merupakan kebutuhan pokok harian pribadi,

keluarga, atau rumah tangga. Contohya Carrefour, Makro, Hero,

Lion Superindo, dan Tip Top.

3) Department Store

Sebagian besar dari assortments yang di jual adalah

merupakan bukan kebutuhan pokok. Seperti fashionables, dan

branded items (bermerek) dengan lebih dari 80% pola konsinyasi.

Contohnya, Ramayana, Borobudur, Sogo, Dept. Store, Matahari

dan Pasaraya.

4) Hyperstore

Hyperstore menjual barang-barang dalam rentang kategori

barang yang sangat luas. Menjual hampir semua jenis barang

kebutuhan setiap lapisan konsumen, mulai dari barang grocery,

household, textile, appliance, optical, dan lainya Bahkan ganti oli,

dan ganti ban mobil dapat di layani di dalam toko ritel sejenis ini.

Page 62: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

45

Paling tidak di butuhkan sedikitya 10.000 m persegi luasan sales

area (Asep ST Sujana, 2005: 16).

c. Luasan Sales Area (area penjualan)

Tipe bisnis ritel berdasarkan luas sales area yaitu :

1) Small Store, sebuah toko kecil (kios) yang umumnya merupakan toko

ritel traditional, dioperasikan sebagai usaha kecil dengan sales area

dari 100 m2.

2) Minimarket, dioperasikan dengan luasan sales area antara 100 sampai

dengan 1.000 m2.

3) Supermarket, dioperasikan dengan luasan sales area antara 1.000

sampai dengan 5.000 m2.

4) Hypermarket, dioperasikan dengan luasan sales area lebih dari 5.000

m2.

F. Penelitian Terdahulu

Amrina Sholihah Sunarto (2010), melakukan penelitian yang

bertujuan untuk menentukan pasar relevan minimarket berdasarkan

karakteristik jasa ritel menurut persepsi konsumen dengan mengambil studi

kasus ndomaret yang berlokasi di wilayah Jagalan Surakarta. Variabel yang

digunakan adalah karakteristik produk dan bauran pemasaran. Variabel

tersebut digunakan untuk mengidentifikasi peta posisi persaingan untuk

mengetahui siapa saja yang menjadi pesaing dari Indomaret dan ritel lainnya

Page 63: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

46

dengan menggunakan model multidimensional scaling dan model analisis

korespondensi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa posisi Indomaret dan

Alfamart saling berdekatan dan ritel yang lain berjauhan. Hal ini menandakan

bahwa persepsi konsumen terhadap kedua ritel tersebut memiliki karakteristik

jasa ritel dan berada pada satu pasar relevan, sedangkan ritel yang lain

mempunyai keunikan tersendiri dan tidak berada pada satu pasar relevan.

Mehem Ozturk, Selin Kukkancabas, dan Ayse Akyol (2010),

melakukan penelitian mengenai explorating consumers’ perceptions of

automobile brands in Turkey through Multidimensional Scaling. Alat analisis

pelengkap lainnya yang digunakan adalah PREFMAP dan PROFIT yang

digunakan untuk mengubah evaluasi preferensi konsumen dalam jarak

geometris untuk mempelajari persepsi subyek.

Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya keamanan dan promosi

iklan dalam preferensi konsumen terkait merek mobil. Selain itu, hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa BMW, Ford dan Mercedes dipersepsikan

baik dalam hal keamanan. Dalam hal promosi iklan, Mercedes, Toyota dan

Volkswagen dianggap baik.

Bayu Dwianto (2011), melakukan penelitian mengenai positioning

handphone merek Nokia berdasarkan persepsi konsumen terhadap atribut

produk di kota Jember. Analisis yang digunakan adalah multidimensional

scaling. Merek handphone lainnya yang dianalisis adalah Samsung, Nexian,

Soni Ericson, dan HT Mobile. Atribut yang digunakan sebagai indikator yaitu

Page 64: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

47

harga, kelengkapan fitur, desain, kenyamanan pemakaian, dan garansi atau

jaminan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesaing terdekat atau pesaing

langsung dari Nokia adalah Sony Ericson (berdasarkan kelengkapan fitur dan

desain), HT Mobile (berdasarkan kenyamanan pemakaian), dan Samsung

(berdasarkan garansi atau jaminan). Berdasarkan atribut harga, Nokia tidak

mempunyai pesaing langsung karena memiliki perbedaan atau diferensiasi

yang jelas dan unik.

Basuki Raharjo dan Nadya K. Moeliono (2013), melakukan penelitian

mengenai perceptual mapping minimarket menurut persepsi konsumen

menggunakan model multidimensional scaling dengan mengambil studi pada

konsumen minimarket Kecamatan Buah Batu Kota Bandung. Obyek yang

dianalisis adalah Alfamart, Indomaret, Circle K, Yomart, SB Mart dan Griya

Mart. Atribut yang digunakan sebagai indikator adalah merchandise

assortment, location, price, promotional mix, customer service dan store

design dan display.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indomaret dipersepsikan

menempati posisi ideal dari minimarket-minimarket lainnya. Konsumen

mempersepsikan Indomaret adalah yang terbaik berdasarkan atribut

merchandise assortment, price dan promotional mix dibandingkan

minimarket lainnya. Sedangkan untuk atribut promotional mix dan customer

service, SB Mart adalah minimarket dengan promosi dan pelayanan yang

paling baik.

Page 65: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

48

Dila Lustri Resfani (2013), melakukan penelitian mengenai kepuasan

konsumen dan positioning produk waralaba teh instan dengan mengambil

studi kasus Es Teh Poci. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif dengan metode survey. Analisis yang digunakan yaitu, analisis

deskriptif, Importance Performance Analysis, Semantic Differential dan

Multidimensional Scaling. Atribut yang digunakan sebagai indikator adalah

harga, desain kemasan, rasa, aroma, pemenuhan manfaat, volume, kebersihan,

kepopuleran merek, kepraktisan, dan kemudahan memperoleh.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesaing utama Es Teh Poci

adalah Good Tea, Teh 2 Tang, dan Tong Tji, sedangkan Tastea cukup

terdiferensiasi dari Es Teh Poci karena posisinya berada cukup jauh.

Prerna, Hemant dan Preeti (2014), melakukan penelitian mengenai

Perceptual Mapping of Electronic Banking Channels in India:

AMultidimensional Scaling Approach. Analisis yang digunakan adalah

Multidimensional Scaling. Penelitian terdiri dari lima obyek yaitu, ATM

(Automated Teller Machine), EFT (Electronic Transfer of Fund), Phone

Banking, Mobile Banking, dan Internet Banking. Atribut yang digunakan

sebagai indikator adalah Accesbility, Cost, Accuracy, Security, Usefulness,

dan Privacy.

Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ATM

(Automated Teller Machine) dipersepsikan sebagai yang paling aman dan

berguna diantara saluran E-Banking lainnya. Phone Banking dipersepsikan

aman, tetapi kompleksitasnya tinggi dan rendah pada kegunaannya. Mobile

Page 66: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

49

Banking dan Internet Banking saling berdekatan dan keduanya dianggap

kurang aman.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini dapat dilihat dari

bedanya ruang lingkup penelitian, variabel atau atribut yang digunakan,

obyek penelitian, alat analisis dan tahun penelitian yang disajikan dalam

Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No.Penulis dan

TahunJudul

Variabel/Atribut

dan Alat Analisis

Persamaan dan

Perbedaan

dengan

Penelitian ini

Hasil Penelitian

terdahulu

1. Amrina

Sholihah

Sunarto

(2010)

Penentuan Pasar

Relevan Untuk

Minimarket

Berdasarkan

Karakteristik Jasa

Ritel Menurut

Persepsi

Konsumen (Studi

Kasus Indomaret

Jagalan di

Surakarta)

Produk non

makanan

peralatan rumah

tangga

Barang-barang

kebersihan dan

kecantikan

Fresh food

Makanan dan

minuman

kemasan

Bahan makanan

pokok

Lokasi strategis

Keterjangkauan

harga

Persamaan:

Alat Analisis

Variabel

Perbedaan:

Obyek

Penelitian

(SFA,

Indonora, dan

Warung

Kelontong)

tidak diteliti

dalam

penelitian ini

Posisi Indomaret

dan Alfamart

saling

berdekatan dan

ritel yang lain

berjauhan. Hal

ini menandakan

bahwa persepsi

konsumen

terhadap kedua

ritel tersebut

berada pada satu

pasar relevan.

Ritel yang lain

mempunyai

keunikan

Page 67: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

50

Kualitas SDM

Kenyamanan

suasana

berbelanja

Kelengkapan

jenis barang

Iklan dan

promosi

Kualitas

pelayanan

Alat analisis:

MDS dan CA

(Correspondence

Analysis)

tersendiri dan

tidak berada

pada satu pasar

relevan.

2. Mehem

Ozturk, Selin

Kukkancabas,

dan Ayse

Akyol

(2010)

Explorating

Consumers’

Perceptions of

Automobile

Brands in Turkey

Through

Multidimensional

Scaling

Keamanan

Prestise

Harga

Suku cadang

Promosi iklan

Setelah

penjualan

Alat analisis:

MDS

(Multidimensional

Scaling),

PREFMAP dan

PROFIT

Persamaan:

Alat analisis

MDS

Perbedaan:

Obyek

Penelitian

Promosi iklan

dan keamanan

menunjukkan

atribut yang

penting dalam

preferensi

konsumen.

