41
KASUS HEMOGLOBIN Anggota : MASAYU (08061181320025 ) MEITHA IMINIAR (08061381320011) RULLI GUSNITA (08061281320007) SHELA ANGGRAINI (08061181320013) WIDYA WULANDARI (08061281320019)

gangguan pada hemoglobin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: gangguan pada hemoglobin

KASUS HEMOGLOBIN

Anggota :

MASAYU (08061181320025 )

MEITHA IMINIAR (08061381320011)

RULLI GUSNITA (08061281320007)

SHELA ANGGRAINI (08061181320013)

WIDYA WULANDARI (08061281320019)

Page 2: gangguan pada hemoglobin

PENGERTIAN HEMOGLOBIN

Hemoglobin adalah suatu kompleks protein yang ditemukan pada sel darah merah, terdiri dari Fe (besi/Irron) dan bertindak sebagai agen yang membawa molekul O2 dalam darah pada manusia maupun hewan. Hemoglobin menjemput O2 di paru-paru dan menyalurkannya ke jaringan,dimana tiap sel pada jaringan membutuhkan suplai oksigen untuk aktifitasnya.

Page 3: gangguan pada hemoglobin

STRUKTUR

Page 4: gangguan pada hemoglobin

STRUKTUR HEME

Page 5: gangguan pada hemoglobin

HEMOGLOBIN

Hemoglobin campuran heme dan globin.

Heme : Atom besi (Fe3+) yang terikat pada porfirin

Globin : Protein globular di mana heme-atom besi tertanam bahan kimia yang

utama yang mengikat oksigen.

Page 6: gangguan pada hemoglobin

Jenis umum dari hemoglobin terdiri dari dua subunit:

a. Dua subunit alpha (α) b. Dua subunit beta (β)

Page 7: gangguan pada hemoglobin

STRUKTUR HEMOGLOBIN

Terdiri rantai globin alpha dari 141 asam amino rantai beta globin merupakan 146 asam mino.

Kedua protein globin memiliki struktur tersier dan sekunder yang sama memiliki 8 segmen heliks masing-masing.

Setiap rantai globin terdiri dari 1 Hemme molekul yang terdiri dari cincin porfirin yang mengandung 4 molekul pirol dihubungkan bersama siklis bersama dengan ligan ion besi yang terikat pada pusat.

Page 8: gangguan pada hemoglobin

FUNGSI HEMOGLOBIN

Menurut Depkes RI adapun fungsi hemoglobin antara lain:

1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan- jaringan tubuh. 

2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh jaringan- jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.

   3. Membawa CO2 dari jarinngan- jaringan tubuh

sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang

Page 9: gangguan pada hemoglobin

FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KADAR HEMOGLOBIN

Kecukupan Besi dalam Tubuh Metabolisme Besi dalam Tubuh

Page 10: gangguan pada hemoglobin

JENIS MUTASI HEMOGLOBIN

Mutasi ini secara luas dibagi kedalam 2 garis umum.

a. Merusak atau mengganggu produksi protein subunit globin α atau β (thalassemia)

b. Memproduksi struktur protein globin yang abnormal (kelainan Hb/ Hb Variant)

Page 11: gangguan pada hemoglobin

1. THALASEMIA

Akibat dari ketidakseimbangan pembuatan rantai asam amino yang membentuk hemoglobin yang dikandung oleh sel darah merah.Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini.

Page 12: gangguan pada hemoglobin

2 jenis yang utama adalah Alfa-thalassemia (melibatkan rantai alfa)Beta-thalassemia (melibatkan rantai beta).

Page 13: gangguan pada hemoglobin

THALASEMIA Α

bila mengalami penurunan atau tidak memiliki sintesis globulin α.

Gen globulin α terletak pada kromoson 16 sedangkan

globulin

Page 14: gangguan pada hemoglobin

KLASIFIKASI THALLASEMIA Α

a. Silent Carrier State

Gangguan pada 1 rantai globin alfa. Keadaan ini tidak timbul gejala sama sekali atau sedikit kelainan berupa sel darah merah yang tampak lebih pucat.

b. Alfa Thalasemia Trait

Gangguan pada 2 rantai globin alpha. Penderita mengalami anemia ringan dengan sel darah merah hipokrom dan mikrositer, dapat menjadi carrier

c. Hb H Disease

Gangguan pada 3 rantai globin alfa. Penderita dapat bervariasi mulai tidak ada gejala sama sekali, hingga anemia yang berat yang disertai dengan perbesaran limpa.

Page 15: gangguan pada hemoglobin

d. Alfa Thalassemia Mayor

Gangguan pada 4 rantai globin alpha. Thalasemia tipe ini

merupakan kondisi yang paling berbahaya pada thalassemia tipe

alfa. Kondisi ini tidak terdapat rantai globin yang dibentuk sehingga

tidak ada HbA atau HbF yang diproduksi.

