11
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : TAUFIQ BUDI NURRAHMAN J210141025 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT

DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA

VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN

YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

TAUFIQ BUDI NURRAHMAN

J210141025

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

i

HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT

DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA

VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN

YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

TAUFIQ BUDI NURRAHMAN

J210141025

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M.Kes.

NIK. 901

Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

ii

LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT

DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA

VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN

YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA

Yang disusun oleh:

TAUFIQ BUDI NURRAHMAN

J 210. 141. 025

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jum’at 22 Juli 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M.Kes (………………..)

2. Enita Dewi, S. Kep., Ns., MN (………………..)

3. Arum Pratiwi, S Kp., M.Kes (………………..)

Surakarta, 22 Juli 2016

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dekan,

Dr. Suwaji, M.Kes

Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 22 Juli 2016

Penulis

TAUFIQ BUDI NURRAHMAN

J 210.141.025

Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TERHADAP

PENCEGAHAN RESIKO TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN

YANG MENJALANKAN TERAPI HEMODIALISA Taufiq Budi Nurrahman*, Agus Sudaryanto**, Enita Dewi**

Abstrak

Perawatan hemodialisa menjadi suatu terapi tetapi juga mempunyai komplikasi, seperti yang

paling umum (sakit kepala, kram) sampai dengan komplikasi yang serius seperti Venous Needle

Dislodgement (VND). VND terjadi ketika jarum pada vena fistula mengalami perubahan posisi

sehingga keluar dari akses vaskuler menyebabkan terjadi kehilangan volume darah. VND bisa

menyebabkan perdarahan yang hebat dan bahkan kematian, oleh karena itu perawat harus

memahami tentang VND. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan perawat terhadap pencegahan resiko terjadinya Venous Needle Dislodgement pada

pasien yang menjalankan terapi hemodialisa. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kuantitatif yaitu menggambarkan tentang tingkat pengetahuan perawat secara kuantitatif. Metode

pengambilan sample yang digunakan yaitu teknik total sampling dengan menggunakan 51 perawat

yang bertugas di ruang hemodialisa. Hasil penelitian yaitu 12 perawat (23.5%) berada dalam level

baik, 30 perawat (58.8%) berada dalam level cukup baik, 9 perawat (17.6%) berada dalam level

kurang baik. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu tingkat pengetahuan sebagian besar perawat

tentang pencegahan terjadinya VND adalah cukup baik. Oleh karena itu, saran bagi perawat adalah

meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dan pencegahan venous needle dislodgement, agar

bisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi risiko

komplikasi yang fatal terhadap pasien.

Kata kunci : Pengetahuan, Hemodialisa, Venous needle dislodgement, Perawat dialisis,

Pencegahan

Abstract

Hemodialysis treatment was a therapy but it had complicated symptom , (headaches,

cramps), till serious complications such as Venous Needle Dislodgement (VND). VND happened

when the venous fistula needle becames dislocated out of the vascular access,and could be in

blood loss. VND which could cause heavy bleeding and even death. Therefore, nurses should be

understood about VND. The purpose of this study was to described the level of nurses knowledge

to prevention of VND in patients with hemodialysis therapy. This research used descriptive

quantitative method that described the level of knowledge of nurses quantitatively. The sampling

method used total sampling technique, the total sample that used were 51 nurses who served in the

hemodialysis room. The conclusion was the level of nurses knowledge about the prevention of

venous needle dislodgement was good enough. Where 12 nurses (23.5%) were in a good level, 30

nurses (58.8%) were in a goodenough level, 9 nurses (17.6%) are in a not-good-enaugh level.

Therefore, for nurses should be increase knowledge about the management and prevention of

venous needle dislodgement, in order to provide education and give counseling to patients to

minimize the risk of fatal complications for the patient.

