16
1 GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI TUBAN DAERAH KEREK DAN SEKITARNYA KABUPATEN TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR Dwi Noviar Aditya*, Dr.Ir. Premonowati, M.T*, Ir. Sugeng Widada, M.Sc* *Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta SARI Daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan bentukan asal, yaitu bentukan asal struktural dan kars, bentul asal struktural bentuklahan lembah antiklin. Bentuk asal kars di bagi menjadi bentuk lahan perbukitan kars dan endapan terarosa. Stratigrafi daerah telitian terdiri dari tiga satuan batuan, dari tua ke muda adalah satuan batulempung Formasi Tuban yang berumur Miosen Awal (N4) litologi penyusunnya berupa; batulempung, batulempung karbonatan, batulempung pasiran, batupasir karbonatan, sisipan batugamping pasiran, sisipan batupasir kuarsa dan batulanau. Satuan batugamping Formasi Paciran yang berumur Pliosen, yang terdiri dari; batugamping terumbu, dan satuan endapan Terarosa yang berumur Holosen yang terdiri dari hasil rombakan batugamping yang terendapkan di sebuah cekungan. Struktur geologi yang ditemukan pada daerah telitian berupa struktur kekar-kekar dan antiklin Upright Gentle Plunging Fold. Lingkungan pengendapan Formasi Tuban adalah lingkungan batial yang kedalamanya 2000 m, dan pemodelan lingkungan pengendapan di dapatkan Open Marine Basin. Setelah melakukan analisa memakai data core Meliwang ML-14, ML-30, ML-22, ML-12, ML 13, ML 23, ML-24, ML-25 di dapatkan penyebaran Formasi Tuban yang berumur Miosen Awal. Daerah telitian memiliki potensi positif dan negatif. Potensi positif berupa sumber mata air dan tambang batugamping yang di pakai oleh PT. HOLCIM Indonesia Tbk. Potensi negatifnya adalah adanya batulempung yang bersifat mengembang(swelling). ABSTRACT In geomorphic, the study area was divided into two units formed the origin, the origin of structural and karst formations, bentul structural origin of landforms valley anticline. Karst origin in the form of a hilly karst landforms and sediments terarosa. Stratigraphy consists of three areas carefully situations lithologies, from old to young is Tuban Formation claystone unit that Early Miocene (N4) in the form of its constituent lithologies; claystone, karbonatan mudstone, sandy mudstone, sandstone karbonatan, sandy limestones inserts, inserts quartz sandstone and siltstone. Formation limestone unit Paciran the Pliocene age, which consists of; limestone reefs, and the old unit Terarosa Holocene sediments consisting of limestones result destruction sedimented in a basin. Geological structures that are found in the area in the form of carefully situations stocky-muscular structure and Gentle Plunging anticline Upright Fold. Tuban Formation depositional environment is the environment deapth batial 2,000 m, and modeling in the depositional environment get the Open Marine Basin. After analyzing the data using core Meliwang ML-14, ML-30, ML-22, ML-12, ML 13, ML 23, ML-24, ML-25 in Tuban Formation which get spread Miocen early age. Area carefully situations have the potential positive and negative. Positive potential in the form of springs and limestone mines in use by PT. Holcim Indonesia Tbk. Potential negative is the claystone that is expanding (swelling).

GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

1

GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI TUBANDAERAH KEREK DAN SEKITARNYA KABUPATEN TUBAN PROVINSI

JAWA TIMUR

Dwi Noviar Aditya*, Dr.Ir. Premonowati, M.T*, Ir. Sugeng Widada, M.Sc*

*Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

SARIDaerah penelitian dibagi menjadi dua satuan bentukan asal, yaitu bentukan asal struktural dan

kars, bentul asal struktural bentuklahan lembah antiklin. Bentuk asal kars di bagi menjadi bentuk

lahan perbukitan kars dan endapan terarosa. Stratigrafi daerah telitian terdiri dari tiga satuan batuan,

dari tua ke muda adalah satuan batulempung Formasi Tuban yang berumur Miosen Awal (N4)

litologi penyusunnya berupa; batulempung, batulempung karbonatan, batulempung pasiran, batupasir

karbonatan, sisipan batugamping pasiran, sisipan batupasir kuarsa dan batulanau. Satuan

batugamping Formasi Paciran yang berumur Pliosen, yang terdiri dari; batugamping terumbu, dan

satuan endapan Terarosa yang berumur Holosen yang terdiri dari hasil rombakan batugamping yang

terendapkan di sebuah cekungan. Struktur geologi yang ditemukan pada daerah telitian berupa

struktur kekar-kekar dan antiklin Upright Gentle Plunging Fold. Lingkungan pengendapan Formasi

Tuban adalah lingkungan batial yang kedalamanya 2000 m, dan pemodelan lingkungan pengendapan

di dapatkan Open Marine Basin. Setelah melakukan analisa memakai data core Meliwang ML-14,

ML-30, ML-22, ML-12, ML 13, ML 23, ML-24, ML-25 di dapatkan penyebaran Formasi Tuban

yang berumur Miosen Awal. Daerah telitian memiliki potensi positif dan negatif. Potensi positif

berupa sumber mata air dan tambang batugamping yang di pakai oleh PT. HOLCIM Indonesia Tbk.

Potensi negatifnya adalah adanya batulempung yang bersifat mengembang(swelling).

