4
Gejala Murtad pada berlimpahnya musibah (an Nisaa 78-79) Bismillahirrahmaanirrahim alhamdulillah, seneng banget dapat pertanyaan tentang tadabbur qur’an, jadi kembali membuka pemahaman …. kali ini pertanyaan tentang dua ayat berikut dari surat An Nisaa 78 . Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan , mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah” . Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? 79 Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. Dua ayat tersebut tampak bertentangan , terutama bagian yang ditulis tebal pemahaman utuh atas dua ayat itu saya peroleh sesudah membaca 3 tafsir : 1. Tafsir ath Thabary 2. Tafsir an Nasafiy 3. Tafsir at Tahrir wa at tanwir ayat 78 dan 79 ini turun dalam rangkaian ayat yang menjelaskan psikologis ummat Islam terkait “jihad berperang” ayat 77 sebelumnya menceritakan, bagaimana Allah menahan tangan para sahabat mulia dari menumpahkan darah ….. semua peristiwa yang terjadi di Mekkah selama 13 tahun, penyiksaan terhadap kaum lemah, budak dan mereka yang bukan quraisy

Gejala Murtad Pada Berlimpahnya Musibah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gejala Murtad Pada Berlimpahnya Musibah

Gejala Murtad pada berlimpahnya musibah (an Nisaa 78-79)

Bismillahirrahmaanirrahim

alhamdulillah, seneng banget dapat pertanyaan tentang tadabbur qur’an,

jadi kembali membuka pemahaman ….

kali ini pertanyaan tentang dua ayat berikut dari surat An Nisaa

78 . Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun

kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh

kebaikan , mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka

ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu

(Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka

mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami

pembicaraan sedikit pun?

79 Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja

bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami

mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah

menjadi saksi.

Dua ayat tersebut tampak bertentangan , terutama bagian yang ditulis tebal

pemahaman utuh atas dua ayat itu saya peroleh sesudah membaca 3 tafsir :

1. Tafsir ath Thabary

2. Tafsir an Nasafiy

3. Tafsir at Tahrir wa at tanwir

ayat 78 dan 79 ini turun dalam rangkaian ayat yang menjelaskan psikologis

ummat Islam terkait “jihad berperang”

ayat 77 sebelumnya menceritakan, bagaimana Allah menahan tangan para

sahabat mulia dari menumpahkan darah ….. semua peristiwa yang terjadi di

Mekkah selama 13 tahun, penyiksaan terhadap kaum lemah, budak dan mereka

yang bukan quraisy

lalu penyiksaan terhadap anggota klan yang masuk islam oleh tetua klan nya

masing-masing,

lalu boikot pada bani Hasyim dan bani Muththalib, dan lainnya

semua peristiwa yang menyebabkan keinginan kuat untuk mengangkat senjata.

Para sahabat terus meminta agar Rasulullah mengizinkan peperangan

Page 2: Gejala Murtad Pada Berlimpahnya Musibah

izin yang tak kunjung keluar, dinanti dan terus dinanti

Islam terus tersebar,

tatkala tampak beberapa keajaiban, seperti ath Thufail bin ‘Amr ad Dausiy, yang

tangannya mengeluarkan cahaya bak senter.

atau perempuan Nahdhiah yang dapat melihat kembali,

masuk islam pula mereka yang suka keajaiban walau hati mereka tidak diliputi

keimanan.

hingga kemudian Allah memerintahkan hijrah ke Medinah …..

para sahabat terus meminta izin untuk berperang

dan Allah tetap menyatakan dalam ayat 77 ‘tahanlah tangan kalian’

dan menyampaikan jika saatnya tiba, “kewajiban berperang datang”

maka akan dengan serta merta kemunafikan tampak

diantara penyakit kemunafikan adalah takut pada manusia, dan juga takut mati

kemudian kewajiban berperang sungguh-sungguh datang, dan nyatalah sikap

kaum munafik

ayat 78 kemudian turun, mengajarkan bahwa kematian itu pasti datang, walau

kita tinggal di istana-istana kokoh.

saat kaum mukminin mendapat kemenangan, bahasa yang menjadi opini adalah

“alhamdulillah, kemenangan dari sisi Allah”

tapi Allah tidak menguji dengan kemenangan saja

datanglah kesusahan yang amat sangat menimpa Madinah, kekeringan, panas,

demam

musibah-musibah yang ternyata menyebabkan dua hal.

pertama orang-orang munafiq berkata bahwa semua musibah ini adalah akibat

mereka masuk islam mengikuti Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, islam

pembawa sial ….. maka mereka menjadi murtad

kedua, orang yahudi yang sikap kedengkiannya menjadi-jadi, menganggap sial

kedatangan nabi Muhammad ke Medinah

musibah yang berbalut kekalahan dalam peperangan, dan mereka kaum kafir

dan Munafiq menuduh sebab kesialan dan kekalahan adalah karena nabi

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Page 3: Gejala Murtad Pada Berlimpahnya Musibah

Allah lalu memerintahkan nabi Muhammad menyatakan dengan tegas bahwa

semua itu adalah ujian dari Allah, semuanya berasal dari sisi Allah

Allah ingin meluruskan sikap “penyalahan” pada keberadaan nabi

Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas musibah-musibah dan

kekalahan yang terjadi

semua kebaikan atau musibah adalah dari sisi Allah,

kemudian Allah mengabarkan,

bagaimana bisa Allah menghendaki suatu kebaikan dan suatu keburukan?

maka Allah mendetilkan dalam ayat 79,

bahwa setiap kebaikan adalah anugerah dari Allah

mengajarkan manusia agar terjauh dari sikap sombong

dan kemudian Allah menyebut

bahwa keburukan adalah akibat perilaku manusia

perilaku yang dipengaruhi oleh pertarungan antara yang haq dan yang bathil

perilaku yang bersumber dari penyikapan atas peristiwa-peristiwa

setiap sikap memiliki konsekuensi-konsekuensi

jadi tidak ada yang bertentangan dalam dua ayat ini,

dahulu kaum munafiq dan orang yahudi suka menimpakan kesalahan pada

Rasulullah,

bahwa setiap derita adalah kesialan yang dibawa Rasulullah

kebaikan atau keburukan datangnya dari Allah,

cara datang kebaikan adalah karena Allah ingin memberi kebaikan

cara datang keburukan adalah karena konsekuensi logis dari perbuatan yang

dilakukan orang yang tertimpa

ayat-ayat yang indah, bahwa ternyata adanya kemiskinan, adanya musibah,

adanya kekalahan dalam masyarakat beriman adalah suatu proses penyaringan

gejala-gejala murtad dan penyalahan pada islam akan hadir pada situasi terjepit

dan tentu saja, yang akan semakin jelas adalah sifat kemunafikan yang

mendera……