55
Gangguan Pendengaran pada lanjut usia Pembimbing : Dr.TONY SETIABUDHI, Sp.KJ Ph.D Dr. Noer Saelan T, Sp.KJ Disusun oleh : Grace Debora Susanto (406067154) Kepaniteraan Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Cibubur

Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

  • Upload
    tntz01

  • View
    414

  • Download
    29

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Gangguan Pendengaran pada lanjut usia

Gangguan Pendengaran pada lanjut usia

Pembimbing :Dr.TONY SETIABUDHI, Sp.KJ Ph.D

Dr. Noer Saelan T, Sp.KJ

Disusun oleh :Grace Debora Susanto (406067154)

Kepaniteraan Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Sasana Tresna Werdha Cibubur

Pembimbing :Dr.TONY SETIABUDHI, Sp.KJ Ph.D

Dr. Noer Saelan T, Sp.KJ

Disusun oleh :Grace Debora Susanto (406067154)

Kepaniteraan Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Sasana Tresna Werdha Cibubur

Page 2: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

PENDAHULUAN Perubahan degeneratif

Tuli perseptif

Tuli konduktif Tuli campuran

Proses menua

Gangguan Pendengaran

Page 3: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Framingham study < 17 th 1% 57-89 th 36%

Penelitian lebih lanjut 45-65 th 12% 64-74 th 24 % > 75 th 39%

WHO tahun 1995 120 jt pdrita ggn pdgran 2001 250 jt 222 jt dewasa

28 jt anak < 15thdari jumlah tsb 2/3 berada di negara berkembang

WHO (Geneva, 2000) thn 2005 = >60 th 1,2 milyar 60% pddk

negara berkembangthn 2020 = > 80 th 200%

Page 4: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Indonesiathn 2005 > 60 th 19,9 jt (8,48%)thn 2025 ↑ 4 X lipat dari thn 1990

Jmlh tertinggi di duniaTerjadi p↑an usia harapan hidup dari 59,8% (1990) 71,7% (2020)

Usia harapan hidup ↑ persoalan kesehatan lansia

Gangguan Pendengaran

Page 5: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Anatomi Telinga

Page 6: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Telinga luar Tlg rawan elastin- Daun telinga Kulit- Liang telinga 1/3 luar : tlg rawan

2/3 dlm : tulang1/3 luar > kel. serumen &

rambut2/3 dalam < kel. Serumen

Telinga tengah pars flaksida- Membran timpani pars tensa- Tlg pendengaran : Maleus, Inkus, Stapes- Tuba Eustachius Nasofaring – telinga

tengah

Page 7: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Telinga Dalam - Koklea (rumah siput) 2 ½ lingkaran- Vestibuler 3 bh kanalis semisirkularis- Pada irisan melintang koklea :

Skala vestibuli dasarnya : membran vestibuli

Skala media dasarnya : membran basalis Organ Corti

Skala timpani

Page 8: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Fisiologi pendengaran

Page 9: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

TINJAUAN PUSTAKAGangguan pendengaran pada

lansia1. Tuli Konduktif kelainan/pykt di tlinga luar atau tengahAL :1. Dalam meatus akustikus ext2. Kerusakan membran timpani3. Dalam cavum timpani4. Pada osikula (tlg pendengaran)

Proses Degenerasi : - b< elastisitas daun telinga - atrofi & bertambah kaku liang telinga - penumpukan serumen - membran timpani b+ tebal & kaku - kekakuan sendi pendengaran

Page 10: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

2. TuLi SaraF Pada LanSia (PresBikusis)

Kelainan di koklea, N VIII, pusat pendengaran

Tuli saraf sensori neural frek ↑ Proses degenerasi > 40 thn ↑ 60-65 thn Simetris kanan – kiri Progresif & perlahan sesuai p+an usia Laki > perempuan

Page 11: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Etiologi

Genetik, stress, merokok Presbycusis praecox Ggn vaskular atherosklerosis, DM, hipertensi, stroke, pnykt jantungKolesterol ↑ Riwayat trauma telingaFk lingkungan & pekerjaan (kebisingan)Obat-obatan

Page 12: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Patologi

Deg. elastisitas membran timpaniDeg. Otot telinga tengah & perubahan

persendian tlg telingaDeg. Fleksibilitas membran basilarisDeg. Sel-sel rambut kokleaBer < nya sel-sel neuronPerubahan sist pusat pendengaran & batang

otakDeg. Jangka pendek & auditory memoryM↓ kecepatan proses pd korteks pusat

pendengaran di otak

Page 13: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Klasifikasi1. Presbikusis Sensorik