ABSTRACTIn geomorphic, the study area was divided into two units formed the origin, the origin of

structural and karst formations, bentul structural origin of landforms valley anticline. Karst origin in

the form of a hilly karst landforms and sediments terarosa. Stratigraphy consists of three areas

carefully situations lithologies, from old to young is Tuban Formation claystone unit that Early

Miocene (N4) in the form of its constituent lithologies; claystone, karbonatan mudstone, sandy

mudstone, sandstone karbonatan, sandy limestones inserts, inserts quartz sandstone and siltstone.

Formation limestone unit Paciran the Pliocene age, which consists of; limestone reefs, and the old

unit Terarosa Holocene sediments consisting of limestones result destruction sedimented in a basin.

Geological structures that are found in the area in the form of carefully situations stocky-muscular

structure and Gentle Plunging anticline Upright Fold. Tuban Formation depositional environment is

the environment deapth batial 2,000 m, and modeling in the depositional environment get the Open

Marine Basin. After analyzing the data using core Meliwang ML-14, ML-30, ML-22, ML-12, ML 13,

ML 23, ML-24, ML-25 in Tuban Formation which get spread Miocen early age. Area carefully

situations have the potential positive and negative. Positive potential in the form of springs and

limestone mines in use by PT. Holcim Indonesia Tbk. Potential negative is the claystone that is

expanding (swelling).

Page 2: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

2

PENDAHULUANLatar Belakang

Konsep penelitian didasari olehkeingintahuan akan proses pembentukan danmekanisme pengendapan Satuan Tuban yangberada di daerah Desa Kerek KabupatenTuban Jawa Timut. Satuan Batuan Tubansangat menarik untuk dibahas karenakarakteristik batuan yang berada di daerahpenelitian terdiri dari satuan batulempungyang mempunyai sisipan batugampingdidalamnya. Sehingga dari sejarah geologibisa menjelaskan proses mekanisme yangterjadi pada saat pembentukan Satuanbatulempung Tuban.

Maksud dan TujuanAdapun maksud penelitian ini adalah untukmengetahui kondisi geologi, meliputi :geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi danaosiasinya.Tujuan kegiatan penelitian ini difokuskanmengenai lingkungan pengendapan satuanbatulempung Tuban.

Lokasi dan Akses Daerah PenelitianDaerah pemetaan secara administrasi meliputiterletak di Desa Kerek dan SekitarnyaKabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timurterletak pada koordinat 595000mT - 599500mT dan 9242000 mU – 9247750 mU denganskala 1:25.000 serta luas daerah 6x5 km2

daerah kawasan PT.HOLCIM Indonesia Tbk.

Pencapaian lokasi bisa menggunakan duajalur yaitu; dari arah timur Yogyakarta – Solo

– Sragen –Ngawi – Bojonegoro - Tuban-DesaKerek. Jalur Utara bisa menggunakan jalanYogyakarta –Magelang – Semarang – Demak– Kudus – Pati – Rembang – Tuban - DesaKerek

Hasil PenelitianPenelitian, analisis data lapangan makadidapatkan hasilnya dalam bentuk petageologi yang merangkum dari peta lintasandan lokasi pengamatan, serta pemodelanlingkungan pengendapan satuan batulempungTuban.

METODOLOGI PENELITIANMetodologi yang digunakan dalammelakukan suatu penelitian ini denganpengambilan data lapangan meliputi : datageologi, data core, analisa singkapan dananalisa studio. Hasil pengumpulan dananalisa data lapangan maka didapatkanlingkungan pengendapan satuan batulempungTuban.

ANALISA DAN PEMBAHASANUntuk menentukan karakteristik lingkunganpengendapan maka diperlukan aspek fisik,kimia dan biologi unutk mendukungpenentuan model lingkungan pengendapan,aspek fisik dilihat dari ciri litologi, strukturgeologi, dan persebaran litologinya, sifatkimia membantu untuk melihat berapapresntasi kandungan karbonat pada batuan,aspek biologi untuk membantu menentukanumur batuan dan lingkungan pengendapan..

Page 3: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

3

Gambar 1 Kolom Stratigrafi

Satuan Batulempung TubanCiri litologi satuan batulempung Tuban daerah telitian, yang terdapat di Desa Meliwang (lihat peta geologi), yang mempunyai c

Batulempung Tuban ada yang mengandungkarbonatan dan tidak mengandung karbonat,yang bisa di lihat dari data core ML 14, ML19, ML 12, ML 22, dan pada satuan Tubanmengandung sisipan batugamping klastikyang terdapat pada core ML 14, yang dicirikan adanya kandungan karbonat dibatugamping yang terdapat disisipanbatulempung satuan Tuban.

Satuan batulempung Tubandidominasi oleh batulempung yang secaramenyeluruh dan ada sebagian yangmempunyai sisipan batugamping klastik danhampir secara keseluruhan Satuan yang adadi Zona Rembang mempunyai sisipanbatugamping seperti di satuan batulempungTuban.

Peneliti menemukan sisipan batupasirkuarsa dengan ukuran butir pasir sedang(0,25-0,5 mm) terpilah baik, membundar,kemas tertutup, struktur masif, komposisimineral kuarsa, semen karbonatan, danbatupasir ini sangat kuat unsur karbonatnya,yang berada dibatas antara batupasir kuarsadengan satuan batugamping Paciran di daerahDesa Meliwang.

