Upload
yogiwahyupratama
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
1/59
Topik Bahasan :Pertemuan
Gelombang Sinus
Rangkaian Resistansi
Rangkaian InduktansiRangkaian Kapasitansi
Rangkaian Seri R-L, R-C dan R-L-C
Arus AC
Sederhana
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
2/59
Setelah mempelajari materi tersebut, diharapkan mahasiswa dapat :
Menjelaskan asal usul tegangan AC berupa gelombang
sinusoida dan dapat menggambarkan gelombang tsb dalamdomain waktu.
Menjelaskan secara tertulis tentang terjadinya beda fase antara
arus dan tegangan pada rangkaian R, L dan C serta R-L-C serimaupun paralel.
Tujuan Instruksional Khusus
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
3/59
Gelombang Sinus
Gelombang sinus ini merupakan bentuk yang paling sederhana untuk menggambarkan
arus maupun tegangan AC.
Bentuk ini dikembangkan dari phenomena phasor yang mempunyai amplitudo tetap,
tetapi arahnya bervariasi dari 0o s/d 360o.
0 t
Em
2
90
o
0o 180o
T=periode
/23 /2
e(t)
Pembentukan Gelombang Sinus dari Phasor :
2 = 360o
t =
Penting !
Waktu yang diperlukan untuk 1 gelombang penuh disebut PERIODE ( T dlm second)
Banyaknya periode dalam 1 second disebut FREKUENSI ( f dlm 1/s atau Herz)
270o
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
4/59
Persamaan Gelombang Sinus :
)( 0)( t Sin E e mt
Dimana :
e(t) = nilai tegangan sesaat (volt)
Em = nilai maximum (volt)
= kecepatan sudut (radian)
t = waktu (second)
0 = fase awal (saat t=0)
2 = 360o
t = = 360o 2 = t
Untuk Gelombang 1 periode,
berarti t = T
2 = T, sehingga : = 2 /T
Jika : f = 1/T
Maka : = 2f (radian / second)
0 bernilai positip jika berada pada 0o-180o
0 bernilai negatif jika berada pada 180o-360o = 2f
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
5/59
2
Contoh Penggambaran Gelombang Sinus dengan variasi o :
e(t) = Em sin (t - o)
T
o
90o
180o
270o
o
0
e(t)
Em
0o
t
T
o t2 0
o 0o
90o
180o
270o
e(t)
Em
e(t) = Em sin (t + o)
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
6/59
Rangkaian Resistansi dengan Sumber Tegangan AC
i R(t)
Re(t) V R(t)
Ohm Hukume RiV
t R
E
R
eii
t E e
t t t R
oo
mt
t Rt
oomt
)()()(
)(
)()(
)(
0sin
0sin
t I i R
E I Jika mt
mm sin: )(
Pada Rangkaian Resistansi :
t I imakat E euntuk mt mt sin:sin: )()( Persamaan tersebut berarti bahwa beda fase antara arus dan tegangan pada rangkaian
resistansi sama dengan nol, atau disebut dengan istilah “sefase’
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
7/59
Rangkaian Resistansi :
Bentuk Gelombang Arus dan Tegangan
Im
Em e(t) = V R(t)
i (t) = i R(t)
t 2
0
T
T
o t
2 0
Bentuk Vektor Arus dan Tegangan
0o
90o
-90o
IR VR
0o
90o
-90o
IR VR
o
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
8/59
Rangkaian Induktansi dengan Sumber Tegangan AC
L
i (t) = i L(t)
e(t) V L(t)
Prinsip Terjadinya Tegangan pada Induktor :
Pada Rangkaian Induktor, terdapat beda fase antara arus dan tegangan sebesar 90o(/2), atau dapatdikatakan bahwa tegangan mendahului arus sebesar 90o atau arus mengikuti (lagging) tegangan 90o.