BMW, Ford dan

Mercedes

dipersepsikan

baik dalam hal

keamanan.

Dalam hal

promosi iklan,

Mercedes,

Page 68: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

51

Toyota, dan

Volkswagen

dianggap baik.

3. Bayu

Dwianto

(2011)

Analisis

Positioning

Handphone Merek

Nokia

Berdasarkan

Persepsi

Konsumen

Terhadap Atribut

Produk di Kota

Jember

Harga

Kelengkapan

fitur

Desain

Kenyamanan

pemakaian

Garansi atau

jaminan

Alat analisis:

MDS

Persamaan:

Alat Analisis

Perbedaan:

Obyek

penelitian

Pesaing terdekat

atau pesaing

langsung dari

Nokia adalah

Sony Ericson

berdasarkan

atribut

kelengkapan

fitur dan desain,

HT Mobile

berdasarkan

kenyamanan

pemakaian, dan

Samsung

berdasarkan

garansi atau

jaminan.

Berdasarkan

atribut harga,

Nokia tidak

mempunyai

pesaing langsung

karena memiliki

diferensiasi yang

jelas dan unik.

4. Basuki

Raharjo dan

Analisis

Perceptual

Merchandise

assortment

Persamaan:

Obyek

Konsumen

mempersepsikan

Page 69: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

52

Nadya K.

Moeliono

(2013)

Mapping

Minimarket

Menurut Persepsi

Konsumen

Menggunakan

Model

Multidimensional

Scaling (Studi

Pada Konsumen

Minimarket

Kecamatan Buah

Batu Kota

Bandung)

Location

Promotional

mix

Customer

service

Store design

Display

penelitian

(kecuali

Yomart, Griya

Mart dan

Circle K) tidak

diteliti dalam

penelitian ini

Perbedaan:

Variabel

Merchandise

assortment,

Store design

dan display

tidak diteliti

dalam

penelitian ini

Indomaret

adalah yang

terbaik

berdasarkan

atribut

Merchandise

assortment,

price dan

promotional mix.

Sedangkan SB

Mart

dipersepsikan

sebagai

minimarket

dengan promosi

dan pelayanan

yang paling baik.

5. Dila Lustri

Resfani

(2013)

Analisis Kepuasan

Konsumen dan

Positioning

Produk Waralaba

The Instan (Studi

Kasus Es Teh

Poci)

Harga

Desain kemasan

Rasa

Aroma

Pemenuhan

manfaat

Volume

Kebersihan

Kepopuleran

merek

Kepraktisan

Kemudahan

memperoleh

Persamaan:

Variabel

harga dan alat

analisis MDS

Perbedaan:

Alat analisis

IPA

(Importance

Performance

Analysis) dan

Pesaing utama

Es Teh Poci

adalah Good

Tea, Teh 2 Tang,

dan Tong Tji

karena posisinya

yang berdekatan

. Sedangkan

Tastea cukup

terdiferensiasi

dari Es Teh Poci

karena posisinya

berada cukup

Page 70: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

53

Alat analisis:

IPA (Importance

Performance

Analysis), Semantic

Differential dan

MDS

Semantic

Differential

tidak

digunakan

dalam

penelitian ini

Obyek

penelitian

jauh

6. Bamoriya

Prerna,

Bamoriya

Hemant, dan

Preeti

(2014)

Perceptual

Mapping of

Electronic

Banking Channels

in India:

AMultidimensional

Scaling Approach

Accesbility

Cost

Accuracy

Security

Usefulness

Privacy

Alat Analisis:

Multidimensional

Scaling (MDS)

Persamaan:

Alat analisis

Perbedaan:

Obyek

penelitian

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa ATM

(Automated

Teller Machine)

dipersepsikan

sebagai yang

paling aman dan

berguna diantara

saluran E-

Banking lainnya.

Phone Banking

dipersepsikan

aman, tetapi

kompleksitasnya

tinggi dan

rendah pada

kegunaannya.

Mobile Banking

dan Internet

Banking saling

berdekatan dan

Page 71: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

54

keduanya

dianggap kurang

aman.

G. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seseorang menyusun teori atau menggabungkan secara logis

beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Sekaran, 2006: 114).

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Perilaku Konsumen

Preferensi

Persepsi

Multidimensional Scaling

Peta Persepsi

Correspondence Analysis

Peta Persepsi Beserta

Atributnya

Page 72: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian multivariat dengan

teknik interdependence method, di mana semua variabel dianalisis secara

simultan, tidak ada variabel yang didefinisikan sebagai variabel dependen

ataupun variabel independen. Ruang lingkup penelitian ini membahas

gambaran kemiripan persepsi konsumen terhadap minimarket berbasis

syariah dan non syariah. Penelitian ini menggambarkan posisi suatu objek

dengan objek lainnya berdasarkan kemiripan objek-objek tersebut yang

disajikan dalam bentuk peta persepsi (perceptual map). Adapun objek dan

lokasi dalam penelitian ini adalah minimarket yang ada di Kecamatan

Ciledug, Kota Tangerang.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang

tinggal di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang yang jumlahnya 132.821

orang (DISDUKCAPIL, 2016).

Page 73: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

56

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 81). Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan tipe purposive

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Adapun pertimbangan dalam penentuan sampel pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Pria atau wanita minimal usia 17 tahun, dimana pada usia tersebut

diasumsikan responden sudah cukup dewasa dan mengerti serta dapat

menanggapi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dengan baik.

b. Responden pernah mengunjungi dan mengetahui kelima obyek yang

diteliti yaitu SB Mart, Alfamart, Alfamidi, Indomaret dan Ceriamart.

Adapun jumlah responden sebanyak 72 orang, di mana penentuan

jumlah responden dalam penelitian ini menggunakan pendapat Roscoe dalam

Uma Sekaran (2006: 160) yaitu ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari

500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.

Roscoe dalam Uma Sekaran (2006: 160) memberikan pedoman

penentuan jumlah sampel sebagai berikut :

a. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen.

b. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki-laki atau perempuan,

junior atau senior, dan sebagainya), jumlah minimum subsampel harus 30.

c. Pada penelitian multivariat (termasuk analisis regresi multivariat) ukuran

sampel harus beberapa kali lebih besar (lebih disukai10 kali atau lebih)

dari jumlah variabel yang akan dianalisis.

Page 74: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

57

d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang

ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai negatif (Sugiyono, 2011).

Rentang skala yang digunakan untuk mengukur derajat sangat setuju atau

sangat tidak setuju untuk setiap variabel dalam penelitian ini adalah 1 (satu)

sampai dengan 4 (empat), dengan tingkat pembobotan sebagai berikut :

a. Nilai 1 = Sangat tidak setuju

b. Nilai 2 = Tidak setuju

c. Nilai 3 = Setuju

d. Nilai 4 = Sangat Setuju

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat penelitian ini menggunakan dua

macam data yaitu data primer dan data sekunder. Pengertian data primer dan

sekunder adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

obyek yang diteliti. Data primer dapat diperoleh dari observasi,

wawancara, ataupun hasil pengisian kuesioner.

Page 75: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

58

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Data sekunder dapat diperoleh dari buku-buku, koran, jurnal,

internet, dan sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan topik

yang sedang diteliti.

Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik, maka penulis

menggunakan beberapa metode, yaitu:

1) Observasi

Observasi menurut Arikunto (2010: 199) meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan

seluruh alat indera. Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan

mencatat secara teliti. Observasi ini juga digunakan oleh penulis sebagai

pendukung atau langkah awal peneliti dalam mengadakan wawancara

dan penyebaran kuesioner kepada responden.

2) Wawancara

Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung kepada

masyarakat untuk mendukung proses pengumpulan data.

3) Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151).

Sehubungan dengan penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner

Page 76: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

59

kepada seluruh responden yaitu masyarakat yang tinggal di Kecamatan

Ciledug, Kota Tangerang.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif

kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan metode analisis deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

umum atau generalisasi. Sedangkan metode analisis kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2007: 13).

Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas

atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data

dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data

tersebut nantinya akan dihitung secara statistik. Untuk pengujian dan analisis

yang dilakukan, digunakan program SPSS (Statistical Program for Social

Science) for windows versi 16 dan Minitab 17, untuk itu dilakukan:

Page 77: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

60

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur),

maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat

mengukur apa yang akan diukur (Zainal Arifin, 2011: 245). Pengujian

ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan

cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan

dengan total skor. Kriteria valid atau tidak valid adalah jika korelasi

antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor

mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan

tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika korelasi skor masing-

masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat

signifikansi diatas 0.05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Untuk menguji apakah instrumen dalam kuesioner benar-benar

menggambarkan keadaan variabel atau telah valid, sebaiknya dilakukan

try out terlebih dahulu dengan beberapa responden, misalnya

mencobakan dengan 20 responden (Bilson, 2008: 59).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuat

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas

adalah ketetapan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya,

Page 78: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

61

artinya kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil ukur

yang sama (Arikunto, 2006: 178).

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan

reliable jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau

jawaban tidak boleh acak oleh masing-masing pernyataan mengukur hal

yang sama. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60 (Priyatno, 2013: 30).

