3
1. Gamma Ray Log - Untuk membedakan lapisan-lapisa shale dan non shale pada sumur-sumur open hole atau cased hole dan juga pada kondisi ada lumpur maupun tidak. - Sebagai pengganti SP Log untuk maksud-maksud pendeteksian lapisan permeable, karena untuk formasi yang tidak terlalu resistif hasil SP Log tidak terlalu akurat - Untuk mengetahui korelasi batuan dan prosentase kandungan shale pada lapisan permeable - Mendeteksi mineral-mineral radioaktif - Menentukan kedalaman perforasi yang telah diinjeksi air (water plugging) Log Sinar Gamma Log Sinar Gamma adalah log yang digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas suatu batuan. Radioaktivitas tersebut disebabkan karena adanya unsur Uraniun, Thorium, Kalium pada batuan. Ketiga elemen ini secara terus menerus memancarkan gamma ray yang memiliki energi radiasi yang tinggi. Kekuatan radiasi sinar gamma yang paling kuat dipancarkan oleh mudstone dan yang paling lemah dipancarkan batubara. Terutama yang dari mudstone laut menunjukan nilai yang ekstra tinggi, sedangkan radiasi dari lapisan sandstone lebih tinggi disbanding batubara. Log sinar gamma dikombinasikan dengan log utama, seperti log densitas, netron dan gelombang bunyi, digunakan untuk memastikan batas antara lapisan penting, seperti antara lapisan batubara dengan langit-langit atau lantai. Skala log gamma ray dalam satuan API unit (APIU). Log gamma ray biasanya ditampilkan pada kolom pertama, bersama – sama dengan kurva SP dan Kaliper. Skala log gamma ray dari kiri ke kanan biasanya 0 – 100 atau 0 – 150 API. Walaupun terdapat juga suatu kasus dengan nilai gamma ray sampai 200 API untuk jenis organic rich shale. Log gamma ray sangat efektif dalam menentukan zona permeable, dengan dasar bahwa elemen radioaktif banyak terkonsentrasi pada shale yang impermeable, dan hanya sedikit pada batuan yang permeable. Pada formasi yang impermeable kurva gamma ray akan menyimpang ke kanan, dan pada formasi yang permeable kurva gamma ray akan menyimpang ke kiri. Log gamma ray memiliki jangkauan pengukuran 6 – 12 in. Dengan ketebalan pengukuran sekitar 3 ft.

Gamma Ray

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gamma Ray

1. Gamma Ray Log-          Untuk membedakan lapisan-lapisa shale dan non shale pada sumur-sumur

open hole    atau cased hole dan juga pada kondisi ada lumpur maupun tidak.-          Sebagai pengganti SP Log untuk maksud-maksud pendeteksian lapisan

permeable, karena untuk formasi yang tidak terlalu resistif hasil SP Log tidak terlalu akurat

-          Untuk mengetahui korelasi batuan dan prosentase kandungan shale pada lapisan permeable

-          Mendeteksi mineral-mineral radioaktif-          Menentukan kedalaman perforasi yang telah diinjeksi air (water plugging)

Log Sinar Gamma

Log Sinar Gamma adalah log yang digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas suatu

batuan. Radioaktivitas tersebut disebabkan karena adanya unsur Uraniun, Thorium, Kalium

pada batuan. Ketiga elemen ini secara terus menerus memancarkan gamma ray yang

memiliki energi radiasi yang tinggi. Kekuatan radiasi sinar gamma yang paling kuat

dipancarkan oleh mudstone dan yang paling lemah dipancarkan batubara. Terutama yang

dari mudstone laut menunjukan nilai yang ekstra tinggi, sedangkan radiasi dari lapisan

sandstone lebih tinggi disbanding batubara. Log sinar gamma dikombinasikan dengan log

utama, seperti log densitas, netron dan gelombang bunyi, digunakan untuk memastikan

batas antara lapisan penting, seperti antara lapisan batubara dengan langit-langit atau

lantai.

Skala log gamma ray dalam satuan API unit (APIU). Log gamma ray biasanya ditampilkan

pada kolom pertama, bersama – sama dengan kurva SP dan Kaliper. Skala log gamma ray

dari kiri ke kanan biasanya 0 – 100 atau 0 – 150 API. Walaupun terdapat juga suatu kasus

dengan nilai gamma ray sampai 200 API untuk jenis organic rich shale.