t L
E
dt
t di
t E
dt
t di L
t E V maka
V e sedangkan
t E e Jika
m
m
mt L
t Lt
oomt
sin)(
sin)(
sin:
:
0sin:
)(
)()(
)(
om
Lmm
mm
m
m
t I t imaka
X L I L
E Jika
t L
E t
L
E t i
dt t L
E t i
dt t L
E dt
dt
t di
90sin)(:
)induktif reaktansi(:
2sincos)(
sin)(
sin)(
2
0
dt
di LV
V yaituinduksitegangantimbul maka
Linduktor melaluiiterjadinyae
t
t L
t L
t t
)(
)(
)(
)()(
:dimana
XL dlm
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
9/59
Rangkaian Induktansi :
Bentuk Vektor Arus dan Tegangan
0o
90o
-90o
IL
VL
90o
0o
90o
180o IL
VL
90o
-90o
Bentuk Gelombang Arus dan Tegangan
T
2
i (t) = i L(t) e(t) = V L(t) Em
0 t
Im
T
Em Im
e(t) = V L(t) i (t) = i L(t)
0 2
t
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
10/59
Rangkaian Kapasitansi dengan Sumber Tegangan AC
C
i (t) = i C(t)
e(t) V C(t)
Prinsip Terjadinya Arus pada Kapasitor :
Pada rangkaian kapasitif, arus mendahului
(leading) tegangan sebesar 90o atau tegangan
mengikuti arus 90o.
)(
)(
)(
:
sin)(:
)(
t C
mt C
t C
V C qSedangkan
t E V t e Jika
idt
dqt e
2sin
cos
sin
)(:)(
t E C
t E C
t E C dt
d
t eC dt
d
dt
dqi Jadi
m
m
m
t C
omC t C
C
mmC
C
mm
t I imaka
dlmC
X ana
I I X
E E C Jika
90sin:
)(kapasitif reaktansi1
:dim
:
)(
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
11/59
Rangkaian Kapasitansi :
Bentuk Vektor Arus dan Tegangan Bentuk Gelombang Arus dan Tegangan
Em Im
0
T
e(t) = V C(t)
i (t) = i C(t)
t 2
T
2
i (t) = i C(t) e(t) = V C(t) Em
0 t
Im
0o
90o
-90o
IC
VC 90o
0o
90o
180o IC
VC
9 0 o
-90o
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
12/59
Contoh Soal :
1. Pada rangkaian induktif murni, jika tegangan sumber dinyatakan dengan
persamaan e(t) = Em sin (t+10o
) V. Maka tuliskan persamaan arusnya.
Penyelesaian :
L
i (t) = i L(t)
e(t) V L(t)
Amper t I i Jadi
fase sudut dengan I X
E
X
V I
sefasedan samaeV fase sudut dengant X
Lmt
Lm
L
m
L
Lm L
t t L
L
0
)(
00
)()(
0
80sin:
)9010(
90
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
13/59
a). Gambar Gelombang dari persamaan :
Amper t I i
Volt t E eV
Lmt
mt t L
0
)(
0
)()(
80sin
10sin
T
Em
Im
e(t) = V L(t)
i (t) = i L(t)
0
t2 800
2. Dari soal no. 1 gambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan
serta gambarkan bentuk vektor keduanya.
Penyelesaian :
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
14/59
b). Gambar Vektor Arus dan Tegangan dengan persamaan berikut :
Amper t I i
Volt t E eV
Lmt
mt t L
0
)(
0)()(
80sin
10sin
-900
900
00
-800
+100
Em
Im
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
15/59
3. Untuk rangkaian kapasitif murni, jika tegangan dinyatakan sebagai
VC(t) = VCm sin (t+45o) Volt. Maka tuliskan persamaan arus yang
melewati kapasitor tsb.
Penyelesaian :
C
i (t) = i C(t)
e(t) V C(t)
Amper t I i Jadi
fase sudut dengan I X
E
X
V I
sefasedan samaeV
fase sudut dengan
t
X
Lmt
Cm
C
m
C
CmC
t t C
C
0
)(
00
)()(
0
100sin:
)9010(
901
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
16/59
Soal Latihan :
1. Tuliskan persamaan tegangan induktif VL(t) , jika diketahui iL(t) =
ILm sin (t+75o) A.
2. Gambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan dari soal no.
1, serta gambarkan juga bentuk vektornya.
T
2
i (t) = i C(t)
e(t) = V C(t) Em
0 t
Im
=90o
3. Dari gambar disamping, Tuliskan
persamaan untuk tegangan dan
arus serta gambarkan bentuk
vektornya.