2. Analisis Multidimensional Scaling (MDS)

Multidimensional Scaling (MDS) atau penetapan skala

multidimensi merupakan sebuah kelas prosedur untuk mempresentasikan

persepsi atau preferensi responden secara spasial dengan menggunakan

sebuah tampilan visual. Hubungan dipersepsikan atau hubungan psikologis

antar stimulasi diwakili oleh hubungan geometris antar titik dalam ruang

multidimensi. Representasi geometris ini sering disebut peta spasial

(perceptual map). Sumbu-sumbu peta spasial (perceptual map)

diasumsikan mewakili basis psikologi atau dimensi dasar yang dipakai

responden untuk membentuk persepsi dan preferensi terhadap stimuli

(Malhotra, 2006: 98).

Adapun langkah-langkah dalam analisis multidimensional scaling

menurut Suliyanto (2005: 168) adalah sebagai berikut:

Page 79: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

62

a. Merumusan Masalah

Merumuskan masalah adalah menyebutkan secara khusus

maksud untuk apa hasil analisis MDS akan dipergunakan dan memilih

stimulus atau obyek yang akan dimasukkan ke dalam analisis.

b. Memperoleh Input Data

Input data diperoleh dari responden, yaitu secara langsung atau

diturunkan. Dalam pendekatan langsung responden diminta untuk

memberikan penilaian terhadap model obyek yang diteliti berdasarkan

pertimbangan kesamaan atau ketidaksamaan kriteria dan persepsi

responden. Sedangkan pada pendekatan turunan, responden diminta

menilai obyek pada atribut-atribut yang ditetapkan dengan

menggunakan skala Likert. Metode langsung digunakan untuk

membentuk konfigurasi perceptual map, sedangkan metode turunan

digunakan untuk menginterprestasikan dimensi dari perceptual map.

c. Memilih Prosedur MDS

Prosedur MDS dapat berupa matrik atau non matrik. MDS

matrik mengasumsikan bahwa input adalah matrik dan outputnya juga

berbentuk matrik. Sedangkan MDS non matrik mengasumsikan bahwa

input datanya ordinal, tetapi hasilnya berbentuk matrik dan jarak yang

digambarkan pada peta diasumsikan sebagai skala interval.

d. Menentuan Banyaknya Dimensi

Tujuan utama Analisis MDS adalah untuk membuat suatu peta

persepsi yang secara tepat mewakili input data dalam dimensi sekecil-

Page 80: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

63

kecilnya yaitu 1, 2, atau 3. Ketepatan model MDS, umumnya diukur

dengan indikator stress. Semakin tinggi nilai stress, menunjukkan

model MDS yang terbentuk semakin lemah.

e. Memberikan Label Nama Dimensi dan Interpretasi Konfigurasi

Memberikan nama (label) dimensi dan interpretasi konfigurasi

dengan cara penilaian atau rating yang telah disusun responden pada

masing-masing obyek berdasarkan atribut yang melekat pada obyek.

Hasil yang sering terjadi adalah dimensi menunjukkan lebih dari satu

atribut. Konfigurasi dapat diinterpretasikan melalui koordinat dari

posisi obyek. Hasil interpretasinya dapat diasumsikan jika satu obyek

letaknya berdekatan, maka dianggap sebagai pesaing utama dan jika

letaknya berjauhan dianggap pesaing jauh.

f. Evaluasi Nilai Reliabilitas dan Validitas MDS

Dasar pengujian reliabilitas dan validitas analisis MDS

dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1) Menguji Nilai Indeks of Fit atau Goodness of Fit (R2) dipakai

sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar efektifitas dari

model multidimensional scaling. Standar yang ditentukan R2=

0,60, dan semakin besar nilainya akan menunjukkan semakin

layak.

2) Ukuran Nilai Stress Ketepatan suatu pemecahan masalah MDS

dimulai dengan ukuran stress. Stress adalah ukuran untuk

menunjukkan kekurang tepatan (lack of fit), semakin besar nilai

Page 81: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

64

stress makin tidak tepat bagi peta persepsi mewakili input data.

Semakin rendah nilai stress, semakin baik model MDS yang

dihasilkan.

Tabel 3.1

Pedoman Untuk Menghitung Nilai Stress

Stress Goodness of Fit

>20% Kurang

10% - 20% Cukup

5% - 10% Baik

2,5% - 5% Sangat Baik

< 2,5% Sempurna

3. Analisis Korespondensi

Analisis korespondensi (Correspondence Analysis) merupakan

teknik multivariat yang bertujuan untuk mereduksi dimensi dan

memetakan persepsi. Analisis korespondensi termasuk dalam teknik

komposisional karena peta perseptual berdasar pada asosiasi antara objek

dan sekumpulan karakteristik atau atribut yang ditentukan oleh peneliti

(Hair dkk., 1998). Analisis korespondensi menguji asosiasi antarkategori

dalam tabel kontingensi (contingency table), dimana tabel kontingensi

adalah tabel tabulasi silang (cross-tabulation) antar dua kategori variabel.

Analisis ini hanya dapat menganalisa data nonmetrik saja. Akan tetapi

justru penggunaannya lebih populer dibandingkan MDS karena mampu

Page 82: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

65

menempatkan objek pada peta, sekaligus dengan atribut-atribut objek

tersebut sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap. Langkah-

langkah analisis korespondensi dapat dibagi dalam lima tahap, yaitu:

a. Penentuan Tujuan Analisis

Tujuan analisis korespondensi terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Mengasosiasikan kategori baris atau kolom

Analisis korespondensi digunakan untuk menguji asosiasi

antara variabel hanya pada baris saja atau kolom saja.

Penggunaannya adalah pada pengujian kategori skala, misalnya

skala likert dan skala kualitatif lainnya. Kategori-kategori

dibandingkan untuk mengetahui apakah dua dari kategori tersebut

dapat digabung (mempunyai posisi yang dekat dalam peta) atau

dipisah (mempunyai posisi terpisah dalam peta).

2) Mengasosiasikan kategori baris dan kolom

Analisis korespondensi digunakan untuk menggambarkan

asosiasi antara kategori baris dan kolom. Dalam analisis

korespondensi, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa semua

variabel yang relevan adalah tepat untuk digunakan.

b. Penyusunan Desain Riset

Analisis korespondensi hanya memerlukan matriks segi empat

(tabulasi silang) yang berisi angka-angka non-negatif. Baris dan

kolom tidak perlu didefinisikan artinya terlebih dahulu (atribut tidak

selalu berupa baris atau kolom), tapi mewakili respon terhadap satu

Page 83: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

66

atau lebih variabel. Kategori baris atau kolom harus berupa variabel

tunggal tapi dapat mewakili sekumpulan hubungan. Dalam hal ini,

tabel tabulasi silang berisi jumlah perkalian tiap objek yang

dideskripsikan oleh setiap karakteristik.

Tabulasi silang dari dua variabel atau lebih dalam bentuk

matriks multi arah dikenal sebagai multiple correspondence analysis.

Seperti analisis dua arah, variabel tambahan disesuaikan sehingga

setiap kategori berada pada ruang multidimensi yang sama.

c. Pengujian Asumsi

Analisis korespondensi seperti halnya MDS, relatif tidak

mempunyai asumsi penting. Asumsi mendasar adalah memastikan

bahwa objek adalah dapat dibandingkan dan memastikan kelengkapan

atribut yang digunakan.

d. Proses dan Penilaian Overall Fit

Dengan tabel tabulasi silang (cross-tabulation table), frekuensi

kombinasi baris-kolom dari kategori yang berhubungan dengan

kombinasi lainnya berdasar pada frekuensi marginal. Untuk menilai

overall fit, harus dilakukan identifikasi jumlah dimensi yang sesuai

dan tingkat kepentingannya. Jumlah dimensi maksimum yang dapat

diperkirakan adalah sama dengan jumlah minimum baris atau kolom

dikurangi satu. Nilai eigenvalue diperoleh untuk setiap dimensi dan

mengindikasikan kontribusi relatif dari setiap dimensi dalam

menjelaskan variansi kategori.

Page 84: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

67

e. Interpretasi Hasil

Ketika dimensi ditentukan, maka dilakukan identifikasi

asosiasi kategori dengan kategori lain berdasar kedekatannya setelah

proses normalisasi yang tepat. Kemudian penentuan perbandingan

akan dilakukan terhadap kategori baris atau kolom atau keduanya.

Dalam banyak hal perbandingan biasanya dilakukan antara baris dan

kolom, sekalipun terdapat pula perbandingan hanya pada baris atau

kolom.

4. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).

Pada penelitian ini, variabel didasarkan pada tujuh bauran

pemasaran (marketing mix), dengan perincian sebagai berikut:

1) Produk (product), terdiri dari variabel: kelengkapan produk, kualitas

produk, labelisasi halal produk, dan penataan produk.

2) Harga (price), terdiri dari variabel: keterjangkauan harga, kesesuaian

harga produk, label harga, dan diskon.

3) Promosi (promotion), terdiri dari variabel: penyebaran brosur,

merchandise, dan papan nama toko.

4) Lokasi (place), terdiri dari variabel: kestrategisan lokasi, kemudahan

transportasi, dan jarak.

Page 85: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

68

5) Bukti fisik (physical evidence), terdiri dari variabel: fasilitas tempat

parkir, fasilitas ATM, fasilitas AC, fasilitas toilet, fasilitas penerangan,

keamanan, kebersihan toko, desain interior, kenyamanan berbelanja,

jenis musik/lagu, dan keleluasaan berbelanja.

6) Proses (process), terdiri dari variabel: ketersediaan kotak saran,

kegiatan donasi, waktu, kemudahan pembayaran, kemudahan

penukaran barang yang rusak, dan kegiatan ramadhan (pembagian

ta’jil dan sembako)

7) Orang (people), terdiri dari variabel: kecakapan pelayan toko, sikap

pelayan toko, pengucapan salam, penampilan pelayan toko, busana

islami dan kecepatan pelayanan kasir.

