Upload
fikarisvita
View
215
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
io
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan penyakit periodontal memiliki beberapa tujuan. Seperti yang
telah diungkapkan pada world workshop on Clinical Periodontics tahun 1989.
Tujuan umum perawatan periodontal adalah untuk mencegah, menghentikan, dan
mengontrol atau mengeliminasi penyakit periodontal, sedangkan tujuan utamanya
adalah untuk meregenerasi struktur, integritas, dan fungsi dari jaringan yang telah
hilang sebagai akibat adanya proses inflamasi karena penyakit periodontal.
Perawatan periodontal seperti scaling, root planning, dan kuretase gingiva
memiliki keefektifan yang tinggi untuk menekan perkembangan penyakit
periodontal, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menstimulasi proses
regenerasi jaringan (Prakash et al., 2010).
Regenerasi adalah sebuah proses biologis dengan tujuan agar bentuk dan
fungsi dari jaringan yang hilang dapat kembali normal. Perawatan bedah
periodontal regeneratif memiliki tujuan bukan hanya untuk menghilangkan poket
periodontal, tetapi juga menstimulasi terbentuknya attachment baru. Tujuan ini
dapat dicapai dengan penggunaan berbagai macam material graft. Berbagai jenis
bahan bone graft telah digunakan untuk meregenerasi kerusakan tulang akibat
penyakit periodontal, seperti autograft, allograft, xenograft, dan alloplast (Kumar
et al., 2011; Domenico et al., 2009).
Kitosan merupakan amino-polisakarida yang berasal dari produk
deasetilasi kitin, yaitu struktur primer polimer dari ekstraskeleton arthropoda.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI APLIKASI SERBUK NATURAL ... ADYA PRAMUSITA
Kitosan merupakan polimer alami yang telah menarik perhatian untuk digunakan
dalam aplikasi biomedikal karena sifat biodegradabilitas, bakteriostatik,
bakterisidal, biokompatibilitas, dan regeneratif. Kitosan banyak digunakan dalam
bidang biomedikal sebagai pembungkus obat, kultur sel, dan penyembuhan luka.
Penggunaan kitosan sebagai carier implant terapeutik telah menjadi perhatian
dalam penggunaannya untuk perbaikan defek tulang (Danilchenko et al., 2009).
Hidroksiapatit banyak digunakan sebagai bahan pengganti tulang
karena memiliki sifat osteokonduktif, struktur yang relatif stabil, serta
biokompatibilitas yang baik, sehingga cepat dapat bergabung dengan jaringan
tulang. Selain itu, hidroksiapatit dapat diperoleh tanpa batasan kuantitas dan
bentuk, serta tidak menginduksi respon penolakan imun (Sudirman et al., 2010).
Sifat hidroksiapatit yang rapuh dan mudah patah sehingga sulit untuk
dicetak dalam bentuk spesifik. Ikatan komplek hidroksiapatit dan kitosan yang
mengandung nanopartikel hidroksiapatit dapat menutupi kerugian dari
hidroksiapatit jika berikatan homogen (Shin et al., 2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Kim et al. (2008) dengan
mengombinasikan material hidroksiapatit-kitosan dapat mendorong regenerasi
tulang lokal dan menunjukkan biokompatibilitas dan kemampuan osteokonduktif
yang baik.
Sel osteoblas merupakan sel basofilik mononuklear dengan inti yang
besar, berperan dalam proses pembentukan tulang maupun regenerasi tulang
dengan cara memproduksi, mensekresi, mendeposisi, dan memineralisasi matriks
tulang (Jayakumar & Silvio, 2010; Harsas, 2008).
Menurut Astri (2012), terdapat perbedaan jumlah osteoblas yang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI APLIKASI SERBUK NATURAL ... ADYA PRAMUSITA
signifikan pada kelompok hidroksiapatit-kitosan 50:50 dibanding dengan
kelompok hidroksiapatit pada minggu pertama dan kedua. Akan tetapi, belum
diketahui perbandingan yang tepat antara hidoksiapatit dan kitosan dalam
mempengaruhi pertumbuhan sel osteoblas.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut di atas, maka peneliti ingin
melihat pengaruh perbandingan kadar serbuk natural hidroksiapatit-kitosan yang
efektif dalam meningkatkan jumlah osteoblas.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah perbedaan kadar hidroksiapatit-kitosan dapat meningkatkan
proliferasi sel osteoblas?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui peningkatan proliferasi osteoblas dengan perbedaan kadar
serbuk natural hidroksiapatit-kitosan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui jumlah sel osteoblas setelah pemberian serbuk natural
hidroksiapatit-kitosan dengan kadar 70:30 dan 30:70.
1.4 Manfaat
1. Penelitian ini dapat digunakan untuk melengkapi dan mendukung teori-
teori remodeling tulang pada penggunaan kombinasi hidroksiapatit-
kitosan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI APLIKASI SERBUK NATURAL ... ADYA PRAMUSITA
2. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai penggunaan
bahan serbuk natural hidroksiapatit-kitosan khususnya di bidang
periodonsia.
3. Memberikan alternatif serbuk natural hidroksiapatit-kitosan dengan kadar
yang tepat.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI APLIKASI SERBUK NATURAL ... ADYA PRAMUSITA