4
(Geothermal) Analisis kimia fluida dan isotop air dan gas April 2, 2012 Analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan temperatur reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di bawah permukaan. Adapun metode yang paling hanyak digunakan adalah sebagai berikut : 1. Metode Silika Geotermometer Hal ini disebahkan karena metode ini sangat dipengaruhi oleh proses — proses fisika seperti pendidihan (boiling) dan pelarutan (dilution) karena metode ini dihitung berdasarkan konsentrasi absolute silika dalam fluida, hukan berdasarkan rasio dari konsentrasi tersebut. Silika Geotermometer juga dipengaruhi oleh kelarutan silika dalam air dan jumlah uap air (steam) yang terbentuk pada tekanan uap (vapour). Dibawah ini merupakan rumus – rumus yang digunakan untuk mengetahui berapa temperatur yang ada dibawah permukaan berdasarkan persamaan Silika Geotermometer. Tabel geotermometerSilika Pada suhu < 250 ° C dimana fluida yang dipancarkan akan kehilangan uap air (steam loss) sehingga konsentrasi silika

Geothermal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ookk

Citation preview

(Geothermal) Analisis kimia fluida dan isotop air dangas

April 2, 2012

Analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan temperatur reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di bawah permukaan. Adapun metode yang paling hanyak digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Silika GeotermometerHal ini disebahkan karena metode ini sangat dipengaruhi oleh proses proses fisika seperti pendidihan (boiling) dan pelarutan (dilution) karena metode ini dihitung berdasarkan konsentrasi absolute silika dalam fluida, hukan berdasarkan rasio dari konsentrasi tersebut.

Silika Geotermometer juga dipengaruhi oleh kelarutan silika dalam air dan jumlah uap air (steam) yang terbentuk pada tekanan uap (vapour). Dibawah ini merupakan rumus rumus yang digunakan untuk mengetahui berapa temperatur yang ada dibawah permukaan berdasarkan persamaan Silika Geotermometer.Tabel geotermometerSilika

Pada suhu < 250 C dimana fluida yang dipancarkan akan kehilangan uap air (steam loss) sehingga konsentrasi silika meningkat tetapi tidak mengalami kehilangan atau penambahan panas (adiabatic).2. Metode Na / K Geotermometer. Pada sistem panasbumi bertemperatur tinggi, variasi Na dan K sangat dikontrol oleh perubahan temperatur dan pertukaran ion ion yang terdapat dalam mineral alkali feldspar. Pada metode ini terdapat 7 persamaan untuk menghitung temperatur reservoir panasbumi yang ada dibawah permukaan berdasarkan persamaan Na/K geotermometer (Nicholas 1993) dalam (Sumintadireja. P,2005), yaitu :

1T(C) = 856/I log (Na/K) + 0.857)1-273Truesdell (1976)

2T(C) = 883 /1 log ( Na/K) + 0,780)1-273Tonani (1980)

3T(C) = 933 /I log ( Na/K) + 0,993)1-273Amorson (1983)

4T(C) = 1319 /1 log ( Na/K) + 1,699)1-273Amorson (1983)

5T(C) = 1217 1 log ( Na/K) + 1,483)1-273Fournier (1979b)

6T(C) = 1178/1 log ( Na/K) + 1,470)1-273Nieva & Nieval (1978)

7T(C) = 1390 1 log ( Na/K) + 1,750)1I-273Giggenbach (1988)

Dalam menggunakan persamaan Na/K geotermometer sebaiknya digunakan 2 atau 3 persamaan agar penulis dapat memperoleh gambaran besar rcntangan perbedaanya. Apabila hanya menggunakan satu persamaan saja maka sebaiknya menggunakan formula dari Gigenhuch (1988) karena menghasilkan tertinggi. Hal ini dikarenakan persamaan tersebut menggunakan nilai tertinggi dari data, bukan menggunakan nilai tengah yang mempersentasikan semua data (Nicholson 1993) dalam (Sumintadireja.P, 2005).

3. Metode Na-K-Ca GeothermometerPersamaan ini dikembangkan oleh Fournier dan Truesdall (1973) dalam (Sumintadireja.P.2005) untuk mengatasi kekurangan metode sebelumnya yaitu Na-K geotermometer. Geotermometer ini khususnya digunakan pada temperatur lebih rendah dan airnya kaya ion Ca. Pertimbangan untuk memasukkan Ca dalam persamaan karena Ca adalah ion yang juga terikut dalam kestimbangan feldspar dan berperan sangat baik dalam pertukaran dengan mineral- mineral lempung. Sehingga Ca memiliki control yang cukup besar dalam perhitungan Na-K geotermometer.

Persamaan geotermometer ini agak kompleks dan harus diperhatikan benar-benar pemilihan factor . Prosedur penggunaan formula adalah sebagai berikut (unit yang digunakan untuk konsentrasi Ca adalah mg/kg).

1. Hitung [log(Cal/2/Na + 2.06]; bila hasilnya positif, hitunglah temperatur TC, menggunakan = 4/3.

2.Apabila T < 1000 C gunakanlah temperatur ini

3.Apabila T > 100C atau (log(Ca I/2/Na 2.06) hasilnya negatif, dihitungtemperatur TC, menggunakan = 1 /3.

Formula yang digunakan adalah

T Na-K-Ca C = 1647 ________- 273.15

Log Na/ K+ [log NiCa/Na]+2,24

Keterangan : T Na-K-Ca > 70C

Na, K dan Ca = konsentrasi Na, K, Ca dalam mg/kg

= 4/3 apabila T < 100 C

= 1/3 apabilaT > C

Penggunaan geothermometer ini Jehih berhati hati apabila digunakan pada suhu kurang dari 200C khususnya juga pada air yang kaya CO2. Sebaiknya tidak menggunakan geotermometer ini untuk tipe air dengan kandungan Cl yang rendah atau air HCO3,

4. Metode Na-K-Mg GeothermometerMetode ini dikembangkan oleh Gigenbach (1988) dalam (Sumintadireja.P, 2005) yaitu dengan mengeplotkan Na/ 1000 K/100 Mg dalam suatu diagram segitiga. Geotermometer ini menggabungkan dua persamaan geotermometer lain yaitu Na/K dan K-Mg. Na/K mewakili proses kesetimbangan reaksi didalam reservoir yang bersifat lambat, sedangkan K-Mg mewakili proses kesetimbangan yang cepat pada daerah yang mendekati permukaan. Dengan dernikian geotermometer ini dapat digunakan untuk mengevaluasi didalam reservoir maupun dilevel dekat permukaan.

Keuntungan menggunakan metode ini adalah dapat menggambarkan jumlah sampel yang sangat banyak dalam situ diagram sehingga analisa semikuantitatif dapat di lakukan sekaligus.