Untuk lebih jelasnya, operasional variabel penelitian dapat dilihat

pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel DefinisiSkala

Pengukuran

Kelengkapan

Produk

(X1)

Berkaitan dengan berbagai jenis barang-barang

yang tersedia atau dijual.

Skala LikertKualitas Produk

(X2)

Keunggulan yang dimiliki oleh produk.

Labelisasi Halal

(X3)

Tanda berlabel halal pada kemasan suatu

produk

Page 86: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

69

Penataan Produk

(X4)

Berkaitan dengan bagaimana produk- produk

disusun atau dikelompokkan berdasarkan

jenisnya secara rapi.

Skala Likert

Keterjangkauan

Harga

(X5)

Besarnya nilai (harga) yang mampu dibayar

oleh konsumen.

Kesesuaian Harga

(X6)

Kesesuaian antara harga dengan jenis produk

yang ditawarkan

Label Harga

(X7)

Pemberian label (tanda) yaitu berupa harga

yang tertera pada produk yang dijual.

Diskon

(X8)

Potongan harga pada produk-produk tertentu

yang dijual pada saat tertentu.

Kegiatan Donasi

(X9)

Berkaitan dengan sarana untuk beramal atau

donasi

Penyebaran Brosur

(X10)

Strategi promosi yang dilakukan suatu toko

untuk menarik perhatian konsumen.

Merchandise

(X11)

Gift yang didapatkan atas pengumplan poin

belanja ataupun kupon berhadiah.

Nama Toko

(X12)

Tanda pengenal yang biasanya dipasang di

depan toko seperti (plang nama toko).

KestrategisanLokasi(X13)

Berkaitan dengan posisi keberadaan toko yang

mudah dijangkau.

Kemudahan

Transportasi

(X14)

Berkaitan dengan kemudahan dalam

mengunjungi lokasi toko baik dengan

kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Jarak

(X15)

Berkaitan dengan seberapa jauh lokasi toko

dengan tempat tinggal konsumen.

Fasilitas Tempat

Parkir

(X16)

Berkaitan dengan seberapa luas lahan yang

tersedia untuk memarkir kendaraan.

Page 87: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

70

Fasilitas ATM

(X17)

Berkaitan dengan fasilitas yang tersedia di

suatu toko yang dapat dimanfaatkan konsumen.

Skala Likert

Fasilitas AC

(X18)

Fasilitas berupa pendingin ruangan yang dapat

membuat suasana mejadi sejuk saat berbelanja.

Fasilitas Toilet

(X19)

Fasilitas berupa ruangan yang dapat digunakan

konsumen dalam keadaan darurat (toilet)

Fasilitas

Penerangan

(X20)

Fasilitas berupa pencahayaan yang tersedia di

toko yang mendukung kegiatan toko dalam

memberi kenyamanan pada konsumen saat

berbelanja

Keamanan

(X21)

Berupa perangkat keamanan seperti adanya

pemasangan CCTV untuk memantau berbagai

situasi baik di dalam ataupun di luar toko.

Kebersihan Toko

(X22)

Berkaitan dengan kondisi atau keadaan toko

baik di dalam ataupun di luar toko

Desain Interior

(X23)

Berkaitan dengan penataan desain interior

seperti, hiasan-hiasan dan warna yang menarik

Kenyamanan

Berbelanja

(X24)

Kondisi yang menggambarkan suasana tenang

dan nyaman untuk berbelanja.

Jenis Lagu

(X25)

Berkaitan dengan jenis lagu yang diputar: lagu

pop, barat, atau lagu-lagu islami

Keleluasaan

Berbelanja

(X26)

Berkaitan dengan penataan ruangan, rak, dan

ruang gerak untuk berbelanja yang rapi dan

luas.

Ketersediaan

Kotak Saran

(X27)

Kotak yang tersedia untuk menampung

berbagai keluhan, kritik ataupun saran yang

membangun.

Page 88: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

71

Kemudahan

Pembayaran

(X28)

Berkaitan dengan kemudahan dalam proses

pembayaran, seperti dapat dilakukan baik

melalui kartu debet ataupun kartu kredit.

Skala Likert

Kemudahan

Penukaran Barang

Rusak

(X29)

Berkaitan dengan proses penukaran produk

apabila ditemukan setelah pembelian ternyata

produk dalam kondisi rusak

Kecakapan

Pelayan Toko

(X30)

Berkaitan dengan bagaimana kualitas pelayan

toko dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta

sikap pelayan toko terhadap konsumen

Penampilan

Pelayan Toko

(X31)

Berkaitan dengan kerapian pakaian yang

dikenakan pelayan toko dan juga penampilan

dirinya

Busana Islami

(X32)

Berkaitan dengan pelayan toko wanita yaitu

pengenaan hijab/kerudung

Kecepatan

Pelayanan Kasir

(X33)

Berkaitan dengan berapa lama pelayanan yang

diberikan kasir dalam melayani konsumennya.

Pengucapan Salam

(X34)

Sapaan yang diucapkan ketika konsumen

memasuki toko, seperti mengucapkan

“Assalamu’alaikum”

Waktu

(X35)

Berkaitan dengan tutupnya toko untuk

sementara diwaktu tertentu, seperti saat waktu

Sholat Jum’at

Kegiatan

Ramadhan

(X36)

Kegiatan yang dilakukan toko saat bulan

ramadhan seperti pembagian ta’jil untuk

berbuka puasa dan sembako

Page 89: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

72

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Wilayah Kecamatan Ciledug

Gambar 4.1

Peta Wilayah Kec. Ciledug

Sumber: Google Maps

Ciledug adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi

Banten, Indonesia. Kecamatan ini mengalami pemekaran menjadi

beberapa kecamatan. Pertama kali pemekaran menghasilkan Kecamatan

Pondok Aren (Tangerang Selatan), kemudian Kecamatan Karang Tengah,

Kecamatan Pinang dan Kecamatan Larangan. Luas wilayah Kecamatan

Ciledug adalah 8,93 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 132.821 jiwa

Page 90: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

73

(DISDUKCAPIL, Februari 2016). Berikut ini adalah jumlah penduduk

berdasarkan struktur umur:

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur

Sumber: DISDUKCAPIL Kota Tangerang, 2016

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Ciledug yaitu, sebelah

utara berbatasan dengan Kecamatan Karang Tengah, sebelah selatan

berbatasan dengan Kecamatan Pondok Aren, sebelah barat berbatasan

dengan Kecamatan Pinang, dan sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Larangan.

Adapun Kecamatan Ciledug dibagi menjadi delapan Kelurahan

yaitu, Kelurahan Sudimara Barat, Kelurahan Sudimara Jaya, Kelurahan

Kecamatan Umur Laki-Laki Perempuan

Ciledug

0-4 Tahun 3.283 3.1435-9 Tahun 4.743 4.286

10-14 Tahun 5.111 5.02015-19 Tahun 5.338 4.90520-24 Tahun 5.866 5.54525-29 Tahun 5.805 5.79130-34 Tahun 6.370 6.59535-39 Tahun 6.554 6.76340-44 Tahun 5.926 5.85445-49 Tahun 5.230 5.15150-54 Tahun 4.497 4.38455-59 Tahun 3.478 3.26760-64 Tahun 2.502 2.01865-69 Tahun 1.330 1.09370-74 Tahun 829 736>74 Tahun 695 713

Jumlah 67.557 65.264

Page 91: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

74

Sudimara Selatan, Kelurahan Sudimara Timur, Kelurahan Tajur,

Kelurahan Paninggilan, Kelurahan Paninggilan Utara, dan Kelurahan

Parung Serab.

2. SB Mart (Sejahtera Bersama Mart)

SB Mart adalah salah satu unit usaha dari Sejahtera Bersama

Finance yang bergerak dalam bidang perdagangan kebutuhan pokok yang

diharapkan dapat menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari bagi anggota

atau calon anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya dengan

kualitas baik dan harga yang terjangkau serta menjadi pembina bagi toko-

toko kecil yang dimiliki masyarakat disetiap daerah.

SB Mart tidak menjual minuman keras serta barang-barang haram

lainnya sehingga SB Mart sangat bersahabat dengan keluarga Indonesia.

Di SB Mart pun dijual barang dagangan yang khas seperti Habbatusauda,

air zam-zam, jus kurma, peralatan shalat, serta buku-buku Islam membuat

SB Mart terlihat sangat kental dengan nuansa Islamnya.

3. Alfamart

Alfamart didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan

keluarga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/Perseroan), mengawali

usahanya dibidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai

memasuki sektor minimarket. Ekspansi secara ekponensial dimulai

Perseroan pada tahun 2002 dengan mengakusisi 141 gerai Alfaminimart

Page 92: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

75

dan membawa nama baru Alfamart. Saat ini Alfamart merupakan salah

satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,1 juta

pelanggan setiap harinya di hamper 6.000 gerai yang tersebar di Indonesia.

Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga

yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah

dijangkau. Didukung lebih dari 60.000 karyawan, menjadikan Alfamart

sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia

(Wikipedia).

4. Alfamidi

PT. Midi Utama Indonesia Tbk adalah operator jaringan ritel

Alfamidi, Alfaexpress dan Lawson yang didirikan pada bulan Juni 2007.

