10
PANTAI A. Pantai dan Geomorfologi Pantai Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara. Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km. Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan. Secara garis besar bentuk morfologi permukaan bumi sekarang ini terbentuk oleh beberapa proses alamiah, antara lain : Proses yang berlangsung dari dalam bumi, yang membentuk morfologi gunungapi, pegunungan lipatan, pegunungan patahan, dan undak pantai. Makalah Geologi Kelautan - Pantai 1

GEOKEL - PANTAI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Geologi kelautan mengenai pantai

Citation preview

Page 1: GEOKEL - PANTAI

PANTAI

A. Pantai dan Geomorfologi Pantai

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah

pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang

garis pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial

suatu negara. Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara

berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan

Rusia. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km. Garis pantai adalah

batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang

tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh

hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.

Secara garis besar bentuk morfologi permukaan bumi sekarang ini terbentuk oleh

beberapa proses alamiah, antara lain :

Proses yang berlangsung dari dalam bumi, yang membentuk morfologi

gunungapi, pegunungan lipatan, pegunungan patahan, dan undak pantai. 

Proses disintegrasi/degradasi yang mengubah bentuk permukaan muka bumi

karena proses pelapukan dan erosi menuju proses perataan daratan. 

Proses agradasi yang membentuk permukaan bumi baru dengan akumulasi

hasil erosi batuan pada daerah rendah, pantai dan dasar laut. 

 Proses biologi yang membentuk daratan biogenik seperti terumbu karang dan

rawa gambut (Dahuri, 1996).

Lingkungan pantai merupakan daerah yang selalu mengalami perubahan, karena

daerah tersebut menjadi tempat bertemunya dua kekuatan, yaitu berasal dari daratan

dan lautan. Perubahan lingkungan pantai dapat terjadi secara lambat hingga sangat

cepat, tergantung pada imbang daya antara topografi, batuan dan sifat-sifatnya dengan

gelombang, pasang surut dan angin. Perubahan pantai terjadi apabila proses

geomorfologi yang terjadi pada suatu segmen pantai melebihi proses yang biasa

terjadi. Perubahan proses geomorfologi tersebut sebagai akibat dari sejumlah faktor

lingkungan seperti faktor geologi, geomorfologi, iklim, biotik, pasang surut,

gelombang, arus laut dan salinitas (Sutikno, 1993 dalam Putinella, 2002).

Makalah Geologi Kelautan - Pantai 1

Page 2: GEOKEL - PANTAI

B. Klasifikasi Pantai

Secara sederhana, pantai dapat diklasifikasikan berdasarkan material

penyusunnya, yaitu menjadi :

1. Pantai Batu (rocky shore), yaitu pantai yang tersusun oleh batuan induk yang

keras seperti batuan beku atau sedimen yang keras.

2. Beach, yaitu pantai yang tersusun oleh material lepas. Pantai tipe ini dapat

dibedakan menjadi:

Sandy beach (pantai pasir), yaitu bila pantai tersusun oleh endapan pasir.

Gravely beach (pantai gravel, pantai berbatu), yaitu bila pantai tersusun

oleh gravel atau batuan lepas. Seperti pantai kerakal.

3. Pantai bervegetasi, yaitu pantai yang ditumbuhi oleh vegetasi pantai. Di

daerah tropis, vegetasi pantai yang dijumpai tumbuh di sepanjang garis pantai

adalah mangrove, sehingga dapat disebut Pantai Mangrove.

Daerah pantai yang masih mendapat pengaruh air laut dibedakan menjadi tiga

bagian, yaitu :

1.  Beach (daerah pantai), yaitu daerah yang langsung mendapat pengaruh air laut

dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang turun.

2. Shore line (garis pantai), jalur pemisah yang relatif berbentuk baris dan

merupakan batas antara daerah yang dicapai air laut dan yang tidak bisa

dicapai.

