18
 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Baik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. aa t kit a ter sen yum,me nged ipka n mat a ata u ber napas ses ungg uhny a tel ah ter!adi gerak yang disebabkanoleh kontrasi otot. "erak ter!adi begitu sa!a. "er ak ter !adi mel alui mek anisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.#erdapat banyak komponen $ komponen tubuh yang terlibat dalam grak iniBaik itu disadari maupun tidak disadari. "erak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.  "erak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk men!elaskan penghantaran impuls oleh sara%. Dan dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain.Hal ini menun!ukkan suatu ker!a sama yang siergis. &ita dapat bayangkan diri kita berada dalam sebuah lorong yang gelap emua indera kita pun akan siap siaga.#elinga pasti akan mendengar segala sesuatu sehalus apa pun. &emudian kita menabrak sesuatu. Dalam keadaan sep ert i itu dir i kit a pas ti re% lek s mel ompat bahk an akan men !er it. Deny ut  !antung akan 'epat dan se'ara re%leks kita pun berlari. Begitulah salah satu 'ontoh gerak re%leks yang ter!adi pada diri kita.

Gerak RefleKs

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gerak reflekssistem motorik

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1. Latar BelakangBaik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkanoleh kontrasi otot.

Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen komponen tubuh yang terlibat dalam grak iniBaik itu disadari maupun tidak disadari.

Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.Dan dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain.Hal ini menunjukkan suatu kerja sama yang siergis.

Kita dapat bayangkan diri kita berada dalam sebuah lorong yang gelap Semua indera kita pun akan siap siaga.Telinga pasti akan mendengar segala sesuatu sehalus apa pun. Kemudian kita menabrak sesuatu. Dalam keadaan seperti itu diri kita pasti refleks melompat bahkan akan menjerit. Denyut jantung akan cepat dan secara refleks kita pun berlari. Begitulah salah satu contoh gerak refleks yang terjadi pada diri kita.BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Gerak Refleks

Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan system saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun system saraf tersusun dengan sangat kompleks,tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel,yaitu sel saraf dan sel neuroglia.

Adapun berdasarkan fungsinya system saraf itu sendiri dapat dibedakan atas tiga jenis :1. Sel saraf sensorikSel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berup rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan), ke system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).SEl saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena berhubungan dengan alat indra.

2. Sel saraf MotorikSel saraf motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) menuju to atau kelenjar tubuh. Sel saraf motorik disebut juga dengan sel saraf penggerak,karena berhubungan erat dengan otot sebagai alat gerak.

3. Sel saraf penguhubungSel saraf penguhubung disebut juga dengan sel saraf konektor,hal ini disebabkan karena fungsinya meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

Namun pada hakikatnya sebenarnya system saraf terbagi menjadi du kelompok besar :

1) Sistem saraf sadarAdalah system saraf yang mengatu tau mengkoordinasikan semua kegiatan yang dapat diatur menurut kemauan kita.Contohnya,melempar bola,berjalan,berfikir,menulis,berbicara dan lain-lain.

Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :

a.Saraf pusat terdiri dari :

Otak, Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.

Sumsum tulang belakang, Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari dan ke otak,serta mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas tulang belakang,yakni dari ruas ruas tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul simpul gerak refleks.

b. Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari sarfa-saraf yang berada di luar system saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Artinya system saraf tepi merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubh tertentu,sepeti kulit,persendian,otot,kelenjar,saluran darah dan lain-lain.

2) Susunan saraf tak sadar. Susunan saraf simpatis

Susunan saraf parasimpatis

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron motorik, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling sederhanahanya memerlukandua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.B. Lengkung Refleks (Reflex Arc)Lengkung refleks merupakan jalur yang dilalui proses reflex/ gerak refleks.

Rangsangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan di dalam maupun di luar tubuh akan menimbulkan rrespon yang berwujud sebagai perilaku manusia. Reaksi tubuh terhadap suatu ransangan yang melibatkan sistem saraf disebut reflex. Peristiwa reflex terbentuk melelui mekanisme yang melalui jalur tertentu. Jalur reflex tersebut bila dibuat gambar bagan urutan peristiwa yang terjadi di reseptor, saraf eferen, medulla spinalis sebagai saraf pusat, saraf eferen dan fektor akan terlihat sebagai jalur yang melengkung. Dengan demikian jalur yang dilalui proses reflex sering disebut Lengkung Refleks (Reflex Arc).

C. Tejadinya Gerak RefleksGerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron motor,yang mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.

Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku, secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak, dengan keluarnya air liur tanpa disadari. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut..Mekanisme gerak refleks dalam tubuh kita

Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron motor,yang mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu.Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel sraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.

Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak , dengan keluarnya air liur tanpa disadari. Brikut skema gerak refleks:

Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung).Hal ini berbeda sekali dengan ekanisme gerak biasa.

Gerak biasa rangsangan akan diterimaleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke ota. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atu dikontrol oleh otak. Sehingga oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak yang disaari.Berikut adalah macam-macam gerak refleks berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:

a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak dipelajari).Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:

1. Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa dipelajari, seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang menuju ke arahnya.

2. Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari berbuat dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara otomatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar.

b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya.Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:

1. Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen pada otak. Contoh: refleks mengedipkan mata.

2. Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang belakang, semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen berada dalam sumsum tulang belakang.

c. Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam lengkung refleksnya.Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya, yaitu:

1. Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang melibatkan satu sinaps, yaitu antara neuron aferen yang berasal dari reseptor regangan dalam otot kerangka, yang bersinapsis dengan neuron eferen untuk otot rangka yang sama. Contoh salah satu gerak refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang.

Lihat, banyak yang beranggapan bahwa pusat syaraf manusia hanyalah otak. Mari kita klarifikasi kembali, pusat syaraf manusia terdiri dari dua bagian: otak dan sumsum tulang belakang. Masing-masing bagian ini akan menghantarkan impuls dari kelompok bagian tubuh yang berbeda.

Nah, sekarang mekanisme gerak. Tubuh kita memiliki bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsang, yaitu alat indera. Bagian tubuh ini disebut reseptor.

Nah, reseptor ini memiliki syaraf-syaraf khusus yang bisa mendeteksi rangsangan tertentu. Misal:

Rangsang cahaya pada mata

Rangsang sentuhan, suhu, gesekan, rasa sakit pada kulit

Bau pada hidung

Rasa pada lidah

Suara pada telinga.

Setelah itu syaraf-syaraf yang disebut neuron reseptor ini akan mengirimkan sinyal listrik menuju otak. Informasi ini akan diolah sesuai kehendak kita. Kemudian otak akan mengirim respon menuju organ yang disebut efektor. Efektor meliputi : otot, kelenjar, dll. Respon yang dikirim otak ini ada yang dikirim secara otomatis, ada pula yang hanya dikirim bila kita menghendakinya.

Sinyal listrik ini kemudian akan diterjemahkan sebagai perintah oleh efektor.

Secara singkat :Reseptor -> Medula Spinalis -> Otak -> Medula Spinalis -> efektor.

Impuls dapat melalui medula spinalis maupun langsung ke otak. Tergantung bagian tubuh mana yang menerima rangsang. (Lihat gambar yang tadi saya berikan di awal)

Lain halnya dengan gerak refleks, secara singkat jalannya impuls sebagai berikut : Reseptor -> Medula Spinalis -> efektor

atau Reseptor -> medula oblongata -> efektor. Sekali lagi tergantung letak organ yang menerima rangsang.

Lihatlah, jauh lebih singkat bukan? Gerakan yang dilakukan akan disampaikan langsung menuju motor tanpa diproses lebih dulu oleh otak.

Untuk lebih jelasnya perhatikanlah gambar berikut :

Lalu mengapa beberapa orang memiliki refleks yang berbeda dengan yang lain? Misalnya, refleks seorang petinju akan berbeda dengan refleks seorang atlet taekwondo ataupun seorang pembalap.

Gerakan yang dilakukan dan dilatih secara terus menerus dapat membentuk path atau jalan baru di sistem syaraf.

Maka bila kita telah berlatih berulang-ulang untuk menghindari serangan ataupun membanting setir di situasi tertentu, tentunya reaksi kita akan lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berlatih.

gerak refleks

10

Gerak refleks adalah gerakan yang tidak kita sadari (spontan) atau suatu gerakan yang tidak sengaja dilakukan yang merupakan respon dari sistem saraf terhadap stimulus. gerak refleks ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak dari suatu rangsang yang menonjol atau berbahaya.

terdapat skema gerak refleks sebagai berikut :

1. Rangsang dari luar diterima oleh reseptor.

2. Impuls-impuls saraf neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan ke sistem saraf

pusat, yaitu sum-sum tulang belakang

3. Di sum-sum tulang belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari neuron sensorik ke

neuron motorik.

4. Dari neuron, motorik impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor dirangsang untuk

berkontraksi, akibatnya terjadi gerakan secara spontan.

Gerak Sadar dan Gerak Refleks

Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang disadari. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Skema gerak sadar adalah sebagai berikut:

http://aichatwins.blogspot.com/2012/05/gerak-sadar-dan-gerak-refleks.html

Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan.

Rangkaian (jalur) saraf yang terlibat dalam aktivitas refleks disebut lengkung refleks, yaitu terdiri dari 5 komponen dasar: (1) reseptor, (2) jalur aferen sensorik, (3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen motorik, (5) efektor. Respon merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor mengubah energi stimulus menjadi energi bioelektrik disebut potensial reseptor yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial reseptor ini akan dirambatkan ke pusat pengintegrasi refleks-refleks dasar, sedangkan bagian otak yang lebih tinggi memproses refleks yang dipelajari. Pusat pengintegrasian memproses semua informasi yang dapat diperoleh dari reseptor tersebut termasuk semua informasi dari input lain, kemudian membuat suatu keputusan tentan respon yang sesuai. Instruksi dari pusat pengintegrasi diteruskan melalui lintasan eferen ke efektor (suatu otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan. Berikut adalah macam-macam gerak refleks berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:

a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak dipelajari).Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:

3. Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa dipelajari, seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang menuju ke arahnya.

4. Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari berbuat dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara otomatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar.

b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya.Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:

3. Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen pada otak. Contoh: refleks mengedipkan mata.

4. Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang belakang, semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen berada dalam sumsum tulang belakang.

c. Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam lengkung refleksnya.Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya, yaitu:

2. Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang melibatkan satu sinaps, yaitu antara neuron aferen yang berasal dari reseptor regangan dalam otot kerangka, yang bersinapsis dengan neuron eferen untuk otot rangka yang sama. Contoh salah satu gerak refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang.

Mekanisme Gerak Refleks Monosinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:1. Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena api.

Mekanisme Gerak Refleks Polisinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:

Refleks menarik diri dapat dijelaskan sebagai berikut: Stimulus panas yang mengenai jari, oleh reseptor panas akan diubah menjadi potensial aksi yang akan dirambatkan melalui saraf aferen masuk ke sumsum tulang belakang. Saraf aferen bersinapsis dengan beberapa interneuron dan akan terjadi rangkaian peristiwa, sebagai berikut ini:

1. 1) Potensial aksi akan menstimulus beberapa saraf interneuron yang pada gilirannya menstimulus saraf eferen motorik yang menginervasi triseps, suatu oto ekstensor pada persendian siku. Akibat dari konstraksi triseps maka tangan tertarik dari benda panas tersebut.

2) Potensial aksi pada saat yang sama juga menstimulus interneuron lain, yang pada gilirannya menghambat neuron eferen yang menginervasi biseps, sehingga biseps tidak berkontraksi. Biseps adalah otot-otot pada lengan atas yang menggerakkan lengan bawah sehingga siku lebih menekuk (menutup). Jika triseps sedang berkontaksi membuka lengan bawah, ini akan diimbangi oleh relaksasi dari biseps. Tipe hubungan saraf yang melibatkan stimulasi saraf yang menginervasi satu otot dan secara bersama-sama melakukan penghambatan pada otot antagonisnya diketahui sebagai inervasi resiprokal.

3) Potensial aksi juga stimulus interneuron yang lain lagi yang membawa sinyal ke atas ke otak melalui jalur naik. Pada impuls mencapai daerah korteks sensori otak, maka orang yang bersangkutan merasa sakit dan menyadari apa yang sedang terjadi. Juga bila impuls mencapai otak, maka informasi dapat disimpan sebagai memori, dan seseorang dapat mulai berpikir tentang situasi yang terjadi, apa yang harus dilakukan untuk menghindari kejadian yang sama, dsb.

DAFTAR PUSTAKAAmien,M.1987.Makhluk Hidup.Jakarta:PN Balai Pustka.

Hadisumarto,Suhargono.1997.Biologi-2b.Jakarta:Bumi Aksara.

Keeton,William T.1980.Biology Science.Library of Congress in Publication Krass.

Kimbal,John W.1983.Biology 3rd ed.Addison Wesley.

Syamsuri,Istamar.2004.Biologi SMA kelas XI.Jakarta : Erlangga.

Wilarso,joko.2001.BIOLOGI PENDIDIKAN DASAR.Jakarta:Erlangga.

http://thetom022.wordpress.com/2008/01/15/gerak-reflek-pada-manusia/tomi_pratama Weblog

http://anomalibio.blogspot.com/2010/11/cara-kerja-gerak-refleks.html

http://warungbiologi.blogspot.com/2012/04/gerak-refleks.htmlM. Rofiqhttp://prastiwisp.wordpress.com/2010/07/08/lengkung-refleks-reflex-arc-dan-gerak-refleks/Prastiwi S Pongrekun's BlogLengkung Refleks (Reflex Arc) dan GerakRefleks

Jul8

i

4 Votes

http://riisadayo.livejournal.com/1451.htmlGerak refleks adalah gerak tak sadar akibat rangsang dari saraf sensorik tidak diteruskan ke otak tetapi ke sumsum tulang belakang, dan oleh saraf motorik diteruskan ke efektor (otot).

Lengkung refleks adalah jalan terpendek yang dilalui impuls saraf sehingga menyebabkan gerak refleks. Komponen lengkung refleks : (1) reseptor (2) saraf sensorik (3) sumsum tulang belakang (4) saraf motorik (5) efektor

Gerak refleks dibagi menjadi :Berdasarkan tempat pusat refleks :1. Refleks spinal : sumsum tulang belakang. Misal, refleks lutut.2. Refleks otak : otak. Misal, refleks pupil, bersin, kejap mata.Berdasarkan jumlah efektor :1. Refleks kompleks2. Refleks tunggalhttp://anomalibio.blogspot.com/2010/11/cara-kerja-gerak-refleks.html

Diposkan oleh Siti Aisyah Tong di 11:57

Label: Biologi Umum http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0084%20Bio%202-9c.htm

Terjadinya Gerak Biasa Dan Gerak RefleksBiologi Kelas 2 > Sistem Saraf84

< Sebelum Sesudah >

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanismejalannya impuls pada lutut yang dipukul

Gambar 1. Sistem Syaraf Manusia

Gambar 2. Lengkung Refleks

Gambar 3. Gerak Refleks