Pada awal pendiriannya, PT Midi Utama Indonesia Tbk bernama PT

Midimart Utama. Konsep Alfamidi diciptakan untuk menyesuaikan

perubahan belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja

mingguan di toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan dengan konsep

supermarket mini yang menempati luas area penjualan antara 200 hingga

400 meter persegi. Keunikan gerai Alfamidi dibandingkan gerai sejenis

lainnya adalah Alfamidi menyediakan produk fresh food, daging olahan

dan makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat (Wikipedia).

Page 93: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

76

5. Indomaret

Indomaret adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Indomaret

merupakan salah satu anak perusahaan Salim Group. Indomaret

merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan

kebutuhan sehari-hari dengan luas area penjualan kurang dari 200 m2.

Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan

Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara,

pada tahun 1988.

Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba

pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai.

Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba

2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Lebih dari 3.500 jenis

produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan

konsumen sehari-hari (Wikipedia).

6. Ceriamart

Ceriamart merupakan jaringan minimarket yang menjual berbagai

kebutuhan sehari-hari seperti minimarket lainnya. Ceriamart ini juga

merupakan second brand Indomaret. Ceriamart di Ciledug ini terletak di

Kelurahan Tajur, dan Ceriamart ini adalah satu-satunya di Kecamatan

Ciledug, sehingga masih sedikit orang yang mengetahui ataupun

berbelanja di Ceriamart ini.

Page 94: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

77

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menganalisis gambaran persepsi minimarket berbasis

syariah dan non syariah, di mana minimarket berbasis syariah dilihat

berdasarkan produk-produk yang dijualnya serta kegiatan operasionalnya

sesuai dengan prinsip Islam, yaitu tidak menjual barang-barang yang

diharamkan dalam Islam (berlabel halal). Selain itu, dalam operasionalnya

juga menerapkan prinsip-prinsip Islam, seperti pengucapan salam

(Assalamu’alaikum) kepada konsumen, serta sistem kerjasama dengan

cara bagi hasil.

Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dengan

menggunakan kuesioner tertutup. Total kuesioner yang disebar oleh

penulis sebanyak 100 kuesioner. Dari jumlah tersebut, kuesioner yang

dapat diolah sebanyak 72 kuesioner karena terdapat 16 kuesioner yang

tidak dijawab dengan lengkap oleh responden. Tabel 4.1 berikut ini

menyajikan secara rinci mengenai kuesioner yang disebar, diterima

kembali dan yang memenuhi syarat untuk diolah.

Tabel 4.2

Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

Kuesioner yang disebar 100

Kuesioner yang dikembalikan 88

Kuesioner yang tidak dapat diolah (jawaban tidaklengkap)

16

Total kuesioner yang dapat diolah 72

Tingkat pengembalian kuesioner (%) 72%

Sumber: Data diolah, 2016

Page 95: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

78

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. Jumlah

sampel ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang disebar kepada

responden yang pernah mengunjungi dan mengetahui kelima objek

minimarket yang diteliti.

2. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang usia responden. Secara lengkap deskripsi

responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Lampiran 2 , Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden yang berusia 17-35 tahun sebesar 61% atau

sebanyak 44 responden, yang berusia 35-45 tahun sebesar 32% atau

78

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. Jumlah

sampel ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang disebar kepada

responden yang pernah mengunjungi dan mengetahui kelima objek

minimarket yang diteliti.

2. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang usia responden. Secara lengkap deskripsi

responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Lampiran 2 , Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden yang berusia 17-35 tahun sebesar 61% atau

sebanyak 44 responden, yang berusia 35-45 tahun sebesar 32% atau

61%

32%

7%

78

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang. Jumlah

sampel ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang disebar kepada

responden yang pernah mengunjungi dan mengetahui kelima objek

minimarket yang diteliti.

2. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang usia responden. Secara lengkap deskripsi

responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Lampiran 2 , Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden yang berusia 17-35 tahun sebesar 61% atau

sebanyak 44 responden, yang berusia 35-45 tahun sebesar 32% atau

17-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

Page 96: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

79

sebanyak 23 responden, dan yang berusia 45-55 tahun sebesar 7% atau

sebanyak 5 responden. Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak

adalah responden yang berusia antara 17-35 tahun.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang jenis kelamin responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 60%

atau sebanyak 43 responden, dan yang berjenis kelamin pria sebesar

40% atau sebanyak 29 responden. Dapat disimpulkan bahwa

responden wanita lebih banyak daripada responden pria.

79

sebanyak 23 responden, dan yang berusia 45-55 tahun sebesar 7% atau

sebanyak 5 responden. Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak

adalah responden yang berusia antara 17-35 tahun.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang jenis kelamin responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 60%

atau sebanyak 43 responden, dan yang berjenis kelamin pria sebesar

40% atau sebanyak 29 responden. Dapat disimpulkan bahwa

responden wanita lebih banyak daripada responden pria.

60%

40%

79

sebanyak 23 responden, dan yang berusia 45-55 tahun sebesar 7% atau

sebanyak 5 responden. Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak

adalah responden yang berusia antara 17-35 tahun.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang jenis kelamin responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 60%

atau sebanyak 43 responden, dan yang berjenis kelamin pria sebesar

40% atau sebanyak 29 responden. Dapat disimpulkan bahwa

responden wanita lebih banyak daripada responden pria.

WANITAPRIA

Page 97: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

80

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang tingkat pendidikan responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden dengan tingkat pendidikan SD sebesar 6%

atau sebanyak 4 responden, responden dengan tingkat pendidikan

SMP sebesar 13% atau sebanyak 9 responden, responden dengan

tingkat pendidikan SMA sebesar 65% atau sebanyak 47 responden,

responden dengan tingkat pendidikan Diploma sebesar 8% atau

sebanyak 6 responden, dan responden dengan tingkat pendidikan

Sarjana sebesar 8% atau sebanyak 6 responden. Dapat disimpulkan

80

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang tingkat pendidikan responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden dengan tingkat pendidikan SD sebesar 6%

atau sebanyak 4 responden, responden dengan tingkat pendidikan

SMP sebesar 13% atau sebanyak 9 responden, responden dengan

tingkat pendidikan SMA sebesar 65% atau sebanyak 47 responden,

responden dengan tingkat pendidikan Diploma sebesar 8% atau

sebanyak 6 responden, dan responden dengan tingkat pendidikan

Sarjana sebesar 8% atau sebanyak 6 responden. Dapat disimpulkan

6% 14%

65%

8% 8%

80

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang tingkat pendidikan responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden dengan tingkat pendidikan SD sebesar 6%

atau sebanyak 4 responden, responden dengan tingkat pendidikan

SMP sebesar 13% atau sebanyak 9 responden, responden dengan

tingkat pendidikan SMA sebesar 65% atau sebanyak 47 responden,

responden dengan tingkat pendidikan Diploma sebesar 8% atau

sebanyak 6 responden, dan responden dengan tingkat pendidikan

Sarjana sebesar 8% atau sebanyak 6 responden. Dapat disimpulkan

SDSMPSMADIPLOMASARJANA

Page 98: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

81

bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak

dibanding responden dengan tingkat pendidikan lainnya.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang jenis pekerjaan responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden dengan jenis pekerjaan PNS sebesar 7% atau

sebanyak 5 responden, responden dengan jenis pekerjaan karyawan

swasta sebesar 22% atau sebanyak 16 responden, responden dengan

jenis pekerjaan wiraswasta sebesar 17% atau sebanyak 12 responden,

responden dengan jenis pekerjaan pelajar atau mahasiswa sebesar 26%

81

bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak

dibanding responden dengan tingkat pendidikan lainnya.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang jenis pekerjaan responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden dengan jenis pekerjaan PNS sebesar 7% atau

sebanyak 5 responden, responden dengan jenis pekerjaan karyawan

swasta sebesar 22% atau sebanyak 16 responden, responden dengan

jenis pekerjaan wiraswasta sebesar 17% atau sebanyak 12 responden,

responden dengan jenis pekerjaan pelajar atau mahasiswa sebesar 26%

7%

22%

17%26%

28% PNS

Karyawan Swasta

Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa

IRT

81

bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak

dibanding responden dengan tingkat pendidikan lainnya.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 72 responden,

diperoleh data tentang jenis pekerjaan responden. Secara lengkap

deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sumber: Lampiran 2, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa dari 72 responden

yang diteliti, responden dengan jenis pekerjaan PNS sebesar 7% atau

sebanyak 5 responden, responden dengan jenis pekerjaan karyawan

swasta sebesar 22% atau sebanyak 16 responden, responden dengan

jenis pekerjaan wiraswasta sebesar 17% atau sebanyak 12 responden,

responden dengan jenis pekerjaan pelajar atau mahasiswa sebesar 26%

PNS

Karyawan Swasta

Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa

IRT

Page 99: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

82

atau sebanyak 19 responden, dan responden dengan jenis pekerjaan

ibu rumah tangga sebesar 28% atau sebanyak 20 responden. Dapat

disimpulkan bahwa responden dengan jenis pekerjaan ibu rumah

tangga lebih banyak dibanding responden dengan jenis pekerjaan

lainnya.

3. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas atribut menunjukkan bahwa semua variabel

dinyatakan valid, karena r-hitung > r-tabel yaitu 0,361 (dengan jumlah

responden sebanyak 30 orang dan α = 0,05). Berikut ini adalah tabel uji

validitas kuesioner.