Satuan batulempung Tuban sangatmenarik untuk dibahas secara detail prosespembentukannya dimulai dari ditemukansisipan batugamping dan sisipan batupasir

kuarsa yang mengandung karbonatan.Batupasir kuarsa yang mengandungkarbonatan sebagai sisipan dalam satuanbatulempung Tuban yang kontak langsungdengan satuan batugamping Paciran.Karakteristik batuan penyusun sangatindentik dengan karbonat sebagai semenya,sudah dibuktikan dengan hasil analisalapangan seperti mendeskripsi batuan danuntuk mengetahui kandungan karbonatnyadengan cara menyemprotkan ataumengoleskan cairan HCL yang sudahdicampur oleh air perbandingan 5 : 1, dandari tes sederhana itu bisa dilihat kandungankarbonatan batuan apakah lemah atau kuat.

Gambar 2. Menunjukan kontak anatara satuanbatugamping paciran dengan satuan batulempungTuban.

Page 4: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

4

Penentuan umur litologi satuanbatulempung Tuban yang dilakukan denganmenganalisa fosil pada contoh core ML-23kedalaman 13m bagian atas ditemukan fosilplankton : Globigerinoides diminutus,Globorotalia siakensis, Globigerinoidesprimordius, Globorotalia kugleri,pemunculan awal Globigerinoides diminutusdan pemunculan akhir Globigerinoidesprimordius, Globorotalia kugleri, didapatkankisaran umur N5 (Miosen Awal). Kemudianpada bagian bawah ML-22 kedalaman 40mditemukan fosil plankton Globigerinoidesprimordius, Globigerina angulisuturalis ,Globoquadrina dehiscens, Globorotaliakugleri, Globorotalia siakensis, pemunculanawal Globoquadrina dehiscens danpemunculan akhir Globigerinoidesprimordius, Globorotalia kugleri didapatkankisaran umur N4 (Miosen Awal).Berdasarkan hasil tersebut maka kisaranumur Formasi Tuban pada Miosen Awal.

Penentuan lingkungan pengendapansatuan batulempung Tuban dilakukan denganmengambil beberapa conto batuan yangdiambil dengan cara acak oleh peneliti, contodata core yang di ambil adalah data conto ML22, ML 14, ML 12, ML 19.

Conto yang telah dilakukan analisamikropaleontologi yang mengamati fosil-fosilbentos yang berada di batuan yang telahdiamati peneliti data core ML 25 kedalaman40m dan didapatkan nama-nama fosil bentos: Nummolomlina contraria, Gyroidinaneosoldani, Amphistegina gibbosa, dan darihasil data diatas peneliti menginterpretasikanZona Batrimetri Batial bawah, dan masukkedalam fasies Open Marine Basin

Beradasarkan data umur dan cirilitologi yang telah diamati dan analisadidapatkan hubungan Stratigrafi SatuanTuban dengan yang berada diatasnya yaitusatuan batugamping Paciran, di dapatkanhubunganya tidak selaras atau Angularunconformity.

Satuan Batugamping Paciran

Satuan batugamping Paciran inisecara umum tersebar luas di daerah telitiandari utara sampai ke selatan didominasi olehbatugamping Paciran, batugamping paciranberupa terumbu dan oleh peneliti dibedakanbeberapa klasifikasi lapangan batugampingyang didasari oleh kiteria kenampakan secarakasat mata, dari struktur sedimen, komposisi,dan ukuran butirannya menurut (Embri andKlovan, 1971).

Berdasarkan hasil data lapangandidapatkan beberapa klasifikasi berupa:Batugamping terumbu, panjang: 10m l:2m,warna fresh: putih kecoklatan, warna lapuk:abu-abu kehitaman, sangat keras, kompak,kristalin, vuggy, fossilliferious, Floatstone,Batugamping terumbu, panjang: 30mlebar:10m, warna fresh: kuning kecoklatan,warna lapuk: abu-abu kehitaman, sangatkeras, kompak, kristalin, fossilliferious,porus, red algae fragmen, struktur tumbuh,Bafflestone, Batugamping terumbu, panjang:4m l:3 m, warna fresh: putih kecoklatan,warna lapuk: abu-abu kehitaman, sangatkeras, kompak, kristalin, vuggy,fossilliferious, fragment bersinggungan,Rudstone, panjang: 10m, lebar: 5m, warnafresh: putih warna lapuk: coklat, pasir sangathalus, fragmen moluska, semen karbonat,lembut, Argillaceous limestone,Batugamping terumbu, panjang: 30m,lebar:10m, warna fresh: kuning kecoklatan,warna lapuk: abu-bau kehitaman, lutit, sangatkeras, kompak, kristalin, fossilliferious,porus, red algae fragmen, struktur tumbuh,Framestone.

Batugamping Paciran sangatbervariasi fasiesnya, peneliti membedakankarena dari kenampakan dari analisalapangan sangat signifikan mencolok antarasuatu klasifikasi batugamping menurut(Klasifikasi Embri and Klovan, 1971).

Page 5: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

Gambar 3. A: Singkapan satuan b

pada Desa Kerek, LP 77. Azim

Singkapan Batugamping Paciran k

C : Sayatan petrografi yang men

fosil, D : Sayatan petrografi

kandungan fosil .

Satuan ini terdapatbatugamping Paciran dan mmuda dari satuan batulemdaerah penelitian. tersebar diselatan daerah penelitian. Ssatuan ini menempati 40 % dSingkapan dapat ditemukasecara keseluruhan, karena stersebar meluas di daerah pen

Sebaran vertikal dbatugamping dengan sisipakapuran. Ketebalan satuan bditentukan dari penampang gpada daerah telitian dan datada. Berdasarkan penampantebalnya 100 m, sedanglapangan didapatkan lebih da

Penentuan umur satuan batuberdasarkan dari analisa mdilihat dari fosil planktondalam batugamping Pamenganalisa mikro fosil yahasil kurang baik, berupa pemikro plankton dan sulit mdari fosil yang terdapatPaciran.