Keywords : knowledge level, hemodialysis, venous needle dislodgement, nurses dialysis,

prevention

1

Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

2

PENDAHULUAN

Gagal ginjal kronik (GGK) kini telah menjadi masalah kesehatan serius di dunia yang

insidensinya meningkat setiap tahun. Walaupun penyakit gagal ginjal tidak termasuk 10

(sepuluh) penyakit mematikan di dunia (WHO, 2014). Namun demikian, penyakit ini

juga menjadi perhatian badan kesehatan dunia tersebut. Di seluruh dunia terdapat sekitar

500 juta orang yang mengalami gagal ginjal dan sekitar 1,5 juta orang diantaranya harus

menjalani terapi hemodialisa sepanjang hidupnya. Hemodialisa merupakan suatu

teknologi sebagai pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau

zat racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, ureum, natrium, kalium,

kreatinin,asam urat dan zat-zat lainnya (Haryono, 2013).

Pasien yang melakukan hemodialisa dalam waktu yang panjang dapat mengalami

beberapa efek samping diantaranya hipotensi, emboli udara, nyeri dada, pruritus,

gangguan keseimbangan dialisis, kram otot, mual dan muntah, selain komplikasi di atas

ada juga komplikasi yang menjadi perhatian sekarang ini yaitu terjadinya Venous Needle

Dislodgement(VND) (Hurst, 2010). VND terjadi ketika jarum pada vena fistula

mengalami perubahan posisi sehingga keluar dari akses vaskuler menyebabkan terjadi

kehilangan volume darah pada pasien dan dapat menyebabkan morbidity dan mortality

jika tidak segera diatasi, untuk hemodialisa kecepatan laju darah 400 sampai 500

mL/menit sehingga pasien bisa kehilangan 40% volume darah dalam hitungan menit,

banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya VND (Billie & Hurst, 2012).

Venous needle dislodgement adalah salah satu komplikasi yang sangat serius pada

proses tindakan hemodialisa, yang berakibat pada resiko perdarahan yang hebat dan

mengancam nyawa bahkan terjadi kematian, sehingga perawat hemodialisa, pasien dan

petugas kesehatan harus sadar tentang VND dan komplikasinya. Memberikan edukasi dan

informasi harus dilakukan oleh perawat hemodialisa kepada pasien dan petugas kesehatan

tentang kemungkinan terjadinya VND (Chamney. et al, 2008).

Berdasarkan statistik sebelumnya terdapat informasi terbaru tentang insiden venous VND.

Setiap hari lebih dari 200 jarum vena terlepas, setiap harinya lebih dari dua pasien yang

mengalami VND terjadi komplikasi yang serius dan setiap miggunya lebih dari dua

pasien yang meninggal dunia karena VND (Hurst, 2010). Sedangkan berdasarkan

wawancara dengan kepala ruang hemodialisa di RSI Surakarata dari 54 pasien yang

menjalankan terapi hemodialisa terjadi 2 insiden VND dan pasien memerlukan perawatan

ketika proses tindakan hemodialisa.

TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan

Pengetahuan adalah sebagai sesuatu pembentukan yang terus-menerus didapat oleh

seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-

pemahaman baru (Budiman dan Riyanto, 2013). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2011), menyebutkan pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui oleh seseorang

berkaitan dengan proses pembelajaran. Notoadmojo (2012) mengartikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. penginderaan terjadi melalui panca indera

manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia di peroleh dari mata dan telinga. Untuk meningkatkan pengetahuan atau ketrampilan

dapat dilakukan melalui pelatihan. Pengetahuan diperoleh dari proses belajar, yang dapat

membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan keyakinan yang

diperoleh melalui media masa, elektronik dan media lain.

Venous needle dislodgement

Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

3

Venous needle dislodgement (VND) adalah salah satu komplikasi yang sangat serius pada

proses tindakan hemodialisa. Hal ini bisa terjadi karena pada proses hemodialisa terdapat

pengaturan kecepatan pemompaan darah, sehingga jika terjadi VND pemompaan darah akan

manjadi tidak terkontrol, yang berakibat pada resiko perdarahan berat dan mengancam nyawa.