Page 16: gangguan pada hemoglobin

THALLASEMIA Β

Thalasemia beta terjadi jika terdapat mutasi pada satu atau dua rantai globin beta yang ada.

Page 17: gangguan pada hemoglobin

KLASIFIKASI THALASEMIA Β

a. Beta Thalasemia Trait. Memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita mengalami anemia ringan yang ditandai

dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer).

b. Thalasemia Intermedia. Kondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetapi masih

bisa produksi sedikit rantai beta globin. Penderita mengalami anemia yang derajatnya

tergantung dari derajat mutasi gen yang terjadi.

c. Thalasemia Mayor. Kondisi ini kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak

dapat memproduksi rantai beta globin.

Page 18: gangguan pada hemoglobin

DIAGNOSIS THALASEMIA

Keluhan umumnya muncul pada usia 6 bulan Dilakukan pemeriksaan fisis yang meliputi bentuk muka

mongoloid (facies Cooley), ikterus, gangguan pertumbuhan, splenomegali dan hepatomegali.

Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dilakukan meliputi : Hb bisa sampai 2-3 g%, gambaran morfologi eritrosit ditemukan mikrositik hipokromik, sel target, anisositosis berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit, polikromasi, basophilic stippling, benda Howell-Jolly, poikilositosis dan sel target.

Pemeriksaan khusus : Hb F meningkat 20%-90%, elektroforesis

Page 19: gangguan pada hemoglobin

TERAPI THALASEMIA

Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan thalasemia secara total

1. Pengobatan terhadap penyakit

Tranfusi darah, splenektomi, induksi sintesa rantai globin, transplantasi sumsum tulang dan terapi gen.

2. Komplikasi

Mencegah kelebihan dan penimbunan besi, pemberian kalsium, asam folat, imunisasi.

Page 20: gangguan pada hemoglobin

TERAPI THALLASEMIA

Pemberian vitamin C 100-250 mg/hari untuk meningkatkan ekskresi besi dan hanya diberikan pada saat kelasi besi saja.

Vitamin E 200-400 IU/hari untuk 12 memperpanjang umur sel darah merah.

Page 21: gangguan pada hemoglobin

2. HB VARIANT (KELAINAN HB)

Sebagian besar terdiri dari mutasi salah pembacaan kode genetik sehingga membuat salah pengekspresian asam amino yang menyebabkan terjadi pergantian asam amino pada protein globin, menghasilkan suatu yang tidak normal yang disebut dengan kelainan Hb tetramer. Secara tidak biasa, Hb yang mengalami kelainan berhubungan dengan penghilangan, banyak asam amino yang terganti, mutasi pada kodon stop (terlalu cepat atau terlewat) dan kesalahan pada proses pascatranslasi

Page 22: gangguan pada hemoglobin

UNSTABLE VARIANTS (KELAINAN BENTUK TIDAK STABIL)

Kelainan jenis ini diketahui merupakan cacat Heinz body hemolytic anemia bawaan dari lahir. Mutasi merubah sedikit langkah pada proses pembentukan globin, yaitu pelipatan (Folding) pada subunit, interaksi heme, dimerisasi atau tetramerisasi dapat mengurangi kesetabilan hemoglobin. Bunn dan Forget, memberikan informasi mengenai ketidakstabilan pada penyakit HbS (sicle cell): pergantian asam amino pada kotak heme, gangguan pada struktur sekunder, pergantian bagian hidrofobik pada sub unit, penghilangan asam amino dan elongasi pada sub unit .

 

Page 23: gangguan pada hemoglobin

KELAINAN HEMOGLOBIN

Page 24: gangguan pada hemoglobin

HEMOGLOBIN KOLN

kelompok hemoglobin varian yang disebabkan oleh mutasi pada rantai globin beta

Terjadi pergantian residu valin dengan metionin pada posisi kodon 98,

menyebabkan ketidakstabilan hemoglobin

Page 25: gangguan pada hemoglobin

Kasus : Hemoglobin koln dengan defisiensi besi

Pasien : Anak usia 3 tahun Diagnosis : Anemia Hasil pemeriksaan darah : - Kadar Hb : 10,0 g/Dl -Jumlah eritrosit : 6,37 x 106 /µl -V.eritrosit rerata : 54,2 fl - Kandungan Hb eritrosit rerata : 15,7 pg - Retikulosit : 700/µl dengan immature

reticulocyte (IRF) 17.7% (normal: 1.4-14.6%) dan Ret-He 24.2 pg (normal: > 25 pg).

