20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geomorfologi (geomorphology) adalah ilmu yang mempelajari tentang muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu bagian dari geografi. Dimana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform). Hubungan geomorfologi dengan kehidupan manusia adalah dengan adanya pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang ada di darat maupun di dasar laut. Juga dengan adanya bencana alam seperti gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya yang berhubungan dengan lahan yang ada di bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan mempelajari bentuk-bentuk geomorfologi yang ada di bumi. Baik yang dapat berpotensi berbahaya maupun aman. Sehingga dilakukan pengamtan dan identifikasi bentuk lahan.

geomorfologi struktural

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangGeomorfologi (geomorphology) adalah ilmu yang mempelajari tentang muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu bagian dari geografi. Dimana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform).Hubungan geomorfologi dengan kehidupan manusia adalah dengan adanya pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang ada di darat maupun di dasar laut. Juga dengan adanya bencana alam seperti gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya yang berhubungan dengan lahan yang ada di bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan mempelajari bentuk-bentuk geomorfologi yang ada di bumi. Baik yang dapat berpotensi berbahaya maupun aman. Sehingga dilakukan pengamtan dan identifikasi bentuk lahan.Bentuk lahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk tofografis khas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada material batuan dalam ruang dan waktu kronologis tetentu. Pada makalah ini akan dijelaskan kembali apa yang dimaksud dengan bentuk lahan struktural.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah makalah ini sebagai berikut.1) Apa yang dimaksud bentuk lahan struktural ?2) Bagaimana proses terbentuknya lahan asal struktural ?3) Apa saja ciri-ciri bentuk lahan asal struktural ?4) Apa saja satuan bentuk lahan asal struktural ?5) Apa manfaatdanpengembangan potensi bentuk lahan asal struktural ?

BAB IIPEMBAHASANMakalah ini akan membahas tentang bentuk lahan asal struktural, proses terbentuknya, ciri-cirinya, dan satuan bentuk lahan struktural. Berikut paparan rinci makalah ini.

2.1. Pengertian Bentuk Lahan StrukturalSecara umum, bentuk lahan asal struktural merupakan kelompok besar satuan bentuk lahan yang terajadi akibat pengaruh kuat struktur geologis. Bentuk lahan struktural terjadi oleh karena adanya proses endogen yang disebut tektonisme atau diatropisme. Proses ini meliputi pengangkatan, penurunan, dan pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk struktur geologi: lipatan dan patahan. Selain itu terdapat pula struktur horizontal yang merupakan struktur asli sebelum mengalami perubahan. Dari struktur pokok tersebut, selanjutnya dapat dirinci menjadi berbagai bentuk berdasarkan sikap lapisan batuan dan kemiringannya. Bentuk lahan struktural dicirikan oleh adanya pola aliran Trellis yang tersusun dari sungai-sungai konsekuen, subsekuen, resekuen, dan obsekuen.

2.2. Proses Terbentuknya Bentuk Lahan Asal StrukturalTelah disebutkan sebelumnya bahwa bentuk lahan asal struktural ini terbentuk akibat proses endogen beruba tektonisme, baik pengangkatan, penurunan, ataupun pelipstan. Proses tektonik ini bersifat konstruktif (membangun).

2.2.1. Tenaga EndogenTenaga yang berasal dari dalam bumi yang menebabkan perubahan pada kulit bumi menjadi tidak rata. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa.

TektonismeSeperti yang telah dijelaskan, keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-gerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Gerakan-gerakan tersebut mengakibatkan perubahan bentuk yan menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.a) LipatanLapisan kulit bumi yang mendapat tekanan arah mendatar akan mebentuk lipatan. Punggung lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal.