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
17/59
1. Rangkaian Seri
Topik Bahasan :
Pertemuan 6R-L
R-C
R-L-C
2. Rangkaian Paralel
R-L
R-C
R-L-C
3. Total Rangkaian L, C seri dan Paralel
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
18/59
Setelah mempelajari materi tersebut, diharapkan mahasiswa dapat :
Menghitung beda fase antara arus dan tegangan pada masing-
masing beban dari rangkaian R-L, R-C dan R-L-C seri maupunparalel, baik menggunakan hukum ohm, hukumk kirchoff,
pembagi arus maupun pembagi tegangan.
Tujuan Instruksional Khusus
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
19/59
Rangkaian R - L Seri :
Pada Rangkaian R-L seri, antara arus dan tegangan sumber terdapat beda fase sebesar tegangan mendahului arus atau arus mengikuti tegangan.
Untuk rangkaian seri : i (t) = i R(t) = i L(t) sama dan sefase
Menurut KVL : e (t) = V R(t) + V L(t) Jika : i (t) = Im sin t o= 0o
i(t)
R
e(t) V L(t)
V R(t)
L L X
t Z I t X R I
t X t R I
t X t R I
t I X t I Re
t V t I X i X V
t V t I Ri RV
m Lm
Lm
o Lm
om Lmt
o Lm
om Lt Lt L
Rmmt t R
sinsin
cossin
90sinsin
90sinsin
90sin90sin
sinsin
22
)(
)()(
)()(Maka :
Dimana : Z = Impedansi dan = beda fase
R L Seri
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
20/59
Bentuk Gelombang Arus dan Tegangan
i (t)
0 t
2
V R(t)
0 t 2
2 t
t2
0
0
e(t)
V L(t)
Bentuk Vektor Arus dan Tegangan
0o
90o
-90o
IR VR
VL E
adalah beda fase antaraarus dan tegangan sumber
pada rangkaian R-L seri.
R-L Seri
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
21/59
0
o
90o
-90o
IR V
R
VL E
Vektor Arus dan Tegangan R-L Seri Vektor Impedansi (Z) R-L Seri
0
o
90o
-90o
IR R
XL Z
faseV
V magnitudeV V E
V V E
R
L
L R
L R
1
22
tan fase R
X magnitude X R Z
X R Z
L
L
L
1
22
tan
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
22/59
i(t)
R
e(t) V C(t)
V R(t)
C
Rangkaian R - C Seri :
Untuk rangkaian seri : i (t) = i R(t) = i C(t) sama dan sefase
Menurut KVL : e (t) = V R(t) + V C(t) Jika : i (t) = Im sin t o= 0o
Pada Rangkaian R-C seri, antara arus dan tegangan sumber terdapat beda fase sebesar tegangan mengikuti arus atau arus mendahului tegangan.
t Z I t X R I
t X t R I
t X t R I
t I X t I Re
t V t I X i X V
t V t I Ri RV
mC m
C m
oC m
omC mt
o
Cm
o
mC t C t C
Rmmt t R
sinsin
cossin
90sinsin
90sinsin
90sin90sin
sinsin
22
)(
)()(
)()(Maka :
Dimana : Z = Impedansi dan = beda fase
R-C Seri
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
23/59
Bentuk Gelombang Arus dan Tegangan Bentuk Vektor Arus dan Tegangan
0o
90o
-90o
IR VR
VC E
adalah beda fase antaraarus dan tegangan sumber
pada rangkaian R-C seri.