Page 26: gangguan pada hemoglobin

Adanya Hemoglobin Koln pada pasien dibuktikan dengan temuan fraksi Hemoglobin Koln dan bite cells.

Hemoglobin Koln mempunyai afinitas tinggi terhadap oksigen menyebabkan hipoksia jaringan sehingga memicu produksi eritrosit dan menyebabkan terjadi eritrositosis.

Page 27: gangguan pada hemoglobin

Kadar besi serum, TIBC, dan saturasi transferin adalah 26 μg/dL, 440 μg/dL dan 5.9%, menunjukkan adanya defisiensi besi

Retikulositopenia dengan IRF tinggi menunjukkan adanya eritropoiesis inefektif yang umum ditemukan pada anemia defisiensi besi.

Page 28: gangguan pada hemoglobin

PATOGENESIS HEMOGLOBIN KOLN

Page 29: gangguan pada hemoglobin

subsitusi rantai globin beta berupa pergantian valin dengan metionin

pada kodon 98

gangguan ikatan heme dan globin

hemoglobin teroksidasi menjadi methemoglobin

heme (Fe3+)

Heinz bodies

globin

dipirol

bite cell

bilirubin

Urine gelap kehitaman

Page 30: gangguan pada hemoglobin

GEJALA KLINIS

Anemia hemolitik yang ditandai dengan : Ikterus episodik, Urin berwarna gelap kehitaman, Splenomegali Keadaan ini dapat dipicu oleh adanya infeksi

dan pemberian obat yang bersifat oksidatif seperti sulfonamida, piridium dan antimalaria.

Page 31: gangguan pada hemoglobin

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

HEMATOLOGI Pemeriksaan terhadap Nilai eritrosit rerata

(NER) NER normal (-) Defisiensi besi NER menurun (+) Defisiensi besi akibat

hemoglobinuri

&hemosiderinuria

Page 32: gangguan pada hemoglobin

Kimia Pemeriksaan terhadap adanya hemolisis intravaskular

(+) jika : kadar haptoglobin serum dan hemopeksin serum serta hemosiderinuria dan hemoglobinuria menurun

Page 33: gangguan pada hemoglobin

Kimia1. Kadar bilirubin serum (terutama bilirubin

indirek) dan laktat dehidrogenase dapat meningkat.

2. Gejala adanya hemolisis intravaskular dapat ditemukan, seperti penurunan kadar haptoglobin serum dan hemopeksin serum serta hemosiderinuria dan hemoglobinuria.

3. Tekanan oksigen bisa menurun karena afinitas terhadap oksigen meningkat.

Page 34: gangguan pada hemoglobin

PEMERIKSAAN KHUSUS

Tes Denaturasi Panas untuk menilai ketidakstabilan

hemoglobin cara : Hemolisat + buffer (Tris-HCl buffer)

diinkubasi (500 C)di waterbath selama 120 menit. periksa tabung dimenit ke 60, 90 dan 120 untuk melihat adanya presipitasi.

Page 35: gangguan pada hemoglobin

Tes stabilitas Isopropanol Untuk menilai ketidakstabilan

hemoglobinCara : Menginkubasi campuran hemolisat yang

dibuat dari darah EDTA segar dan larutan

isopropanol 17% (37°C) selama 30 menit.

Periksa tabung pada menit ke-5, 20 dan 30 untuk melihat adanya presipitasi dan flokulasi

Page 36: gangguan pada hemoglobin

C. UJI HEINZ BODIESUntuk melihat adanya heinz bodies yang

berasal dari denaturasi dan presipitasi dari hemoglobin unstable dari inkubasi lama.

Cara :Hb diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam,

lalu dibuat sediaan hapus untuk melihat adanya heinz bodies

Page 37: gangguan pada hemoglobin

Elektroforesis HemoglobinUntuk mendiagnosis Hemoglobin unstable Positif jika ditemukan pola pita kecil antara Hb

A dan Hb A2

Page 38: gangguan pada hemoglobin

Analisis DNA Positif jika ditemukan mutasi pada rantai globin beta, berupa substitusi valin dengan metionin pada kodon 98

Page 39: gangguan pada hemoglobin

HASIL

Pemeriksaan hematologi didapatkan a.Anemia mikrostik hipokrom b.Anisopoikilositosis dengan bite sel c. Sel pensil d. Peningkatan eritrosit dan

retikulositopenia dengan peningkatan IRF serta

penurunan Ret-He. e. Nilai besi serum dan saturasi transferin

m e menurun dengan peningkatan TIBC

Page 40: gangguan pada hemoglobin

Pemeriksaan hemoglobin: Didapatkan fraksi Hemoglobin Koln

Page 41: gangguan pada hemoglobin