Log gamma ray sangat efektif dalam menentukan zona permeable, dengan dasar bahwa

elemen radioaktif banyak terkonsentrasi pada shale yang impermeable, dan hanya sedikit

pada batuan yang permeable. Pada formasi yang impermeable kurva gamma ray akan

menyimpang ke kanan, dan pada formasi yang permeable kurva gamma ray akan

menyimpang ke kiri. Log gamma ray memiliki jangkauan pengukuran 6 – 12 in. Dengan

ketebalan pengukuran sekitar 3 ft.

Pengukuran dilakukan dengan jalan memasukkan alat detektor ke dalam lubang bor. Oleh

karena sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka logging gamma ray dapat

dilakukan pada lubang bor yang telah dipasang casing ataupun telah dilakukan cementing.

Walaupun terjadi atenuasi sinar gamma karena casing dan semen, akan tetapi energinya

masih cukup kuat untuk mengukur sifat radiasi gamma pada formasi batuan disampingnya.

Page 2: Gamma Ray

Formasi yang mengandung unsur-unsur radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif

dimana intensitasnya akan di terima oleh detektor dan di catat di permukaan.

Untuk memisahkan jenis-jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada bacaan gamma ray

dilakukan gamma ray spectroscopy. Karena pada hakikatnya besarnya energy dan

intensitas setiap material radioaktif tersebut berbeda-beda. Spectroscopy ini penting

dilakukan ketika kita berhadapan dengan batuan non-shale yang memungkinkan untuk

memiliki unsur radioaktif, seperti mineralisasi uranium pada sandstone, potassium feldsfar

atau uranium yang mungkin terdapat pada coal dan dolomite.

Beberapa jenis batuan dapat dikenal dari variasi kandungan fraksi lempungnya, misalnya

batu lempung hamper seluruh terdiri dari mineral lempung, batu pasir kwarsa sangat sedikit

mengandung mineral lempung, batu lanau cukup banyak mengandung mineral lempung

dan sebagainya. Oleh karena itu respo gamma dapat digunakan untuk menafsirkan jenis

litologinya. Beberapa contoh batuan sesuai sifat radioaktifnya adalah sebagai berikut:

Radioaktifnya sangat rendah

Anhidrid, garam, batubara dan nodule silica. Silica yang berlapis mengandung radioaktif

lebih tinggi dari berbentuk nodule.

Radioaktif rendah

Batu gamping murni, dolomite dan batu pasir. Batu gamping dan dolomite yang berwarna

gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

Radioaktif menengah

Arkosa, pelapukan granit, batu lanau, batu gamping lempunagn dan napal. Batu yang

berwarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

Radioaktif sangat tinggi

Serpih, batu lempung dan abu gunung api.

Tabel 3.1. Karakteristik Respon Sinar Gamma

Radioaktif

sangat rendah

(0 – 32,5 API)

Radioaktif rendah

(32,5 – 60 API)

Radioaktif

menengah

(60 – 100 API)

Radioaktif

sangat tinggi

(>100 API)

Page 3: Gamma Ray

AnhidritSalt

Batubara

BatupasirBatuga

mping

Dolomit

ArkoseBatuan

granit

Lempungan

Pasiran

gamping

Batuan

serpihAbu

vulkanik

bentonit

Cara membaca repon gamma untuk mendapatkan batas litologi adalah dengan cara

mengambil sepertiga antara respon maksimal dan respon minimal. Cara ini merupakan

aturan yang ditara-ratakan untuk mendapat ketelitian batas litologi. Biasanya aturan

demikian cukup teliti untuk lapisan batubara yang tidak banyak mengandung lapisan

pemisah (parting) di dalamnya.

Suatu hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengkorelasi respon gamma dari beberapa

lubang bor adalah panjang probe selama pengukuran harus tetap dan kecepatan penaikan

probe ari dalam lubang harus tetap. Selain itu perlu pula ditinjau pengarh chasing walaupun

kecil akan tetap ada.

Sebelum bekerja dengan alat pngukur radiasi gamma  harus diadakan kalibrasi alat tersebut

terhadap sumber radiasi sinar gamma yang telah diketahui dan pembacaannya disesuaikan

dengan selang waktu ynag sesuai. Apabila selang waktu tersebut terlalu cepat respon

cenderung menjadi rata dan kurang peka terhadap perubahan litologi yang kecil. Sebaliknya

apabila selang waktu tersebut terlalu lambat perbedaan yang kecil terekam pada respon

sehingga perbedaan besar sukar terlihat.