R C Seri
i (t)
0 t
2
V R(t)
0 t 2
2 t0
2 e(t)
V C(t)
t 0
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
24/59
0o
-90o
90o IR VR
VC
E
Vektor Arus dan Tegangan R-C Seri Vektor Impedansi (Z) R-C Seri
0o
-90o
90o
IR R
XC
Z
faseV
V
magnitudeV V E
V V E
R
C
C R
C R
1
22
tan fase
R
X
magnitude X R Z
X R Z
C
C
C
1
22
tan
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
25/59
Rangkaian R – L- C Seri :
Rangkaian seri : i (t) = i R(t) = i L(t)=i L(t) sama dan sefase
Menurut KVL : e (t) = V R(t) + V L(t)+V C(t) Jika : i (t) = Im sin t o= 0o
Maka :
t Z I t X X R I
t X t X t R I
t X t X t R I
t I X t I X t I Re
t V t I X i X V
t V t I X i X V
t V t I Ri RV
mC Lm
C Lm
oC
o Lm
omC
om Lmt
oCm
omC t C t C
o Lm
om Lt Lt L
Rmmt t R
sinsin)(
coscossin
90sin90sinsin
90sin90sinsin
90sin90sin
90sin90sin
sinsin
22
)(
)()(
)()(
)()(
i(t)
R
e(t) V L(t)
V R(t)
L L X
V C(t) C C X
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
26/59
Vektor Arus dan Tegangan R-L-C Seri Vektor Impedansi (Z) R-L-C Seri
0o
-90o
90o
IR
VR
VC
E
VL -VC
VL-VC
0o
-90o
90o
R
XC
Z
XL -XC
XL-XC
faseV
V V
magnitudeV V V E
V V V E
R
C L
C L R
C L R
2
1
22
)(tan
)(
fase R X X
magnitude X X R Z
X X R Z
C L
C L
C L
)(tan
)(
1
22
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
27/59
Rangkaian R-C
Paralel
i (t)
R e(t)
i C(t) i R(t)
C
KCLiii
paralel rangkaianV V e
t C t Rt
t C t Rt
)()()(
)()()(
Jika : e(t) = Em sin t
Maka : i R(t) = IR m sin (t + 0o)
i C(t) = ICm sin (t + 90o
) = ICm cos t i (t) = IR m sin (t + 0o) + ICm cos t
t Sin I I i Jadi Cm Rmt 22
)(:
)()(
22:dimana
t t
mCm Rm
edengani fasebedadan
I I I
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
28/59
Bentuk Gelombang dan Bentuk Vektor Arus
dan Tegangan R-C Paralel
i R(t)
0 t 2
0
t
2
2 t
0
0
e(t)
i (t)
i C(t)
2 t
IR E=VR =VC
IC I
-90o
0o
90o
adalah beda fase antara arus totaldan tegangan sumber pada
rangkaian R-C paralel
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
29/59
IR E=VR =VC
IC I
-90o
0o
90o
Vektor Arus dan Tegangan R-C Paralel Vektor Admitansi (Y) R-C Paralel
fase I
I
magnitude I I I
I I I
R
C
C R
C R
1
22
tan fase
X
R
G
B
magnitude BGY
BGY
C
C
C
C
11
22
tantan
Y = Admitansi (siemens/mho)
G = Konduktansi (S)
BL= Susceptansi (S)
BC= Susceptansi (s)
-90o
0o
90o
C c
B X
1
G R 1
Y Z
1
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
30/59
Rangkaian
R - L Paralel
e (t) = V R(t) = V L(t) rangkaian paralel
KCL : i (t) = i R(t) + i L(t)
Jika : e(t) = Em sin t
Maka : i R(t) = IR m sin (t + 0o)
i L(t)
= ILm
sin (t - 90o) = - ILm
cos t
i (t) = IR m sin (t + 0o) - ILm cos t
i (t)
R e(t)
i L(t) i R(t)
L L X
t Sin I I i Jadi Lm Rmt 22
)(:
)()(
22:dimana
t t
m Lm Rm
edengani fasebedadan
I I I
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
31/59
Bentuk Gelombang dan Bentuk Vektor Arus
dan Tegangan R-L Paralel
IR E=VR =VL
IL I
-90o
0o 90o
i R(t)
0 t 2
0
t
2
2 0
e(t)
i L(t)
t
0
i (t) t
2
adalah beda fase antara arus totaldan tegangan sumber pada
rangkaian R-L paralel
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
32/59
IR E=VR =VL
IL I
-90o
0o
90o