- Kehilangan pendengaran neurosensorik frekuensi ↑- Usia pertengahan dan tjd progresif perlahan- Atrofi sel epitel hilangnya sel sensorik & sel penunjang organ corti- Mybbkan kehilangan kemampuan menerima suara nada ↑ walaupun sel atrofi bbrp mm- Audiogram : simetris bilateral

Page 14: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

2. Presbikusis Neural- Atrofi sel koklea & sel sist saraf pusat- Schuknecht 2100 neuron † tiap dekade (dr jmlh total 35.000 neuron)- Gej dirasakan bila 90% neuron †- Presbikusis neural progresif ggn sist neurocerebral : inkoordinasi, kehilangan memori, ggn pusat pendengaran- Kehilangan diskriminasi percakapan & kehilangan nada murni- Audiogram : berubah-ubah

Page 15: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

3. Presbikusis metabolik (Strial presbycusis)- N stria vaskularis menjaga keseimbangan biokimia & metabolik cairan telinga dalam (koklea) endolimfatik ber fs baik- Atrofi stria vaskularis hilangnya fs

pendengaran- Kesulitan pemahaman kata-kata- usia 30 – 60 th- progresif lambat & familial

- Audiogram : datar, simetris bilateral

Page 16: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

4. Presbikusis mekanik (Koklear Conductive)- Krn penipisan & kekakuan membran basiler mpengaruhi fs koklea- Berhubungan dgn ggn pendengaran frek ↑ sec perlahan & progresif- Audiogram : tuli utk smua frekuensi t.u nada-nada tinggi

Page 17: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Gejala klinis

B< pendengaran perlahan, progresif & simetris pd ke 2 telingaSukar menangkap huruf konsonan yang bersuara mendesis (S, SH, Z, C dan T)Telinga berdenging (tinitus)Coctail party deafnessBerkurangnya discrimination score dan fenomena recruitmentGgn fisik & emosi : marah, frustasi, depresi, paranoid, merasa kehilangan kendali thd kehidupan, kritis thd diri sendiri, m-i aktivitas dlm klmpk sosial, b< stabilitas emosi

Page 18: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

DIAGnosis

Tes berbisik Audiometri

Tes garputala Px otoskopi

Timpanometri

Anamnesa

Pemeriksaan pendengaran

Page 19: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Px derajat ketulian secara kasar Di ruangan yang cukup tenang,

jarak 6 M 10 kata Bila penderita tdk dapat mengulangi

50% kalimat ggn pendengaran Nilai N : 5/6 – 6/6

Page 20: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

RINNE

WEBER

Page 21: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

SCHWABACH

TES BING (tes Oklusi)

Page 22: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Hasil pemeriksaan

Rinne Weber Schwabach Diagnosis

Positif

Negatif

Positif

≠ lateralisasi

Lateralisasi ke telinga sakit

Lateralisasi ke telinga sehat

= pemeriksa

Memanjang

Memendek

Normal

TuliKonduktif

Tulisensorineural

Page 23: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Mengetahui adanya kekakuan m. timpani & evaluasi telinga tengahMendeteksi adanya cairan di telinga tengah, tek negatif telinga tengah, kerusakan tl pdgran, perforasi m. timpaniCara : memberi tekanan pd telingaHasil : timpanogram

Kelainan telinga luar oklusi serumen, perdarahan / tumor pd kanalis telinga

Kelainan telinga dlm perforasi m.timpani, timpanosklerosis, bulging m.timpani, cairan/darah

Page 24: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia

Peralatan skrining paling sensitif

Dapat membedakan pendgran N atau tuli Indeks Fletcher : Ambang Dengar (AD) :

AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz 3

Ambang dengar : nada murni terlemah yg msh dpt didengar telinga seseorg pd frek tertentu

Page 25: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 26: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 27: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 28: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 29: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 30: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 31: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 32: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 33: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 34: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 35: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 36: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 37: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 38: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 39: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 40: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 41: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 42: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 43: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 44: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 45: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 46: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 47: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 48: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 49: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 50: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 51: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 52: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 53: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 54: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia
Page 55: Gangguan Pendengaran Pada Lanjut Usia