Hasil analisa fosilsangat sulit menentukan

A

atugamping Paciran

ut N 085 E, B :

lasifikasi Floatstone

unjukan kandungan

yang menunjukan

dalam satuanerupakan satuanpung Tuban dibagian utara danecara horizontalaerah penelitian.n dengan baikingkapan sangatelitian.

idominasi olehn batugampingatuan ini dapat

eologi dan profila lapangan yangg geologi A-A’kan dari datari 150 m.

gamping Paciranikro fosil yang

yang terdapatciran, peneliting mendapatkancahan dari fosilenentukan namadi batugamping

mikro planktonumur satuan

batugamping Paciran, ada beberapa carauntuk menentukan umur yaitu menganalisaB

D

foram besar dan analisa fosil polen,kemungkinan dari analisa foram besar danfosil polen bisa ditentukan umur satuanbatugamping Paciran. Tetapi peneliti belummelakukan analisa foram besar dan analisafosil polen dikarenakan biaya yang sangatbesar untuk melakukan analisa.

C

5

Penentuan umur satuan batugampingPaciran, peneliti menentukan umurmenggunakan peneliti terdahuluPremonowati, 2005. Data yang digunakanpeneliti terdahulu menggunakan aspekbiologi berupa fosil mikro plankton,didapatkan pemunculan awal Globorotaliaungulata, Pulleniatina obliqueloculata, danpemunculan akhir Globorotalia margaritae,Globoquadrina dehiscens, didapatkan umurN 19, dan kisaran umur Pliosen Awal.

Penentuan lingkungan pengendapanSatuan batugamping Paciran dilakukandengan mengambil beberapa conto batuanyang diambil dengan cara acak oleh peneliti,conto data core yang diambil adalah dataconto ML 22, ML 14, ML 12, ML 19 dansingkapan yang berada di daerah telitian.

Conto yang telah diambil laludilakukan analisa mikropaleontologi yangmengamati fosil-fosil bentos yang berada didalam batuan yang telah diamati peneliti, dandidapatkan nama-nama fosil bentos:Cibicides praecintius, Textularia agglutinans,Buliminoides wiliamsonianus, Bolivinaeuriand, Turibinela thormata, Lagenaelongota, Turbunella finalis dan dari hasilanalisa mikropaleontologi didapatkan ZonaBatimetri Neritik Tepi sampai Neritik Tengah(Lampiran 3.l, 3.m – Mikropaleontologi), darianalisa fasies Satuan Paciran di lihat daristruktur yang berada didalamnya yang berupastruktur tumbuh peneliti memasukkankedalam fasies Reef edge dalam komplekCoral Reef (Klasifikasi James and Bourque,1992).

Berdasarkan data yang sudah diamatihubungan stratigrafi satuan batugamping

Page 6: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

6

Paciran dengan satuan batulempung Tubantidakselarasan yang berupa Angularunconformity yaitu yang memiliki sudut danbeda waktu pengendapanya. Satuan endapanTerarosa adalah tidak selaras karena umurantara satuan batugamping Paciran yangberumur Pliosen dan satuan endapan Terarosayang berumur Holosen, yang dimana endapanterarosa terbentuk setelah terbentuknyasatuan batugamping Paciran, dan antara duasatuan batuan tidakselarasan yang disebutDisconformity.

Endapan Terarosa

Dasar penamaan satuan endapanterarosa berdasarkan dari persebaran batuan,ciri litologi yang ada di daerah penelitian.

Satuan endapan terarosa merupakanendapan atau tanah hasil pelapukanbatugamping. Endapan ini biasanya berwarnamerah. Tidak dijumpai adanya perlapisanatau struktur luar sedimen.

Gambar 4. Satuan endapan Terarosa Arah AzimutN 045 E

Satuan ini tersebar kurang lebihmeliputi 10% dari daerah telitian. Terletakpada bagian utara, berada di Desa Sobontoro,Desa Merkawang. Ketebalan Satuan endapanterrarosa ini ± 8 m.

Penentuan umur satuan Terarosamelihat dari posisi stratigrafi yang berada diatas satuan batugamping Paciran dan dariumur regional maka satuan ini terendapkanpada kala Holosen(Resent). Satuan inimerupakan satuan yang termuda pada daerahtelitian.

Satuan ini merupakan material lepashasil pelapukan batugamping yangdiendapkan pada lingkungan darat.

Hubungan stratigrafi satuan ini mengacu padaumur regional yang menyatakan bahwasatuan ini berumur Holosen maka hubunganstratigrafi antara Satuan endapan terrarosadan Satuan batugamping Paciran sedangmemiliki hubungan yang tidak selaras,dimana terdapat perbedaan umur yangmencolok atau dengan kata lain terdapattahap dimana proses sedimentasi terhentikarena adanya proses tektonik dan erosi.