Vektor Arus dan Tegangan R-L Paralel Vektor Admitansi (Y) R-L Paralel
fase I I
magnitude I I I
I I I
R
L
L R
L R
1
22
tan fase X R
G B
magnitude BGY
BGY
L
L
L
L
11
22
tantan
-90o
0o
90o
L
L
B X
1
G
R
1
Y Z
1
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
33/59
Rangkaian
R – L - C Paralel
e (t) = V R(t) = V L(t) = V C(t) rangkaian paralel
KCL : i (t) = i R(t) + i L(t) + i C(t)
Jika : e(t) = Em sin t
Maka : i R(t) = IR m sin (t + 0o)
i L(t) = ILm sin (t + 90o) = ILm cos t
i C(t)= I
Cm sin (t - 90o) = -I
Cm cos t
i (t) = IR m sin (t + 0o) + ILm cos t - ICm cos t
t Sin I I I i Jadi LmCm Rmt 22
)( )(:
)()(
22 )(:dimana
t t
m LmCm Rm
edengani fasebedadan
I I I I
R e(t)
i L(t) i R(t)
L L X C C X
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
34/59
Vektor Arus dan Tegangan R-L-C Paralel Vektor Impedansi (Y) R-L-C Paralel
0o
-90o
90o
G
BL
Y
BC
-BL
BC-BL
fase I
I I
magnitude I I I I
I I I I
R
LC
LC R
LC R
2
1
22
)(tan
)(
faseG
B B
magnitude B BGY
B BGY
LC
LC
LC
)(tan
)(
1
22
0o
-90o
90o
IR
VR
IL
I
IC
-IL
IC-IL
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
35/59
Nilai Total Induktansi Seri
i (t)
L1 L X
e(t)
L2 L X
L3 L X 321
321
321
L L L L
L L L L
X X X X
tot
tot
L L L Ltot
Nilai Total Induktansi Paralel
L1 L X
e(t) L2 L X L3 L X
321
321
1111
1111
1111
321
L L L L
L L L L
X X X X
tot
tot
L L L Ltot
Nilai Total Kapasitansi Seri
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
36/59
p
i
(
t
)
321
321
1111
1111
321
C C C C
C C C C
X X X X
tot
tot
C C C C tot
Nilai Total Kapasitansi Paralel
i
(
t
)
321
321
321
1111
C C C C
C C C C
X X X X
tot
tot
C C C C tot
i (t)
e(t)
C1 C X
C2 C X
C3 C X
i (t)
e(t) C1 C X C2 C X C3 C X
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
37/59
1. Nilai Effektif Gelombang Sinus
Tegangan AC
Topik Bahasan :
Pertemuan 8
2. Daya AC : daya semu, daya
hilang dan daya nyata
5. Teori Kompensasi
4. Vektor Daya AC
3. Faktor Daya (Cos )
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
38/59
Setelah mempelajari materi tersebut, diharapkan mahasiswa dapat :
Menentukan nilai maximum, nilai peak to peak dan nilai efektif
dari tegangan dan arus yang berbentuk gelombang sinusoida.
Menyebutkan 3 macam daya AC dan dapat menjelaskan
perbedaan antara ke 3 daya tersebut.
Menghitung nilai C dalam mengkompensasi sebuah instalasidengan beban R-L-C paralel, untuk memperbaiki Cos .
Tujuan Instruksional Khusus
Nilai Tegangan dan Arus Gelombang Sinus
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
39/59
e (t)
0 t(s)
E (V)
E p= Em 2
/2
E p-p
Disamping ke 3 nilai tsb, juga ada nilai effektif atau “RMS”(root mean square) pada gelombang sinus,
NilaiTegangan Effektif ditulis dengan simbul Eeff , Erms atau E.
e (t) = nilai sesaat
Em = Ep = nilai maksimum/peak
Ep-p = nilai peak to peak
effektif nilai E
E E E
E
Jadi
mm
22
:
2
1
2
1
2
1
0
2
1
00
22
)(
0
2)(
02
1)
22sin(
2
12
4
22sin
2
1
2
11
2
2cos11sin
1
sin:1
mm
T
m
T
m
T
m
mt
T
t
E E
t T t t
T
E
dt t
T E dt t E
T
t E e jikadt eT
E
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
40/59
0Jadi Nilai rata-rata =
2 = 0
0t
E (V)
Em
2
Average value
A = luasan dibawah selubung gelombang .