3.  Coast (pantai), daerah yang berdekatan dengan laut dan masih mendapat

pengaruh air laut.

Bila tipe-tipe pantai di atas, kita lihat dari sudut pandang proses yang bekerja mem-

bentuknya, maka pantai dapat dibedakan menjadi :

1. Pantai hasil proses erosi, yaitu pantai yang terbentuk terutama melalui proses

erosi yang bekerja di pantai. Termasuk dalam kategori ini adalah pantai batu

(rocky shore).

Makalah Geologi Kelautan - Pantai 2

Page 3: GEOKEL - PANTAI

2. Pantai hasil proses sedimentasi, yaitu pantai yang terbentuk terutama kerena

prose sedimentasi yang bekerja di pantai. Termasuk kategori ini adalah beach.

Baik sandy beach maupun gravely beach.

3. Pantai hasil aktifitas organisme, yaitu pantai yang terbentuk karena aktifitas

organisme tumbuhan yang tumbuh di pantai. Termasuk kategori ini adalah

pantai mangrove.

Johnson dalam Lobeck (1939:345) melakukan klasifikasi pantai   yang didasarkan

pada perubahan relatif tinggi permukaan air laut, menjadi 4 jenis pantai, yaitu:

1. Pantai submergen (Shoreline of submergence)

Merupakan pantai yang ditandai oleh adanya ciri-ciri penurunan daratan/dasar

laut, yang termasuk ke dalam klasifikasi ini adalah :

Pantai Ria, pantai ini terjadi kalau pantai tersebut bergunung dan berlembah

dengan arah yang melintang kurang lebih tegak lurus terhadap pantai. Pada

tiap teluk bermuara sebuah sungai.

Pantai Fyord, pantai ini terjadi karena adanya lembah-lembah hasil

pengikisan oleh gletser mengalami penurunan. Fyord ini banyak terdapat

pada daerah-daerah yang dulunya mengalami pengerjaan glasial sampai

pantai.

Makalah Geologi Kelautan - Pantai 3

Page 4: GEOKEL - PANTAI

2. Pantai emergen (Shoreline of emergence)

Merupakan pantai yang ditandai oleh adanya ciri-ciri pengangkatan relatif dasar

laut. Pada pantai jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

Pantai emergen yang berupa pegunungan, ciri utama dari pantai ini adalah

adanya beach atau cliff yang terangkat hingga letaknya jauh lebih tinggi dari

pada yang dapat dijangkau oleh gelombang. Juga bekas pantai lama yang

telah terangkat yang ditandai oleh adanya goa-goa, relung, cliff yang saat ini

tidak lagi tercapai oleh gelombang laut.

Pantai emergen yang berupa dataran rendah, pantai ini terjadi pada

continental shelf dangkalan yang terangkat sampai ke atas permukaan laut.

Pantai ini biasanya tersusun atas batuan sedimen marin. Pantai jenis ini di

daerah pedalaman (pesisir/coast) merupakan dataran yang relatif luas dan

daratan yang patah (fall line) terkadang dijumpai banyak air terjun (seperti di

Pantai Tenggara USA, dataran pesisir melandai serta material batuannya

berupa sedimen marine. Contoh lainnya adalah pantai Teluk Mexico dan

pantai selatan Rio de La Plata di Argentina.

3. Pantai netral (Neutral Shoreline)

Pantai yang tidak memperlihatkan kedua ciri di atas (tidak ada tanda-tanda bekas

pengangkatan dan penurunan daratan/dasar laut). Pantai jenis ini meluas ke arah

laut. Jenis yang termasuk ke dalam jenis ini adalah :

Makalah Geologi Kelautan - Pantai 4

Page 5: GEOKEL - PANTAI

Pantai delta (delta shorelines), pantai yang dicirikan oleh adanya

pengendapan pada muara sungai.

Pantai vulkanis (volcano shorelines), terjadi karena material gunungapi

yang ke luar dari perut bumi mengalir sampai ke laut.