Struktur Geologi Daerah Telitian

Struktur geologi pada daerah telitiandidapatkan ada beberapa kenampakan dilapangan yaitu berupa kekar, antiklinmenunjam, dan sesar naik yang di perkirakan.Hasil pengamatan di lapangan sangat menarikdan kenampakan struktur di lapangan sangatjelas, tetapi dilapangan peneliti tidakmenemukan adanya data-data sesar naik dikarenakan sudah tertutup oleh endapanterarosa yang sangat tebal di daerah sekitarbidang sesar yang di perkirakan, sehinggapeneliti mengamati dari peta topografi dandata kekar yang ada di lapangan.

Kekar Daerah Telitian

Struktur kekar pada daerah teletian relatifmenyebar pada peta daerah telitian kekar-kekar dapat dijumpai di Desa Kerek dan DesaMeliwang, dan peneliti mengambil beberapadata-data kekar pada daerah telitian untuk dianalisa dan untuk mengetahui arah tegasanstruktur di daerah teletian.

Gambar 5. Gambar analisa kekar pada DesaMeliwang, LP 23.

Page 7: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

7

Gambar 6. Gambar analisa kekar pada Desa Kerek,

LP 42

Antiklin Meliwang

Struktur antiklin di dapatkan di DesaMeliwang yang tepatnya di tengah petateletian dugaan sementara peneliti melihatada perbedaan antara bidang kedudukan diutara dan selatan yang berlawanankemiringan dan arahnya sehingga penelitimemperkirakan adanya struktur antiklin padadaerah teletian dan peneliti mengambil dataantara sayap-sayap utara dan selatan untukmenganalisa antiklin yang berada di daerahtelitian, sayap utara didapatkan kedudkan N291 E/03, N 245E/24, N 258 E/38, N 265E/20, N 200 E/ 20, N 246 E/31, dan padasayap selatan di dapatkan kedudukan N 155E/31 dan N 160 E/30.

Kedudukan sayap selatan sangat sulitditemukan pada daerah telitian dikarenakanlitologi yang ada di daerah selatan relatifgamping terumbu yang sangat sulit untukmencari kedudukan, sehingga peneliti hanyamendapatkan dua kedudukan bidang lapisan.

Gambar 7. Analisa struktur antiklin.

Setelah melakukan analisa di studiopeneliti mendekatkan model lipatan kepadaFluety, 1964 dan Rickard, 1971, penelitimendekatkan pemodelan berdasarkan hingeline dan hinge surface hasil analisa streonetyang sudah di lakukan, dan didapatkanpemodelan Upright Gentle Plunging Fold(Fluety, 1964), dan Upright Plunging(Rickard, 1971).

Sesar Naik Kerek (diperkirakan)

Struktur sesar naik kerek bisa di lihatdari peta geologi terletak di Desa Kerek yangberarah Timur Laut-Barat Daya, sesar naikdiperkirakan oleh peneliti dari bukti-bukti dilapangan yang ada berupa patahan yangmemanjang dilokasi pengamatan, dandilapangan bisa dilihat sepanjang patahan itudijumpai mata air yang searah denganpatahan yang memanjang.

Peneliti memperkirakan sesar naikdari hasil lapangan dan didukung oleh daripeta regional Geologi daerah telitian yangmeyekinkan peneliti untuk memperkirakansesar naik di daerah telitian.

Gambar 8. Sesar naik kerek (diperkirakan).

Page 8: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

8

Sejarah Geologi

Berdasarkan data lapangan yangsudah dilakukan dengan menggunakan dataprimer yang telah di ambil beberapa tempatlokasi penelitian dari yang terdiri dari cirilitologi, umur dan lingkungan pengendapan,serta pola struktur dan mekanismepembentukannya serta ditambah dengan hasilinterpretasi dan penafsiran, pada akhirnyadapat dibuat suatu sintesis geologi daerahpenelitian yang menggambarkan sejarahgeologi pada suatu kerangka ruang danwaktu. Penentuan sejarah geologi daerahpenelitian juga mengacu pada sejarah geologiregional peneliti-peneliti terdahulu. Modelsejarah geologi daerah penelitian dimulaisejak Kala Miosen Awal dimana batuantertua didaerah penelitian pertama kalidiendapkan, hingga saat ini (Resen).

Data yang memperkuat telitian berupaanalisa-analisa studio yaitu analisamikropaleontologi, analisa petrografi, analisakalsimetri, dan analisa struktur. Semua dataitu sangat berguna untuk mengetahui sejarahgeologinya dan poyensi-potensi apa saja yangada didaerah penelitian.

Hasil data lapangan didapatkan suatumodel lingkungan pengendapan danpembentukan setiap Satuan yang beradadidaerah telitian, pada awal miosen awalterendapkan satuan batulempung Tuban daridata yang telah dianalisa didapatkan umursatuan batulempung Tuban Miosen awal(Lampiran analisa mikropaleontologi), karenadari lingkungan pengendapanya di dapatkanZona Batimetri pada kedalaman BahtialBawah (Barker, 1960), yang kedalamanyasekitar 1500-2000 m dibawah permukaanlaut, sedangkan didalam satuan batulempungTuban di dapatkan sisipan batugampingklastik yang hanya bisa terbentuk dizonaneritik karena batugamping terbentuk adabeberapa syarat yang terutama terkenacahaya, arus tenang dan tidak ada penggangu,dan dari interpretasi geologi didapatkansisipan batugamping adalah bersumber darisebuah sisipan yang dari zona neritik ke zonabathial bawah, kemungkinan pada sisipan

terjadi bersamaan terendapkan satuanbatulempung Tuban.