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas

Atributr-Hitung

ValiditasSb mart Alfamart Alfamidi Indomaret Ceriamart

Kelengkapan Produk 0.393 0.433 0.479 0.461 0.412 Valid

Kualitas Produk 0.521 0.581 0.401 0.637 0.366 Valid

Labelisasi Halal 0.422 0.388 0.721 0.422 0.513 Valid

Penataan Produk 0.431 0.449 0.643 0.368 0.617 Valid

Keterjangkauan Harga 0.521 0.394 0.380 0.368 0.416 Valid

Kesesuaian Harga Produk 0.466 0.633 0.492 0.381 0.461 Valid

Label Harga 0.384 0.474 0.601 0.510 0.372 Valid

Diskon 0.499 0.552 0.367 0.480 0.391 Valid

Kegiatan Donasi 0.393 0.409 0.501 0.488 0.466 Valid

Penyebaran Brosur 0.507 0.516 0.477 0.410 0.411 Valid

Merchandise 0.387 0.376 0.456 0.460 0.536 Valid

Nama Toko 0.458 0.425 0.496 0.503 0.487 Valid

Kestrategisan Lokasi 0.557 0.607 0.456 0.492 0.509 Valid

Kemudahan Transportasi 0.547 0.585 0.508 0.491 0.538 Valid

Jarak 0.824 0.403 0.444 0.456 0.450 Valid

Fasilitas Parkiran 0.415 0.672 0.409 0.444 0.378 Valid

Page 100: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

83

Fasilitas ATM 0.445 0.501 0.525 0.377 0.562 Valid

Fasilitas AC 0.481 0.479 0.463 0.552 0.421 Valid

Failitas Toilet 0.364 0.387 0.428 0.554 0.385 Valid

Fasilitas Penerangan 0.366 0.404 0.364 0.416 0.405 Valid

Keamanan 0.403 0.424 0.410 0.399 0.413 Valid

Kebersihan 0.419 0.365 0.486 0.552 0.371 Valid

Desain Interior 0.433 0.475 0.447 0.376 0.461 Valid

Kenyamanan 0.447 0.428 0.459 0.384 0.424 Valid

Jenis Musik/Lagu 0.505 0.540 0.417 0.397 0.446 Valid

Keleluasaan Berbelanja 0.596 0.441 0.429 0.420 0.433 Valid

Ketersediaan Kotak Saran 0.510 0.495 0.469 0.400 0.559 Valid

Kemudahan Pembayaran 0.435 0.436 0.382 0.469 0.420 Valid

Kemudahan Penukaran Barang 0.423 0.419 0.380 0.533 0.436 Valid

Kecakapan Pelayan 0.432 0.527 0.402 0.516 0.416 Valid

Penampilan Pelayan Toko 0.539 0.466 0.386 0.501 0.401 Valid

Busana Islami 0.370 0.484 0.381 0.455 0.430 Valid

Kecepatan Pelayanan Kasir 0.712 0.427 0.379 0.662 0.382 Valid

Pengucapan Salam 0.499 0.524 0.416 0.415 0.463 Valid

Waktu 0.426 0.455 0.438 0.399 0.623 Valid

Kegiatan Ramadhan 0.538 0.392 0.603 0.558 0.448 ValidSumber: Pengolahan Data Menggunakan SPSS Versi 16

4. Hasil Uji Reliabilitas

Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor-skor item

angket yang valid. Uji reliabilitas kuesioner dengan melihat Cronbach’s

Alpha menyatakan bahwa kuesioner reliable karena memiliki nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60. Dengan demikian, instrumen ini memiliki

reliabilitas yang baik atau data hasil instrumen angket dapat dipercaya,

karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 sesuai kriteria yang telah

dikemukakan sebelumnya. Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas

kuesioner.

Page 101: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

84

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’sAlpha N of Item Reliability

Sb Mart 0.891 36 Reliable

Alfamart 0.898 36 Reliable

Alfamidi 0.889 36 Reliable

Indomaret 0.893 36 Reliable

Ceriamart 0.878 36 Reliable

Sumber: Pengolahan Data Menggunakan SPSS Versi 16

5. Hasil Analisis Multidimensional Scaling

Ketepatan suatu pemecahan analisis Multidimensional Scaling

dinilai dengan ukuran stress dan nilai RSQ (R-Square) yang didapat.

Semakin rendah nilai stress, semakin baik model MDS yang dihasilkan

dan semakin tinggi nilai RSQ, semakin baik model MDS yang dihasilkan.

Nilai stress dan RSQ atribut toko minimarket di Kecamatan Ciledug dapat

dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Nilai Stress Dan RSQ

Stress = 0.00661 RSQ = 0.99989

Sumber: MDS-ALSCAL

Berdasarkan Tabel 4.5, diperoleh nilai stress sebesar 0.00661

sehingga dapat dikatakan bahwa kelima objek yang diteliti sudah sangat

baik.

Page 102: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

85

Hasil pengolahan data dengan MDS-ALSCAL didapatkan koordinat

posisi dari masing-masing minimarket pada perceptual map yang

terbentuk. Sebagaimana yang disajikan pada Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Koordinat Posisi Stimuli

Stimulus Coordinates

DimensionStimulus Stimulus 1 2Number Name

1 SBMART 2.7490 .05912 ALFAMART -.8553 .47413 ALFAMIDI -.8786 .01134 INDOMARET -.6267 -.17415 CERIAMART -.3884 -.3704

Sumber: MDS-ALSCAL

Berdasarkan Tabel 4.6, koordinat yang terbentuk memposisikan

masing-masing minimarket dalam jarak euclidean yang dapat

divisualisasikan ke dalam perceptual map seperti pada Gambar 4.6 berikut

ini.

Page 103: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

86

Gambar 4.6

Perceptual Map Berdasarkan Persepsi Konsumen

Sumber: MDS-ALSCAL

Berdasarkan Gambar 4.6, dilihat dari dimensi 1 dan dimensi 2,

responden menganggap bahwa Indomaret ternyata mempunyai kemiripan

dengan Ceriamart, karena letaknya berdekatan dan berada dalam kuadran

yang sama, sehingga Ceriamart merupakan pesaing terdekat Indomaret,

begitu juga sebaliknya. Alfamart juga mempunyai kemiripan dengan

Alfamidi, karena letaknya berdekatan dan berada dalam kuadran yang

sama, sehingga Alfamart merupakan pesaing terdekat Alfamidi, begitu

juga sebaliknya. Sedangkan Sejahtera Bersama Mart (SB Mart) terletak

jauh dengan yang lainnya, dengan kata lain SB Mart berbeda dengan

minimarket lainnya. Selain itu, dapat dilihat juga bahwa Alfamidi

memiliki letak yang berdekatan dengan Indomaret meskipun keduanya

I II

IIIIV

Page 104: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

87

berada dalam kuadran yang berbeda, hal ini menunjukkan bahwa

Indomaret merupakan pesaing terdekat Alfamidi, begitu juga sebaliknya.

Intensitas persaingan antar minimarket bisa dilihat dalam peta

persepsi non atribut di atas, di mana minimarket yang mirip (berdekatan)

menunjukkan intensitas persaingan yang tinggi.

6. Hasil Analisis Korespondensi

Analisis korespondensi bertujuan untuk memetakan persepsi

berdasarkan hubungan antara objek dan sekumpulan variabel-variabel

yang ditentukan oleh penulis. Interpretasi dari hasil analisis korespondensi

didasarkan pada jarak antara titik koordinat. Dalam penelitian ini, kelima

minimarket akan dipetakan berdasarkan 36 variabel yang telah ditentukan

di awal.

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data penjumlahan

skala likert dari jawaban responden terhadap masing-masing variabel,

seperti pada Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7

Data Penjumlahan Skala Likert

AtributMinimarket

SB Mart Alfamart Alfamidi Indomaret Ceriamart

Kelengkapan Produk 149 232 264 261 263

Kualitas Produk 268 250 253 270 278

Labelisasi Halal 260 234 234 248 247

Penataan Produk 268 254 243 255 250

Keterjangkauan Harga 274 254 237 245 250

Kesesuaian Harga Produk 259 252 245 248 244

Label Harga 244 255 255 252 252

Diskon 268 248 255 247 240

Page 105: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

88

Penyebaran Brosur 251 237 242 263 255

Merchandise 118 276 248 255 236

Nama Toko 124 231 239 234 200

Kestrategisan Lokasi 259 264 238 243 226

Kemudahan Transportasi 212 237 241 242 222

Jarak 216 248 248 247 241

Fasilitas Parkiran 185 225 249 197 195

Fasilitas ATM 261 235 245 240 243

Fasilitas AC 111 247 255 251 252

Failitas Toilet 253 245 253 247 245

Fasilitas Penerangan 202 209 217 211 191

Keamanan 249 242 251 249 239

Kebersihan 255 241 253 261 267

Desain Interior 239 258 251 257 252

Kenyamanan 250 233 236 219 234

Jenis Musik/Lagu 271 246 249 244 248

Keleluasaan Berbelanja 176 118 191 181 168

Ketersediaan Kotak Saran 274 249 258 253 241

Ketersediaan Kotak Amal 237 240 238 236 238

Waktu 268 248 249 253 247

Kemudahan Pembayaran 224 209 221 214 206

Kemudahan Penukaran Barang 268 231 238 254 235

Kegiatan Ramadhan 276 266 254 234 246

Kecakapan Pelayan 143 209 230 199 226

Pengucapan Salam 269 189 178 210 250

Penampilan Pelayan Toko 258 126 151 153 144

Busana Islami 199 131 119 121 129

Kecepatan Pelayanan Kasir 223 129 141 135 145Sumber: Lampiran 3, Data Diolah Dengan Ms. Excel 2010

Dari hasil analisis korespondensi, didapatkan row contributions

dari masing-masing variabel yang menunjukkan posisi koordinat masing-

masing variabel pada peta persepsi, seperti pada Tabel 4.8 berikut ini.