Gambar1. Lipatan

b) PatahanPatahan terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering juga disebut sesar. Sesar ada bermacam-macam tipenya, tergantung dari gerakan relatif blok disatu sisi sesar terhadap yang lain sebagai berikut.1) Sesar Normal, yaitu sesar hasil pergerakan kerak bumi sisi satu dengan sisi lainnya, di mana pada posisi hangingwall turun ke bawah dari sisi footwallnya, sesar ini hasil dari gaya ekstensi kerak bumi.2) Sesar naik (thrust fault), yaitu sesar hasil pergerakan kerak bumi sisi satu dengan sisi lainnya, di mana pada posisi hangingwall terdorong ke atas dari sisi footwallnya, sesar ini hasil dari gaya kompresi kerak bumi.3) Sesar geser (strike-slip or transform, or wrench fault) sesar permukaan di mana footwall bergerak ke kiri atau pergerakan lateral dengan sedikit pergerakan vertikal.4) Oblique-slip fault, patahan yang arah gerak blok batuannya saling menjauhi secara mendatar atau membentuk sudut dengan dip dan strike.5) Rotationalfault yaitu patahan yang arah blok batuannya memutar seperti engsel pada bidang patahan.

Gambar 2. Macam-macam Patahan

c) PelengkunganLapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin.

Gambar 3. Kubah (dome)Berdasarkan pembentukannya dome, digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu: 1) Dome yang berintikan batuan beku yang terdiri dari dua jenis, yaitu dome laccolith dan batolith. Terjadi karena penerobosan magma ke dalam kulit bumi, sehingga lapisan kulit bumi yang terletakdi atasnya terdesak yang mengakibatkan kulit bumi tersebut cembung. 2) Dome atau kubah garam. Kubah garam terjadi akibat intruisi massa garam ke dalam lapisan batuan. Jadi kubah ini mempunyai inti berupa garam. Diatasnya kadang-kadang terdapat lapisan tudung berupa gips, batu gamping atau dolomit yang pejal. Pada umumnya kubah garam ini kecil-kecil dengan garis tengah 1 6 km dengan ketinggian 100 kaki dari daerah sekitarnya. Banyak di antaranya mempunyai nilai ekonomis. Bentuk dome seperti ini banyak terdapat di Jerman (Harz Mountains), Sayap kanan pegunungan Karpatia (Rumania), Mesir, Persia, Spanyol, Maroko, dan Aljazair. Terjadinya diduga bahwa lapisan garam yang terletak jauh di dalam lapisan bumi, mendapat tekanan yang keras sehingga keadaanya menjadi plastis dan pada bagian di bagian kulit bumi yang lemah ia naik danmendorong lapisan batuan yang ada di atasnya, sehingga cembung ke atas. Kubah garam ini meskipun berstruktur kubah, sering kali memperlihatkan permukaan yang cekung, karena garam merupakan lapisan yang mudah larut, akibatnya lapisan yang terletak di atasnya mudah ambruk. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa daerah itu berstruktur positif tetapi topografi negatif.

Gambar 4. Kubah Garamc. Kubah akibat pengangkatan regional pada daerah yang luas. Kubah pada golongan ini adalah akibat adanya pengangkatan regional didaerah yang luas. Ukurannya luas dengan dip yang landai hingga hampir mendatar. Kubah ini mungkin terjadi sebagai akibat dari desakan batuan volkanis dari dalam atau kerena proses epirogenesis.d. Kubah kriptovolkanis (Cryptovolcanic domes), kubah ini terjadi sebagai akibat dari desakan gas dari dalam bumi yang tergerak secara tiba-tiba, tetapi dengan kekuatan kecil. Karena kekuatannya yang kecil sehingga tidak sampai ke luar, melainkan hanya mendorong lapisan kulit bumi hingga ceambung.

d) RetakanTerjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retak-retak. Struktur retakan terbentuk oleh gaya peregangan yang menimpa batuan. Berbeda dengan dtruktur patahan, struktur ini tidak mengalami pergeseran tepat blok batuannya. Gaya meregang bekerja tegak lurus ke arah berlawanan pada bisang retakan. Struktur ini banyak terdapat pada batuan yang rapuh. Ada beberapa tipe retakan sebagai berikut.1) Retakan satu arah, disebabkan oleh tekanan tunggal.2) Retakan dua arah, disebabkan oleh tekanan.3) Retakan kolom (columnar jointing) disebabkan oleh kontraksi lava pada saat membeku.