VND terjadi ketika jarum fistula vena terjadi dislokasi dan keluar dari jalur akses vaskuler

sehingga menyebabkan kehilangan darah, banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya VND

(Hurst, 2011), antara lain yaitu sakit kepala, kram otot, hipotensi, mual.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian Metode penelitian ini deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode studi deskriptif

adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan atau

menggambarkan situasi atau keadaan untuk menemukan ide baru ( Nursalam, 2013).

Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang Hemodialisa pada RS

PKU Muhammadiyah Surakarta, RS Dr. Moewardi Surakarta dan RSUD Surakarta yang diteliti

dengan jumlah populasi sebanyak 51 orang perawat hemodialisa. Pengambilan sampel

mengunakan teknik Total Sampling. Sample pada penelitian ini berjumlah 51 perawat hemodialisa

dengan kriteria sampel adalah semua perawat hemodialisa yang bekerja di ruang hemodialisa.

Instrumen Penelitian

Instrumen dalam pengumpulan data pengetahuan pencegahan terjadinya venous

needle dislodgement yaitu menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran linkert yang

telah di uji validitas dan reliabilitasnya.

Analisa Data

Analisa data yang dilakukan adalah analisa deskriptif (Univariat) dengan tabel distribusi

frekuensi dari masng-masing frekuensi, sedangkan data numerik di analisa menggunakan

nilai mean, modus, median dan standart deviasi.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan perawat

hemodialisa tentang pencegahan venous needle dislodgement dan menggambarkan

karakteristik responden.

Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden

Karakteristik Frekuensi Presentase (%)

1. Umur

20-40 th 43 84,3

41-60 th 8 15,7

2. Jenis kelamin

perempuan 28 54.9

Laki-laki 23 45.1

3. Pendidikan

D3 33 64.7

Skep 13 25.5

Skep Ners 5 9.8

4. Pengalaman kerja

1-5 thn 29 56.9

6-10 thn

Lebih 10 thn

15

7

29.4

13.7

Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

4

Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 20-40 tahun (84.3%),

jenis kelamin perempuan (54.9%) pendidikanD3 (64.7%), danpengalaman kerja 1-5 tahun

(56.9)

Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan tentang pengertian venous needle dislodgement

Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)

Baik 6 11.8

Cukup 33 64.7

Kurang 12 23.5

Total 51 100.0

Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan

yang cukup (64.7%), tingkat pengetahuan baik 11 responden (21.6%), dan kurang

sejumlah 9 responden (17.6%).

Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan perawat tentang resiko terjadinya

venous needle dislodgement

Keikutsertaan Frekuensi Prosentase (%)

Baik 16 31.4

Cukup

kurang

27

8

52.9

15.7

Total 51 100.0

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan

yang cukup tentang resiko terjadinya venous needle dislodgement

Tabel 4. Tabel tingkat pengetahuan perawat tentang terjadinya venous needle

disodgement

Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)

Baik 11 21.6

Cukup 31 60.8

Kurang 9 17.6

Total 51 100.0

Tabel 4.didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pearawat tentang pencegahan

terjadinya venous needle dislodgement mayoritas mempunyai pengetahuan yang cukup

yaitu sebanyak 31 perawat.

Tabel 5. . Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Venous Needle Dislodgement

Keikutsertaan Frekuensi Prosentase (%)

Baik 12 23.5

Cukup

kurang

29

10

56.9

19.6

Total 51 100.0

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

5

Tabel 5.menunjukkan gambaran pengetahuan perawat tentang pengertian, risiko, dan

pencegahan venous needle dislodgement setelah digabung didapatkan hasil bahwa tingkat

pengetahuan perawat sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 29 perawat (56.9%).

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Dari data yang di peroleh bahwa sebagian besar perawat berusia di antara 20- 40

tahun, dari usia tersebut perawat mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup tentang

pencegahan terjadinya venous needle dislodgement pada pasien yang menjalani tindakan

hemodialisa.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian Wayunah (2011) yang menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan

pengetahuan, pada penelitian Wayunah diketahui sebanyak 59,4 % perawat yang berasal

dari kelompok umur < 31,6 tahun memiliki pengetahuan tidak baik tentang terapi infus

dengan nilai statistik yang diperoleh nilai p value = 0,172.