Setelah satuan batulempung Tubanterendapkan, mengalami kompresi yangberarah utara-selatan sehingga terjadiperlipatan yang membentuk antiklin padaFormasi Tuban. Setelah terlipat terjadipengangkatan yang menyebabkan FormasiTuban pada puncak antiklin mengalami erosi.Setelah mengalami pengangkatan danpengerosian, mengalami kenaikan muka airlaut (transgresi). Sehingga terendapkansatuan batugamping Paciran diatas FormasiTuban secara tidak selaras atau Angularunconformity.

Gambar 9. Sejarah Geologi Formasi Tuban

Satuan batugamping Paciran setelahdianalisa dan diamati peneliti tidakmendapatkan umur satuan satuanbatugamping Paciran yang dimana padalitologi gamping sangat sulit untukmenganalisa fosil plankton karena fosilplangkton sangat sulit terendapkan padasatuan batugamping sehingga peneliti untukmenentukan umur menggunakan penelititerdahulu, yang mengacu kepadaPremonowati, 2005. Peneliti terdahulumenggunakan aspek biologi berupa fosilmikro plankton, didapatkan pemunculan awalGloborotalia ungulata, Pulleniatinaobliqueloculata, dan pemunculan akhirGloborotalia margaritae, Globoquadrinadehiscens, didapatkan umur N 19, dankisaran umur Pliosen Awal.

Page 9: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

9

Lingkungan pengendapan satuanbatugamping Paciran dapat dianalisa denganmenggunakan data fosil bentos yangdidapatkan Turnbinela thormata, Logenaelongota dan Turbunella funalis, yangmenunjukan pada Zona Batimetri NeritikTengah (Barker, 1960).

Hasil analisa struktur didapatkan polakekar-kekar pada satuan batugamping Paciranyang telah dianalisa mendapatkan pola-polastruktur yang berarah tegasannya utaraselatan yang di mana sesuai arah tegasanregional pulau jawa, sehingga peneliti dapatmenyimpulkan sesuai dengan arah tegasanregional pulau jawa, dan dari peta topografisetelah di analisa di dapatkan pola sesar yangmemanjang dari timur laut sampai barat daya,pada zona patahan dalam peta penelitian dandi convert ke dalam peta Geologi Jatirogodidapatkan dugaan sementara adanya patahanyang memanjang.

Setelah satuan batulempung Tubanterendapkan ada tekanan dari utara-selatanyang mengakibatkan kedua satuanmengalami perlipatan yang membentukantiklin yang bisa di lihat (Lampiran PetaGeologi), sehingga satuan batulempungTuban mengalami perlipatan, setelah fasekompresi berakhir dan adanya erosi yang kitaketahui indonesia termasuk ke dalam zonatropis dimana erosi sangat cepat terjadi diIndonesia, kemudian satuan batugampingPaciran terendapkan diatas satauanbatulempung Tuban yang secara tidak selarasAngular unconformity, setelah batugampingPaciran terendapkan mengalami erosi dantertranspot disuatu cekungan yang akanmenjadi suatu endapan Terarosa yangberumur Holosen.

Gambar 10. Model daerah telitian.

Studi Lingkungan Pengendapan FormasiTuban

Dalam melakukan interpretasilingkungan pengendapan diperlukan datayang mendukung untuk memperkuat penelitimelakukan interpretasi lingkunganpengendapan, data yang diperlukan sepertimenganalisa core dan singkapan yang diteliti,dari hasil analisa di dapatkan data petrologi,petrografi, mikropaleontologi dan kalsimetri.

Setelah mendapatkan hasil analisabisa dilihat karakteristik setiap litologi yangada di core dan bisa dimasukan ke dalamklasifikasi yang telah ditentukan, dimana cirikhas setiap lingkungan pengendapan sangatjelas bisa di interpretasikan melalui analisa.

Analisa Core ML-14

Analisa core ML-14 menggunakandata-data yang telah dianalisa di studio dandata analisi petrologi, petrografi dan etsa.Penentuan lingkungan pengendapan satuanbatulempung Tuban menggunakan aspekkimia, biologi, dan fisik. Data yangmendukung penentuan lingkunganpengendapan dengan menggunakan hasilpengamatan singkapan di lapangan dan hasilanalisa studio. Setelah data yang didapatkandiolah menjadi data yang mendukung danpeneliti mendekatkan pemodelan lingkunganpengendapan Menurut Klasifikasi Friedmanand Reeckmann,1982.

Aspek yang dipakai biologi, kimiadan fisik, data yang mendukung yaitu aspekbiologi dilihat dari analisa kandungan mikrofosil plankton dan bentos, analisa inimembantu untuk mengetahui zona batimetridan umur satuan batulempung Tubandidapatkan umur N4-N6 kisaran umurMiosen Awal, dan lingkungan pengendapanpada Zona Batial Bawah, dan didapatkanpecahan cangkang pada batugamping klastikpada data core ML-14. Aspek kimiadidapatkan dari hasil analisa kalsimetri yangmendapatkan hasil berupa kandungankarbonat yang terdapat pada satuanbatulempung Tuban terendah 6,45168 %

Page 10: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

10

nama batuanya lempung napalan dankandungan karbonat tertinggi yaitu 59,67804% nama batuanya napal. Analisa fisik dilihatdari ciri litologi yang terdapat batulempungyang berwarna abu-abu sampai hitam, danberukuran butir lempung, yang mempunyaistruktur masif dan laminasi dalam satuanbatulempung Tuban.