Gambar 5. Retakan

2.3. Ciri-ciri Bentuk Lahan Asal StrukturalBerikut ciri-ciri bentuk lahan asal struktural.a) Dip dan strike batuan resisten-non resisten jelas.b) Horizon kunci jelasc) Adanya sesar, kekar, pecahan, gawir sesar, sesar bertingkat.d) Adanya materi interusif: dike, kubah granitik

2.4. Satuan Bentuk Lahan Asal StrukturalBentuk lahan asal struktural memiliki satuan bentuk lahan sebagai berikut.1) Pegunungan Blok SesarPegunungan ini merupakan pegunungan yang tersusun dari batuan klastik, ditandai oleh berbagai bentuk patahan, misalnya graben, sembul, triangle facet, dan lain-lain. Pada tahapan muda pegungan patahan memperlihatkan gawir-gawir terjal yang memisahkan antar satu blok pegunungan dengan blok yang lain atau antara blok pegunungan dengan blok lembah. Umumnya bidang gawir tajam relatif rata, belum tersayat oleh lembah-lembah. Bentuk blok dapat persegi, berundak, atau membaji tergantung pada pola sesar. Pada tahapan dewasa menyebabkan adanya pengikisan pada bagian muka atau punggungan blok dengan beberapa kenampakan bagian muka dari blok masih lebih terjal daripada bagian punggungan, masih terlihat adanya kelurusan garis dasar sesar, adanya dataran aluvial berupa kipas aluvial yang terletak berjjar dalam garis lurus sepanjang kaki bidang muka dan blok, serta munculnya mata air. Pada tahapan tua, daerah pegunungan patahan menjadi mendatar dan kehilanganbentuk simetrinya, dengan daerah aluvial yang meluas.

Gambar . Pegunungan Blok Sesar

2) Gawir SesarGawir sesar merupakan tebing patahan yang memanjang, terjadi karena adanya dislokasi. Di gawir sesar sering kali terdapat batu yang sangat terpecah dengan konsistensi yang keras maupun lunak. Ketinggian gawir sama dengan perpindahan secara vertikal di sepanjang sesar. Gawir yang aktif biasanya terbentuk melalui perpindahan tektonik, seperti saat gempa bumi mengubah ketinggian permukaan dan dapat disebabkan oleh jenis sesar manapun, termasuk sesar yang pergerakannya horizontal. Perpindahan sekitar 5 hingga 10 meter per peristiwa tektonik sering terjadi.

Gambar . Gawir Sesar

3) Pegunungan/Perbukitan AntiklinalPegunungan/perbukitan antiklinal adalah pegunungan yang tersusun dari batuan plastis, terdiri atas unit-unit punggung lipatan. Lembah yang terdapat di puncak antiklin setelah tererosi disebut combe.Merupakan bentangalam yang berbentuk bukit yang telah mengalami perlipatan membentuk struktur antiklin. Morfologi antiklin umumnya dijumpai di daerah cekungan sedimen yang telah mengalami pengangkatan dan perlipatan. Bukit antiklin diklasifikasikan ke dalam golongan geomorfik muda, artinya proses eksogen pada bentukkan ini belum sampai merubah bentuk awalnya yang berupa bukit.

Gambar . Bukit Antiklin

4) Pegunungan/perbukitan SinklinalPegunungan/perbukitan ini tersusun dari batuan plastis, terdiri atas lembah-lembah lipatan.Merupakan bentangalam yang berbentuk bukit, tersusun atas batuan sedimen yang membentuk struktur sinklin. Perbukitan sinklinal diklasifikasikan ke dalam morfologi geomorfik dewasa artinya proses eksogen telah merubah struktur aslinya yang awalnya lembah menjadi bukit. Dalam geomorfologi bentukkan ini sering disebut juga topografi terbalik (reverse topographic).

Gambar . Bukit Sinklinal

5) Pegunungan/Perbukitan MonoklinalPegunungan/perbukitan ini merupakan pegunungan lipatan yang terjadi karena adanya tekanan pada satu titik saja yang tingginya >500m disebut pegunungan monoklinal, 500m untuk pegunungan dan