Page 106: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

89

Tabel 4.8

Row Contributions

Component 1 Component 2

ID Name Qual Mass Inert Coord Corr Contr Coord Corr Contr

1 X1 0.999 0.028 0.082 -0.176 0.893 0.086 0.060 0.105 0.115

2 X2 0.667 0.032 0.005 0.014 0.110 0.001 0.031 0.556 0.034

3 X3 0.825 0.030 0.004 0.035 0.719 0.004 0.013 0.106 0.006

4 X4 0.716 0.031 0.003 0.029 0.653 0.003 -0.009 0.062 0.003

5 X5 0.789 0.030 0.007 0.045 0.710 0.006 -0.015 0.080 0.008

6 X6 0.877 0.030 0.002 0.019 0.556 0.001 -0.015 0.320 0.007

7 X7 0.868 0.030 0.001 -0.014 0.734 0.001 -0.006 0.134 0.001

8 X8 0.886 0.030 0.004 0.032 0.728 0.003 -0.015 0.157 0.007

9 X9 0.589 0.030 0.003 0.007 0.041 0.000 0.026 0.547 0.023

10 X10 0.982 0.027 0.140 -0.242 0.964 0.158 -0.033 0.018 0.033

11 X11 0.965 0.025 0.090 -0.203 0.956 0.101 -0.019 0.008 0.010

12 X12 0.912 0.030 0.009 0.023 0.146 0.002 -0.053 0.765 0.092

13 X13 0.820 0.028 0.005 -0.042 0.753 0.005 -0.013 0.067 0.005

14 X14 0.993 0.029 0.006 -0.050 0.979 0.007 -0.006 0.014 0.001

15 X15 0.581 0.025 0.025 -0.067 0.381 0.011 -0.049 0.200 0.068

16 X16 0.956 0.030 0.003 0.035 0.946 0.004 0.004 0.010 0.000

17 X17 0.996 0.027 0.142 -0.248 0.983 0.164 0.028 0.013 0.024

18 X18 0.690 0.030 0.000 0.009 0.612 0.000 -0.003 0.078 0.000

19 X19 0.430 0.025 0.003 -0.013 0.102 0.000 -0.023 0.328 0.014

20 X20 0.270 0.030 0.000 0.006 0.203 0.000 -0.004 0.067 0.000

21 X21 0.895 0.031 0.003 0.004 0.016 0.000 0.031 0.879 0.032

22 X22 0.758 0.030 0.002 -0.024 0.698 0.002 -0.007 0.060 0.002

23 X23 0.659 0.028 0.005 0.034 0.577 0.003 -0.013 0.082 0.005

24 X24 0.965 0.030 0.004 0.040 0.942 0.005 -0.006 0.022 0.001

25 X25 0.603 0.020 0.037 0.034 0.053 0.002 0.109 0.550 0.268

26 X26 0.840 0.031 0.005 0.036 0.748 0.004 -0.013 0.092 0.006

27 X27 0.376 0.029 0.000 -0.001 0.004 0.000 -0.007 0.372 0.002

28 X28 0.958 0.031 0.003 0.031 0.936 0.003 -0.005 0.022 0.001

29 X29 0.584 0.026 0.002 0.021 0.536 0.001 -0.006 0.048 0.001

30 X30 0.776 0.030 0.008 0.048 0.759 0.007 0.007 0.017 0.002

31 X31 0.840 0.031 0.010 0.039 0.397 0.005 -0.041 0.443 0.058

32 X32 0.877 0.024 0.049 -0.142 0.851 0.049 0.024 0.025 0.016

33 X33 0.772 0.026 0.059 0.127 0.612 0.042 0.065 0.160 0.125

34 X34 0.972 0.020 0.134 0.277 0.969 0.153 0.015 0.003 0.005

35 X35 0.988 0.017 0.067 0.212 0.962 0.075 -0.035 0.026 0.023

36 X36 0.990 0.019 0.080 0.224 0.990 0.093 0.004 0.000 0.000

Sumber: Simple Correspondence Analysis

Berdasarkan analisis korespondensi, didapatkan peta persepsi

berserta dengan variabel-variabel yang menjadi karakteristik pemasaran

dari kelima minimarket, seperti pada Gambar 4.7 berikut ini.

Page 107: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

90

0.30.20.10.0-0.1-0.2-0.3

0.3

0.2

0.1

0.0

-0.1

-0.2

-0.3

Component 1

Component2

CeriamartIndomaretAlfamidi

Alfamart

SbMartX36

X35

X34

X33

X32

X31

X30

X29X28X27X26

X25

X24X23X22

X21 X20

X19

X18

X17

X16

X15

X14X13

X12X11

X10X9

X8X7

X6

X5X4

X3X2

X1

Gambar 4.7

Correspondence Analysis

= X4 = X8 = X20 = X24 = X28

= X5 = X16 = X22 = X26` = X29

= X7 = X18 = X23 = X27

Sumber: Simple Correspondence Analysis

Keterangan:

X1 Kelengkapan Produk X19 Failitas Toilet

X2 Kualitas Produk X20 Fasilitas Penerangan

X3 Labelisasi Halal X21 Keamanan

X4 Penataan Produk X22 Kebersihan

X5 Keterjangkauan Harga X23 Desain Interior

X6 Kesesuaian Harga Produk X24 Kenyamanan

X7 Label Harga X25 Jenis Musik/Lagu

Page 108: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

91

X8 Diskon X26 Keleluasaan Berbelanja

X9 Ketersediaan Kotak Amal X27 Ketersediaan Kotak Saran

X10 Penyebaran Brosur X28 Kemudahan Pembayaran

X11 Merchandise X29 Kemudahan Penukaran Barang

X12 Nama Toko X30 Kecakapan Pelayan

X13 Kestrategisan Lokasi X31 Penampilan Pelayan Toko

X14 Kemudahan Transportasi X32 Busana Islami

X15 Jarak X33 Kecepatan Pelayanan Kasir

X16 Fasilitas Parkiran X34 Pengucapan Salam

X17 Fasilitas ATM X35 Waktu

X18 Fasilitas AC X36 Kegiatan Ramadhan

Berdasarkan Gambar 4.7 analisis korespondensi sederhana

terhadap lima minimarket, terlihat bahwa minimarket Alfamidi dan

Alfamart memiliki jarak yang berdekatan, sehingga antara Alfamidi dan

Alfamart dikatakan memiliki kemiripan. Hal ini dapat dilihat dari

kesamaan keunggulan yang dimiliki keduanya, seperti dalam hal jarak,

kemudahan transportasi, kestrategisan lokasi, kebersihan dan keunggulan

lainnya seperti yang ditunjukkan oleh peta persepsi di atas.

SB Mart terlihat memiliki jarak yang berjauhan bila dibandingkan

dengan minimarket lainnya, atau dapat diartikan minimarket SB Mart

memiliki keunggulan paling sedikit dibandingkan dengan minimarket

lainnya. Adapun keunggulan yang dimiliki SB Mart seperti dalam hal

waktu, pengucapan salam dan kegiatan ramadhan.

Kemudian, minimarket Indomaret dan Ceriamart berada pada jarak

yang berdekatan, sehingga antara Indomaret dan Ceriamart dapat

Page 109: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

92

dikatakan memiliki kemiripan. Hal ini dapat dilihat dari kesamaan

keunggulan yang dimiliki keduanya seperti, keamanan, kualitas produk,

kemudahan transportasi dan keunggulan lainnya seperti yang ditunjukkan

oleh peta persepsi di atas.

Selain itu, dari hasil analisis korespondensi juga menunjukkan

adanya kemiripan antara Alfamidi, Indomaret, dan Ceriamart. Hal ini

ditandai dengan dekatnya titik-titik yang merupakan simbol dari atribut-

atribut diantara ketiga minimarket tersebut, serta kesamaan keunggulan

yang dimiliki oleh ketiga minimarket tersebut.

Page 110: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan peta persepsi yang terbentuk, responden menganggap bahwa

Indomaret mempunyai kemiripan dengan Ceriamart, karena letaknya

berdekatan dan berada dalam kuadran yang sama. Sama halnya dengan

Alfamart dan Alfamidi. Sedangkan, Sejahtera Bersama Mart (SB Mart)

terletak jauh dengan yang lainnya, dengan kata lain SB Mart berbeda

dengan minimarket lainnya.

2. Berdasarkan analisis korespondensi, minimarket Alfamart dipersepsikan

memiliki karakteristik pemasaran yang paling dominan dalam hal jarak,

karena jarak titik koordinat yang sangat dekat dengan Alfamart.

Minimarket Alfamidi dipersepsikan memiliki karakteristik pemasaran

yang paling dominan dalam hal kestrategisan lokasi dan kemudahan

transportasi. Sedangkan minimarket Sejahtera Bersama Mart dipersepsikan

memiliki karakteristik pemasaran yang paling dominan dalam hal waktu,

pengucapan salam, dan kegiatan ramadhan.