T = waktu satu periode.
a
b
A = E m Sin t dt + E
m Sin t dt = 0
0
2
T = 2 Nilai rata-rata Nilai effektif
Nilai Rata-Rata dan Effektif
Nilai Rata-Rata = AT
Nilai Effektif = A2 T
Contoh : Menghitung nilai rata-rata dan nilai effektif
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
41/59
A = 10 + [ 10 Sin t dt + 10 Sin t dt = 00
2
T = 2
0t
E (V)
2
Nilai rata-rata
10 V
20 V
Erata-rata =10
2 V
0t
E2 (V2)
2
Nilai Effektif
100 V
400 V A2 = 100 + 3002
T = 2
100 + 3002Eeff = 2 V
Gelombang non Sinusoida
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
42/59
Gelombang non Sinusoida
A = (1x1)+(2x1)+(0,5x1)+(-1x1)+(-2x1)+(-0,5x1)
= 0 V
T = 6 s
Eav =0
6 s= 0 V
-2
0
1
2
1s 3s-1
6s
t
E(V)
6s
t
3s1s0
4
1
E2(V2)
A2 = (1x1)+(4x1)+0,25x1)+(1x1)+(4x1)+(0,25x1)
= 10,5 V2 s.
T = 6 s
Eeff = 10,5 V2 s
6 sV
Contoh :
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
43/59
Hitunglah Eav dan Eeff dari bentuk gelombang tegangan dibawah ini.
E2(V2)
t(s)
16
0 1 2 3 4
A = (4x1)+(0x1) V s
= 4 Vs
T = 2 s
E av = 4 Vs
2 s= 2 V
A2 = (16x1)+(0x1) V s
= 16 V2s
T = 2 s
Eeff = 16 V2 s
2 s= 22 V
t(s)
E(V)
4
01 2 3 4
Eav
Eeff
222
Daya AC
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
44/59
Dimana : Pav= PR= daya pada beban R
rataratadaya I E
P
P I E
I E P maka
R pada sefaseidane Jika
mmav
Rmm
av
t t
2
22:
: )()(
Jika : e(t) = Em sin t
i (t) = Im sin (t+)
Maka : p (t) = e (t) i (t)
Sedangkan daya rata-rata P, dapat ditulis sbb :
T
periode saturataratadayadt t pT
P
0
)(1
0t
E (V)
2
0t
I (A)
2
2
P (W)
0
Pav
t
1 dtiePT
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
45/59
sin)2sin(2
cos
sin0)2sin(2
cos1
)2sin(2
1cos
1
)2cos(cos1
)sin(sin21
)sin(2sin21
0
0
0
0
0
)()(
fT T
EI I E
fT T
EI T I E
T
t t I E T
dt t EI T
dt t t EI T
dt t I t E
T
dt ieT
P
T
T
T
T
t t
=0
P = E I Cos
E dan I adalah nilai effektif
Cos adalah faktor daya
Macam macam Daya AC
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
46/59
Macam-macam Daya ACRangkaian Seri :
Rangkaian Paralel :
)(
)(
)(
)(
2
2
2
2
VA semudaya I E Z I S
VARbutadaya I V X I Q
VARbutadaya I V X I Q
W nyatadaya I V R I P
C C C
L L L
R
VA E I Z
E S
VAR E I X E Q
VAR E I X
E Q
W E I R
E P
C
C
C
L
L
L
R
2
2
2
2
i(t)
R
e(t) V L(t)
V R(t)
L L X
V C(t) C C X
R e(t)
i L(t) i R(t)
L L X C C X
i (t)
i C(t)
Menurut Rangkaian RLC seri : V = E cos dan R = Z cos
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
47/59
Menurut Rangkaian RLC seri : VR = E cos dan R = Z cos
Sedangkan daya pada R : P = VR I = E I cos
P = I2
R = I2
Z cos Jika : S = E I maka : P = S cos
S = I2 Z maka : P = S cos
Menurut Rangkaian RLC Paralel : IR = I cos dan
Sedangkan daya pada R : P = IR E = E I cos
P =
Jika : S = E I maka : P = S cos S = maka : P = S cos
cos11 Z R
cos22
Z
E
R
E
Z
E 2
Vektor Daya AC
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
48/59
Rangkaian Seri
0o
-90o
90o
P
QC
S
QL -QC
QL-QC Q
0o
-90o
90o
R
XC
Z
XL -XC
XL-XC X
sincos
Z X Z R
Z RCos
CosS QCosS P
S
P Cos
Vektor Daya AC
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
49/59
Rangkaian Paralel
0o
-90o
90o
P
QL
S
QC -QL
QC-QL Q
0o
-90o
90o
G
BL
Y
BC -BL
BC-BL B
SinY B
CosY G
Y
GCos
SinS Q
CosS P
S
P Cos
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
50/59
Power Factor = Faktor Daya = Cos
Faktor daya adalah faktor penyebab terjadinya daya hilang,
sehingga daya nyata selalu lebih kecil dari pada daya
semu.