Hasil analisa yang telah dilakukan danpeneliti mendekatkan pemodelan lingkunganpengendapan menurut klasifikasi Friedmanand Reeckmann,1982. Melihat dari aspekyang telah dianalisa mendapatkan pemodelanOpen Marine Basin.

Gambar 11. Bukti lapangan lingkungan pengendapanFormasi Tuban

Pemodelan Lingkungan PengendapanFormasi Tuban

Hasil analisa lingkungan pengendapansatuan batulempung Tuban dapat berdasarkanpendekatan model yang terdapat di SatuanTuban maka dapat disimpulkan dari kondisifisik, kimia dan biologi yang ada pada daerah

penelitian memiliki lingkungan pengendapanlaut dalam, dari hasil analisa penelitimembuat sebuah animasi pembentukansatuan batulempung Tuban.

Model menjelaskan prosespembentukan satuan batulempung Tubanyang terendapkan dilingkungan batial(1500-2000m) dan memiliki sisipan batugampingklastik setelah dianalisa fosil bentosnyadidapatkan zona neritik(100-150 m), penelitimenginterpretasikan ketika pengendapanbatulepung Tuban secara bersamaanpembentukan batugamping pada zona neritik,dan ketika batulempung Tuban terendapkansecara bersamaan batugamping yang adadiatas mengalami transportasi dan menyisipkedalam satuan batulempung Tuban.

Hasil analisa yang telah dilakukanpeneliti didapatkan sebuah model lingkunganpengendapan yang mendekatkan klasifikasiFriedman and Reeckmann, 1982, 1982,setelah menganalisa semua aspek-aspek yangtelah di tentukan, dan dimasukan kedalamklasifikasi didapatkan Open Marine Basin(Friedman and Reeckmann, 1982).

Gambar 12. Model Lingkungan PengendapanKlasifikasi (Friedman and Reeckmann, 1982

Page 11: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

11

Potensi Geologi

Potensi Geologi yang ditemukan didaerah penelitian mencakup potensi positifdan potensi negatif. Potensi geologi bersifatpositif memiliki pengertian segala bentukmanfaat dari produk hasil proses-prosesgeologi yang dijumpai di alam. Potensigeologi bersifat negatif sendiri memilikipengertian segala bentuk permasalahan yangditimbulkan oleh segala bentuk gejala atauproses geologi yang dijumpai di alam.Penjabaran potensi geologi positif dan negatifini bertujuan untuk memberikan wawasankepada masyarakat sehingga dapatmengantisipasi sekaligus memanfaatkanaspek-aspek di alam yang merupakan hasildari suatu rangkaian proses geologi.

Potensi Geologi Bersifat Positif

Bahan galian batugamping merupakanbahan galian tambang golongan C,mempunyai penyebaran yang mencapai 40%dari seluruh luas daerah penelitian yangmerupakan salah satu jenis batugamping padasatuan batugamping Paciran. Batugampingini dapat digunakan sebagai bahan bakusemen, bahan pondasi rumah, alas rumah,bahan pengganti batubata dan juga perabotanrumah tangga, serta ornamen.

Secara ekonomis bahan galiantersebut sangat menguntungkan karenadijumpai penambangan dalam skala besar,tetapi merupakan penambangan rakyat dalamskala industri rumah tangga.

Gamabar 13. Penambangan batugamping LP 90, di

daerah Desa Meliwang azimut N 045 0 E.

Mata Air

Mata air yang terdapat di DesaMeliwang dan Desa Kerek, digunakan olehmasyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Mata air ini tidak pernah kering,meskipun dimusim kemarau. Mata air initerjadi karena adanya pengaruh struktur dankontak batuan sehingga mengakibatkantimbulnya mata air.

Gamabar 14. Lokasi mata air LP 85, dengan azimut

N 0450 E

Potensi Negatif

Potensi negatif pada daerah telitiankhususnya di Desa Meliwang yang sebagaianbesar disusun oleh batulempung FormasiTuban sangat berbahaya batuanya karenasetelah di analisa peneliti mendapatkan hasilbatulempung mengembang, yang berartiketika kering batulempung menyusut sangatkecil tetapi ketika batulempung basah akanmengembang sampai tiga kali ukuransebenarnya, peneliti sudah melakukan ujicoba dengan menggunakan meditasi gelasplastik yang diisi satuan batulempung Tubandan hasilnya mengembang sampai tiga kaliukuran sebelumnya.

Gambar 15. Analisa batulempung Tuban

Page 12: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

12

Hasil dan Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan daribeberapa bab sebelumnya, maka dapatdisimpulkan sebagai berikut:

Secara geomorfologi daerah telitiandibagi menjadi beberapa bentuk asal, bentuk

asal kars perbukitan kars (K1), endapanterarosa (K3), dan bentuk asal strukturalberupa lembah antiklin (S16). Polapengaliran yang berkembang di daerahtelitian ada dua yaitu multibasinal dandendritic.

Stratigrafi daerah telitian dibagimenjadi 3 satuan batuan, berdasarkankesamaan aspek fisika, kimia dan biologi.Serta dalam penamaannya di bandingkanberdasarkan peneliti terdahulu, dengan urutandari yang paling tua adalah satuanbatulempung Tuban, satuan batugampingPaciran, dan satuan endapan Terarosa

Struktur geologi yang berkembangpada daerah telitian adalah berupa kekar-kekar yang berada di Desa Kerek dan DesaMeliwang, hasil analisa menunjukan arahtegasan yang berarah Utara-Selatan. Strukturantiklin di dapatkan di Desa Meliwangsetelah dianalisa didapatkan Upright GentlePlunging Fold.