3. Berdasarkan analisis korespondensi, konsumen mempersepsikan

minimarket Sejahtera Bersama Mart hanya memiliki keunggulan dalam

hal waktu, pengucapan salam, dan kegiatan ramadhan. Namun,

keunggulan yang dimiliki SB Mart ini masih sedikit dibandingkan dengan

minimarket lainnya yang memiliki banyak keunggulan bahkan memiliki

Page 111: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

94

4. kesamaan keunggulan. Selain itu, dari sisi pemasaran (marketing mix) SB

Mart belum menunjukkan adanya keunggulan yang dimiliki. Sehingga,

dapat dikatakan jika SB Mart masih kalah bersaing dengan minimarket

lainnya.

B. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan hasil

penelitian ini serta dapat meneliti variabel-variabel lain yang belum diteliti

pada penelitian ini yang tentunya berkaitan dengan persepsi konsumen.

2. Untuk pihak pengusaha ritel, khususnya Sejahtera Bersama Mart agar

dapat meningkatkan strategi pemasarannya, sehingga memiliki

keunggulan-keunggulan yang lebih banyak dan tidak kalah bersaing

dengan pengusaha ritel lainnya.

Page 112: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

95

DAFTAR PUSTAKA

Anto, Hendri, “Pengantar Ekonomika Mikro Islami”, EKONISIA, Yogyakarta,2003.

Arifin, Zainal, “Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru”, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011.

Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, EdisiRevisi Cetakan Kedua Belas, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

__________, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, Edisi RevisiCetakan Kedua Belas, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2010.

Arsyad, Lincolin, ”Ekonomi Manajerial”, Edisi Keempat, Universitas GajahMada, Yogyakarta, 2008.

Besanko, D dan Braeutigam, “Microeconomics”, John Wiley & Sons: Asia, 2008.

Chaudhry, Muhammad Sharif, “Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar”, Kencana,Jakarta, 2012.

Djakfar, Muhammad, “Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis dan Paktis”, UINMalang Press, Malang, 2008.

Hair et. al., “Multivariate Data Analysis”, Fifth Edition, Prentice Hall, UperSaddle River: New Jersey, 1998.

Hendri, Ma’ruf, “Pemasaran Ritel”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Kertajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula, “Syariah Marketing”, MizanPustaka, Bandung, 2006.

Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Milenium, Prehallindo,Jakarta, 2002.

__________, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas, Indeks KelompokGramedia, Jakarta, 2003.

Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran” Jilid 1 dan 2, Indeks KelompokGramedia, Jakarta, 2005.

Page 113: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

96

__________ dan Gary, Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Jilid 1 dan 2,Edisi Kedua Belas, Erlangga, Jakarta, 2008.

Malhotra, Naresh K, “Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan”, Jilid 2, PT. IndeksJakarta, 2006.

Nazratuzzaman, “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”, PKES, Jakarta, 2008.

Nugroho, J. Setiadi, “Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategidan Penelitian Pemasaran”, Kencana, Jakarta, 2008.

Priyatno, Duwi, “Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS”, Mediakom,Yogyakarta, 2013.

Putong, Iskandar, “Pengantar Mikro dan Makro”, Edisi Kelima, Mitra WacanaMedia, Jakarta, 2013.

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, “Teori Ekonomi Makro: SuatuPengantar”, FEUI, Jakarta, 2008.

Rahman, Afzalur, “Doktrin Ekonomi Islam”, Jilid 1, Dana Bhakti Wakaf,Yogyakarta, 1995.

Rozalinda, “Ekonomi Islam”, PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2014.

Samuelson, Paul dan Hans, William D. Nor, “Ekonomi”, Jilid 1, Erlangga,Jakarta, 1993.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah, “Perilaku Konsumen: Pendekatan PraktisDisertai Himpunan Jurnal Penelitian”, Edisi Kesatu, ANDI, Yogyakarta,2013.

Simamora, Bilson, “Panduan Riset Perilaku Konsumen.”, Gramedia PustakaUtama Jakarta, 2008.

Sopiah dan Syihabudhin, ”Manajemen Bisnis Ritel”, ANDI, Yogyakarta, 2008.

Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”, Alfabeta, Bandung, 2007.

__________. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Alfabeta,Bandung, 2011.

Sujana, Asep, “MAnajemen Ritel Modern”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.

Page 114: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

97

Suliyanto, “Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran”, Ghalia Indonesia, Bogor,2005.

Supranto, J. dan Limakrisna Nandan, “Perilaku Konsumen dan StrategiPemasaran”, Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2011.

Uma, Sekaran, “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Edisi Keempat, Salemba 4,Jakarta, 2006.

Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba

id.wikipedia.org. “Alfamart, Alfamidi, Indomaret”, dikutip tanggal 10 April 2016.

disdukcapil.tangerangkota.go.id. “Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan”,dikutip tanggal 19 April 2016.

AL-QUR’AN

QS. Al-A’raf ayat 31

QS. Al-Baqarah ayat 275

QS. Al-Furqan ayat 67

QS. Al-Imran ayat 112

QS. Al-Maidah ayat 2, 3, dan 88

QS. An-Nahl ayat 90

QS. An-Nisa ayat 29

QS. At-Taubah ayat 34

Page 115: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

98

LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

Page 116: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

99

Page 117: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

100

Page 118: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

101

Page 119: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

102

Lampiran 2: Data Responden

Resp Usia Gender Pendidikan Pekerjaan1 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

2 17-35 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

3 36-45 tahun Wanita SMA/MA Karyawan Swasta

4 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

5 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

6 46-55 tahun Wanita SD Ibu Rumah Tangga

7 36-45 tahun Pria SMP/MTs Ibu Rumah Tangga

8 36-45 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

9 36-45 tahun Pria SMA/MA PNS

10 46-55 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

11 17-35 tahun Pria SMP/MTs Karyawan Swasta

12 17-35 tahun Pria SMA/MA Karyawan Swasta

13 36-45 tahun Wanita SD Ibu Rumah Tangga

14 36-45 tahun Wanita SMP/MTs Ibu Rumah Tangga

15 17-35 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

16 36-45 tahun Pria SMA/MA Wiraswasta

17 17-35 tahun Pria SMA/MA Karyawan Swasta

18 17-35 tahun Pria SMA/MA Karyawan Swasta

19 36-45 tahun Pria SD Wiraswasta

20 36-45 tahun Pria SMP/MTs Ibu Rumah Tangga

21 36-45 tahun Pria SMA/MA Wiraswasta

22 17-35 tahun Pria Sarjana Karyawan Swasta

23 17-35 tahun Wanita SMA/MA Karyawan Swasta

24 17-35 tahun Pria SMA/MA Wiraswasta

25 46-55 tahun Pria SMA/MA Wiraswasta

26 17-35 tahun Pria SMP/MTs Wiraswasta

27 36-45 tahun Pria SMA/MA PNS

28 17-35 tahun Pria SMA/MA Karyawan Swasta

29 17-35 tahun Pria Sarjana Wiraswasta

30 46-55 tahun Wanita SMP/MTs Ibu Rumah Tangga

31 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

32 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

33 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

34 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

35 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

36 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

37 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

38 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

Page 120: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

103

39 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

40 17-35 tahun Pria SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

41 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

42 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

43 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

44 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

45 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

46 46-55 tahun Wanita SMP/MTs Ibu Rumah Tangga

47 17-35 tahun Wanita SMA/MA Karyawan Swasta

48 17-35 tahun Pria SMA/MA Karyawan Swasta

49 17-35 tahun Wanita SMA/MA Karyawan Swasta

50 17-35 tahun Wanita SMP/MTs Ibu Rumah Tangga

51 17-35 tahun Wanita SMP/MTs Ibu Rumah Tangga

52 36-45 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

53 36-45 tahun Pria Sarjana Karyawan Swasta

54 17-35 tahun Pria SMA/MA Wiraswasta

55 36-45 tahun Wanita SMA/MA Karyawan Swasta

56 36-45 tahun Pria SMA/MA Karyawan Swasta

57 17-35 tahun Wanita SMA/MA Pelajar/Mahasiswa

58 36-45 tahun Pria SMP/MTs Wiraswasta

59 36-45 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

60 17-35 tahun Wanita Diploma Ibu Rumah Tangga

61 36-45 tahun Wanita Sarjana PNS

62 36-45 tahun Pria Sarjana PNS

63 36-45 tahun Pria Sarjana PNS

64 17-35 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

65 17-35 tahun Wanita SMA/MA Karyawan Swasta

66 36-45 tahun Pria SMA/MA Karyawan Swasta

67 36-45 tahun Wanita SD Ibu Rumah Tangga

68 17-35 tahun Wanita Diploma Ibu Rumah Tangga

69 36-45 tahun Wanita SMA/MA Ibu Rumah Tangga

70 17-35 tahun Pria Diploma Wiraswasta

71 17-35 tahun Pria Diploma Wiraswasta

72 17-35 tahun Pria Diploma Wiraswasta

Page 121: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

Lampiran 3: Data Penjumlahan Skala Likert

SB Mart

Page 122: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah
Page 123: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

Alfamart

Page 124: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah
Page 125: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

Alfamidi

Page 126: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah
Page 127: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

Indomaret

Page 128: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah
Page 129: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

Ceriamart

Page 130: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah
Page 131: GAMBARAN KEMIRIPAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38627/1/HAYU... · - Bagian Pengembangan Bakat Majelis Ta’lim Remaja Musholah

114

Lampiran 4: Logo Minimarket

114

Lampiran 4: Logo Minimarket

114

Lampiran 4: Logo Minimarket