Pantai dataran aluvial (delta shorelines), jenis ini sangat erat kaitannya

dengan pantai delta.

Pantai karang (coral reef shorelines), merupakan pantai yang diperkuat oleh

adanya

pembentukan gosong-gosong karang. Material sebagian besar berupa

pengendapan karang.

Pantai sesar (fault shorelines), di mana air laut mencapai muka sesar. Pantai

golongan ini pada umumnya tidak meliputi daerah yang tidak terbatas (tidak

luas).

4. Pantai majemuk (Compound Shoreline)

Pantai ini terjadi sebagai akibat dari terjadinya proses yang berulang kali

mengalami perubahan relatif muka air laut (naik dan turun). Bentuk yang

dihasilkan juga bermacam-macam pula, ada yang ditandai oleh adanya

pengangkatan, ditandai telah terjadinya proses penurunan. Oleh karena itu,

pantai demikian disebut dengan pantai majemuk. Contoh pantai jenis ini banyak

dijumpai di pantai selatan Pulau Jawa.

C. Perkembangan Garis Pantai

1. Perkembangan pantai tenggelam

a. Stadia awal (Early Youth), ditandai oleh garis pantai yang tidak teratur, banyak

teluk yang dipisahkan oleh daratan yang menjorok ke laut.

b. Stadia muda (Youth), ditandai oleh erosi yang meninggkat, arus sepanjang pantai

mengendapkan materi yang tererosi membentuk spit dan hook,

terbentuknya offshore bar dan terbentuk laguna.

2. Perkembangan pantai timbul

a. Stadia awal, ditandai oleh garis-garis pantai tidak teratur, landai dengan laut

dangkal.

Makalah Geologi Kelautan - Pantai 5

Page 6: GEOKEL - PANTAI

b. Stadia muda, ditandai dengan gelombang mengeruk dasar laut dangkal dan

menggangkatnya ke zone surf membangun off shore bar, off shore bar muncul

dan membentuk laguna.

c. Stadia dewasa, mulai terbentuk cliff rendah, gelombang langsung ke darat

karena off shore dirusak dan laguna terendapi.

d. Stadia tua, erosi lanjut sehingga head land terpotong, hasil kikisan gelombang

diendapkan di teluk-teluk kecil menyebabkan garis pantai lurus.

D. Pemanfaatan Daerah Pantai

1. Pengeboran Lepas Pantai

Pengeboran lepas pantai biasanya mengacu pada penemuan dan pengembangan

sumber daya minyak dan gas yang terletak di bawah air. Paling umum, istilah ini

digunakan untuk menggambarkan minyak ekstraksi lepas pantai benua, meskipun

istilah ini juga dapat berlaku untuk pengeboran di danau dan laut pedalaman.

pengeboran lepas pantai menyajikan tantangan lingkungan hidup, terutama di

Arktik atau dekat dengan pantai. Kontroversi termasuk yang sedang berlangsung

perdebatan pengeboran lepas pantai AS . Ada berbagai jenis platform untuk

kegiatan pengeboran lepas pantai, dari perairan dangkal jaket baja dan tongkang

jackup, untuk mengambang semisubmersibles dan drillships mampu beroperasi di

perairan yang sangat mendalam.

Pengeboran minyak lepas pantai termasuk ke dalam Eksplorasi atau pencarian

minyak bumi. Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian

panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk

kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai

ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian

hidrokarbon tersebut.

2. Pariwisata Daerah Pantai

Daerah pantai, secara geologi memiliki morfologi yang khas, yang dapat

memberikan suatu keindahan bentang alam tertentu, seperti garis pantai, tebing

karst, pasir pantai, goa karst, karang, dll. Selain itu, daerah pantai juga dapat

dijadikan tempat berolagraga seperti surfing, diving, snorkling atau hanya sekedar

berjalan-jalan di pinggir pantai.

Makalah Geologi Kelautan - Pantai 6