Faktor daya disebabkan karena adanya beban Induktifmaupun Capasitif.
Nilai faktor daya atau cos = 0 sampai dengan 1.
Faktor daya dapat dikurangi dengan cara memasangkomponen C ( secara seri maupun paralel)
Soal Latihan 1
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
51/59
i(t)
R=10
EV L(t)
V R(t)
L=10mH
Jika diketahui : Eeff = 100 Volt dan f = 50 Hz
Tentukan : a). i(t) b). V R(t) c). V L(t)
d). Beda fase antara e(t) dengan i(t)
Penyelesaian :
03 9014.314.3)10.105014.32(2 j j fL j X L
At t I i
A
Z
E I
Z j Z
mt
mm
0
)(
01222
43.17314sin5.13)100sin(
5.13
48.10
2100
43.1710
14.3tan48.1014.3101010
Bersambung ……..
l j t
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
52/59
lanjutan :
)(0)( 43.17314sin135135105.13
t t R
m Rm
idengan sefaseVolt t V Volt R I V
0)(0
00)(
9057,72314sin39.42
9043.17314sin
39.4214.35.13
t l
Lmt l
Lm Lm
imendahuluiVolt t
Volt t V V
Volt X I V
Z dari fasemerupakantersebut fase Beda
sebesar idaneantara fase Beda t t 0
)()( 43.17
Soal Latihan 2
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
53/59
Penyelesaian :
R=30
e(t)V L(t)
V R(t)
L=3H
Jika diketahui : i(t) = 15 sin (50 t) mA
Tentukan : a). e(t) b). VR(t) c). VL(t) d). P, Q, S dan faktor daya
i (t)
Volt E
j jX R Z
L X
m
L
L
32,707995,47115
22.8695,47115030
9024.471350
0
0
Volt t ea t 0)( 22.8650sin32,7079).
Lanjutan :
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
54/59
Volt V Rm 1503015
Volt t V b t R 50sin150). )(
Volt V Lm 6.706824.47115
Volt t V c t L0
)( 9050sin6.7068).
VAS
VARQ
Watt P d
5.5638924.5012
15
5.5301424.471
2
15
3375302
15).
2
2
2
065.026.86
:
0 Cos
factor Power
Soal Latihan 3
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
55/59
i (t)
L=5HR=100 e(t)
i L(t) i R(t) Jika diketahui : e(t) = 502 sin (120 t) V
Berapa besar kapasitor yang harus dipasangkan
paralel pada rangkaian, agar P=S atau cos =1.
Penyelesaian :
F C
LC
Sehingga
B BmakaS P Agar C L
4087.15120
11
:
::
2
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
56/59
1. Sebuah rangkaian seri diberi sumber tegangan AC sebesar
e(t) = 150 cos (t+30o) V, sedangkan arus pada rangkaiani(t) = 52 cos (t+30
o) A.
Hitung : a). Beda fase antara e(t) dengan i(t)
b). Daya AC (P, Q dan S)
c). Cos (faktor daya) dari rangkaian tersebut.
Soal-soal :
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
57/59
2. Sebuah rangkaian paralel RLC, diketahui R = 3 , L = 1mH dan
C = 50 F. Rangkaian tersebut diberi sumber tegangan AC
sebesar e(t) = 90 cos ( 6000t+30o) V.
Hitung : a). ic(t) dan iL(t)
b). Daya P, Q dan S
c). Cos
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
58/59
3. Rangkaian RC paralel, dimana R = 100 dan C =
25/ F. Pada rangkaian tersebut dialiri arus i(t)
dan pada kapasitor terdapat tegangan sebesar
VC(t) = 50 sin (200t-30o) Volt.
Hitung : a). i (t) dan e(t)
b). Daya P, Q dan S (beserta satuannya).
c). Cos
Soal Latihan 4
8/20/2019 Gelombang AC Lanjutan
59/59
Impedansi sebesar 100, diberi sumber tegangan AC. Jika faktor daya
beban tersebut 0,87 agar faktor daya ditingkatkan menjadi 0,985, maka
berapa besar reaktansi yang harus dipasang seri dengan beban ?