Lingkungan pengendapan merupakankeadaan yang komplek disebabkan olehinteraksi antara faktor-faktor fisika, kimia danbiologi sedimen tersebut diendapkan. Setelah

menganalisa didapatkan satu pemodelanlingkungan pengendapan satuan batulempungTuban yang diendapkan di laut dalam ataubathial bawah yang kedalamnya sekitar 2000m, dan dari aspek kimia, fisika dan biologididapatkan model lingkungan pengendapanOpen Marine Basin.

Setelah melakukan korelasi antarsumur Meliwang ML-14, ML-30, ML-22,ML-12, ML-13, ML-23, ML-24, ML25,mendapatkan persebaran Satuan Tuban yangberumur Miosen Awal.

Potensi geologi daerah penelitianyang bersifat yaitu berupa bahan galiangolongan C yaitu batugamping, selain itu adajuga mata air yang digunakan untukkeseharian warga, sedangkan potensi negatifberupa batulempung sweling yangdiakibatkan oleh adanya mineral kaolinit.

Page 13: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

13

Daftar PustakaAsikin, S., 1997, Diktat Geologi StrukturIndonesia, Jurusan Teknik Geologi, InstitutTeknologi Bandung.

Barker, R. W., 1960 Taxonomic Notes, TheCollegate Press, George Banta Comp. Inc.Wisconsin. USA

Harahap, BH., Djuhaeni & D.Pribadi.,

2004. Prosiding Lokakarya Stratigrafi Pulau

Jawa. Pusat Penelitian Dan Pengembangan

Geologi Bandung.

Blow, W. H., 1969, Late Middle Eocene toRecent Planktonic ForaminiferalBiostratigraphy, International ConferencePlanktonic Microfossils, First Eddition,Genova, Proc. Leiden E. J. Bull. Vol. I, p.199 – 422.

Dunham, R. I., 1962, Classification of

Carbonate Rock According to Depositional

Texture; Ann. Assoc. Petroleum Geologis

Bull, Memoir 1, Oklaham, hal 100-121

Friedman, G. M., Reeckmann, A., 1982,“Exploration for Carbonate Reservoir”, JohnWiley & Sons, New York, 85-89

Howard, A.D., 1967, Drainage Analysis inGeologic Interpretation. AAPG. Bull.,Vol 51. No.11, California.

Koesoemadinata., 2003. Biostratigrafi

Isotop Koral Formasi Paciran Jawa Timur.

Lembaga Ilmu Pengethauan Indonesia.

Koesoemadinata, R.P, 1980, “Prinsip –Prinsip Sedimentasi”, Bandung, PenerbitITB.Marks, P., 1957 : Stratigraphic Lexicon ofIndonesia. Geol. Survey of Bandung. Sci.Publ., Geol. Series, 31, 323 p.

Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996.Sandi Stratigrafi Indonesia IAGI.

Mujahidin, N., 2010.Analisis PetroleumSystem dan Potensi EksplorasiPengembanganLapangan Migas Baru di Cekungan JawaTimur, Lokakaria Badan Geologi-BPMIGAS –DINAS ESDM, Surabaya, 22-23Juni 2010.

Laporte., 1968. Reefs In Time And Space

Selected Examples From The Recent And

Ancient. Society Of Economic Paleontologist

And Mineralogist. Tulsa, Oklahoma, U.S.A

Pringgoprawiro, H., 1983 : Biostratigrafidan Palaegeografi cekungan Jawa TimurUtara. Suatu pendekatan baru. ITB, tidakditerbitkan.

Premonowati, 2005,. Biostratigrafi IsotopKoral Formasi Paciran Jawa Timur.Proceedings Pit IAGI 2006 Palembang.

Satiana ,A. H., 2010. OptimalisasiSumberdaya Hidrokarbon Di CekunganSedimen Jawa Timur. Lokakaria BadanGeologi-BP MIGAS –DINAS ESDM,Surabaya Juni 22-23- 2010.

Schole, P. A., Schole-Umer, D.S., 2003, “AColor Guide to the Petrography of CarbonateRock: Grains, Texture, Porosity, andDiagenesis”, AAPG Memoir 77, Tulsa, 303-308

Selley, R.C.,1985, Ancient SedimentaryEnvironment and their sub-surface diagnosis,Cornell University Press, Ithaca, New York.

Situmorang, B., Siswoyo, Thayib, S., 1976.Wrench Fault Tectonics andAspects ofHydrocarbon Accumulation in Java. Proc.5th.Ann. Conv. IPA, p.53-67.

Page 14: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

14

Tucker, M.E.,2003, Sedimentary Rocks inthe Field, Department of Geological Sciences

van Bemmelen, R.W. 1949, The Geology of

Indonesia, vol IA, 2nd ed, The Haque

Martinus Nijhoff, Netherlands.

Van Zuidam, R.A., 1985. Guide toGeomorphologic Aerial Photographic

Interpretation and Mapping. ITC. Enschade.The Netherland.

Walker, R.G., 1979, Facies Models,

Geological Association of Canada.

W. C. Krumbein and I. I. Sloss., 1951.

Stratigraphy and Sedimentation. The United

States of America.

Page 15: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

15

Lampiran

Page 16: GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN …eprints.upnyk.ac.id/2458/1/executive summary.pdf · geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan aosiasinya. Tujuan kegiatan penelitian ini

16

Peta Indeks Lokasi Daerah Penelitian