Upload
tutik-hasanah
View
11
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Gejala Murtad pada berlimpahnya musibah (an Nisaa 78-79)
Bismillahirrahmaanirrahim
alhamdulillah, seneng banget dapat pertanyaan tentang tadabbur qur’an,
jadi kembali membuka pemahaman ….
kali ini pertanyaan tentang dua ayat berikut dari surat An Nisaa
78 . Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh
kebaikan , mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka
ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka
mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikit pun?
79 Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja
bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami
mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah
menjadi saksi.
Dua ayat tersebut tampak bertentangan , terutama bagian yang ditulis tebal
pemahaman utuh atas dua ayat itu saya peroleh sesudah membaca 3 tafsir :
1. Tafsir ath Thabary
2. Tafsir an Nasafiy
3. Tafsir at Tahrir wa at tanwir
ayat 78 dan 79 ini turun dalam rangkaian ayat yang menjelaskan psikologis
ummat Islam terkait “jihad berperang”
ayat 77 sebelumnya menceritakan, bagaimana Allah menahan tangan para
sahabat mulia dari menumpahkan darah ….. semua peristiwa yang terjadi di
Mekkah selama 13 tahun, penyiksaan terhadap kaum lemah, budak dan mereka
yang bukan quraisy
lalu penyiksaan terhadap anggota klan yang masuk islam oleh tetua klan nya
masing-masing,
lalu boikot pada bani Hasyim dan bani Muththalib, dan lainnya
semua peristiwa yang menyebabkan keinginan kuat untuk mengangkat senjata.
Para sahabat terus meminta agar Rasulullah mengizinkan peperangan
izin yang tak kunjung keluar, dinanti dan terus dinanti
Islam terus tersebar,
tatkala tampak beberapa keajaiban, seperti ath Thufail bin ‘Amr ad Dausiy, yang
tangannya mengeluarkan cahaya bak senter.
atau perempuan Nahdhiah yang dapat melihat kembali,
masuk islam pula mereka yang suka keajaiban walau hati mereka tidak diliputi
keimanan.
hingga kemudian Allah memerintahkan hijrah ke Medinah …..
para sahabat terus meminta izin untuk berperang
dan Allah tetap menyatakan dalam ayat 77 ‘tahanlah tangan kalian’
dan menyampaikan jika saatnya tiba, “kewajiban berperang datang”
maka akan dengan serta merta kemunafikan tampak
diantara penyakit kemunafikan adalah takut pada manusia, dan juga takut mati
kemudian kewajiban berperang sungguh-sungguh datang, dan nyatalah sikap
kaum munafik
ayat 78 kemudian turun, mengajarkan bahwa kematian itu pasti datang, walau
kita tinggal di istana-istana kokoh.
saat kaum mukminin mendapat kemenangan, bahasa yang menjadi opini adalah
“alhamdulillah, kemenangan dari sisi Allah”
tapi Allah tidak menguji dengan kemenangan saja
datanglah kesusahan yang amat sangat menimpa Madinah, kekeringan, panas,
demam
musibah-musibah yang ternyata menyebabkan dua hal.
pertama orang-orang munafiq berkata bahwa semua musibah ini adalah akibat
mereka masuk islam mengikuti Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, islam
pembawa sial ….. maka mereka menjadi murtad
kedua, orang yahudi yang sikap kedengkiannya menjadi-jadi, menganggap sial
kedatangan nabi Muhammad ke Medinah
musibah yang berbalut kekalahan dalam peperangan, dan mereka kaum kafir
dan Munafiq menuduh sebab kesialan dan kekalahan adalah karena nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah lalu memerintahkan nabi Muhammad menyatakan dengan tegas bahwa
semua itu adalah ujian dari Allah, semuanya berasal dari sisi Allah
Allah ingin meluruskan sikap “penyalahan” pada keberadaan nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas musibah-musibah dan
kekalahan yang terjadi
semua kebaikan atau musibah adalah dari sisi Allah,
kemudian Allah mengabarkan,
bagaimana bisa Allah menghendaki suatu kebaikan dan suatu keburukan?
maka Allah mendetilkan dalam ayat 79,
bahwa setiap kebaikan adalah anugerah dari Allah
mengajarkan manusia agar terjauh dari sikap sombong
dan kemudian Allah menyebut
bahwa keburukan adalah akibat perilaku manusia
perilaku yang dipengaruhi oleh pertarungan antara yang haq dan yang bathil
perilaku yang bersumber dari penyikapan atas peristiwa-peristiwa
setiap sikap memiliki konsekuensi-konsekuensi
jadi tidak ada yang bertentangan dalam dua ayat ini,
dahulu kaum munafiq dan orang yahudi suka menimpakan kesalahan pada
Rasulullah,
bahwa setiap derita adalah kesialan yang dibawa Rasulullah
kebaikan atau keburukan datangnya dari Allah,
cara datang kebaikan adalah karena Allah ingin memberi kebaikan
cara datang keburukan adalah karena konsekuensi logis dari perbuatan yang
dilakukan orang yang tertimpa
ayat-ayat yang indah, bahwa ternyata adanya kemiskinan, adanya musibah,
adanya kekalahan dalam masyarakat beriman adalah suatu proses penyaringan
gejala-gejala murtad dan penyalahan pada islam akan hadir pada situasi terjepit
dan tentu saja, yang akan semakin jelas adalah sifat kemunafikan yang
mendera……