Dalam penelitian ini didapatkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan.

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti tidak membedakan antara perawat laki-laki dan

perempuan dalam hal jawaban dan pengisian kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti

tidak membedakan produktivitas kerja antara perawat laki-laki dan perempuan.

Hasil dari penelitian ini jenjang pendidikan responden menunjukkan bahwa

mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan D III keperawatan. Pendidikan ini

merupakan pendidikan profesi pemula sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan

pengalaman kerja yang cukup (Desier. 2007). Dari hasil penelitian diketahui bahwa

responden dengan pendidikan S1 keperawatan sebanyak 46,2 % perawat mempunyai

pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan pendidikan D3 keperawatan tentang

pencegahan terjadinya venous needle dislodgement.

Berdasarhkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa sebagian besar perawat yang

memiliki pengetahuan yang baik dalam pencegahan terjadinya venous needle

dislodgement adalah perawat yang mempunyai pengalaman kerja 6-10 tahun. Hasil yang

sama ditunjukkan oleh penelitian Kharabsheh et all (2014) yang menyatakan bahwa

sebagian besar perawat yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mempunyai

pengalaman kerja 5-10 tahun.

Pengetahuan

Perawat memainkan peran yang sangat penting dalam perawatan dan perlindungan

terhadap pasien. Peristiwa dan komplikasi akibat dialisis (terutama kejadian akibat

hemodialisa yang dapat membahayakan sampai kematian) dapat dicegah dan kehidupan

pasien dapat meningkat dengan perawatan yang sesuai dengan pengobatan dan

manajemen keperawatan sesuai prosedur hemodialisa (Tabrizi et all,2009). Dalam

penelitian ini sebagian perawat hemodialisa didapatkan bahwa perawat hemodialisa

jarang menjumpai kejadian venous needle dislodgement atau perdarahan pada pasien

yang menjalani tindakan hemodialisa dan perawat kurang dalam memperoleh informasi

tentang venous needle dislodgement.

Perawat mempunyai pengalaman yang kurang tentang perdarahan ketika proses

hemodialisa di karenakan kurangnya pengalaman dalam layanan keperawatan. Hasil

penelitian ini tidak sejalan pada penelitian Salwa et all (2013) dalam penelitiannya di

dapatkan bahwa perawat mempunyai pengetahuan yang baik tentang pencegahan

hilangnya darah pada proses dialisis sebanyak 91,1% perawat dapat melakukan

manajemen blood loss/perdarahan.

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

6

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar perawat hemodialisa sudah punya

sertifikat pelatihan hemodialisa dan hanya beberapa perawat yang belum mengikuti

pelatihan hemodialisa dikarenakan perawat harus bergantian dalam mengikuti pelatihan

hemodialisa. Hal ini sejalan dengan penelitian Charlotte (2008) bahwa tingkat

kemampuan perawat yang berlisensi mempengaruhi perawatan pasien dan pengawasan

dalam proses perawatan pasien.

Sehingga perawat nefrologi harus bisa memimpin dan berperan penting dalam

bekerja bersama-sama dengan semua staf perawatan pasien untuk mengurangi komplikasi

yang signifikan dan berpotensi fatal yang dapat terjadi dari venous needle dislodgement.

Ekspektasi tingkat tinggi dari asuhan keperawatan hanya dapat dicapai ketika staf telah

memberikan pendidikan tentang pentingnya keselamatan pertama yang terkait tentang

venous needle dislodgement (Luscano and Anderson, 2011). Perawat harus berpartisipasi

aktif dalam kegiatan pengembangan peran profesional termasuk melanjutkan pendidikan,

peningkatan kualitas, peningkatan kerja, review dan aplikasi klinis (Gomez, 2011)

SIMPULAN dan SARAN

Simpulan

Studi ini menyimpulkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan perawat hemodialisa tentang

pencegahan terjadinya venous needle dislodgement menunjukkan sebagian besar adalah cukup

baik. Sehingga perlu ditingkatkan lagi dalam mencari informasi tentang venous needle

dislodgement dengan mengikuti seminar, pelatihan hemodialisa dan membaca jurnal-jurnal

tentang venous needle dislodgement.

Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan tolak ukur bagi peneliti lain yang akan

mengembangkan penelitian tentang venous needle dislodgement.

2. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan data dasar untuk melakukan penelitian

selanjutnya, dengan metode yang berbeda, menambah variabel, jumlah populasi dan

sampel sehingga mendapat hasil yang lebih spesifik dan signifikan.

3. Bagi tenaga kesehatan Meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dan pencegahan venous needle

dislodgement, agar bisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk

meminimalisasi risiko komplikasi yang fatal terhadap pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Anwar, A., & Prihartono, J. (2014). Metodologi Penelitian kedokteran dan Kesehatan

Masyarakat. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Arikunto,S. (2010). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Axley, B., Speransza-Reid, J., & Williams, H. (2012). Venous Needle Dislodgement in

Patient on Hemodialysis. Nephrology Nursing Jornal, 39(6), 435-445.

Azwar, S. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Budiman dan Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap

dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Charlotte, T.H., Linda, F., Sean, P.C. (2008). Relationships between registered nurse

staffing, proces of nursing care, and nurse-reported patients outcomes in chronic

hemodialysis units. Nephrology Nursing Journals Vol. 35, No 2

Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rasdakarya

Doss-McQuitty, S. (2016). Professional development: It is our responsibility. Nephrology

Nursing Journal, 43(2), 97-98. Retrieved from

http://search.proquest.com/docview/1783691266?accountid=34598

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS …eprints.ums.ac.id/45841/22/NASKAH PUBLIKASI-36.pdfbisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi

7

Gomez, N. (2011). Nephrology nursing scope and standards of practice (7th ed.).

Pitman, NJ: American Nephrology Nurses’ Association

Haryono, R. (2013). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Perkemihan. Yogyakarta:

Rapha Phublishing

Hidayat, A. A. (2009). Riset keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Hurst, J. (2012). A Costly Complication: Venous Needle Dislodgement. Virgo Publishing

Hurst, J. (2011). A Costly Complication: Venous Needle Dislodgement. Virgo Publishing

Kowalak, J.P. (2009): Nursing procedures, (5thed.). Philadelphia: Lippincott Williams

&Wilkins, p.745.

Lascano, M., &Anderson, M.B. (2011, November 11). Venous needle dislodgement

prevention in hospital based

hemodialysis. Abstract presented at the meeting of the American Society of

Nephrology, Philadelphia, PA.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3.

Jakarta: Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2012). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri). (2004). Penyakit Ginjal Kronik dan

Glumerulopati: Aspek Klinik dan Patologi Ginjal. Jakarta: PERNEFRI

Riwidakdo. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Pres.

Sudrajad, D.A. (2008). Hubungan karakteristik dan hubungan perawat pelaksana tentang

aspek hukum praktik keperawatan dengan pemenuhan hah-hak pasien di rumah

sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Tesis Keperawatan (di unduh tanggal 20 Mei

2016)

Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Yogyakarta:

PT.Grava Media

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Van Waeleghem J.P., Chamney M., Lindley E.J., Pancirova J. (2008). Venous needle

dislodgement: how to minimise the risk. Journal of Renal Care 34(4), 163-168.

Wayunah. (2011). Hubungan pengetahuan perawat tentang terapi infus dengan kejadian

plebitis dan kenyamanan pasien di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah

kabupaten Indramayu. Tesis keperawatan (di unduh tanggal 20 Mei 2016)

* Taufiq Budi N : Mahasiswa S1 Keperawatan UMS. Jln A.Yani Tromol Pos 1 Kartasura

** Agus Sudaryanto S. Kep., Ns., M.Kes. Dosen Keperawatan UMS Jln A.Yani Tromol

Pos 1 Kartasura

** Enita Dewi S. Kep., Ns., MN Dosen Keperawatan UMS Jln A.Yani Tromol Pos 1

Kartasura